Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN

PT . COCO COLA

Sejarah PT. Coco cola

PT. Coca-Cola hadir di Bumi Persada ini sekitar tahun 1927, ketika De Nederland
Indische Mineral Water Fabriecj(Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkannya untuk
pertama kali di Batavia (Jakarta). Pada tahun 1971 didirikan pabrik pembotolan modern pertama
di Indonesia dengan nama baru PT. Djaya Beverages BottlingCompany. Di Indonesia, The Coca-
Cola Company melalui PT. Coca-Cola Indonesia bermitra dengan Coca-Cola Amatil, salah satu
jaringan pabrik pembotolan yang memiliki lisensi dari merk-merk dagang The Coca-
Cola Company yang terbesar.

Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) mengoperasikan 10 pabrik pembotolan: Medan,


Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makasar dan Banjar
Baru. Sementara pabrik pembotolan Coca-Cola Ke-11 berdomisili di Menado, dimiliki oleh PT.
Bangun Wenang Beverages Company. Untuk wilayah Jawa Barat, pabrik pembotolan PT. CCBI
yang dibangun pada tahun 1982 berlokasi di Jalan Raya Bandung-Garut KM. 26, Kabupaten
Sumedang. Di Area seluas 5 Ha ini diproduksi Diet Coke, Coca-Cola, Sprite dan Fanta.
Visi

Visi Perusahaan adalah “Menjadiperusahaan produsen minuman terbaik di Asia


Tenggara”.

Misi

Misi Perusahaan adalah “Memberikankesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita


dengan rasa bangga dansemangat sepanjang hari, setiap hari.”Agar kita dapat memenuhi
visi dan misi kita, cara kerja kita dan cara kita berhubungan dengan semua pihak yangmemiliki
kepentingan atas Perusahaan mulai dari konsumen dan pelanggan hingga ke pemasok,
terhadap pemerintah dan diri kita sendiri harus dibangun atas dasar nilai-nilai yang kuat.
Bertumpu pada dasar kejujuran danintegritas, nilai-nilai inti kita

Tujuan Perusahaan :

· SumberDaya Manusia: Mengembangkan Sumber Daya Manusia, menghargai

prestasi serta menikmati apayang kita lakukan.

· Pelanggan: Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri.

· Semangat : Semangat untuk bertindak, bertanggung jawab dan sukses

· Inovasi : selalu mencari cara yang lebih baik

· Keunggulan : Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.

· Warganegara yang baik : Melakukan hal yang benar dari Perusahaan, masyarakat dan

sesama.Kita diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan selalu mempertahankan

standar dalamberperilaku.
D. Etika Bisnis

Etika Bisnis ini dimaksudkan sebagai pedoman tentang cara kita berperilaku pada saat

melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Perusahaan. Etika Bisnis ini tidak

dimaksudkan untuk mencakup setiapkeadaan/kondisi. Perusahaan mempunyai kebijakan-

kebijakan tertentu untuk bidang-bidang lainnya, antara lain,lingkungan hidup, perdagangan

saham, dan OH&S. Saudara harus mengetahui dan membaca semua kebijakantersebut.

SASARAN, RENCANA STRATEGI & PEMASARAN PT. COCA COLA

Sasaran PT Coca-Cola Amatil lndonesia terfokus kepada peningkatan investasi yang

ditanamkan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam PT Coca-Cola Amatil Indonesia. Hal

ini dilakukan melalui peningkatan pertumbuhan penjualan dengan menumbuhkan pasar

minuman ringan secara keseiuruhan dan meningkatkan bagian pasar serta mengembangkan

wilayah franchise Coca-Cola yang baru.

Peningkatan bagian pasar melalui pengembangan inventori kepada segmen pasar

menyebabkan peningkatan biaya, te~tama pada bagian distribusi. Seiain itu dalam

mengantisipasi perubahan-perubahan dimasa yang akan datang akibat pergeseran pola belanja

konsumen maka perlu diiakukan analisis kinerja saluran distribusi PT Coca-Cola Amatil

lndonesia sampai sejauh mana efektifitas dan efisiensi saluran distribusi yang dipergunakan

perusahaan selama ini melalui analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.


Awalnya pasar dipisahkan dalam beberapa segmen produsen memlih 1 atau lebih segmen

yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Produsen kemudian memproduksi barang dan

mengembangkan semua bauran pemasaran yang dirancang khusus untuk masin-masing segmen-

yang dibidik coca-cola memproduksi fanta kuning bagi konsumen Indonesia yang menyukai

jeruk dengan pengkhususan sasaran atau target pasar produsen dapat mengembangkan produk

yang tepat mampu menyesuaikan harga saluran distribusi dan promosi bagi masing-masing pasar

dengan lebih efisien.

Strategi perusahaan atau organisasi merupakan suatu wilayah kajian yang selalu menarik

untuk dicermati. Begitu banyak pendekatan yang dilakukan, mulai dari sangat kuantitatif sampai

pada belajar dari pengalaman sukses seseorang atau suatu perusahaan (best practices).

Strategi Utama

6.1.Integration Strategies (Strategi Integrasi)

Tiga jenis strategi, yaitu forward, backward, dan horizontal seringkali disebut sebagai
strategi-strategi vertical integration. Namun, tidak jarang yang memaksudkan integrasi vertikal
sebagai hanya integrasiforward dan backward saja.

6.1.1. Forward Integration (Integrasi ke Depan)

Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh kepemilikan (saham perusahaan)

lebih besar atau meningkatkan kontrol terhadap para distributor dan peritel. Salah satu

bentuk/cara efektif untuk melakukan strategi ini adalah waralaba (franchising). Begitu banyak

perusahaan berminat di bidang ini sebagai upaya untuk mendistribusikan produknya (barang

maupun jasa). Salah satu alasan terbesar hadirnya bentuk waralaba ini adalah realita bahwa
model ini sebetulnya merupakan upaya untuk membagi biaya dan peluang kepada banyak pihak.

Perhatikan gejala bermunculannya factory outlet yang merupakan salah satu bentuk strategi ini.

Dimana Coca Cola dengan perusahaan pembotolan di berbagai negara serta keputusannya untuk

membeli perusahaanfastfood. Selain itu coca cola juga menjalin kerjasama dengan hotel, restoran

dan cafe di dalam memasarkan produknya.

6.1.2. Backward Integration (Integrasi Mundur)

Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang mengupayakan kepemilikan atau

meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Hal ini dibutuhkan karena baik produsen

maupun peritel selalu membeli bahan baku dari perusahaan pemasok. Strategi ini menjadi

menarik terutama ketika perusahaan pemasok yang saat ini ada ternyata tidak dapat diandalkan

(unreliable), terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Langkah ini dapat

disebut sebagai upaya “mengamankan” jalur pasokan perusahaan terhadap kebutuhan dalam

rangka proses produksinya. Seperti halya yang dilakukan coca cola company melakukan akuisisi

terhadap perusahaan aujanbottler company di arab saudi.

6.1.3. Horizontal Integration (Integrasi Horizontal)

Strategi integrasi ke samping merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk membeli

atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan paling

signifikan dalam kompetisi perusahaan saat ini adalah meningkatnya upaya untuk melakukan

integrasi ke samping sebagai suatu strategi pertumbuhan. Merjer, akusisi, dan pengambilalihan
perusahaan yang sedang bersaing memberikan peluang terjadinya skala ekonomi (economies of

scale) serta mendorong terjadinya transfer sumber daya dan kompetensi perusahaan. Merger di

antara perusahaan yang tidak bergerak di bidang yang sama merupakan suatu kesalahan. Tetapi

merger yang terjadi pada perusahaan yang sedang bersaing langsung (direct competitors)

memberikan peluang yang besar untuk menyatukan potensi agar menjadi lebih efektif, efisien,

dan kompetitif. Salah satu contoh pelaksanaan strategi integrasi horisontal yang dilakukan

adalah ketika coca cola membeli perusahaan air minum dalam kemasan “Ades”.

6.2.Intensive Strategies (Strategi Intensif)

Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena mensyaratkan berbagai

upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada.

Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:

6.2.1. Market Penetration (Penetrasi Pasar)

Strategi penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau

layanan yang ada saat ini di dalam pasar yang ada saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang

lebih besar. Strategi ini umum diterapkan baik sendiri maupun sebagai kombinasi dengan strategi

lainnya. Termasuk di dalam penetrasi pasar adalah meningkatan jumlah tenaga penjualan,

peningkatan pembelanjaan iklan, penawaran barang-barang promosi secara ekstensif (besar-

besaran), atau peningkatan upaya-upaya publisitas. Aktivitas pemasaran dan promosi yang
intensif dari coca cola company ditunjukkan dari iklannya dalam event-event yang berskala

global seperti iklan dalam event piala dunia.

6.2.2. Product Development (Pengembangan Produk)

Pengembangan produk yang berusaha meningkatkan penjualan melalui perbaikan atau

modifikasi produk atau layanan yang ada saat ini. Biasanya strategi pengembangan produk

tercermin pada biaya penelitan dan pengembangan (Research and Development) yang besar.

Pada industri yang berbasis R&D seperti ini, setiap keterlambatan untuk meluncurkan sesuatu

yang baru akan berarti perusahaan tersebut berpeluang kehilangan posisi kompetitifnya. Terlihat

coca cola dengan berbagai variannya dan ragam produknya.

6.3.Diversification Strategies (Strategi Diversifikasi)

Dari waktu ke waktu semakin sedikit perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha,

justru karena kompleksitas persoalan yang dimunculkan oleh strategi ini. Suatu kelompok usaha

yang bergerak pada sektor yang beragam tentunya sangatlah sulit dikelola. Pada dekade 1960-an

dan 1970-an, strategi diversifikasi menjadi populer karena setiap perusahaan berusaha

semaksimal mungkin agar tidak tergantung hanya pada satu jenis usaha saja. Tetapi konsep

pemikiran tersebut mulai surut sejak dekade 1980-an. Pada prinsipnya kecenderungan baru

tersebut dimotori oleh keinginan untuk menjadi lebih baik dan tidak bergerak terlalu jauh dari

basis kompetensi utama (core competence) setiap perusahaan.


Namun demikian, hal tersebut bukan berarti strategi diversifikasi sudah benar-benar

hilang. Masih cukup banyak pula perusahaan yang berhasil dengan strategi ini.

6.3.1. Concentric Diversification (Diversifikasi Konsentris)

Diversifikasi terkonsentrasi merupakan suatu strategi yang menghasilkan produk atau

layanan baru tetapi berhubungan/terkait dengan yang telah ada. Contoh dari strategi ini adalah

coca cola mengeluarkan minuman coca cola teman seru.

6.3.2. Horizontal Diversification ((Diversifikasi Horizontal)

Jika suatu perusahaan menerapkan strategi yang menambah produk atau layanan baru

yang tidak berhubungan/terkait dengan yang telah ada, tetapi ditujukan kepada pasar/ konsumen

yang telah ada disebut sebagai diversifikasi horizontal.

6.3.3. Conglomerate Diversification (Diversifikasi Konglomerat)

Ketika suatu perusahaan menambah suatu produk atau layanan baru yang tidak terkait/

berhubungan dengan yang sekarang ada, maka strategi tersebut disebut sebagai diversifikasi

konglomerat. Pada beberapa kasus terjadi bahwa strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan melalui aktivitas memecah perusahaan yang telah dibeli atau menjual

kembali salah satu atau lebih devisinya. Coca cola penah melakukan akuisisi perusahaan

columbia picture pada thun 1982 yang kemudian dijual pada tahun 1987.

6.4.Defensive Strategies
Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan

dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian eksternal yang sulit

(terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi. Strategi defensif sering pula dikenal

sebagaisurvival strategy, yang cenderung terjadi dalam suasana krisis ekonomi.

6.4.1. Retrenchment (Penghematan/penciutan)

Strategi penciutan dilakukan ketika organisasi mengelompok kembali melalui reduksi

biaya dan aset dalam upaya membalikkan proses penurunan penjualan dan laba perusahaan.

Strategi ini terkadang dikenal sebagai strategi turnaround atau reorganizational. Tujuan dari

strategi ini adalah untuk memperkokoh keunggulan yang membedakan (distinctive competences)

yang dimiliki perusahaan. Pada masa strategi ini dijalankan, operasi perusahaan berjalan dengan

sumber daya (terutama dana) yang terbatas dan akan berada pada kondisi penuh tekanan dari

berbagai pihak seperti pemilik saham, pegawai, dan media.

Strategi penciutan dapat berbentuk penjualan aset untuk memperoleh dana tunai,

pemangkasan lini produk (product line), menutup bisnis yang kurang menguntungkan atau yang

tidak termasukcore competence perusahaan, otomasi proses, pengurangan jumlah pegawai, dan

penerapan sistem kontrol pengeluaran biaya.

Yang perlu diperhatikan adalah keputusan untuk membangkrutkan diri bisa juga hadir

sebagai salah satu bentuk penerapan strategi penciutan ini. Oleh karenanya perlu dicermati
hubungan antar perusahaan dalam satu kelompok usaha dan kesehatan keuangan keseluruhan

kelompok usaha tersebut dalam kaitan dengan strategi pembangkrutan diri ini.

Coca-Cola Company merupakan perusahaan yang memiliki sekitar 400 buah Merk

dagang dengan jumlah produk sekitar 3.000 jenis produk. Jumlah tersebut merupakan jumlah

yang sangat besar bagi sebuah perusahaan minuman. Dengan jumlah yang sangat besar tersebut,

maka terjadi beberapa permasalahan berkaitan dengan respon pasar terhadap produk, keadaan

penjualan, serta efektifitas produksi. Terdapat beberapa produk Coca-Cola yang memiliki respon

pasar yang relatif buruk serta permintaan pasar yang rendah.

Oleh karena itu diambil langkah-langkah pengamanan terhadap produk-produk terkait

agar tidak mengalami hal serupa, yaitu dengan membuang atau menghentikan produk yang

memiliki nilai jual yang rendah karena akan mengakibatkan kerugian apabila diteruskan. Selain

faktor-faktor tersebut, terdapat pula faktor kelangkaan bahan-bahan pembuat produk tersebut

maka kegiatan produksi menjadi sulit.

Kegiatan produksi dan promosi dapat dilakukan untuk produk-produk yang memiliki

respon besar serta penjualan tinggi. Salah satu contohnya adalah produk Barq’s yang merupakan

produk minuman soda dengan rasa root beer. Barq’s telah menghentikan beberapa produksinya

yang kurang efektif seperti Barq's Orange Soda , Barq's Lemon-Lime Soda serta Barq's Grape

Soda
PEMASARAN COCA-COLA DI INDONESIA

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia

semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa

Indonesia . Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus

berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan

penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.

Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam

Indonesia , Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan

produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk

memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan

AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar

berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam

kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas.

Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang

disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada

tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk

instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan

mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.


Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif.

Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui

konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Promo

Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004.

Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba

tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.

Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling

Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru,

serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji

yang lengkap.

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman

ringan terkemuka di Indonesia. Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi dan

mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan ini

memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih

dari 120 pusat penjualan.

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-

perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh

pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu

produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.


Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite,

Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga

agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, perusahaan ini menerapkan dengan

ketat proses produksi yang diakui secara internasional. Semua itu menunjukkan komitment

perusahaan ini untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang

mereka pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen mereka.

The Coca-Cola Quality System merupakan landasan kebijakan perusahaan terhadap

pengawasan mutu – yang memotivasi untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui

berbagai standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional maupun standar yang

ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Industri makanan dan

minuman.

Coca-Cola memiliki Consumer Response Teams dan program-program yang

dilaksanakan di semua area operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap masukan yang

disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan, yang kemudian meneruskan masukan tersebut

kepada pihak-pihak yang tepat di dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas

kami yang tinggi tetap terjaga.


Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran

produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas

konsumen, yaitu:

· Program Promosi

Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan

penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk.

· Layanan Konsumen

Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk

meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk

Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan

kebutuhan mereka masing-masing

· Area Marketing Contractor

Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,

sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong

Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak

Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.

Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam

dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
· Layanan Produk Pendingin

Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coc-Cola lebih menyukai membeli produk dalam

keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan

pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat

keuntungan para pelanggan.

· HoReCa

Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, Coca-Cola

memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini

KESIMPULAN

Sasaran PT Coca-Cola Amatil lndonesia terfokus kepada peningkatan investasi yang

ditanamkan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam PT Coca-Cola Amatil

Indonesia.Selain itu, strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik

dan kreatif. Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran

produk-produknya. Seperti : Program Promosi, Layanan Konsumen, Area Marketing

Contractor, Layanan Produk Pendingin dan HoReCa.

Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran,


serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas
tersendiri. Semua itu menunjukkan komitment perusahaan ini untuk memastikan bahwa
teknologi, sumber daya manusia maupun material yang mereka pergunakan, semuanya tertuju
untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen mereka.

Anda mungkin juga menyukai