Anda di halaman 1dari 3

Disusun oleh

MUHDAR
NIM : 22120044
ANALISIS HUKUM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG WNI DI MYANMAR

YANG DIPEKERJAKAN DI DAERAH KONFLIK

1. Posisi kasusu
Disusun oleh
MUHDAR
NIM : 22120044

2. Dasar hukumnya

Di Indonesia definisi perdagangan orang terdapat dalam Undang-undang Nomor 21


Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yaitu : “Tindakan
perekrutan, pengangkatan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan
seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,
penyekapan,pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan
hutang atau memberikan bayaran atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang
yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun
antar negara untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang terekploitasi”8 . Definisi
diatas menggambarkan bahwasannya perdagangan orang bisa mencakup segala perbuatan
yang bersifat illegal dan dilaksanakan dengan cara melawan hukum untuk tujuan mencari
keuntungan oleh satu pihak dengan merugikan pihak lainnya yang tidak dapat melakukan
tindakan yang selayaknya.

3. Analisa hukum

Di Indonesia ketentuan mengenai larangan perdagangan orang untuk tujuan prostitusi pada
dasarnya telah diatur dalam KUHP Pasal 324 KUHP dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Bab II mengenai sanksi
tindak pidana perdagangan orang yang berisi 17 Pasal, mulai Pasal 2 sampai dengan Pasal 18.
Penerapan sanksi pidana di Indonesia di implementasikan ke dalam KUHP, penjatuhan sanksi
pidana terhadap tindak pidana perdagangan orang (human trafficking) dalam KUHP diatur
didalam buku II Pasal 295 Ayat (1) Angka 1 dan 2, Pasal 295 Ayat (2), Pasal 296, Pasal 297,
Pasal 298 Ayat (1), (2) dan Pasal 506 KUHP. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 10, yang
memenuhi unsur-unsur dalam putusan ini yaitu, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

4. Kesimpulan
Disusun oleh
MUHDAR
NIM : 22120044
Kementerian Luar Negeri atau Kemlu mengumumkan sejumlah 26 warga negara Indonesia
atau WNI, korban tindak pidana perdagangan orang yang sempat terjebak di Myawaddy,
wilayah konflik di perbatasan Myanmar dan Thailand pada Kamis, 25 Mei 2023, berhasil
dipulangkan ke Indonesia. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri
Judha Nugraha dalam pesan singkat pada Jumat, 26 Mei 2023 mengatakan repatriasi para WNI
Korban TPPO dilakukan setelah melalui proses screening dan asesmen yang dilakukan oleh
Tim Gabungan Satgas Anti TPPO Thailand. Sebelumnya KBRI Yangon dan KBRI Bangkok
berhasil mengevakuasi mereka melalui jejaring lokal yang memiliki akses ke Myawaddy
dalam dua tahap pada 5 Mei 2023 sebanyak 4 orang, kemudian 6 Mei 2023 sebanyak 16 orang.
Ke 20 WNI, kata Judha, kemudian bergabung dengan 6 orang WNI yang sudah berada di
Bangkok, yang sebelumnya sudah berhasil keluar dari wilayah konflik. WNI tersebut berasal
dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Riau, dan Sulawesi Selatan. Menjadi sorotan
sejak Maret 2023, para WNI itu diduga dipekerjakan perusahaan online scam untuk menjadi
penipu online dengan gaji menggiurkan mulai 12 juta hingga 25 juta rupiah.

REFERENSI
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230509203840-12-947437/fakta-fakta-kasus-20-wni-
korban-perdagangan-orang-di-myanmar
https://nasional.tempo.co/read/1732973/komnas-ham-duga-kasus-perdagangan-orang-dibekingi-
aparat-pemerintah
Adam Chazwi, Pelajaran Hukum Pidana Bagan I, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002

Anda mungkin juga menyukai