Anda di halaman 1dari 3

HAK PAKAI

Pasal 41 UUPA menyebutkan bahwa;


“Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang
dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan
perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak
bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.”1
Pasal 41 ayat (2) dan (3) UUPA menyebutkan bahwa;
(2) Hak pakai dapat diberikan :
a. selama jangka waktu yang tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk
keperluan yang tertentu;
b. dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun.”
(3) Pemberian hak pakai tidak boleh disertai syarat-syarat yang mengandung unsur-unsur
pemerasan.”
Pasal ini menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) jenis hak atas tanah yang di atasnya dapat
diberikan Hak Pakai, yaitu:
1. Tanah Negara,
2. Tanah dengan Hak Pengelolaan (HPL),
3. Tanah dengan Hak Milik.
Dapat disimpulkan bahwa Hak Pakai adalah hak atas tanah bangunan dan tanah
pertanian. Kata “menggunakan”, menunjukkan bahwa tanah itu dapat digunakan untuk bangunan
(sebagai wadah). Kata “memungut hasil” menunjukkan bahwa tanah dapat digunakan untuk
usaha pertanian (sebagai faktor produksi). Serta Hak Pakai ini diberikan berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang atau berdasarkan perjanjian dengan pemilik tanahnya.

Pengertian Sertifikat Hak Pakai


Sertifikat Hak Pakai adalah sertifikat yang melegalkan pemanfaatan properti sesuai
dengan karakteristik Hak Pakai. Sertifikat Hak Pakai diberikan melalui keputusan menteri atau

1
UUPA Ps 41 ayat (1).
pejabat berwenang. Properti dengan sertifikat Hak Pakai ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
luas maupun lembaga yang membutuhkannya, asalkan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Pihak yang memiliki sertifikat Hak Pakai memiliki hak untuk mengembangkan tanah
yang dimiliki, seperti membangun atau mengembangkan properti atau mengolah tanah untuk
mendapatkan hasil produksi. Sertifikat hak pakai memiliki masa berlaku tertentu, dan dapat
diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku antara pemilik tanah dan pemegang sertifikat.

SIFAT DAN SIRI


1. Tergolong hak yang wajib didaftarkan;
2. Dapat dialihkan;
Menurut Pasal 43 UUPA, Hak Pakai dapat dialihkan kepada pihak lain dengan izin
pejabat yang berwenang. Hak Pakai atas tanah Hak Milik hanya dapat dialihkan kepada
pihak lain jika hal itu dimungkinkan dalam perjanjian yang bersangkutan. Setelah
berlakunya PMA No. 9/1965 jo. PMA No. 1/1966 yang menetapkan bahwa Hak Pakai
atas tanah negara termasuk hak yang wajib didaftarkan, maka Hak Pakai boleh dialihkan
kepada pihak lain;
3. Dapat diberikan dengan Cuma-Cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa
apapun (Pasal 41 ayat (2) UUPA)
4. Dapat dilepaskan
5. Dapat dijadikan jaminan hutang dengan Hak Tanggungan

SUBYEK

Yang dapat mempunyai Hak Pakai adalah:


1. Warga Negara Indonesia (WNI);
2. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia (WNA)
3. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia
4. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia
5. Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Pemerintah Daerah
6. Badan-badan keagamaan dan sosial
7. Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasional

KEWAJIBAN DAN HAK PEMEGANG HAK PAKAI

Pemegang Hak Pakai berkewajiban untuk :


1. Membayar uang pemasukan kepada negara, yang jumlah dan cara pembayarannya
ditetapkan dalam keputusan pemberian haknya, perjanjian penggunaan tanah Hak
Pengelolaan atau dalam perjanjian Pemberian Hak Pakai atau tanah Hak Milik
2. Menggunakan tanah sesuai dengan peruntukkan dan persyaratan sebagaimana ditetapkan
dalam keputusan pemberiannya atau perjanjian penggunaan tanah Hak Pengelolaan atau
perjanjian pemberian Hak Pakai atas tanah Hak Milik
3. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada di atasnya serta menjaga
kelestarian lingkungan hidup
4. Memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan atau bidang
tanah yang terkurung karena keadaan geografis atau sebab lain;
5. Menyerahkan Kembali tanah yang diberikan dengan Hak Pakai kepada negara, pemegang
Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sesudah Hak Pakai tersebut hapus
6. Menyerahkan sertifikat Hak Pakai yang telah hapus kepada Kepala Kantor Pertanahan.

Pemegang Hak Pakai berhak untuk:


1. Menguasai dan mempergunakan tanahnya selama waktu tertentu untuk mendirikan
dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau usahanya;
2. Mengalihkan hak tersebut kepaa pihak lain dan membebaninya.

Anda mungkin juga menyukai