Disusun Oleh :
NPM : 21021026
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK BANGGAI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah -nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “Perjanjian Dalam
Kerja” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah “Hukum Perikatan Dagang” Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, mungkin terdapat kesalahan yang
belum saya ketahui. Maka dari itu saya memohon saran serta kritik yang bersifat membangun
guna untuk menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Penulis :
Nur Amelinda
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan 6
3.2. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Perjanjian dalam kerja adalah dokumen hukum yang mengatur hubungan antara
seorang karyawan (pekerja) dan perusahaan (pengusaha atau majikan) yang
mempekerjakannya. Perjanjian ini memuat berbagai hal penting, seperti hak dan
kewajiban karyawan, kondisi kerja, gaji, jadwal kerja, durasi kerja, serta aturan dan
peraturan yang berlaku di tempat kerja. Secara umum, perjanjian kerja memiliki tujuan
untuk menciptakan dasar yang jelas dan sah bagi hubungan kerja antara kedua belah
pihak, serta melindungi hak dan kewajiban masing-masing.
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah :
1.3. Tujuan
Identifikasi Pihak: Perjanjian dalam kerja harus mencantumkan identitas jelas dari
kedua pihak yang terlibat, yaitu perusahaan dan karyawan. Ini mencakup nama,
alamat, dan detail pribadi.
Deskripsi Pekerjaan: Perjanjian harus merinci tugas, tanggung jawab, dan
pekerjaan yang akan dijalankan oleh karyawan. Hal ini mencakup jenis pekerjaan,
tugas khusus, dan harapan yang dihadirkan kepada karyawan.
Kompensasi: Ruang lingkup perjanjian meliputi gaji, tunjangan, insentif, dan
bentuk kompensasi lainnya yang akan diterima oleh karyawan. Ini bisa mencakup
perincian gaji bulanan, jam kerja, serta bonus atau tunjangan khusus.
Durasi Kontrak: Perjanjian harus menjelaskan durasi atau masa berlaku kontrak,
apakah itu kontrak jangka pendek atau jangka panjang. Ini dapat mencakup
tanggal dimulainya kontrak dan tanggal berakhirnya.
Aturan dan Peraturan : Perjanjian harus merinci aturan dan peraturan yang harus
diikuti oleh karyawan selama bekerja di perusahaan. Ini bisa termasuk etika kerja,
kode berpakaian, kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan, dan tata tertib
lainnya.
Hak dan Kewajiban Karyawan: Perjanjian mencantumkan hak dan kewajiban
karyawan, termasuk hak untuk cuti, asuransi kesehatan, pensiun, serta tanggung
jawab yang harus diemban dalam pekerjaan.
Pemutusan Hubungan Kerja: Perjanjian kerja juga merinci ketentuan mengenai
bagaimana dan kapan hubungan kerja dapat diakhiri. Ini mencakup alasan
pemutusan dan prosedur yang harus diikuti.
Kerahasiaan dan Non-Persaingan: Jika relevan, perjanjian dapat mencakup
ketentuan mengenai kerahasiaan informasi perusahaan dan larangan bekerja untuk
pesaing selama atau setelah berakhirnya hubungan kerja.
2. Kegunaan Perjanjian Dalam Kerja
Mengatur Hubungan Kerja: Perjanjian dalam kerja memberikan landasan hukum
yang jelas untuk hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan. Ini mengurangi
ketidakpastian dan potensi konflik.
Perlindungan Hukum: Perjanjian ini memberikan dasar hukum untuk melindungi
hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan. Jika terjadi sengketa, perjanjian ini
dapat digunakan sebagai referensi.
Pemenuhan Hukum: Perjanjian membantu perusahaan mematuhi undang-undang
dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, meminimalkan risiko hukum, dan
menjaga karyawan merasa dilindungi.
Kompensasi dan Kondisi Kerja: Perjanjian ini merinci kompensasi karyawan dan
kondisi kerja, menghindari ketidakjelasan atau ketidaksetujuan terkait gaji,
tunjangan, dan aturan kerja.
Ketertiban dalam Organisasi: Perjanjian kerja membantu menciptakan keteraturan
dalam organisasi dan memastikan bahwa semua pihak memahami apa yang
diharapkan dari mereka.
Pengaturan Pemutusan Hubungan Kerja: Perjanjian ini merinci prosedur
pemutusan hubungan kerja, yang dapat menghindari masalah hukum dan konflik
ketika karyawan dipecat.
Peningkatan Produktivitas dan Kinerja: Dengan memberikan kejelasan mengenai
tugas, tanggung jawab, dan harapan, perjanjian ini dapat meningkatkan motivasi
dan kinerja karyawan.
2.2. Proses Pembentukan Perjanjian Kerja
a. Penawaran Pekerjaan
Proses dimulai ketika perusahaan membuat penawaran pekerjaan kepada calon
karyawan yang dipilih. Penawaran pekerjaan harus mencantumkan rincian penting,
seperti posisi, gaji, lokasi kerja, jam kerja, dan tanggal mulai.
b. Negosiasi
Setelah menerima penawaran pekerjaan, calon karyawan dapat memulai proses
negosiasi. Mereka dapat mengajukan pertanyaan, menawar gaji, atau meminta perubahan
lain dalam syarat dan ketentuan yang diajukan oleh perusahaan.
c. Penawaran Akhir
Setelah negosiasi, perusahaan dan calon karyawan mencapai kesepakatan akhir
tentang syarat-syarat perjanjian kerja. Penawaran pekerjaan akhir berisi semua rincian
yang telah disetujui dan menjadi dasar untuk pembuatan perjanjian.
d. Penyusunan Perjanjian
Perusahaan biasanya akan menyusun perjanjian kerja berdasarkan penawaran
pekerjaan akhir. Perjanjian ini mencakup semua rincian yang telah disepakati, seperti
deskripsi pekerjaan, gaji, jam kerja, hak dan kewajiban karyawan, dan aturan perusahaan.
e. Peninjauan Bersama
Setelah perjanjian kerja pertama kali disusun, perusahaan dan karyawan akan
meninjau bersama untuk memastikan semua rincian akurat dan sesuai dengan yang telah
disepakati.
f. Penandatanganan
Setelah peninjauan bersama, perjanjian kerja ditandatangani oleh perusahaan dan
karyawan. Ini adalah tahap terakhir dalam pembentukan perjanjian.
g. Salinan Perjanjian
Setelah penandatanganan, perusahaan harus memberikan salinan perjanjian kerja
kepada karyawan sebagai referensi. Karyawan harus menyimpan salinan ini dengan baik.
h. Implementasi
Perusahaan harus mengimplementasikan perjanjian kerja, memastikan bahwa
semua komitmen, seperti gaji dan manfaat, dipenuhi sesuai dengan yang disepakati.
Pembentukan perjanjian kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat bervariasi
tergantung pada konteks dan situasi. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat
mempengaruhi pembentukan perjanjian kerja:
3.1.Kesimpulan
Perjanjian dalam konteks kerja mengacu pada suatu kesepakatan tertulis atau lisan
antara dua pihak atau lebih yang menentukan syarat-syarat, hak, dan kewajiban yang terkait
dengan hubungan kerja. Perjanjian kerja ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti gaji, jam
kerja, cuti, tugas dan tanggung jawab, periode kontrak, dan hal-hal lain yang relevan dengan
pekerjaan.
3.2. Saran