PERTEMUAN 23:
LAPISAN ILMU HUKUM
Ada beberapa Lapisan Ilmu Hukum :
1.Filsafat Hukum
Filsafat hukum merupakan induk dari semua disiplin yuridik, karena membahas
masalah masalah fundamental yang yang tidak akan pernah berakhir.
Filsafat ukum tersusun atas proposisi proposisi normative dan evaluative, walaupun
informative juga ada didalamnya.
Karakteristik filsafat hukum yaitu mendasar/radikal, menyeluruh/holistic/totalistic,
spekulatif.
2.Teori Hukum
• Antara teori hukum dan filsafat hukum sangat berdampingan erat, bahkan ada
kalanya sangat sulit dibedakan.
• Tugas teori hukum adalah untuk membuat jelas nilai nilai hukum dan postulat
postulatnya hingga dasar dasar filsafatnya yang paling dalam
• Filsafat hukum juga membicarakan teori hukum, tetapi filsafat hukum tidak
mengajukan suatu teori hukum
• Filsafat hukum dan teori hukum sama sama tidak membatasi diri pada ius
constitutum, melainkan juga pada ius constituendum
• Teori hukum bertitik tolak dari suatu teori (hypothesis) filsafat hukum merupakan
diskursus terbuka yang tidak membatasi diri pada postulat,premis atau metode.
3. Dogmatik Hukum
Mempelajari aturan aturan hukum dari sudut pandang technical dan methodical
Bertujuan untuk praktik hukum
Objek kajian pada hukum positif
Mempelajari asas asas dan pengertian hukum.
o Filsafat hukum
Konsep : grondbegrippen
Eksplanasi : reflektif
Sifat : spekulatif
o Teori hukum
Konsep :algemene begrippen
Eksplanasi :analitis
Sifat :normative empiris
o Dogmatic hukum
Konsep : technischjuridisch begrippen
Eksplanasi : teknis yuridis
Sifat : normative
Meuwissen Mengemukakan ada Lima Dalil dari Filsafat Hukum yang Terkait
dengan Teori Hukum dan Dogmatik Hukum, yakni:
• Filsafat hukum adalah filsafat. Karena itu, ia merenungkan semua masalah
fundamental dan masalah marginak yang berkaitan dengan gejalan hukum.
• Tiga tataran abstraksi refleksi teoretikal atas gejala hukum, yakni ilmu hukum, teori
hukum dan filsafat hukum. Filsafat hukum berada pada tataran tertinggi dan
meresapi semua bentuk pengembanan hukum teoretikal dan pengembanan hukum
praktikal.
• Pengembanan hukum praktikal atau penanganan hukum secara nyata dalam
kenyataan kehidupan sungguh-sungguh mengenal tiga bentuk: pembentukan
hukum, penemuan hukum dan bantuan hukum. Di sini terutama Ilmu hukum
dogmatika menunjukkan kepentingan praktikalnya secara langsung.
• Tema terpenting dari filsafat hukum berkaitan dengan hubungan antara hukum dan
etika. Ini berarti bahwa diskusi yang sudah berlangsung sangat lama antara para
pengikut Aliran Hukum Kodrat dan para pengikut Positivisme hingga kini masih
tetap aktual. Hukum dan etika dua-duanya merumuskan kriteria untuk penilaian
terhadap perilaku (tindakan) manusia: namun mereka melakukan hal ini dari sudut
titik pandang yang berbeda. Hukum adalah suatu momen dari etika.
• Dalil kelima: filsafat hukum adalah refleksi secara sistematikal tentang “kenyataan”
dari hukum. “kenyataan hukum” harus dipikirkan sebagai realisasi (perwujudan)
dari Ide hukum (cita-hukum). Dalam hukum positif kita selalu bertemu dengan
empat bentuk: aturan hukum, putusan hukum, figur hukum (pranata hukum),
lembaga hukum. Lembaga hukum terpenting adalah Negara. Tetapi hanya
kenyataan hukum, juga filsafat hukum harus direfleksikan secara sistematikal.
Filsafat hukum adalah sebuah “system terbuka” yang didalamnya semua tema
saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
SOAL LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan lapisan ilmu hokum?
2. Jelaskan menurut ahli tentag lapisan hukum
DAFTAR PUSTAKA
• Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yokyakarta,
Liberty, 2003.
• ___________________, Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta, Sinar Grafika,
2006.
• Kartasapoetra, Rien G, Pengantar Ilmu Hukum Lengkap. Jakarta, Bina
Aksara, 1988.
• Dirdjosisworo, Soerjono, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Rajawali, 1991