Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME MATERI

MATA KULIAH

POLITIK HUKUM PIDANA


DAN
PERKEMBANGAN TEORI-TEORI HUKUM PIDANA

Oleh :

Nama : ADHI SATYO WICAKSONO

NIM : 0811522125

Program Pascasarjana Fakultas Hukum


Universitas Negeri Semarang
2023
1. PENYERTAAN (DELNEMING)

Penyertaan didalam kitab undang-undang hukum pidana lama (WvS) diatur

didalam Pasal 55 dan Pasal 56. Penyertaan ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Pembuat, yang dimaksud sebagai pembuat disini adalah

a) Pleger, yang melakukan atau langsung melakukannya sendiri.

b) Doenpleger, yang menyuruh melakukan, atau yang memberi

perintah kepada seseorang untuk melakukan sebuah tindak

pidana.

c) Medepleger, yang turut serta melakukan sebuah tindak pidana.

d) Uitlokker, yang menggerakkan, menghasut orang untuk

termotivasi melakukan sebuah tindak pidana dengan iming-iming

suatu perjanjian atau imbalan.

2) Pembantu, terbagi menjadi dua yaitu;

a) Pembantu sebelum terjadinya tindak pidana. Seperti memberikan

kesempatan dan sarana untuk melakukan tindak pidana.

b) Pembantu pada saat terjadinya tindak pidana. Ikut terlibat

langsung atau juga dapat dikatakan memberikan bantuan pada

saat sebuah tindak pidana berlangsung.

2. PENGULANGAN ( RECIDIVE)

Dalam ketentuannya, pengulangan adalah setiap orang yang sama yang

kembali melakukan sebuah tindak pidana apapun, tidak diatur secara khusus apa

itu tindak pidananya. Dalam KUHP baru diatur secara umum, (berlaku untuk
semua tindak pidana). Pengulangan ini dapat dilihat dari 2 hal, yaitu dilihat dari

dalam jangka waktu 5 tahun dihitung sebagai pengulangan, dan jika hukuman

nya tidak mewajibkan seseorang tersebut menjalani hukuman karena sebab

tertentu maka dilihat dari daluarsa sebuah hukumannya.

3. TINDAK PIDANA ADUAN

Sebuah tindak pidana baru dapat diproses apabila adanya aduan dari pihak

yang dirugikan. Jika tidak ada aduan, maka sebuah tindak pidana tersebut tidak

dapat diproses. Dalam tindak pidana aduan ini sendiri terbagi menjadi 2, yaitu;

1) Absolut, yaitu aduan yang hanya dapat dilakukan langsung oleh

seseorang yang dirugikan.

2) Relatif, yaitu aduan yang dapat dilakukan oleh orang lain.

Pengaduan dapat ditarik kembali selama dalam jangka waktu 3 bulan sejak

dari pelaporan, pengaduan yang sudah ditarik tidak dapat dilaporkan kembali,

kecuali itu bersifat relatif yang dapat diajukan kembali oleh orang lain.

4. ALASAN PEMBENAR DAN ALASAN PEMAAF

Alasan pembenar dan alasan pemaaf pada KUHP yang baru memisahkkan

langsung apa yang menjadi alasan pembenar dan pemaaf, sedangkan pada

KUHP lama (Wvs) tidak memisahkan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai