NIM : 122012211009
Matkul : ELBE
Dosen : Dr. Budi Santosa, Msi
Tugas : Mandiri Mereview Artikel mengenai Starbucks
Mungkin pembuat keputusan perusahaan berpikir, "Hei, semua orang suka kopi, kan?
Siapa yang tidak mau minum kopi? Mari kita membuka 90 kafe di sebuah benua di
belahan bumi selatan yaitu Australia. Ini akan menjadi semua baik. " menurut CEO
Starbucks.
Tapi ternyata menjadi bencana karena Starbucks tidak memberikan Australia kesempatan
untuk mendapatkan berkenalan dengan merek starbucks itu sendiri. Kelangkaan
meningkatkan nilai tapi Starbucks tidak langka sama sekali dan memiliki terlalu banyak
outlet.
Starbucks harus dimulai dengan total 20 gerai, dan hanya di kota besar, seperti Sydney,
Melbourne, Brisbane, dan Perth. Setidaknya selama beberapa tahun. Langkah pertama
seharusnya adalah membangun basis penggemar yang setia.
Perusahaan harus telah mengembangkan sebuah sistem, seperti kartu loyalitas untuk
konsumen, dengan tujuan untul lebih ketat memantau pembelian berulang dan harus
dihargai yang berbeda untuk pelanggan tetap yang membawa teman.
Starbucks melihat kopi sebagai produk, tapi itu bukan bagaimana Aussies melihatnya.
Bagi orang Australia, kopi adalah sebuah pengalaman. Hal ini tidak biasa bagi orang
untuk mengetahui barista lokal mereka pada tingkat pribadi dan menempel pada mereka-
daripada menghabiskan uang mereka pada merek asing.
Budaya kopi Australia lebih tentang bersosialisasi dan mungkin kurang tentang kopi.
Sebagian besar kafe dijalankan oleh pemilik independen, oleh karena itu ikatan pribadi
dan keakraban adalah bagian penting dari budaya kopi di bawah.
Starbucks kesalahan pertama adalah mengasumsikan bahwa semua pecinta kopi Australia
akan menyukai mereka. Dan kesalahan kedua adalah mengasumsikan bahwa Australia
akan menyukai minuman manis yang sama bahwa pelanggan Amerika mereka digunakan.
Sekali lagi, itu penolakannya-menu terlalu manis untuk Aussies, belum lagi mahal. Jadi
mereka berpegang pada kafe biasa dengan barista lokal. Sehingga sebelum membangun
yang lebih luas perusahaan harus telah beradaptasi produk-produknya ke pasar Australia.
Dan meskipun Starbucks memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk
mempertahankan dirinya sendiri, daya beli pelanggan berpotensi terpengaruh dan hal
terakhir yang mereka ingin menghabiskan uang adalah merek baru kopi. Harga
seharusnya telah disesuaikan, menjaga resesi dalam pikiran. Aku tahu margin keuntungan
akan telah dikompromikan karena ini, tapi hei, itulah yang terjadi selama resesi.
Kesimpulan
3. Pada tahun 2008, Starbucks Australia dalam tahapan Launching produk mereka
terkendala karena disaat yang bersamaan sedang terjadi great recession dimana
harga-harga komoditas dan inflasi yang terjadi di Australia karena sedang terjadi
guncangan di negara asal yaitu amerika . (Teori Ancaman eksternal).
4. Kesalahan pada tahap Implementasi Strategi, Pada tahapan ini menunjukkan bahwa
ada kesalahan saat tahap implementasi strategi dari satu negara ke negara lain.
Strategic planning yang salah ini mengakibatkan Starbucks AUS harus menutup 70%
gerai yang dibuka di tahun 2008. Seharusnya sebagai perusahaan dengan ranking ke-
14 versi Business Week 50 Best Performers di tahun 2008, Starbucks bisa lebih
matang dalam menyusun rencana strategisnya dalam ekspansi-nya ke Australia.