PENDAHULUAN
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular dan bersifat kronik.
intraseluler obligat dan terjadi pada kulit dan saraf tepi. Kuman Mycobacterium
leprae pertama kali menyerang pada syaraf perifer, yang kemudian mengenai
kulit dan mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem retikulo endotel
penderita, mata, otot, tulang dan testis. Penyakit kusta sangat ditakuti karena
dapat menimbulkan cacat tubuh, tetapi gejalanya tidak selalu kelihatan. Harus
diwaspadai apabila mempunyai luka yang tidak kunjung sembuh dan tidak sakit
ketika ditekan.
Tanda gejala tahap awal yang muncul adalah berupa kelainan warna kulit.
Menurut WHO, kriteria untuk penegakan diagnosis kusta ada tiga, yaitu, Lesi
kulit yang berupa bercak hipopigmentasi atau lesi kulit kemerahan dengan
ditemukan basil tahan asam (BTA) di lapisan kulit. Tanda-tanda penyakit kusta
yaitu, adanya bercak tipis seperti panu pada badan/ tubuh manusia.
mukosa saluran pernapasan atas dan mata. Penatalaksanaa kasus kusa yang
2
Pada tahun 2017 jumlah penderita kusta yang dilaporkan dari 150 negara
di semua regional WHO adalah sebanyak 210.671 kasus baru kusta dan jumlah
dengan angka cacat tingkat 2 sebesar 1,6 per 1.000.000 penduduk. Angka
prefelensi dan angka penemuan kasus baru, Pada tahun 2000 indonesia telah
mencapi status eliminasi kusta.( prefelensi kusta <1 per 10.000 penduduk).
kasus/10.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru sebesar 6,42 kasus per
tiga terbanyak di dunia setelah India dan Brasil serta peringkat teratas di
penyakit kusta di Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2018 juga
masih menunjukkan banyak kasus baru. Dan di tahn 2018 Lampung mencatat
untuk di Lampung.
dengan proporsi kusta MB tertinggi pada tahun 2018 yaitu Lampung berkisar
memenuhi kriteria sehat minimum komponen rumah dan sarana sanitasi dari tiga
komponen (rumah, sarana sanitasi dan perilaku) di satu wilayah kerja pada kurun
berdampak kepada penderita kusta dari berbagai aspek dan juga berakibat
pada kualitas hidup yang semakin menurun dari Aspek Fisik, Psikologis,
Ekonomi, Sosial.
Lampung Timur”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Timur
4
Timur
Lampung Timur
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Instansi
Lampung Timur.
3. Bagi Masyarakat
dan lingkungan.
5
Dalam hal ini penulis membatasi penulisan pada gambaran rumah pada
Lampung Timur yang meliputi gambaran suhu rumah, luas kamar, kelembaban