Anda di halaman 1dari 2

Nama Lengkap : ihsanul Walidaeni

NIM : 122012211009
Matkul : ELBE
Dosen : Dr. Budi Santosa, Msi
Tugas : Mandiri Mereview Artikel mengenai Starbucks

Mengapa Starbucks Gagal di Australia


Starbucks merupakan perusahaan kopi Amerika yang terkenal, tetapi tidak menarik bagi
Aussies. Pada 2008, Starbucks harus menutup sekitar 70% dari Toko yang dimiliki nya
dan hanya meninggalkan 23 Gerai yang masih terbuka.

1. Terlalu banyak agresi

Mungkin pembuat keputusan perusahaan berpikir, "Hei, semua orang suka kopi, kan?
Siapa yang tidak mau minum kopi? Mari kita membuka 90 kafe di sebuah benua di
belahan bumi selatan yaitu Australia. Ini akan menjadi semua baik. " menurut CEO
Starbucks.

Tapi ternyata menjadi bencana karena Starbucks tidak memberikan Australia kesempatan
untuk mendapatkan berkenalan dengan merek starbucks itu sendiri. Kelangkaan
meningkatkan nilai tapi Starbucks tidak langka sama sekali dan memiliki terlalu banyak
outlet.

Starbucks harus dimulai dengan total 20 gerai, dan hanya di kota besar, seperti Sydney,
Melbourne, Brisbane, dan Perth. Setidaknya selama beberapa tahun. Langkah pertama
seharusnya adalah membangun basis penggemar yang setia.

Perusahaan harus telah mengembangkan sebuah sistem, seperti kartu loyalitas untuk
konsumen, dengan tujuan untul lebih ketat memantau pembelian berulang dan harus
dihargai yang berbeda untuk pelanggan tetap yang membawa teman.

2. Tidak Memahami Psyche Pelanggan Australia

Starbucks melihat kopi sebagai produk, tapi itu bukan bagaimana Aussies melihatnya.
Bagi orang Australia, kopi adalah sebuah pengalaman. Hal ini tidak biasa bagi orang
untuk mengetahui barista lokal mereka pada tingkat pribadi dan menempel pada mereka-
daripada menghabiskan uang mereka pada merek asing.

Budaya kopi Australia lebih tentang bersosialisasi dan mungkin kurang tentang kopi.
Sebagian besar kafe dijalankan oleh pemilik independen, oleh karena itu ikatan pribadi
dan keakraban adalah bagian penting dari budaya kopi di bawah.

Starbucks harus telah mengorganisir beberapa wawancara kelompok fokus di Australia


sebelum diluncurkan. Hal ini akan memberi perusahaan kesempatan untuk memahami
apa yang sebenarnya diinginkan Australia ketika mereka mengunjungi sebuah kafe.
3. Produk Tidak Disesuaikan Untuk Pemirsa Lokal

Starbucks kesalahan pertama adalah mengasumsikan bahwa semua pecinta kopi Australia
akan menyukai mereka. Dan kesalahan kedua adalah mengasumsikan bahwa Australia
akan menyukai minuman manis yang sama bahwa pelanggan Amerika mereka digunakan.
Sekali lagi, itu penolakannya-menu terlalu manis untuk Aussies, belum lagi mahal. Jadi
mereka berpegang pada kafe biasa dengan barista lokal. Sehingga sebelum membangun
yang lebih luas perusahaan harus telah beradaptasi produk-produknya ke pasar Australia.

Dan meskipun Starbucks memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk
mempertahankan dirinya sendiri, daya beli pelanggan berpotensi terpengaruh dan hal
terakhir yang mereka ingin menghabiskan uang adalah merek baru kopi. Harga
seharusnya telah disesuaikan, menjaga resesi dalam pikiran. Aku tahu margin keuntungan
akan telah dikompromikan karena ini, tapi hei, itulah yang terjadi selama resesi.

Kesimpulan

1. Ketika sampai pada perencanaan strategis, Perusahaan tidak bisa hanya


mengandalkan insting semata. Adalah adil untuk berasumsi bahwa Starbucks harus
melakukan riset sebelum secara agresif melakukan ekspansi ke Australia dengan
menu yang manis, tetapi perusahaan tersebut gagal memahami aspek terpenting dari
bisnis dan pelanggan.

2. Starbucks Australia gagal dalam mengintegrasikan tahap formulasi strategi terhadap


keadaan pasar dimana dijelaskan pada point no.2 bahwa orang-orang Australia yang
meminum kopi biasanya tidak hanya sekadar meminum kopinya tetapi
tentang bagaiaman budaya “ngopi” disana yaitu tentang bersosialisasi dan
mengedepankan sikap kekeluargaan terhadap brewer lokal.

3. Pada tahun 2008, Starbucks Australia dalam tahapan Launching produk mereka
terkendala karena disaat yang bersamaan sedang terjadi great recession dimana
harga-harga komoditas dan inflasi yang terjadi di Australia karena sedang terjadi
guncangan di negara asal yaitu amerika . (Teori Ancaman eksternal).

4. Kesalahan pada tahap Implementasi Strategi, Pada tahapan ini menunjukkan bahwa
ada kesalahan saat tahap implementasi strategi dari satu negara ke negara lain.
Strategic planning yang salah ini mengakibatkan Starbucks AUS harus menutup 70%
gerai yang dibuka di tahun 2008. Seharusnya sebagai perusahaan dengan ranking ke-
14 versi Business Week 50 Best Performers di tahun 2008, Starbucks bisa lebih
matang dalam menyusun rencana strategisnya dalam ekspansi-nya ke Australia.

Anda mungkin juga menyukai