Contoh kesalahan dalam penulisan bidang hukum adalah sebagai berikut:
Kesalahan dalam penggunaan istilah hukum yang tidak sesuai dengan
konteks atau makna. Contoh: “Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan eksekutorial yang memerintahkan tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat.” Kesalahan ini terletak pada penggunaan istilah eksekutorial, yang seharusnya adalah eksekutabel. Istilah eksekutorial berarti berkaitan dengan eksekusi, sedangkan istilah eksekutabel berarti dapat dieksekusi. Putusan pengadilan adalah eksekutabel, bukan eksekutorial. Perbaikan: “Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan eksekutabel yang memerintahkan tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat.” Kesalahan dalam penulisan nama atau nomor peraturan perundang- undangan yang tidak lengkap atau salah. Contoh: “Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.” Kesalahan ini terletak pada penulisan nomor undang-undang yang tidak lengkap, karena seharusnya mencantumkan juga huruf H setelah nomor 8, yang menunjukkan bahwa undang-undang tersebut merupakan hasil perubahan. Perbaikan: “Berdasarkan UU No. 8/H/1999 tentang Perlindungan Konsumen, konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.”