DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
ISI........................................................................................................................... 1
A. JENIS AKHLAK.......................................................................................... 1
1. Akhlak mulia atau terpuji (al-akhlakul mahmudah atau karimah)........... 1
2. Akhlak buruk atau tercela (al-akhlakul mazmumah)...............................1
B. AKHLAK MAHMUDAH PARA NABI DAN RASUL.................................... 2
1. Teladan Akhlak dari Nabi Nuh A.S......................................................... 2
2. Teladan Akhlak dari Nabi Ibrahim A.S.................................................... 3
3. Teladan Akhlak dari Nabi Musa A.S....................................................... 4
4. Teladan Akhlak dari Nabi Isa A.S........................................................... 4
5. Teladan Akhlak dari Nabi Muhammad SAW........................................... 5
C. AKHLAK MAHMUDAH TERHADAP ALLAH............................................. 6
1. Taubat.....................................................................................................6
2. Syukur.................................................................................................... 6
3. Ikhlas...................................................................................................... 7
4. Sabar...................................................................................................... 7
5. Tawakal...................................................................................................7
6. Zuhud..................................................................................................... 7
7. Wara’...................................................................................................... 7
D. AKHLAK MAHMUDAH TERHADAP MANUSIA........................................ 8
1. Sabar (shabr)..........................................................................................8
2. Keadilan (adil).........................................................................................8
3. Kesetiaan (wafa).....................................................................................8
4. Kedermawanan (sadaqah)..................................................................... 8
5. Kesopanan (adab).................................................................................. 8
6. Pengampunan (afwu)............................................................................. 8
7. Keramahan (husn al-khuluq).................................................................. 8
8. Ikhlas (ikhlas)..........................................................................................8
E. AKHLAK MADZMUMAH TERHADAP ALLAH.......................................... 9
1. Syirik.......................................................................................................9
2. Takabur (Sombong).............................................................................. 10
3. ‘Ujub......................................................................................................11
4. Munafik................................................................................................. 11
5. Iri dan Dengki....................................................................................... 12
6. Cinta dunia........................................................................................... 12
F. AKHLAK MADZMUMAH TERHADAP MANUSIA.................................... 13
REFERENSI.........................................................................................................16
ii
ISI
A. JENIS AKHLAK
1
kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan
bernegara, dan begitu juga hubungan dengan Allah.
c. Ketekunan
Nabi Nuh A.S. diperintahkan oleh Allah SWT. untuk membuat kapal
besar yang terbuat dari kayu. Namun, Nabi Nuh A.S. belum tahu cara
membuatnya. Berdasarkan petunjuk wahyu dari Allah, Nabi Nuh A.S.
mulai mengumpulkan bahan dan merancang kapal yang akan dibuat.
Semua orang beriman waktu itu ikut serta dalam pembuatan perahu
tersebut. Selama pembuatan kapal, orang-orang kafir mencemooh dan
mengejek mereka. Mendengar hal itu, Nabi Nuh A.S. serta umatnya
tetap sabar dan terus melanjutkan membuat perahu dengan tekun
hingga kapal selesai dibuat. Kapal itu merupakan perahu pertama di
dunia.
2
2. Teladan Akhlak dari Nabi Ibrahim A.S.
Nabi Ibrahim A.S. merupakan anak dari seorang pembuat patung yang
andal. Beliau tidak lantas percaya begitu saja untuk ikut ajaran nenek
moyangnya. Dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, Nabi
Ibrahim A.S. meneliti dan memikirkan Tuhan. Nabi Ibrahim A.S. tidak
pernah menyerah untuk menemukan apa yang beliau yakini sebagai
kebenaran. Hingga akhirnya menemukan Allah SWT. sebagai Tuhan
yang benar dan Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Imannya kepada Allah SWT. dibuktikan oleh Nabi Ibrahim A.S. dengan
melaksanakan perintah Allah SWT. untuk mengorbankan anak
kesayangannya yaitu Ismail. Kemudian Allah SWT. berfirman:
ۤ
ت الرُّ ۡء َيا ۚ ِا َّنا َك ٰذل َِك َن ۡج ِزى َ ص َّد ۡق َ ] َق ۡد١٠٤[ َو َنادَ ۡي ٰن ُه اَ ۡن ٰ ّيا ِۡب ٰره ِۡي ۙ ُم
] َو َفدَ ۡي ٰن ُه ِبذ ِۡب ٍح َعظِ ۡي ٍم١٠٦ [] اِنَّ ٰه َذا َله َُو ۡال َب ٰ ٓلُؤ ا ۡالم ُِب ۡينُ ١٠٥ [ۡالم ُۡحسِ ن ِۡي َن
]١٠٧ [
3
Saat itulah, Allah SWT. menggantikan Ismail dengan seekor domba
yang besar yang akhirnya menjadi hewan kurban. Hal ini dapat juga
sebagai bukti ketaqwaan kepada Allah SWT. dengan berkurban dapat
mengajarkan arti dari keikhlasan.
Ketika Nabi Musa A.S. tinggal di istana Raja Fir’aun dan melihat
pertengkaran antara penduduk asli mesir (orang Qibti) dan dari
kalangan Bani Israil. Beliau justru membela kalangan Bani Israil yang
lemah. Secara tidak sengaja Nabi Musa A.S. membunuh orang Qibti
tersebut dan beliau langsung bertaubat atas perbuatannya kepada
Allah SWT.
4
وَّ َق ۡول ِِهمۡ ِا َّنا َق َت ۡل َنا ۡالمَسِ ۡي َح عِ ۡي َسى ۡاب َن َم ۡر َي َم َرس ُۡو َل هّٰللا ِ ۚ َو َما َق َتلُ ۡوهُ َو َما
ٖك م ِّۡن ُهؕ َما َلهُمۡ ِبه ُ ص َلب ُۡوهُ َو ٰلـك ِۡن
ٍّ ش ِّب َه َلهُمۡ ؕ َواِنَّ الَّذ ِۡي َن ۡاخ َت َلـفُ ۡوا ف ِۡي ِه َلف ِۡى َش َ
ؕ ] َب ْل رَّ َف َع ُه هّٰللا ُ ِا َل ۡي ِه١٥٧ [ الظنِّ ۚ َو َما َق َتلُ ۡوهُ َيق ِۡي ًنا ۢ ۙ َّ اع َ م ِۡن عِ ۡل ٍم ِااَّل ا ِّت َب
]١٥٨ [ ان هّٰللا ُ َع ِز ۡي ًزا َحك ِۡي ًما َ َو َك
“Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami
telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,1 padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa.
Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang
(pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang siapa yang
dibunuh. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang
dibunuh), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak
yakin telah membunuhnya, tetapi Allah telah mengangkat Isa
kehadirat-Nya.1 Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. An-Nisa
(4): 157-158)
Nabi Isa A.S. sangat peduli kepada kaumnya. Hal ini dibuktikan
dengan adanya beberapa mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.
Mukjizatnya, antara lain: dapat membuat burung dari tanah,
menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta serta menghidupkan
orang mati dengan izin Allah SWT. Beberapa mukjizat yang dimilikinya
tersebut dimanfaatkan untuk menolong umatnya.
a. Siddiq
Siddiq artinya jujur dan berkata benar. Nabi Muhammad SAW. selalu
mengucapkan perkataan yang benar, baik dalam menyampaikan
wahyu yang datang dari Allah SWT. maupun benar dalam perkataan
duniawi. Kejujuran penting dilakukan untuk orang beriman.
Sebagaimana Allah SWT. Berfirman:
5
ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ِانْ َج ۤا َء ُك ْم َفاسِ ۢ ٌق ِب َن َب ٍا َف َت َب َّي ُن ْٓوا اَنْ ُتصِ ْيب ُْوا َق ْوم ًۢا ِب َج َها َل ٍة
6
C. AKHLAK MAHMUDAH TERHADAP ALLAH
1. Taubat
2. Syukur
Syukur ialah seorang mukmin yang sentiasa berterima kasih kepada Allah
atas segala nikmat yang diberikan. Bersyukur kepada Allah ini banyak
caranya seperti melaksanakan segala ibadah kepada Allah dengan hati
yang ikhlas. Sentiasa memuji Allah dengan menyebut kalimah tayyibah
(Perkataan yang baik) seperti Allah Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah
dan sebagainya.
3. Ikhlas
4. Sabar
Sabar adalah menghindari diri dari hal-hal yang bertentangan dengan apa
yang dilarang Allah, ia tenang ketika mendapatkan cobaan, dan
menampakkan sikap perwira walaupun sebenarnya berada dalam
kefakiran dalam bidang ekonomi. Sabar sendiri ada kalanya sabar dalam
menjalankan perintah-perintah Allah, sabar dalam menjauhi segala
larangan-larangan-Nya, dan sabar dalam menerima segala
cobaan-cobaan yang ditimpakan-Nya kepadanya.
7
5. Tawakal
Tawakal adalah penyerahan diri seorang hamba kepada Allah setelah ada
usaha maksimal. Proses tawakal bisa dijalankan asalkan seseorang telah
melakukan usaha dengan maksimal dan tidak mengharapkan sesuatu
kecuali menerima segala ketentuan dari Allah atas usahanya tersebut.
6. Zuhud
Zuhud secara bahasa adalah tidak ingin terhadap sesuatu yang bersifat
keduniawian. Sedangkan secara istilah adalah seseorang yang lebih
mengutamakan dan sangat merindukan kebahagiaan hidup di akhirat,
bahagia dan kekal serta abadi, daripada mengejar kehidupan dunia yang
fana.
7. Wara’
Wara’ atinya “saleh”. Secara istilah wara’ atau yang lebih dikenal dengan
sebutan wira’i berasal dari bahasa arab yang berarti menjauhi dari
perbuatan haram dan syubhat. Sedangkan menurut istilah adalah
kesanggupan diri untuk meninggalkan dan menjauhi semua perkara yang
8
haram dan sesuatu yang tidak jelas halal haramnya atau 'syubhat.
Perkara syubhat adalah perkara yang belum jelas hukumnya kerena
adanya keraguan dalam sebab-sebab dan percampuran antara kehalalan
maupun keharamannya.
9
8. Ikhlas (ikhlas)
Contoh: Melakukan kebaikan secara diam-diam dan tanpa mengumbar
atau memperlihatkan kepada orang lain.
1. Syirik
10
menyembelih kurban dan bernadzar untuk selain Allah SWT, seperti
untuk kuburan, jin dan setan.
Menurut Musthafa murad, syirik besar yaitu:
● Syirik Tha’ah dan A’ba’ (ketaatan dan mengikuti), seperti syiriknya
orang-orang Yahudi dan Nasrani
● Syirik Istihlal Muharramat (penghalalan sesuatu yang diharamkan)
● Syirik ‘Iradh (berpaling) dari agama Allah Swt
● Syirik Istikbar (takabur/ sombong)
● Syirik Istihza’ dan Tanaqqush terhadap agama Allah Swt
(mengolok-olok, mempermainkan, mencela, menganggap ada
kekurangan dan aib pada agama Allah Swt)
● Syirik Juhud (pengingkaran dan pembangkangan)
● Syirik Mahabbah (cinta)
● Syirik Nifaq.
2. Syirik kecil
Syirik kecil merupakan suatu perbuatan yang dapat mengurangi
nilai ketauhidan seseorang, namun pelakunya tidak dikeluarkan dari
agama. Syirik kecil merupakan sarana yang akan mengantarkan
kepada syirik besar. Pelaku syirik ini akan mendapat siksaan, namun
tidak kekal di dalam neraka. Syirik kecil contohnya adalah riya’
2. Takabur (Sombong)
11
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti
itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.” (QS An - Nahl :
29)
3. ‘Ujub
4. Munafik
12
berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah
mengkhianati.” (HR Bukhari dan Muslim).
Orang munafik hatinya memiliki keyakinan atau kepercayaan yang
lebih condong kepada kekufuran, maka mereka dikategorikan sebagai
nifāq imāni atau telah dicap sebagai kafir (keluar dari Islam). Mereka
senantiasa mengolok-olok agama Islam dan pemeluknya dari belakang
walaupun secara penampilan mereka tidak demikian. Orang-orang
munafik mengira mereka menipu Allah dan Rasul-Nya, padahal tanpa
mereka sadari mereka menipu diri mereka sendiri. Sebagaimana firman
Allah dalam QS al-Baqarah/2: 9 sebagai berikut:
Iri atau dengki atau sering disebut juga dengan hasad. Imam
Nawawi menjelaskan lebih lanjut mengenai hasad, yakni memiliki
angan-angan agar kenikmatan milik orang lain hilang dari dirinya.
Kenikmatan tersebut bisa berarti dalam hal apapun, termasuk urusan
agama dan dunia. hasad adalah perasaan negatif yang muncul tanpa
alasan yang jelas, saat mengetahui orang lain mendapatkan hal yang
baik.
Hal baik tersebut dapat berupa harta, jabatan, benda, serta
prestasi. Faktor penyebab hasad diantaranya adalah permusuhan,
menganggap diri terlalu tinggi, dan terlalu mencintai kekuasaan.
6. Cinta dunia
13
akhir kehidupan, sehingga akhirat dilupakan. Akhirnya, jabatan dan harta
dipandang sebagai tujuan, bukan sebagai alat untuk meraih keridhaan
Allah.
Ciri hubbud dunya diantaranya:
1. Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana
mencapai kebahagiaan akhirat
2. Suka mengumpulkan harta benda dengan menghalalkan segala cara
tanpa memperhatikan halal dan haramnya
3. Mikir atau pelit
4. Serakah dan tamak
5. Tidak mensyukuri nikmat yang sedikit
1. Berkata Dusta
14
membawa ke neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan selalu
berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allâh sebagai seorang pendusta.
2. Suudzon
3. Ingkar Janji
15
mengatakan: tentu wahai Rasulullah. Nabi bersabda: syirik kepada Allah
dan durhaka kepada orang tua” (HR. Bukhari – Muslim). Ternyata
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkali-kali memperingatkan para
sahabat mengenai besarnya dosa durhaka kepada orang tua.
Subhanallah!.
5. Fitnah
Nabi saw orang yang terjaga dari dosa, tapi beliau beristighfar
sebanyak 70 kali. Pertama ada yang menyebutkan bahwa Rasulullah
membaca istighfar tiap hari minimal 70 kali. Riwayat ini seperti dinukilkan
Imam al-Baihaqi dan Ibn Abi ad-Dunya dari sahabat Anas bin Malik RA.
Riwayat tersebut juga menjelaskan khasiat beristighfar sebanyak 70 kali
dalam sehari.
Riwayat ini seperti dinukilkan Imam al-Baihaqi dan Ibn Abi ad-Dunya
dari sahabat Anas bin Malik RA. Riwayat tersebut juga menjelaskan khasiat
beristighfar sebanyak 70 kali dalam sehari. “Tidaklah seorang hamba
beristighfar 70 kali sehari, kecuali Allah akan ampuni 700 jenis dosa (kecil),
16
sebab tiap harinya seseorang itu sejatinya melakukan lebih dari 700 jenis
dosa kecil.”
17
REFERENSI
Abdullah, K dan Nazirwan. 2019. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas VI Sekolah Dasar. Kementerian Agama RI: Jakarta.
Hamasah, I. 2010. Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul. Cetakan 1. Cikal Aksara:
Jakarta
Nuraeni, A., & Azka, J. 2019. Makalah Akhlak Baik dan Akhlak Buruk. Ciamis:
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Darussalam.
Pengertian Sifat Hasad dan Cara Mendeteksinya. 2021. Wakalahmu. [11 Juli
2023]
https://wakalahmu.com/artikel/dunia-islam/pengertian-sifat-hasad-dan-car
a-mendeteksinya
Yufi, C. 2021. Pengertian Akhlak: Pembagian, Contoh Akhlak Terpuji dan Tercela.
Gramedia Blog.
18