Anda di halaman 1dari 14

DOMPET ELEKTRONIK DALAM TRANSAKSI PELANGGAN

OVO MENURUT PERSPEKTIF MAQA>ṢID SYARĪ’AH

Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah


Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
Email: afifmuamar85@gmail.com, samsudincrb@yahoo.id, dan fitriyahbriliant@gmail.com

Abstract
Electronic wallet (e-wallet) on the OVO application as an online payment system that provides
many attractive offers for users. Online payment system that always provides convenience in
transactions so that it has enough benefits in the application. Although it has quite a number
of benefits in the application and ease of use, the suitability of the electronic wallet with the
maqâṣid syarī'ah still needs to be discussed. Compliance with the syarī'ah maqâṣid is very
important to determine whether the electronic wallet on the OVO application is in accordance
with Islamic law or not. The method used in this study is a qualitative method with the type of
field research. Data collection techniques used, namely interviews, observation and
documentation. From the results of the study, it was generally obtained that the electronic
wallet in the OVO application was in accordance with the maqâṣid syarī’ah. This suitability is
obtained by fulfilling the principle of preserving wealth and benefit. With the security of the
OVO application, this security code explains that there is a conformity in the syarī'ah maqâṣid.

Keywords: Electronic Wallet, OVO User, dan Maqa>ṣid Syarī’ah.

Abstrak
Dompet elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO sebagai salah satu sistem pembayaran online
yang memberikan banyak tawaran yang menarik bagi penggunanya. Sistem pembayaran
online yang selalu memberikan kemudahan dalam bertransaksi sehingga memiliki cukup
banyak manfaat di dalam aplikasi tersebut. Walaupun memiliki cukup banyak manfaat di
dalam aplikasi tersebut serta kemudahan pada penggunaannya, kesesuaian dompet elektronik
dengan maqâṣid syarī’ah masih perlu didiskusikan. Kesesuaian dengan maqâṣid syarī’ah
sangat penting untuk menentukan apakah dompet elektronik pada aplikasi OVO telah sesuai
dengan syariat Islam atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh secara umum dompet
elektronik pada aplikasi OVO telah sesuai dengan maqâṣid syarī’ah. Kesesuaian ini didapat
dengan terpenuhinya prinsip memelihara harta dan kemaslahatan. Dengan adanya
keamananan pada aplikasi OVO yaitu security code ini menjelaskan bahwa adanya kesesuaian
dalam maqâṣid syarī’ah.

Kata Kunci: Dompet Elektronik, Pelanggan OVO, and Maqa>ṣid Syarī’ah.

92

Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam


Vol. 5, No. 1, Juni 2020
Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

PENDAHULUAN 2012). Dalam ruang lingkup ushul fiqh


Islam sebagai agama Allah yang telah tujuan ini disebut dengan maqâṣid syarī’ah
disempurnakan, memberi pedoman bagi yaitu maksud dan tujuan diturunkanya
kehidupan manusia baik spiritual- syariat Islam. Bermacam-macam transaksi
materialisme, individu sosial, jasmani- diatur dalam Islam, diantaranya seperti jual
rohani, duniawi-ukhrawi muaranya hidup beli (ba’i), membeli dengan pesanan (salam),
dalam keseimbangan dan kesebandingan. gadai (ar-rahn), perseroan dagang (al-
Didalam bidang kegiatan ekonomi, Islam syirkah), pemindahan hutang (al-hiwalah),
memberikan pedoman-pedoman/aturan- jaminan hutang (kafalah), titipan (al-
aturan hukum, yang pada umumnya dalam wadī’ah), pinjam-meminjam (al-‘arriyah),
bentuk garis besar. Hal tersebut dimaksudkan penggarapan tanah (al- muzaro’ah al-
untuk memberikan peluang umum bagi musaqoh), dan lain sebagainya (Muslich,
perkembangan dikemudian hari (Sahrani & 2013).
Abdullah, 2011). Islam juga mengatur Seiring berkembangnya jaman,
berbagai macam aspek kehidupan manusia, teknologi yang memudahkan pembayaran
baik akidah, ibadah, akhlak maupun telah menjadi suatu kebutuhan masyarakat
muamalah. Salah satu ajaran yang sangat yang digunakan setiap saat juga semakin
penting adalah bidang muamalah/iqtisadiyah berkembang. Dahulu kita tidak mengenal alat
(ekonomi Islam) (Ghazaly, et. al., 2010). pembayaran yang berbasis online sehingga
Setiap manusia memerlukan harta hanya menggunakan pembayaran langsung
untuk mencukupi segala kebutuhan dimuka, namun sekarang dompet elektronik
hidupnya. Karenanya, manusia akan selalu (e-wallet) ini telah menjadi suatu kebutuhan
berusaha memperoleh harta kekayaan itu. pokok bagi konsumen yang banyak
Salah satu usaha untuk memperolehnya menyimpan uang dalam bentuk e-money.
adalah dengan bekerja. Sedangkan salah satu Salah satu sistem pembayaran online
dari bentuk kerja adalah berdagang atau melalui dompet elektronik (e-wallet) yaitu
berbisnis. Kegiatan penting muamalah yang produk OVO. Sistem pembayaran OVO
paling banyak dilakukan manusia setiap saat merupakan aplikasi sistem pembayaran
adalah kegiatan bisnis. online yang dapat di instal di perangkat
Bisnis dapat didefinisikan sebagai gadget, IOS, smartphone dan sejenisnya.
pertukaran barang dan jasa, atau uang yang OVO sebagai salah satu sistem pembayaran
saling menguntungkan atau memberi online yang memberikan banyak tawaran
manfaat serta untuk mencapai tujuan yang yang menarik bagi penggunanya. Sistem
tinggi baik tujuan dunia maupun akherat. pembayaran online yang selalu memberikan
Islam telah mengatur kegiatan ekonomi potongan harga dibanyak tempat adalah
dengan spesifik, hal ini tiada lain tujuanya sistem pembayaran OVO. OVO merupakan
supaya ummat manusia dalam melakukan aplikasi smart yang memberikan pengguna
kegiatan ekonomi tidak keluar dari aturan memiliki kesempatan lebih besar
yang telah digariskan oleh Allah SWT. Oleh mengumpulkan poin dibanyak tempat (Ovo,
karena itu, dalam masalah ekonomi, kegiatan About Us).
ummat muslim dalam masalah ekonomi Dalam uraian tersebut walaupun dompet
harus sesuai dengan syariat Islam. Syariat elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO
Islam adalah peraturan hidup yang datang memiliki banyak kemanfaatan dan
dari Allah SWT, ia merupakan pedoman keunggulan dibandingkan alat pembayaran
hidup yang memiliki tujuan utama yang manual atau lainnya, penulis ingin
dapat diterima oleh seluruh ummat manusia mengetahui 1) Bagaimana penggunaan
(Muamar & Alparisi, 2017). Tujuan dompet elektronik (e-wallet) sebagai alat
diturunkanya syariat Islam adalah untuk transaksi pada pelanggan OVO? 2)
kebaikan seluruh ummat manusia (Wibowo, Bagaimana kedudukan dompet elektronik (e-

93

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

wallet) sebagai alat transaksi pada aplikasi Keempat, Agus Agung Sosilo, dalam
OVO menurut perspektif maqâṣid syarī’ah? Skripsi yang berjudul, “Transaksi Go-Pay
pada Perusahaan Ojek Online Perbandingan
LITERATURE REVIEW Akad Qardh dan Wadi’ah” menemukan
Sebagai bahan pertimbangan dalam bagaimana penggunaan transaksi Go-Pay
penelitian ini penulis akan menyertakan pada aplikasi online Go-Jek dengan akad
beberapa kajian literature yang membahas qardh. Sementara permasalahan go-pay jika
mengenai Analisis Penggunaan Dompen itu qardh, berarti pihak customer tidak boleh
Elektronik (e-wallet) sebagai Alat Transaksi menerima keuntungan apapun dari pihak go-
pada Pelanggan OVO dalam Perspektif jek. Akan tetapi go-jek memberikan diskon
Maqa>ṣid Syarī’ah yang menggunakan bagi mereka yang membayar via go-pay.
metode kualitatif antara lain, yaitu pertama, Konsekuensi dari akad qardh maka dalam
Afif Muamar dan Ari Salam Alfarisi, dalam kasus go-pay bahwa khusus pengguna jasa
jurnal yang berjudul “Elektronik Money (E- go-pay yang membayar jasa dengan gopay
Money) dalam Perspektif Maqa>ṣid mendapat potongan harga maka ini adalah
Syarī’ah” menemukan bagaimana manfaat yang diberikan muqtaridh (penerima
kesesuaian uang elektronik dengan pinjaman) kepada muqridh (memberi
Maqa>ṣid Syarī’ah. Apakah uang elektonik pinjaman) dan setiap pinjaman yang
tersebut telah sesuai dengan syariat Islam mendatangkan manfaat bagi pemberi
atau tidak. Kesesuaian ini didapat dengan pinjaman hukumnya adalah Riba. Akad Top-
terpenuhinya prinsip memelihara harta dan up lebih tepat disebut sebagai akad wadi’ah
kemaslahatan (Muamar & Alparisi, 2017). (titipan) dibandingkan dengan akad hutang
Kedua, Irfan Nurfalah, Aam Slamet (qardhum) karena ciri khas dari wadi’ah
Rusdiyana, dalam jurnal yang berjudul (titipan) adalah barang titipan bisa diambil
“Digitalisasi Keuangan Syariah menuju sewaktu-waktu dan jangka waktu
Keuangan Inklusif: Kerangka Maqa>ṣid penitipannya tidak harus disebutkan.
Syarī’ah” menemukan bagaimana Sedangkan ciri khas hutang adalah ada
kesesuaian antara inovasi teknologi dalam jangka waktu tempo berhutangnya (Susilo,
produk dan layanan keuangan syariah dengan 2018).
tataran pedoman kebutuhan-kebutahan saat Dan kelima, Rifqy Tazkiyatul
ini yang sesuai dengan syariat. Kesesuaian Rohmah, dalam tesis yang berjudul
ini didapat dengan konsep Maqa>ṣid “Transaksi Uang Elektronik Ditinjau dari
Hukum Bisnis Syariah” menemukan
Syarī’ah yaitu dapat membantu
bagaimana uang elektronik yang ditinjau dari
meningkatkan tingkat literasi dan inklusi
hukum bisnis Islam. Dan bagaimana
keuangan syariah serta mendukung
pengaruh penggunaan dari uang elektronik
kebutuhan halal sesuai Maqa>ṣid Syarī’ah
Registered dan penggunaan uang elektronik.
(Nurfalah & Rusydiana, 2019).
Unregistered dalam kehidupan masyarakat
Ketiga, A Mulyana, H Wijaya, dalam
jika dilihat dari teori uang dan teori hifz al-
jurnal yang berjudul “Perancangan E-
mal yang ada dalam kajian hukum Islam
Payment System pada E-Wallet
(Rohmah, 2016).
Menggunakan Kode QR Berbasis Android”
Indikator pembeda dalam penelitian
menemukan bagaimana membuat E-payment
yang penulis lakukan dengan keseluruhan
System yang dapat memberikan kemudahan
penelitian terdahulu yaitu membahas tentang
bertransaksi dengan memiliki 3 metode yaitu
analisis penggunaan dompet elektronik (e-
menggunakan Sidik Jari, RFID dan QR Code
wallet) sebagai alat transaksi pada pelanggan
serta pengelolaan keuangan menggunakan
OVO dalam perspektif maqâṣid syarī’ah.
aplikasi Android (Mulyana & Wijaya, 2018).
Jadi didalam penelitian ini, penulis akan
menjelaskan perspektif maqâṣid syarī’ah

94

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

terhadap penggunaan dompet elektronik (e- dilakukan secara langsung berhadapan


wallet) sebagai alat transaksi pada pengguna dengan yang diwawancarai, dapat juga
atau pelanggan dalam aplikasi OVO. secara tidak langsung seperti memberikan
daftar pertanyaan untuk dijawab pada
METODE PENELITIAN kesempatan lain. Instrumen yang digunakan
Jenis penelitian yang digunakan adalah dapat berupa pedoman wawancara maupun
penelitian lapangan (Moleong, 2014). checklist. Untuk penelitian ini, penulis
Penelitian lapangan merupakan penelitian mewancarai para pengguna dan pelanggan
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari OVO. Dan Ketiga, dokumentasi dipakai guna
atau kehidupan yang sebenarnya. Ide penting melengkapi data-data yang diperlukan,juga
dalam penelitian lapangan ini adalah peneliti untuk mengetahui segala sesuatu yang
berangkat untuk mengadakan pengamatan berkaitan dengan permasalahanyang diteliti,
terhadap suatu fenomena dalam suatu antara lain mencari data berupa buku,
keadaan ilmiah (Moleong, 2014) majalah, catatan,transkip, surat kabar dan
Metode yang digunakan dalam sebagainya (Narbuko & Ahmadi, 2009).
penelitian ini adalah metode kualitatif, Penelitian ini menggunakan teknis
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian analisis data, analisis data merupakan faktor
yang temuan-temuannya tidak diperoleh penting dalam suatu penelitian. Analisis
melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan adalah suatu proses menghubung-
statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang hubungkan, memisahkan dan
menggunakan ukuran angka. Penelitian mengelompokkan antara fakta yang satu
kualitatif prinsipnya untuk memahami obyek dengan fakta yang lain sehingga dapat ditarik
yang diteliti secara mendalam (Rukajat, suatu kesimpulan sebagai akhir pembahasan.
2018). Dalam menganalisa data, penulis
Sumber data yang diperlukan adalah menggunakan metode deskriptif analisis,
data primer dan data sekunder. Data primer yaitu suatu teknik analisa data dimana
didapatkan dari hasil wawancara, observasi, penulis membaca, mempelajari, memahami,
dan dokumentasi pada pelanggan OVO. dan kemudian menguraikan semua data yang
Adapun data sekunder yang digunakan di sini diperoleh, lalu melakukan analisa terhadap
yaitu, skripsi, jurnal, dan website yang masalah yang sudah dirumuskan (Danin,
berkaitan dengan Maqâṣid Syarī’ah, dan 2002).
dompet elektronik.
Metode pengumpulan data yang KONSEP PELANGGAN, DOMPET
digunakan adalah observasi, wawancara, dan ELEKTRONIK (E-WALLET) DAN
dokumentasi. Pertama, dilihat dari segi MAQA>ṢID SYARĪ’AH
proses pengumpulan data, metode observasi Pengertian Pelanggan
adalah suatu proses yang kompleks dan Dalam kancah dunia pemasaran konsumen
tersusun rapi dari berbagai proses biologis adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu
maupun psikologis. Bukanlah sekedar perusahaan atau pedagang tidak memiliki
metode pengamatan dan pencatatan tetapi konsumen, maka akan sia-sia barang yang
juga harus memahami, menganalisa, dan diperdagangkan. Oleh karena itu agar dapat
mengadakan pencatatan yang sistematis. memahami konsumen maka harus mengerti
Mengamati adalah menatap kejadian gerak perilaku konsumen dan siapa konsumen itu.
atau proses yang harus dilaksanakan secara Menurut M. Anang Firmansyah bahwa
objektif (Sugiyono, 2013). Metode ini konsumen adalah semua individu dan rumah
digunakan untuk melihat penggunaan tangga yang membeli atau memperoleh
dompet elektronik pada pelanggan OVO. barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi
Kedua, wawancara adalah salah satu teknik (Firmansyah, 2018).
pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat

95

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

Kemudian pengertian lain dari daring (online). Berdasarkan Peraturan Bank


Konsumen atau Pelanggan ialah orang yang Indonesia, dompet elektronik (e-wallet)
membeli barang maupun jasa secara merupakan layanan elektronik untuk
berulang. Pelanggan dapat berupa individu menyimpan data instrumen pembayaran
(perorangan) maupun kolektif (organisasi). antara lain alat pembayaran dengan
Dengan demikian, konsumen atau pelanggan menggunakan kartu dan/atau uang
dalam hal ini memiliki hubungan erat dengan elektronik, yang dapat juga menampung
pihak penyedia barang dan jasa. Seorang dana, untuk melakukan pembayaran
konsumen atau pelanggan akan melakukan (Peraturan Bank Indonesia (PBI)).
transaksi dengan barang ataupun jasa untuk
keperluan pribadinya. Konsep Konvensional Dompet Digital
Konsep lain yang mengikuti dari uang
Definisi Dompet Elektronik elektronik jika dikaitkan dengan konsep
Dompet elektronik (e-wallet) adalah produk konvensional adalah dompet (wallet) yang
virtual yang dapat diibaratkan “dompet” di berarti jika uangnya berbentuk elektronik
saku celana yang dapat dipakai menyimpan maka dompetnya juga berbentuk digital.
uang tunai, kartu debit, dan uang elektronik. Secara konseptual, ada perbedaan
Dompet elektronik dapat menyimpan data pertanggungjawaban dan konsekuensi
keuangan (kartu debit, kartu kredit, uang hukum pada dompet digital yang perlu
elektronik) yang dapat dipakai untuk diketahui. Yang mana hal ini berangkat dari
melakukan pembayaran (Hariyani, Serfiyani, konsep konvensional yaitu pertama, dompet
& Purnomo, 2018). elektronik/digital yang uangnya disimpan
Secara umum, dompet digital (e- dan dibawa oleh pemegangnya, maka
wallet) didefinisikan sebagai pertanggungjawaban sepenuhnya ada pada
aplikasi elektronik yang digunakan untuk pemilik, karena hal ini bisa dipersamakan
transaksi secara online melalui smartphone, dengan membawa uang konvensional.
yang kegunaannya hampir sama dengan Contohnya: jika A memiliki uang elektronik
kartu kredit atau debit. berupa e-money yang didalamnya terdapat
Melansir The Economic Times, saldo sebesar Rp. 100.000,- dan kemudian e-
dompet digital (e-wallet) adalah jenis akun money milik A hilang atau rusak, maka A
prabayar yang dilindungi dengan kata sandi tidak bisa meminta pertanggungjawaban
di mana pengguna dapat menyimpan uang kepada penerbit karena secara penguasaaan
untuk setiap transaksi online, seperti barang (uang) ada pada A, bukan pada
pembayaran untuk makanan, belanja barang penerbit.
online, dan tiket penerbangan (Rosmayanti, Kedua, dompet elektronik/digital
2019). yang uangnya disimpan oleh penerbitnya.
Dompet elektronik (e-wallet) Model uang dompet digital yang uangnya
memungkinkan para pengguna untuk disimpan oleh penerbitnya. Model uang
melakukan transaksi jual-beli elektronik dompet digital yang uangnya disimpan oleh
secara cepat dan aman. Dompet elektronik penerbit maka penerbit harus
(e-wallet) berfungsi hampir sama dengan bertanggungjawaban atas segala kehilangan
dompet saku. Dompet elektronik (e-wallet) dan kerusakan. Contohnya: Jika A mengisi
pertama kalinya diakui sebagai sebuah saldo Go-Jek senilai Rp. 100.000,- kemudian
metode untuk menyimpan uang dalam karena kesalahan sistem saldo milik A
bentuk elektronik, namun kemudian menjadi hilang, maka Go-Jek harus
populer karena cocok untuk menyediakan bertanggungjawab atas kehilangan saldo
cara yang nyaman bagi milik A. namun perlu dicatat, jika kehilangan
pengguna internet untuk menyimpan dan perangkatnya (handphone) dan kemudian
menggunakan informasi berbelanja secara terjadi transaksi Go-Jek dari perangkat milik

96

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

A maka Go-Jek tidak bisa tanpa perlu membawa uang tunai. b)Tidak
dipertanggungjawabkan. Pada bagian ini lagi menerima uang kembalian dalam bentuk
memang terjadi perdebatan mengenai barang (seperti permen) akibat pedagang
pertanggungjawaban . Oleh sebab itu, tidak mempunyai uang kembalian bernilai
seharusnya ada beban kewajiban kepada kecil (receh). c)Sangat applicable untuk
penyelenggara sistem untuk membuat sistem transaksi massal yang nilainya kecil namun
verifikasi dan otoritas berupa PIN atau frekuensinya tinggi, seperti: transportasi,
password untuk sebuah transaksi. Jika parkir, tol, fast food, dan sebagainya (Bank
penyelenggara sistem tidak memiliki sistem Sentral Republik Indonesia, 2018).
verifikasi dan otorisasi pengguna, maka pada
bagian ini inilah penyelenggara sistem bisa Risiko Uang Elektronik
dimintakan pertanggungjawaban dalam Walaupun di satu sisi terdapat beberapa
menjalankan operasionalnya (governance) manfaat dari dompet elektronik sekaligus
(Pratama, 2017). merupakan uang elektronik, tetapi di sisi lain
terdapat risiko yang perlu disikapi dengan
Fungsi Dompet Elektronik kehati-hatian dari para penggunanya
Dompet elektronik berfungsi hampir sama (Khafiyah, n.d.), seperti: a) Risiko uang
dengan dompet saku. Dompet elektronik elektronik yang terdapat pada dompet
pertama kalinya diakui sebagai sebuah elektronik hilang dan dapat digunakan oleh
metode untuk menyimpan uang dalam pihak lain, karena pada prinsipnya uang
bentuk elektronik, namun kemudian menjadi elektronik yang tersimpan pada dompet
populer karena cocok untuk menyediakan elektronik sama seperti uang tunai yang
cara yang nyaman bagi disimpan pada dompet biasa. Apabila hilang
pengguna internet untuk menyimpan dan tidak dapat diklaim kepada penerbit. b)
menggunakan informasi berbelanja secara Risiko karena masih kurang pahamnya
daring (online). Dompet elektronik juga pengguna dalam menggunakan dompet
berfungsi untuk menyimpan informasi kartu elektronik, seperti pengguna tidak menyadari
kredit dan juga untuk menyimpan sertifikat uang elektronik yang digunakan ditempelkan
digital yang berfungsi untuk melakukan 2 (dua) kali pada reader untuk suatu transaksi
otentifikasi identitas pemegang kartu yang sama sehingga nilai uang elektronik
(Sarwono & Prihartono, 2012). Dengan berkurang lebih besar dari nilai transaksi
dompet elektronik, pelanggan tidak harus (Bank Sentral Republik Indonesia., 2018)
mengetikkan kembali informasi pribadi Kemudian jika pengguna kehilangan
setiap kali mereka melakukan pembelian di Kartu E-Money, kartu tersebut dicuri, atau
situs web tersebut. Pelanggan hanya kejadian lain yang menyebabkan
mengeklik dompet elektronik setelah kepemilikan kartu beralih dari pengguna
memilih suatu barang, dan informasi yang sah ke pihak lain yang sah, maka kartu
pembayaran kartu kredit, nama, dan alamat, tersebut tetap dapat dipergunakan oleh pihak
serta metode pengiriman yang dipilih lain yang tidak sah tersebut. Apabila pihak
langsung ditransmisikan (Boone & Kurtz, yang kehilangan kartu tidak dapat melakukan
2012). upaya lain untuk memperjuangkan haknya.
Pemilik kartu tidak dapat melakukan
Manfaat Uang Elektronik pemblokiran atas kartu.
Penggunaan dompet elektronik sekaligus E-Money yang beralih ke pihak yang
merupakan uang elektronik sebagai alat tidak sah tersebut. Di samping itu telah
pembayaran dapat memberikan manfaat dinyatakan dalam perjanjian pembuatan
(Khafiyah, n.d.) sebagai berikut; a) kartu E-Money antara bank/Issuer dengan
Memberikan kemudahan dan kecepatan pengguna bahwa resiko kehilangan kartu
dalam melakukan transaksi pembayaran merupakan resiko pengguna.

97

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

Konsep Maqa>ṣid Syarī’ah manusia. Tidak ada satupun hukum Allah


Untuk mengetahui secara jelas makna dari dalam pandangan al-Syatibi yang tidak
Maqa>ṣid Syarī’ah perlu penulis definisikan mempunyai tujuan (Bakri, 1996). Al-Qur’an
terlebih dahulu istilah tersebut (Muzaki, sebagai sumber ajaran agama Islam
2018). Secara lughawi (bahasa), maqâṣid memberikan pondasi yang penting yakni
syarī’ah terdiri dari dua kata, yakni prinsip membentuk kemaslahatan manusia
Maqa>ṣid dan Syarī’ah. Maqa>ṣid adalah terhadap syariat. Ibnu Qayyim al-Jauziyah
bentuk jama dari maqshud yang berarti dalam kitabnya beliau mengatakan bahwa
kesengajaan, atau tujuan. Dan Syarī’ah asas dari syariat adalah untuk kemaslahatan
merupakan bentuk subyek dari akar kata hidup manusia dalam kehidupan sekarang
syara’a yang berarti jalan menuju sumber air (dunia) dan kehidupan yang akan datang
sebagai sumber kehidupan. Sedangkan (akhirat) (Bakri, 1996).
secara terminologis, Maqa>ṣid Syarī’ah
sebagai tujuan-tujuan ajaran Islam atau dapat Pembagian Maqâṣid Syarī’ah
juga dipahami sebagai tujuan-tujuan Dalam memaparkan hakikat Maqa>ṣid
pembuat syari’at (Allah) yang menggariskan Syarī’ah, dari segi substansi Maqa>ṣid
ajaran Islam (Rahmawati, 2013). Syarī’ah adalah kemaslahatan. Kemaslahatan
Dari pengertian di atas Maqa>ṣid dalam taklif Tuhan dapat berwujud dalam
Syarī’ah dapat diartikan tujuan atau maksud dua bentuk. Pertama dalam bentuk hakiki,
dari diturunkannya syariat kepada seorang yaitu manfaat langsung dalam arti kausalitas.
muslim. Semua kewajiban manusia (taklif) Kedua dalam bentuk majazi yaitu bentuk
bersumber dari syari’at yang diturunkan oleh yang merupakan sebab yang membawa
Allah SWT. adalah dalam rangka kemaslahatan. Kemaslahatan itu oleh Syatibi
merealisasikan kemaslahatan manusia itu dilihat pula dari dua sudut pandang. Dua
sendiri. Tidak ada syari’at yang diturunkan sudut pandang itu adalah: 1) Maqa>ṣid
oleh Allah SWT tanpa adanya suatu tujuan. Syarī’ah (Tujuan Tuhan), 2) Maqa>ṣid al-
Syariat yang tidak memiliki tujuan sama saja Mukallaf (Tujuan Mukallaf).
membebankan sesuatu tanpa dapat Kemaslahatan dapat terwujudkan
dilaksanakan (Suyatno, 2016). Maqa>ṣid apabila lima unsur pokok dapat diwujudkan
Syarī’ah berarti tujuan Allah dan Rasul-Nya dan dipelihara. Kelima unsur pokok itu yakni
dalam merumuskan hukum-hukum Islam. Memelihara agama (‫)حفظ الدين‬, Memelihara
Tujuan itu dapat ditelusuri dalam ayat-ayat jiwa (‫)حفظ النفس‬, Memelihara akal (‫)حفظ العقل‬,
al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah sebagai Memelihara keturunan (‫النسل‬ ‫)حفظ‬,
alasan logis bagi rumusan suatu hukum yang Memelihara harta (‫( )حفظ المال‬Syarifudin,
berorientasi kepada kemaslahatan umat 2014). Dalam usaha mewujudkan dan
manusia (Effendi, 2009). memelihara lima unsur pokok itu, al-Syatibi
Menurut al-Syatibi sebagai yang membagi kepada tiga tingkat maqâṣid atau
dikutip dari ungkapanya “sesungguhnya tujuan syariah, yaitu: Maqa>ṣid al-
syariat itu bertujuan mewujudkan Ḍarūriyyah, dimaksudkan untuk memelihara
kemaslahatan manusia di dunia dan di kelima unsur pokok dalam kehidupan
akhirat”. Dan dalam ungkapan yang lain, manusia; Maqa>ṣid al-Ḥâjiyyah,
dikatakan oleh al-Syatibi yang artinya dimaksudkan untuk menghilangkan
“Hukum-hukum disyariatkan untuk ke kesulitan atau menjadikan pemeliharaan
maslahatan hamba” (Bakri, 1996). kelima unsur pokok itu menjadi lebih baik;
Apabila ditelaah pernyataan al- dan Maqa>ṣid al-Taḥsīniyyah,
Syatibi tersebut, dapat dikatakan bahwa dimaksudkan agar manusia dapat melakukan
kandungan Maqa>ṣid Syarī’ah atau tujuan yang terbaik untuk menyempurnakan
hukum adalah untuk kemaslahatan ummat pemeliharaan lima unsur pokok.

98

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

Al-Syatibi ke dalam Maqa>ṣid dana, untuk melakukan pembayaran


Daruriyyat, Ḥâjiyyah, dan Taḥsīniyyah (Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
menunjukan bahwa betapa pentingnya 18/40/2016).
pemeliharaan lima unsur pokok itu dalam Penjelasan mengenai dompet
kehidupan manusia. Bertolak dari batasan elektronik (e-wallet) yang telah tertera dalam
bahwa Maqa>ṣid adalah kemaslahatan, Peraturan Bank Indonesia tidak berbeda jauh
maka dapat dikatakan bahwa beliau juga dengan penjelasan pada aplikasi OVO.
membagi Maqa>ṣid atau tujuan hukum itu Seperti yang tercantum pada bagian
kepada dua orientasi kandungan. Kedua “Tentang OVO”, OVO merupakan sarana
kandungan itu adalah: al-Masalah al- digital untuk memudahkan hidup pengguna
Dunyâwiyyah (tujuan kemaslahatan dunia) dengan menyediakan beragam penawaran
dan al-Masalah al-Ukhrâwiyyah (tujuan menarik melalui berbagai merchant rekanan,
kemaslahatan akhirat) Pembagian Maqa>ṣid pembayaran mudah, dan layanan finansial
ke dalam Maqa>ṣid yang mengandung yang cerdas. Dengan penjelasan dari
kemaslahatan duniawi dan ukhrawi, tidak Peraturan Bank Indonesia dan juga pada
dimaksudkan al-Syatibi untuk menarik garis layanan aplikasi OVO sudah berkaitan.
pemisah yang tajam antara dua orientasi Berikut tahapan penggunaan dompet
kandungan hukum Islam itu. Sebab, kedua elektronik (e-wallet) sebagai alat transaksi
aspek itu secara hakiki tidak dapat pada aplikasi OVO setelah pengguna
dipisahkan dalam hukum Islam. (Bakri, melakukan unduh aplikasi pada google play
1996). store atau app store dan telah mengisi
pendaftaran pada laman OVO:
PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Penggunaan Dompet Elektronik (E- Pengisian nilai uang elektronik (top-up)
Wallet) sebagai Alat Transaksi pada Top Up e-money adalah aktifitas melakukan
Pelanggan OVO pengisian ulang nilai uang elektronik pada
Penggunaan dompet elektronik (e-wallet) dompet elektronik (e-wallet). Pemegang
pada aplikasi OVO pun sudah sesuai dengan dompet elektronik (e-wallet) dalam
teori diatas yang menyebutkan bahwa, melakukan pengisian ulang (top-up) bisa
aplikasi OVO sebagai salah satu media melalui : a) BCA (ATM, m-BCA, klikBCA),
pembayaran elektronik. OVO memberikan b) Bank Mandiri (ATM, Mobile Banking
banyak kemudahan dalam bertransaksi Mandiri, Mandiri Online, Debit Mandiri), c)
disetiap merchant rekanan OVO, CIMB NIAGA (Go Mobile by CIMB Niaga,
seperihalnya mempersingkat waktu dalam ATM, Kartu Debit CIMB NIAGA), d) BNI
setiap transaksi pembayaran tanpa repot (ATM, Mobile Banking/Internet BNI, Debit
membawa dompet yang terbuat dari kain BNI), e) Bank Permata (ATM, Mobile
kulit dan tidak menambah banyaknya barang Banking/Internet Permata, Debit Permata), f)
yang dibawa. Karena dompet elektronik (e- BRI/BRI Syariah (ATM, Mobile
wallet) ini sudah menyatu dalam smartphone, Banking/Internet BNI, Debit BRI), g) BTPN
yang mana smartphone ini pasti dibawa oleh (ATM, JENIUS, Kartu Debit BTPN), h)
semua orang dalam berkegiatan apapun. Maybank (ATM, Maybank2U, Kartu Debit
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Maybank), i) DBS (ATM, Digibank by DBS,
Bank Indonesia, dompet elektronik (e-wallet) Kartu Debit DBS), j) BTN (Kartu Debit
merupakan layanan elektronik untuk BTN), k) Top Up OVO lewat OVO Booth, l)
menyimpan data instrumen pembayaran Top Up OVO lewat ATM PRIMA, m) Top
antara lain alat pembayaran dengan UP OVO lewat Merchant Rekanan OVO, n)
menggunakan kartu dan/atau uang Top Up OVO lewat Konter Pulsa, o) Top Up
elektronik, yang dapat juga menampung OVO lewat Driver Grab.

99

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

Dua Jenis Klasifikasi Pengguna OVO untuk membayar pada transaksi belanja
Aplikasi OVO telah menawarkan 2 (dua) dengan merchant rekanan. Cara
jenis klasifikasi akun Pengguna atau pembayarannya juga cukup mudah.
Pelanggan OVO dengan jenis layanan atau Pengguna atau Pelanggan dapat memilih opsi
fitur-fitur yang akan berbeda. Klasifikasi “Scan” di halaman utama dan kemudian scan
Pengguna atau Pelanggan tersebut ialah : tersebut diarahkan ke barcode yang telah
OVO Club: Ketika pengguna atau disediakan pada merchant-merchant rekanan
pelanggan mendaftar pertama kali ke layanan OVO. Dengan cara yang sangat mudah ini,
OVO, pengguna atau pelanggan hanya pengguna atau pelanggan membayar tanpa
terdaftar sebagai keanggotaan biasa dengan perlu mengantre lama.
maksimal saldo OVO Cash yang tersimpan
mencapai Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah). Cara Transfer Pakai OVO
Dapat menikmati layanan uang elektronik OVO memungkinkan pengguna atau
tidak terverifikasi. Untuk bisa memanfaatkan pelanggan untuk transfer saldo OVO sesama
fitur layanan lainnya pada aplikasi OVO, pengguna. Selain transfer ke sesama OVO,
maka pengguna atau pelanggan dapat meng- pengguna juga dapat menikmati transfer ke
upgrade akun OVO Club menjadi akun OVO rekening Bank lainnya. Cara
Premier. menggunakannya cukup mudah, pada
OVO Premier: Jika pengguna atau halaman pertama pengguna bisa menekan
pelanggan sudah meng-upgrade yang tombol “Transfer”. Kemudian pengguna
sebelumnya OVO Club kemudian menjadi dapat memilih transfer yang akan pengguna
OVO Premier. Maka pengguna atau lakukan, yang pertama transfer ke sesama
pelanggan dapat menikmati fasilitas uang OVO dan yang kedua ke Rekening Bank.
elektronik terverifikasi. Untuk maksimal Pastikan nominal dan tujuan sudah benar
saldo OVO Cash yang tersimpan bisa sebelum pengguna melakukan transfer.
mencapai Rp. 10.000.000 (sepuluh juta Transfer yang digunakan ke sesama OVO
rupiah). Dengan klasifikasi OVO Premier tidak dikenakan biaya admin, sedangkan
pengguna atau pelanggan OVO dapat transfer ke Rekening Bank dikenakan biaya
memanfaatkan seluruh layanan yang telah admin senilai Rp. 2.500 (dua ribu lima ratus
disediakan oleh pihak aplikasi OVO seperti, rupiah).
transfer ke sesama pengguna atau pelanggan
OVO dan juga bank. Keamaanan Aplikasi OVO
Dalam hal ini dalam menggunakan Keamanan adalah salah satu kebutuhan yang
layanan yang terverifikasi yaitu OVO sangat substansial bagi manusia, baik secara
Premier, pengguna atau pelanggan OVO individu maupun kelompok (Burhanuddin,
terlebih dahulu melakukan upgrade dan bisa 2017). Dalam aplikasi OVO keamanan
dilakukan dengan prosedur yang sudah sangatlah penting sehingga menggunakan
ditentukan. Karena meng-upgrade hanya bisa Security Code yang berfungsi sebagai kode
dilakukan di OVO Booth setiap kota, rahasia yang mengamankan akun OVO dari
sedangkan di Cirebon belum adanya OVO tangan-tangan yang tidak bertanggung
Booth yang disediakan. Maka belum banyak jawab.
juga yang menggunakan OVO Premier. Security Code OVO terdiri dari 6
(enam) digit angka layaknya security code
Cara Menggunakan Pembayaran OVO pada ATM. Kode rahasia ini bisa diganti
Pengguna atau Pelanggan OVO dapat kapanpun tanpa batasan kali perubahan.
menggunakan 2 sistem pembayaran, yang
pertama menggunakan sistem barcode, yang
kedua adalah melalui nomor telepon.
Biasanya sistem barcode akan digunakan

100

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

Keuntungan dan Kendala Menggunakan akun OVO dari tangan-tangan yang tidak
OVO bertanggung jawab. Security Code OVO
Penggunaan dompet elektronik (e-walet) terdiri dari 6 (enam) digit angka layaknya
sebagai alat transaksi pada pelanggan OVO security code pada ATM. Kode rahasia ini
dapat menikmati layanan yang terakses luas bisa diganti kapanpun tanpa batasan kali
oleh aplikasi OVO dan memiliki keuntungan perubahan.
dalam bertransaksi yaitu kemudahan dan Kedua, kehalalan dompet elektronik
kepraktisan. Sedangkan terdapat pula sedikit terjamin. Kehalalan dompet elektronik (e-
beberapa kendala dalam menggunakan wallet) aplikasi OVO dapat dibuktikan
dompet elektronik (e-wallet) pada pengguna dengan terpenuhinya syarat-syarat seperti,
atau pelanggan OVO yaitu, bergantung pada dompet elektronik (e-wallet) pada aplikasi
jaringan internet dan keterbatasan merchant. OVO tidak menimbulkan riba. Dalam hal ini
penggunaan dompet elektonik (e-wallet)
Kedudukan Sistem Transaksi Aplikasi sebagai alat transaksi pada pelanggan OVO
OVO sebagai salah satu Produk Dompet bukanlah merupakan transaksi jual beli/tukar
Elektronik (e-wallet) menurut Pandangan menukar barang ribawi, akan tetapi dompet
Maqa>ṣid Syarī’ah elektronik (e-wallet) OVO ini termasuk
Prinsip Menjaga Harta (‫)حفظ المال‬ dalam kategori jasa pengiriman saat
Dalam hal dompet elektronik (e-wallet) yang terjadinya pengisian saldo (top-up). Seperti
menyimpan uang sekaligus menjadi uang saat melakukan pengisian saldo pada dompet
elektronik Maqa>ṣid Syarī’ah yang elektronik (e-wallet) OVO akan dikenakan
dimaksud adalah hifzumaal pada tingkatan tarif dibeberapa merchant rekanan OVO,
hajiyat yaitu memelihara harta dari tetapi adanya tarif tersebut dikatakan sebagai
menyianyiakan harta, dalam hal ini dompet membayar jasa untuk merchant rekanan yang
elektronik (e-wallet) agar terhindar dari riba sudah menjadi perantara masuknya uang
fadhl. Ada 3 (tiga) syarat yang harus tunai ke dompet elektronik (e-wallet) agar
diperhatikan dalam menjaga harta pada menjadi uang elektronik yang dipergunakan
tingkatan hajiyyat. Pertama, harta yang sebagai alat transaksi.
dikumpulkan harus dengan cara yang halal, Hal ini sesuai dengan pendapat bapak
kedua, harta yang digunakan untuk hal-hal Oni Sahroni sebagaimana Fatwa DSN MUI
yang halal, ketiga, dari harta ini harus No. 116/DSN-MUI/ix/2017 tentang Uang
dikeluarkan hak Allah dan masyarakat Elektronik Syariah dan Standar AAOIFI No
sekitar. Jika ketiga syarat tersebut terpenuhi 38 tentang at-Ta’amulat al-Elektroniah
barulah seseorang dapat menikmati hartanya menjelaskan bahwasannya, akad antara
dengan sepenuh hati. Namun tanpa adanya penerbit dengan para pihak penyelenggaran
pemborosan karena pemborosan merupakan uang elektronika adalah ijarah, ju’alah, dan
hal yang berbanding terbalik dalam menjaga wakalah bi al-ujroh. Sedangkan akad antara
harta. penerbit dan pemegang uang elektronik
Kesesuaian dompet elektronik yang adalah akad wadiah atau akad qardh karena
menyimpan uang sekaligus menjadi uang e-money yang ada didalam dompet
elektronik dengan prinsip Maqa>ṣid elektronik (e-wallet) nominal uangnya bisa
Syarī’ah dalam menjaga harta pada tingkatan digunakan atau ditarik kapan saja. Jika dalam
hajiyyat dapat memperhatikan hal-hal hal akad yang digunakan adalah akad
berikut : wadiah, maka sebagai titipan yang dapat
Pertama, Dalam aplikasi OVO diambil/digunakan oleh pemegang kapan
keamanan sangatlah penting sehingga saja, maka tidak boleh digunakan dengan
menggunakan Security Code yang berfungsi begitu akad titipan berubah menjadi qardh.
sebagai kode rahasia yang mengamankan Dengan begitu, otoritas terkait wajib

101

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

membatasi penerbitan dalam penggunaan Kemaslahatan dalam Dompet Elektronik


dana float (Sahroni, 2019). Maqa>ṣid Syarī’ah berarti tujuan Allah dan
Selain itu, dompet elektronik (e- Rasul-Nya dalam merumuskan hukum-
wallet) aplikasi OVO terhindar dari penipuan hukum Islam. Tujuan itu dapat ditelusuri
dan pencurian. Menggunakan dompet dalam ayat-ayat al-Qur’an dan Sunnah
elektronik (e-wallet) yang menyimpan uang Rasulullah sebagai alasan logis bagi rumusan
sekaligus menjadi uang elektronik dapat suatu hukum yang berorientasi kepada
terhindar dari penipuan, seperti penipuan kemaslahatan umat manusia (Effendi, 2009).
dengan beredarnya uang palsu, atau terhindar Menurut al-Syatibi sebagai yang
dari penipuan akibat kelalaian dalam dikutip dari ungkapanya “sesungguhnya
menghitung kembalian dalam bertransaksi. syariat itu bertujuan mewujudkan
Selain itu dompet elektronik (e-wallet) dapat kemaslahatan manusia di dunia dan di
terhindar dari pencurian. Karena dompet akhirat”. Dan dalam ungkapan yang lain,
elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO dikatakan oleh al-Syatibi yang artinya
menggunakan Security Code yang berfungsi “Hukum-hukum disyariatkan untuk ke
sebagai kode rahasia yang mengamankan maslahatan hamba” (Bakri, 1996).
akun OVO dari tangan-tangan yang tidak Apabila ditelaah pernyataan al-
bertanggung jawab. Syatibi tersebut, dapat dikatakan bahwa
Selain terhindar dari hal-hal yang kandungan Maqa>ṣid Syarī’ah atau tujuan
dilarang oleh syara’, kehalalan dompet hukum adalah untuk kemaslahatan ummat
elektronik yang sekaligus merupakan uang manusia. Tidak ada satupun hukum Allah
elektronik juga didukung dengan akad yang dalam pandangan al-Syatibi yang tidak
jelas. sebagaimana Fatwa DSN MUI No. mempunyai tujuan (Bakri, 1996). Dengan
116/DSN-MUI/ix/2017 tentang Uang pernyataan tersebut jelaslah bahwa
Elektronik Syariah dan Standar AAOIFI No kemaslahatan merupakan tujuan atau hasil
38 tentang at-Ta’amulat al-Elektroniah yang diraih oleh Maqa>ṣid Syarī’ah.
menjelaskan bahwasannya, akad antara Adapun kemaslahatan dalam dompet
penerbit dan pemegang uang elektronik elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO,
adalah akad wadiah atau akad qardh karena dapat dilihat dari keunggulan-keunggulan
e-money yang ada didalam dompet dompet elektronik (e-wallet) aplikasi OVO
elektronik (e-wallet) nominal uangnya bisa berikut ini:
digunakan atau ditarik kapan saja. Jika dalam Pertama, Waktu transaksi lebih
hal akad yang digunakan adalah akad cepat. Perkembangan teknologi yang sangat
wadiah, maka sebagai titipan yang dapat pesat ini membuat masyarakat mengikuti
diambil/digunakan oleh pemegang kapan zamannya. Era digital khususnya, era digital
saja, maka tidak boleh digunakan dengan sendiri sering digunakan untuk
begitu akad titipan berubah menjadi qardh. menggambarkan teknologi digital. Dalam hal
Dengan begitu, otoritas terkait wajib ini dompet elektronik (e-wallet) aplikasi
membatasi penerbitan dalam penggunaan OVO sebagai salah satu teknologi digital
dana float (Sahroni, 2019). yang sedang banyak sekali orang gunakan,
Dengan demikian, dompet elektronik memiliki transaksi yang lebih cepat
(e-wallet) pada aplikasi OVO dapat memakai dibanding dengan transaksi menggunakan
akad wadiah saat pemegang ingin melakukan sistem manual. Karena penggunaannya saat
transaksi, maka uang elektronik yang melakukan pembayaran dengan sistem tunai
terdapat pada dompet elektronik (e-wallet) menjadi non tunai (cashless).
aplikasi OVO sebagai titipan yang dapat Aplikasi OVO ialah layanan dompet
diambil/digunakan oleh pemegang kapan elektronik (e-wallet) yang digunakan untuk
saja, maka tidak boleh digunakan dengan mengatasi antrian panjang pada saat
begitu akad titipan berubah menjadi qardh. pembayaran. Sehingga transaksi yang akan

102

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

terjadi lebih cepat dibanding manual. Karena elektronik transaksi akan terasa lebih mudah
yang biasa terjadi jika pada saat melakukan , dan dengan dompet elektronik (e-wallet)
transaksi pembayaran adanya antrian yang pada aplikasi OVO tidak perlu repot
panjang, sehingga membuat keterlamabatan membawa dompet dengan sejumlah uang
terjadi. Karena saat menggunakan uang tunai yang besar.
si pembayar harus menghitung terlebih
dahulu uangnya agar pas, atau harus KESIMPULAN
menunggu uang kembalian apabila uang Dari uraian di atas, dapat diambil dua
tunai yang dibayarkan lebih besar yang harus kesimpulan, yaitu pertama, penggunaan
dibayarkan. dompet elektronik (e-wallet) sebagai Alat
Hadirnya dompet elektronik yang Transaksi pada Pelanggan OVO merupakan
sekaligus menyimpan uang elektronik sebuah alat pembayaran yang Syah, sesuai
berperan sebagai solusi agar tercapainya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
kemaslahatan dan terhindar dari 18/40/2016 tentang Penyelenggaraan
kemudharatan. Karena dengan menggunakan Pemrosesan Transaksi Pembayaran dompet
dompet elektronik (e-wallet) pada aplikasi elektronik (e-wallet) merupakan layanan
OVO dapat bertransaksi lebih cepat dalam elektronik untuk menyimpan data instrumen
melakukan pembayaran. pembayaran antara lain alat pembayaran
Kedua, Kemudahan dalam dengan menggunakan kartu dan/atau uang
bertransaksi. Transaksi menggunakan elektronik, yang dapat juga menampung
dompet elektronik (e-wallet) pada aplikasi dana, untuk melakukan pembayaran. OVO
OVO lebih mudah daripada harus memberikan banyak kemudahan dalam
menggunakan alat transaksi lain. Karena bertransaksi disetiap merchant rekanan
dengan menggunakan dompet elektronik (e- OVO, seperti halnya mempermudah
wallet) pada aplikasi OVO, pengguna tidak transaksi, tidak rrepot membawa uang tunai.
repot harus membawa dompet. Cukup Dan kedua, kedudukan sistem transaksi
memiliki aplikasi OVO yang sudah aplikasi OVO sebagai salah satu produk
didownload pada smartphone, semuanya dompet elektronik (e-wallet) menurut
akan lebih mudah dalam bertransaksi. karena pandangan Maqa>ṣid Syarī’ah yaitu secara
layanan pada aplikasi OVO juga yang umum kehalalan uang elektronik yang
mendukung dan akses yang luas dalam disimpan oleh dompet elektronik (e-wallet)
bertransaksi. pada aplikasi OVO tidak dapat diragukan
Ketiga, Efesiensi. Transaksi lagi. Karena dompet elektronik (e-wallet)
menggunakan dompet elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO terhindar dari hal-hal
pada aplikasi OVO sekaligus yang yang dilarang oleh Syariat, diselenggarakan
didalamnya tersimpan uang elektronik, dapat dengan akad yang jelas. Sehingga kesesuaian
juga transfer melalui dompet elektronik (e- dompet elektronik (e-wallet) pada aplikasi
wallet) pada aplikasi OVO sesuai dengan OVO dengan prinsip memelihara harta ( ‫حفظ‬
rekening yang dituju. Pengguna juga tidak ‫ )المال‬terjaga dengan baik. Kemudian dompet
perlu repot membawa dompet ataupun uang elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO
tunai dalam jumlah yang besar dan tidak ada sudah dilindungi dengan keamanan yang
uang receh yang terbawa didalam tas. baik seperti adanya Security Code pada
Dengan pernyataan di atas, terbukti aplikasi OVO yaitu berupa PIN yang terdiri
bahwa dompet elektronik mendatangkan dari 6 (enam) digit angka layaknya security
kemaslahatan karena bertransaki dengan code pada ATM. Kode rahasia ini dapat
dompet elektronik (e-wallet) akan lebih cepat pengguna ganti kapanpun tanpa batasan kali
sehingga kemudharatan seperti antrian perubahan. Ini menjelaskan bahwa dompet
panjang yang biasa terjadi di tempat elektronik (e-wallet) pada aplikasi OVO
perbelanjaan dapat dihindari, dengan dompet telah sesuai dengan Maqa>ṣid Syarī’ah.

103

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

Secara keseluruhan dompet elektronik (e- Muamar, A., & Alparisi, A. S. (2017).
wallet) pada aplikasi OVO telah sesuai Electronic money (e-money) in
dengan prinsip memelihara harta (‫)حفظ المال‬ maqashid al-sharia
dalam terjaga dengan baik sehingga sesuai perspective. Journal of Islamic
dengan Maqa>ṣid Syarī’ah. Economics Lariba, 3(2), 75-84.
Mulyana, A., & Wijaya, H. (2018).
DAFTAR PUSTAKA Perancangan E-Payment System pada
Bakri, A. J. (1996). Konsep maqashid E-Wallet Menggunakan Kode QR
syari'ah menurut al-Syatibi. Jakarta: Berbasis Android. Komputika: Jurnal
PT. Raja Grafindo Persada. Sistem Komputer, 7(2), 63-69.
Bank Sentral Republik Indonesia. (2018). Muslich, A. W. (2013). Fiqh Muamalat, cet.
Edukasi Perlindungan Konsumen. 2. Jakarta: Amzah.
https://www.bi.go.id/id/edukasi- Muzaki, S. (2018). Analisis fatwa MUI No.
perlindungan- 116/DSN-MUI/IX/2017 dan PBI No.
konsumen/edukasi/produk-dan-jasa- 20/6/PBI/2018 Tentang Uang
sp/uang-elektronik/Pages/default.aspx Elektronik Syariah ditinjau dari
Boone, L. E. & Kurtz, D. L .(2012). perspektif maqasid asy-
Contemporary Marketing. Cengage syari’ah (Bachelor's thesis, Fakultas
Learning. Syariah dan Hukum Universitas Islam
Burhanuddin, A. (2017). Studi Keamanan Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
dan Isu-Isu Strategis Global. Makasar: Narbuko, C. & Achmadi, A. 2009. Metode
Lembaga Kajian dan Pengembangan Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pendidikan Universitas Hasanuddin. Nurfalah, I., & Rusydiana, A. S. (2019).
Danin, S. (2002). Menjadi Penelitian Digitalisasi keuangan syariah menuju
Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. keuangan inklusif: Kerangka maqashid
Effendi, S. (2009). Ushul Fiqh, cetakan ke- syariah. Ekspansi: Jurnal Ekonomi,
3. Jakarta Kencana Prenada Media Keuangan, Perbankan dan
Group. Akuntansi, 11(1), 55-76.
Firmansyah, M. A. (2018). Perilaku Ovo, About Us. https://www.ovo.id/about)
Konsumen (Sikap dan Pemasaran). Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
Yogyakarta: Deepublish. 18/40/2016 tentang Penyelenggaraan
Ghazaly, A. R.,et al. (2010). Fiqh Muamalat. Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media https://www.bi.go.id/id/peraturan/siste
Group, 2010. m-
Hariyani, I., Serfiyani, C. Y., & Purnomo, R. pembayaran/Pages/pbi_184016.aspx
S. D. (2018). Penyelesaian Sengketa Pratama, B. (2017). Terminologi Hukum
Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Uang Digital dan Dompet Digital.
Utama. https://business-
Khafiyah, N. N. (n.d.). Pengaruh persepsi law.binus.ac.id/2017/09/30/mengenal-
mahasiswa mengenai uang elektronik uang-digital-dan-dompet-digital/
terhadap minat menggunakan aplikasi Rahmawati. (2013). Maqashid Al-Syari’ah
ovo (Studi pada mahasiswa Jurusan Dalam Ekonomi Islam Muamalah.
Pendidikan IPS UIN Syarif Jurnal Ekonomi, 3(2), 94.
Hidayatullah Jakarta) (Skripsi, Rohmah, T.T. (2016). Transaksi Uang
Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Elektronik Di Tinjau dari Hukum
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah). Bisnis Syariah (Tesis, Pascasarjana
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian UIN Sunan Kalijaga).
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosmayanti. (2019). Apa itu Dompet
Rosdakarya. Digital?.

104

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020


Afif Muamar, Samsudin, dan Linda Fitriyah

https://www.wartaekonomi.co.id/read
212834/apa-itu-dompet-digital
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian
Kualitatif (Qualitative Research
Approach). Yogyakarta: Deepublish.
Sahrani, S. & Abdullah, R. (2011). Fikih
Muamalah, Ghalia Indonesia, Bogor.
Sahroni, O. (2019). Konsultasi Syariah: Fikih
Uang Digital.
https://republika.co.id/berita/py2fg737
0/konsultasi-syariah-fikih-uang-digital
Sarwono, J., & Prihartono, K. (2012).
Perdagangan online: cara bisnis di
internet. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sugiyono.
(2013). Metode Penelitian Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Susilo, A. A. (2018). Transaksi Go-Pay pada
perusahaan Ojek Online perbandingan
Akad Qardh dan Wadi’ah (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim).
Suyatno. (2016). Dasar-
dasar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Syarifudin, H. A. (2014). Ushul Fiqih Jilid
II (Cetakan ke 4). Jakarta: Prenada
Media.
Wibowo, A. (2012). Maqoshid Asy Syariah:
The Ultimate Objective of
Syariah. Islamic Finance, 4, 3–15.

105

Al-Mustashfa, Vol. 5, No. 1, Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai