Notulensi Diskusi Laporan Pendahuluan Bidang O&P SDA Bengawan Solo TA 2022
RTD Bendungan Rowo Jombor
Tanggal 15 Juni 2022 Pukul 10.00 – 16.00 1. Bapak Agus Jati (Narasumber) Pada bagan alir evaluasi data harusnya sambungan dari pengumpulan data Peta DEM setelah di evaluasi perlu juga di cek dengan data pengukuran di lapangan, kalau tidak ada dapat di cek dengan gps theodolite, jika perbedaan +-50 cm tidak masalah, kalau tidak perlu di koreksi RTD mengacu pada Permen No. 27 Tahun 2015 yang menyangkut pengelola dan pemda Stasiun hujan perlu di evaluasi dahulu mengenai kelengkapan data nya, dan kualitas data nya Pilih data stasiun hujan yang palaing bagus data nya untuk sebagai koreksi data hujan satelit Debit banjir sebaiknya di kalibrasi dengan pencatatan debit aktual Hujan rancacangan di hitung dengan metode GEV karena sudah di akui WMO dan sudah banyak studi yang membuktikan keakuratan hasil perhitungan hujan rancangan dengan metode GEV Input dalam analisis RTD perlu dipahami terlebih dahulu yaitu hidrograf dan hasil pengukuran, maka dari itu input data perlu di koreksi dengan benar Skenario RTD yaitu pada kondisi adanya hujan dan juga tidak ada hujan dengan keruntuhan QPMF dan tanpa keruntuhan QPMF Dalam bagan alir perlu ditambahkan running final, dan konsep pedoman RTD dilakukan setelah diskusi interim Bagaimana dengan perhitungan hidrolika nya, apakah tanggul nya memenuhi debit banjir atau tidak Perlu di perhatikan bendungan rowo jombor termasuk bendungan pasangan batu atau urugan batu Perlu di perbaiki, sudah tidak berlaku dalam RTD kondisi abnormal, diganti dengan waspada I, waspada II, waspada III 2. Pak Arif (Subdit OP Wilayah 2) Perlu dibuatkan skema waduk atau skema aliran serta bangunan pelengkap nya Evaluasi perbedaan luas DTA dengan studi sebelumnya / manual op 2018 3. Dinas PUSDATARU Untuk jalur evakuasi dipertimbangankan juga kerugian kerusakan pada sarana jembatan serta sarana prasarana lainnya Bagaimana dengan perhitungan gempanya 4. Pak Harjoko (Kabid SDA PU Kab. Klaten) Boring +-15m sisi tanggul sudah lakukan oleh PU SDA Kab. Klaten, dan hasilnya tanah lanau, belum sampai ke tanah keras Dengan kondisi tersebut apakah ada dampaknya Luasan tampungan pada data teknis adalah 189 ha, apakah sudah termasuk area yang ditimbun untuk area kuliner atau belum 5. Pak Adil (Bidang KPI) Pertimbangan debit banjir menggunakan metode SCS vs metode Snyder pada studi manual op 2018 Sebaiknya peta DTA waduk dan DAS Lateral Sungai dipisah 6. Pak Albertus (Jabatan Fungsional Madya) Memberi masukan mengenai metodologi agar lebih dibahas pada diskusi ini 7. Pak Murod (PJSDA) Bagaimana dengan kapasitas salurannya dari inflow yang masuk ke waduk 8. Pak Santoso (Sub Koor) Dijabarkan untuk faktor-faktor keruntuhan bendungan Unutk analisis hidrologi, apakah data hidrologi yang sudah ada dapat terwakili, disarankan untuk di evaluasi data-data hidrologi karena terkait input pada studi RTD ini 9. Bu Sobriyah (Narasumber) Disarankan untuk dijabarkan teori dan metodologi analisa sedimentasi karena berkaitan dengan kapasitas waduk Untuk analisis dam break, apakah tidak ada runtuh di bendungannya Bagaimana metode analisis yang digunakan pada analisis dam break Perlu dijelaskan tanda-tanda keruntuhan agar ada pemberitahuan kepada masyarakat sebelum bencana terjadi 10. Pak Agus Hari Disarankan cek stasiun hujan di kab. klaten Cek nilai skewnes/kepencengan pada data hujan Beban dalam studi ini ada 2 yaitu beban hazard dan beban hujan yang ada di genangan Akan ada output grade kerusakan per wilayah atau sampai per land use sehingga akan keluar biaya estimasi kerugian Biasanya patok BM/CP ada diselang 2,5 km
Studi Perencanaan Konstruksi Tubuh Bendungan Pada Waduk Suplesi Konto Wiyu Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur Brigitta Mutiara A. 105060401111002 PDF