Anda di halaman 1dari 66

SURVEI KEPERCAYAAN

MASYARAKAT TERHADAP
BADAN NARKOTIKA
NASIONAL 2023
SURVEI KEPERCAYAAN
MASYARAKAT TERHADAP
BADAN NARKOTIKA NASIONAL

202 3

PUSAT PENELITIAN, DATA, DAN INFORMASI


BADAN NARKOTIKA NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL
TAHUN 2023

ISBN:

Tim Pelaksana Survei Kepercayaan Masyarakat Terhadap


Badan Narkotika Nasional Tahun 2023:

Pengarah :
Prof. Dr. Petrus R. Golose (Kepala BNN )

Penanggungjawab :
Augustinus B Pangaribuan, S.I.K., M.SI. (Kapuslitdatin BNN )

Ketua
Dwi Sulistyorini, S.Si., M.Si. (Analis Data dan Informasi Puslitadtin BNN)

Peneliti Pendukung
Hendri Hartati, S.K.M., M.K.M., M.P.H.

Anggota:
1. Sri Lestari, S.Kom., M.Si.
2. Erma Antasari, S.Si.
3. Budy Santoso, S.Si.
4. Armita Eki Indahsari, S.Si.
5. Radityo Kunto Harimurti, S.Stat.
6. Bangun WIcaksono A
7. Rizki Purnamasari, S.Psi
8. Chipta Adhitya Rahman

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau


memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis
dari Penerbit.

Penerbit :
Sulaksana Watinsa Indonesia (Anggota IKAPI 499/DKI/2014) bekerjasama
dengan Pusat Penelitian, Data, dan Informasi Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


ii TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Kata Sambutan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Shaloom
Salam Sejahtera
Om Swastiastu
Namo Budaya
Salam Kebajikan

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah saat ini adalah
pesatnya perkembangan teknologi yang berperan dalam membentuk opini masyarakat
sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepercayaan masyarakat bergerak secara dinamis mengikuti
perkembangan zaman. Pemerintah dituntut mampu dan cepat beradaptasi dengan
segala perubahan agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat sehingga
kepercayaan masyarakat dapat tetap terjaga.
Badan Narkotika Nasional sebagai lembaga pemerintah non kementerian dalam
menjaga keamanan dan ketahanan negara dari ancaman narkoba berkomitmen untuk
menjalankan tugas dan fungsi dengan mengedepankan kepentingan masyarakat.
Menyadari pentingnya kepercayaan dan peran serta masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, BNN
secara berkala melakukan evaluasi internal dengan mengukur indeks kepercayaan
masyarakat terhadap BNN.
Hasil pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN tahun
2023 dituangkan dalam buku ini sebagai bahan referensi dan evaluasi BNN dalam
melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba dengan mengedepankan kepentingan masyarakat. Melalui buku ini saya
berharap BNN dan seluruh jajarannya dapat terus berupaya meningkatkan kepercayaan
masyarakat dengan bekerja sungguh-sunguh dan menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Akhirnya selaku kepala BNN, mengucapkan terimakasih kepada tim Puslitdatin dan
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan
buku ini.
Sekian dan terima kasih,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Salam Indonesia Bersih Narkoba
War On Drugs
Speed up Never Let Up

Jakarta, September 2023


Kepala Badan Narkotika Nasional

Prof. Dr. Petrus R. Golose

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 iii
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, serta karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan buku Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap Badan
Narkotika Nasional Tahun 2023 tepat waktu. Kepercayaan masyarakat menghasilkan
legalitas publik yang dapat menjadikan modal sosial bagi pemerintah. Kepercayaan
masyarakat juga dapat digunakan sebagai instrumen dalam mendukung pemerintah.
Dengan adanya kepercayaan masyarakat, maka pelaksanaan kebijakan pemerintahan
diharapkan akan berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan masyarakat.

Pengukuran Indeks Kepercayaan Masyarakat ini merupakan upaya pengukuran


kondisi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN di 34 Provinsi. Tingkat
kepercayaan masyarakat diukur dengan tiga variabel yaitu shared norms and values
(norma dan nilai bersama), willingness to endorse (keinginan untuk mendukung), dan
perceived efficacy (manfaat yang dirasakan). Pengukuran indeks dilakukan dengan
metode survei online dengan mengoptimalkan teknologi (web based survey). Pelaksanaan
survei dilakukan dengan memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki BNN baik
di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/ kota secara online.Pengukuran indeks
kepercayaan masyarakat terhadap BNN ini sudah dilaksanakan mulai tahun 2021. Untuk
meningkatkan kualitas hasil indeks tersebut tiap tahun kami melakukan reviu terhadap
metodologi yang digunakan.

Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi dari para perwakilan satuan kerja
BNN serta Kepala BNNP dan BNNK/Kota beserta jajaran yang terlibat dalam seluruh
rangkaian pengukuran indeks kepercayaan masyarakat ini. Tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada tim peneliti Puslitkes Universitas Indonesia atas bantuannya dalam
proses pengukuran indeks ini. Semoga buku ini dapat menjadi kontribusi positif dalam
penyempurnaan program dan kebijakan P4GN di masa mendatang.

Jakarta, September 2023

Tim Penyusun

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


iv TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Daftar Isi

KATA SAMBUTAN............................................................................................. iii


KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. viii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5


2.1 Kepercayaan Publik...................................................................................... 5
2.2 Pengukuran Kepercayaan Publik................................................................. 6
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian................................................................. 8

BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................... 11


3.1. Desain Studi.................................................................................................. 11
3.2. Populasi dan Sampel.................................................................................... 11
3.3. Definisi Operasional Variabel....................................................................... 13
3.4. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 16
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian.................................... 17
3.6. Teknik Analisis Data..................................................................................... 18
3.7. Keterbatasan dan Kekuatan Penelitian....................................................... 21
3.8. Sistematika Penulisan.................................................................................. 21

BAB IV. KARAKTERISTIK RESPONDEN.............................................................. 23


4.1. Tingkat Respons (Response Rate).............................................................. 23
4.2. Jenis Kelamin Responden............................................................................ 25
4.3. Kelompok Masyarakat Responden.............................................................. 25
4.4. Usia Responden............................................................................................ 25
4.5. Pendidikan Responden................................................................................. 26
4.6. Jenis Pekerjaan Responden......................................................................... 27
4.7. Pengetahuan Responden Terhadap BNN dan BNNP................................. 28
4.8. Pengalaman Responden Mengikuti/Menerima Layanan BNN dan BNNP.. 31
4.9. Partisipasi Aktif Responden dalam Kegiatan BNN dan BNNP.......................... 32

BAB V. INDEKS KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BADAN NARKOTIKA


NASIONAL.................................................................................................. 33
5.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap BNN..................................................... 33
5.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Kelompok Masyarakat......... 34
5.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Karakteristik Responden...... 34

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 v
Daftar Isi

5.3.1. Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Jenis Kelamin....... 34


5.3.2. Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Usia........................ 36
5.3.3. Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. 37
5.3.4. Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Jenis Pekerjaan........ 38
5.4 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Tugas BNN................................................................................................... 40
5.5 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman Menerima
Layanan dari BNN........................................................................................ 40
5.6 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Jenis Layanan dari BNN...... 42
5.7 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Variabel Pembentuk....... 42

BAB VI. INDEKS KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BNNP.................... 45


6.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap BNNP..................................... 45
6.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan Terhadap
Tugas BNNP.................................................................................................. 46
6.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman Menerima
Layanan dari BNNP...................................................................................... 47

BAB VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................................... 49


7.1. Kesimpulan................................................................................................... 49
7.2. Rekomendasi................................................................................................ 51

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


vi TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Daftar Tabel

Tabel Keterangan

2.1 Kontributor Kepercayaan Menurut Borrie dan Liljeblad (2006)............................... 7


2.2 Dimensi dan Indikator Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah dalam
Penanganan Covid-19................................................................................................... 7
2.3 Variabel dan Indikator Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN............................ 9
3.1 Penghitungan Sampel Minimum di Setiap Provinsi............................................ 12
3.2 Operasionalisasi Konsep Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN dalam
Penanggulangan Narkoba................................................................................. 13
3.3 Hasil Uji Reliabilitas....................................................................................................... 18
3.4 Kriteria dan Kelompok Nilai Indeks............................................................................. 21
4.1 Distribusi Populasi, Target dan Capaian Sampel, serta Tingkat Respons
Provinsi............................................................................................................................ 24
4.2 Persentase Pengetahuan Responden terhadap BNN dan BNNP........................... 29
5.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Layanan dari BNN........................................................................................................ 42
6.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNNP di 34 Provinsi..................... 45

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 vii
Daftar Gambar

Gambar Keterangan
2.1 Alur Pikir................................................................................................................. 8
3.1 Diagram Pembobotan SEM-PLS......................................................................... 19
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................... 25
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Masyarakat............................... 25
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia........................................................... 26
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan................................................ 26
4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan........................................ 27
4.6 Pengetahuan Responden Terhadap BNN dan BNNP....................................... 28
4.7 Pengetahuan Responden Terhadap Tugas BNN dan BNNP............................ 30
4.8 Pengalaman Responden Mengikuti/Menerima Layanan BNN dan BNNP......... 31
4.9 Partisipasi Aktif Responden dalam Kegiatan BNN dan BNNP........................ 32
5.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap BNN............................................. 33
5.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Kelompok Masyarakat......................................................................................... 34
5.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Kelamin Responden............................................................................................. 35
5.4 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Tahun 2022 dan 2023..................... 35
5.5 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Usia Responden 36
5.6 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Kelompok Usia Responden Tahun 2022 dan 2023................... 37
5.7 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Tingkat
Pendidikan............................................................................................................. 37
5.8 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2022 dan 2023............ 38
5.9 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis Pekerjaan 39
5.10 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan
Jenis Pekerjaan Responden Tahun 2022 dan 2023.......................................... 39
5.11 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Pengetahuan
Responden tentang Tugas BNN........................................................................ 40
5.12 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Pengalaman
Menerima Layanan dari BNN.............................................................................. 41
5.13 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan
Pengalaman Menerima Layanan dari BNN Tahun 2022 dan 2023....................... 41
5.14 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan
Variabel Pembentuk Tahun 2022 dan 2023............................................................ 43
6.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan terhadap Tugas BNNP 47
6.2 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan
terhadap Tugas BNNP Tahun 2022-2023................................................................ 47
6.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman Menerima
Layanan dari BNNP..................................................................................................... 48
6.4 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman
Menerima Layanan dari BNNP Tahun 2022-2023................................................... 48

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


viii TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia


menjadi tantangan tersendiri bagi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang merupakan
lembaga pemerintah yang mengatasi permasalahan narkoba. Berdasarkan hasil
penelitian BNN bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun
2021, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba setahun terakhir sebesar 1,95%
atau setara dengan 3,6 juta penduduk Indonesia pernah terlibat penyalahgunaan
narkoba. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan hasil penelitian tahun
2019, dimana saat itu angka prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 1,80%
atau setara dengan 3,4 juta penduduk Indonesia usia 15–64 tahun pernah terlibat
penyalahgunaan narkoba. Selain dari angka prevalensi penyalahgunaan narkoba,
maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga dapat dilihat dari jumlah
kasus narkoba sepanjang tahun 2021 sebanyak 41.084 kasus dengan jumlah tersangka
53.405 orang (BNN, 2022). Untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba, pemerintah melalui BNN telah menentukan arah kebijakan
dan strategi yang akan dilaksanakan. BNN, saat ini telah mengembangkan kebijakan
dalam penanggulangan permasalahan narkotika melalui pendekatan strategi yang
komprehensif meliputi strategi soft power approach, hard power approach, smart
power approach, dan cooperation. Pelaksanaan kebijakan dan strategi tersebut akan
berhasil jika didukung para stakeholder terkait dan masyarakat. Untuk mendapatkan
dukungan aktif dari masyarakat, diperlukan modal awal yang penting yaitu tingkat
kepercayaan yang tinggi.

Data tingkat kepercayaan masyarakat dapat juga menggambarkan penilaian


kinerja BNN dari pandangan masyarakat. Oleh karena itu, data dari survei tingkat
kepercayaan masyarakat ini sangat penting untuk bahan masukan evaluasi dan
perbaikan kebijakan tata Kelola Lembaga serta peningkatan program P4GN.

BNN telah melakukan pengukuran tingkat kepercayaan masyarakat melalui


survei Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN (IKM) yang dilakukan pada
tahun 2021 dan 2022. Dari kedua survei tersebut didapatkan informasi bahwa tingkat
kepercayaan masyarakat kepada BNN sudah berada dalam kategori “sangat baik”
(dalam skala 84,01 - 100) (BNN, 2022).

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 1
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan mobilitas masyarakat serta
pelaksanaan program P4GN di lapangan, maka diperkirakan ada pengaruh ke
tingkat kepercayaan masyarakat. Stakeholder di BNN sangat concern terhadap hal
tersebut dan memerlukan informasi tingkat kepercayaaan masyarakat yang terkini
untuk memantau apakah tingkat kepercayaan yang dipresentasikan dalam angka
IKM tersebut masih dalam kategori “sangat baik” atau ada pergeseran. Dari angka
IKM terkini menjadi salah satu bahan analisis kondisi yang terjadi di lapangan yang
kemudian dapat menjadi pertimbangan dalam formulasi kebijakan program kerja
tahun ke depan.

Kepercayaan publik merupakan salah satu variabel yang penting dalam prinsip
good governance. Berdasarkan Cahyani & Rahanatha (2014), penerapan prinsip
good governance secara konsisten dan berkesinambungan dapat menghasilkan
kepercayaan publik.

Kepercayaan masyarakat menghasilkan legalitas publik yang dapat menjadikan


modal sosial bagi pemerintah. Kepercayaan masyarakat juga dapat digunakan sebagai
instrumen dalam mendukung pemerintah. Dengan adanya kepercayaan publik, maka
pelaksanaan kebijakan pemerintahan diharapkan akan berjalan dengan baik dan
mendapatkan dukungan masyarakat.

Seberapa efisien dan efektifnya kebijakan yang dikembangkan pemerintah


tidak lepas dari tingkat kepercayaan masyarakat. Pada tahun 2021 dan 2022, Badan
Narkotika Nasional sebagai leading sector dalam penanggulangan permasalahan
narkoba di Indonesia telah mengukur indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN.
Mengingat kepercayaan masyarakat bersifat dinamis, maka pada tahun 2023 BNN
kembali melakukan pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN mulai
dari tingkat pusat hingga tingkat provinsi.

Adapun konsep penyusunan indeks secara umum yaitu bahwa dengan adanya
norma dan nilai yang menjadi acuan bersama dan adanya kesediaan untuk
memberikan dukungan serta adanya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari
layanan itu, maka akan menimbulkan dan menjaga kepercayaan publik terhadap
pemerintah dalam hal ini BNN. Dengan demikian masyarakat akan terus memberikan
dukungan dalam bentuk partisipasi nyata dalam program-program atau kebijakan
yang dikeluarkan BNN dalam menanggulangi permasalahan narkoba di Indonesia.

1.2. Permasalahan Penelitian

Mengacu pada latar belakang di atas, maka masalah penelitian difokuskan untuk
mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN. Permasalahan tersebut
dirumuskan dalam pertanyaan penelitian: Bagaimana tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap BNN dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tahun 2023 dan bagaimana
perkembangannya dibandingkan tahun 2022?

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


2 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
1.3. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum
Pengukuran indeks ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap BNN melalui analisis kepercayaan masyarakat terhadap
BNN dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Tahun 2023 dan
membandingkan Indeks Kepercayaan Masyarakat tahun 2023 dengan Indeks
Kepercayaan Masyarakat Tahun 2022.

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan
norma dan nilai bersama (shared norms and values);
2. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan
keinginan untuk mendukung (willingness to endorse); dan
3. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan
manfaat yang dirasakan (perceived efficacy).

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


a. Memberikan gambaran mengenai perkembangan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap BNN dalam melaksanakan Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
b. Sebagai bahan masukan penyempurnaan kebijakan dan pelaksanaan program
P4GN.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 3
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
4 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepercayaan Publik

Tata kelola pemerintahan yang baik menjadikan banyak aspek dalam pengukuran
keberhasilannya, salah satu aspek yang diperhitungkan adalah kepercayaan
masyarakat. Fukuyama (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai harapan yang
muncul dalam suatu komunitas (masyarakat) terhadap keteraturan, kejujuran, dan
perilaku kooperatif. Kepercayaan merupakan hubungan timbal balik antar dua pihak
berdasarkan norma yang dianut bersama dalam komunitas tersebut. Moordiningsih
et al. (2010) menjelaskan bahwa kepercayaan merupakan konsep relasional dan
bukan individual, sehingga tidak berkaitan dengan kepentingan pribadi individu.
Konsep kepercayaan mencakup harmoni, jaminan, dan kesejahteraan untuk individu
dan komunitas. Kepercayaan terbentuk di antara dua belah pihak, yaitu orang yang
memberikan kepercayaan dan orang yang dipercayakan. Lebih lanjut, kepercayaan
umumnya muncul dari pengalaman dua pihak yang pernah berkolaborasi atau
bekerja sama dalam sebuah kegiatan sehingga memberikan kesan positif dan
muncul rasa saling mempercayai.

Kepercayaan menurut Schurr dan Ozane (dalam Sari, 2017) merupakan


suatu keyakinan bahwa pernyataan pihak lain dapat diandalkan untuk memenuhi
kewajibannya. Kepercayaan merupakan indikator keberhasilan manajerial dan
upaya untuk mengidentifikasi dan mengukur komponen yang paling mempengaruhi.
Ketidakpercayaan bisa terjadi sejalan dengan minimnya informasi dalam perencanaan
dan pengukuran kinerja. Rasa percaya atau tidak percaya seseorang yang muncul
dalam perilakunya ditentukan oleh faktor-faktor seperti informasi, pengaruh, dan
pengendalian. Kepercayaan akan meningkat apabila informasi yang diterima dinilai
akurat, relevan, dan lengkap.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam


bukunya yang berjudul “Government at a Glance 2013” menyatakan bahwa trust
atau kepercayaan merupakan kepercayaan warga negara terhadap pemerintah
dalam melaksanakan kebenaran dan keadilan. Kepercayaan kepada pemerintah dan
lembaganya bergantung pada kesesuaian preferensi dan interpretasi masyarakat
terhadap kebenaran dan keadilan, serta kinerja pemerintah yang dirasakan. Akibatnya,
tingkat kepercayaan pada pemerintah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
kontekstual. Berdasarkan hal tersebut, kepercayaan pada pemerintah umumnya
diukur dengan survei persepsi (OECD, 2013). Hal ini senada dengan Denhart &

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 5
Denhart (2007) yang menyebutkan bahwa kepercayaan publik dan kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat merupakan hal penting dalam mendialogkan nilai-nilai
bersama untuk mencapai kepentingan publik. Kepercayaan masyarakat merupakan
modal awal keberhasilan pelaksanaan kebijakan pemerintahan.

Paskarina et al. (2009) menyebutkan bahwa kepercayaan (khususnya


kepercayaan politik) dapat didefinisikan sebagai bentuk evaluasi terhadap
pemerintah. Kepercayaan politik tersebut dapat ditujukan pada aspek tertentu dari
sistem politik, seperti para pejabat publik, lembaga, maupun kinerja pemerintahan.
Kepercayaan pada suatu organisasi tersebut akan membentuk dasar bagi
kepercayaan terhadap sistem kenegaraan yang lebih besar.

Kepercayaan terhadap pemerintah merupakan salah satu fondasi penting


dalam keberlanjutan sistem pembangunan politik maupun pemerintahan. Tingkat
kepercayaan tinggi pada pemerintah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kinerja pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Im et al. (2014) yang menyebutkan
bahwa kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pemerintah ditandai dengan
sikap mendukung dan kooperatif masyarakat dalam melaksanakan kebijakan
pemerintah dan dukungan terhadap pelaksanaan program pemerintah. Kepercayaan
terhadap lembaga pemerintah akan mempengaruhi perilaku individu sehingga dapat
mendukung hasil kebijakan yang diinginkan. Contoh konkret yaitu pada kebijakan dan
program dalam lingkup kecil seperti partisipasi dalam kampanye anti narkotika, hingga
pada reformasi kebijakan yang lebih luas seperti regulasi lingkungan yang mengatur
tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

2.2. Pengukuran Kepercayaan Publik

Menurut W. Wiersma dan S. Jurs dalam buku Educational Measurement and


Testing (1990) menyebutkan bahwa pengukuran adalah penilaian numerik pada
fakta-fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan
tertentu. Tahun 2006, Borrie dan Liljeblad melakukan penelitian yang dituliskan
dalam jurnal berjudul “Trust in Wildland Fire and Fuel Management Decisions”.
Penelitian tersebut menggambarkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah dalam penanganan masalah kebakaran dan manajemen bahan bakar di
Wildland. Pada penelitian tersebut, Borrie dan Liljeblad menggunakan 14 kontributor
(indikator) yang memiliki relevansi dengan kepercayaan publik. Adapun 14 indikator
tersebut terbagi dalam 3 (tiga) dimensi sebagai berikut.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


6 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Tabel 2.1. Kontributor Kepercayaan Menurut Borrie dan Liljeblad (2006)

DIMENSI INDIKATOR
Shared norms and values Agreement (kesepakatan)
(norma dan nilai bersama) Integrity (integritas)
Compassion and understanding (kepedulian dan pemahaman)
Responsiveness (responsivitas)
Procedural justice (keadilan prosedural)
Worthy of pride (layak dibanggakan)
Willingness to endorse Confidence (keyakinan)
(kesediaan untuk Political inclusion (partisipasi politik)
mendukung)
Trustworthy (dapat dipercaya)
Perceived efficacy Previous experience (pengalaman)
(manfaat yang dirasakan) Competence (kompetensi)
Effectiveness (efektivitas)
Uncertainty (ketidakpastian)
Reliability (reliabilitas)
Sumber: Borrie & Liljeblad (2006)

Penelitian yang dilakukan oleh Mufti et al. (2020) yang menganalisis tingkat
kepercayaan publik terhadap pemerintah dalam penanganan Coronavirus Disease 2019
(Covid-19). Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang dirasakan oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia, baik dari aspek kesehatan maupun aspek lainnya seperti sosial,
ekonomi, dan politik. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanganinya,
namun belum menunjukkan efektivitas sebagaimana mestinya. Hal tersebut diduga
sangat berpotensi mempengaruhi kepercayaan masyarakat (public trust) terhadap
pemerintah dan keberlangsungan serta keberhasilan kebijakan yang ditetapkannya.
Penelitian tersebut menggunakan 7 (tujuh) indikator yang terbagi dalam 3 (tiga) dimensi
sebagai berikut.

Tabel 2.2. Dimensi dan Indikator Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah dalam
Penanganan Covid-19
DIMENSI INDIKATOR
Willingness to endorse Trustworthy (dapat dipercaya)
(kesediaan untuk Responsiveness (responsivitas)
mendukung)
Integrity (integritas)
Shared norms and values Compassion and understanding (kepedulian dan pemahaman)
(norma dan nilai bersama) Worthy of pride (layak dibanggakan)
Perceived efficacy Effectiveness (efektivitas)
(manfaat yang dirasakan) Reliability (reliabilitas)

Sumber: Mufti et.al (2020)

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 7
Konsep kepercayaan yang digunakan pada penelitian-penelitian tersebut secara
garis besar dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
BNN sebagai unsur dari pemerintahan. Di antaranya tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap kompetensi, integritas, kualitas layanan, dan responsivitas yang dimiliki oleh
BNN.

2.3. Kerangka Konseptual Penelitian

Sebagaimana definisi kepercayaan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya,
kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pernyataan suatu pihak dapat
diandalkan untuk memenuhi kewajiban pihak lainnya. Sedangkan ketidakpercayaan
bisa terjadi sejalan dengan minimnya informasi dalam perencanaan dan pengukuran
kinerja. Kepercayaan publik memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai
produk yang dihasilkan oleh pemerintah dari produk kebijakan sampai dengan produk
pelayanan. Tingkat kepercayaan publik yang tinggi mengindikasikan segala produk
yang dihasilkan oleh pemerintah dapat diterima oleh masyarakat. Namun tidak secara
otomatis kepercayaan publik akan meningkat dengan sendirinya, tetap ada kemungkinan
munculnya ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Umumnya kepercayaan akan
muncul akibat adanya interaksi interpersonal antara masyarakat dengan pemerintah atau
dengan organisasi. Tidak ada definisi yang mutlak untuk mendefinisikan kepercayaan
publik, namun kepercayaan merupakan sebuah karakteristik, sedangkan yang dirasakan
dari kepercayaan itu sendiri menentukan karakteristik yang dirasakan (Chanley, Rudolph,
& Rahn 2000).

Dalam penelitian ini menggunakan indikator untuk mengukur tingkat kepercayaan


publik berdasarkan data dan fakta, sehingga juga dapat diketahui mengapa publik percaya
dan tidak percaya terhadap BNN. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terkait,
diperoleh variabel dan indikator yang membentuk kerangka konseptual kepercayaan
publik terhadap pemerintah, di mana dalam kajian ini kerangka tersebut digunakan
untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN seperti pada Gambar
2.1. sebagai berikut:

Gambar 2.1. Alur Pikir

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


8 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Alur pikir yang merupakan kerangka konseptual yang diusung dalam penelitian
ini memberikan gambaran bahwa dengan adanya tiga variabel dalam gambar di atas
yaitu norma dan nilai yang menjadi acuan bersama, kesediaan untuk memberikan
dukungan, dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari layanan yang diberikan
oleh BNN akan menimbulkan kepercayaan publik terhadap BNN. Sehingga pada tahap
selanjutnya masyarakat akan memberikan dukungannya terhadap program-program
yang dilaksanakan oleh BNN dalam mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia, dan
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja BNN dalam pelaksanaan program.

Berdasarkan review dan modifikasi konsep penelitian tentang kepercayaan


publik, hasil uji validitas dan reliabilitas indikator terkait kepercayaan publik yang telah
dilaksanakan Februari 2023 maka pada survei ini menggunakan 3 variabel dan 14
indikator, sebagai berikut:

Tabel 2.3. Variabel dan Indikator Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN

DIMENSI INDIKATOR
Shared norms and values Agreement (kesepakatan)
(norma dan nilai bersama) Integrity (integritas)
Compassion and understanding (kepedulian dan pemahaman)
Responsiveness (responsivitas)
Procedural justice (keadilan prosedural)
Worthy of pride (layak dibanggakan)
Willingness to endorse Confidence (keyakinan)
(kesediaan untuk Political inclusion (partisipasi politik)
mendukung)
Trustworthy (dapat dipercaya)
Perceived efficacy Previous experience (pengalaman)
(manfaat yang dirasakan) Competence (kompetensi)
Effectiveness (efektivitas)
Uncertainty (ketidakpastian)
Reliability (reliabilitas)

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 9
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
10 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Studi

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif


dilakukan dengan metode survei (potong lintang) atau yang biasa dikenal dengan
cross-sectional study untuk menggali tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN
melalui penyebaran kuesioner (self administered) secara online. Pada penelitian ini,
tingkat kepercayaan terhadap BNN diukur baik pada tingkat nasional maupun provinsi.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam survei ini merupakan masyarakat Indonesia dengan kelompok


usia 15-64 tahun berdasarkan data BPS tahun 2022 yang tersebar di 34 provinsi di
Indonesia. Kriteria usia populasi pada survei ini dipilih dengan pertimbangan bahwa
pada rentang usia tersebut responden sudah dianggap dewasa di mata hukum
dan dapat memberikan penilaian secara objektif terhadap BNN. Penduduk dengan
rentang usia tersebut juga diasumsikan sebagai kelompok yang mendominasi
sasaran penerima layanan dari instansi BNN baik di tingkat pusat, provinsi, maupun
kabupaten/kota. Pemilihan populasi dengan kelompok umur 15 sampai 64 tahun juga
menyesuaikan dengan kelompok populasi Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba.
Penghitungan sampel dalam survei ini dilakukan dengan menggunakan formula
estimasi proporsi dengan nilai margin of error sebesar 5%. Pada penghitungan
sampel ini menggunakan nilai p (proporsi karakteristik yang diteliti) yang diperoleh
dari historis survei kepercayaan masyarakat tahun sebelumnya, yaitu persentase
masyarakat dengan tingkat kepercayaan “sangat baik” sebesar 55,75%. Nilai-nilai
tersebut kemudian dimasukkan dalam formula penghitungan sebagai berikut:

Keterangan:
n = jumlah minimum sampel yang diperlukan
N = jumlah populasi
Z(α/2) = koefisien reliabilitas (jika tingkat kepercayaan 95%, maka Z(α/2)= 1,96)
p = proporsi dari karakteristik yang diteliti (diperoleh dari survei sebelumnya atau sumber
lain yang relevan), p = 55,75%
e = relative margin of error yang ditetapkan
deff = design effect (deff = 1)
r = antisipasi response rate (r =110%)

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 11
sehingga diperoleh hasil penghitungan sampel di setiap provinsi sebagai berikut:

Tabel 3.1. Penghitungan Sampel Minimum di Setiap Provinsi


Jumlah Sampel Minimum
No Provinsi Jumlah Penduduk *)
Per provinsi
1 Aceh 5.600,0 910
2 Sumatera Utara 15.257,8 1.027
3 Sumatera Barat 5.739,1 914
4 Riau 7.295,8 950
5 Jambi 3.713,3 835
6 Sumatera Selatan 8.902,4 975
7 Bengkulu 2.059,4 696
8 Lampung 8.754,6 973
9 Kep. Bangka Belitung 1.524,6 616
10 Kep. Riau 2.521,3 747
11 DKI Jakarta 10.775,1 996
12 Jawa Barat 51.172,1 1.083
13 Jawa Tengah 35.258,1 1.072
14 DI Yogyakarta 4.073,9 853
15 Jawa Timur 40531,0 1.076
16 Banten 13427,1 1.016
17 Bali 4570,7 875
18 Nusa Tenggara Barat 5441,3 906
19 Nusa Tenggara Timur 5736,0 914
20 Kalimantan Barat 5276,7 901
21 Kalimantan Tengah 2792,8 772
22 Kalimantan Selatan 4420,5 869
23 Kalimantan Timur 3795,6 839
24 Kalimantan Utara 747,1 421
25 Sulawesi Utara 2565,0 751
26 Sulawesi Tengah 3198,3 803
27 Sulawesi Selatan 9087,0 978
28 Sulawesi Tenggara 2822,6 774
29 Gorontalo 1214,6 553
30 Sulawesi Barat 1433,2 599
31 Maluku 1841,5 667
32 Maluku Utara 1301,8 572
33 Papua Barat 1055,0 514
34 Papua 3527,0 824
*) Proyeksi Penduduk Tahun 2023 Menurut Penghitungan BPS (x 1.000)

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


12 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Total sampel minimum yang digunakan dalam kajian ini adalah 28.271 penduduk
di 34 provinsi. Pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan probability
sampling sehingga memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi
untuk terpilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari proportional sampling dan simple
random sampling. Teknik yang digunakan dalam survei adalah proportional sampling
yaitu pengambilan sampel secara proporsional terhadap jumlah penduduk di setiap
provinsi. Teknik simple random sampling digunakan untuk memilih anggota sampel
dari tiap provinsi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi provinsi tersebut.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Nilai kepercayaan masyarakat didefinisikan sebagai sebuah harapan yang muncul


dalam suatu komunitas (masyarakat) terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku
kooperatif dari pelaksana tugas-tugas negara. Oleh karena itu, nilai kepercayaan
dapat diukur melalui identifikasi faktor-faktor yang dapat membentuk kepercayaan
seseorang. Dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut dijabarkan dalam bentuk
variabel dan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap BNN. Berikut ini merupakan penjabaran definisi operasional dari
masing-masing variabel dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2. Operasionalisasi Konsep Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN dalam


Penanggulangan Narkoba

DIMENSI INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL DESKRIPTOR (PERNYATAAN)

Shared Agreement Kesepakatan atau Saya percaya bahwa BNN


norms and (kesepakatan) kesesuaian tujuan antara telah berhasil menekan
values masyarakat dengan permasalahan narkoba.
(norma pemerintah (BNN) dalam
dan nilai penanganan masalah Saya percaya BNN tidak
bersama) narkoba menyalahgunakan
wewenang dalam menangani
permasalahan narkoba.
Saya percaya BNN menyediakan
layanan dan informasi yang
mudah diakses masyarakat.
Integrity Kesesuaian kinerja Saya percaya bahwa BNN
(integritas) pemerintah (BNN) dengan melaksanakan penanganan
aturan dan ketentuan yang permasalahan narkoba sesuai
berlaku, norma, budaya, dengan aturan dan ketentuan,
nilai, dan standar etika yang norma, budaya, nilai, dan
diatur oleh hukum dan standar serta etika yang
nilai-nilai masyarakat berlaku.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 13
DIMENSI INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL DESKRIPTOR (PERNYATAAN)

Compassion and Kepedulian dan Saya percaya bahwa BNN


understanding pemahaman pemerintah peduli pada keselamatan
(kepedulian dan (BNN) dalam penanganan masyarakat agar terhindar
pemahaman) masalah narkoba sebagai dari bahaya narkoba.
masalah kesehatan dan
kemanusiaan.

Responsiveness Daya tanggap Saya percaya bahwa


(responsivitas) pemerintah (BNN) BNN tanggap menyikapi
dalam memperhatikan perkembangan permasalahan
dan beradaptasi narkoba.
dengan perkembangan
permasalahan narkoba.
Procedural Keadilan dalam prosedur Saya percaya bahwa
justice (keadilan pengambilan keputusan BNN mengedepankan
prosedural) atau kebijakan yang keadilan sesuai hak dalam
digunakan oleh BNN pada melaksanakan tahapan
penanganan masalah penanganan masalah
narkoba. narkoba.
Worthy of Rasa bangga atau Saya percaya bahwa BNN
pride (layak puas terhadap cara layak dibanggakan dalam
dibanggakan) penanganan masalah menangani permasalahan
narkoba yang dilakukan narkoba.
oleh BNN.

Willingness Confidence Keyakinan yang dimiliki Seberapa besar Anda


to endorse (keyakinan) masyarakat terhadap percaya terhadap BNN dalam
(kesediaan kinerja BNN dalam menangani permasalahan
untuk menangani permasalahan narkoba?
mendukung) narkoba.

Political Keterlibatan partisipasi Saya yakin bahwa dukungan


inclusion aktif dari seluruh kementerian/lembaga
(partisipasi komponen masyarakat kepada BNN/BNNP
politik) dalam penanganan mampu meningkatkan
masalah narkoba kemampuan BNN/BNNP
dalam menanggulangi
permasalahan narkoba
Trustworthy Kepercayaan yang dimiliki Masyarakat berpendapat
(dapat masyarakat terhadap BNN layak dipercaya dalam
dipercaya) BNN dalam menangani menangani permasalahan
permasalahan narkoba. narkoba.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


14 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
DIMENSI INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL DESKRIPTOR (PERNYATAAN)

Perceived Previous Pengalaman yang Saya merasa puas dengan


efficacy experience dirasakan oleh layanan yang saya terima dari
(manfaat (pengalaman) masyarakat pada saat BNN/BNNP.
yang menerima layanan atau
dirasakan) bekerja sama dengan Jenis Layanan yang pernah
BNN. saya terima dari BNN/BNNP:
a. Contact Center 24 jam
(Telepon/WA)
b. Website BNN
c. Penyuluhan /sosialisasi
P4GN (baik tatap muka
langsung maupun daring)
d. Sosialisasi /penyuluhan
(media cetak dan elektronik
poster, KIE keliling dll.
e. Tes urine dalam rangka
deteksi dini
f. Rehabilitasi berkelanjutan
(rawat inap/ rawat jalan)
g. Pembuatan Surat
Keterangan Hasil
Pemeriksaan Narkoba
h. Layanan intervensi berbasis
masyarakat (IBM)
i. Konsultasi hukum Online
j. Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum (JDIH)
k. Persyaratan dalam
pengurusan layanan BNN
l. Besuk tahanan
m. Pengembangan Kapasitas
Penggiat Anti Narkoba
n. Bimbingan Teknis Lifeskill
(Pelatihan Kemasyarakatan)
o. Penerbitan rekomendasi
penunjukan importir
prekursor narkotika

Competence Kemampuan atau Saya percaya bahwa personel


(kompetensi) kompetensi anggota/ BNN memiliki pengetahuan
personel BNN dalam dan keahlian dalam
melaksanakan tugas di menangani permasalahan
bidang penanganan narkoba.
masalah narkoba

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 15
DIMENSI INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL DESKRIPTOR (PERNYATAAN)

Effectiveness Efektivitas Saya yakin bahwa kinerja BNN/


(efektivitas) pelaksanaan program BNNP efektif dalam menangani
penanggulangan narkoba masalah narkoba ditinjau dari
yang dilakukan oleh BNN aspek:
(diukur pada setiap jenis a. Persyaratan dalam
layanan). pengurusan layanan
b. Waktu penyelesaian layanan
c. Biaya / anggaran
d. Penanganan pengaduan,
saran, dan masukan
e. Fasilitas
Uncertainty Kepercayaan masyarakat Saya percaya bahwa
(ketidakpastian) terhadap BNN meskipun BNN dapat mengatasi
permasalahan narkoba permasalahan narkoba di
merupakan salah satu lingkungan saya
kategori perilaku berisiko
yang masalah dan
populasinya tidak bisa
diketahui dengan pasti
(hidden population)

Reliability Keterandalan BNN Saya yakin BNN/ BNNP


(reliabilitas) dalam menanggulangi merupakan lembaga yang
permasalahan narkoba handal
(terkait dengan
konsistensi).

Selain variabel-variabel penelitian di atas, penting untuk tidak hanya


mempertimbangkan pengukuran kepercayaan itu sendiri, tetapi juga variabel lain
untuk tujuan analisis (OECD, 2017). Variabel lain yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah variabel terkait ukuran demografi yang mencakup antara lain: i) jenis kelamin;
ii) usia; iii) pendidikan; iv) informasi geografis; v) status pekerjaan; vi) pendidikan.
Selain itu, variabel-variabel lain yang juga dikumpulkan dalam pengukuran indeks ini
yaitu data terkait pengetahuan responden terhadap BNN serta pengalaman responden
dalam mengikuti atau menerima layanan dari BNN. Pengalaman responden dalam
mengikuti atau menerima layanan BNN selanjutnya diukur secara lebih rinci dalam
15 jenis layanan pada deskriptor yang diuraikan untuk indikator Previous Experience
(Pengalaman) pada Tabel 3.2.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner terstruktur. Teknik


pengumpulan data dilakukan menggunakan survei online. Metode pengumpulan data
secara online dilakukan untuk efisiensi biaya, waktu, dan aksesibilitas. Kuesioner
disebar melalui internet (web based survey) yaitu survei berbasis web yang dibangun

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


16 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
oleh tim Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pusat Penelitian, Data, dan
Informasi (Puslitdatin) BNN dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh
tim Penelitian dan Pengembangan Puslitdatin BNN.

Pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan 34 BNNP dan 173 BNNK sebagai
gatekeeper dalam menjangkau responden di masing-masing provinsi agar sebaran
data bisa tercapai. Target sasaran responden dan kuota sistem untuk setiap provinsi
disesuaikan dengan kerangka sampling yang telah dibuat pada bagian sebelumnya.
Berikut ini merupakan beberapa skenario yang dilakukan dalam proses pengumpulan
data indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN Tahun 2023:
1) Memanfaatkan jaringan komunikasi setiap satuan kerja di BNN Pusat untuk
menyebarluaskan tautan kuesioner kepada kolega dan penerima manfaat
layanan BNN di tingkat pusat.
2) Memanfaatkan jaringan komunikasi setiap bidang di BNNP dan BNNK/ Kota
untuk menyebarluaskan tautan kuesioner kepada kolega dan penerima manfaat
layanan BNN di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota.
3) Memanfaatkan garis koordinasi antara BNNP dan BNNK/ Kota dengan
pemerintahan daerah untuk turut serta menyebarkan tautan kuesioner kepada
jajaran pemerintah daerah dan jaringan komunikasi yang mereka miliki dengan
masyarakat di masing-masing wilayah.
4) Melakukan broadcast message atau update status berisi tautan kuesioner di
seluruh media sosial milik BNN, BNNP, dan BNNK/ Kota.
5) Melakukan broadcast message atau update status berisi tautan kuesioner di
seluruh media sosial milik tim peneliti secara serentak pada rentang waktu
pengumpulan data.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Untuk menguji ketepatan/kecermatan serta konsistensi dari instrumen yang


digunakan dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson
dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Riduwan & Sunarto (2009)


Keterangan :
r = Koefisien validitas butir pernyataan yang dicari
n = Jumlah responden
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam kontribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam kontribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat masing-masing X
∑Y2 = Jumlah kuadrat masing-masing Y

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 17
Menurut Sufren & Natanael (2013), instrumen yang dinyatakan valid harus
memenuhi syarat nilai korelasi diatas 0,2. Berdasarkan hasil uji validitas instrumen
kuesioner yang diperoleh dari hasil pengolahan data menggunakan software SPSS
menunjukkan bahwa seluruh pernyataan pada survei ini memiliki nilai Corrected
Item-Total Correlation (korelasi butir dengan total butir) di atas 0,2. Artinya, seluruh
pernyataan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya dan instrumen dapat
dinyatakan telah valid. Nilai korelasi dari setiap butir instrumen kuesioner tersebut
secara lebih rinci diuraikan pada Lampiran 1.

Selanjutnya, uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengukur


Cronbach’s Alpha. Sekaran dan Bougie menyatakan suatu instrumen dikatakan reliabel
apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar lebih dari 0,6. Adapun rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:

Sumber: Sekaran & Bougie (2010)


Keterangan :
ri = koefisien reliabilitas alpha
k = banyaknya butir pernyataan
∑ 𝜎b2 = jumlah varian butir
∑ 𝜎t2 = varians total

Hasil uji reliabilitas instrumen kuesioner yang diperoleh dari hasil pengolahan
data menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,976 32

Tabel 3.3. menunjukkan bahwa jumlah butir instrumen (N) sebanyak 32 dan
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,976. Koefisien Cronbach’s Alpha yang diharapkan
dalam sebuah alat ukur minimal adalah >0,6. Jika mengacu pada syarat tersebut,
reliabilitas keseluruhan butir-butir pernyataan pada instrumen kuesioner dapat
dinyatakan telah reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan inferensial.
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan karakteristik
subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari responden. Karakteristik tersebut
digambarkan dalam bentuk numerik dan verbal yang disajikan melalui diagram yang
berhubungan dengan data yang diteliti. Analisis deskriptif dilakukan pada variabel jenis
kelamin, usia, pendidikan, informasi geografis, status pekerjaan, pengetahuan terhadap

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


18 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BNN, serta pengalaman dalam mengikuti atau menerima layanan BNN. Software yang
digunakan untuk analisis deskriptif yaitu SPSS versi 25 dan Microsoft Excel 365.

Sementara itu, analisis inferensial dilakukan dengan menggunakan software


SmartPLS versi 3.2.9 yang dijalankan dengan media komputer. Partial Least Square
(PLS) merupakan analisis persamaan struktural atau yang biasa dikenal dengan
Structural Equation Modeling (SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat
melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model struktural. Model
pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas, sedangkan model struktural
digunakan untuk uji kausalitas (pengujian hipotesis dengan model prediksi). Berikut
ini merupakan prosedur dalam analisis SEM dengan SmartPLS:
a. Menghitung bobot untuk masing-masing topik kuesioner, indikator, dan variabel
yang diperoleh dari responden di 34 provinsi di Indonesia. Penghitungan bobot
menggunakan metode pembobotan dari Structural Equation Modelling-Partial
Least Square (SEM-PLS). Algoritma dalam PLS adalah untuk mendapatkan the
best weight estimate untuk setiap blok indikator. Setiap variabel menghasilkan
komponen bobot yang didasarkan pada estimated indicator weight yang
memaksimumkan variance explained untuk variabel. Berikut merupakan diagram
pembobotan menggunakan metode SEM-PLS.

Gambar 3.1. Diagram Pembobotan SEM-PLS

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 19
b. Menentukan indeks untuk masing-masing topik kuesioner, indikator, dan variabel
dengan cara normalisasi bobot dari hasil SEM-PLS. Normalisasi bobot dilakukan
dengan membagi bobot variabel/ indikator/ topik kuesioner dengan total bobot
variabel/ indikator/ topik kuesioner.
c. Menghitung skor indeks untuk masing-masing topik kuesioner dengan cara
mengalikan bobot topik kuesioner dengan data kuesioner.

Itk = Mean (a1,a2,...,at)ωtk


Keterangan:
Itk = skor indeks topik kuesioner
ai = pertanyaan kuesioner, i = 1, 2, …, t
ωtk = bobot topik kuesioner

Hasil skor topik kuesioner kemudian dikalikan dengan bobot indikator untuk
menghasilkan skor indeks indikator.

Iidk=Itk ωidk
Keterangan:
Iidk = skor indeks indikator
ωidk = bobot indikator

Selanjutnya hasil skor indeks indikator dikalikan dengan bobot variabel untuk
menghasilkan skor indeks variabel

Iidkvarvar
Keterangan:
I_var = skor indeks variabel
ω_var = bobot variabel

d. Menghitung indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN dengan cara


menjumlahkan hasil indeks variabel yang telah diperoleh dari perhitungan
sebelumnya. Kemudian hasil penjumlahan tersebut dihitung rata-ratanya
sehingga menghasilkan nilai indeks kepercayaan dengan skala 1-5. Untuk
memudahkan interpretasi, nilai indeks yang bernilai maksimal 5 dikonversikan
menjadi bernilai maksimal 100. Dikarenakan pengukuran indeks ini menggunakan
skala 1-5, maka nilai dasar yang digunakan untuk konversi adalah 20.
e. Menentukan klasifikasi/kriteria indeks
Berdasarkan skala yang digunakan dalam pengukuran indeks ini, maka
klasifikasi/ kriteria nilai indeks dapat dibagi menjadi berikut.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


20 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Tabel 3.4. Kriteria dan Kelompok Nilai Indeks

Nilai Interval Indeks Nilai Interval Konversi Kriteria


1,00 - 1,80 20,00 - 36,00 Tidak Baik
1,81 - 2,60 36,01 - 52,00 Kurang Baik
2,61 - 3,40 52,01 - 68,00 Cukup Baik
3,41 - 4,20 68,01 - 84,00 Baik
4,21 - 5,00 84,01 - 100,00 Sangat Baik

3.7. Keterbatasan dan Kekuatan Penelitian

a. Keterbatasan Penelitian
1. Survei dilakukan secara online sehingga hanya menjangkau masyarakat
Indonesia usia 15-64 tahun yang menggunakan internet/telepon seluler.
2. Terdapat kemungkinan satu individu mengisi kuesioner lebih dari satu kali
jika memiliki nomor handphone lebih dari satu nomor.

b. Kekuatan Penelitian
1. Pada tahun 2022 jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian adalah
sebanyak 11 indikator, sedangkan pada tahun ini indikator yang digunakan
sebanyak 14 indikator. Penambahan indikator ini membuat aspek penilaian
menjadi lebih lengkap.
2. Pada penelitian tahun ini telah dilakukan perbaikan dalam penyaringan (screening)
responden, di mana pengisian hanya dapat dilakukan oleh masyarakat di luar
pegawai BNN. Pertimbangan perubahan ini dilakukan dalam upaya perbaikan
pada hasil penelitian agar penilaian yang diberikan dapat lebih objektif.
3. Adanya proses “quality control” data oleh tim pusat dan tim provinsi dalam
proses pengumpulan data dan “cleaning data”. Sehingga dapat dipastikan
bahwa data yang masuk adalah dari responden yang eligible dan data yang
diproses lebih lanjut dari semua data yang masuk adalah data dari kuesioner
yang terisi dengan “lengkap”.
4. Penambahan pertanyaan pada kuesioner terkait jenis-jenis layanan yang
ada di BNN dan BNNP sehingga data yang dikumpulkan pada penelitian
ini dapat dimanfaatkan dalam analisis atau studi lanjutan untuk mengukur
indeks kepuasan terhadap layanan-layanan tersebut.

3.8. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam buku ini terdiri dari:


BAB I Pendahuluan. Bagian ini menjelaskan latar belakang, permasalahan
penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka. Bagian ini membahas hasil tinjauan literatur tentang
kepercayaan publik, pengukuran kepercayaan publik, serta kerangka
konseptual penelitian.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 21
BAB III Metode Penelitian. Bagian ini menguraikan tentang desain studi;
populasi, sampel, dan tingkat respon; definisi operasional variabel; teknik
pengumpulan data; uji validitas dan reliabilitas data; teknik analisis data;
serta kekuatan dan keterbatasan penelitian.
BAB IV Karakteristik Responden. Bagian ini membahas tentang karakteristik
responden menurut aspek demografi, pengetahuan responden terhadap
BNN dan BNNP, serta pengalaman responden mengikuti / menerima
layanan BNN dan BNNP.
BAB V Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap Badan Narkotika Nasional.
Bagian ini menguraikan tentang hasil pengukuran indeks kepercayaan
masyarakat terhadap BNN secara nasional, berdasarkan karakteristik
responden, berdasarkan variabel pembentuk, serta indeks kepercayaan
masyarakat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman responden
menerima layanan dari BNN.
BAB VI Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap Badan Narkotika Nasional
Provinsi. Bagian ini menggambarkan indeks kepercayaan masyarakat
terhadap setiap Badan Narkotika Nasional Provinsi dan indeks BNNP
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman responden menerima layanan
dari BNNP.
BAB VII Kesimpulan dan Rekomendasi

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


22 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB IV
KARAKTERISTIK RESPONDEN

Pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN yang dilaksanakan


pada tahun 2023 merupakan perkembangan dari pengukuran yang telah dilakukan
pada tahun sebelumnya. Karakteristik demografi dan karakteristik sosio-ekonomi yang
digunakan untuk menggambarkan responden yang berpartisipasi pada pengukuran
indeks ini yaitu jenis kelamin, kelompok masyarakat, usia, pendidikan, jenis pekerjaan,
pengetahuan terhadap BNN beserta tugas dan fungsinya, serta pengalaman
mengikuti/ menerima layanan BNN.

4.1 Tingkat Respons (Response Rate)

Kualitas data survei sangat dipengaruhi oleh tingkat respons dari target sasaran
penelitian (response rate). Tingkat respons menggambarkan luasnya jangkauan survei
yang dilakukan. Response rate dalam survei ini digunakan untuk mengetahui besarnya
keterlibatan responden di tiap provinsi sehingga menggambarkan ketercapaian sampel
minimum. Pada survei ini sebanyak 33.770 responden terjaring dari yang sebelumnya
ditargetkan sebesar 28.271 responden. Artinya, tingkat respons atau response rate
pada pengukuran indeks ini sebesar 119,5 persen. Angka tersebut diperoleh dari
rumus berikut:

Hasil pengumpulan data secara daring atau online yang dilakukan di 34 provinsi
pada tanggal 7 sampai dengan 28 Februari 2023 mendapatkan tingkat respons
sebesar 119,5 persen. Setelah dilakukan cleaning data, diperoleh response rate bersih
sebesar 118,2 persen atau 33.406 responden (N). Distribusi populasi, target sampel,
capaian sampel, dan tingkat respons (response rate) setelah dilakukan cleaning data
untuk setiap provinsi dijabarkan pada tabel sebagai berikut:

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 23
Tabel 4.1. Distribusi Populasi, Target dan Capaian Sampel, serta
Tingkat Respons Provinsi
Populasi Target Capaian Persentase Capaian
No Provinsi
Penduduk *) Responden Responden Responden
1 Aceh 5.600,0 910 1.140 125%
2 Sumatera Utara 15.257,8 1.027 1.297 126%
3 Sumatera Barat 5.739,1 914 1.028 112%
4 Riau 7.295,8 950 1.197 126%
5 Jambi 3.713,3 835 921 110%
6 Sumatera Selatan 8.902,4 975 1.111 114%
7 Bengkulu 2.059,4 696 773 111%
8 Lampung 8.754,6 973 1.221 125%
9 Kep. Bangka Belitung 1.524,6 616 690 112%
10 Kep. Riau 2.521,3 747 766 103%
11 DKI Jakarta 10.775,1 996 1.037 104%
12 Jawa Barat 51.172,1 1.083 1.256 116%
13 Jawa Tengah 35.258,1 1.072 1.352 126%
14 DI Yogyakarta 4.073,9 853 1.081 127%
15 Jawa Timur 40.531,0 1.076 1.316 122%
16 Banten 13.427,1 1.016 1.215 120%
17 Bali 4.570,7 875 998 114%
18 Nusa Tenggara Barat 5.441,3 906 955 105%
19 Nusa Tenggara Timur 5.736,0 914 950 104%
20 Kalimantan Barat 5.276,7 901 1.134 126%
21 Kalimantan Tengah 2.792,8 772 814 105%
22 Kalimantan Selatan 4.420,5 869 916 105%
23 Kalimantan Timur 3.795,6 839 1.053 126%
24 Kalimantan Utara 747,1 421 446 106%
25 Sulawesi Utara 2.565,0 751 956 127%
26 Sulawesi Tengah 3.198,3 803 1.023 127%
27 Sulawesi Selatan 9.087,0 978 1.222 125%
28 Sulawesi Tenggara 2.822,6 774 897 116%
29 Gorontalo 1.214,6 553 697 126%
30 Sulawesi Barat 1.433,2 599 692 116%
31 Maluku 1.841,5 667 839 126%
32 Maluku Utara 1.301,8 572 736 129%
33 Papua Barat 1.055,0 514 651 127%
34 Papua 3.527,0 824 1.026 125%
TOTAL 277.432,3 28.271 33.406 118,2%
*) Proyeksi Penduduk Tahun 2023 Menurut Penghitungan BPS (x 1.000)

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


24 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
4.2 Jenis Kelamin Responden

Ditinjau dari karakteristik jenis kelamin responden, perempuan lebih banyak


berpartisipasi dengan jumlah 16.949 orang (50,7%) dibanding laki-laki dengan jumlah
16.457 orang (49,3%). Berikut merupakan diagram yang menggambarkan persentase
responden berdasarkan jenis kelamin.

Laki-Laki
Perempuan

Gambar 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (N=33.406)

4.3 Kelompok Masyarakat Responden

Pada pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN, responden terbagi


menjadi 6 (enam) kategori kelompok masyarakat. Berdasarkan hasil pengumpulan data
diketahui bahwa sebanyak 16.777 responden (50,2%) merupakan masyarakat umum,
13.516 responden (40,5%) berasal dari sektor pendidikan (meliputi tenaga pendidik dan
pelajar/mahasiswa), 2.618 responden (7,8%) berasal dari sektor kementerian/lembaga,
262 responden (0,8%) berasal dari sektor usaha, 122 responden (0,4%) berasal dari
kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 111 responden (0,3%) berasal
dari kelompok media. Berikut merupakan diagram yang menggambarkan persentase
responden berdasarkan kelompok masyarakat.

Masyarakat Umum 50,2%


Pendidikan 40,5%
Kementerian/Lembaga 7,8%
Sektor Usaha 0,8%
LSM 0,4%
Media 0,3%

Gambar 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Masyarakat (N=33.406)

Pengelompokan masyarakat ini merupakan hasil pengembangan dari


pengukuran indeks tahun sebelumnya yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
kepercayaan terhadap BNN dari berbagai kelompok sosial masyarakat.

4.4 Usia Responden

Responden pada pengukuran indeks ini dibagi menjadi 4 (empat) kelompok


usia. Berdasarkan persebarannya, responden terbanyak yaitu berusia 20-34 tahun

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 25
berjumlah 14.677 orang (43,9%), diikuti dengan kelompok usia 35-49 tahun berjumlah
9.436 orang (28,2%), kelompok usia 15-19 tahun berjumlah 5.864 orang (17,6%), dan
responden paling sedikit, yaitu kelompok usia 50-64 tahun berjumlah 3.429 orang
(10,3%). Gambaran responden ini berkaitan erat dengan kemampuan responden
mengakses internet. Pengukuran indeks ini dilaksanakan secara daring atau online
sehingga responden yang banyak terjaring adalah responden pengguna aktif internet
yaitu remaja dan kalangan muda.

50-64 Tahun 10,3%

35-49 Tahun 28,2%

20-34 Tahun 43,9%

15-19 Tahun 17,6%

Gambar 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia (N=33.406)

4.5 Pendidikan Responden

Karakteristik pendidikan responden yang berpartisipasi pada pengukuran indeks ini


merupakan salah satu karakteristik yang perlu dideskripsikan lebih lanjut sebagai bahan
acuan pemetaan sasaran untuk pengembangan dan peningkatan perencanaan dan
implementasi program BNN di 34 provinsi. Pada Gambar 4.3 terlihat distribusi tingkat
pendidikan berdasarkan urutan dari persentase terbesar hingga terkecil menunjukkan
bahwa 12.878 responden (38,5%) berlatar belakang pendidikan SMA sederajat, 12.614
responden (37,8%) berpendidikan Strata 1, 2.772 responden (8,3%) berpendidikan
Diploma, 2.409 responden (7,2%) berpendidikan SMP sederajat, 2.163 responden (6,5%)
berpendidikan Strata 2 ke atas, 509 responden (1,5%) berpendidikan SD sederajat, dan 61
responden (0,2%) tidak sekolah.

Strata 2 ke atas 6,5%

37,8%
Strata 1

Diploma 8,3%

SMA/Sederajat 38,5%

SMP/Sederajat 7,2%

1,5%
SD/Sederajat

Tidak Sekolah 0,2%

Gambar 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan (N=33.406)

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


26 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Distribusi latar belakang pendidikan responden menggambarkan bahwa mayoritas
yang berpartisipasi aktif dalam pengukuran indeks ini memiliki pendidikan yang baik dan
di atas standar pendidikan minimum Indonesia. Kondisi ini dapat merupakan salah satu
implikasi dari penggunaan teknologi (web based survey) dalam penyebaran kuesioner
dan pemberdayaan petugas BNNP dan BNNK/Kota dalam menjangkau responden.

4.6 Jenis Pekerjaan Responden

P4GN merupakan program yang menyasar pada seluruh kalangan di berbagai


kelompok usia dan di berbagai lingkungan baik di lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, maupun lingkungan pekerjaan. Dengan kriteria inklusi responden adalah usia
produktif (15-64 tahun) maka perlu diketahui kegiatan utama responden atau pekerjaan.
Berdasarkan data yang terkumpul, diketahui bahwa tiga jenis pekerjaan responden
dengan persentase terbesar yaitu bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak
10.078 orang (30,2%), kemudian di urutan kedua berstatus sebagai pelajar/mahasiswa
sebanyak 8.938 orang (26,8%), dilanjutkan dengan pegawai swasta sebanyak 4.193
orang (12,6%). Berikut merupakan diagram yang menggambarkan persentase responden
berdasarkan jenis pekerjaan.

ASN (PNS/CPNS/PPPK/Honorer) 30,2%


26,8%
Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Swasta 12,6%
9,2%
Wiraswasta
Mengurus Rumah Tangga 6,4%

Belum Bekerja/Menganggur 3,7%

TNI/Polri 3,6%
Pegawasi BUMN/BUMD 1,6%

Pedagang 1,4%

Pekerja Sosial 1,3%

Petani 1,1%
Pensiunan 0,8%
Buruh/Kuli Bangunan 0,8%
Content Creator 0,4%
Peternak 0,1%

Nelayan 0,1%

Gambar 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan (N=33.406)

Pada pengukuran indeks ini, adanya keterwakilan dari beberapa jenis pekerjaan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas data hasil pengukuran indeks kepercayaan
masyarakat terhadap BNN.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 27
4.7 Pengetahuan Responden terhadap BNN dan BNNP

Karakteristik pengetahuan responden tentang keberadaan BNN dan BNNP


beserta dengan tugas dan fungsinya menjadi pertanyaan awal untuk mengidentifikasi
pengetahuan mereka terkait dengan institusi BNN dan BNNP. Pengetahuan responden
terhadap keberadaan BNN dan BNNP digali berdasarkan pengalaman responden
melihat/ mendengar/ membaca informasi tentang BNN dan BNNP. Pengalaman
responden melihat/mendengar/membaca informasi tentang BNN dan BNNP menarik
untuk ditanyakan karena ketidaktahuan responden memiliki kecenderungan untuk
mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap BNN atau sebaliknya.

Berdasarkan data yang terkumpul diketahui bahwa 31.855 responden (95,4%)


mengetahui keberadaan BNN dan hanya 1.551 responden (4,6%) yang tidak
mengetahuinya. Sedangkan sebanyak 26.341 responden (78,9%) mengaku bahwa
mereka pernah melihat/ mendengar/ membaca informasi tentang BNNP dan 7.065
responden (21,1%) lainnya belum pernah, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.6. berikut
ini.
95,4%
78,9%

21,1%
4,6%

Mengetahui Tidak Mengetahui Tidak


Mengetahui Mengetahui
BNN BNNP
Gambar 4.6. Pengetahuan Responden terhadap BNN dan BNNP (N=33.406)

Distribusi pengetahuan responden terhadap BNN dan BNNP di tiap provinsi sangat
beragam seperti dijabarkan pada Tabel 4.2. Secara garis besar, pengetahuan responden
terhadap keberadaan BNN jauh lebih tinggi dibandingkan pengetahuan responden
terhadap BNNP.

Responden yang mengetahui BNN di sebagian besar provinsi mencapai lebih dari
90%, kecuali di 3 (tiga) provinsi yaitu Papua Barat yang hanya sebesar 81,6%, Nusa
Tenggara Barat sebesar 74,8%, dan Kepulauan Riau sebesar 60,6%. Pengetahuan
responden terhadap BNN tertinggi berada di Provinsi Bali sebesar 99,7% dan paling rendah
berada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 60,6%. Kondisi tersebut menggambarkan
bahwa mayoritas responden memiliki pengalaman melihat/ mendengar/ membaca
informasi tentang BNN.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


28 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Tabel 4.2. Persentase Pengetahuan Responden terhadap BNN dan BNNP

BNN BNNP
No Provinsi Tidak Tidak
Mengetahui Mengetahui
Mengetahui Mengetahui
1 Aceh 98,9 1,1 85,8 14,2
2 Sumatera Utara 98,2 1,8 80,6 19,4
3 Sumatera Barat 97,8 2,2 83,8 16,2
4 Riau 90,8 9,2 78,4 21,6
5 Jambi 96,4 3,6 78,9 21,1
6 Sumatera Selatan 95,9 4,1 71,0 29,0
7 Bengkulu 96,5 3,5 75,2 24,8
8 Lampung 96,6 3,4 81,8 18,2
9 Kepulauan Bangka Belitung 97,5 2,5 85,7 14,3
10 Kepulauan Riau 60,6 39,4 96,0 4,0
11 DKI Jakarta 97,9 2,1 65,7 34,3
12 Jawa Barat 98,6 1,4 70,2 29,8
13 Jawa Tengah 99,0 1,0 79,1 20,9
14 DI Yogyakarta 97,0 3,0 66,9 33,1
15 Jawa Timur 98,6 1,4 77,4 22,6
16 Banten 95,8 4,2 69,0 31,0
17 Bali 99,7 0,3 84,8 15,2
18 Nusa Tenggara Barat 74,8 25,2 86,6 13,4
19 Nusa Tenggara Timur 97,1 2,9 80,2 19,8
20 Kalimantan Barat 98,1 1,9 81,7 18,3
21 Kalimantan Tengah 97,1 2,9 75,9 24,1
22 Kalimantan Selatan 98,8 1,2 82,1 17,9
23 Kalimantan Timur 93,7 6,3 74,1 25,9
24 Kalimantan Utara 97,1 2,9 86,1 13,9
25 Sulawesi Utara 97,8 2,2 83,5 16,5
26 Sulawesi Tengah 97,1 2,9 81,1 18,9
27 Sulawesi Selatan 97,9 2,1 79,1 20,9
28 Sulawesi Tenggara 95,3 4,7 71,8 28,2
29 Gorontalo 94,8 5,2 69,6 30,4
30 Sulawesi Barat 97,1 2,9 77,3 22,7
31 Maluku 97,0 3,0 78,1 21,9
32 Maluku Utara 98,2 1,8 84,4 15,6
33 Papua Barat 81,6 18,4 86,5 13,5
34 Papua 97,8 2,2 87,0 13,0

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 29
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase responden yang mengetahui BNNP
di semua provinsi lebih sedikit dibandingkan yang mengetahui BNN, kecuali 3 (tiga)
provinsi yaitu Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau. Pada ketiga
provinsi tersebut, persentase responden yang mengetahui BNNP lebih besar daripada
persentase responden yang mengetahui BNN. Pengetahuan tentang BNNP tertinggi
berada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 96,0% dan paling rendah di Provinsi DKI
Jakarta sebesar 65,7%.

Kondisi masih banyaknya responden yang belum mengetahui BNNP dapat


disebabkan oleh belum meratanya kegiatan P4GN yang dilaksanakan oleh BNNP.
Selain itu, support system BNNP yaitu keberadaan BNNK/Kota diperkirakan juga
mempengaruhi pengetahuan masyarakat akan keberadaan BNNP dan programnya. Saat
ini pembangunan/pembentukan BNNK/Kota belum terlaksana di semua kabupaten/
kota di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Badan Narkotika Nasional Nomor 6 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan
Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK/Kota) terdapat 34 BNNP dan 173
BNNK/Kota. Jumlah tersebut belum dapat mencakup seluruh wilayah kabupaten/kota di
Indonesia yang berjumlah 514 kabupaten/kota.

Selain mengidentifikasi pengetahuan responden terhadap keberadaan BNN dan


BNNP, dalam pengukuran indeks ini juga diidentifikasi informasi mengenai pengetahuan
responden terhadap tugas dan fungsi lembaga BNN dan BNNP. Informasi ini digali
menggunakan pertanyaan apakah responden mengetahui bahwa BNN dan BNNP
merupakan lembaga yang menangani permasalahan narkotika. Responden yang
menjawab pertanyaan tersebut hanya merupakan responden yang mengetahui tentang
keberadaan BNN dan BNNP. Distribusi pengetahuan responden terhadap tugas dan
fungsi lembaga BNN dan BNNP tergambar pada Gambar 4.7 sebagai berikut.

99,7% 99,3%

0,3% 0,7%

Tidak Tidak
Mengetahui Mengetahui Mengetahui
Mengetahui Mengetahui
Tugas BNN Tugas BNNP

Gambar 4.7. Pengetahuan Responden terhadap Tugas BNN dan BNNP


n(BNN) = 31.855; n(BNNP) = 26.341

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


30 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa dari 31.855 responden yang mengetahui keberadaan
BNN, sebanyak 31.759 responden (99,7%) di antaranya mengetahui bahwa BNN
merupakan lembaga yang menangani permasalahan narkotika dan hanya 96 responden
(0,3%) yang tidak mengetahuinya. Sedangkan dari 26.341 responden yang mengetahui
keberadaan BNNP, sebanyak 26.154 responden (99,3%) diantaranya mengetahui bahwa
BNNP merupakan lembaga yang menangani permasalahan narkotika di tingkat provinsi
dan hanya 187 responden (0,7%) yang tidak mengetahuinya.

4.8. Pengalaman Responden Mengikuti / Menerima Layanan BNN dan BNNP

Kepercayaan masyarakat dapat merupakan buah dari kualitas pelayanan. Dalam


hal ini baik BNN maupun BNNP memiliki program tersendiri untuk memberikan layanan
yang dibutuhkan masyarakat, seperti layanan rehabilitasi, layanan tes urine, layanan
call center, layanan data dan informasi, dan lain sebagainya. Menurut Sanapiah (2007)
kualitas pelayanan publik merupakan salah satu strategic issue bagi aparatur negara
yang harus diaktualisasikan dalam rangka membangun kepercayaan publik.

Dalam pelaksanaannya, informasi tentang pelayanan BNN maupun BNNP telah


banyak disosialisasikan. Tujuannya agar masyarakat tidak segan-segan mengakses dan
memanfaatkan pelayanan BNN maupun BNNP. Selain itu, diharapkan dengan semakin
tinggi tingkat kualitas pelayanan BNN maupun BNNP akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat, khususnya terkait penanganan masalah narkotika di Indonesia. Hal ini
sejalan dengan Garbarino dan Jhonson (dalam Jahroni, 2009) yang menyatakan bahwa
kepercayaan sebagai keyakinan konsumen akan kualitas dan keandalan pelayanan yang
ditawarkan oleh suatu organisasi.
65,6%
65,6%
54,2%
45,8%
34,4%

Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah


BNN BNNP
Gambar 4.8. Pengalaman Responden Mengikuti/Menerima Layanan BNN dan
BNNP n(BNN) = 31.855; n(BNNP) = 26.341

Berdasarkan Gambar 4.8., dapat dilihat bahwa jumlah responden yang pernah
mengikuti atau menerima layanan BNN lebih banyak daripada jumlah responden yang
tidak pernah mengikuti atau menerima layanan BNN. Dilihat dari persentasenya, responden
yang pernah mengikuti atau menerima layanan BNN sebesar 54,2%, sedangkan responden

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 31
yang tidak pernah mengikuti atau menerima layanan BNN sebesar 45,8%. Sama halnya
dengan persentase pada BNN, responden yang pernah mengikuti atau menerima layanan
BNNP memiliki jumlah yang lebih banyak daripada dengan responden yang tidak pernah
mengikuti atau menerima layanan BNNP. Adapun persentasenya adalah 65,6% untuk
responden yang mengikuti atau menerima layanan BNNP dan 34,4% untuk responden
yang tidak pernah mengikuti atau menerima layanan BNNP.

Dengan memperhatikan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa jumlah


masyarakat yang mendapatkan layanan baik BNN maupun BNNP lebih banyak
daripada masyarakat yang tidak pernah mengikuti atau menerima layanan BNN
maupun BNNP. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain gencarnya
publikasi tentang pelayanan yang diberikan BNN maupun BNNP atau mudahnya
akses masyarakat terhadap layanan BNN dan BNNP. Hal ini menjadi isu yang menarik
untuk dilakukan kajian lebih mendalam.

4.9. Partisipasi Aktif Responden dalam Kegiatan BNN dan BNNP


Penanganan masalah narkoba tidak dapat dilakukan oleh institusi BNN sendiri.
Pelaksanaan program P4GN harus menciptakan peluang bagi masyarakat untuk dapat
berpartisipasi secara aktif. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam memastikan
pendekatan yang seimbang dan terintegrasi untuk melaksanakan pengendalian narkoba
di Indonesia.
91,1% 90,3%

0,9%

7,9% 9,4%
0,3%

BNN BNNP
Tidak akan berpartisipasi aktif Netral Akan berpartisipasi aktif
Gambar 4.9. Partisipasi Aktif Responden dalam Kegiatan BNN dan BNNP
n(BNN) = 31.855; n(BNNP) = 26.341
Berdasarkan data yang terkumpul diketahui dari 31.855 responden yang mengetahui
BNN, sebanyak 29.027 responden (91,1%) bersedia untuk terlibat aktif dalam kegiatan
yang akan dilakukan oleh BNN, sebanyak 2.528 responden (7,9%) menyatakan netral,
dan 300 responden (0,9%) menyatakan tidak bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan BNN. Sedangkan dari 26.341 responden yang mengetahui BNNP, sebanyak
23.773 responden (90,3%) bersedia untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang akan
dilakukan oleh BNNP, sebanyak 2.480 responden (9,4%) menyatakan netral, dan 88
responden (0,3%) menyatakan tidak bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
BNNP.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


32 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB V
INDEKS KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL

5.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap BNN

Sebagaimana telah dijabarkan pada definisi operasional terkait kepercayaan publik


bahwa nilai kepercayaan masyarakat didefinisikan sebagai sebuah harapan yang muncul
dalam suatu komunitas (masyarakat) terhadap keteraturan, kejujuran, dan perilaku
kooperatif dari pelaksana tugas-tugas negara. Dengan menggunakan beberapa variabel
dan indikator, peneliti mencoba mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
BNN. Adapun hasil yang diperoleh dalam pengukuran tingkat kepercayaan tersebut
menunjukkan angka indeks sebesar 87,27 (dalam skala 0-100) atau masuk dalam
kategori sangat baik berdasarkan kriteria dan kelompok nilai indeks yang digunakan
dalam pengukuran indeks ini. Angka indeks yang menunjukkan penilaian yang sangat
baik memberikan arti bahwa masyarakat memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap
BNN dalam setiap program yang dijalankan oleh BNN. Masyarakat menaruh harapan
yang besar kepada BNN untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang muncul
akibat adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia.

2023 87.27

2022 88.10

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Gambar 5.1. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN

Namun apabila dibandingkan dengan angka Indeks Kepercayaan Masyarakat


Tahun 2022 (tahun sebelumnya), angka indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN
mengalami penurunan yaitu dari indeks sebesar 88,10 pada tahun 2022 menjadi 87,27
pada tahun 2023, atau menurun sebesar 0,83. Meskipun terjadi penurunan, BNN dapat
mempertahankan tingkat kepercayaan masyarakat dalam kategori “Sangat Baik”.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 33
5.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Kelompok Masyarakat
Terdapat juga Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN dalam penelitian ini
mengukur indeks kepercayaan masyarakat berdasarkan kelompok masyarakat. Gambar
5.2. menunjukkan bahwa indeks kepercayaan Kementerian/Lembaga memiliki nilai
tertinggi sebesar 88,8 dan indeks kepercayaan Media memiliki nilai terendah sebesar
86,02. Keduanya masuk pada kategori penilaian sangat baik, hal ini menunjukkan
bahwa kelompok masyarakat tersebut sangat menaruh kepercayaan kepada BNN untuk
menyelesaikan permasalahan narkoba di Indonesia.

Sektor Usaha 86.73

Media 86.02

LSM 86.66

Kementerian/Lembaga 88.80
Pendidikan(Pendidik, Pelajar/ 87.11
Mahasiswa)
Masyarakat Umum 87.17

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Gambar 5.2. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN


Berdasarkan Jenis Kelompok Masyarakat

5.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Karakteristik Responden

Selain melihat Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN secara


keseluruhan, dalam penelitian ini juga mengukur indeks kepercayaan masyarakat
berdasarkan karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
dan jenis pekerjaan.

5.3.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada pengukuran angka indeks kepercayaan masyarakat berdasarkan jenis


kelamin, mencoba melihat perbedaaan tingkat kepercayaan terhadap BNN antara laki-
laki dan perempuan. Gambar 5.3. menunjukkan bahwa indeks kepercayaan laki-laki
sebesar 88,03 dan indeks kepercayaan perempuan sebesar 86,51. Keduanya masuk
pada kategori penilaian sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa baik penduduk laki-
laki dan perempuan di Indonesia sangat menaruh kepercayaan kepada BNN untuk
dapat menyelesaikan permasalahan narkoba di Indonesia.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


34 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
88.03 86.51
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Laki-Laki Perempuan

Gambar 5.3. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis


Kelamin Responden

Jika dibandingkan antara laki-laki dan perempuan, penduduk laki-laki lebih


menaruh kepercayaan terhadap BNN dibandingkan dengan perempuan. Terdapat
perbandingan angka indeks sebesar 1,52. Walaupun tingkat kepercayaan perempuan
tidak setinggi tingkat kepercayaan laki-laki, namun angka indeks pada perempuan
juga termasuk tinggi.

88.58 88.03 87.66 86.51


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Laki-Laki Perempuan
2022 2023

Gambar 5.4. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN


Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Tahun 2022 dan 2023

Jika dilihat perbandingan berdasarkan jenis kelamin antara tahun 2022 dan
2023, terdapat penurunan pada tingkat kepercayaan penduduk laki-laki terhadap
BNN. Terjadi penurunan angka indeks dari 88,58 pada tahun 2022 menjadi 88,03
pada tahun 2023, berarti terdapat penurunan sebesar 0,55. Tingkat kepercayaan
penduduk perempuan terhadap BNN juga mengalami penurunan angka indeks dari
87,66 pada tahun 2022 menjadi 86,51 pada tahun 2023, berarti terdapat penurunan
sebesar 1,15.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 35
5.3.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Usia

Terkait indeks kepercayaan masyarakat berdasarkan karakteristik responden


juga mengukur angka indeks berdasarkan usia responden. Hal ini dimaksudkan
agar program BNN dapat lebih ditingkatkan pada usia yang lebih memerlukan
peningkatan kepercayaan agar lebih tepat sasaran.

88.62 87.42 86.55 86.31


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
15-19 tahun 20-34 tahun 35-49 tahun 50-64 tahun

Gambar 5.5. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Usia


Responden

Sebagaimana data yang ditampilkan pada Gambar 5.5., kategori usia dibagi menjadi
4 (empat) tingkatan yaitu usia 15-19 tahun, 20-34 tahun, 35-49 tahun, dan usia 50-64
tahun. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa tingkat kepercayaan masyarakat lebih
tinggi pada tingkatan usia 15-19 tahun (88,62) dan usia 20-34 tahun (87,42). Sedangkan
pada kategori usia 35-49 tahun (86,55) dan usia 50-64 tahun (86,31) memiliki tingkat
kepercayaan yang lebih rendah. Walaupun terdapat perbedaan nilai kepercayaan, semua
berada pada kategori penilaian sangat baik, hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan
yang sangat tinggi terhadap BNN.

Dengan adanya perbedaan tingkat kepercayaan pada tingkat usia, maka hal ini
menunjukkan perlunya peningkatan kualitas program dengan menyentuh sasaran usia
yang memiliki tingkat kepercayaan lebih rendah yaitu pada usia 35-49 tahun dan 50-64
tahun. Peningkatan kualitas program hendaknya lebih ditekankan pada keikutsertaan
masyarakat usia 35-49 tahun dan 50-64 tahun. Untuk mempertahankan nilai indeks yang
sudah tinggi pada kelompok usia 15-19 tahun, BNN harus terus menggencarkan program
terutama penyuluhan anti narkoba.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


36 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
88.13 88.62 87.90 87.42 87.91 86.55 89.14 86.31
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
15-19 tahun 20-34 tahun 35-49 tahun 50-64 tahun

2022 2023
Gambar 5.6. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Kelompok Usia Responden Tahun 2022 dan 2023

Jika dibandingkan dengan tingkat kepercayaan berdasarkan usia responden tahun


sebelumnya, terdapat penurunan pada usia 20-34 tahun dan 35-49 tahun. Menurunnya
indeks kepercayaan pada kedua kelompok usia ini turut menyebabkan penurunan tingkat
kepercayaan masyarakat di tingkat nasional. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius
untuk lebih meningkatkan program P4GN yang melibatkan kedua kelompok usia tersebut,
seperti program pencegahan atau pemberdayaan masyarakat di lingkungan kerja.

5.3.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dalam penelitian ini juga mengukur indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN
berdasarkan tingkat pendidikan responden. Hal ini diperlukan guna melihat penilaian
tingkat kepercayaan jika dihubungkan dengan tingkat pendidikan masyarakat.

Strata 2 ke atas 86.02

Strata 1 86.42

Diploma 86.44

SMA/Sederajat 88.25

SMP/Sederajat 88.45

SD/Sederajat 87.82

Tidak Sekolah 88.71

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Gambar 5.7. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Tingkat


Pendidikan

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 37
Hasil survei menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BNN cukup
berimbang dari seluruh tingkat pendidikan. Artinya bahwa baik dari masyarakat dengan
pendidikan rendah sampai pendidikan tinggi menaruh kepercayaan yang besar terhadap
BNN. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 5.7. yang menyebutkan bahwa seluruh tingkat
pendidikan memberikan penilaian kepercayaan yang sangat baik bagi BNN. Hanya saja
pada tingkat pendidikan Tidak Sekolah dan SMP memberikan kepercayaan yang lebih
tinggi dari pada tingkat pendidikan yang lain yaitu 88,71 (Tidak Sekolah) dan 88,45 (SMP).

90 87.78 87.82 89.28 88.45 89.03 88.25 87.87 86.44 87.06 86.42 87.57 86.02
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Diploma Strata 1 Strata 2 ke atas
2022 2023
Gambar 5.8. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2022 dan 2023

Jika dibandingkan tingkat kepercayaan berdasarkan tingkat pendidikan dengan


tahun sebelumnya, maka dapat terlihat kenaikan indeks kepercayaan sebesar 0,04 pada
masyarakat berpendidikan SD. Namun, terjadi penurunan sebesar 0,64 pada masyarakat
berpendidikan Strata 1 dan sebesar 1,55 pada masyarakat berpendidikan Strata 2 ke atas.

5.3.4 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pengukuran indeks kepercayaan juga dilihat berdasarkan jenis pekerjaan. Penelitian


ini mengklasifikasikan pekerjaan ke dalam 16 (enam belas) jenis yaitu pelajar/ mahasiswa,
ASN (PNS/ CPNS/ PPPK/ Honorer), TNI/ POLRI, Pegawai Swasta, Wiraswasta, mengurus
rumah tangga, pegawai BUMN/BUMD, pekerja sosial, petani, pedagang, nelayan, buruh/
kuli bangunan, peternak, pensiunan, content creator, dan belum bekerja/ menganggur.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


38 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
Belum Bekerja/Menganggur 86.83
Content Creator 85.05
Pensiunan 86.88
Peternak 84.72
Buruh/Kuli Bangunan 87.85
Nelayan 89.04
Pedagang 85.92
Petani 86.04
Pekerja Sosial 86.10
Pegawai BUMN/BUMD 86.58
Mengurus Rumah Tangga 87.53
Wiraswasta 86.94
Pegawai Swasta 86.46
TNI/Polri 92.63
ASN (PNS/CPNS/PPKPK/Honorer) 86.51
Pelajar/Mahasiswa 88.09

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar 5.9. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Pekerjaan

Dari semua klasifikasi jenis pekerjaan menunjukkan indeks kepercayaan masuk pada
kategori penilaian sangat baik. Hal ini berarti seluruh masyarakat dengan jenis pekerjaan
apapun memberikan harapan yang tinggi kepada BNN untuk dapat menuntaskan
permasalahan narkoba di Indonesia. Namun ada satu jenis pekerjaan yang paling
menonjol dalam memberikan kepercayaan kepada BNN yaitu masyarakat dari anggota
TNI/ POLRI yaitu 92,63. Kondisi ini dirasa wajar karena tugas dalam memberantas
narkoba juga merupakan tugas dari TNI/ POLRI, sehingga BNN selalu bersinergi dengan
TNI/ POLRI.
100
90 88.44 88.09 87.42 86.51 90.73 92.63 88.36 87.53 87.59 86.88 89.00 86.83
80
70
60
50
40
30
20
10
0
r
gu
a

r)

an
olr
sw

gg
ore

ng
n
I/P

an

siu
asi

ga
on

TN

hT

n
ah

en
K/H

Pe
ma
/M

a/m
P
jar

Ru
S/P

j
ker
la

rus
PN
Pe

be
gu
S/C

lum
n
(PN

Me

Be
N
AS

2022 2023

Gambar 5.10. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN


Berdasarkan Jenis Pekerjaan Responden Tahun 2022 dan 2023

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 39
Jika dibandingkan dengan tingkat kepercayaan masyarakat berdasarkan
perjenis pekerjaan responden tahun sebelumnya, rata-rata mengalami penurunan
kecuali masyarakat dari anggota TNI dan Polri, namun meskipun terjadi penurunan
tingkat kepercayaan masyarakat berdasarkan perjenis pekerjaan masih dalam
kategori sangat baik

5.4 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan tentang


Tugas BNN

Sebagai bagian penting dalam membentuk sebuah kepercayaan, maka indeks


kepercayaan masyarakat juga diukur berdasarkan tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap BNN. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden terkait tugas dan fungsi
BNN sebagai lembaga yang menangani permasalahan narkoba terlihat perbedaan
indeks antara masyarakat yang mengetahui tugas BNN dengan masyarakat yang tidak
mengetahui tugas BNN. Masyarakat yang mengetahui tugas BNN memiliki indeks
kepercayaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak
mengetahui tugas BNN. Masyarakat yang mengetahui tugas BNN memiliki indeks
kepercayaan terhadap BNN sebesar 87,29 (kategori sangat baik) sedangkan masyarakat
yang tidak mengetahui tugas BNN memiliki indeks kepercayaan sebesar 79,40 (kategori
baik). Indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan pengetahuan
responden terkait tugas BNN dapat dilihat pada Gambar 5.11.
87.29
100 79.40
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Mengetahui Tugas BNN Tidak Mengetahui Tugas BNN

Gambar 5.11. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan


Pengetahuan Responden tentang Tugas BNN

5.5 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman Menerima


Layanan dari BNN

Kualitas layanan dapat menggambarkan kinerja suatu lembaga pemerintahan.


Kualitas layanan yang baik dapat meningkatkan kepuasan publik yang pada akhirnya
akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemberi layanan. Berdasarkan
pengalaman menerima layanan dari BNN indeks kepercayaan masyarakat terlihat
lebih tinggi pada masyarakat yang pernah menerima layanan dari BNN dibandingkan

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


40 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
masyarakat yang tidak pernah menerima layanan dari BNN. Pada tingkat nasional,
masyarakat yang pernah menerima layanan dari BNN memiliki indeks kepercayaan
masyarakat terhadap BNN sebesar 89,18 dengan kategori sangat baik dan pada
masyarakat yang tidak pernah menerima layanan dari BNN, sebesar 79,00 dengan
kategori baik seperti terlihat pada gambar berikut.

79.00

89.18

Tidak Pernah Menerima Layanan dari BNN


Pernah Menerima Layanan dari BNN

Gambar 5.12. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan


Pengalaman Menerima Layanan dari BNN

Masyarakat yang tidak pernah menerima layanan dari BNN tetap memiliki
kepercayaan yang baik. Hal ini membuktikan bahwa BNN dapat membangun dan
menjaga citra positif di mata masyarakat, sehingga meskipun masyarakat tidak pernah
secara langsung menerima layanan dari BNN tetapi mereka percaya terhadap kinerja
BNN. Namun demikian perkembangan nilai indeks kepercayaan masyarakat bagi mereka
yang tidak pernah menerima layanan BNN mengalami penurunan dari tahun 2022 ke
tahun 2023, yaitu 86,21 menjadi 79,00.

100 89.96 89.18 86.21


90 79.00
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pernah Menerima Layanan Tidak Pernah Menerima
dari BNN Layanan dari BNN

2022 2023
Gambar 5.13. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Pengalaman Menerima Layanan dari BNN Tahun 2022 dan 2023

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 41
5.6 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Jenis Layanan dari BNN

Hubungan positif antara kepuasan layanan dengan kepercayaan juga telah


banyak diteliti, salah satunya studi kasus pada pengguna jasa PT Pos Indonesia
(Persero) yang ditulis oleh Azis (2016) diketahui bahwa terdapat pengaruh positif
antara kualitas pelayanan dengan kepercayaan konsumen jasa PT Pos Indonesia.
Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi
nilai kepercayaan.
Tabel 5.1. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN Berdasarkan Jenis
Layanan dari BNN
Indeks Kepercayaan
Jenis Layanan Kriteria
Masyarakat
Contact Center 24 jam (Telepon/WA) 92,32 Sangat Baik
Website BNN 91,08 Sangat Baik
Penyuluhan/ sosialisasi P4GN (baik tatap muka 89,38 Sangat Baik
langsung maupun daring)
Sosialisasi/ penyuluhan (media cetak dan elektronik, 89,28 Sangat Baik
poster, KIE keliling, dll.)
Tes Urine dalam rangka deteksi dini 88,97 Sangat Baik
Rehabilitasi berkelanjutan (rawat inap/ rawat jalan) 90,52 Sangat Baik
Pembuatan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan 89,47 Sangat Baik
Narkoba
Layanan Intervensi Berbasis masyarakat (IBM) 90,45 Sangat Baik
Konsultasi hukum online 90,84 Sangat Baik
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) 91,04 Sangat Baik
Layanan Data Hasil Penelitian 90,29 Sangat Baik
Besuk Tahanan 91,01 Sangat Baik
Pengembangan Kapasitas Penggiat Anti Narkoba 89,87 Sangat Baik
Bimbingan Teknis Life Skill (Pelatihan Kemasyarakatan) 89,70 Sangat Baik
Penerbitan rekomendasi penunjukan importir 90,49 Sangat Baik
prekursor narkotika

Pada Tabel 5.1. indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN berdasarkan jenis
layanan dari BNN sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan penghitungan
untuk seluruh indeks berdasarkan jenis layanan dalam kategori sangat baik dengan
rentang nilai 88,97 s.d. 92,32. Hal ini menunjukkan bahwa layanan yang diberikan telah
memenuhi ekspektasi masyarakat. Meskipun sudah masuk kategori sangat baik namun
layanan-layanan yang diberikan masih perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan.

5.7 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Variabel Pembentuk

Untuk melihat lebih detail tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BNN, berikut
disajikan nilai indeks kepercayaan masyarakat BNN berdasarkan 3 (tiga) variabel

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


42 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
pembentuk indeksnya yaitu shared norms and values, willingness to endorse, dan
perceived efficacy.

Pada variabel shared norms and values terdapat penurunan dari 88,20 pada
tahun 2022 menjadi 86,60 pada tahun 2023 dan perceived efficacy dari 88,43 pada
tahun 2022 menjadi 87,70 pada tahun 2023 sedangkan pada willingness to endorse
terjadi kenaikan yang semula 87,12 pada tahun 2022 menjadi 87,43 pada tahun 2023.
Diketahui penilaian tingkat kepercayaan masyarakat berdasarkan variabel pembentuk
termasuk pada kategori penilaian sangat baik.

88.43
Preceives Efficacy (Manfaat yang dirasakan)
87.70

Willingness to Endorse (Kesediaan untuk 87.12


mendukung) 87.43

88.20
Shared Norms and Values (Norma dan Nilai
86.60
Bersama)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

2022 2023
Gambar 5.14. Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN
Berdasarkan Variabel Pembentuk Tahun 2022 dan 2023

Berdasarkan Gambar 5.14, norma dan nilai bersama (shared norms and values)
adalah variabel pertama yang digunakan untuk mendukung tingkat kepercayaan
masyarakat kepada BNN. Variabel shared norms and values meliputi 6 (enam) indikator
yaitu agreement, integrity, compassion and understanding, responsiveness, prosedural
justice, dan worthy of pride. Norma dan nilai merupakan aturan atau ketentuan yang
dapat mengikat masyarakat dalam menangani permasalahan narkoba. Norma dan
nilai merupakan kesepakatan suatu keberhasilan dan tindakan bersama.

Variabel kedua adalah willingness to endorse atau kesediaan untuk mendukung


BNN sebagai leading sector permasalahan narkoba di Indonesia yang memiliki tugas
dan fungsi dalam penanggulangan masalah narkoba. Permasalahan narkoba di
Indonesia perlu menjadi perhatian pemerintah khususnya generasi muda dan masa
depan bangsa. Willingness to endorse atau kesediaan untuk mendukung pada teori
kepercayaan publik memiliki 3 (tiga) indikator. Pentingnya partisipasi dari semua pihak
dalam penanggulangan narkoba sangat dibutuhkan, mengingat dampak narkoba yang
dapat menyebabkan kerusakan mental bagi generasi muda penerus bangsa.

Variabel pembentuk indeks kepercayaan masyarakat yang ketiga dalam survei ini
adalah perceived efficacy atau manfaat yang dirasakan. Suatu program atau kegiatan
yang dilaksanakan pemerintah yang dapat memberikan manfaat di masyarakat, jika

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 43
tidak ada program atau kegiatan tersebut maka tidak perlu diteruskan lagi. Pada
variabel ini, tim berusaha menggali manfaat program P4GN yang dirasakan oleh
masyarakat berdasarkan 5 (lima) indikator yaitu previous experience, competence,
effectiveness, reliability dan uncertainty. Hasil survei menunjukan bahwa layanan yang
diberikan harus mempunyai standar dan meningkatkan kualitas, mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat, dan mudah diakses oleh masyarakat. Walaupun sudah sangat
baik tetapi kinerja BNN masih harus terus ditingkatkan.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


44 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB VI
INDEKS KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP BNNP

Selain menggali tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Badan Narkotika


Nasional (BNN), survei ini juga bertujuan untuk melihat tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP). Berdasarkan Peraturan Kepala
BNN Nomor 6 Tahun 2020 disebutkan bahwa Badan Narkotika Nasional Provinsi
merupakan instansi vertikal Badan Narkotika Nasional yang melaksanakan tugas, fungsi
dan wewenang BNN di wilayah provinsi. Hingga saat ini BNN sudah memiliki 34 BNNP
dan 173 BNNK/Kota.

6.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNN

Berikut merupakan indeks kepercayaan masyarakat terhadap masing-masing


BNNP di 34 Provinsi:

Tabel 6.1. Indeks Kepercayaan Masyarakat terhadap BNNP di 34 Provinsi

Indeks Kepercayaan
No Jenis Layanan Masyarakat Kriteria Ket
2022 2023
1 Aceh 89.29 86.94 Sangat Baik Menurun
2 Sumatera Utara 89.18 86.02 Sangat Baik Menurun
3 Sumatera Barat 87.60 86.67 Sangat Baik Menurun
4 Riau 87.84 88.92 Sangat Baik Meningkat
5 Jambi 87.17 88.72 Sangat Baik Meningkat
6 Sumatera Selatan 88.71 89.57 Sangat Baik Meningkat
7 Bengkulu 88.99 86.79 Sangat Baik Menurun
8 Lampung 89.92 87.23 Sangat Baik Menurun
9 Kep. Bangka Belitung 88.83 87.19 Sangat Baik Menurun
10 Kep. Riau 89.23 97.95 Sangat Baik Meningkat
11 DKI Jakarta 88.51 87.73 Sangat Baik Menurun
12 Jawa Barat 88.86 87.3 Sangat Baik Menurun
13 Jawa Tengah 89.87 87.92 Sangat Baik Menurun
14 DI Yogyakarta 88.66 87.24 Sangat Baik Menurun
15 Jawa Timur 89.69 88.07 Sangat Baik Menurun

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 45
Indeks Kepercayaan
No Jenis Layanan Masyarakat Kriteria Ket
2022 2023
16 Banten 89.32 86.84 Sangat Baik Menurun
17 Bali 90.62 90.22 Sangat Baik Menurun
18 Nusa Tenggara Barat 88.78 84.00 Sangat Baik Menurun
19 Nusa Tenggara Timur 90.17 90.20 Sangat Baik Meningkat
20 Kalimantan Barat 87.97 86.94 Sangat Baik Menurun
21 Kalimantan Tengah 88.96 86.75 Sangat Baik Menurun
22 Kalimantan Selatan 88.11 87.32 Sangat Baik Menurun
23 Kalimantan Timur 88.02 89.46 Sangat Baik Meningkat
24 Kalimantan Utara 88.67 91.81 Sangat Baik Meningkat
25 Sulawesi Utara - 90.27 Sangat Baik
26 Sulawesi Tengah 87.44 87.71 Sangat Baik Meningkat
27 Sulawesi Selatan 88.28 88.25 Sangat Baik Menurun
28 Sulawesi Tenggara 88.17 86.31 Sangat Baik Menurun
29 Gorontalo 88.20 89.20 Sangat Baik Meningkat
30 Sulawesi Barat 88.33 87.85 Sangat Baik Menurun
31 Maluku 88.68 88.52 Sangat Baik Menurun
32 Maluku Utara 90.84 89.43 Sangat Baik Menurun
33 Papua Barat 87.58 91.28 Sangat Baik Meningkat
34 Papua 85.95 86.73 Sangat Baik Meningkat

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa indeks kepercayaan masyarakat


terhadap BNNP di seluruh Indonesia berada pada kategori sangat baik dengan
besar angka indeks berada pada rentang 84 hingga 97.95. Provinsi dengan indeks
kepercayaan masyarakat tertinggi adalah BNNP Kepulauan Riau dengan indeks
sebesar 97.95 dan provinsi dengan indeks kepercayaan masyarakat terendah adalah
BNNP Nusa Tenggara Barat dengan indeks kepercayaan sebesar 84.00.

6.2 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengetahuan terhadap


Tugas BNNP

Berdasarkan pengetahuan terhadap tugas BNNP, masyarakat yang mengetahui


tugas BNNP memiliki indeks kepercayaan yang lebih tinggi (88.35) dibandingkan
masyarakat yang tidak mengetahui tugas BNNP (79.73) seperti terlihat pada
diagram di bawah ini:

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


46 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
100 88,35
90 79,73
80
70
60
50
40
30
20
10
0 Mengetahui Tugas BNNP Tidak Mengetahui Tugas BNNP

Gambar 6.1 Indeks Kepercayaan Masyarakat berdasarkan Pengetahuan terhadap


Tugas BNNP
Dibandingkan tahun 2022, indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNNP
berdasarkan pengetahuan responden terkait tugas BNNP relatif sama. Masyarakat
yang mengetahui tugas BNNP memiliki indeks dengan kategori sangat baik pada
tahun 2022 dan 2023 sedangkan masyarakat yang tidak mengetahui tugas BNNP
menunjukkan indeks dengan kategori baik dalam dua tahun berturut-turut.
90 88,84
88.84 88,35
81,87 79,73
80
70
2022
60
2023
50
40
30
20
10
0
Menerima Tugas BNNP Tidak Mengetahui Tugas BNNP

Gambar 6.2 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat berdasarkan


Pengetahuan terhadap Tugas BNNP Tahun 2022-2023

6.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat Berdasarkan Pengalaman Menerima


Layanan dari BNNP

Dalam bidang pemasaran menurut Schmitt (1999), customer experience sangat


berpengaruh terhadap kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Hal ini juga ditunjukkan
pada indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNNP berdasarkan pengalaman
menerima layanan dari BNNP. Masyarakat yang pernah menerima layanan dari BNNP
memiliki indeks kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi (89.64) sedangkan
masyarakat yang belum pernah menerima layanan dari BNNP memiliki angka indeks
lebih rendah (84.29). Akan tetapi keduanya menunjukkan indeks dalam kategori sangat
baik. Hal ini terlihat pada grafik berikut:

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 47
Belum Pernah Menerima Layanan Tugas BNNP 84,29

Pernah Menerima Layanan Tugas BNNP 89,64

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Gambar 6.3 Indeks Kepercayaan Masyarakat berdasarkan Pengalaman Menerima


Layanan dari BNNP

Perbandingan indeks berdasarkan pengalaman menerima layanan dari BNNP


tahun 2022 dan 2023 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Masyarakat yang
pernah menerima layanan dari BNNP dan masyarakat yang tidak pernah menerima
layanan dari BNNP sama-sama menunjukkan indeks kepercayaan sangat baik. Hal
ini membuktikan bahwa BNNP dapat membangun dan menjaga citra positif di mata
masyarakat, sehingga meskipun masyarakat tidak pernah secara langsung menerima
layanan dari BNNP tetapi mereka percaya terhadap kinerja BNNP.

100
90,31 89,54 86,90
90 84,28
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pernah Menerima Layanan Tidak Pernah Menerima Layanan
BNNP BNNP

2022 2023

Gambar 6.4 Perbandingan Indeks Kepercayaan Masyarakat berdasarkan


Pengalaman Menerima Layanan dari BNNP Tahun 2022-2023

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


48 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
BAB VII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN


tahun 2023, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Survei indeks kepercayaan masyarakat (IKM) tahun 2023 menghasilkan data
Indeks Kepercayaan Masyarakat sebesar 87.27. Angka tersebut menunjukkan
bahwa BNN dapat mempertahankan tingkat kepercayaan berada dalam kategori
“sangat baik” (dalam skala 84,01 - 100)
b. BNN dapat dikatakan salah satu Lembaga negara yang dapat menerapkan Good
governance karena Kepercayaan publik sebagai satu variabel dalam prinsip
good governance dapat secara konsisten dan berkesinambungan dipertahankan
dalam 3 tahun terakhir (2021-2023, dalam kategori “sangat baik” (dalam skala
84,01 - 100).
c. Data tingkat kepercayaan masyarakat dapat juga menggambarkan penilaian
kinerja BNN dari pandangan masyarakat. Oleh karena itu, dari data survei
tingkat kepercayaan masyarakat dapat dikatakan kinerja BNN “sangat baik” dari
pandangan masyarakat. Berbagai produk BNN yaitu produk kebijakan sampai
dengan produk pelayanan mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat dan
dapat diterima oleh masyarakat. Terlihat dari angka IKM responden yang telah
mengikuti atau menerima 15 jenis layanan BNN pada deskriptor yang diuraikan
untuk indikator dalam variabel pembentuk Previous Experience (Pengalaman)
menunjukkan kategori sangat baik.
d. Penilaian tingkat kepercayaan masyarakat berdasarkan variabel pembentuk
termasuk pada kategori penilaian sangat baik. Variabel willingness to endorse terjadi
kenaikan dapat menjadi modal dasar yang sangat kuat untuk lebih meningkatkan
partisipasi masyarakat di berbagai kelompok. Untuk 2 variabel lainnya sedikit
penurunan yaitu variabel shared norms and values terdapat penurunan dari 88,20
menjadi 86,60 dan perceived efficacy dari 88,43 pada tahun 2022 menjadi 87,70
pada tahun 2023. Sedangkan pada willingness to endorse terjadi kenaikan yang
semula 87,12 pada tahun 2022 menjadi 87,43 pada tahun 2023.
e. Lebih dari 90% responden memiliki minat yang kuat untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BNN dan BNNP. Berdasarkan data
yang terkumpul diketahui dari 31.855 responden yang mengetahui BNN, sebanyak
29.027 responden (91,1%) bersedia untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang
akan dilakukan oleh BNN, sebanyak 2.528 responden (7,9%) menyatakan netral,
dan 300 responden (0,9%) menyatakan tidak bersedia untuk berpartisipasi aktif

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 49
dalam kegiatan BNN. Sedangkan dari 26.341 responden yang mengetahui BNNP,
sebanyak 23.773 responden (90,3%) bersedia untuk terlibat aktif dalam kegiatan
yang akan dilakukan oleh BNNP, sebanyak 2.480 responden (9,4%) menyatakan
netral, dan 88 responden (0,3%) menyatakan tidak bersedia untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan BNNP.
f. Pada survey IKM tahun 2023 didapatkan juga informasi bahwa 10 BNNP
menunjukkan peningkatan angka indeks yaitu: BNNP Riau (88.92), BNNP Jambi
(88.72), BNNP Sumatera Selatan (89.57), BNNP Kepulauan Riau (97.95), BNNP
Nusa Tenggara Timur (90.20), BNNP Kalimantan Timur (89.46), BNNP Kalimantan
Utara (91.81), BNNP Sulawesi tengah (87.71), BNNP Gorontalo (89.20) dan BNNP
Papua (86.73). Nilai indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNNP tertinggi
pada BNNP Kepulauan Riau sedangkan indeks terendah pada BNNP Nusa
Tenggara Barat.
g. Dari data IKM tahun 2023 bahwa masyarakat yang mengetahui BNN masih jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengetahuan responden terhadap
BNNP. Mayoritas masyarakat (sekitar 95%) mengetahui BNN, sementara yang
mengetahui BNNP baru sekitar 80%. Sedangkan responden yang tidak mengetahui
BNN sebanyak 4.6% sedangkan jumlah responden yang tidak mengetahui BNNP
sebanyak 21.1%.
h. Distribusi pengetahuan responden terhadap BNN di tiap provinsi sangat beragam.
Namun responden yang mengetahui BNN di sebagian besar provinsi mencapai
lebih dari 90%, kecuali di 3 (tiga) provinsi yaitu Papua Barat yang hanya sebesar
81,6%, Nusa Tenggara Barat sebesar 74,8%, dan Kepulauan Riau sebesar 60,6%.
Pengetahuan responden terhadap BNN tertinggi berada di Provinsi Bali sebesar
99,7% dan paling rendah berada di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 60,6%.
i. Yang mengetahui BNNP di semua provinsi lebih sedikit dibandingkan yang
mengetahui BNN, kecuali 3 (tiga) provinsi yaitu Papua Barat, Nusa Tenggara Barat,
dan Kepulauan Riau. Pada ketiga provinsi tersebut, persentase responden yang
mengetahui BNNP lebih besar daripada persentase responden yang mengetahui
BNN. Pengetahuan tentang BNNP tertinggi berada di Provinsi Kepulauan Riau
sebesar 96,0% dan paling rendah di Provinsi DKI Jakarta sebesar 65,7%.
j. Indeks kepercayaan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap tugas utama BNN, hal ini terlihat dengan lebih tingginya
nilai indeks kepercayaan masyarakat yang mengetahui tugas utama BNN
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mengetahui. Masyarakat yang
mengetahui tugas BNN memiliki indeks kepercayaan terhadap BNN sebesar
87,29 (kategori sangat baik) sedangkan masyarakat yang tidak mengetahui tugas
BNN memiliki indeks kepercayaan sebesar 79,40 (kategori baik).
k. Dari seluruh kelompok masyarakat menunjukkan indeks kepercayaan dalam
kategori sangat baik. Kelompok masyarakat yang berasal dari kalangan
Kementerian dan Lembaga memiliki indeks kepercayaan terhadap BNN paling
tinggi, sedangkan Kelompok masyarakat yang berasal dari kalangan media
menunjukkan nilai indeks kepercayaan terhadap BNN lebih rendah dibandingkan
kelompok masyarakat lainnya.
l. Berdasarkan jenis pekerjaan, masyarakat dengan profesi TNI dan Polri menunjukkan

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


50 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
angka indeks paling tinggi dan masyarakat yang berprofesi peternak menunjukkan
angka indeks paling rendah. Indeks kepercayaan Kementerian/Lembaga memiliki
nilai tertinggi sebesar 88,8 dan indeks kepercayaan Media memiliki nilai terendah
sebesar 86,02, bahkan dari anggota TNI/ POLRI mendapat poin indeks yaitu 92,63.
Hal ini merupakan indikasi baiknya proses kolaborasi antara BNN dan TNI/ POLRI
selama ini.
m. Responden yang pernah mengikuti atau menerima layanan BNN sebesar 54,2%,
sedangkan responden yang tidak pernah mengikuti atau menerima layanan BNN
sebesar 45,8%.
n. BNN dapat membangun dan menjaga citra positif di mata masyarakat yang
mendapat layanan, indeks kepercayaan masyarakat terhadap BNN jauh lebih
tinggi pada yang menerima layanan yaitu sebesar 89,18 dengan kategori sangat
baik, sedangkan pada masyarakat yang tidak pernah menerima layanan dari
BNN, sebesar 79,00. Bagi mereka yang tidak pernah menerima layanan BNN
mengalami penurunan dari tahun 2022 ke tahun 2023, yaitu 86,21 menjadi 79,00
o. Perbandingan indeks berdasarkan pengalaman menerima layanan dari BNNP
tahun 2022 dan 2023 membuktikan bahwa BNNP juga dapat membangun dan
menjaga citra positif di mata masyarakat. Masyarakat yang pernah menerima
layanan dari BNNP memiliki indeks kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi
(89.64) sedangkan masyarakat yang belum pernah menerima layanan dari BNNP
memiliki angka indeks lebih rendah (84.29).
p. Indeks kepercayaan masyarakat berdasarkan karakteristik responden dihasilkan
informasi bahwa pada Indeks kepercayaan masyarakat kelompok laki-laki lebih
tinggi dibandingkan perempuan. Indeks kepercayaan masyarakat berdasarkan
kelompok usia menunjukkan bahwa indeks kepercayaan masyarakat tertinggi
berada pada kelompok usia 15-19 tahun dan terus menurun seiring bertambahnya
usia. Masyarakat yang tidak sekolah dan berada pada tingkat pendidikan SMP
dan SMA menunjukkan indeks kepercayaan lebih tinggi dibandingkan masyarakat
pada tingkat pendidikan lainnya.
q. Distribusi responden masih mayoritas ASN, pegawai dan pelajar/mahasiswa.
Sehingga partisipasi dalam survey ini lebih dari dua pertiga adalah dari sektor
formal, sementara kelompok sektor informal (nelayan, petani buruh, pedagang,
supir ojek dll) padahal kelompok sektor informal sangat besar di Indonesia.
r. Responden 90% lebih berpendidikan minimal SMA sederajat. Survei indeks
kepercayaan terhadap BNN masih belum banyak diakses/partisipasi pendidikan
SMP dan dibawahnya.

7.2. Rekomendasi

a. Kepercayaan merupakan indikator keberhasilan kebijakan, keberhasilan


manajerial, dari Upaya BNN serta penilaian atas dampak yang dirasakan oleh
masyarakat Indonesia. Namun kepercayaan adalah dinamis dan harus dikelola.
Maka perlu upaya-upaya mempertahankan tingkat kepercayaan yang sudah
dalam kategori “sangat baik” tersebut baik dalam bentuk peningkatan kualitas
ataupun perluasan Program dan perluasan jangkauan Program P4GN.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 51
b. Perlunya penguatan kolaborasi dengan media, agar tingkat kepercayaan media
semakin meningkat sekaligus akan meningkatkan publikasi BNN/BNNP oleh
media kepada publik.
c. Perlunya peningkatan publikasi BNN dan program P4GN terutama di tingkat
provinsi agar pengetahuan dan kepercayaan masyarakat terhadap BNN dan
BNNP dapat meningkat.
d. Kelompok masyarakat yang berasal dari kalangan Kementerian dan Lembaga yang
telah memiliki indeks kepercayaan terhadap BNN paling tinggi, perlu diperkuat
kolaborasi/kemitraannya agar dapat konsisten mengimplementasikan program
P4GN di lingkungan Kementerian/Lembaga serta dapat bersama-sama dengan
BNN/BNNP menyusun dan implementasi kegiatan Inovasi untuk masyarakat.
e. Perlunya penguatan program dan kegiatan pada kelompok sektor informal
f. Hasil survei ini dapat dijadikan sebagai motivasi BNN dalam meningkatkan
kinerja dan kualitas Program P4GN terutama melalui 15 jenis layanan yang sudah
mendapatkan indeks kepercayaan masyarakat dengan kriteria sangat baik. 15
jenis layanan selain ditingkatkan kualitasnya juga perlu diperluas/diperbanyak
penyediaannya agar akses dari masyarakat sehingga masyarakat akan semakin
banyak yang terlayani. Selanjutnya perlu pemetaan apakah tiap BNNP/BNNK
sudah menyediakan layanan 15 jenis layanan tersebut dan apakah layanan yang
disediakan sudah sesuai dengan standar kualitas.
g. Berkaitan dengan layanan yang diberikan BNN kepada masyarakat, tentunya
BNN perlu terus berupaya untuk menjaga kepercayaan tersebut. Seperti contoh
menjaga kualitas pelayanan tes urine, menjaga dan merawat sarana yang telah
memadai, memastikan petugas yang disiapkan sesuai dengan kompetensinya,
dan hasilnya transparan.
h. BNN dan BNNP bersama-sama terus menerus melakukan sosialisasi terkait
tugas BNN/BNNP yaitu kebijakan dan pelaksanaan program P4GN serta
mensosialisasikan jenis layanan yang disediakan BNN/BNNP kepada masyarakat
sehingga tingkat kepercayaan akan terjaga dan bahkan meningkat. layanan
yang diberikan harus mempunyai standar dan meningkatkan kualitas, mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mudah diakses oleh masyarakat.
i. Gencarnya publikasi tentang pelayanan yang diberikan BNN maupun BNNP atau
mudahnya akses masyarakat terhadap layanan BNN dan BNNP.
j. Penguatan sosialisasi dan peningkatan akses layanan di BNNP perlu dilakukan
mengingat masih banyak yang belum tahu BNNP. BNNP perlu melakukan
penguatan kegiatan “branding” seperti yang dilakukan BNN, BNN diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan sosialisasi dan branding agar masyarakat mengetahui
keberadaan BNN sebagai lembaga yang menangani permasalahan narkoba di
Indonesia.
k. BNN dan BNNP mengajak masyarakat untuk dapat memberikan dukungan
dalam bentuk partisipasi nyata dalam program-program atau kebijakan yang
dikeluarkan BNN dalam menanggulangi permasalahan narkoba di Indonesia.
Menjangkau masyarakat dengan lebih luas lagi mengingat provinsi di Indonesia
sudah berkembang jumlahnya dengan pertumbuhan ekonomi sosial juga pesat
dan ancaman narkoba juga meningkat.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


52 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
l. BNN dan BNNP lebih men-“generate”/menstimulasi inovasi dan inisiatif di masyarakat
untuk membuat program yang mendukung program P4GN. Sehingga akan banyak
pengalaman kolaborasi atau bekerja sama dalam berbagai kegiatan sehingga
memberikan kesan positif dan muncul rasa saling mempercayai kedua belah pihak.
m. Program apresiasi (award) bagi BNNP yang meningkat indeks (pelayanannya).
n. Perluasan program pencegahan atau pemberdayaan masyarakat di lingkungan
kerja sektor informal (nelayan, petani buruh, pedagang, supir ojek dll).
o. Ruang lingkup survei pengukuran indeks kepercayaan masyarakat terhadap
BNN pada tahun selanjutnya diharapkan tidak hanya mencakup level nasional
dan provinsi saja tetapi dapat mengukur indeks kepercayaan masyarakat hingga
tingkat kabupaten/kota sehingga hasilnya dapat menggambarkan pelayanan
BNNK dan input untuk kebijakan selanjutnya.

SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT


TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 53
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
54 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023 55
Pusat Penelitian, Data, dan Informasi
Badan Narkotika Nasional (PUSLITDATIN BNN)
Jl. MT Haryono No. 11 Cawang Jakarta Timur
Website : www.bnn.go.id
Email : puslitdatin@bnn.go.id
Call Center : 184
SMS Center : 0812-221-675-675
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT
56 TERHADAP BADAN NARKOTIKA NASIONAL TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai