Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MR

MK. KONSEP DASAR


BIOLOGI PRODI S1 PGSD

Skor Nilai :

REAKSI KALSIUM KARBONAT DAN ASAM ASETAT JIKA DICAMPUR

NAMA MAHASISWA : MEILANI SARI LAWOLO


NIM : (1203111025)
Kelas : G PGSD 2020
DOSEN PENGAMPU : IMELDA FREE M, S.Pd, M.Pd
MATA KULIAH : KONSEP DASAR BIOLOGI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
April 2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Mini Riset yang
berjudul “REAKSI KALSIUM KARBONAT DAN ASAM ASETAT JIKA DICAMPUR”
ini semaksimal mungkin.
Adapun maksud saya menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Konsep
Dasar Biologi yang telah di amanahkan kepada kami. Kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu Imelda Free M,S.Pd ,M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Konsep
Dasar Biologi ini.
Saya sadar bahwa makalah ini tentu saja tidak lepas dari banyaknya kekurangan baik
dari segi mutu maupun jumlah dari materi yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang miliki.
Oleh sebab itu, saya membutuhkan masukan dan kritik yang bersifat membangun
yang berasal dari semua pihak, demi perbaikan terhadap makalah selanjutnya. Harapan
selanjutnya semoga makalah ini bermanfaat terlebih bagi para pembaca.

Medan, April 2021

Meilani Sari Lawolo


Nim. 1203111025

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN.........................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN .............................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................................6
BAB V PENUTUP............................................................................................................7
A. KESIMPULAN .......................................................................................................7
B. SARAN .....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus
empiris C2H4O2. Namun seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau
CH3CO2H. Asam asetat murni (asam asetat glasial ) adalah cairan higroskopis (menyerap
air dari atmosfer) tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan
salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat
dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion
H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang
penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat,
selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri
makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat
encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.

B. Tujuan dan Manfaat


Kulit telur unggas terbuat dari bahan kalsium karbonat. Sementara cuka berbahan asam
asetat. Reaksi yang terjadi antara kedua bahan tersebut menghasilkan kalsium asetat yang
lembek, air dan karbon dioksida.

3
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Cangkang telur atau yang dikenal dengan kulit telur dianggap sebagai sampah yang
tidak berguna. Padahal cangkang telur yang mengandung kalsium yang bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk tanaman. Di dalam kulit telur terdapat kandungan nutrisi seperti kalsium, zat
besi, dan mineral lainnya yang bisa dijadikan pakan ternak. Kandungan cangkang telur
diantaranya 95% kalsium karbonat (CaCO3), pospor, dan protein raantai tinggi mendekati
5%, sedikit kitin, chitosan 0,05 %. Cangkang telur memiliki rumus kimia CaCO3.
CaCO3dapat bereaksi dengan larutan CH3COOH atau asam cuka. Sama halnya seperti batu
gimpang atau batu kapur yang tersusun atas CaCO3akan menimbulkan bau gas jika diberi
asam. Senyawa lain yang terdapat di dalam cangkang telur di antaranya MgCO3, CaSO4
dan bahan organic
Reaksi Asam Cuka dan Cangkang Telur Saat cangkang telur direndam didalam air
cuka, kalsium karbonat bereaksi dengan air cuka membentuk garam kalsium karbonat larut
sehingga yang tersisa adalah protein pengikat yang elastis karena kulit telur rentan terhadap
asam cuka, seperti yang kita tahu jika asam dapat merusak suatu benda dan merubah
ketebalannya. Jadi asam cuka ini merombak kalsium dikulit telur dan melunakkannya,
sehingga bagian kulit telur yang cukup lama terkena asam cuka akan melembek. Karena
cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak
beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur. Kulit telur
sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat, dengan menggunakan asam maka kulit ini
larut, tidak hanya dengan asam cuka tetapi dengan HCL atau H2SO4 pun ini bisa terjadi.
Cangkang telur (CaCO3)yang bereaksi dengan asam cuka (CH3COOH) memiliki
persamaan reaksi : CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Cangkang telur yang bereaksi dengan asam asetat menimbulkan keretakan pada cangkang
telur dengan jangka waktu tertentu. Cepat atau lambatnya pengelupasan sebenarnya
tergantung pada kuat lemahnya suatu asam. CH3COOH yang merupakan asam lemah
membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengelupasi kulit telur. Air cuka berpengaruh
terhadap kelunakan serta keringanan kulit telur. Semakin banyak air cuka yang diberikan
pada kulit telur, maka kulit telur tersebut akan cepat mengapung dan menjadi lunak, dan
akhirnya mengelupas. Karena cuka dikategorikan dalam zat-zat asam, berarti cuka memiliki
kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun
kulit telur

4
BAB III METODE PELAKSANAAN

Alat dan bahan


1. Telur ayam biasa
2. Telur ayam kampung
3. Wadah ( dalam percobaan kali ini saya menggunakan cangkir )
4. Cuka
5. Kamera ( digunkan untuk memotret telur saat perubahan – perubahan nya )

Cara melakukan
1. Taru masing – masing jenis telur ke dalam wadah
2. Tuangkan cuka secukupnya
3. Diamkan dan selalu memantau dan jangan lupa untuk memfoto agar dapat
mempermudah untuk mengetahui setiap reaksi yang terjadi.

5
BAB IV PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan yang saya lakukan, dapat dilihat bahwa telur ayam biasa lebih
lama terkelupas dibanding telur ayam kampung. Hal ini dikarenakan tekstuk cangkang telur
ayam biasa lebih tebal dibandingkan telur ayam kampung. Percobaan ini dilakukan hanya
dalam 1 hari, dan alhamdulillah mendaptkan hasil yang sempurna tanpa telur tersebut pecah.
Penyebab kulit telur dapat terkelupas karena Kulit telur mengandung Kalsium Karbonat
(CaCO3). Saat cangkang telur direndam didalam Asam Cuka, Kalsium Karbonat bereaksi
dengan asam cuka membentuk garam Kalsium Karbonat larut sehingga yang tersisa adalah
protein pengikat yang elastis karena kulit telur rentang terhadap asam cuka, seperti yang kita
tahu jika asam dapat merusak suatu benda dan merubah ketebalannya. Jadi asam cuka ini
merombak kalsium dikulit telur dan melunakkannya, sehingga bagian kulit telur yang cukup
lama terkena asam cuka akan menipis. Kulit telur yang sebagian besar terbuat dari kalsium
karbonat, dengan menggunakan larutan asam maka kulit ini akan larut, tidak hanya dengan
asam cuka tetapi dengan HCL dan H2SO4 pun ini bisa terjadi.

6
BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan :
1. Cangkang telur mengandung zat kapur (CaCO3) yang akan menjadi lunak dan
mengapung saat bereaksi dengan asam cuka (CH3COOH)
2. Hasil reaksi cangkang telur dan cuka berupa gelembung gas karbondioksida serta uap air.
3. Reaksi antara cangkang telur dan asam cuka adalah CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq)
Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
4. Cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen
utama penyusun kulit telur.
5. Cuka diperlukan dalam mewarnai telur, karena cuka dan air bereaksi dengan lapisan
molekul protein yang menutupi permukaan kulit telur sehingga permukaan mejadi
bermuatan positif dan menarik molekul-molekul pewarna yang bermuatan negatif.

B. SARAN
Untuk anak usia dibawah 12 thn harap dibimbing oleh orang dewasa atau orang yang
berkompeten di bidang tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/eniendangsarisafrudin/percobaan-kimia-48476468
https://www.tanotofoundation.org/id/news/tiga-percobaan-sains-yang-bisa-
dilakukan-di-rumah/
https://www.google.com/search?q=REAKSI+KALSIUM+KARBONAT+DAN+ASA
M+ASETAT+JIKA+DICAMPUR+menggunaka+telur+dan+cuka&safe=stric
t&rlz=1C1PRUI_enID944ID944&sxsrf=ALeKk01JO9iI4cm_EOac4r18lMmz
XDEF_Q%3A1618475179952&ei=q_h3YNXQOZLYz7sPmfmJaA&oq=REA
KSI+KALSIUM+KARBONAT+DAN+ASAM+ASETAT+JIKA+DICAMPU
R+menggunaka+telur+dan+cuka&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgAEEcQ
sAM6BwgjEK4CECc6BAghEBU6BQghEKABOgcIIRAKEKABOgQIIRAK
UNjQA1iwhARgoYYEaAFwAngAgAGlBYgBsC6SAQwwLjE2LjguMi4wLj
GYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6yAEIwAEB&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwiV0rbx6f_vAhUS7HMBHZl8Ag0Q4dUDCA0&uact=5

Anda mungkin juga menyukai