KASUS INTRANATAL
KELOMPOK 3 :
ANNA LATHIFATUL JANNAH
ARDHYARINI WAHYU KUSUMADEWI
CONNY NOVITA CEMPAKA
FAJAR NUR HIDAYAT
HANNA DEBORA AGUSTINA PURBA
KHAERUSSANDI
LENNY ANGGRAINI
PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI……………….………………………………………….4
A. Pengertian.....................................................................................................................5
B. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis.................................................................................6
1. Kala I Persalinan................................................................................................6
2. Kala II Persalinan...............................................................................................7
3. Kala III Persalinan..............................................................................................9
4. Kala IV Persalinan...........................................................................................10
C. Pemeriksaan Lab dan Diagnostik.................................................................................11
D. Intervensi / Manajemen Keperawatan.........................................................................12
BAB III TINJUAN KASUS........................................................................................50
A. Kasus...............................................................................................................................50
B. Pengkajian Intranatal......................................................................................................50
A. Data Umum.....................................................................................................50
B. Data Umum Kesehatan....................................................................................51
C. Data Umum Kebidanan...................................................................................51
D. Riwayat Persalinan Sekarang..........................................................................52
E. Data Psikososial...............................................................................................54
C. Laporan Persalinan.........................................................................................................54
1. Pengkajian Awal..............................................................................................54
2. Kala Persalinan.................................................................................................55
I. Laporan Partus Normal...................................................................................................58
II. ANALISA DATA..........................................................................................................60
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................69
RENCANA INTERVENSI................................................................................................69
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................94
Daftar Pustaka..............................................................................................................96
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui teori-teori secara umum pada kasus Intranatal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan intranatal.
b. Mengetahui adaptasi fisiologis dan psikologis pada kasus intranatal.
c. Mengetahui pemeriksaan laboratorium dan diagnostic pada kasus Intranatal.
d. Mengetahui intervensi/manajemen keperawatan pada kasus Intranatal.
e. Mengetahui Asuhan Keperawatan yang diberikan pada kasus Intranatal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk meahirkan janinya melalu jalan
lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Jannah Nurul.2017).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di luar
uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal atau persalinan spontan adalah
bila bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa melalui alat-alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu
kurang 24 jam (Sulfianti dkk, 2020).
Pengertian Asuhan Persalinan Normal (APN) adalah asuhan yang bersih dan aman
dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu sampai dengan kala empat
dan upaya pencegahan komplikasi terutama pendarahan pasca persalinan, hipotermi,
serta asfiksia pada bayi baru lahir (JNPK-KR,2013).
Periode intranatal merupakan periode yang terdiri dari 4 kala, dimulai saat terjadi
kontraksi uterus pertama hingga dilatasi selama berjam-jam dan berakhir saat wanita
dan keluarganya memulai proses ikatan dengan bayi. Kala I merupakan tahap
dimulainya kontraksi uterus yang teratur hingga dilatasi serviks lengkap. Kala II
merupakan tahap di mana janin dilahirkan. Kala III merupakan tahap yang
berlangsung sejak bayi dilahirkan hingga plasenta lahir. Kala IV disebut juga tahap
pemulihan merupakan periode yang kritis antara ibu dan bayi yang baru lahir
(Lowdermilk et al., 2016).
B. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis
Adaptasi Fisiologis
1. Kala I Persalinan
Kala I persalinan di definisikan sebagai perubahan perkembangan pada serviks
(leher Rahim). Kala I intranatal terdiri dari 3 fase, yaitu fase laten, aktif, dan
transisi. Fase laten terjadi sekitar 4-6 jam, dilatasi servix 1-4 cm, membrane
amnion kemungkinan masih ada, kemungkinan ada bloody show, kontraksi terjadi
setiap 20 menit dan meningkat setiap 5 menit, durasi 15-40 detik, dan
intensitasnya ringan sampai sedang. Fase aktif terjadi selama 2-6 jam, dilatasi
serviks 4-7 cm, membrane amnion kemungkinan ruptur, kontraksi berjarak 2-5
menit, durasi 40-60 detik, dan intensitas sedang hingga sering. Fase transisi terjadi
selama 30 menit-2 jam, dilatasi serviks 7-10 cm, membrane amnion rupture,
kontraksi setiap 2-3 menit, durasi 60-90 detik, dan intensitas sering (Leifer, 2019).
Karakteristik kala I adalah:
- Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
(Frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm).
- Kala I adalah tahap terpanjang, biasanya berlangsung 12 jam untuk
primigravida dan 8 jam untuk multigravida.
- Selaput membrane amnion atau selaput janin biasanya pecah selama tahap ini,
diantara lain peningkatan curah jantung ibu, penurunan motilitas/gerakan
gastrointestinal, yang menyebabkan peningkatan waktu pengosongan lambung.
Di kala ini, ibu mengalami rasa sakit yang terkait dengan kontraksi uterus saat
serviks membuka dan menipis.
Fase-fase kala I.
Tahap ini dibagi menjadi tiga tahap fase laten, fase aktif dan fase transisi.
- Fase laten. Dimulai sejak awal berkontraksi sampai penipisan & pembukaan
servix secara bertahap, dan berlangsung hingga servix membuka < 4 cm dan
umumnya berlangsung hamper/hingga 8 jam.
- Fase aktif. Frekuensi & lama kontraksi uterus meningkat secara bertahap
(kontraksi 3 x dalam 10 menit, selama 40 detik/lebih). Dari pembukaan 4 cm –
7 cm terjadi kecepatan rata-rata 1 cm/jam (nulipara / primigravida) atau > 1 cm
– 2 cm (multipara) dan terjadi penurunan bagian terbawah janin.
- Fase transisi. Dilatasi servix 8 – 10 cm, terjadi kecepatan rata-rata 1 cm/jam
(nulipara/primigravida) atau > 1 cm – 2 cm (multipara).
Adaptasi fisiologis
- Fase laten.
Perilaku ibu umumnya gembira, waspada, banyak bicara atu diam, tenang atau
cemas, mengalami kram abdomen, nyeri punggung, pecah ketuban, nyeri
terkontrol, dapat berjalan.
- Fase aktif,
Perilaku ibu umumnya mengalami peningkatan ketidaknyamanan, berkeringat,
mual, muntah, gemetar paha & kaki, tekanan kandung kemih & rektum, nyeri
punggung, pucat sekitar mulut.
- Fase transisi,
Ibu umumnya merasa lebih takut, kehilangan kontrol, berfokus pada diri
sendiri, lebih sensitif, terdapat desakan untuk meneran/ mengedan, tekanan
pada rectum. Klien juga merasakan antisipasi, gembira atau ketakutan.
Selama fase aktif, klien tampak serius & fokus pada perkembangan persalinan,
klien mungkin minta obat atau melakukan teknik pernafasan, serta klien
mungkin kehilangan kontrol, tiduran di tempat tidur, mengerang, atau
menangis.
2. Kala II Persalinan
A. Konsep Dasar
Kala II merupakan kala pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan lengkap sampai
bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah kekuatan meneran akan
mendorong bayi hingga lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida Diagnosis persalinan ditegakkan dengan
melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan
kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm (Sulistyawati, 2013).
Gejala utama kala II menurut Jenny J.S Sondakh (2013) yakni:
- His semakian kuat dengan interval 2 sampai 3 menit dengan durasi 50 sampai
100 detik. 13.
- Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
- Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan untuk
mengejan akibat tertekannya pleksus frankenhauser.
- Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga
kepala membuka pintu, subocciput bertindak sebagai hipoglobin kemudian
secara berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta
kepala seluruhnya.
- Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian
kepala pada punggung.
- Setelah putar paksi luar berlangsung maka persalinan bayi ditolong dengan
dengan cara memegang kepala pada occiput dan di bawah dagu, kemudian
ditarik dengan mengunakan cunam ke bawah untuk melahirkan bahu depan
dan ke atas untuk melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir ketiak
dikait untuk melahirkan sisa badan bayi, kemudian bayi lahir diikuti oleh sisa
air ketuban.
B. Adaptasi Fisiologis
- Tekanan intratorakal meningkat selama kala II akibat dorongan janin.
- Tahanan perifer meningkat selama kontraksi, Tekanan Darah meningkat &
nadi menurun.
- Cardiac Output meningkat selama persalinan.
- Diaforesis & hiperventilasi selama persalinan meningkatkan kehilangan cairan.
- Respirasi rate meningkat sehingga meningkatkan penguapan volume cairan.
- Respirasi rate meningkat sehingga meningkatkan konsumsi oksigen.
- Hiperventilasi dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen.
- Leukositosis terjadi selama persalinan.
- Plasmoa fibrinogen meningkat.
- Waktu pembekuan darah & kadar glukosa darah meningkat.
- Motilitas & absorpsi lambung menurun.
- Waktu pengosongan lambung memanjang.
- Dapat terjadi proteinuria karena kerusakan otot.
- Urin pekat.
- Nyeri punggung meningkat.
- Persepsi nyeri meningkat.
- Saraf pada uterus & servix terangsang oleh kontraksi uterus & dilatasi servix.
- Saraf pada perineum terangsang & meregang pada kala II karena dilewati
janin.
C. Adaptasi Psikologis
- Perubahan perilaku klien karena kontraksi & terdorongnya janin.
- Klien mungkin merasa tenaganya habis
B. Adaptasi Fisiologis
- Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus.
- Tali pusat memanjang.
- Semburan darah mendadak dan singkat
C. Adaptasi Psikologis
- Klien mungkin focus terhadap kondisi bayi.
- Klien mungkin merasa tidak nyaman karena kontraksi uterus sebelum
pengeluaran plasenta
4. Kala IV Persalinan
A. Konsep dasar
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta selama 1 sampai 2 jam. Pada kala IV
dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan, paling sering terjadi
pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan menurut Sulistyawati (2013) adalah
sebagai berikut:
- Tingkat kesadaran pasien
- Pemeriksaan tanda-tanda vital yakni tekanan darah, nadi, dan pernafasan.
- Kontraksi uterus.
- Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya
tidak melebihi 400 sampai 500 cc
B. Adaptasi Fisiologis
Pengeluaran oksitosin oleh kelenjar hipofisis posterior yang berfungsi :
- Merangsang otot polos yang terdapat disekitar alveolus kelenjar mamae
sehingga ASI dapat dikeluarkan.
- Oksitosin merangsang kontraksi uterus dan mempercepat involusi uteri.
- Kontraksi otot uterus yang disebabkan oksitosin mengurangi perdarahan post-
partum.
C. Adaptasi Psikologis
- Klien berfokus pada bayi.
- Klien mulai memiliki sebagai peran sebagai ibu.
- Aktivitas primer yaitu mempromosikan bonding ibu dan bayi
Tindakan Terapeutik
a. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurani rasa nyeri.
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri.
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur.
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Tindakan Edukasi
a. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
b. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Tindakan Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
Penganturan Posisi
(I.01019)
Observasi
a. Monitor status
oksigenasi sebelum dan
sesudah mengubah posisi
b. Monitor alat traksi agar
selalu tepat
Terapeutik
a. Tempatkan pada
matras/tempat tidur
terapeutik yang tepat
b. Tempatkan pada posisi
terapeutik.
c. Tempatkan objek yang
sering digunakan dalam
jangkauan.
d. Tempatkan bel atau
lampu panggilan dalam
jangkauan.
e. Sediakan matras yang
kokoh/padat.
f. Atur posisi tidur yang
disukai, jika tidak
kontraindikasi.
g. Atur posisi untuk
mengurangi sesak (mis:
semi-fowler).
h. Atur posisi yang
meningkatkan drainage.
i. Posisikan pada
kesejajaran tubuh yang
tepat.
j. Imobilisasi dan topang
bagian tubuh yang cidera
dengan tepat
k. Tinggikan bagian tubuh
yang sakit dengan tepat.
l. Tinggikan anggota
gerak 20° atau lebih diatas
level jantung.
m. Tinggikan tempat tidur
bagian kepala.
n. Berikan bantal yang
tepat pada leher.
o. Berikan topangan pada
area edema (mis: bantal
dibawah lengan atau
skrotum).
p. Posisikan untuk
mempermudah
ventilasi/perfusi (mis:
tengkurap/good lung
down).
q. Motivasi melakukan
ROM aktif atau ROM
pasif.
r. Motivasi terlibat dalam
perubahan posisi, sesuai
kebutuhan.
s. Hindari menempatkan
pada posisi yang dapat
meningkatkan nyeri.
t. Hindari menempatkan
stump amputasi pada
posisi fleksi.
u. Hindari posisi yang
menimbulkan ketegangan
pada luka.
v. Minimalkan gesekan
dan tarikan saat mengubah
posisi.
w. Ubah posisi setiap 2
jam.
x. Ubah posisi dengan
Teknik log roll.
y. Pertahankan posisi dan
integritas traksi.
Edukasi
a. Informasikan saat akan
dilakukan perubahan
posisi.
b. Ajarkan cara
menggunakan postur yang
baik dan mekanika tubuh
yang baik selama
melakukan perubahan
posisi.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
premedikasi sebelum
mengubah posisi, jika
perlu.
2 Ansietas berhubungan (L09093) Reduksi Ansietas
dengan krisis Setelah dilakukan (I.09314)
situasional (Persalinan) intervensi Observasi
(D.0080) keperawatan selama a. Identifikasi saat tingkat
3 x 24 jam, maka ansietas berubah (mis:
tingkat ansietas kondisi, waktu, stresor)
menurun, dengan b. Identifikasi kemampuan
kriteria hasil: mengambil keputusan
a. Verbalisasi c. Monitor tanda-tanda
kebingungan ansietas (verbal dan
menurun. nonverbal)
b. Perilaku gelisah
menurun.
c. Perilaku tegang Terapeutik
menurun. a. Ciptakan suasana
d. Konsentrasi terapeutik untuk
membaik menumbuhkan
kepercayaan
b. Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan.
c. Pahami situasi yang
membuat ansietas.
d. Dengarkan dengan
penuh perhatian.
e. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan.
f. Tempatkan barang
pribadi yang memberikan
kenyamanan.
g. Motivasi
mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan.
h. Diskusikan
perencanaan realistis
tentang peristiwa yang
akan datang
Edukasi
a. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
b. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis.
c. Anjurkan keluarga
untuk tetap Bersama
pasien, jika perlu.
d. Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
e. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
f. Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
g. Latih penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat
h. Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu
3 Risiko Infeksi L.14137 Pencegahan Infeksi
berhubungan dengan Setelah dilakukan (I.14539)
ketuban pecah sebelum intervensi Observasi
waktunya (D.0142) keperawatan selama Monitor tanda dan gejala
3 x 24 jam, maka infeksi lokal dan sistemik
tingkat infeksi Terapeutik
menurun, dengan a. Batasi jumlah
kriteria hasil: pengunjung
1. Demam menurun b. Berikan perawatan kulit
2. Nyeri menurun pada area edema
3. Kadar sel darah c. Cuci tangan sebelum
putih membaik dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
d. Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
c. Ajarkan etika batuk
d. Ajarkan cara
memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
e. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
f. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
KALA II
1 Nyeri melahirkan (L.08066) (I.08238)
dengan dilatasi serviks Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
(D.0079) intervensi a. Identifikasi lokasi
keperawatan selama karakteristik, durasi,
3 x 24 jam frekuensi, kualitas dan
diharapakan tingkat intensitas nyeri
nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri
dengan kriteria hasıl: c. Identifikasi respon
Keluhan nyeri nyeri non verbal
menurun d. Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
e. Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
f. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
g. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
h. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
a. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurani rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
b. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
2 Risiko Infeksi L.14137 Pencegahan Infeksi
berhubungan dengan Setelah dilakukan (I.14539)
ketuban pecah sebelum intervensi Observasi
waktunyal, peningkatan keperawatan selama Monitor tanda dan gejala
paparan organisme 3 x 24 jam, maka infeksi lokal dan sistemik
patogen lingkungan tingkat infeksi
(D.0142) menurun, dengan Terapeutik
kriteria hasil: Batasi jumlah
1. Demam menurun pengunjung
2. Nyeri menurun Berikan perawatan
3. Kadar sel darah kulit pada area edema
putih membaik Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
berisiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Edukasi
a. Jelaskan alasan
intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan
keluarga
b. Anjurkan berganti
posisi secara perlahan dan
duduk selama beberapa
menit sebelum berdiri
Perawatan Persalinan
Risiko Tinggi (I.07228)
Observasi
a. Identifikasi kondisi
umum pasien
b. Monitor tanda-tanda
vital
c. Monitor kelainan tanda
vital pada ibu dan janin
d. Monitor tanda-tanda
persalinan
e. Monitor denyut jantung
janin
f. Identifikasi posisi janin
dengan USG
g. Identifikasi perdarahan
pasca persalinan
Terapeutik
a. Sediakan peralatan
yang sesuai, termasuk
monitor janin, ultrasound,
mesin anestesi, persediaan
resusitasi neonatal,
forceps, dan penghangat
bayi ekstra
b. Dukung orang terdekat
mendampingi pasien
c. Gunakan Tindakan
pencegahan universal
d. Lakukan perineal scrub
e. Fasilitasi rotasi manual
kepala janin dari oksiput
posterior ke posisi anterior
f. Lakukan amniotomy
selaput ketuban
g. Fasilitasi Tindakan
forceps atau ekstraksi
vakum, jika perlu
h. Lakukan resusitasi
neonatal, jika perlu
i. Fasilitasi ibu pulih dari
anestesi, jika perlu
j. Motivasi interaksi orang
tua dengan bayi baru lahir
segera setelah persalinan
k. Dokumentasikan
prosedur (mis: anestesi,
forsep, ekstraksi vakum,
tekanan suprapubic,
manuver McRobert,
resusitasi neonatal)
Edukasi
a. Jelaskan prosedur
Tindakan yang akan
dilakukan
b. Jelaskan karakteristik
bayi baru lahir yang
terkait dengan kelahiran
berisiko tinggi (mis:
memar dan tanda forceps)
Kolaborasi
a. Koordinasi dengan tim
untuk standby (mis:
neonatologis, perawat
intensif neonatal,
anetesiologisth)
b. Kolaborasi pemberian
anestesi maternal, sesuai
kebutuhan
Perawatan Kehamilan
Risiko Tinggi (I.14560)
Observasi
a. Identifikasi faktor risiko
kehamilan (mis: diabetes,
hipertensi, lupus
eritmatosus, herpes,
hepatisis, HIV, epilepsi)
b. Identifikasi riwayat
obtetris (mis:
prematuritas,
postmaturitas,
preeklamsia, kehamilan
multifetal, retardasi
pertumbuhan intrauterine,
abrupsi, plasenta previa,
sensitisasi Rh, ketuban
pecah dini, dan Riwayat
kelainan genetic keluarga)
c. Identifikasi sosial dan
demografi (mis: usia ibu,
ras, kemiskinan, terlambat
atau tidak ada perawatan
prenatal, penganiayaan
fisik, dan penyalahgunaan
zat)
d. Monitor status fisik dan
psikososial selama
kehamilan
Terapeutik
a. Damping ibu saat
merasa cemas
b. Diskusikan seksualitas
aman selama hamil
c. Diskusikan
ketidaknyamanan selama
hamil
d. Diskusikan persiapan
persalinan dan kelahiran
Edukasi
a. Jelaskan risiko janin
mengalami kelahiran
prematur
b. Informasikan
kemungkinan intervensi
selama proses kelahiran
(mis: pemantauan janin
elektronik intrapartum,
induksi, perawatan SC)
c. Anjurkan melakukan
perawatan diri untuk
meningkatkan Kesehatan
d. Anjurkan ibu untuk
beraktivitas dan
beristirahat yang cukup
e. Ajarkan cara
menghitung Gerakan janin
f. Ajarkan akvititas yang
aman selama hamil
g. Ajarkan mengenali
tanda bahaya (mis:
perdarahan vagina merah
terang, perubahan cairan
ketuban, penurunan
gerakan janin, kontraksi
sebelum 37 minggu, sakit
kepala, gangguan
penglihatan, nyeri
epigastric, dan
penambahan berat badan
yang cepat dengan edema
wajah)
Kolaborasi
Kolaborasi dengan
spesialis jika ditemukan
tanda dan bahaya
kehamilan
2 Nyeri berhubungan (L.08066) (I.08238)
dengan proses Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
pengeluaran uri intervensi a. Identifikasi lokasi
(D.0079) keperawatan selama karakteristik, durasi,
3 x 24 jam frekuensi, kualitas dan
diharapakan: intensitas nyeri
a. tingkat nyeri b. Identifikasi skala nyeri
menurun dengan c. Identifikasi respon
kriteria hasıl: nyeri non verbal
b. Keluhan nyeri d. Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan
memperingan nyeri
e. Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
f. Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
g. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
h. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
a. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurani rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
b. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
Risiko Perdarahan L.02017 Pencegahan Perdarahan
(D.0012) Setelah dilakukan (I.02067)
intervensi
Etiologi : keperawatan selama Observasi
a. Komplikasi pasca 3 x 24 jam, maka a. Monitor tanda dan
partum (Atoni uterus, tingkat perdarahan gejala perdarahan
retensi plasenta) menurun, dengan b. Monitor nilai
b. Gangguan koagulasi kriteria hasil: hematokrit/hemoglobin
a. Kognitif sebelum dan setelah
meningkat kehilangan darah
b. Hemoglobin c. Monitor tanda-tanda
membaik vital ortostatik
c. Hematokrit d. Monitor koagulasi (mis:
membaik prothrombin time (PT),
partial thromboplastin
time (PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin dan/atau
platelet)
Terapeutik
a. Pertahankan bed rest
selama perdarahan
b. Batasi tindakan invasif,
jika perlu
c. Gunakan kasur
pencegah decubitus
d. Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
b. Anjurkan menggunakan
kaus kaki saat ambulasi
c. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
d. Anjurkan menghindari
aspirin atau antikoagulan
e. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
f. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
b. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
c. Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
Gangguan Integritas L.14125 Perawatan Integritas Kulit
Kulit/Jaringan [SDKI Setelah dilakukan (I.11353)
D.0129] intervensi Observasi
etiologi : Suhu keperawatan selama Identifikasi penyebab
lingkungan yang 3 x 24 jam, maka gangguan integritas kulit
ekstrim integritas kulit (mis: perubahan sirkulasi,
meningkat, dengan perubahan status nutrisi,
kriteria hasil: penurunan kelembaban,
a. Kerusakan suhu lingkungan ekstrim,
jaringan penurunan mobilitas)
menurun
b. Kerusakan Terapeutik
lapisan kulit a. Ubah posisi setiap 2
menurun jam jika tirah baring
b. Lakukan pemijatan
pada area penonjolan
tulang, jika perlu
c. Bersihkan perineal
dengan air hangat,
terutama selama periode
diare
d. Gunakan produk
berbahan petroleum atau
minyak pada kulit kering
e. Gunakan produk
berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit
sensitif.
f. Hindari produk
berbahan dasar alkohol
pada kulit kering
Edukasi
a. Anjurkan menggunakan
pelembab (mis: lotion,
serum)
b. Anjurkan minum air
yang cukup
c. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
d. Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
e. Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrim
f. Anjurkan menggunakan
tabir surya SPF minimal
30 saat berada diluar
rumah
g. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
KALA IV
1 Ketidaknyamanan L.07061 Manajemen Nyeri
Pasca Partum [SDKI Setelah dilakukan (I.08238)
D.0075] intervensi Observasi
Etiologi : keperawatan selama Identifikasi lokasi,
a. Trauma perineum 3 x 24 jam, maka karakteristik, durasi,
selama persalinan status kenyamanan frekuensi, kualitas,
dan kelahiran pasca partum intensitas nyeri
b. Involusi uterus, meningkat, dengan Identifikasi skala nyeri
proses kriteria hasil: Idenfitikasi respon
pengembalian nyeri non verbal
ukuran Rahim ke Identifikasi faktor
ukuran semula Keluhan tidak yang memperberat dan
c. Pembengkakan nyaman menurun memperingan nyeri
payudara dimana Meringis Identifikasi
alveoli mulai terisi menurun pengetahuan dan
ASI Luka episiotomi keyakinan tentang
d. Kekurangan menurun nyeri
dukungan dari Kontraksi uterus Identifikasi pengaruh
keluarga dan tenaga menurun budaya terhadap
Kesehatan Payudara respon nyeri
e. Ketidaktepatan bengkak Identifikasi pengaruh
posisi duduk menurun nyeri pada kualitas
f. Faktor budaya hidup
Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
a. Berikan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (mis: TENS,
hypnosis,
akupresur, terapi
music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
b. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis: suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
c. Fasilitasi istirahat
dan tidur
d. Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
d. Anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat
e. Ajarkan Teknik
farmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Terapi relaksasi
(I.09326)
Observasi
a. Identifikasi
penurunan tingkat
energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi,
atau gejala lain
yang mengganggu
kemampuan
kognitif
b. Identifikasi Teknik
relaksasi yang
pernah efektif
digunakan
c. Identifikasi
kesediaan,
kemampuan, dan
penggunaan
Teknik
sebelumnya
d. Periksa
ketegangan otot,
frekuensi nadi,
tekanan darah, dan
suhu sebelum dan
sesudah Latihan
e. Monitor respons
terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
a. Ciptakan
lingkungan tenang
dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
b. Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi
c. Gunakan pakaian
longgar
d. Gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
berirama
e. Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
Tindakan medis
lain, jika sesuai
Edukasi
a. Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan, dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis: musik,
meditasi, napas
dalam, relaksasi otot
progresif)
b. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
c. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
d. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
e. Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih Teknik yang
dipilih
f. Demonstrasikan
dan latih Teknik
relaksasi (mis:
napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi
terbimbing)
2 Risiko Infeksi (D.0142) L.14137 Pencegahan Infeksi
Etiologi : Efek prosedur Setelah dilakukan (I.14539)
invasive (luka tindakan Oservasi
episiotomy) keperawatan selama Monitor tanda dan gejala
3x24 jam, maka infeksi local dan sistemik
tingkat infeksi
menurun, dengan Terapeutik
kriteria hasil : a. Batasi jumlah
Nyeri menurun pengunjung
Bengkak menurun b. Berikan perawatan
Demam menurun kulit pada area
edema
c. Pertahankan teknik
aseptic
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
c. Ajarkan etika
batuk
d. Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka
operasi
e. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
f. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
3 Keletihan berhubungan L.05046 Edukasi Aktivitas dan
dengan peningkatan Setelah dilakukan Istirahat (I.12362)
kebutuhan energi akibat intervensi Observasi
peningkatan keperawatan selama Identifikasi kesiapan dan
metabolisme sekunder 3x24 jam, maka kemampuan menerima
akibat nyeri selama tingkat keletihan informasi
persalinan (D.0057) menurunan, dengan
kriteria hasil : Terapeutik
Verbalisasi Sediakan materi dan
kepulihan energi media pengaturan
meningkat aktivitas dan istirahat
Tenaga Jadwalkan pemberian
meningkat Pendidikan Kesehatan
Kemampuan sesuai kesepakatan
melakukan Berikan kesempatan
aktivitas rutin kepada pasien dan
meningkat keluarga untuk
Verbalisasi Lelah bertanya
menurun
Lesu menurun Edukasi
Jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara
rutin
Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas
lainnya
Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
istirahat
Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis: kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
Ajarkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan
Manajemen Energi
(I.05178)
Observasi
a. Identifikasi
gangguan fungsi
tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan
b. Monitor kelelahan
fisik dan
emosional
c. Monitor pola dan jam
tidur
d. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
Terapeutik
a. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis: cahaya,
suara, kunjungan)
b. Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
c. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
d. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
b. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
c. Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
d. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
BAB III
TINJUAN KASUS
A. Kasus
Ny. A usia 23 tahun G1P0A0 H39 minggu masuk Rumah Bersalin diantar keluarga
dengan keluhan nyeri pinggang, menjalar ke area vagina sejak tadi pagi. Keluar lendir
bercampur darah dari kemaluan sejak jam 09.00 WIB. Tanda-tanda vital: TD: 120/80
mmHg, N:80 kali/menit, RR: 20kali/menit, suhu: 36,3°C, TB: 150 cm, BB sebelum
hamil : 51 kg, BB setelah hamil : 60 kg. Kandung kemih teraba kosong, Tidak ada
haemorhoid, terdapat edema di kaki kanan dan kiri, Tidak ada varises pada kedua
kaki, Klien istirahat dengan cukup, Klien selama Hamil nutrisi tercukupi.
B. Pengkajian Intranatal
Tanggal Pengkajian : 5 September 2022
A. Data Umum
1. Inisial Klien : Ny. A
2. Umur : 23 tahun
3. Alamat : Kp. Siluman Tambun
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Padang/ Indonesia
6. Status Perkawinan : Kawin
7. Pendidikan Terakhir : SMA
8. Pekerjaan : Karyawan
9. Nama Suami : Tn. A
10. Umur : 31 Tahun
11. Pekerjaan : Karyawan
12. Pendidikan Terakhir : SMA
4. Pemeriksaan Fisik
Kenaikan BB selama kehamilan: 9 Kg
Tanda Vital: TD 120/70 mmHg, Nadi 76 x/menit, suhu 36.8 OC, RR 22
x/menit
Kepala dan leher : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi
Jantung : Normal, S1 dan S2 reguler
Paru : Simetris kanan dan kiri, tidak ada bunyi nafas tambahan
Payudara : Membesar, putting susu menonjol, ASI belum keluar
Abdomen : L I : Bokong, TFU: 33 cm
L2 : Puki, ekstremitas kanan
L3 : Kepala
L4 : bagian terendah sudah sedikit masuk PAP, divergen
Kontraksi : 3x10”x20’ DJJ: 156 x/menit
Ekstremitas : Edema di kedua kaki
Refleks :-
6. Ketuban (utuh/pecah*),
Ketuban sudah pecah tanggal 05 September 2022 pukul 14.40 WIB warna jernih
kekuningan bercampur darah.
7. Laboratorium:
Hb: 11,7 GR%, HBsAg: Negatif, VCT: Non reaktif
E. Data Psikososial
1. Penghasilan keluarga setiap bulan: -
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan anda sekarang:
Ny. A mengatakan bahwa perasaannya bahagia
3. Bagaimana perasaan suami terhadap kehamilan sekarang: bahagia
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : -
5. Bagaimana perasaan klien dalam menghadapi persalinan
Ny. A mengatakan bahwa takut dan tidak kuat untuk menahan sakit, rasanya
ingin mengejan terus.
C. Laporan Persalinan
1. Pengkajian Awal
a. Tanggal:
05 September 2022 Jam: 09.00 WIB
b. Tanda-tanda vital:
TD: 120/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, Suhu: 36,3 ℃, P: 20 x/menit
c. Pemeriksaan palpasi abdomen:
L I : Bokong, TFU: 33 cm
L2 : Puki, ekstremitas kanan
L3 : Kepala
L4 : bagian terendah sudah sedikit masuk PAP, divergen
d. Hasil periksa dalam:
Hasil pemeriksaan vaginal toucher (VT) pembukaan 3 cm.
e. Persiapan perineum:
Perineum dibersihkan dengan kassa dan air DTT
f. Dilakukan klisma: ya/tidak, jelaskan: karena sudah BAB spontan
g. Pengeluaran pervaginam: Lendir bercampur darah
h. Perdarahan pervaginam: ya/tidak
i. Kontraksi uterus (frekuensi, kualitas): 3x10”x20’
j. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas): 156 x/menit
k. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi): Hidup, jumah 1, sudah masuk
PAP
2. Kala Persalinan
Kala I
a. Mulai persalinan: tanggal: 05 September 2022 Jam: 09.30 WIB
b. Tanda dan gejala: Perut kenceng-kenceng, terdapat his srering dan kuat,
pegeluaran lendir bercampur darah.
c. Tanda-tanda vital: TD: 120/70 mmHg, Nadi: 76 x/menit, Suhu: 36,8 ℃, P: 22
x/menit
d. Lama kala I: ± 6 jam
e. Keadaan psikososial: kliern tidak kooperatif, klien tidak mengikuti pimpinan
meneran, klien teriak-teriak, klien tidak bisa mengontrolnafas dengan teratur.
Klien mengeluh nyeri bagian perut bawah dan bokong seperti diremas-remas.
Nyeri akan tambah terasa saat kontraksi. Nyeri hilang timbul, ketika klien
merasakan kontraksi klien terlihat meringis kesakitan dan gemetar, tangan
memegang kuat bed, kaki tidak bisa diam dan ingin segera meneran. Skala
nyeri klien berada pada skala 3 berdasarkan skala nyeri ekspresi wajah.
Kala II
a. Kala II mulai: tanggal 05 Septemeber 2022 jam: 15.00 WIB
b. Lama kala II: 20 menit
c. Tanda dan gejala: pembukaan lengkap, kepala bayi menonjol, ibu ingin
mengejan
d. Jelaskan upaya meneran: klien dipimpin meneran oleh bidan dan perawat,
klien tidak kooperatif, klien meneran dengan baik tetapi tidak mengatur nafas
dengan baik. Terlihat dari dorongan pertama yang dihasilkan dapat
mendorong kepala bayi sedikit keluar, klien dianjurkan untuk tidak teriak dan
tidak menutup mata serta meletakkan dagu ke dada.
e. Keadaan psikososial: klien mendapat dukungan dan semangat dari suaminya,
klien terlihat berusaha meneran agar bayinya cepat lahir. Skala nyeri klien
berada pada skala 8 berdasarkan skala nyeri ekspresi wajah. Klien terlihat
menahan kesakitan
f. Tindakan: pimpin mengenjan, memberikan semangat klien agar lebihkuat
meneran,
Catatan Kelahiran
a. Bayi lahir jam: 15.20 WIB
b. Nilai APGAR: 8/9
c. Perineum: Epistomi
d. Bonding ibu dan bayi: Belum dilakukan, karena ketika bayi baru lahir, bayi
segera dibersikan dan diberi pakaian agar hangat.
e. Tanda-tanda vital: Nadi 146x/menit, Suhu 36,4 ℃, P 354 x/menit
f. Pengobatan: bayi diberikan tetes mata dan injeksi Neo K
Kala III
a. Tanda gejala: bayi sudah lahir, terdapat kontraksi uterus, keluar darah merah
segar dari vagina
b. Plasenta lahir jam: 15.30 WIB
c. Karakteristik plasenta: Plasenta lahir utuh dan lengkap
d. Ukuran: diameter ± 15 cm, tebal ± 2 cm.
e. Panjang tali pusat: ± 50 cm
Pembuluh darah 2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis.
Kelainan: Tidak ada.
f. Perdarahan: 100 ml. Karakteristik: berwarna merah segar, tidak berbau.
g. Keadaan psikososial: klien terlihat lega bayinya sudah lahir dan merasa
kesakitan saat mengeluarkan plasaenta.
h. Kebutuhan khusus klien: Observasi daerah post jahitan Epistomi.
i. Tindakan: Membantu pengeluaran plasenta, mengecek keutuhan plasenta.
j. Pengobatan: injeksi oksitosin 10 U IM
Kala IV
a. Mulai jam: 15.30 WIB
b. Tanda-tanda vital: 130/70 mmHg, Nadi: 80 x/menit, Suhu: 36,6℃, P: 20
x/menit
c. Keadaan uterus: Baik, 1 jari dibawah pusat, kontraksi baik dan keras
d. Perdarahan: 75 ml Karakteristik: Segar berwarna merah, encer
e. Bonding ibu dan bayi: telah dilakuka 1 jam post partum
f. Tindakan: Monitor TTV dan Perdarahan, TFU (2 jari dibawah pusat), pantau
kontraksi uteri memberikan makan dan minum klien, membersihkan vagina.
g. Memegangi daerah kesakitan
h. Pengkajian nyeri
P: cedera fisik bayi dan kelahiran plasenta
Q: Tajam
R: Vagina
S: 5
T: Hilang timbul
Bayi
a. Bayi lahir tanggal/jam: September 2022 / Jam: 15.20 WIB
b. Jenis kelamin: Perempuan
c. Nilai APGAR: 8/9
d. BB/PB bayi: 2600 gram, 47,5 cm
e. Karakteristik bayi: Kulit kemerahan dan menangis setelah lahir. Reflek bayi
baik
f. Lingkar kepala: 31 cm
g. Kaput suksedaneum: (-), Cephalhematom (-)
h. Suhu: 36, 4℃
i. Anus: berlubang/ tertutup
j. Perawatan tali pusat: Ya (ditali dan ditutup dengan kassa kering)
k. Perawatan mata: pemberian tetes mata
Kala II
N TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI DIAGNOSA
O FOKUS
1. Senin, 05 DS: Nyeri Dilatasi Nyeri
Septemebr Klien Melahirkan Serviks melahirkan
2022 mengeluh b.d Dilatasi
nyeri servikss
P= (D.0079)
Kontraksi
dan
kenceng-
kenceng
Q = Nyeri
terasa
seperti
diremas-
remas
R = Nyeri
terdapat
pada bagian
perut,
pantat dan
pinggul
S = Skala
Kala I =
skala 8
T = nyeri
muncul
semakin
lama
semakin
sering
DO:
Tampak
ekspresi
kesakitan
pada klien
2. Senin, 05 DS: Kesiapan Kesiapan
September Ny. A Persalinan Persalinan
2022 mengatakan (D.0070)
ingin
mengeran
DO:
Ny. A
terlihat
mengeran
bersamaan
kontraksi
Ny. A
terlihat
berkeringat
Wajah Ny.
A tampak
pucat
TD: 120/80
mmHg
Nadi: 76
x/menit
Suhu: 36,8
℃
P: 22
x/menit
Kala III
N TANGGA DATA FOKUS PROBLE ETIOLOG DIAGNOS
O L M I A
1. Senin, 05 DS: Nyeri Akut Pengeluaran Nyeri akut
September Pasien Plasenta b.d
2022 mengatakan Pengeluaran
nyeri Plasenta
bagian (D.0079)
perut
DO:
Pasien
tampak
meringis
TTV: TD:
130/80
mmHg, N:
90 x/mnt,
RR: 20
x/mnt, S:
37ºC,
Pasien
memegangi
daerah
perut
Pengeluara
n plasenta
(jam 15.30)
Pengkajian
Nyeri:
P:
Pengeluara
n plasenta
Q: Tajam
R: Perut
bagian
bawah
S: 7
T: Hilang
Timbul
2. Senin, 05 DS: - Resiko Agens Resiko
Septemebr DO: Perdarahan Cedera Perdarahan
2022 Epistomi Fisik
Semburan (Plasenta)
darah
medadak
dan singkat
Kala IV
N TANGGA DATA PROBLE ETIOLOG DIAGNOSA
O L FOKUS M I
1. Senin, 05 DS: - Ketidak Ketidaknyamana
Septemebr DO: nyamanan n pasca partum
2022 TTV: TD: pasca (D.0075)
130/70 partum
mmHg, N:
80 x/mnt,
RR: 20
x/mnt, S:
36,6ºC
Kontraksi
Uterus 1
cm di
bawah
pusat
Memegang
i daerah
kesakitan
Pengkajian
nyeri
P: cedera
fisik bayi
dan
kelahiran
plasenta
Q: Tajam
R: Vagina
S: 5
T: Hilang
timbul
2. Senin, 05 DS: - Resiko Efek Resiko infeksi
September DO: infeksi prosedur b.d Efek
2022 Luka invasif prosedur invasif
Episiotomi
TTV: TD:
130/70
mmHg, N:
80 x/mnt,
RR: 20
x/mnt, S:
36,6ºC
Perdarahan
± 75 cc,
Normal,
karakteristi
k encer
3. Senin, 05 DS: - Keletihan peningkata peningkatan
September DO: n kebutuhan
2022 Pasien kebutuhan energi akibat
tampak energi peningkatan
lelah akibat metabolisme
Bicara peningkata sekunder akibat
sedikit n nyeri selama
Pasien metabolism persalinan
terlihat e sekunder (D.0057)
lemes akibat nyeri
Bonding selama
dilakukan persalina
1 jam post
partum
RENCANA INTERVENSI
Diagosa
N Tujuan dan
Tanggal Keperawata Intervensi TTD
o Kriteria Hasil
n
1. Senin, 05 Nyeri (L.08066) Manajemen Conny
September persalinan Setelah Nyeri (I.08238)
2022 b.d Dilatasi dilakukan 1. Berikan
Serviks tindakan informasi
(D.0079) keperawatan nyeri seperti
selama 1 x 6 penyebab
jam, klien nyeri, berapa
mampu lama nyeri
mengontrol akan
nyeri dengan dirasakan
kriteria hasil : 2. Observasi
Kemampua respons non
n klien verbal klien
mengontrol terhadap
nyeri nyeri.
dengan 3. Ajarkan
teknik tehnik nyeri
napas non
dalam dapat farmakologis
meningkat berupa terapi
Nyeri klien nafas dalam
dapat 4. Berikan
berkurang tindakan
dengan untuk
massage meningkatkan
punggung kenyamanan
Skala nyeri dengan
klien massage
berkurang punggung dan
menjadi 2 perut (teknik
Klien dapat efflurage),
menahan serta
nyeri pengaturan
sampai bayi posisi miring
lahir ke kiri
5. Evaluasi
tindakan
dalam
mengontrol
nyeri yang
telah
dilakukan.
6. Dukung klien
untuk
meneran
dengan baik
2. Senin, 05 Ansietas b.d (L.09093) Reduksi Conny
September krisis Setelah Ansietas
2022 situasional dilakukan (L.09314)
(persalian) tindakan 1. Gunakan
(D.0080) keperawatan pendekatan
selama 1 x 6 yang tenang
jam, dan
diharapakan menyakinka
tingkat n
kecemasan klien 2. Jelaskan
berkurang, semua
dengan kriteria prosedur
hasil: proses
TTV dalam persalinan
batas dan apa
normal yang
Ekspresi dirasakan
wajah, selama
postur prosedur
tubuh, 3. Berada disisi
bahasa klien untuk
tubuh dan meningkatka
tingkat n rasa aman
aktivitas dan
menunjukka mengurangi
n ketakutan
berkurangny 4. Lakukan
a kecemasan usapan pada
punggung
dengan cara
yang tepat.
5. Instruksikan
klien untuk
menggunaka
n teknik
relaksasi
nafas dalam
dan baca
istigfar
6. Monitor
TTV
Diagosa
N Tujuan dan
Tanggal Keperawata Intervensi TTD
o Kriteria Hasil
n
1. Senin, 05 Nyeri L.08066 Manajemen Conn
September melahirkan Setelah Nyeri (I.08238) y
2022 b.d Agen dilakukan 1. Berikan
cedera Fisik tindakan informasi nyeri
keperawatan seperti
selama 1 x 6 penyebab nyeri,
jam, klien berapa lama
mampu nyeri akan
mengontrol dirasakan
nyeri dengan 2. Observasi
kriteria hasil : respons non
Kemampua verbal klien
n klien terhadap nyeri.
mengontrol 3. Ajarkan tehnik
nyeri nyeri non
dengan farmakologis
teknik berupa terapi
napas nafas dalam
dalam 4. Berikan
dapat tindakan untuk
meningkat meningkatkan
Nyeri klien kenyamanan
dapat dengan
berkurang massage
dengan punggung dan
massage perut (teknik
punggung efflurage), serta
Skala nyeri pengaturan
klien posisi miring ke
berkurang kiri
menjadi 2 5. Evaluasi
Klien dapat tindakan dalam
menahan mengontrol
nyeri nyeri yang telah
sampai bayi dilakukan.
lahir 6. Dukung klien
untuk meneran
dengan baik
2. Senin, 05 Kesiapan L.07059 Edukasi Conn
September persalinan Setelah Persalinan y
2022 (D.0070) dilakukan (I.12437)
tindakan 1. Identifikasi
keperawatan tingkat
selama 1 x 6 pengetahuan
jam, ibu
diharapakan 2. Identifikasi
tingkat pemahaman ibu
kecemasan tentang
klien berkurang, persalinan
dengan kriteria 3. Sediakan
hasil: materi dan
TTV dalam media
batas Pendidikan
normal Kesehatan
Ekspresi 4. Jadwalkan
wajah, Pendidikan
postur Kesehatan
tubuh, sesuai
bahasa kesepakatan
tubuh dan 5. Berikan
tingkat kesempatan
aktivitas bertanya
menunjukka 6. Jelaskan
n persiapan dan
berkurangn tempat
ya persalinan
kecemasan 7. Anjurkan
menggunakan
Teknik
relaksasi untuk
meredakan
kecemasan dan
ketidaknyaman
an persalinan
8. Ajarkan ibu
cara mengenali
tanda-tanda
persalinan
VI. EVALUASI
Tanggal No. Evaluasi
TTD
Dx
Senin, 05 1 S: Conny
September Klien mengatakan masih merasa nyeri saat
2022 kontraksi
Klien mengatakn nyeri daerah pantat dan
pinggul saat kontraksi
O:
Klien terlihat merigis kesakitan dan teriak
Klien tetap melakukan relaksasi nafas dalam
A:
Masalah nyeri teratasi bagian karena nyeri
persalinan tetap berlangsung selama
persalinan
P:
Lanjutkan intervensi manajemen nyeri
Senin, 05 2 S:
September Klien mengatakan lebih rileks saat di
2022 massage
Klien mengatakan lebih enak berbaring
miring kiri
O:
Klien mampu mengekspresikan
kecemasannya Conny
Klien melakukan relaksasi nafas dalam
Kecemasan klien berkurang
A:
Masalah kecemasan klien teratasi ditandai
dengan ekspresi cemas berkurang
P:
Pantau status kecemasan klien
Senin, 05 3 S: Conny
September Klien mengatakan masih nyeri bagian
2022 vagina, nyeri yang dirasakan seperti
diremas-remas, nyeri hilang timbul
Klien mengatakan lebih tenang saat
relaksasi
O:
Skala nyeri klien 2 berdasarkan skala nyeri
ekspresi wajah
Klien dapat melakukan nafas dalam dengan
baik
Klien terlihat rileks saat di massage
Klien terlihat meringis kesakitan saat
kontraksi muncul
A:
Masalah nyeri teratasi bagian karena nyeri
persalinan tetap berlangsung selama
persalinan
P:
Manajemen nyeri
Senin, 05 4 S: Conny
September Pasien mengatakan memahami tentang
2022 persalianan
O:
TTV dalam batas normal
Ekspresi wajah, postur tubuh, bahasa tubuh
dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
A:
Masalah kesiapan persalinan dapat
dimengerti
P:
Edukasi Persalinan
Senin, 05 5 S:
September Pasein mengatakan nyeri bagian luka
2022 epistomi, skala nyeri 2
O:
Keadaan sakit sedang, CM
Skala nyeri 0-2
Pasien tampak rileks
Pasein mampu melakukan Teknik relaksasi
A:
Masalah nyeri teratasi
P:
Manajemen nyeri
Senin, 05 6 S:
September O:
2023 TD :120/80 mmHg, N: 80 x/mnt, RR : 20
x/mnt, S; 36,6ºC
Panjang tali pusat : 50 cm
Semburan darah mendadak dan singkat Conny
A:
Masalah Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
Pantau perdarahan
Senin, 05 7 S:
September Pasien mengatakan nyeri skala nyeri 5,
2023 seperti di sayat-sayat
O:
Ku sakit sedang, CM
Conny
Pasien tampak meringis
A:
Ketidaknyaman post partum dapat teratasi
P:
Manajemen Nyeri
Senin, 05 8 S:
Septenber O:
2022 K/u sakit sedang, CM
TD : 130/70 mmHg
N: 80 x/mnt
RR: 20 x/mnt
S: 36,6 ºC Conny
Tidak ada tanda-tanda kemerahan di
daerah luka epistome
A:
infeksi dicegah sampai dengan tidak terjadi
P:
Pencegahan infeksi
Senin, 05 9 S: Conny
September Pasien mengatakan sudah bisa tidur dan
2022 istirahat
O:
Pasien tampak tenang
Pasien mampu melakukan aktivitas ringan
A:
Keletihan dapat teratasi Kembali
P:
Edukasi Aktivitas dan Istirahat
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Intra-natal care bertujuan untuk memberikan perawatan yang memuaskan
selama proses persalinan dan bertujuan untuk mencapai persalinan yang
bersih serta aman, mengingat aspek saying ibu dan saying bayi (Hollins
Martin and Martin 2014).
Adaptasi Fisiologis dan Psikologis, yaitu:
1. Kala I
2. Kala II
3. Kala III
4. Kala IV
Dari sumber teori yang didapat dan di kaitkan dengan kasus pada Ny. A pada
pasien Intranatal tersebut dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi,
didapat sumber yang mendukung dalam kelompok menentukan diagnosa
keperawatan. Diagnose keperawatan yang didapat adalah:
Kala I
a. Nyeri Persalinan b.d. Agens Cedera Fisik (Persalinan) (D.0079)
b. Ansietas b.d. Ancaman pada status terkini (persalinan) (D.0080)
Kala II
a. Nyeri persalinan b.d. Agens Cedera Fisik (D.0079)
b. Kesiapan persalinan (D.0070)
Kala III
a. Nyeri Akut b.d Pengeluaran Plasenta (D.0079)
b. Resiko Perdarahan b.d Proses penegluaran Plasenta
Kala IV
a. Ketidaknyamanan Post partum (D.0075)
b. Resiko Infeksi b.d prosedur invasive (D.0142)
c. Keletihan b.d Peningkatan kebutuhan energiuk akibat peningkaan
metabolism sekunder akibat nyeri selama persalinan (D.0057)
B. Saran
Kiranya materi persalinan intranatal care dapat membantu dalam
pengaplikasian pemberian asuhan keperawatan baik di RS, Puskesmas dan
juga komunitas.
Daftar Pustaka
Ns. Wagiyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat dan Putrono, S.Kep., Ners., M.Kes. (2016). Asuhan
Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : Andi
KEMENKES. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
https://doi.org/v]https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta : PPNI
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : PPNI.
Konsep dan Askep KALA II,III,IV - MAKALAH “ASUHAN KEPERAWATAN PADA
INTRANATAL KALA II, III & IV” - Studocu
LP Persalinan Normal - LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS - Studocu