Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SEJARAH
KEPERAWATAN JIWA” yang telah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu
terselesainnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan
yang telah diberikan dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih secara khusus
penulis sampaikan kepada dosen pengajar mata kuliah Keperawatan Jiwa 1.

Pada makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, segala
kritik dan saran yang bersifat konstruktif, penulis terima dengan senang hati demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja, khususnya para mahasiswa serta
seluruh pembaca.

Padang, 16 Mei 2019

Kelompok 1

1
Daftar Isi

Kata Pengantar 1

Daftar isi 2

BAB I Pendahuluan

a. Latar belakang 3
b. Rumusan Masalah 4
c. Tujuan 4

BAB II Tinjauan Teori

a. Pengertian jiwa 5
b. Pengertian kesehatan jiwa 5
c. Sejarah perkembangan keperawatan jiwa 6
d. Sejarah perkembangan keperawatan jiwa di Indonesia 8

BAB III Penutup

a. Kesimpulan 11
b. Saran 11

Daftar Pustaka 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik adalah suatu bidang spesialisasi


praktekkeperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan
penggunaan dirisendiri secara terapeutik sebagai kiatnya ( ANA ). Semuanya didasarkan
pada diagnosis danintervensi dari adanya respons individu akan masalah kesehatan
mental yang actual maupun potensial. Sejarah Perkembangan Keperawatan Jiwa Dalam
sejarah evolusi keperawatan jiwa, kitamengenal beberapa teori dan model keperawatan
yang menjadi core keperawatan jiwa, yangterbagi dalam beberapa periode. Pada awalnya
perawatan pasien dengan gangguan jiwa tidakdilakukan oleh petugas kesehatan(Custodial
Care). Perawatan bersifat isolasi dan penjagaan. Mereka ditempatkan dalam suatu tempat
khusus, yang kemudian berkembang menjadiPrimary Consistend of Custodial Care

Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantanganhidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap
positifterhadap diri sendiri dan orang lain.Kesehatan jiwa meliputi:

1. Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri


2. Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain
3. Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari – hari

Keperawatan jiwa dimulai antara tahun 1770 dan 1880 seiring dengan
kejadian penanganan pada seorang penyakit mental. Sebelumnya, pada masa peradaban
dimana roh-roh dipercaya sebagai penyebab gangguan dan mengusirnya agar sembuh.
Paraleluhur Yunani, Romawi dan Arab percaya bahwa gangguan emosional diakibatkan
tidak berfungsinya organ pada otak.

Hippocrates menjelaskan perubahan perilaku atau watak dangan gguan mental


disebabkan oleh perubahan 4 cairan tubuh atauhormon, yang dapatmenghasilkan panas,
dingin, kering dan kelembaban. Seorang Dokter Yunani, Galen :menyatakan emosi atau
kerusakan mental dihubungkandengan otak.

3
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jiwa?
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan jiwa?
3. Jelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan jiwa?
4. Bagaimana perkembangan keperawatan jiwa diindonesia?

C. Tujuan
a. Tujuan umum

Untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Keperawatan Jiwa I serta
mengetahui bagaimana bentuk keperawatan jiwa.

b. Tujuan khusus
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian jiwa dan pengertian kesehatan jiwa.
2. Agar mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan keperawatan kesehatan
jiwa.
3. Agar mahasiswa mengetahui tentang perkembangan keperawatan jiwa
diindonesia

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian jiwa
Jiwa adalah unsur manusia yang bersifat non materi, tetapifungsi dan
manifestasinya sangat terkait dengan materi. Jiwa bersifat abstrak dan tidak berwujud
benda melainkan sebuah sistem perilaku, hasil oleh pemikiran, perasaan, persepsi dan
berbagai pengaruh lingkungan. Manifestasi jiwa antara lain tampak pada kesadaran,
efek, emosi, psikomor, proses berfikir, persepsi, dan sifat keperibadian.

B. Pengertian kesehtan jiwa


Menurut kamus besar bahasa indonesia, sehat adalah dalam keadaan bugar dan
nyaman seluruh tubuh dan bagian-bagiannya. Bugar dan nyaman adalah relatif,
karena bersifat subjektif sesuai orang yang mendefinisikan dan merasakan.
karl menninger mendefinisikan orang yang sehat jiwanya adalah orang yang
mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, serta berintegrasi,
dan berinteraksi dengan baik tepat dan bahagia.
Michel kirk petrick mendefinisikan orang yang sehat jiwa adalah orang yang
bebas dari gejala gangguan psikis, serta dapt berfungsi optimal sesuai apa yang ada
padanya.
Word health organization (WHO) pada tahun 2008 menjelaskan kriteria orang
yang sehta jiwanya adalah orang yang dapat melakukan hal berikut:
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan
itu buruk.
2. Merasa bebas secra relatif dari ketegangan dan kecemasan.
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.
4. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.
5. Berhubungan dengan orang lain secra tolong-menelongdan saling
memuaskan
6. Mempunyai daya kasih sayang yang beasar.
7. Menerima kekecewaan untuk digunakan sebgai pelajaran dikemudian hari.
8. Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang relatif dan
konstruktif.

5
C. Sejarah perkembangan keperawatan jiwa
1. Masa peradaban

Keperawatan jiwa dimulai antara tahun 1770 dan 1880 seiring dengan
kejadian penanganan pada seorang penyakit mental. Sebelumnya, pada
masa peradaban dimana roh-roh dipercaya sebagai penyebab gangguan dan
mengusirnya agar sembuh. Para leluhur Yunani, Romawi dan Arab percaya bahwa
gangguan emosional diakibatkan tidak berfungsinya organ pada otak.

Pada zaman mesir kuno, gangguan jiwa dianggap disebabkan karena adanya
gangguan roh jahat yang bersarang diotak. Oleh karena itu, cara menyembuhkannya
dengan membuat lubang pada tengkorak kepala untuk mengeluarkan roh jahat yang
bersarang diotak tersebut. Tahun tahun berikutnya, pasien yang mengalami gangguan
jiwa diobatai dengan dibakar, dipukul, atau dimasukkan dalam air dingin dengan cara
diajak jalan melewati sebuah jembatan lalu diceburkan dalam air dingin dengan
maksud agar terkejud, yakni semacam syok terapi dengan harapan agar gangguannya
menghilang.

2. Masa pertengahan

Selama 18 abad, era dari reason dan observation :

a. Pinel, seorang dokter Perancis membuka sebuah rumah sakit untuk


seorang penderita jiwa /mental di pilih kota La Bicetre, Paris. Dia memulai dengan
tindakan kemanusiaan dana dvokasi, melalui observasi perilaku, riwayat
perkembangan dan menggunakan komunikasi dengan penderaita.
b. Weyer, seorang dokter Jerman psikiatrik pertama yang dapat menjelaskannya
melalui kategori diagnostik.

3. Pada abad 18 dan 19

Pada abad ke-18, seorang praktisi kesehatan bernama William Ellis membantu
mengadakan perawatan bagi orang dengan gangguan jiwa. Dia mengusulkan
pendamping yang terlatih bagi orang-orangdengan gangguan jiwa. Pada tahun 1836,
William Ellis mempublikasikan Treatise on Insanity yang secara terbuka
mengemukakan bahwa praktik keperawatan yang didirikan tersebut berhasil
memberikan

6
ketenangan bagi pasien dengan gangguan jiwa dan juga memberikan harapan demi ha
rapan yang baik Keperawatan jiwa dimulai antara tahun 1770 dan 1880 seiring
dengan kejadian penanganan pada seorang penyakit mental.

Keperawatan jiwa
mengalami perkembangan baik di Eropa maupun di USA. Walk (1961) mengungkapk
an bahwa sejarah kejiwaan tidak lengkap rasanya jika tidak ada sejarah keperawatan
jiwa di dalamnya. Bejamin Rush, sering disebut Bapak Psikiatri Amerika. Pertama
menulis buku tentang Pskiatric Amerika dan banyak tindakan kemanusian untuk
penderita penyakit mental/jiwa.Tahun 1783, masa tindakan moral dan bekerjasama
dengan rumah sakit Pennsylvania. Tahun1843, Thomas kirkbridge memberikan
pelatihandi rumah sakit Pennsylvania untuk membantu dokter merawat pasien
penyakit jiwa. Tahun 1872, New England Hospital untuk perempuan & anak, dan
Women’s Hospital di Philadelphia mendirikan sekolah perawat, tetapi tidak untuk
pelayan pskiatrik. Setelah itu Dorothea Lynde Dix, seorang pengajar yang
memberikan contoh penderita penyakit jiwa. Tahun 1882 Pendidikan keperawatan
jiwa pertama diMcLean Hospital di Belmont, Massachusetts.

Akhir abad 19 mengalami perubahan atau perkembangan menjadi cohtoh


pengobatan dari perawat pskiatrik, seperti :

a. Membantu dokter
b. Mengelola obat penenang
c. Memberikan hidroterapi

4. Abad ke-20

Department of Health and Human Services (1999) memperkirakan 21 juta


penduduk Amerika dapat didiagnosis mengalami gangguan jiwa. Dari jumlah
tersebut, 6,5 juta mengalami disabilitas akibat gangguan jiwa yang berat, dan 4 juta
diantaranya adalah anak-anak dan remaja.

Pada tahun 1993, Acces to Community Care and Ef-


fective Services and Support (ACCESS) dibentuk dan didanai oleh pemerintah
pederal untuk mulai memenuhi kebutuhan penderita gangguan jiwa yang juga
tunawisma baik secara purna maupun paru waktu. Tujuan ACCESS ialah

7
meningkatkn akses kepelayanan komprehensif melalui rangkaian
keperawatanmengurangi duplikasi dan biaya pelayanan, dan meningkatkan efisiensi
pelayanan (Randolphat al ; 1997) program seperti ini memberi pelayanan kepada
individu yang tidak mendapatkan pelayanan jika keadaan yang terjadi sebaliknya

D. Sejarah perkembangan keperawatan jiwa diindonesia

Di Indonesia sejak dulu sudah dikenal adanya gangguan jiea, misalnya dalam
cerita Mahabrata dan Ramayana dikenal adanya “Srikandi Edan”, Gatot Gaca
Gandrung”. Bagaimana para penderita gangguan jiwa diperalakukan pada zaman
dahulu kala di Indonesia tidak diketahui dengan jelas.

1. Zaman kolonial

Sebelum ada Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, para ganggguan jiwa


ditampung di RSsipil atau RS militer di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Yang
ditampung padau mumnya penderita gangguan jiwa berat. Tahun 1862 pemerintah
Hindia Belanda mengadakan sensus terhadap penderita gangguan jiwa di Pulau
Jawa dan Madura, hasilnya ada kira-kira 600 orang penderita gangguan jiwa di
Pulau Jawa dan Madura, 200 orang lagi di daerah-daerah lain. pada tanggal 1 Juli
1882, dibangun Rumah Sakit Jiwa pertama di Bogor, kemudian berturut
turut RSJ Lawang pada 23 Juni 1902, RSJ Magelang pada tahun 1923 dan RSJ
Sabang pada tahun 1927. RSJ ini tergolong
RS besar dan menampung penderita gangguan jiwa menahun yang memerlukan pe
rawatan lama.

Pemerintah Hindia Belanda mengenal 4 macaam tempat perawatan


penderita psikistrik, yaitu:

a. RS Jiwa (Kranzinnigengestichten)

Di Bogor, Magelang, Lawang, dan Sabang, RSJ terus penuh, sehingga


terjadi penumpukan pasien sementara, tempat tahanan sementara kepolisian da
n penjara penjara. Maka dibangunlah “annexinrichtingen” pada RS ysng sudah
ada seperti di Semplak (Bogor) tahun 1931 dan Pasuruan (dekat Lawang)tahun
1932

8
b. RS Sementara (Doorgangshuizen)

Tempat penampungan sementara bagi pasien psikotik yang


dipulangkan setelah sembuh, yang perlu perawatan lebih lama dikirim ke RS
Jiwa yang didirikan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Ujung Pandang,
Palemnbang, Bali Banjarmasin, Manado dan Medan

c. Rumah Perawatan (Veerplegtehuiizen)

Berfungsi sebagai RS Jiwa tetap dikepalai seorang perawat berijazah


dandibawah pengawasan dokter umum.

d. Koloni

Tempat penampungan pasien psikiatrik yang sudah tenang, pasien


dapat bekerja dalam bidang pertanian serta tinggal dirumah penduduk, tuan ru
mah diberi uang kos, dan masih berada dibawah pengawasan

2. Zaman setelah kemerdekaan

Membawa babak baru bagi perkembangan usaha kesahatan jiwa, Oktober


1947Pemerintah RI membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa, karena masih terjadi
revolusi fisik maka belum dapat bekerja dengan baik. Pada tahun 1950 pemerintah RI
menugaskan untukmelaksanakan hal-hal yang dianggap penting bagi penyelenggaraan
dan pembinaan kesehatan jiwa di Indonesia.

Metode pengobatan penderita gangguan Jiwa telah banyak mengalami


kemajuandari jaman ke jaman. Evolusi ini merupakan cerminan dari perubahan dasar-
dasar filosofi danteori tentang pengobatan.

a. Awal sejarah

Gangguan jiwa masih dianggap sebagai penyakit yang tidak dapat


disembuhkandan berkaitan dengan dosa atau kejahatan, sehingga terkadang
pengobatan yang dilakukan pun bersifat brutal dan tidak manusiawi (Maramis,
1990)

b. Abad pertengahan

9
Orang yang mengalami gangguan jiwa biasanya dipenjara atau
dikurung olehkeluarganya. Bahkan mereka dibuang dan dibiarkan hidup
dijalanan dengan mengemis. Namun setelah beberapa kelompok agama yang
memberikan sumbangan, para penderita mulai disalurkan kerumah sakit
(Stuart undeen, 1998)

c. Abad 15-17

Kondisinya memprihatinkan. Penderita laki-laki dan perempuan


disatukan. Merekamendapatkan pakaian dan makanan yang tidak layak,
bahkan sering dirantai,dikurung, dan dijauhkan dari sinar matahari (Connonly,
1968; dikutip oleh AntaiOtong, 1994)

d. Abad ke-20

Disebut era psikiatri, karena para medis mulai menggali basis


gangguan jiwa secara ilmu dan klinik seperti: Adolph Mayer (1866-1950)
dengan teori psikobiologi; Clifford beers (1876-1943) yang menulis artikel
mengenai perawatan intensif; Emil Kraepelin (1856-1926) dengan klasifikasi
gangguan jiwanya;Sigmund Freud (1856-1939) yang mengembangkan teori
psikonalisis, psikoseksualdan neurosis; Carl Gustav Jung (1857-1961); Karen
Horney (1885-1952) danHarry Stack Sullivan (1892-1949) dengan teori
interpersonalnya

Kesehatan jiwa berkembang pesat pada Perang Dunia II karena


menggunakan pendekatan metode pelayanan public health service. Konsekuensinya,
peran perawat jiwa juga berubah dari peran pembantu menjadi peran aktif dalam tim
kesehatan, untuk mengobati penderita gangguan jiwa.
Pada masa kini, perawatan penderita gangguan jiwa lebih difokuskan pada basis
komunitas. Ini sesuai dengan hasil Konferensi Nasional I keperawatan Jiwa (Oktober,
2004), bahwa pengobatan akan lebih difokuskan dalam hal tindakan preventif.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantanganhidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap
positifterhadap diri sendiri dan orang lain.Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa
disebabkan oleh adanya gangguan padaotak tapi tidak diketahui secara pasti apa yang
mencetuskannya. Stress diduga
sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari berkembangn
yamental illness pd diri seseorang. Fungsi perawat kesehatan jiwa adalah memberikan asuhan
keperawatan secaralangsung dan asuhan keperawatan secara tiak langsung. Fungsi ini dapat
icapai denganaktifitas perawat kesehatan jiwa yang membantu upaya penanggulangan maslah
kesehatan jiwa.

B. Saran

Penulis berharap perawat lebih mempelajari mengenai fungsi dan perannya


dalam penanganan masalah kesehatan jiwa dengan memahami masalah kesehatan jiwa yang a
daserta upaya penanganannya dengan baik.

Penulis juga berharap para pembaca lebih memahami Sejarah Keperawatan


Jiwa,Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa, Perkembangan Kesehatan Jiwa di Indonesia.
Selain itu diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu teman-teman
dalammengenal dan memahami keperawatan jiwa menyeluruh. Serta penulis berharap kritik
dansarannya dari para pembaca atas kekurangan dari makalah ini.

11
Daftar pustaka

Kaplan dan Sandock. 1997. Sinopsis Psikiatri: ilmu pengetahuan psikiatri klinis jilid 1.
Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Yusuf.Ah Dkk. 2015, kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Stuart, Gail W.2007.Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

12

Anda mungkin juga menyukai