Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yuni Tasya Saskia

NIM : 30402100263

Matkul : Peradaban Islam

Dosen : Anis Tyas Kuncoro, S.Ag., MA

Pandangan Ahli Filsafat ( Aristoteles ) tentang Hakikat dan Kedudukan Manusia !

Profil Aristoteles

Nama : Aristoteles

Lahir : 384 SM, Stagira,Yunani

Nama Istri : Phytias (Istri Pertama) & Herpyllis (Istri Kedua)

Nasab : Ayah ( Nicomacus), Paman (Proxenus), Anak laki-laki (Nicomacus )

Riwayat Pendidikan : Akademi Plato 367 SM

Akademi Assus 347 SM

Akademi Lyceum 335 SM


Konsep Pemikiran Aristoteles
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Filsafat ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu -
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Oleh karena itu, ia
menamakan filsafat sebagai Theologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran sistematis
manusia atas realitas dan sekitarnya, tidak berdiri sendiri dan tidak tumbuh di tempat atau
ruang yang kosong.

Pembagian Filsafat Menurut Aritoteles :

a. Logika
b. Filosofia teoritika
c. Filosofia praktika (tentang hidup kesusilaan)
d. Filosofia poetika/aktiva (pencipta)

Hasil Pemikiran Aristoteles :


1. Hule dan Morfe
Pemikiran aristoteles lainnya adalah hule yang merupakan unsur yang menjadi dasar
permacam-macaman, dan morfe yang merupakan unsur kesatuan. Tiap-tiap benda
yang konkrit terdiri dari hule dan morfe.
2. Aktus dan Potensia
Potensia adalah dasar suatu kemungkinan, sedangkan aktus adalah dasar
kesungguhannya. Sesuatu hal terjadi bisa dikarenakan karena potensinya dan dalam
hal tersebut sudah mengandung aktusnya.
3. Abstraksi
Idea tidaklah merupakan realitas tersendiri, melainkan sifat-sifat yang sama terdapat
pada hal-hal yang kongkrit. Oleh karena itu, jika beberapa hal memiliki sifatsifatnya
maka hal tersebut hal yang umum, jika beberapa hal diharuskan untuk memiliki sifat
yang lain dari umumnya, maka ia akan tetap tak berubah.
Pandangan Aristoteles tentang Hakikat dan Kedudukan Manusia
Menurut Aristoteles, Manusia adalah “Zoon Politicon” artinya bahwa manusia itu sebagai
makhluk, pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat. Karena sifatnya ingin
bergaul satu sama lain, maka manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai
makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakatnya).
Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia akan
membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.
Adanya hal tersebut mendorong sebuah proses terjadinya interaksi sosial, yang mana manusia
tidak dapat melakukannya sendiri sehingga manusia membutuhkan manusia yang lain untuk
hidup saling berpasang-pasangan antara laki-laki dengan perempuan, untuk itu manusia
melakukan sebuah perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai