Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA

ASAM BASA PADA TELUR DAN ASAM CUKA

NAMA : TERI LESTARI

PRODI : AGRIBISNIS

NPM : 202002022

UNIVERSITAS PAT PETULAI

2020_2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Telur merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai penghasil protein hewani, telur
menjadi sarapan wajib bagi mereka yang bekerja seharian terutama anak-anak usia pertumbuhan. Telur
yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat merupakan telur yang dihasilkan dari kelompok aves atau
unggas. Telur dilindungi oleh cangkang yang keras dan padat. Bagian yang biasa dikonsumsi dari telur
adalah bagian dalam. Padahal cangkang telur pun bisa diolah menjadi tepung yang bisa dikonsumsi.
Asam cuka atau asam asetat merupakan salah satu bahan pangan yang memberikan rasa asam pada
makanan. Asam asetat termasuk ke dalam golongan asam lemah yang digunakan sebagai pelunak air
dan pengatur keasaman dalam industri makanan.Tanpa kita ketahui perubahan tekstur pada telur dan
cangkang telur ternyata dipengaruhi oleh asam cuka.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah reaksi antara cangkang telur dan asam cuka?

Bagaimanakah kandungan cangkang telur?

Bagaimanakah zat yang dihasilkan dari reaksi cuka dan cangkang telur?

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengamati reaksi yang terjadi pada asam cuka dan cangkang telur.

Untuk mengetahui pengaruh asam cuka terhadap cangkang telur.

MANFAAT PENELITIAN

Sebagai pembuktiaan bahwa asam cuka bersifat korosif.

bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat asam dan reaksinya
dengan kulit telur.

Telur akan mengapung ketika direndam air cuka karrena cuka membuat telur menjadi ringan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Asam Cuka

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makan an. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Namun
seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (asam asetat
glasial) adalah cairan higroskopis (menyerap air dari atmosfer) tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.

Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian
menjadi ion H+ dan CH3COO–. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang
penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat,
dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman.

2.2. Cangkang Telur

Cangkang telur atau yang dikenal dengan kulit telur dianggap sebagai sampah yang tidak berguna.
Padahal cangkang telur yang mengandung kalsium yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Di
dalam kulit telur terdapat kandungan nutrisi seperti kalsium, zat besi, dan mineral lainnya yang bisa
dijadikan pakan ternak. Kandungan cangkang telur diantaranya 95% kalsium karbonat (CaCO3), pospor,
dan protein raantai tinggi mendekati 5%, sedikit kitin, chitosan 0,05 %. Cangkang telur memiliki rumus
kimia CaCO3. CaCO3 dapat bereaksi dengan larutan CH3COOH atau asam cuka. Sama halnya seperti
batu gimpang atau batu kapur yang tersusun atas CaCO3 akan menimbulkan bau gas jika diberi asam.
Senyawa lain yang terdapat di dalam cangkang telur di antaranya MgCO3, CaSO4 dan bahan organik.

2.3 Reaksi Asam Cuka dan Cangkang Telur


Saat cangkang telur direndam didalam air cuka, kalsium karbonat bereaksi dengan air cuka
membentuk garam kalsium karbonat larut sehingga yang tersisa adalah protein pengikat yang elastis
karena kulit telur rentan terhadap asam cuka, seperti yang kita tahu jika asam dapat merusak suatu
benda dan merubah ketebalannya. Jadi asam cuka ini merombak kalsium dikulit telur dan
melunakkannya, sehingga bagian kulit telur yang cukup lama terkena asam cuka akan melembek. Karena
cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat
seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur. Kulit telur sebagian besar terbuat dari
kalsium karbonat, dengan menggunakan asam maka kulit ini larut, tidak hanya dengan asam cuka tetapi
dengan HCL atau H2SO4 pun ini bisa terjadi. Cangkang telur (CaCO3) yang bereaksi dengan asam cuka
(CH3COOH) memiliki persamaan reaksi :

CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Cangkang telur yang bereaksi dengan asam asetat menimbulkan keretakan pada cangkang telur dengan
jangka waktu tertentu. Cepat atau lambatnya pengelupasan sebenarnya tergantung pada kuat lemahnya
suatu asam.

2.4 Jenis-jenis Reaksi Kimia

Beberapa jenis reaksi kimia berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi
kimia diantaranya :

a. Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru
dan panas. Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan karbondioksida, uap air dan
sejumlah energi.

b. Reaksi Kombinasi

Reaksi kombinasi seringkali disebut reaksi reduksi-oksidasi (redoks) yang merupakan unsur bebas.
Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru. Reaksi reduksi
terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Contoh reaksi kombinasi (penggabungan) misalnya padaa
reaksi antara besi dengan belerang (sulfur) menghasilkan senyawa besi sulfida.

c. Reaksi Penguraian

Reaksi ini merupakan kebalikan dari reaksi penggabungan. Dalam reaksi ini suatu zat terurai menjadi
dua atau lebih zat baru. Misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen(H2) dan gas oksigen
(O2) dengan menggunakan listrik.

BAB III.METODELOGI PENELITIAN


3.1. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Gelas kaca 250 mL

Telur ayam rebus

Asam cuka 20%

Sendok pengaduk

Langkah langkah

- masukkan satu butir telur yang telah direbus selama + 15 menit ke dalam gelas kaca berukuran
250mL.

-Tuangkan larutan asam cuka 20% ke dalam gelas kimia hingga telur terendam sempurna.

-Amati reaksi yang terjadi pada cangkang telur dan asam cuka hingga cangkang mengalami
pengelupasan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan setelah larutan cuka 20% dimasukkan ke dalam gelas berisi telur hingga
tenggelam, muncul gelembung-gelembung gas di sekitar cangkang telur. Telur mengalami perubahan
posisi beberapa kali hingga akhirnya telur mengapung. Gelembung yang menyelimuti telur seolah
mengikis permukaan kulit telur. Pada menit ke 30 lendir-lendir yang melapisi kulit telur terkelupas.
Proses ini merupakan tahapan reaksi pengelupasan cangkang telur yang dilakukan oleh asam cuka.

Semakin lama waktu perendaman, gelembung gas yang muncul bertambah banyak dan menutupi
hampir seluruh permukaan gelas. Pada permukaan atas dapat dirasakan panas dari gas yang
ditimbulkan. Ini berarti reaksi cuka dan kulit telur menghasilkan karbondioksida. Setelah semua lendir
bersih dari telur, kulit telur mulai lunak dan pada menit ke 100 kulit telur retak dan mengelupas. Telur
yang direndam di dalam larutan cuka 20% memiliki ukuran yang lebihn besar daripada sebelumnya. Ini
terjadi karena adanya tekanan osmotik yang membuat larutan meresap ke dalam telur dan mengubah
ukuran telur.

4.2. Pembahasan

Reaksi antara Cangkang Telur dan Asam Cuka

Zat kimia apa yang terdapat di dalam cangkang telur?

Jawab : kandungan utama cangkang telur adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4 dan bahan organik.

Tulislah rumus kimia zat yang ada di dalam cangkang telur dan rumus kimia asam cuka?

Jawab : kalsium karbonat = CaCO3 ;asam cuka (asam asetat = CH3COOH).

Mengapa cangkang telur terkelupas setelah direaksikan dengan cuka?

Jawab : karena asam cuka dapat mengikat kalsium yang terkandung dalam cangkang telur. Cuka
dikategorikan dalam zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti,
kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur. Kulit telur sebagian besar terbuat dari kalsium
karbonat, dengan menggunakan asam maka kulit ini larut, tidak hanya dengan asam cuka tetapi dengan
HCL atau H2SO4 pun ini bisa terjadi.

Mengapa timbul gelembung-gelembung ketika telur direndam dengan larutan cuka?

Jawab : gelembung gas yang muncul ketika reaksi berlangsung merupakan hasil dari reaksi asam cuka
dan cangkang telur. Gelembung itu merupakan gas karbondioksida karena setelah dirasakan dengan
tangan, pada permukaan gelas kimia terasa hangat.
Zat apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?

Jawab : zat yang dihasilkan dari reaksi ini adalah kalsium asetat{(CH3COO)2Ca}, karbondioksida(CO2),
serta air(H2O).

BAB V.PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan pada kegiatan praktikum tersebut:

Cangkang telur mengandung zat kapur (CaCO3) yang akan menjadi lunak dan mengapung saat bereaksi
dengan asam cuka (CH3COOH)

Hasil reaksi cangkang telur dan cuka berupa gelembung gas karbondioksida serta uap air antara
cangkang telur dan asam cuka adalah:

CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) —> Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l).

Cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama
penyusun kulit telur.

Telur yang direndam cuka ukurannya lebih besar karena larutan cuka meresap kedalam telur.

5.2. Saran

Agar reaksi asam cuka dan cangkang telur lebih maksimal dan tidak membutuhkan waktu yang lama,
sebaiknya waktu perebusan tidak lebih dari 15 menit dan telur dimasukkan ke dalam air rebusan setelah
air tersebut mendidih terlebih dahulu. Waktu memasukkan telur ini berpengaruh pada rata dan tidaknya
penyerapan asam asetat.

DAFTAR PUSTAKA
http://wiki.answers.com/Q/Mengapa/_cangkang_telur_terkelupas_setelah_direaksikan_dengan_asam_
cuka

Anda mungkin juga menyukai