Mentahan Makalah Rahmat
Mentahan Makalah Rahmat
KHAIRI AZAHRA
RAHMAT HIDAYAT MATONDANG
Dosen Pengampu :
SITI ROBIANSYAH MARPAUNG M, H,
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik berupa waktu, tenaga, maupun pikiran untuk
penulis yang dapat menyelesaikan makalah Praktik Kewirausahaan dan Bussines Plan
“Perizinan-Perizinan Usaha dan Perizinan Online”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada IBU SITI ROBIANSYAH MARPAUNG M,H Hukum Pidana Islam
Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi untuk menyelesaikan berupa tugas membuat makalah .
Penulis mengingat bahwa masih banyak kekurangan pada pembahasan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1. Judul................................................................................................................2
BAB III PENUTUPAN .....................................................................................................
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................
3.2. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang melakukan perbuatan dengan perantaraan orang lain,
Sedang perantara itu hanya digunakan sebagai alat. Dengan demikian ada dua Pihak,
yaitu pembuat langsung dan pembuat tidak langsung. Di
samping itu banyak sekali terdapat kasus dimana pelakunya lebih dari Satu
orang, yang terjadi di masyarakat kita. Sering kali terjadi perdebatan dalam
Menjatuhkan hukuman pada pembuat langsung maupun pada pembuat tidak
Langsung perbuatan pidana. Untuk menjatuhkan pidana atas suatu perkara Tersebut,
maka hakim harus mengetahui mana pembuat yang langsung maupun Yang tidak
langsung dan mendasarkan putusannya selain pada undang – undang Juga
mempertimbangkan tuntutan dari jaksa penuntut umum.
Dalam hukum perdata pertanggungjawaban dapat dialihkan ke orang lain
Tetapi dalam hukum pidana tidak bisa, melainkan harus dipertanggungjawabkan
Masing-masing oleh pelakunya.Untuk mengetahui lebih jelas siapa-siapa dan
bagaimana pertanggungJawabannya yang harus dijatuhi hukuman ketika terjadi
perbuatan penyertaan Dalam hukum pidana maka dalam makalah ini kami akan
membahas tentang Perbuatan penyertaan dalam hukum pidana.
B. Rumusan MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penyertaan?
2. Bagaimana penyertaan dalam KUHP Indonesia?
3. Bagaimana pertanggungjawaban pembantu dalam penyertaan?
4. Apa saja bentuk-bentuk penyertaan?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyertaan.
2. Untuk mengetahui penyertaan dalam KUHP Indonesia.
3. Untuk mengetahui pertanggungjawaban pembantu dalam penyertaan.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyertaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pasal 56 berbunyi :
Dipidana sebagai pembantu suatu kejahatan :
Ke-1 : mereka yang sengaja memberikan bantuan pada waktu kejahatan
Dilakukan
.Ke-2 : mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan
untuk Melakukan kejahatan.
3
plegen adalah orang yang perbuatannya menimbulkan akibat Yang dilarang
oleh undang-undang.
4
Penganjur (uitlokker) mirip dengan menyuruh melakukan(doenpleger), yaitu melalui
perbuatan orang lain sebagai perantara.Namun perbedaannya terletak pada: Pada
penganjuran, menggerakkan dengan sarana-sarana tertentu (limitatif) yang tersebut dalam
undang-undang (KUHP), sedangkan Menyuruh melakukan menggerakkannya dengan sarana
yang tidak Ditentukan; Pada penganjuran, pembuat materiil dapat
dipertanggungjawabkan,Sedang dalam menyuruhkan pembuat materiil tidak dapat
Dipertanggungjawabkan.
KUHP;
Tersebut;
Dianjurkan;
5
2. Pembantu/ Medeplichtige
Pembantu adalah orang yang sengaja member bantuan berupa saran,
Informasi atau kesempatan kepada orang lain yang melakukan tindak pidana.
Tidak disebutkan dalam KUHP. Ini mirip dengan medeplegen (turut serta),
Tujuan sendiri;
6
4) Maksimum pidana pembantu adalah maksimum pidana yang
Sama.
Penganjuran (uitlokking).
Materiil sudah ada sejak semula/ tidak ditimbulkan oleh pembantu, sedangkan
Sama dengan pelaku, Akan tetapi, pembantu dipidana lebih ringan daripada
Dilakukan (pasal 57 ayat (1)). Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau
7
1. Pembantu dipidana sama berat dengan pembuat,yaitu pada kasus tindak
Pidana:
(3));
Hanya sejauh yang tercatum dalam pasal 55 sampai dengan 60 yang pada garis
Besarnya berbentuk penyertaan dalam arti sempit (Pasal 55) dan pembantu (56
8
Dan 59), bentuk-bentuknya diperinci sebagai berikut:
2. Ada yang menyuruh (dan ada yang disuruh) melakukan suatu tindak pidana,
3. Ada yang melakukan dan ada yang turut serta melakukan tindak pidana,
4. Ada yang menggerakkan dan ada yang digerakkan dengan syarat tertentu
6. Ada petindak (dader) dan ada pembantu untuk melakukan suatu kejahatan.
Mengenai bentuk-bentuk dari penyertaan apabila ditinjau dari sudut
1. Penyertaan yang satu dan lainnya sama-sama memenuhi unsur tindak pidana,
2. Penyertaan yang (turut) melakukan tindak pidana itu, tidak mengetahui bahwa
9
Pidana (Medeplegen),
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
waktu seseorang lain melakukan tindak pidana. Penyertaan dibagi menjadi dua
Pembuat terdiri dari pelaku, yang menyuruh melakukan, yang turut serta,
dan penganjur. Sedangkan pembantu ada dua jenis yaitu pembantu saat kejahatan
pelaku, akan tetapi, pembantu dipidana lebih ringan daripada pembuatnya, yaitu
dikurangi sepertiga dari ancaman maksimal pidana yang dilakukan (pasal 57 ayat
(1)). Jika kejahatan diancam dengan pidana mati atau pidana seumur hidup,
10
1. Dua orang atu lebih bersama-sama melakukan tindak pidana,
2. Ada yang menyuruh (dan ada yang disuruh) melakukan tindak pidana,
3. Ada yang melakukan dan yang turut serta melakukan tindak pidana,
2. Ada yang menyuruh (dan ada yang disuruh) melakukan tindak pidana,
3. Ada yang melakukan dan yang turut serta melakukan tindak pidana,
3.2. Saran
Karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
11
Arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah
Berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
12