Anda di halaman 1dari 9

Makalah

PERSIAPAN DOKUMEN PERJANJIAN KERJA DAN IDENTIFIKASI


KEBUTUHAN PROGRAM ORIENTASI PERUSAHAAN

Dosen Pengampu: Bambang Wardoyo, S.E., M.M

Disusun Oleh:

Angger Firmansyah (102021005)


Della Friska Yasinta (102021011)
Imanda Putri (102021013)
Nazalal Furqon Ramadhan (102021020)
Raissa Indrasari R (102021022)

PROGRAM STUDI DIII – MSDM


POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
2022/2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. wb

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “Persiapan Dokumen Perjanjian Kerja dan Identifikasi Kebutuhan Program Orientasi
Perusahaan”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bambang Wardoyo, S.E., M.M yang
telah memberikan tugas makalah ini dan semua pihak yang terkait. Penulis sadar bahwa
penulisan makalah yang dibuat ini jauh dari kata sempurna baik dilihat dari penyusunan
kalimat dan juga isinya.

Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, dan
usul guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Jakarta, 29 Mei 2022


Penulis

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Perjanjian Kerja................................................................................................................6
2.2 SOP Perjanjian Kerja........................................................................................................6
2.3 Kebutuhan Program Orientasi..........................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................7
3.1 Simpulan...........................................................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki perjanjian kerja sesuai dengan standardnya masing-masing.


Calon karyawan yang melamar pada perusahaan membuat perjanjian kerja sebelum mulai
bekerja di perusahaan. Perjanjian kerja digunakan apabila terdapat salah satu pihak baik dari
karyawan maupun perusahaan melakukan pelanggaran maka perjanjian kerja tersebut dapat
dibawa pada jalur hukum. Perjanjian kerja dalam bahasa belanda disebut Arbeidsoverenkoms.
Pasal 1601a KUH Perdata memberikan pengertian perjanjian kerja adalah “suatu perjanjian
dimana pihak kesatu (siburuh), mengikatkan dirinya untuk di bawah perintah pihak yang lain,
si majikan untuk suatu waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan menerima upah.
Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada
Pasal 1 angka 14 memberikan pengertian bahwa “perjanjian kerja adalah suatu perjanjian
antara pekerja atau buruh dan pengusaha atau pemberi kerja yan memuat syarat – syarat
kerja, hak, dan kewajiban kedua belah pihak.” Perjanjian kerja sangat penting untuk dimiliki
oleh setiap karyawan yang akan memulai bekerja, karena dengan perjanjian kerja tersebut
karyawan dapat mengetahui stastus kerja mereka, lamanya mereka bekerja, upah yang
mereka dapatkan dan hal-hal lainnya yang didapatkan oleh karyawan dari pihak perusahaan.
Selain itu pada perjanjian kerja tersebut berisi mengenai sanksi-sanksi kerja yang didapatkan
oleh perusahaan bahkan karyawan itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja?


1.2.2 Bagaimana SOP dalam melaksanakan Perjanjian Kerja
1.2.3 Bagaimana cara membuat Kebutuhan Program Orientasi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Perjanjian Kerja


1.3.2 Untuk mengetahui SOP dalam melaksanakan Perjanjian Kerja
1.3.3 Untuk mengetahui cara membuat Kebutuhan Program Orientasi Perusahaan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja dalam bahasa belanda disebut Arbeidsoverenkoms. Pasal 1601a KUH
Perdata memberikan pengertian perjanjian kerja adalah “suatu perjanjian dimana pihak kesatu
(siburuh), mengikatkan dirinya untuk di bawah perintah pihak yang lain, si majikan untuk
suatu waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan menerima upah.
Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada
Pasal 1 angka 14 memberikan pengertian bahwa “perjanjian kerja adalah suatu perjanjian
antara pekerja atau buruh dan pengusaha atau pemberi kerja yan memuat syarat – syarat
kerja, hak, dan kewajiban kedua belah pihak. Menurut Imam Soepomo berpendapat bahwa
perjanjian kerja adalah “ suatu perjanjian kerja dimana pihak kesatu (buruh), mengikatkan
diri untuk bekerja dengan menerima upah dari pihak kedua yakni majikan, dan majikan
mengikatkan diri untuk mempekerjakan buruh dengan membayar upah. Menurut Endah
Pujiastuti pengertian perjanjian kerja adalah“perjanjian kerja merupakan suatu bentuk
persetujuan antara pengusaha dengan pekerja/buruh, sehingga perjanjian kerja tidak ditarik
kembali dan atau diubah, kecuali atas persetujuan para pihak

2.2 SOP Perjanjian Kerja


Perjanjian Kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan
dan/atau tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat
syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban pekerja dan perusahaan. Perjanjian Kerja menurut
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003) adalah
perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat
syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Pada dasarnya untuk menyatakan suatu perjanjian kerja dianggap sah atau tidak maka
wajib untuk memperhatikan ketentuan dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa :
Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat;
1. Kesepakatan para pihak yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu pokok persoalan tertentu
4. Suatu sebab yang tidak terlarang

5
Sejalan dengan itu, Pasal 52 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
juga menegaskan bahwa:
Perjanjian kerja dibuat atas dasar:
1. Kesepakatan kedua belah pihak
2. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
3. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan
4. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan,
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

2.3 Kebutuhan Program Orientasi


Program Orientasi merupakan suatu kegiatan bagi karyawan baru yang harus
dilakukan untuk mempercepat proses adaptasi karyawan baru terhadap lingkungan kerja dan
pekerjaannya atau dengan kata lain kegiatan program orientasimerupakan persiapan atau
pembekalan kepada seorang karyawan baru agar dapat segera memahami tentang organisasi,
dapat diterima oleh rekan kerja dan dapat segera memulai bekerja sesuai dengan
produktifitasnya.
Program Orientasi seorang karyawan baru akan dapat mengurangi rasa gugup dan takut yang
dapat mempengaruhi kinerjanya.
Melaksanakan Program Orientasi dilakukan dengan 3 tahap, yaitu:
1. Persiapan Program Orientasi
a. Tahap ini dilakukan dengan mendesain program organisasi yang akan
dilakukan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Materi
apa saja yang diberikan dapat ditentukan dengen mengidentifikasi jabatan
karyawan baru yang kemudian di sesuaikan dengan materi yang akan
diberikan.
b. Mengidentifikasi kebutuhan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan.
Perlengkapan dan peralatan disesuaikan dengan desain program, terutama
materi.
c. Pembentukan tim pelaksana, tim pendamping dan pihak pihak terkait.
2. Pelaksanaan program orientasi merupakan tanggung jawab HRD, yang dalam
pelaksanannya bisa melibatkan semua bagian yang ada, sesuai dengan keutuhan.

6
3. Pelaksanaan program orientasi akan diakhiri dengan melaksanakan evaluasi bagi
peserta maupun pelaksana program. Hasil evaluasi merupakan masukkan bagi
penyempurnaan program orientasi yang akan datang.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Setiap perusahaan memiliki perjanjian kerja sesuai dengan standardnya masing-


masing. Calon karyawan yang melamar pada perusahaan membuat perjanjian kerja sebelum
mulai bekerja di perusahaan. Perjanjian kerja digunakan apabila terdapat salah satu pihak
melakukan pelanggaran.
Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
pada Pasal 1 angka 14 memberikan pengertian bahwa “perjanjian kerja adalah suatu
perjanjian antara pekerja atau buruh dan pengusaha atau pemberi kerja yan memuat syarat –
syarat kerja, hak, dan kewajiban kedua belah pihak.
Dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang
menyatakan bahwa :
Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat;
1. Kesepakatan para pihak yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu pokok persoalan tertentu
4. Suatu sebab yang tidak terlarang

Program Orientasi dilakukan untuk mempercepat proses adaptasi karyawan baru


terhadap lingkungan kerja dan pekerjaannya. Program Orientasi seorang karyawan baru akan
dapat mengurangi rasa gugup dan takut yang dapat mempengaruhi kinerjanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/A11A/2014/A.131.14.0241/A.131.14.0241-05-BAB-
II-20190124065722.pdf
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/jaminan-kerja-1/perjanjian-kerja
https://id.scribd.com/document/498794263/Modul-4-PROGRAM-ORIENTASI

Anda mungkin juga menyukai