V6. FINAL CETAK BUKU SURVEI IKM 2023 18x27 9 Okt 2023
V6. FINAL CETAK BUKU SURVEI IKM 2023 18x27 9 Okt 2023
MASYARAKAT TERHADAP
BADAN NARKOTIKA
NASIONAL 2023
SURVEI KEPERCAYAAN
MASYARAKAT TERHADAP
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
202 3
ISBN:
Pengarah :
Prof. Dr. Petrus R. Golose (Kepala BNN )
Penanggungjawab :
Augustinus B Pangaribuan, S.I.K., M.SI. (Kapuslitdatin BNN )
Ketua
Dwi Sulistyorini, S.Si., M.Si. (Analis Data dan Informasi Puslitadtin BNN)
Peneliti Pendukung
Hendri Hartati, S.K.M., M.K.M., M.P.H.
Anggota:
1. Sri Lestari, S.Kom., M.Si.
2. Erma Antasari, S.Si.
3. Budy Santoso, S.Si.
4. Armita Eki Indahsari, S.Si.
5. Radityo Kunto Harimurti, S.Stat.
6. Bangun WIcaksono A
7. Rizki Purnamasari, S.Psi
8. Chipta Adhitya Rahman
Penerbit :
Sulaksana Watinsa Indonesia (Anggota IKAPI 499/DKI/2014) bekerjasama
dengan Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia
Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah saat ini adalah
pesatnya perkembangan teknologi yang berperan dalam membentuk opini masyarakat
sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepercayaan masyarakat bergerak secara dinamis mengikuti
perkembangan zaman. Pemerintah dituntut mampu dan cepat beradaptasi dengan
segala perubahan agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat sehingga
kepercayaan masyarakat dapat tetap terjaga.
Badan Narkotika Nasional sebagai lembaga pemerintah non kementerian dalam
menjaga keamanan dan ketahanan negara dari ancaman narkoba berkomitmen untuk
menjalankan tugas dan fungsi dengan mengedepankan kepentingan masyarakat.
Menyadari pentingnya kepercayaan dan peran serta masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, BNN
secara berkala melakukan evaluasi internal dengan mengukur indeks kepercayaan
masyarakat terhadap BNN.
Hasil pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN tahun
2023 dituangkan dalam buku ini sebagai bahan referensi dan evaluasi BNN dalam
melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba dengan mengedepankan kepentingan masyarakat. Melalui buku ini saya
berharap BNN dan seluruh jajarannya dapat terus berupaya meningkatkan kepercayaan
masyarakat dengan bekerja sungguh-sunguh dan menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Akhirnya selaku kepala BNN, mengucapkan terimakasih kepada tim Puslitdatin dan
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan
buku ini.
Sekian dan terima kasih,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Salam Indonesia Bersih Narkoba
War On Drugs
Speed up Never Let Up
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, serta karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan buku Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap Badan
Narkotika Nasional Tahun 2023 tepat waktu. Kepercayaan masyarakat menghasilkan
legalitas publik yang dapat menjadikan modal sosial bagi pemerintah. Kepercayaan
masyarakat juga dapat digunakan sebagai instrumen dalam mendukung pemerintah.
Dengan adanya kepercayaan masyarakat, maka pelaksanaan kebijakan pemerintahan
diharapkan akan berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan masyarakat.
Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi dari para perwakilan satuan kerja
BNN serta Kepala BNNP dan BNNK/Kota beserta jajaran yang terlibat dalam seluruh
rangkaian pengukuran indeks kepercayaan masyarakat ini. Tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada tim peneliti Puslitkes Universitas Indonesia atas bantuannya dalam
proses pengukuran indeks ini. Semoga buku ini dapat menjadi kontribusi positif dalam
penyempurnaan program dan kebijakan P4GN di masa mendatang.
Tim Penyusun
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 3
Tabel Keterangan
Gambar Keterangan
2.1 Alur Pikir................................................................................................................. 8
3.1 Diagram Pembobotan SEM-PLS......................................................................... 19
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................... 25
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Masyarakat............................... 25
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia........................................................... 26
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan................................................ 26
4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan........................................ 27
4.6 Pengetahuan Responden Terhadap BNN dan BNNP....................................... 28
4.7 Pengetahuan Responden Terhadap Tugas BNN dan BNNP............................ 30
4.8 Pengalaman Responden Mengikuti/Menerima Layanan BNN dan BNNP......... 31
4.9 Partisipasi Aktif Responden dalam Kegiatan BNN dan BNNP........................ 32
5.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap BNN............................................. 33
5.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Kelompok Masyarakat......................................................................................... 34
5.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Kelamin Responden............................................................................................. 35
5.4 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Tahun 2022 dan 2023..................... 35
5.5 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Usia Responden 36
5.6 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Kelompok Usia Responden Tahun 2022 dan 2023................... 37
5.7 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Tingkat
Pendidikan............................................................................................................. 37
5.8 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2022 dan 2023............ 38
5.9 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis Pekerjaan 39
5.10 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan
Jenis Pekerjaan Responden Tahun 2022 dan 2023.......................................... 39
5.11 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Pengetahuan
Responden tentang Tugas BNN........................................................................ 40
5.12 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Pengalaman
Menerima Layanan dari BNN.............................................................................. 41
5.13 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan
Pengalaman Menerima Layanan dari BNN Tahun 2022 dan 2023....................... 41
5.14 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan
Variabel Pembentuk Tahun 2022 dan 2023............................................................ 43
6.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan terhadap Tugas BNNP 47
6.2 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan
terhadap Tugas BNNP Tahun 2022-2023................................................................ 47
6.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman Menerima
Layanan dari BNNP..................................................................................................... 48
6.4 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman
Menerima Layanan dari BNNP Tahun 2022-2023................................................... 48
Kepercayaan publik merupakan salah satu variabel yang penting dalam prinsip
good governance. Berdasarkan Cahyani & Rahanatha (2014), penerapan prinsip
good governance secara konsisten dan berkesinambungan dapat menghasilkan
kepercayaan publik.
Adapun konsep penyusunan indeks secara umum yaitu bahwa dengan adanya
norma dan nilai yang menjadi acuan bersama dan adanya kesediaan untuk
memberikan dukungan serta adanya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari
layanan itu, maka akan menimbulkan dan menjaga kepercayaan publik terhadap
pemerintah dalam hal ini BNN. Dengan demikian masyarakat akan terus memberikan
dukungan dalam bentuk partisipasi nyata dalam program-program atau kebijakan
yang dikeluarkan BNN dalam menanggulangi permasalahan narkoba di Indonesia.
Mengacu pada latar belakang di atas, maka masalah penelitian difokuskan untuk
mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN. Permasalahan tersebut
dirumuskan dalam pertanyaan penelitian: Bagaimana tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap BNN dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tahun 2023 dan bagaimana
perkembangannya dibandingkan tahun 2022?
a. Tujuan Umum
Pengukuran indeks ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap BNN melalui analisis kepercayaan masyarakat terhadap
BNN dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Tahun 2023 dan
membandingkan Indeks Kepercayaan Masyarakat tahun 2023 dengan Indeks
Kepercayaan Masyarakat Tahun 2022.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan
norma dan nilai bersama (shared norms and values);
2. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan
keinginan untuk mendukung (willingness to endorse); dan
3. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan
manfaat yang dirasakan (perceived efficacy).
Tata kelola pemerintahan yang baik menjadikan banyak aspek dalam pengukuran
keberhasilannya, salah satu aspek yang diperhitungkan adalah kepercayaan
masyarakat. Fukuyama (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai harapan yang
muncul dalam suatu komunitas (masyarakat) terhadap keteraturan, kejujuran, dan
perilaku kooperatif. Kepercayaan merupakan hubungan timbal balik antar dua pihak
berdasarkan norma yang dianut bersama dalam komunitas tersebut. Moordiningsih
et al. (2010) menjelaskan bahwa kepercayaan merupakan konsep relasional dan
bukan individual, sehingga tidak berkaitan dengan kepentingan pribadi individu.
Konsep kepercayaan mencakup harmoni, jaminan, dan kesejahteraan untuk individu
dan komunitas. Kepercayaan terbentuk di antara dua belah pihak, yaitu orang yang
memberikan kepercayaan dan orang yang dipercayakan. Lebih lanjut, kepercayaan
umumnya muncul dari pengalaman dua pihak yang pernah berkolaborasi atau
bekerja sama dalam sebuah kegiatan sehingga memberikan kesan positif dan
muncul rasa saling mempercayai.
DIMENSI INDIKATOR
Shared norms and values Agreement (kesepakatan)
(norma dan nilai bersama) Integrity (integritas)
Compassion and understanding (kepedulian dan pemahaman)
Responsiveness (responsivitas)
Procedural justice (keadilan prosedural)
Worthy of pride (layak dibanggakan)
Willingness to endorse Confidence (keyakinan)
(kesediaan untuk Political inclusion (partisipasi politik)
mendukung)
Trustworthy (dapat dipercaya)
Perceived efficacy Previous experience (pengalaman)
(manfaat yang dirasakan) Competence (kompetensi)
Effectiveness (efektivitas)
Uncertainty (ketidakpastian)
Reliability (reliabilitas)
Sumber: Borrie & Liljeblad (2006)
Penelitian yang dilakukan oleh Mufti et al. (2020) yang menganalisis tingkat
kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam penanganan Coronavirus Disease 2019
(Covid-19). Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang dirasakan oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia, baik dari aspek kesehatan maupun aspek lainnya seperti sosial,
ekonomi, dan politik. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanganinya,
namun belum menunjukkan efektivitas sebagaimana mestinya. Hal tersebut diduga
sangat berpotensi mempengaruhi kepercayaan masyarakat (public trust) terhadap
pemerintah dan keberlangsungan serta keberhasilan kebijakan yang ditetapkannya.
Penelitian tersebut menggunakan 7 (tujuh) indikator yang terbagi dalam 3 (tiga) dimensi
sebagai berikut.
Tabel 2.2. Dimensi dan Indikator Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah dalam
Penanganan Covid-19
DIMENSI INDIKATOR
Willingness to endorse Trustworthy (dapat dipercaya)
(kesediaan untuk Responsiveness (responsivitas)
mendukung)
Integrity (integritas)
Shared norms and values Compassion and understanding (kepedulian dan pemahaman)
(norma dan nilai bersama) Worthy of pride (layak dibanggakan)
Perceived efficacy Effectiveness (efektivitas)
(manfaat yang dirasakan) Reliability (reliabilitas)
Sebagaimana definisi kepercayaan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya,
kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pernyataan suatu pihak dapat
diandalkan untuk memenuhi kewajiban pihak lainnya. Sedangkan ketidakpercayaan
bisa terjadi sejalan dengan minimnya informasi dalam perencanaan dan pengukuran
kinerja. Kepercayaan publik memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai
produk yang dihasilkan oleh pemerintah dari produk kebijakan sampai dengan produk
pelayanan. Tingkat kepercayaan publik yang tinggi mengindikasikan segala produk
yang dihasilkan oleh pemerintah dapat diterima oleh masyarakat. Namun tidak secara
otomatis kepercayaan publik akan meningkat dengan sendirinya, tetap ada kemungkinan
munculnya ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Umumnya kepercayaan akan
muncul akibat adanya interaksi interpersonal antara masyarakat dengan pemerintah atau
dengan organisasi. Tidak ada definisi yang mutlak untuk mendefinisikan kepercayaan
publik, namun kepercayaan merupakan sebuah karakteristik, sedangkan yang dirasakan
dari kepercayaan itu sendiri menentukan karakteristik yang dirasakan (Chanley, Rudolph,
& Rahn 2000).
DIMENSI INDIKATOR
Shared norms and values Agreement (kesepakatan)
(norma dan nilai bersama) Integrity (integritas)
Compassion and understanding (kepedulian dan pemahaman)
Responsiveness (responsivitas)
Procedural justice (keadilan prosedural)
Worthy of pride (layak dibanggakan)
Willingness to endorse Confidence (keyakinan)
(kesediaan untuk Political inclusion (partisipasi politik)
mendukung)
Trustworthy (dapat dipercaya)
Perceived efficacy Previous experience (pengalaman)
(manfaat yang dirasakan) Competence (kompetensi)
Effectiveness (efektivitas)
Uncertainty (ketidakpastian)
Reliability (reliabilitas)
Keterangan:
n = jumlah minimum sampel yang diperlukan
N = jumlah populasi
Z(α/2) = koefisien reliabilitas (jika tingkat kepercayaan 95%, maka Z(α/2)= 1,96)
p = proporsi dari karakteristik yang diteliti (diperoleh dari survei sebelumnya atau sumber
lain yang relevan), p = 55,75%
e = relative margin of error yang ditetapkan
deff = design effect (deff = 1)
r = antisipasi response rate (r =110%)
Pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan 34 BNNP dan 173 BNNK sebagai
gatekeeper dalam menjangkau responden di masing-masing provinsi agar sebaran
data bisa tercapai. Target sasaran responden dan kuota sistem untuk setiap provinsi
disesuaikan dengan kerangka sampling yang telah dibuat pada bagian sebelumnya.
Berikut ini merupakan beberapa skenario yang dilakukan dalam proses pengumpulan
data indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN Tahun 2023:
1) Memanfaatkan jaringan komunikasi setiap satuan kerja di BNN Pusat untuk
menyebarluaskan tautan kuesioner kepada kolega dan penerima manfaat
layanan BNN di tingkat pusat.
2) Memanfaatkan jaringan komunikasi setiap bidang di BNNP dan BNNK/ Kota
untuk menyebarluaskan tautan kuesioner kepada kolega dan penerima manfaat
layanan BNN di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota.
3) Memanfaatkan garis koordinasi antara BNNP dan BNNK/ Kota dengan
pemerintahan daerah untuk turut serta menyebarkan tautan kuesioner kepada
jajaran pemerintah daerah dan jaringan komunikasi yang mereka miliki dengan
masyarakat di masing-masing wilayah.
4) Melakukan broadcast message atau update status berisi tautan kuesioner di
seluruh media sosial milik BNN, BNNP, dan BNNK/ Kota.
5) Melakukan broadcast message atau update status berisi tautan kuesioner di
seluruh media sosial milik tim peneliti secara serentak pada rentang waktu
pengumpulan data.
Hasil uji reliabilitas instrumen kuesioner yang diperoleh dari hasil pengolahan
data menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,976 32
Tabel 3.3. menunjukkan bahwa jumlah butir instrumen (N) sebanyak 32 dan
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,976. Koefisien Cronbach’s Alpha yang diharapkan
dalam sebuah alat ukur minimal adalah >0,6. Jika mengacu pada syarat tersebut,
reliabilitas keseluruhan butir-butir pernyataan pada instrumen kuesioner dapat
dinyatakan telah reliabel.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan inferensial.
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan karakteristik
subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari responden. Karakteristik tersebut
digambarkan dalam bentuk numerik dan verbal yang disajikan melalui diagram yang
berhubungan dengan data yang diteliti. Analisis deskriptif dilakukan pada variabel jenis
kelamin, usia, pendidikan, informasi geografis, status pekerjaan, pengetahuan terhadap
Hasil skor topik kuesioner kemudian dikalikan dengan bobot indikator untuk
menghasilkan skor indeks indikator.
Iidk=Itk ωidk
Keterangan:
Iidk = skor indeks indikator
ωidk = bobot indikator
Selanjutnya hasil skor indeks indikator dikalikan dengan bobot variabel untuk
menghasilkan skor indeks variabel
Iidkvarvar
Keterangan:
I_var = skor indeks variabel
ω_var = bobot variabel
a. Keterbatasan Penelitian
1. Survei dilakukan secara online sehingga hanya menjangkau masyarakat
Indonesia usia 15-64 tahun yang menggunakan internet/telepon seluler.
2. Terdapat kemungkinan satu individu mengisi kuesioner lebih dari satu kali
jika memiliki nomor handphone lebih dari satu nomor.
b. Kekuatan Penelitian
1. Pada tahun 2022 jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian adalah
sebanyak 11 indikator, sedangkan pada tahun ini indikator yang digunakan
sebanyak 14 indikator. Penambahan indikator ini membuat aspek penilaian
menjadi lebih lengkap.
2. Pada penelitian tahun ini telah dilakukan perbaikan dalam penyaringan (screening)
responden, di mana pengisian hanya dapat dilakukan oleh masyarakat di luar
pegawai BNN. Pertimbangan perubahan ini dilakukan dalam upaya perbaikan
pada hasil penelitian agar penilaian yang diberikan dapat lebih objektif.
3. Adanya proses “quality control” data oleh tim pusat dan tim provinsi dalam
proses pengumpulan data dan “cleaning data”. Sehingga dapat dipastikan
bahwa data yang masuk adalah dari responden yang eligible dan data yang
diproses lebih lanjut dari semua data yang masuk adalah data dari kuesioner
yang terisi dengan “lengkap”.
4. Penambahan pertanyaan pada kuesioner terkait jenis-jenis layanan yang
ada di BNN dan BNNP sehingga data yang dikumpulkan pada penelitian
ini dapat dimanfaatkan dalam analisis atau studi lanjutan untuk mengukur
indeks kepuasan terhadap layanan-layanan tersebut.
Kualitas data survei sangat dipengaruhi oleh tingkat respons dari target sasaran
penelitian (response rate). Tingkat respons menggambarkan luasnya jangkauan survei
yang dilakukan. Response rate dalam survei ini digunakan untuk mengetahui besarnya
keterlibatan responden di tiap provinsi sehingga menggambarkan ketercapaian sampel
minimum. Pada survei ini sebanyak 33.770 responden terjaring dari yang sebelumnya
ditargetkan sebesar 28.271 responden. Artinya, tingkat respons atau response rate
pada pengukuran indeks ini sebesar 119,5 persen. Angka tersebut diperoleh dari
rumus berikut:
Hasil pengumpulan data secara daring atau online yang dilakukan di 34 provinsi
pada tanggal 7 sampai dengan 28 Februari 2023 mendapatkan tingkat respons
sebesar 119,5 persen. Setelah dilakukan cleaning data, diperoleh response rate bersih
sebesar 118,2 persen atau 33.406 responden (N). Distribusi populasi, target sampel,
capaian sampel, dan tingkat respons (response rate) setelah dilakukan cleaning data
untuk setiap provinsi dijabarkan pada tabel sebagai berikut:
Laki-Laki
Perempuan
37,8%
Strata 1
Diploma 8,3%
SMA/Sederajat 38,5%
SMP/Sederajat 7,2%
1,5%
SD/Sederajat
TNI/Polri 3,6%
Pegawasi BUMN/BUMD 1,6%
Pedagang 1,4%
Petani 1,1%
Pensiunan 0,8%
Buruh/Kuli Bangunan 0,8%
Content Creator 0,4%
Peternak 0,1%
Nelayan 0,1%
Pada pengukuran indeks ini, adanya keterwakilan dari beberapa jenis pekerjaan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas data hasil pengukuran indeks kepercayaan
masyarakat terhadap BNN.
21,1%
4,6%
Distribusi pengetahuan responden terhadap BNN dan BNNP di tiap provinsi sangat
beragam seperti dijabarkan pada Tabel 4.2. Secara garis besar, pengetahuan responden
terhadap keberadaan BNN jauh lebih tinggi dibandingkan pengetahuan responden
terhadap BNNP.
Responden yang mengetahui BNN di sebagian besar provinsi mencapai lebih dari
90%, kecuali di 3 (tiga) provinsi yaitu Papua Barat yang hanya sebesar 81,6%, Nusa
Tenggara Barat sebesar 74,8%, dan Kepulauan Riau sebesar 60,6%. Pengetahuan
responden terhadap BNN tertinggi berada di Provinsi Bali sebesar 99,7% dan paling rendah
berada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 60,6%. Kondisi tersebut menggambarkan
bahwa mayoritas responden memiliki pengalaman melihat/ mendengar/ membaca
informasi tentang BNN.
BNN BNNP
No Provinsi Tidak Tidak
Mengetahui Mengetahui
Mengetahui Mengetahui
1 Aceh 98,9 1,1 85,8 14,2
2 Sumatera Utara 98,2 1,8 80,6 19,4
3 Sumatera Barat 97,8 2,2 83,8 16,2
4 Riau 90,8 9,2 78,4 21,6
5 Jambi 96,4 3,6 78,9 21,1
6 Sumatera Selatan 95,9 4,1 71,0 29,0
7 Bengkulu 96,5 3,5 75,2 24,8
8 Lampung 96,6 3,4 81,8 18,2
9 Kepulauan Bangka Belitung 97,5 2,5 85,7 14,3
10 Kepulauan Riau 60,6 39,4 96,0 4,0
11 DKI Jakarta 97,9 2,1 65,7 34,3
12 Jawa Barat 98,6 1,4 70,2 29,8
13 Jawa Tengah 99,0 1,0 79,1 20,9
14 DI Yogyakarta 97,0 3,0 66,9 33,1
15 Jawa Timur 98,6 1,4 77,4 22,6
16 Banten 95,8 4,2 69,0 31,0
17 Bali 99,7 0,3 84,8 15,2
18 Nusa Tenggara Barat 74,8 25,2 86,6 13,4
19 Nusa Tenggara Timur 97,1 2,9 80,2 19,8
20 Kalimantan Barat 98,1 1,9 81,7 18,3
21 Kalimantan Tengah 97,1 2,9 75,9 24,1
22 Kalimantan Selatan 98,8 1,2 82,1 17,9
23 Kalimantan Timur 93,7 6,3 74,1 25,9
24 Kalimantan Utara 97,1 2,9 86,1 13,9
25 Sulawesi Utara 97,8 2,2 83,5 16,5
26 Sulawesi Tengah 97,1 2,9 81,1 18,9
27 Sulawesi Selatan 97,9 2,1 79,1 20,9
28 Sulawesi Tenggara 95,3 4,7 71,8 28,2
29 Gorontalo 94,8 5,2 69,6 30,4
30 Sulawesi Barat 97,1 2,9 77,3 22,7
31 Maluku 97,0 3,0 78,1 21,9
32 Maluku Utara 98,2 1,8 84,4 15,6
33 Papua Barat 81,6 18,4 86,5 13,5
34 Papua 97,8 2,2 87,0 13,0
99,7% 99,3%
0,3% 0,7%
Tidak Tidak
Mengetahui Mengetahui Mengetahui
Mengetahui Mengetahui
Tugas BNN Tugas BNNP
Berdasarkan Gambar 4.8., dapat dilihat bahwa jumlah responden yang pernah
mengikuti atau menerima layanan BNN lebih banyak daripada jumlah responden yang
tidak pernah mengikuti atau menerima layanan BNN. Dilihat dari persentasenya, responden
yang pernah mengikuti atau menerima layanan BNN sebesar 54,2%, sedangkan responden
0,9%
7,9% 9,4%
0,3%
BNN BNNP
Tidak akan berpartisipasi aktif Netral Akan berpartisipasi aktif
Gambar 4.9. Partisipasi Aktif Responden dalam Kegiatan BNN dan BNNP
n(BNN) = 31.855; n(BNNP) = 26.341
Berdasarkan data yang terkumpul diketahui dari 31.855 responden yang mengetahui
BNN, sebanyak 29.027 responden (91,1%) bersedia untuk terlibat aktif dalam kegiatan
yang akan dilakukan oleh BNN, sebanyak 2.528 responden (7,9%) menyatakan netral,
dan 300 responden (0,9%) menyatakan tidak bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan BNN. Sedangkan dari 26.341 responden yang mengetahui BNNP, sebanyak
23.773 responden (90,3%) bersedia untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang akan
dilakukan oleh BNNP, sebanyak 2.480 responden (9,4%) menyatakan netral, dan 88
responden (0,3%) menyatakan tidak bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
BNNP.
2023 87.27
2022 88.10
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Media 86.02
LSM 86.66
Kementerian/Lembaga 88.80
Pendidikan(Pendidik, Pelajar/ 87.11
Mahasiswa)
Masyarakat Umum 87.17
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Jika dilihat perbandingan berdasarkan jenis kelamin antara tahun 2022 dan
2023, terdapat penurunan pada tingkat kepercayaan penduduk laki-laki terhadap
BNN. Terjadi penurunan angka indeks dari 88,58 pada tahun 2022 menjadi 88,03
pada tahun 2023, berarti terdapat penurunan sebesar 0,55. Tingkat kepercayaan
penduduk perempuan terhadap BNN juga mengalami penurunan angka indeks dari
87,66 pada tahun 2022 menjadi 86,51 pada tahun 2023, berarti terdapat penurunan
sebesar 1,15.
Sebagaimana data yang ditampilkan pada Gambar 5.5., kategori usia dibagi menjadi
4 (empat) tingkatan yaitu usia 15-19 tahun, 20-34 tahun, 35-49 tahun, dan usia 50-64
tahun. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa tingkat kepercayaan masyarakat lebih
tinggi pada tingkatan usia 15-19 tahun (88,62) dan usia 20-34 tahun (87,42). Sedangkan
pada kategori usia 35-49 tahun (86,55) dan usia 50-64 tahun (86,31) memiliki tingkat
kepercayaan yang lebih rendah. Walaupun terdapat perbedaan nilai kepercayaan, semua
berada pada kategori penilaian sangat baik, hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan
yang sangat tinggi terhadap BNN.
Dengan adanya perbedaan tingkat kepercayaan pada tingkat usia, maka hal ini
menunjukkan perlunya peningkatan kualitas program dengan menyentuh sasaran usia
yang memiliki tingkat kepercayaan lebih rendah yaitu pada usia 35-49 tahun dan 50-64
tahun. Peningkatan kualitas program hendaknya lebih ditekankan pada keikutsertaan
masyarakat usia 35-49 tahun dan 50-64 tahun. Untuk mempertahankan nilai indeks yang
sudah tinggi pada kelompok usia 15-19 tahun, BNN harus terus menggencarkan program
terutama penyuluhan anti narkoba.
2022 2023
Gambar 5.6. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Kelompok Usia Responden Tahun 2022 dan 2023
Dalam penelitian ini juga mengukur indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN
berdasarkan tingkat pendidikan responden. Hal ini diperlukan guna melihat penilaian
tingkat kepercayaan jika dihubungkan dengan tingkat pendidikan masyarakat.
Strata 1 86.42
Diploma 86.44
SMA/Sederajat 88.25
SMP/Sederajat 88.45
SD/Sederajat 87.82
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
90 87.78 87.82 89.28 88.45 89.03 88.25 87.87 86.44 87.06 86.42 87.57 86.02
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Diploma Strata 1 Strata 2 ke atas
2022 2023
Gambar 5.8. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2022 dan 2023
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar 5.9. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Pekerjaan
Dari semua klasifikasi jenis pekerjaan menunjukkan indeks kepercayaan masuk pada
kategori penilaian sangat baik. Hal ini berarti seluruh masyarakat dengan jenis pekerjaan
apapun memberikan harapan yang tinggi kepada BNN untuk dapat menuntaskan
permasalahan narkoba di Indonesia. Namun ada satu jenis pekerjaan yang paling
menonjol dalam memberikan kepercayaan kepada BNN yaitu masyarakat dari anggota
TNI/ POLRI yaitu 92,63. Kondisi ini dirasa wajar karena tugas dalam memberantas
narkoba juga merupakan tugas dari TNI/ POLRI, sehingga BNN selalu bersinergi dengan
TNI/ POLRI.
100
90 88.44 88.09 87.42 86.51 90.73 92.63 88.36 87.53 87.59 86.88 89.00 86.83
80
70
60
50
40
30
20
10
0
r
gu
a
r)
an
olr
sw
gg
ore
ng
n
I/P
an
siu
asi
ga
on
TN
hT
n
ah
en
K/H
Pe
ma
/M
a/m
P
jar
Ru
S/P
j
ker
la
rus
PN
Pe
be
gu
S/C
lum
n
(PN
Me
Be
N
AS
2022 2023
79.00
89.18
Masyarakat yang tidak pernah menerima layanan dari BNN tetap memiliki
kepercayaan yang baik. Hal ini membuktikan bahwa BNN dapat membangun dan
menjaga citra positif di mata masyarakat, sehingga meskipun masyarakat tidak pernah
secara langsung menerima layanan dari BNN tetapi mereka percaya terhadap kinerja
BNN. Namun demikian perkembangan nilai indeks kepercayaan masyarakat bagi mereka
yang tidak pernah menerima layanan BNN mengalami penurunan dari tahun 2022 ke
tahun 2023, yaitu 86,21 menjadi 79,00.
2022 2023
Gambar 5.13. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Pengalaman Menerima Layanan dari BNN Tahun 2022 dan 2023
Pada Tabel 5.1. indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan jenis
layanan dari BNN sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan penghitungan
untuk seluruh indeks berdasarkan jenis layanan dalam kategori sangat baik dengan
rentang nilai 88,97 s.d. 92,32. Hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah
memenuhi ekspektasi masyarakat. Meskipun sudah masuk kategori sangat baik namun
layanan-layanan yang diberikan masih perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan.
Untuk melihat lebih detail tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN, berikut
disajikan nilai indeks kepercayaan masyarakat BNN berdasarkan 3 (tiga) variabel
Pada variabel shared norms and values terdapat penurunan dari 88,20 pada
tahun 2022 menjadi 86,60 pada tahun 2023 dan perceived efficacy dari 88,43 pada
tahun 2022 menjadi 87,70 pada tahun 2023 sedangkan pada willingness to endorse
terjadi kenaikan yang semula 87,12 pada tahun 2022 menjadi 87,43 pada tahun 2023.
Diketahui penilaian tingkat kepercayaan masyarakat berdasarkan variabel pembentuk
termasuk pada kategori penilaian sangat baik.
88.43
Preceives Efficacy (Manfaat yang dirasakan)
87.70
88.20
Shared Norms and Values (Norma dan Nilai
86.60
Bersama)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
2022 2023
Gambar 5.14. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Variabel Pembentuk Tahun 2022 dan 2023
Berdasarkan Gambar 5.14, norma dan nilai bersama (shared norms and values)
adalah variabel pertama yang digunakan untuk mendukung tingkat kepercayaan
masyarakat kepada BNN. Variabel shared norms and values meliputi 6 (enam) indikator
yaitu agreement, integrity, compassion and understanding, responsiveness, prosedural
justice, dan worthy of pride. Norma dan nilai merupakan aturan atau ketentuan yang
dapat mengikat masyarakat dalam menangani permasalahan narkoba. Norma dan
nilai merupakan kesepakatan suatu keberhasilan dan tindakan bersama.
Variabel pembentuk indeks kepercayaan masyarakat yang ketiga dalam survei ini
adalah perceived efficacy atau manfaat yang dirasakan. Suatu program atau kegiatan
yang dilaksanakan pemerintah yang dapat memberikan manfaat di masyarakat, jika
Indeks Kepercayaan
No Jenis Layanan Masyarakat Kriteria Ket
2022 2023
1 Aceh 89.29 86.94 Sangat Baik Menurun
2 Sumatera Utara 89.18 86.02 Sangat Baik Menurun
3 Sumatera Barat 87.60 86.67 Sangat Baik Menurun
4 Riau 87.84 88.92 Sangat Baik Meningkat
5 Jambi 87.17 88.72 Sangat Baik Meningkat
6 Sumatera Selatan 88.71 89.57 Sangat Baik Meningkat
7 Bengkulu 88.99 86.79 Sangat Baik Menurun
8 Lampung 89.92 87.23 Sangat Baik Menurun
9 Kep. Bangka Belitung 88.83 87.19 Sangat Baik Menurun
10 Kep. Riau 89.23 97.95 Sangat Baik Meningkat
11 DKI Jakarta 88.51 87.73 Sangat Baik Menurun
12 Jawa Barat 88.86 87.3 Sangat Baik Menurun
13 Jawa Tengah 89.87 87.92 Sangat Baik Menurun
14 DI Yogyakarta 88.66 87.24 Sangat Baik Menurun
15 Jawa Timur 89.69 88.07 Sangat Baik Menurun
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
100
90,31 89,54 86,90
90 84,28
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pernah Menerima Layanan Tidak Pernah Menerima Layanan
BNNP BNNP
2022 2023
7.1. Kesimpulan
7.2. Rekomendasi