Anda di halaman 1dari 7

A.

Topik Praktikum
Pengamatan penambahan seledri terhadap jumlah spesies mikroalga yang ada di parit
depan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya.

B. Tujuan
Mengetahui jumlah dan spesies mikroalga sebelum dan sesudah diberikan media
seledri.

C. Dasar Teori
Mikrolaga adalah organisme autotrof yang mampu melakukan proses
fotosintesis. Menurut Hadiyanto (2012:1) mengatakan bahwa mikroalga memiliki
Klorofil, memerlukan karbon dioksida, nutrien dan cahaya untuk melakukan
fotosintesis. Mikroalga mampu tumbuh dan berkembang dimana saja baik pada
ekosistem daratan maupun pada ekosistem air. Menurut Nontji (2008:11) mikroalga
merupakan organisme yang hidupnya mengapung atau melayang di laut, berukuran
sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, bentuk selnya ada yang
tunggal tetapi ada juga yang membentuk rantai dan dapat meyebabkan perubahan
warna pada air. Selain itu, menurut Dahril (2015:1) mikroalga adalah alga berukuran
mikro yang banyak ditemukan di peraian tawar dan laut, bentuk selnya uniseluler
yang dapat hidup secara soliter dan berkoloni.

Seledri merupakan herba tegak. Seledri memiliki daun berpangkal pada batang dekat
tanah, bertangkai, dan mengeluarkan bau aromatis yang khas, bunga majemuk dan
bertangkai pendek-pendek dan buah membulat panjang, dan berwarna coklat serta biji
berwarna hitam (Mursito, 2002). Semua bagian seledri (termasuk akarnya)
mengandung flavon glikosida apiin dan isoquercitrin, umbelliferone, dan juga
mengandung inositol, asparagine, glutamine, choline, dan linamarose (Yuli, et al.,
2021). Dua senyawa utama dalam tanaman seledri yang menjadi marker (standar)
senyawa tersebut adalah apiin dan apigenin (Yuli, et al., 2021).
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Kaca preparate
2. Penutup preparat
3. Tissue
4. Pipet tetes
5. Gelas beaker
6. Mikroskop

Bahan

1. Sampel air ± 200ml (kontrol)


2. Sampel air ± 200ml (perlakuan)
3. 1 batang seledri

E. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sampel dan memasukkannya kedalam 2 wadah berbeda, 1 sebagai
control dan 1 sebagai perlakuan
3. Meneteskan 1 tetes sampel keatas kaca preparate dan tutup menggunakan kaca
penutup.
4. Mengamati preparate dibawah mikroskop.
5. Mencatat dan mendokumentasikan hasil spesies mikroalga yang didapatkan.
6. Mengulangi langkah pengamatan hingga 3 kali, lalu menghitung jumlah spesies
mikroalga yang didapatkan.
7. Menambahkan satu batang seledri kedalam sampel perlakuan dan tutup rapat, lalu
tunggu hingga 4 hari.
8. Melakukan pengamatan kembali sampel yang telah diberi perlakuan.
9. Mengamati sampel sebanyak 3 kali pengamatan dibawah mikroskop, lalu mencatat
dan menghitung hasil spesies mikroalga yang diperoleh.
F. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.


Tabel 1.

Sebelum Perlakun
No Gambar Spesies Mikroalga
.
1.
- Clamydomonas sp
- Mougeotia sp

2.
- Euglena sp
- Cosmarium sp
3.
- Pediastrum sp

Jumlah 5

Tabel 2.

Sesudah Perlakun
No Gambar Spesies Mikroalga
.
1.
- Euastrum sp

2.
- Westella sp
3.
- Chlorella sp

4.
- Pediastrum sp

5.
- Mycrocystis sp
Jumlah 5

G. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah spesies mikroalga sebelum diberikan


media seledri ada 5 yaitu Clamydomonas sp, Mougeotia sp, Euglena sp, Cosmarium
sp dan Pediastrum sp. Namun, setelah sampel ditambahkan seledri spesies mikroalga
tetap berjumlah 5 tetapi dengan jenis spesies yang berbeda yaitu Euastrum sp,
Westella sp, Chlorella sp, Pediastrum sp, dan Mycrocystis sp. Dari data tersebut
diperoleh bahwa spesies yang tetap ada sebelum dan sesudah diberi perlakuan yaitu
Pediastrum sp. Hal ini berarti Pediastrum sp mampu hidup selama 5 hari dalam media
seledri. Sementara spesies Clamydomonas sp, Mougeotia sp, Euglena sp, Cosmarium
sp tidak bisa bertahan hidup hingga 5 hari atau mati. Sementara pada media seledri
dapat tumbuh spesies mikroalga Euastrum sp, Westella sp, Chlorella sp dan
Mycrocystis sp.
DAFTAR PUSTAKA

Arsad, S., Aprilianita, L., Herawati, E. Y., Musa, M., Hertika, A. M. S., Putra, R. B. D. S., ...
& Siswanto, D. P. (2021). Distribusi Mikroalga di Perairan Indonesia. Universitas Brawijaya
Press.
Khoirummazidah, V. (2019). Inventarisasi Mikroalga di Sungai Ngrowo Sebagai Sumber
Belajar Biologi Klasifikasi Makhluk Hidup.
Monda, S. D. Identifikasi Molekuler Mikroalga. Penuntun Praktikum Biosistematika
Mikroba BM-3106, 41.

Anda mungkin juga menyukai