(Euro Giilbert) Laporan Akhir Praktikum Mekanisasi Pertanian
(Euro Giilbert) Laporan Akhir Praktikum Mekanisasi Pertanian
Oleh :
Euro Gilbert Tinus
(230110037)
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
Oleh :
Euro Gilbert Tinus
(230110037)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Mekanisasi Pertanian ini dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada
mata kuliah Praktikum Mekanisasi Pertanian Fakultas Agroindustri Program
Studi Agroteknologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Bambang Sriwijaya, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktikum Mekanisasi Pertanian.
2. Saudara Putra Rahmad selaku Co. Ass Praktikum Mekanisasi Pertanian.
3. Seluruh anggota kelompok VII dalam proses praktikum pengambilan data
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu saya dengan besar hati menerima kritik dan saran yang
membangun guna sehingga mengoptimalisasikan penyampaian laporan ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.......................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................5
A. Identifikasi Alat dan Mesin Pertanian...........................................................5
B. Sample Driving..............................................................................................9
C. Membajak......................................................................................................9
D. Kapasitas Kerja Lapang...............................................................................10
III.METODE PRAKTIKUM...............................................................................13
A. Tempat dan Waktu Praktikum.....................................................................13
B. Pelaksanaan Praktikum................................................................................13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................16
A. Hasil.............................................................................................................16
B. Pembahasan.................................................................................................18
V. KESIMPULAN................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman dengan semakin meningkatnya
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh luar biasa terhadap
kehidupan manusia disegala bidang, termasuk di bidang pertanian.
Pertanian yang menjadi sektor utama dalam kehidupan rakyat Indonesia
yang merupakan negara agraris sangat perlu untuk dimajukan. Semakin
maju sektor pertanian di suatu negara, maka suatu negara tersebut akan
makmur dan sejahtera yang pada akhirnya akan berdampak pada
ketersediaan dan ketahanan pangan yang mantap. Untuk itu proses
perubahan dalam ilmu pertanian dari sistem pertanian konvensional
menuju sistem pertanian modern harus terus dijalankan, terutama dalam
bidang teknologi seperti mesin dan alat- alat pertanian yang mana
prinsip ilmu yang mendasarinya yaitu ilmu mekanisasi pertanian. Hal
ini tentu saja akan menjadi solusi dalam memecahkan permasalahan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia (Badan Litbang
Pertanian. 1981).
Alat dan mesin pertanian sudah digunakan sejak zaman dahulu dan
semakin berkembang mengikuti perkembangan kebudayaan manusia.
Awalnya alat dan mesin pertanian masih sangat sederhana yang mana
masih terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan
logam. Kemudian susunan alat dan mesin pertanian yang masih sangat
sederhana ini berkembang menjadi alat dan mesin pertanian yang
komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam
dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari
peralatan dan mesin pertanian tersebut (Saragih. 1999.)
(Balai Besar Pengambangan Alat dan Mesin Pertanian, 2000) Adapun
tujuan dari penggunaan alat dan mesin pertanian ini adalah untuk
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Traktor Roda 4
Traktor roda 4 adalah mesin budidaya gerak sendiri berupa
motor disel beroda empat (ban karet atau ditambah roda
sangkar yang terbuat dari baja) mempunyai tiga titik gandeng
yang berfungsi untuk menarik, menggerakkan mengangkat,
mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber
daya gerak. Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor
penggerak yang besar. Traktor yang biasa digunakan di
tanam/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15 hp).Traktor
ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor
kebun.Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan
yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp).Namun
begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan
mempunyai daya antara 30-60 kW (40-80 hp).Traktor roda
empat merupakan mesin yang berfungsi untuk penghela atau
penarik peralatan.
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk
di atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan
pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan dengan traktor
melalui perangkat yang disebut three hitch point atau
penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan
kanan, sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem
7
2. Bajak.
Bajak digunakan pada awal budidaya pertanian untuk persiapan
penanaman bibit atau tanaman.Beberapa jenis bajak yang sering
digunakan adalah bajak singkal, bajak piringan, dan bajak chisel.
a. Bajak Singkal
Bajak singkal adalah bajak yang sering digunakan oleh
petani di Indonesia dengan memanfaatkan tenaga hewan sapi
atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.Bajak singkal
dibedakan menjadi dua yaitu, bajak singkal satu arah dan bajak
singkal dua arah. Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak
singkal dimana saat pengolahan tanah akan membalik tanah
hanya pada satu arah. Sedangkan bajak singkal dua arah adalah
jenis bajak singkal dimana saat pelemparan tanah dapat diatur
dua arah, yaitu ke kanan dan ke kiri.Bagian-bagian bajak
singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak, singkal,
dan penstabil bajak.
8
b. Bajak Piringan
Bajak piringan sama fungsinya dengan bajak singkal.
Perbedaannya terletak pada singkal yang diganti dengan
piringan. Bentuk piringan bulat seperti parabola. Bajak
piringan cocok digunakan pada tanah yang lengket, tidak
mengikis dan kering. Bajak piringan mempunyai kelemahan
diantaranya bekas pembajakan tidak bisa rata, hasil tanah
bajakan masih berbentuk bongkahan.
c. Bajak Rotary
Pengolahan tanah dengan menggunakan bajak, akan
diperoleh bongkah-bongkah yang masih cukup besar, biasanya
masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk mendapatkan
keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan
bajak putar maka pengerjaan tanah dapat dilakukan sekali
tempuh.Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk
pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah.Kadang-kadang
bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan
juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan.
Penggunaan bajak putar untuk pengolahan tanah dapat
diharapkan hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup
kering atau basah sama sekali.
9
3. Garu
Penggunaan garu sebagai pengolah tanah jenis kedua, selain
bertujuan untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan
tanah hingga lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun
tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan
meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan
menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan
tanah. Macam-macam garu yang digunakan untuk pengolahan
tanah kedua adalah garu piringan, garu bergigi paku, garu bergigi
per, dan garu untuk pekerjaan khusus.
B. Sample Driving
Alat-alat pertanian digunakan untuk bekerja di lapangan dengan
ditarik oleh traktor.Lajunya traktor sangat menentukan kinerja alat
yang digunakan untuk mengolah tanah atau pemeliharaan tanaman,
oleh karena itu mengemudikan traktor dengan baik dan benar sangat
diperlukan untuk menghasilkan pengolahan tanah atau pemeliharaan
tanaman yang baik dan benar. Kesalahan dalam mengemudikan traktor
akan berakibat buruk pada hasil pengolahan tanah atau pemeliharaan
tanaman, bahkan bisa merusak struktur tanah atau tanaman.
C. Membajak
Melakukan kegiatan membajak sawah sebenarnya memiliki makna
yang cukup dalam, dimana petani harus mengerti bahwa untuk
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Pelaksanaan Praktikum
1. Identifikasi Alat dan Mesin Pertanian
a. Alat dan bahan yang digunakan :
1) Alat tulis.
2) Traktor besar.
3) Hand traktor.
4) Peralatan Pertanian (bajak, garu, gelebeg, knapsacksprayer)
b. Cara Kerja :
1) Menyiapkan alat-alat dan mesin yang akan dilakukan
pengamatan dan identifikasi.
2) Menyiapkan alat – alat dan mesin mengenai pabrik
pembuatnya serta spesifikasi dan kondisinya, menggunakan
daftar isian yang sudah disediakan (formisisan terlampir).
3) Mengisi daftar isian yang berada di formulir dengan
lengkap baik data pengamatan maupun gambar alat-alat
mesin pertanian.
2. Simple Driving
a. Alat dan bahan yang digunakan :
1) Traktor tangan (Hand Tractor).
2) Lahan.
b. Cara Kerja :
1) Menyiapkan traktor dan lahan untuk latihan.
14
BAB IV
A. Hasil
1. Persen Waktu Hilang Karena Lebar Kerja atau Overlapping (L1)
Diketahui :
W1 = 38 cm
W2 = 29 cm
W 1−W 2
L1 = x 100 %
W1
3 8 cm−2 9 cm
= x 100 %
3 8 cm
9 cm
= x 100 %
3 8 cm
= 0,23 %
5. Efisiensi Kerja
Diketahui :
L1 = 0,23 % = 0,23
L2 = 0,054 % = 0,054
L3 = 0,0468 % = 0,0468
L4 = 0,0449 % = 0,0449
18
B. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan ini, diperoleh informasi
bahwa setiap alat dan mesin pertanian mempunyai bagian dan
kegunaannya masing-masing di dalam kaitannya untuk dapat
menjalankan usaha pemeliharaan, perbaikan dan penggunaannya di
lapangan.
Pengoperasian traktor didasarkan menggunakan kemampuan dan
skip yang tertampil sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kecepatan traktor yang terlalu cepat sehingga
menyebabkan praktikan terseret traktor sampai terjatuh.
Untuk mengoperasikan traktor para mahasiswa terlebih dahulu
harus mengerti bagian-bagian traktor, sehingga untuk pemula tidak
akan kebingungan dengan kegunaan serta fungsi dari bagian traktor
tersebut dan tidak terjadi kesalahan dalam proses pengoperasian
traktor. Untuk para pemula sebaiknya ketika pengoperasian traktor gas
dalam keadaan rendah agar lebih mudah dalam mengikuti arah
jalannya traktor. Operator yang berpengalaman terampil
akanmemberikan hasil kerja dan efisien kerja yang lebih baik
dibanding operator yang belum terampil dan belum berpengalaman.
Oleh karena itu, dalam penggunaan traktor untuk pengolahan tanah,
perlu memberikan latihan terlebih dahulu kepada operator yang
akanmenjalankannya. Usaha ini untuk memberikan hasil pekerjaan
yang lebih efisien dan lebih efektif.Pada praktikum pengukuran
kapasitas kerja lapang memiliki tujuan untuk (performance) alat mesin
pengolah tanah secara mekanis ditinjau dari aspek teknik
kerekayasaan, teknik operasional dan aspek ekonominya.
19
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA