Anda di halaman 1dari 33

RANTIK SEMESTER 6

DIETETIK & PENYAKIT


DEGENERATIF
Menuntut ilmu adalah takwa, menyampaikan
Ilmu adalah ibadah, mengulang-ngulan ilmu
adalah dzikir, dan mencari ilmu adalah jihad.

Siapa yang menghendaki kehidupan dunia


maka haruslah disertai dengan ilmu. Dan
siapa yang menghendaki kehidupan akhirat
maka haruslah juga dengan ilmu.

Jika kamu tidak bisa menanggung penatnya


belajar, maka kamu harus siap menanggung
perih nya kebodohan.

-Rohis GM55-
1 OVERWEIGHT &
OBESITAS
DIET PADA OVERWEIGHT DAN - Terakumulasi di bawah kulit dan sekitar
OBESITAS organ dlm unt melindungi
• Kisaran total lemak tubuh (Esensial + Storage)
• Komponen berat badan :
✓ Lemak (the fat mass) - Pria : 8-24%
gabungan lemak dari seluruh tubuh, meliputi lemak di - Wanita : 21-35%
dalam otak, skeleton dan jaringan adiposa - Pd atlet profesional → lemak tubuhnya jauh
✓ Bagian tanpa lemak (the fat-free mass =FFM
lebih rendah
atau fat-free body = FFB)
→ air, protein, dan mineral → berbeda dg Lean Body • Struktur Jaringan Adiposa :
Mass - Jaringan Adiposa berada di bawah kulit
- Utamanya terdiri dari lemak, namun juga
• FFM sering dipertukarkan dg LBM (Lean mengandung sejumlah kecil protein dan air
Body Mass) → padahal berbeda
• Adipocytes, Hypertrophy, dan Hyperplasia
- Lean Body Mass (LBM) → bag. tubuh yg tdk
mengandung jaringan adiposa, meliputi otot - The mature adipocyte terdiri dari sebuah
skeletal, air, tulang dan sejml kecil lemak droplet lipid sentral berukuran besar yg
esensial dlm organ dalam, sumsum tulang dan dikelilingi oleh sitoplasma tipis,
jaringan syaraf mengandung nukleus dan mitochondria;
- FFM pd pria > wanita → meningkat dg
exercise, dan menurun pada older adults sel-sel tsb menyimpan lemak dlm jumlah
- Studi pd kelebihan pertambahan BB sekitar 80-95% dari volumenya.
menunjukkan bhw FFM sekitar 29% - Jaringan Adiposa meningkat melalui
peningkatan ukuran sel dg adanya
• Lemak Tubuh penambahan lemak (Hypertrophy) atau
1. Lemak Esensial
melalui peningkatan jumlah sel
- diperlukan unt fungsi fisiologis normal,
(Hyperplasia)
disimpan dlm jumlah kecil di dlm sumsum
tulang, jantung, paru-paru, hati, limpa, ginjal,
otot dan jaringan kaya lemak di dlm sistem
syaraf
- Pria : 3%, wanita : 12% (krn termasuk juga
lemak pd breast, pelvic region dan paha)
2. Storage
- Cadangan energi utama tubuh
- Disimpan sbg trigliserida dlm depot yg
membentuk jaringan adiposa
1 OVERWEIGHT & OBESITAS
- Jika BB turun karena trauma, sakit, kelaparan,
atau perubahan pada diet dan exercise → ukuran
sel lemak turun

• Pengaturan Berat Badan (Regulation of


Body Weight)
- Sistem pengaturan (Regulatory systems)
seperti neurochemicals, body-fat stores, protein
mass, hormones and postingestion factors →
semuanya berperan dlm pengaturan intake
dan berat.
- Regulation : short-term dan long-term
1. Short-term : konsumsi makanan dari meal
ke meal
2. Long-term : dikontrol dg adanya
penyimpanan dlm adipose
- Short-term controls → berkaitan dg faktor2
yg mendorong hunger (rasa lapar), appetite
(selera), and satiety (rasa kenyang)
- Long-term regulation
→ menyangkut mekanisme feedback dimana
sinyal dari adiposa dilepaskan ketika
komposisi tubuh normal terganggu, spt jika
terjadi penurunan berat tubuh.
- Pertambahan BB → merupakan hasil dari →Mempunyai peranan yg lebih besar pd
orang muda daripada orang dewasa lanjut
Hypertrophy, Hyperplasia atau kombinasinya.

• Weight Management Throughout Life


- Obesitas selalu dicirikan oleh adanya
- Menyeimbangkan antara intake energi dg
Hypertrophy, tetapi hanya beberapa saja yg juga
energi expenditure
melibatkan Hyperplasia
- Asupan kalori harus seimbang dg aktivitas fisik
Pola makan sehat dan aktivitas fisik secara teratur
- The fat depots → dapat mengembang 1000 kali
harus dimulai sejak masa kanak-kanak dan berlanjut
melalui hypertrophy, suatu proses yg dpt terjadi
pd masa dewasa
kapan saja sepanjang ada ruang di adipocyte.

-
- Hyperplasia terjadi utamanya sebagai bagian dari
proses pertumbuhan selama infancy dan
adolescene, tetapi dapat juga terjadi pada masa
dewasa, jika kandungan lemak pd sel yg ada telah
mencapai kapasitasnya.
1 OVERWEIGHT & OBESITAS
• Klasifikasi Overweight dan Obesity

Diet pada overweight dan obesitas


• Diet Energi Rendah
✓ Gambaran Umum
Diet Energi Rendah adalah diet yang kandungan
energinya dibawah kebutuhan normal, cukup vitamin
dan Mineral, serta banyak mengandung serat yang
bermanfaat dalam proses penurunan berat badan.
Diet ini membatasi makanan padat energi, spt kue-
kue yang banyak
mengandung KH sederhana dan lemak, serta
goreng-gorengan
• Fat Discrimination
✓ Tujuan
- Banyak employers (pemilik usaha) tdk
Tujuan Diet Energi Rendah adalah untuk :
menginginkan mempekerjakan orang yg
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi
overweight
sesuai dg umur, gender dan kebutuhan fisik
- Anak-anak, orang dewasa, dan medical 2. Mencapai IMT normal
personnel, mempunyai pandangan negatif 3. Mengurangi asupan energi, shg tercapai
thd orang yg obes penurunan BB sebanyak ½ - 1 kg/minggu.
- Perilaku negatif : mempunyai keinginan yg 4. Mempertahankan status kesehatan yang optimal
lemah (weak willed) dan self-indulgent
(terlalu baik pd diri sendiri)
1 OVERWEIGHT & OBESITAS
✓ Syarat Diet • Bahan Makanan yg dianjurkan dan tdk dianjurkan
1. Energi Rendah, ditujukan untuk menurunkan BB.
Pengurangan dilakukan secara bertahap dg
mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi
kualitas maupun kuantitas. Utk menurunkan BB
sebanyak ½ - 1 kg/mingg, asupan energi dikurangi
sebanyak 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan
normal. Perhitungan kebutuhan energi normal
dilakukan berdasarkan BB ideal.
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg
BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan
energi total. Usahakan sumber lemak berasal dari
makanan yg mengandung lemak tdk jenuh ganda
yg kadarnya tinggi
4. Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65%
dari kebutuhan energi total. Gunakan lebih
banyak sumber KH kompleks unt memberi rasa
kenyang dan mencegah konstipasi. Sbg alternatif,
bisa digunakan gula buatan sbg pengganti gula
sederhana.
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dg kebutuhan
6. Dianjurkan unt 3 kali makan utama dan 2-3 kali
makan selingan
7. Mengandung serat 25-30 g/hari
8. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari • Diet Serat Tinggi
✓ Gambaran Umum
• Macam Diet dan Indikasi Pemberian Serat makanan /serat pangan
– Macam Diet Energi Rendah (DER) - polisakarida nonpati
1. DER I (1200 kkal) - Tdk dpt dicerna oleh enzim
2. DER II (1500 kkal) pencernaan, tp baik unt kesehatan
– Indikasi Pemberian - Terdiri dari dua golongan :
Diet ini diberikan kpd pasien yg berdasarkan 1. Serat tidak larut air :
perhitungan mempunyai IMT > 25 kg/m2. →selulosa, hemiselulosa, dan lignin (banyak terdpt
Sesuai dg kemampuan pasien, DER dpt dlm dedak beras, gandum, sayuran dan buah-buahan)
diberikan secara bertahap. Diet diberikan →Dpt melancarkan defekasi shg mencegah
sampai tercapai berat badan normal. obstipasi, hemoroid, dan divertikulosis
2. Serat larut air :
• Bahan Makanan Sehari →Pektin, gum dan mukilase yg banyak terdpt dlm
havermout, kacang-kacangan, sayur dan buah-
buahan
→Dpt mengikat asam empedu shg dpt menurunkan
absorbsi lemak dan kolesterol darah, shg
menurunkan resiko, mencegah, atau meringankan
penyakit jantung koroner dan dislipidemia
→Serat dpt mencegah kanker kolon dg mengikat
dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dlm usus
- Makanan serat tinggi → energi rendah → dpt
membantu menurunkan BB
1 OVERWEIGHT & OBESITAS
- Diet serat tinggi menimbulkan rasa kenyang shg • Bahan Makanan yang dianjurkan
menunda rasa lapar
- Serat dlm bentuk minuman → penggunaannya tdk
dianjurkan
- Asupan serat berlebih dpt menimbulkan gas yg
berlebihan dan diare, serta mengganggu
penyerapan mineral spt magnesium, zat besi dan
kalsium
- Makanan tinggi serat alami lebih aman dan
mengandung zat gizi tinggi serta lebih murah
- WHO menganjurkan asupan serat : 20 – 30 g/hr
✓ Tujuan Diet
Unt memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yg tinggi
serat shg dpt merangsang peristaltik usus agar
defekasi berjalan normal
✓ Syarat Diet
1. Energi cukup sesuai dg umur, gender dan aktivitas
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi
total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan
energi total
5. Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B unt
memelihara kekuatan otot saluran cerna
6. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter unt membantu
memperlancar defekasi. Pemberian minum
sebelum makan akan membantu merangsang
peristaltik usus
7. Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hr terutama serat tidak
larut air yg berasal dari beras tumbuk, beras
merah, roti whole wheat, sayuran dan buah
• Indikasi Pemberian
Diet serat tinggi diberikan pada pasien konstipasi
kronis dan penyakit divertikulosis. Lama pemberian
diet disesuaikan dg perkembangan penyakit.
• Bahan Makanan Sehari
2 DIET PADA HIPERTENSI
DEFINISI DAN KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI
• Definisi dan klasifikasi • Tekanan Darah adalah fungsi dari curah jantung
- Definisi umum : Hipertensi adalah jika yang dikalikan dengan resistensi perifer
tekanan darah sistolik ≥ 140 mm Hg atau jika (resistensi dalam pembuluh darah terhadap
tekanan darah diastolik ≥ 90 mm Hg aliran darah)
- Gejala : sakit kepala, mudah marah, telinga • Diameter pembuluh darah sangat mempengaruhi
berdengung, rasa berat di tengkuk, sulit tidur aliran darah
dan mata berkunang-kunang → Jika diamater menurun (mis pd aterosklerosis),
• Terdapat dua jenis hipertensi: resistance dan tek darah meningkat
1. Hipertensi primer atau essensiil → Jika diameter meningkat (dg terapi obat
vasodilator), resistance menurun dan tek darah
Etiologi hipertensi essensiil adalah
turun
multifaktorial, tetapi penyebab utama adalah
• Many systems maintain homeostatic control of
aterosklerosis. Faktor risiko terjadinya
blood pressure
hipertensi essensiil antara lain adalah → Short-term control The sympathetic nervous
kegemukan, dislipidemia, asupan garam yang system
tinggi, alkohol, merokok, genetik. → Long-term control The kidney
2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang • Short-term control
diakibatkan penyakit lain, mis chronic kidney → Sebagai respons thd penurunan tek darah, The
desease sympathetic nervous system mensekresikan
• Klasifikasi Tekanan Darah norepinephrine, suatu vasoconstrictor, yang akan
bekerja pd small arteries dan arterioles untuk
meningkatkan peripheral resistance dan
meningkatkan tek darah
• Long-term control
→ Ginjal mengatur tekanan darah dengan cara
mengontrol volume cairan ekstraselular dan
mensekresikan renin, yg akan mengaktivasi sistem
reninangiotensin

• Klasifikasi lain :
- 120/80 normal
- > 120/80 → pra hipertensi (WHO, 2008)
• Klasifikasi Tekanan darah lain

• Pd sebagian besar kasus hipertensi, peripheral


resistance meningkat.
• Resistance ini memaksa ventrikel kiri jantung
untuk meningkatkan usahanya dlm memompa
darah.
• Seiring berjalannya waktu, ventrikular kiri
mengalami hipertrofi dan akhirnya menjadi
congestive heart failure
2 DIET PADA HIPERTENSI
• Primary Prevention • Tujuan Diet
Modifikasi Gaya Hidup untuk Pencegahan dan Tujuan Diet Garam Rendah adalah membantu
Penatalaksanaan Hipertensi menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
- Batasi asupan alkohol hipertensi
- Tingkatkan aktivitas fisik aerobik hingga 30-45 menit
• Syarat Diet
hampir setiap hari dalam seminggu
Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah :
- Pertahankan asupan kalium yang cukup
- Pertahankan asupan kalsium dan magnesium makanan
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
yang memadai untuk kesehatan umum 2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan
- Berhenti merokok penyakit
- Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol 3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat
makanan untuk kesehatan jantung secara keseluruhan tidaknya retensi garam atau atau air dan/atau
hipertensi.
• Macam Diet dan Indikasi Pemberian
- Diet Garam Rendah diberikan kepada pasien
dengan edema atau asites dan/atau hipertensi
seperti yang terjadi pada penyakit
dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit
ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, dan
hipertensi esensial.
- Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai
dengan keadaan penyakit dapat diberikan
berbagai tingkat Diet Garam Rendah.
• Macam Diet
1. Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)
- Diberikan kepada pasien dengan edema, asites
dan/atau hipertensi berat
- Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan
DIET PADA HIPERTENSI
garam dapur
DIET GARAM RENDAH
- Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar
• Gambaran Umum
natriumnya
- Garam dalam Diet Garam Rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garam 2. Diet Garam Rendah III (1000- 1200 mg Na)
dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3 ), baking - Diberikan kepada pasien dengan edema,
powder, natrium benzoat, dan vetsin (MSG) dan/atau hipertensi ringan
- Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung - Pemberian makanan sehari sama dengan Diet
lebih banyak natrium daripada yg dibutuhkan tubuh. Garam Rendah I
- Dlm keadaan normal, jumlah natrium yg dikeluarkan - Pada pengolahan makanannya boleh
tubuh melalui urin sama dg jumlah yg dikonsumsi, menggunakan 1 sdt garam dapur (4 g)
sehingga terdapat keseimbangan.
- WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi
garam dapur hingga 6 gram sehari (~ 2400 mg
natrium)
- Asupan natrium yg berlebihan, terutama dalam
bentuk NaCl, dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan
edema atau asites dan/atau hipertensi
-
2 DIET PADA HIPERTENSI
• Penggunaan MSG pada Diet Garam Rendah - atau bisa dikombinasikan dengan garam dapur:
- Penggunaan MSG mengurangi penggunaan mis. ¼ sdt garam dapur + ¼ sdt MSG →
garam tanpa mengorbankan palatabilitas mengandung sodium 500 + 150 = 650 mg→
makanan makanan terasa lebih enak.
- Kandungan sodium dalam MSG lebih rendah
daripada garam 3. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg
- Dalam setengah sendok teh garam (2.5 Na)
gram) mengandung 1000 mg Sodium, - Pada pengolahan makanannya boleh
sedangkan dalam 2.5 gram MSG hanya ada menggunakan 1 sdt garam dapur (4g)
300 mg sodium dan meningkatkan selera - 1 sdt garam dapur tersebut bisa digantikan
makan dengan MSG sebanyak 1 sdt → mengandung
- Manfaat lain dari penggunaan MSG selain 600 mg Sodium → makanan terasa lebih enak
membuat makanan jadi enak, yaitu: atau bisa dikombinasikan dengan garam dapur :
1. Mengurangi konsumsi sodium atau garam mis.
2. Meningkatkan cairan ludah dan cairan o ¼ sdt garam dapur + ¼ sdt MSG →
lambung sehingga makanan lebih sempurna mengandung sodium 500 + 150 = 650 mg
dicerna → makanan terasa lebih enak
- Penggunaan MSG mengurangi penggunaan o ¼ sdt garam dapur + ½ sdt MSG →
garam tanpa mengorbankan palatabilitas mengandung sodium 500 + 300 = 800 mg
makanan → makanan terasa lebih enak
• Aplikasi Penggunaan MSG pada Diet Garam
Rendah • Bahan Makanan Sehari
- Penggunaan MSG bisa diaplikasikan pada Diet
Garam Rendah I,II dan III
1. Pada Diet Garam Rendah I perlu
kehatihatian→sebaiknya dihitung dulu jumlah
sodium yang berasal dari bahan pangan. Jika
masih < 400 mg maka masih dapat
ditambahkan MSG untuk meningkatkan
selera makan
- Jumlah MSG yang ditambahkan dihitung
dengan cara:

2. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)


- Pada pengolahan makanannya boleh
menggunakan ½ sdt garam dapur (2g)  ½
sdt garam dapur tsb bisa digantikan
dengan MSG sebanyak
- 1/2 sdt → hanya mengandung 300 mg
Sodium → makanan terasa lebih enak
2 DIET PADA HIPERTENSI
• Pembagian Bahan Makanan Sehari
3 DIET PADA DISLIPIDEMIA
PENGERTIAN & PATOFISIOLOGI 1.Keturunan (Faktor Genetis)
DISLIPIDEMIA Hiperkolesterolemia familial :
○ Dislipidemia adalah kelainan ○ Terjadi karena adanya mutasi pada gen
metabolisme lipid yg ditandai dg peningkatan reseptor LDL (R-LDL), sehingga terjadi
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma perubahan struktur maupun fungsi dari
○ Kelainan fraksi lipid : reseptor yang mengikat kolesterol LDL
● Kenaikan kadar kolesterol total, LDL dan plasma.
Trigliserida (TG) ○ Hal ini mengakibatkan tingginya kadar
● Penurunan kadar HDL kolesterol LDL yang dapat memberikan
berbagai spektrum klinis, dari penumpukan
○ Hasil Riskesdas (2018) : kolesterol pada kulit dan jaringan ikat hingga
● Prevalensi Dislipidemia berdasarkan aterosklerosis pada pembuluh darah koroner
konsentrasi kolesterol total >200mg/dL yang akan menyebabkan kematian
adalah 39,8%. ● Orang Asia memiliki resiko tinggi thd PJK
○ Dislipidemia merupakan faktor risiko → secara genetik orang asia yg gemuk
primer penyakit kardiovaskular dan mungkin memiliki bentuk apel (android fat deposition)
berperan sebelum faktor risiko utama lainnya (laki-laki)→ diturunkan pd anaknya
muncul. ● Riwayat keluarga PJK → 2,36 kali lebih
○ Peningkatan kadar kolesterol, terutama beresiko kena PJK .
LDL atau Trigliserida darah perlu mendapat
perhatian karena merupakan predeposisi thd 2. Makanan (Diet)
terjadinya aterosklerosis atau penyakit ● Hiperlipidemia dan Hiperkolestrolemia
jantung koroner (PJK). biasanya dihubungkan dg diet lemak yg tinggi
○ HDL mempunyai pengaruh sebaliknya. dari bahan pangan hewani
HIPERLIPIDEMIA ● Konsumsi lemak yg tinggi tanpa dibarengi
olahraga akan memicu kegemukan
○ Hiperlipidemia adalah kondisi abnormal ● Konsumsi lemak → jumlah dan jenis
yg umum terjadi pd manusia karena kelebihan lemak/minyak
VLDL, LDL atau kilomikron dlm plasma
setelah berpuasa 12-24 jam 3. Sintesa kolesterol lebih
○ Hiperkolesterolemia merupakan suatu ● Tubuh masih dpt membentuk kolesterol
kondisi dimana kolesterol dlm darah dari pangan non-kolesterol. Kolesterol
meningkat melebihi ambang batas normal yg disintesa oleh semua jaringan dalam tubuh
ditandai dg meningkatnya kadar LDL- manusia
kolesterol dan kolesterol total. ● Penurunan konsumsi kolesterol hrs
dibarengi konsumsi pangan
Hiperkolesterolemia dapat terjadi hipokolesterolemia (pangan yg bersifat
karena bbrp faktor : menurunkan kolesterol)
1. Keturunan (Genetis) ● Meskipun berpantang kolesterol, jika
2. Makanan sehari-hari (Diet) terjadi asupan kalori dan lemak jenuh yg
3. Sintesa kolesterol lebih tinggi maka kadar kolesterol akan tetap
tinggi.
Profil Lipid Darah < 65 thn pada ibu);
● Perokok aktif;
● Hipertensi (tek darah 140/90 mm Hg atau
dg pengobatan anti-hipertensi)
● Kadar kolesterol HDL yg rendah (< 40
mg/dL)
○ Pemeriksaan laboratorium kadar total
kolesterol darah, kolesterol LDL darah,
Trigliserida darah dan kolesterol HDL

DIET DISLIPIDEMIA

Tujuan Diet
1. Menurunkan atau mempertahankan kadar
kolesterol LDL normal.
2. Menurunkan asupan lemak jenuh dan
lemak trans (< 7%) dan menurunkan asupan
kolesterol makanan kurang dari 200 mg/dL
3. Menurunkan berat badan jika kegemukan
4. Meningkatkan asupan karbohidrat
kompleks (maks 55%) dan menurunkan
asupan karbohidrat sederhana sekurang-
kurangnya 5% dari energi total
5. Meningkatkan asupan sterol atau stanol
berasal dari tumbuhan (2 g/hari)
6 .Meningkatkan asupan serat larut air (10-25
g/hari) 7.Meningkatkan aktivitas fisik

Syarat Diet
○ Kenaikan kolesterol, terutama LDL dan 1. Energi yg dibutuhkan disesuaikan
TG akan meningkatkan resiko untuk terkena menurut berat badan dan aktivitas fisik
Penyakit Jantung Koroner (PJK) ○ Bila kegemukan → penurunan BB dpt
○ Perbandingan LDL/HDL → jika meningkat dicapai dg asupan energi rendah dan
akan meningkatkan risiko terkena PJK peningkatan aktivitas fisik
● LDL/HDL <3 → Baik ○ Penurunan asupan energi yg disertai
3-5 → Batas maks. dengan peningkatan aktivitas fisik biasanya
dapat mempercepat penurunan kadar
PENGKAJIAN GIZI trigliserida darah dan peningkatan kadar
○ Karakteristik personal pasien, termasuk kolesterol HDL
pemeriksaan fisik, laboratorium dan
kebiasaan makan 2. Lemak diberikan 25-35% dari kebutuhan
○ Penggalian faktor risiko penyakit energi total.
kardiovaskular seperti : ○ Lemak Jenuh dan lemak trans <7%,
● Usia (laki-laki ≥ 45 thn, wanita ≥ 55 thn); sedangkan lemak trans <1% dari total energi
● Riwayat keluarga dg dengan PJK dini (ayah ○ Lemak tak jenuh ganda maksimal 10% dari
meninggal krn jantung pd usia < 55 thn atau kebutuhan energi total, yg utama adalah asam
lemak omega 3 dan omega 6. kebutuhan energi total
○ Lemak tak jenuh tunggal maks 20% dari
kebutuhan energi total, utamanya adalah 6. Serat tinggi (25-30 g per hari),
asam oleat. termasuk serat larut air yg dapat diperoleh
dari beta glucan dan pektin pada oats, beras
Rincian lemak untuk Diet Dislipidemia tumbuk atau beras merah, havermout,
Tahap I dan Tahap II : kacang-kacangan, serta sayuran seperti
wortel, brokoli, serta buah-buahan yang
mengandung pektin seperti jeruk, apel,
apricot, cranberry, plum dan kismis merah

7. Sumber Antioksidan seperti stanol


tumbuhan/sterol : 2 g per hari.
● Bahan makanan sumber Stanol : gandum,
kubis, legume, bunga matahari, biji wijen,
almond, kacang- kacangan, kanola, jagung,
○ Sumber Omega 6 adalah minyak jagung, dan minyak zaitun.
minyak biji bunga matahari, minyak kacang ● Bahan makanan yg sudah diperkaya dengan
kedelai, kacang dan biji-bijian. sterol : margarin, keju rendah lemak.
○ Sumber omega 3 adalah ikan laut dalam
(salmon, mackerel, tuna, sarden, ikan danau). 8. Vitamin dan Mineral cukup, khususnya
Dianjurkan semua orang mengonsumsi ikan asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12.
sekurang-kurangnya 2 penukar per minggu. ● Jika tubuh kekurangan ketiga vit ini dapat
○ Sumber utama Asam Oleat adalah minyak meningkatkan homosistein darah, dan
Kanola, minyak Zaitun, minyak kacang dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
alpuket ● Suplemen multivitamin dianjurkan untuk
pasien yang mengonsumsi ≤ 1200 kkal energi
3. Protein cukup : 15% dari kebutuhan sehari.
energi total
○ Protein hewani : ikan (banyak mengandung 9. Aktivitas Fisik, dapat berupa :
as.lemak omega-3), dikonsumsi minimal 2 kali ● Kegiatan aerobik seperti jalan cepat,
per minggu. berenang, bersepeda statis minimal 30 menit
○ Lebih dianjurkan protein nabati, seperti dg intensitas sedang 4-6 kali seminggu, dg
kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu, pengeluaran energi minimal 200 kkal per hari.
tempe, tauco), kecuali ada indikasi lain. ● Aktivitas penguatan otot dianjurkan
minimal 2 hari dalam seminggu. Kegiatan
4. Kolesterol kurang dari 200 mg. penguatan otot seperti naik turun tangga,
○ Sumber kolesterol adalah bahan pangan jinjit.
hewani, terutama yg kandungan lemak
jenuhnya tinggi spt daging dan susu fullcream. 10. Berhenti merokok, hal ini karena:
Telur dan ikan mempunyai kandungan ● Mempercepat pembentukan plak pada
kolesterol tinggi, tetapi rendah asam lemak koroner.
jenuh sehingga dapat digunakan pada diet ● Beberapa penelitian melaporkan bahwa
perubahan gaya hidup. merokok mempunyai efek yang negatif
terhadap kadar kolesterol HDL dan rasio
5. Karbohidrat sedang : 50-60% dari kadar kolesterol LDL/kolesterol HDL serta
kadar trigliserida darah. ○ Lama Pemberian
● Keberhasilan diet dinilai dg mengukur
Jenis Diet, Indikasi Pemberian, Lama kadar kolesterol darah setelah 4-6 minggu
Pemberian
dan 3 bulan.
○ Diet dislipidemia dikenal dengan diet
perubahan gaya hidup. ● Jika tujuan terapi diet tdk tercapai setelah
○ Diet ini bertujuan untuk terapi utama 3 bln dg Diet Tahap I :
mengatasi gangguan profil lemak sebelum ○Perlu dinilai penerimaan dan kepatuhan
diberikan obat antilipid atau sebagai pasien
kombinasi diet dengan obat antilipid. ○Jika tujuan tdk tercapai meskipun patuh
○ Penurunan LDL merupakan kunci utama → hrs pindah ke Diet Tahap II
untuk menurunkan risiko penyakit
○Jk tujuan pengobatan tdk dpt dicapai pd
kardiovaskular dan risiko lainnya
○ Keberhasilan diet diukur dengan wkt yg telah ditentukan → pasien perlu
pengukuran kadar kolesterol darah setelah 4- konsultasi lagi dg dietisien.
6 minggu dan 3 bulan.
○ Apabila tujuan diet tidak tercapai, perlu Bahan Makanan (dalam Standar satuan
dinilai penerimaan dan kepatuhan pasien Diet Sehari Dislipidemia penukar dan
terhadap diet ini. II)
○ Jenis Diet
1. Diet Dislipidemia Tahap I
2. Diet Dislipidemia Tahap II
Diet Dislipidemia Tahap I
mengandung kolesterol dan lemak jenuh
lebih tinggi daripada Diet Dislipidemia Tahap
II. 1. Diet Tahap I Bahan Makanan Energi
(kkal) 1200 1600 2000 2500 Bahan Makanan
(dalam Standar satuan Diet Sehari
Dislipidemia penukar dan II) Nilai Gizi 2. Diet
Tahap II Bahan Makanan Energi (kkal)

○ Indikasi Pemberian
● Bagi yg kegemukan → pengkajian thd
riwayat BB, usaha penurunan BB, dan sikap
yg berhubungan dg makanan→ Penilaian ini
diperlukan unt menentukan apakah harus
dimulai dg Diet Tahap I atau langsung Diet
Tahap II
● Apabila Diet pasien sdh sesuai Diet tahap I
→ dpt langsung diberikan Diet tahap II
● Jika tdk, dimulai dari Diet tahap I
Bahan Makanan yg Dianjurkan dan 5. Sumber protein Nabati
Tidak Dianjurkan Bahan Makanan Dianjurkan : Tempe, tahu, dan kacang-
Dianjurkan kacangan seperti lentil, kacang polong,
kacang fava, dan kedelai
1. Sumber KH
Dianjurkan : Beras terutama beras Tdk Dianjurkan : Dimasak dg santan dan
tumbuk/beras merah, pasta, makaroni, roti digoreng dg minyak jenuh, spt kelapa dan
tinggi serat (whole wheat bread), cereal, ubi, kelapa sawit
kentang, kue buatan sendiri dg mengg sedikit
minyak/lemak tak jenuh, corn flakes, melba 6. Sayuran
toast, fat-free crackers, bagels, pita bread Dianjurkan : Semua sayur dlm btk segar,
direbus, dikukus, disetup, ditumis mengg
Tdk Dianjurkan : Produk makanan jadi : minyak jagung, m.kedelai atau margarin tanpa
pie, cake, croissant, pastries, biskuit, crackers garam yg dibuat dari minyak tdk jenuh ganda;
berlemak, kue2 berlemak lainnya. dimasak dg santan encer

2. Sumber Protein Hewani (batasi 3-4 Tdk Dianjurkan : Sayuran yg dimasak dg


porsi/hari) mentega, minyak kelapa atau minyak kelapa
Dianjurkan : Ikan, unggas tanpa kulit, daging sawit dan santan kentalb ataupun krim
kurus seperti sapi dan domba dengan
potongan tipis, hidangan laut dan kerang- 7. Buah-buahan
kerangan konsumsi seperlunya . Dianjurkan : Semua buah dlm keadaan
segar atau bentuk jus
Tdk Dianjurkan : Daging gemuk, daging
angsa, daging kambing, daging babi, jeroan, Tdk Dianjurkan : Buah yg diawet dg gula,
otak, sosis, sardin, corned beef, bacon, spt buah kaleng dan buah kering

3. Telur 8. Gula dan pemanis


Dianjurkan : Putih telur, telur dengan Dianjurkan : Pemanis tanpa kalori, sukrosa,
substansi bebas kolesterol atau telur rendah madu, permen, cokelat, sirup stroberi,
kolesterol. puding dengan susu bebas lemak.

Tdk Dianjurkan : Kuning telur (2-4 Tdk Dianjurkan : Es krim, fruktosa,


butir/minggu). minuman ringan (soft drink), susu cokelat

4. Susu dan hasil olahan (2-3 porsi/hari) 9. Sumber Lemak dan dressing (6-8
Dianjurkan : Susu skim, yoghurt rendah sdt/porsi/hari)
lemak, keju rendah lemak (keju cottage, Dianjurkan : Minyak jagung, kedelai, kacang
parsial skim mozarella, part skim keju tanah, bunga matahari dan wijen; margarin
ricotta), susu rendah lemak (1% lemak susu) tanpa garam yg dibuat dari minyak tdk jenuh
Tdk Dianjurkan : ganda; mayones dan salad dressing tanpa
garam yg dibuat dari minyak tdk jenuh ganda,
Susu whole, susu kental manis, krim, yoghurt saus tomat, cuka, minyak zaitun, mustard, fat
dari susu penuh, keju (cheddar, feta, bleu, free sour cream.
swiss, American, camembert) dan es krim,
milkshakes, krimmer.
Tdk Dianjurkan : Minyak kelapa dan
minyak kelapa sawit; mentega, margarin,
kelapa, santan, krim, lemak babi/lard, bacon,
cocoa mentega, mayones dan dressing dibuat
dg telur, lemak babi dan lemak bacon

10. Cara Memasak


Dianjurkan : Memanggang, merebus,
mengukus, menggoreng dengan sedikit
minyak, membakar

Tdk Dianjurkan : Menggoreng dengan


banyak minyak, diolah dengan santan

11. Minuman
Dianjurkan : Minuman berkarbonasi, soft
drink, kopi, teh, dan cocoa mixed

Tdk Dianjurkan : Cokelat, es krim,


fruktosa, minuman ringan (soft drink)
4 DIET PADA PREEKLAMSIA
DIET PADA PREEKLAMSIA o Penyakit ini menimbulkan kerusakan
• Eclampsia : Tahap akhir dari hipertensi pada fungsi penyaringan ginjal
akibat kehamilan yang ditandai dengan
proteinuria dan kejang grand mal; terjadi Faktor Risiko :
setelah minggu kedua puluh kehamilan • Nulliparous (blm pernah melahirkan)
• Gestational hypertension : hipertensi • usia >40 thn
tanpa proteinuria berkembang setelah • Ras kulit Hitam
minggu kedua puluh kehamilan; salah satu • punya riwayat keluarga
dari dua jenis hipertensi akibat kehamilan • hipertensi kronis
• Preeclampsia : Hipertensi yang • penyakit ginjal kronis
diinduksi kehamilan dengan proteinuria • DM
yang terjadi setelah minggu kedua puluh • mengandung bayi kembar
kehamilan; salah satu dari dua jenis • homozygosity atau heterozygosity unt gen
hipertensi akibat kehamilan angiotensinogen T235
• Pregnancy-induced hypertension : • insulin resistance syndrome
hipertensi gestasional (hipertensi tanpa
proteinuria) atau preeklamsia (hipertensi Dietary related Risk Factors :
dengan proteinuria); berkembang setelah
• A high intake of energy
minggu kedua puluh kehamilan
• A high intake of sucrose, and
Hipertensi yang diinduksi oleh • A high intake of polyunsaturated fatty
kehamilan : Gestational hypertension acids
dan Eclampsia atau Preeclampsia.
Perbedaan Preeclampsia dg
Kehamilan normal:

• Preeclampsia berhubungan dg penurunan


aliran darah ke rahim, yang akan berakibat:
o berkurangnya ukuran plasenta
o berkurangnya makanan unt janin, dan
o janin dengan IUGR (Intrauterine Eclampsia
Growth Restriction) • Mengakibatkan grand mal seizures
• Gejala dari Pregnancy-Induced Hypertension
Tanda-tanda Preeclampsia : yg menunjukkan sebentar lagi terjadi
• Tekanan darah tinggi serangan (seizures) adalah dizziness
• Pembengkakan/edema (pening/pusing), headache, visual
• Adanya protein dalam urin disturbances, facial edema, anorexia,
o nausea (mual) and vomiting.
• Kematian janin sering terjadi pada wanita • Penggunaan antioksidan dapat mencegah
yang menderita eclampsia preeklamsia
• Resiko yang Dapat Terjadi pada Ibu • Konsentrasi vit C dan E, serta karotenoid
dengan Preeklamsia, dan Bayinya dalam serum dan plasenta dapat
mengurangi preeklamsia dan eklamsia
Komplikasi serius Preeklamsia : (Chappell et al 1999)
• Kerusakan berbagai organ (ginjal, hati) Status Vitamin D
• Pembengkakan (edema) atau cairan dalam • Pd pasien preeklamsia, kadar 1,25
paru-paru (OH)2D3 lebih rendah daripada pasien
• Problem tsb disebabkan oleh penurunan normal atau pasien Cronically hypertensitive
aliran darah dan pengejangan pembuluh control krn ada gangguan pada hidroksilasi
• Seringkali Plasenta rusak krn rahim kurang 1-alfa dlm plasenta
mendapat asupan darah • Preeklamsia lebih sering terjadi pada
• Janin tdk dapat tumbuh dengan baik wanita kulit hitam yg hidup di daerah
utara, krn prevalensi kurang vit D pd etnis
Resiko yang Dapat Terjadi pada Ibu ini lebih besar drpd kulit putih
dengan Preeklamsia, dan Bayinya • In Nordic Countries kejadian preeklamsia
Dua Konsekuensi yang sangat serius : mengalami peak saat winter dan terendah
1. Janin tdk mendapatkan oksigen selama ibu pd saat summer dan awal autumn (musim
mengalami kekejangan, dan kerusakan semi)
atau terlepas dari plasenta • Pd pasien preeklamsia sebaiknya dilakukan
2. Sindrom HELLP : pengukuran kadar serum 25-hydroxy vit
• Hemolysis (kehancuran sel darah D → jika rendah maka dilakukan
merah) perubahan diet atau suplementasi vit D
• Kerusakan Liver • Etiologi Preeklamsia tidak diketahui, tetapi
• Low Platelet (resiko pendarahan cedera vaskular pada pembuluh darah
internal) plasenta telah terlibat
• Mengancam hidup ibu, juga janin • Chappel dkk. (2002) menunjukkan
penurunan insiden pada kehamilan
Suplementasi Kalsium dan Magnesium berikutnya dengan suplementasi vit C
• Suplementasi Kalsium dan Magnesium 1000 mg / hari dan suplemen vit E 400 IU
direkomendasikan untuk mencegah dan / hari dari minggu ke 16 hingga 22
mengurangi resiko preeklamsia dan kehamilan dalam sebuah penelitian
eklamsia terhadap 283 wanita dari Inggris.
• Jumlah kalsium 1200-1500 mg/hr dapat
diperoleh dari pola makan seimbang, GAMBARAN UMUM
termasuk 3-4 kali penyajian susu atau • Preeklamsia merupakan sindroma yang
produk susu tiap hari → cukup memadai terjadi pada saat kehamilan masuk pada
• Magnesium sulfat lebih baik daripada minggu kedua puluh dengan tanda dan
phenytoin untuk mencegah serangan pd gejala seperti :
preeklamsia dan mengatasi kejang-kejang o Hipertensi
(convulsions) o Proteinuria
o kenaikan BB yang cepat (karena
Cara Pencegahan lain : edema)
o mudah timbul kemerah-merahan
o mual, muntah, pusing, nyeri lambung, • Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada
oliguria, gelisah, dan kesadaran keadaan oliguria, cairan dibatasi dan
menurun. disesuaikan dengan cairan yang keluar
• Ciri khas diet ini adalah memperhatikan melalui urin, muntah, keringat, dan
asupan garam dan protein pernafasan.

TUJUAN DIET MACAM DIET DAN INDIKASI


Tujuan Diet Preeklamsia adalah untuk: PEMBERIAN
• Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal Diet Preeklamsia I
• Mencapai dan mempertahankan tekanan Diet Preeklamsia I diberikan kpd pasien
darah normal dengan preeklamsia berat. Makanan
• Mencegah atau mengurangi retensi garam diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari
atau air susu dan sari buah. Jumlah cairan diberikan
• Mencapai keseimbangan nitrogen paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan
• Menjaga agar penambahan berat badan kekurangannya diberikan secara parenteral.
tidak melebihi normal Makanan ini kurang energi dan zat gizi, karena
• Mengurangi atau mencegah timbulnya itu hanya diberikan selama 1-2 hari.
faktor risiko lain atau penyulit baru pada
saat kehamilan atau setelah melahirkan Diet Preeklamsia II
Diet Preeklamsia II diberikan sebagai
SYARAT DIET makanan perpindahan dari diet
Syarat-syarat Diet Preeklamsia adalah sbb: preeklamsia I atau kepada pasien
preeklamsia yang penyakitnya tidak
• Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam
begitu berat. Makanan berbentuk saring
keadaan berat, makanan diberikan secara
atau lunak dan diberikan sebagai Diet Rendah
berangsur, sesuai dengan kemampuan
Garam I.
pasien menerima makanan. Penambahan
Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
energi tdk lebih dari 300 kkal dari
makanan atau diet sebelum hamil.
Diet Preeklamsia III
• Garam diberikan rendah sesuai dengan
Diet Preeklamsia III diberikan sebagai
berat ringannya retensi garam atau air.
makanan perpindahan dari Diet
Penambahan berat badan diusahakan
Preeklamsia II atau kepada pasien
dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1
dengan preeklamsia ringan. Makanan ini
kg/minggu
mengandung protein tinggi dan garam
• Protein tinggi (1 ½ - 2 g/kg BB) rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau
• Lemak sedang, sebagian lemak berupa biasa.
lemak tidak lemak jenuh tunggal dan Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah
lemak tidak jenuh ganda energi harus disesuaikan dengan kenaikan
• Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap
sedikit lebih tinggi bulan.
• Mineral cukup, terutama kalsium dan
kalium
• Bentuk makanan disesuaikan dengan
kemampuan makan pasien
5 DIET PADA PENYAKIT JANTUNG
PENGERTIAN & PATOFISIOLOGI
PENYAKIT JANTUNG
KEY TERMS
o Jantung cachectic: jantung yang lembut dan
lembek yang ditandai dengan hilangnya massa
miokard akibat malnutrisi yang ekstrim
o Gagal Jantung Kongestif (CHF): sindrom
klinis yang ditandai dengan kerusakan progresif
fungsi ventrikel kiri, perfusi jaringan yang tidak
memadai, kelelahan, sesak napas, dan kemacetan
o Dispnea: tidak nyaman dan sulit (sulit) bernapas
yang disebabkan oleh masalah jantung, kegelisahan
(kegelisahan), atau olahraga
o Edema: penumpukan cairan yang abnormal pada o Pencegahan :
jaringan tubuh seperti paru-paru, pergelangan kaki ▪ CHF dikategorikan ke dalam 4 tahap : tahap A,
(pergelangan kaki), kaki B, C dan D
o Gagal jantung: sama dengan gagal jantung
▪ Kategori A dan B menggambarkan orang yang
kongestif
berisiko thd CHF
o Hipertrofi ventrikel kiri: pembesaran
ventrikel kiri jantung, faktor risiko utama gagal ➢ Strategi pencegahan utamanya adalah
jantung menangani penyakit-penyakit yg mendasari
seperti hipertensi, hiperlipidemia dan
diabetes > untuk mencegah disfungsi
HEART FAILURE ventrikular kiri dan timbulnya gejala-gejala
o Heart Failure atau Congestive Heart Failure CHF
(CHF) adalah kerusakan secara bertahap yg 1. Treatment dg obat penurun kolesterol
dicirikan oleh gejala-gejala yang kompleks (simvastatin) atau obat antihipertensif >
(kelelahan, nafas pendek, edema dan congestion) menurunkan risiko heart failure 20% atau 49%
yg terjadi jika ventrikel kiri jantung tdk dapat 2. Pada pasien MI, terapi antihipertensif mengurangi
mensuplai darah dlm jumlah mencukupi ke risiko CHF 81%
seluruh bagian tubuh. 3. Untuk orang-orang yg tdk patuh atau tdk
o Sebagian besar orang yg menderita CHF
responsif thd strategi perubahan gaya hidup :
mengalami disfungsi sistolik ventrikular kiri
➢ perubahan gaya hidup yg tepat/sesuai,
o Penyakit jantung (katup, otot, pembuluh, arteries)
dan vasculature (hipertensi) dapat menuju CHF meliputi : diet rendah lemak jenuh, kolesterol
o Faktor Risiko CHF : hipertensi, pembengkakan dan natrium; weight management;
ventrikular kiri, coronary heart disease (CHD), dan meningkatkan aktifitas fisik; berhenti
diabetes merokok; dan terapi farmakologis.
▪ Untuk tahap C dan D: diperlukan strategi
pencegahan sekunder untuk mencegah disfungsi
jantung lebih lanjut. Strategi tsb mencakup :
➢ Penggunaan :
1. Inhibitor angiotensin-converting enzyme
(ACE) > mencegah peningkatan tek.darah
2. β-blockers > untuk pengelolaan cardiac
arrhythmias, cardioprotection setelah MI
(myocardial infarction) dan hipertensi
3. Terapi antihiperlipidemia, terapi
antikoagulasi
5 DIET PADA PENYAKIT JANTUNG
▪ Deteksi dini, koreksi thd gejala awal disfungsi MEDICAL & NUTRITION THERAPY
ventrikular kiri, dan pengelolaan yg baik thd
ENERGI
faktor-faktor risiko
o Energi yg dibutuhkan oleh pasien CHF tergantung
PATOFISIOLOGI pd BB saat ini, pembatasan aktivitas, dan tingkat
o Pd CHF jantung dpt mengimbangi output cardiac keparahan dari heart failure
yg rendah dg cara : o Pasien overweight dg aktivitas yg dibatasi hrs
1. Meningkatkan kekuatan kontraksi mencapai dan mempertahankan BB yg sesuai yg
2. Meningkatkan ukurannya tdk akan memberikan stress pd myocardium.
3. Memompa lebih sering, o Untuk pasien obese, diet hipokalorik (1000-1200
4. Menstimulasi ginjal unt menghemat natrium kkal/hr) akan mengurangi stress pd jantung dan
dan air memfasilitasi penurunan BB
o Untuk beberapa saat jantung dpt mempertahankan o Pd pasien kurang gizi dg CHF yg parah, kebutuhan
sirkulasinya mendekati normal, tp pd akhirnya energi ditingkatkan 30%-50% diatas energi basal
jantung tdk dpt mempertahankan lebih lama lagi sbg akibat dari peningkatan energy expenditure
output yg normal (Decompensation) jantung dan paru; biasanya sekitar 35 kkal/kg BB
o Tiga gejala CHF : o Pasien dg cardiac cachexia membutuhkan energi
1. Kelelahan lebih tinggi lagi, sekitar 1,6-1,8 kali resting energy
2. Napas pendek (dyspnea) expenditure (REE) untuk perbaikan gizi.
3. Retensi cairan NATRIUM
o Nafas pendek semakin parah dan terjadi pd saat
istirahat (orthopnea) atau pd malam hari (paroxysmal o Aliran darah yg tdk mencukupi ke ginjal akan
nocturnal dyspnea) mengakibatkan sekresi hormon aldosterone dan
o Retensi cairan dapat berupa edema paru-paru hormone antidiuretik. Kedua hormon tsb
(congestion) atau peripheral edema. bekerja menghemat cairan.
o Tanda hypoperfusi : tangan dan kaki dingin, o Aldosterone meningkatkan resorpsi natrium,
perasaan mengantuk, penurunan kadar natrium sedangkan hormone antidiuretik meningkatkan
serumdan fungsi renal yg memburuk penyimpanan air di distal tubules of the nephron.
o Gejala lain yg merupakan refleksi dari suplai darah o Akibatnya natrium dan cairan akan terakumulasi
yg tdk mencukupi ke organ perut : tdk nafsu makan di jaringan
(anorexia), nausea (mual), perasaan penuh, o Pasien tanpa gejala dg tingkat sedang (class I-II)
konstipasi, sakit perut, malabsorpsi, pembengkakan dan tanpa kongesti (congestion) dpt menahan
liver, dan liver tenderness. natrium dan air jika mengkonsumsi diet tinggi
o Penurunan suplai darah ke kepala dapat berakibat : garam (6 g/hr)
mental confusion, memory loss, anxiety (gelisah), o Konsensus terakhir merekomendasikan diet 3 g
insomnia, dan headache. natrium untuk chronic heart failure (American
College of Cardiology, 1995)
o AHA (American Heart Assosiation) : 2400 mg/hr
o Pasien dg cardiac failure sedang atau parah dibatasi
asupan natriumnya : 1-2 g/hr
o Periode pembatasan asupan garam hrs dibatasi
krn diet spt itu tidak enak rasanya dan tdk
mencukupi kebutuhan gizi.
o Akan lebih sesuai jika asupan garam lebih tinggi,
tetapi dibarengi peningkatan penggunaan diuretik
5 DIET PADA PENYAKIT JANTUNG
o Unt mengatasi rasa haus pasien dpt diberi
permen bebas gula (sugar-free hard candy)

KALSIUM & VITAMIN D


o Sekitar setengah dari pasien severe heart failure
mengalami osteopenia atau osteoporosis
o Pasien cachectic CHF mempunyai densitas
mineral tulang (Bone mineral density) dan kadar
kalsium yg rendah dibandingkan pasien CHF
tanpa cachexia atau orang normal
o Penggunaan suplemen calsium harus hati-hati krn
dapat memperburuk cardiac arrhythmias (detak
jantung tdk beraturan)
SODIUM & SALT MEASUREMENT
EQUIVALENTS MAGNESIUM
o NaCl mengandung sekitar 40% (39,3%) Na dan o Seperti kalium, diuretik yg digunakan pd pasien
60% Clorida CHF dapat meningkatkan ekskresi magnesium
o Untuk mengkonversi NaCl ke Na ekivalen, o Defisiensi magnesium dialami oleh sekitar 30%
kalikan beratnya dg 0,393
pasien
o Untuk mengkonversi mg Na ke mEq, bagi dg berat
atomnya (23)
o Untuk mengkonversi Na ke NaCl (garam), kalikan TIAMIN
dg 2,54 o Penggunaan Loop diuretics dapat menurunkan
o 1 tsp of salt = approximately 6 g NaCl = 6096 mg tiamin tubuh
NaCl o Loop diuretics: diuretik yg bekerja pd ascending
6096 mg NaCl x 0,393 = 2396 mg Na (sekitar
Loop di Ginjal > untuk mencegah kenaikan
2400 mg)
o 2396 mg Na / 23 = 104 mEq Na tek.darah dan edema krn CHF
1 g Na = 1000 mg/23 = 43 mEq or mmol
o 1 tsp of salt = ~ 2400 mg or 104 mEq Na GAMBARAN UMUM
o Penyakit jantung terjadi akibat proses
KALIUM
berkelanjutan, dimana jantung secara berangsur
o Bbrp diuretik (mis. Hydrochlorothiazide) kehilangan kemampuannya untuk melakukan
meningkatkan ekskresi kalium. fungsi secara normal.
o Deplesi kalium dapat menjadi digitalis toxicity, yg o Pd awal penyakit, jantung mampu
ditandai dg anorexia, nausea dan vomiting, mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya
abdominal discomfort, halusinasi, depresi, dan mempertahankan sirkulasi darah normal
drowsiness (mengantuk), dan cardiac arrhytmias. melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi
o Unt bbrp pasien, memasukkan pangan tinggi
(Compensated Heart Disease)
kalium pd diet sdh cukup. Pasien lain memerlukan
o Dalam keadaan tdk terkompensasi
penggunaan suplemen kalium. Namun ada kontra
indikasi pd pasien gagal ginjal (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yg tdk
normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa
CAIRAN lelah, dan rasa sakit di daerah jantung.
o Berkurangnya aliran darah dpt menyebabkan
o Selama di rumah sakit, cairan pd umumnya kelainan pd fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan
dibatasi pd pasien CHF.
darah, yg berakibat terjadinya resorpsi natrium.
o Asupan dibatasi : 500 – 2000 ml per hari
Hal ini akhirnya menimbulkan edema.
o Asupan bhn pangan yg tinggi kadar airnya juga hrs
dibatasi
5 DIET PADA PENYAKIT JANTUNG
o Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN
(Endocarditis atau Carditis), gagal jantung, setelah
Myocard Infarct, dan setelah operasi jantung. DIET JANTUNG I
o Diet jantung I diberikan kpd pasien penyakit
jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau
Decompensatio cordis berat
o Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari
selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya.
o Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi,
sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3
hari.

DIET JANTUNG II
o Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan
saring atau lunak. Diet diberikan sebagai
TUJUAN DIET perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase
akut dapat diatasi.
Tujuan Diet Penyakit Jantung adalah : o Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa sebagai Diet Jantung II Garam Rendah.
memberatkan kerja jantung o Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk tiamin.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan
garam atau air DIET JANTUNG III

SYARAT DIET o Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan


lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai
Syarat-syarat Diet Penyakit Jantung adalah sbb: perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada
1. Energi cukup, unt mencapai dan mempertahankan pasien jantung dengan kondisi yg tidak terlalu
berat badan normal. berat.
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB o Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah.
energi total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10- o Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup
15% lemak tidak jenuh zat gizi lain.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dg
dislipidemia. DIET JANTUNG IV
5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan
suplemen kalium, kalsium dan magnesium, karena o Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan
dapat memacu kontraksi otot jantung biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi Diet Jantung III atau kepada pasien jantung
atau edema. dengan keadaan ringan.
7. Makanan mudah cerna dan tdk menimbulkan gas o Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan
8. Serat cukup unt menghindari konstipasi sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah.
9. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dg kebutuhan. o Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali
10. Bentuk makanan disesuaikan dg keadaan penyakit, kalsium.
diberikan dalam porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tdk dapat dipenuhi melalui
makanan dapat diberikan tambahan berupa
makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi.
5 DIET PADA PENYAKIT JANTUNG
BAHAN MAKANAN YANG
DIANJURKAN DAN TIDAK
DIANJURKAN

CONTOH SOAL

xx
6 DIET PADA PENYAKIT KANKER
KEY TERMS o Imaging (x-rays, CT, MRI, PET scans)
o Staging (radiographic, pathologic, surgical, or TNM
o Cancer : Pembelahan dan reproduksi sel secara staging for tumor size, nodes, metastasis)
abnormal yang dapat menyebar ke seluruh tubuh,
mendesak sel dan jaringan normal TREATMENT
o Cancer cachexia : kehilangan berat badan dan
penurunan lemak tubuh dan simpanan otot yg o Pengobatan
menyertai kanker tahap lanjut, meskipun gizinya o Pengendalian
mencukupi o Meringankan
o Carcinogen : bahan (fisik, kimia atau viral) yang o Adjuvant therapy (pengobatan tambahan untuk
dapat menginduksi kanker pada manusia dan membantu khasiat obat pokok)
hewan
o Carcinogenesis : awal atau perkembangan Meskipun mekanismenya belum diketahui, gizi dapat
kanker; suatu proses biologis multitahap , sering memodifikasi proses karsinogenik pada setiap tahap,
digambarkan dalam tahap-tahap Inisiasi, promosi termasuk :
dan progresi.
o Initiation : tahap inisiasi (awal) dari proses o metabolisme karsinogen
pembentukan tumor (tumorigenesis), mencakup o pertahanan seluler dan host
transformasi dari DNA selular o diferensiasi sel, dan
o Malignant Neoplasm : massa dari sel kanker o pertumbuhan tumor
yang menyerang jaringan sekitarnya atau
menyebar ke area yg jauh Sebaliknya gizi juga dipengaruhi oleh kanker itu
o Metastasis : pertumbuhan dari jaringan sendiri dan oleh treatment (chemotherapy, radiation
malignant yg menyebar ke jaringan atau organ therapy, and surgery)
sekitarnya
o Neoplasm : pembentukan jaringan baru dan GIZI PADA ETIOLOGI KANKER
abnormal yg tidak mempunyai fungsi
o Phytochemical : komponen non-gizi dari o Bukti ilmiah menunjukkan bahwa :
tanaman yg diperkirakan dapat mempengaruhi ▪ 1/3 kematian akibat kanker di AS dapat
proses pembentukan tumor. dihubungkan dg gizi dan faktor-faktor gaya
o Progression : fase dimana sel-sel tumor hidup lainnya, dan
mengalami agregasi, tumbuh dg sendirinya, dan ▪ 2/3 berhubungan dg merokok dan
membentuk benign tumor (tumor jinak) yg penggunaan tembakau
kemudian mempunyai sifat malignant dengan o Bukti juga menunjukkan bahwa jutaan kasus
kemampuannya melakukan invasi ke jaringan dan kanker pd manusia dapat dicegah dg perubahan
bermetastasis pada pola makan, kontrol BB, aktivitas fisik dan
o Promotion : tahap pembentukan tumor dimana penggunaan tembakau
sel yg sudah terinisiasi diaktivasi oleh “promoting
o Contoh :
Agent” untuk memperbanyak diri dan membentuk
▪ Di Jepang > kematian krn kanker payudara
“a discrete tumor”
o Radiation-induced enteritis (enteritis yang dan Kolon rendah, dan kematian karena
diinduksi oleh radiasi): kondisi peradangan kanker lambung tinggi
(inflamasi) yg dapat terjadi setelah radiasi pada ▪ Di AS sebaliknya
usus, kemudian menjadi diare dan malabsorpsi ▪ Setelah 2 atau 3 generasi, pola kanker pd
imigran Jepang di AS sama dg orang AS
DIAGNOSIS & MEDICAL TREATMENT o Banyak kanker mempunyai periode latensi (blm
tampak gejalanya) yg panjang. Diet yg penting
DIAGNOSIS KANKER
adalah pd saat inisiasi dan promosi, bukan pada
o Pemeriksaan Fisik saat diagnosis
o Test darah (nonspesific tests and spesific markers
such as CA-125 or PSA levels)
o Cytology studies and tumor biopsy
6 DIET PADA PENYAKIT KANKER
ENERGY BALANCE & EXERCISES o Studi pd hewan > defisiensi asam amino tertentu
menghambat pertumbuhan beberapa tumor >
o Pd studi hewan perc, pembatasan pangan secara pemberian diet defisien asam amino atau asam
kronis menghambat pertumbuhan sebagian besar amino antagonist > diusulkan sebagai tambahan
kanker yg diinduksi secara eksperimental dan pd terapi kanker (baru secara teori)
keberadaan kanker yg tumbuh secara spontan
o Pembatasan kalori selama fase progresi lebih FIBER
efektif dalam penghambatan pertumbuhan tumor
o Pada manusia > data signifikan hubungan antara o Sejumlah studi observasi dan casecontrol
asupan energi dan resiko kanker masih blm jelas menunjukkan bahwa diet kaya serat berhubungan
o Hubungan antara BB, BMI, atau BB relatif dan dg efek perlindungan thd kanker kolon
“site-specific cancer” telah banyak diteliti, dan pada o Konsumsi pangan tinggi serat tetap
sebagian besar studi epidemiologi menunjukkan direkomendasikan karena manfaatnya thd
hubungan positif terlihat pd kanker payudara, kesehatan secara keseluruhan, dan juga karena
endometrium (selaput lender rahim), dan ginjal kandungan senyawa lain yg berkontribusi thd
o BMI pada remaja mempunyai implikasi thd resiko penurunan resiko thd kanker
kematian karena kanker pd kehidupan selanjutnya
o Inaktivitas fisik, asupan energi tinggi, dan massa BIJI-BIJIAN, BUAH, & SAYUR
tubuh yg besar berhubungan dg peningkatan o Peneliti2 Epidemiologik melaporkan bahwa pada
resiko berkembangnya kanker kolon pd pria dan orang yg terkena kanker, konsumsi buah dan
wanita sayur berikut ini rendah : sayuran segar dan
o Sebaliknya pada sejumlah studi juga telah mentah, sayuran daun hijau, sayuran sebangsa kol
dibuktikan keuntungan olahraga teratur dalam (brokoli dan kol), selada, wortel, serta buah segar
menurunkan resiko kanker payudara dan kolon dan mentah
o Suatu metaanalisis hubungan antara kanker kolon o Pangan tinggi estrogen seperti kedelai atau
dg level aktivitas fisik menunjukkan bahwa pd pangan tinggi kandungan senyawa prekursor yg
mereka yg mempunyai level aktivitas fisik tertinggi akan dimetabolisme oleh bakteri usus menjadi
terdapat pengurangan sebanyak 50% kejadian senyawa aktif, seperti biji-bijian dan sayuran
kanker kolon berbatang kayu yg kaya akan lignan >
FAT berhubungan dg penurunan resiko sex hormone-
related cancer
o Asupan lemak tinggi (total lemak dan lemak o Pd umumnya Buah dan sayur > rendah energi,
jenuh/lemak hewan) > berhubungan dg dan merupakan sumber serat, vit, mineral, dan
peningkatan resiko kanker payudara, kolon, paru- biologically active substances (mis seny
paru dan prostat antikarsinogenik : antioksidan spt vit C dan E,
o Diet tinggi lemak > tinggi kalori > obesitas > selenium dan phytochemical spt karotenoid,
berhubungan dg peningkatan resiko kanker kolon, flavonoid, sterol, allium, indoles, phenol dan
rectum, esophagus (kerongkongan), gall bladder terpene).
(kantung empedu), payudara, endometrium,
pankreas dan ginjal ALKOHOL

PROTEIN o Alkohol > mempunyai peranan sebagai penyebab


dalam proses karsinogenesis, terutama pada
o Perkembangan tumor ditekan dg diet yg kanker mulut, pharynx, larynx, esophagus, paru-
mengandung protein dibawah kebutuhan optimal paru, kolon, rectum, hati dan payudara.
unt pertumbuhan, dan sebaliknya ditingkatkan dg o Alkohol > mempunyai pengaruh meningkatkan
kandungan protein 2 atau 3 kali jumlah yg terjadinya kanker pada jaringan yang secara
dibutuhkan langsung terekspose olehnya pada saat konsumsi
dan bersinergi dg tembakau.
o Meningkatkan asupan daging berhubungan dg
peningkatan resiko kanker kolon dan kanker
prostat
6 DIET PADA PENYAKIT KANKER
o Asupan Alkohol berhubungan dg kanker 2. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi
payudara. krn :
▪ Hubungan ini mungkin disebabkan karena a. Gangguan pd saluran cerna (sulit
adanya induksi oleh alkohol thd peningkatan mengunyah, menelan dan penyumbatan)
level estrogen endogenous, reduksi level asam b. Gangguan absorpsi zat gizi
folat, atau pengaruh langsung alkohol atau c. Kehilangan cairan dan elektrolit krn
metabolitnya thd jaringan payudara
muntah-muntah dan diare
3. Perubahan metabolisme protein, KH dan
KOPI & TEH
lemak
o Konsumsi minuman yang sangat panas telah 4. Peningkatan pengeluaran energi
dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker
esofagus TUJUAN DIET
o Hubungan antara konsumsi kopi dan kanker
pankreas telah dipublikasikan secara luas, tetapi o Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk
efek karsinogeniknya belum dikonfirmasi oleh mencapai dan mempertahankan status gizi
penelitian lain. optimal dg cara :
1. Memberikan makanan yg seimbang sesuai dg
AMERICAN INSTITUTE FOR CANCER keadaan penyakit serta daya terima pasien
RESEARCH DIET AND HEALTH 2. Mencegah atau menghambat penurunan BB
GUIDELINES FOR CANCER PREVENTION secara berlebihan
1. Pilih pola makan yang kaya variasi makanan nabati 3. Mengurangi rasa mual, muntah dan diare
2. Makan banyak buah dan sayur 4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku
3. Pertahankan berat badan yang sehat dan aktiflah sehat thd makanan oleh pasien dan
secara fisik keluarganya
4. Minum alkohol hanya dalam jumlah sedang
5. Pilih makanan rendah lemak dan garam SYARAT DIET
6. Siapkan dan simpan makanan dengan aman dan
selalu ingat: jangan gunakan tembakau dalam Syarat diet penyakit kanker adalah :
bentuk apapun 1. Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB unt laki-laki
dan 32 kkal/kg BB unt perempuan. Apabila
MASALAH GIZI PADA PENYAKIT
pasien berada dalam keadaan gizi kurang,
KANKER
maka kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kg BB
o Gangguan gizi pd pasien penyakit kanker
unt laki-laki dan 36 kkal/kg BB unt perempuan
disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan
medik, efek psikologik, dan pengaruh keganasan 2. Protein 1-1,5 g/kg BB
sel kanker 3. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan
o Gejala kanker dalam keadaan berat : cachexia > energi total
manifestasinya secara klinis: 4. KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi
▪ Anoreksia total
▪ Penurunan BB 5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vit A, B
▪ Gangguan refleks kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam
▪ Lemas bentuk suplemen
▪ Anemia 6. Rendah Iodium bila sedang menjalani medikasi
▪ KEP radioaktif internal
▪ Keadaan deplesi (penyusutan) secara 7. Bila imunitas menurun (leukosit < 10 µl) atau
keseluruhan
pasien akan menjalani kemoterapi agresif,
o Beberapa faktor penyebab gangguan gizi pd
penyakit kanker adalah : pasien harus mendapat makanan yg steril
1. Kurang nafsu makan karena factor psikologik 8. Porsi makan kecil dan sering diberikan
dan lost response (cepat kenyang) atau
perubahan pada indra pengecap (lidah)
6 DIET PADA PENYAKIT KANKER
JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN o Makan dan minum dilakukan dg memakai
sedotan
o Jenis Diet sangat tergantung pd keadaan pasien,
perkembangan penyakit, dan kemampuan unt 4. Disfagia (kesulitan menelan)
menerima makanan o Dapat dikurangi dg makanan lunak yg mudah
o Diet disusun secara individual dicerna, dipotong kecil-kecil, atau dicincang
o Jenis makanan atau diet hendaknya o Porsi makan kecil, tetapi sesering mungkin
memperhatikan nafsu makan, perubahan indra disertai dg cairan secukupnya
kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan BB, o Suhu makanan sesuai keadaan atau selera
dan akibat pengobatan penderita
o Sesuai keadaan pasien, makanan dapat diberikan o Makan dg duduk tegak
secara oral, enteral, maupun parenteral o Hindari : minuman beralkohol dan merokok,
o Bentuk makanan : padat (makanan biasa, lunak, makanan yg sangat asin, keras dan menimbulkan
atau lumat), cair atau kombinasi rasa seret
o Minuman berenergi tinggi dan suplemen dpt
UPAYA MENINGKATKAN ASUPAN diberikan pd penderita
MAKANAN
5. Mual dan muntah
1. Anoreksia
o Krn efek samping pengobatan
o Jika penyebabnya jelas maka hrs diatasi terlebih
o Dikurangi dg minum obat anti muntah beberapa
dahulu
saat seblm makan
o Asupan makanan dapat ditingkatkan dg
o Coba makan sebanyak mungkin beberapa jam
memberikan makan dlm porsi kecil, tetapi dlm
seblm pengobatan
frekuensi sesering mungkin
o Camilan kering yg mudah dicerna spt crackers dpt
o Jika memungkinkan berikan makanan yg padat
diberikan seblm makan
energi
o Hindari makanan beraroma merangsang
o Camilan (snack) dpt diberikan
o Biarkan penderita memilih makanan yg disukai dan
6. Cepat kenyang dan rasa capai
menghindari makanan yg tdk disukainya
o Pilih makanan yg porsinya kecil tetapi berenergi
o Sebaiknya makan yg banyak saat nafsu makan
tinggi dan makan dg frekuensi sesering mungkin
paling baik (pada pagi hari)
o Cairan dan makanan berlemak dibatasi
o Unt mengatasi cepat capai saat makan, pilih
2. Perubahan citarasa dan aroma thd
makanan yg tdk perlu dikunyah terlebih dulu
makanan
o Makanan berenergi dan bergizi tinggi diberikan
o Dapat dikurangi dg menghisap permen
saat pagi hari, saat semangat penderita masih
o Thd daging > diganti dg telur, yoghurt, ikan
tinggi
o Kebersihan mulut hrs dijaga
o Makanan sebaiknya disajikan pd suhu kamar
7. Kembung dan Diare
o Tekstur makanan hrs bervariasi
o Hrs dihindari makanan dan minuman yg
o Dg teknik pemotongan bahan dan penataan warna
menimbulkan gas dan berserat tinggi, mis
yg baik makanan dpt dihidangkan secara menarik
minuman yg mengandung soda, sayuran gol kol,
o Mencoba berbagai jenis makanan
buah-buahan spt nenas, rambutan, durian dan
o Makanan yg digoreng dihindari > krn kurang
nangka, Susu dan hasil olahannya, minuman
disukai
beralkohol dan rokok
o Makanan yg berasa asam segar > merangsang
o Disamping makanan, dapat diberikan formula
nafsu makan (namun yg disertai sariawan tdk bisa)
khusus yang padat gizi, tinggi energi, protein,
vitamin dan mineral
3. Kekeringan dan sariawan pada Mulut
o Formula khusus yang mengandung tinggi energi,
o Hrs dihindari makanan yg bersifat asam, terlalu
tinggi protein seperti Nutrican, dapat membantu
asin, terlalu berbumbu dan bertekstur keras, suhu
memperbaiki asupan gizi. Nutrican dapat
terlalu dingin, atau terlalu panas
diberikan sebagai minuman, snack atau makanan
o Kekeringan diatasi dg makanan yg berkuah > yg
penutup
tepat : makanan lunak danbubur
6 DIET PADA PENYAKIT KANKER
xx
•xx xx
CONTOH MENU xx
xx
7 PENATALAKSAAN DIET PADA DIABETES TIPE 2

DEFINISI KELUHAN PENYANDANG DIABETES


Suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan — Keluhan klasik DM :
kadar glukosa darah tinggi disebabkan kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. - Polyuria (banyak kencing)
Pada DM tipe 2 tubuh tidak mampu membuat cukup - Polydipsia (banyak minum)
banyak insulin atau jika ada cukup insulin tubuh
bermasalah dalam menggunakan insulin (resistensi - Polifagia (banyak makan)
insulin) atau keduanya.
- penurunan berat badan yang tidak
PATOGENESIS dapat dijelaskan sebabnya
Resistensi insulin pada otot dan liver serta — Keluhan lain DM : lemah badan,
kegagalan sel beta pankreas telah dikenal merupakan
kesemutan, gatal, mata kabur, dan
patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe-2.
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus
Selain otot, liver & sel beta, organ lain seperti : jaringan vulva pada wanita
lemak (meningkatnya lipolisis), gastrointestinal
(defisiensi incretin), sel alpha pankreas 5 PILAR PENGENDALIAN DIABETES
(hiperglukagonemia), ginjal (peningkatan absorpsi
glukosa), dan otak (resistensi insulin) → kesemuanya 1. Edukasi (termasuk edukasi gizi)
ikut berperan dalam menimbulkan terjadinya gangguan 2. Penatalaksanaan diet
gangguan toleransi glukosa. 3. Terapi medis
4. Aktivitas fisik
Kadar Tes Laboratorium Darah untuk 5. Self monitoring
Diagnosis Diabetes dan Prediabetes
TERAPI DIET DM TIPE 2
(GDP : Tidak mengonsumsi makanan mengandung
energi sekitar 10 jam sebelum tes. Minum air bisa) Merupakan bagian yang essensial dlm pengelolaan
diabetes yang menyeluruh
H b A1c(%) Gl ukos a Gl ukosa
darah plasma 2 Tujuan
puasa jam
(mg/dL) setelah 1. Mengendalikan glukosa darah dalam batas
TTGO normal
(mg/dL) 2. Mengendalikan lipida darah
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200
3. Mencegah komplikasi
Pre- 5,7 – 6,4 100 – 125 140 – 199
Diabetes 4. Mencapai-mempertahankan berat badan (BB)
Normal < 5,7 70 - 99 70 - 139 normal
PERENCANAAN KEBUTUHAN GIZI
KLASIFIKASI Untuk kepentingan klinik praktis dalam menghitung
jumlah kalori, penentuan status gizi memanfaatkan
• DM tipe 1
rumus Broca, yaitu:
• DM tipe 2
• DM Gestasional Berat badan (BB) ideal = (TB – 100) – 10 % (TB
• Tipe lain – 100)

NB: Untuk wanita < 150 cm dan pria < 160 cm,
PRAVELENSI DM TIPE 2
tidak dikurangi 10%
Mengalami kenaikan dari tahun ke tahun (Riskesdas) :
- 2007 : 5.7%
- 2013 : 6.9%
- 2018 : 8.5%
PENATALAKSAAN DIET PADA DIABETES TIPE 2

BB Kurang <90% BB ideaal — Memonitor asupan KH, apakah dengan


BB normal 90-110% BB ideal menghitung karbohidrat atau estimasi
BB lebih 110-120% BB ideal berdasarkan pengalaman, tetap menjadi
strategi kunci untuk mencapai kontrol
glikemik
— Menggantikan makanan dengan beban glikemik
rendah dari makanan dengan beban glikemik
tinggi dapat memperbaiki kontrol glikemik
— Kurangi atau hindari minuman manis untuk
menekan risiko peningkatan BB &
perburukan risiko kardiometabolik.
1. Cari BB ideal klien
2. Hitung energi : BB ideal x basal Protein
KEBUTUHAN ENERGI 1. Anjuran 10-20% total asupan energi,

— Basal 25-30 kkal/kg BB ideal 2. Sumber yang baik : ikan, seafood, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan,
— Faktor penentu kebutuhan energi: tahu, tempe, susu rendah lemak
1. Jenis kelamin Lemak
2. Umur :>40 th dikurangi 5% basal,
3. 60-69 th dikurangi 10% — Anjuran 20-25% total asupan energi
4. Aktifitas : istirahat +10%, aktif ringan, sedang,
- Lemak jenuh (SAFA)< 7% energi
berat + 20%, +30%, +50%
5. BB : ± 20-30% basal - Lemak tak jenuh ganda (PUFA) <10% energi
6. Stress : + 20-30% basal
- Sisanya lemak tidak jenuh tunggal (MUFA)
7. Hamil : tw 1 + 180 kkal; tw 2-3: +300 kkal
Lemak sumber MUFA (minyak
8. Menyusui : 6 bulan pertama +500 kkal ; 6 bln
zaitun/olive, wijen, alpukat)
kedua + 550 kkal
Kolesterol
Kebutuhan Energi per kg BB berdasar
— Asupan kolesterol <200 mg perhari
aktivitas
Ringan Sedang Berat Kandungan kolesterol per 100 g bahan
Gemuk 20-25 kal 30 kal 35 kal
Normal 30 kal 35 40 Serat
Kurus 35 kal 40 40-50
— Anjuran ± 14 g/1000 kkal
Contoh : BB 54 kg (BB normal), aktivitas ringan, Jadi
kebutuhan energi = 54kgx30 kkal =1620 kkal — Serat didapat dari berbagai sumber bahan
dibulatkan = 1700 kalori sehari makanan : kacang-kacangan, buah, sayur dan
sumber karbohidrat yang tinggi serat.
KEBUTUHAN ZAT GIZI Natrium
Karbohidrat, Jumlah & Kualitas:
— Na: 2300-3000 mg = 6-7 g NaCl (1 sdt. Garam
1. Anjuran 45-65% total asupan energi
dapur)
2. KH <130 g/hari tidak dianjurkan
3. Diutamakan tinggi serat. — Garam dapur dalam jumlah berlebihan
4. Sukrosa ≤ 5% total asupan energi berisiko meningkatkan tekanan darah
5. Distribusi 3X makan /hari, 2-3 x selingan — Kurangi konsumsi makanan yang diasinkan
seperti : ikan asin, telur asin, corned beef,
sarden, sosis, nugget dll
7 PENATALAKSAAN DIET PADA DIABETES TIPE 2

Pemanis Diabetes Self- Management Education &


Terdiri dari : Support
- Pemanis tidak berkalori
(aspartam, sakarin, sukralose, siklamat) Keberhasilan managemen diabetes adalah
- Pemanis berkalori (gula alkohol & fruktosa ) keberhasilan team.

KEBUTUHAN ZAT GIZI Pasien menjadi center.


— Makan Pagi 25% Dietisien, perawat, dokter, dan personil kesehatan
— Makan Siang 30% lain → tim asuhan gizi menerapkan keahliannya untuk
— Makan Malam 30% mengembangkan regimen terapi → membantu
— Makanan Selingan 10-15% diabetisi mencapai kontrol metabolik yang baik
PENGATURAN MAKAN (3J) — Sumber KH, protein, lemak
1. Jumlah Makanan. — Memahami label makanan
- Jumlah makanan tepat porsinya atau tidak — Modifikasi asupan lemak
melebihi takaran yang dianjurkan — Panduan makan di luar rumah: restauran,
- Sesuai keb kalori kafetaria
2. Jadwal Makan — Pemilihan snack
- Jadwal makan teratur setiap harinya,
— Pengaturan waktu makan
- Makanan Selingan/Snack diantara waktu
makan
NUTRITION CARE PROCESS
3. Jenis Makanan
- Bervariasi Assessment
- Diperbolehkan berlebih digol sayur (krn
serat dibutuhkan dalam jml yg banyak) • Guna mengembangkan perencanaan gizi secara
individu → parameter yang perlu dikaji :
STANDAR DIET DM DI RUMAH SAKIT antropometri, data laboratorium, riwayat gizi &
— Standar diet dibuat untuk memudahkan makanan, learning style, budaya & status
penyelenggaraan makanan diet di rumah ekonomi
sakit. • Minimum referral data: umur, diagnosis DM &
— Diet DM dibagi menjadi 8 tingkatan: riwayat penyakit lain, obat diabetes & yang lain,
1. DM 1100 5. DM 1900 data laboratorium ( Hb A1c, kolesterol, rasio
2. DM 1300 6. DM 2100 albumin creatinin, tekanan darah), aktivitas
3. DM 1500 7. DM 2300 fisik/OR
4. DM 1700 8. DM 2500 • Riwayat Diabetes: edukasi diabetes, penggunaan
monitoring GD, problem diabetes (hipoglikemi,
BAHAN MAKANAN PENUKAR hiperglikemi, takut insulin)
— Dengan menggunakan daftar bahan • Food/Nutrition History :kebiasaan makan terakhir,
makanan penukar dapat mengubah modifikasi
makanan dalam menu dengan BM lain dari • Riwayat Sosial : pekerjaan, situasi tempat tinggal,
golongan yang sama → hidangan makanan finansial
dapat bervariasi setiap hari • Obat, suplemen : obat,
— Memudahkan pengguna untuk menukar vitamin/mineral/suplemen yang digunakan,
bahan makanan dengan nilai gizi hampir herbal
sama
Diagnosis
— Bahan makanan penukar digolongkan
menjadi : 8 golongan 1. Masalah/Problem (P)
— Setiap satu satuan penukar bahan makanan 2. Sebab/Etiologi (E)
mempunyai nilai gizi yang hampir sama 3. Gejala/tanda (Sign/Symptom) (S)
PENATALAKSAAN DIET PADA DIABETES TIPE 2

1. DOMAIN INTAKE Monitoring


- Asupan energi berlebihan
Gluko sa darah p u a sa < 100
- Asupan lemak berlebihan
(mg/dL)
- Asupan karbohidrat berlebih/ tidak Glukosa d a r a h 2 jam < 140
adekuat / tidak konsisten (mg/dL)
- Asupan serat tidak adekuat HbA1C (%) <7
Kolesterol LDL (mg/dL) < 100
2. DOMAIN KLINIK Kolesterol HDL (mg/dL) Pria > 40; prp.>50
- Kesulitan mengunyah Trigliserida <150
- Kesulitan menelan IMT 18,5-25
Tekanan Darah < 130;≤ 80
- Penurunan berat badan yang tidak
Sistolik/Diastolik
diinginkan
- Overweight/obesitas/under weight
- Malnutrisi Evaluasi dan Dokumentasi
— Identifikasi outcome & keefektifan intervensi
3. DOMAIN BEHAVIOUR
gizi harus didokumentasikan
- Pengetahuan kurang terkait makanan dan
gizi — Monitoring out come dilakukan pada
- Tidak siap diet/merubah gaya hidup kunjungan ke dua atau ke tiga → menilai
- Kurang mampu memonitoring diri sendiri apakah ada kemajuan pasien disesuaiakn
- Tidak mampu memilih makanan dengan tujuan
- Kurang aktivitas fisik
- Ketidakmampuan mengurus diri sendiri — Dokumentasi → hal penting sebagai alat
komunikasi
Contoh diagnosis gizi :
Asupan KH berlebih dari kebutuhan (P) berkaitan
dengan kurang pengetahuan tentang gizi dan
makanan (E) ditandai oleh asupan KH 120% dari
kebutuhan, GD puasa > 150 mg/dL (S)

Intervensi Gizi
Tetapkan Tujuan intervensi dan implementasi
berdasar diagnosis gizi, problem, etiologi
— Perencanaan makan, strategy → perubahan
perilaku
— Beberapa pilihan perencanaan makan →
bersifat individu
— Yang mulai populer digunakan carbohydrate
counting

Anda mungkin juga menyukai