Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BERBASIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PEER


TEACHING METHOD UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR AQIDAHAKHLAK SlSWA KELAS VIII SMP ISLAM
KEPUNG

Disusun Dalam Rangka


Memenuhi Salah Satu Tugas
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

Oleh:
SHOLIKUL HADI
NPM:18.01.09152

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI
2021
PERSETUJUAN

Laporan PPL Berbasis PTK dengan judul:

PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PEER


TEACHING METHOD UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR AQIDAHAKHLAK SlSWA KELAS VIII SMP ISLAM
KEPUNG

Penelitian ini Dilaksanakan Dikelas VIII-A


SMP Islam Kepung
Tahun 2021

Oleh:
SHOLIKUL HADI
NPM: 18.01.09152

Telah disetujui oleh Guru Pamong pada :

Hari : ......................................................
Tanggal : ......................................................

Kediri,_________________________
Mengetahui
Kepala Sekolah/Madrasah, Guru Pamong,

Abdul Haris Mufti, S.Pd Dra. Himatun Nadhifah


NIP.- NIP.-
PENGESAHAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul :

PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PEER


TEACHING METHOD UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR AQIDAHAKHLAK SlSWA KELAS VIII SMP ISLAM
KEPUNG

Penelitian ini Dilaksanakan Dikelas VIII-A


SMP Islam Kepung
Tahun 2021

Oleh:
SHOLIKUL HADI
NPM: 18.01.09152

Telah disahkan oleh Dosen Pembimbing pada :

Hari : ......................................................
Tanggal : ......................................................

Kediri,_______________________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah Dosen Pembimbing,

M. Arif Khoiruddin, S.Sos.I., M.Pd.I Dr. Lilik Nur Latifah, M.Pd.I


LAPORAN HASIL SURVEY/OBSERVASI

Waktu Pelaksanaan, Kondisi Sekolah dan Rencana Mata Pelajaran Yang


Diajarkan atau di PTK-kan :

Waktu dan Rencana Mata Pelajaran


Kondisi Sekolah
Yang dan atau Di PTK-Kan
Gambaran
Hari / Nama Mata Data Pimpinan, Rencana Materi Rencana
Tanggal Pelajaran Guru dan Siswa yang diajarkan
Kasus yang
Ditangani
Sabtu,5 Akidah  Kepala SMP  Menghindari Peningkatan
November Akhlak Islam akhlak tercela Motivasi
2021 - 23 Kepung: kepada diri Belajar
November ABDUL sendiri Siswa
2021 HARIS (ananiah,
MUFTI, putus asa,
S.Pd ghodob,
 Jumlah tamak, dan
Guru : 17 takabbur)
Orang
 Jumlah
Siswa Kelas
VIII : 17
Siswa

Mengetahui, Kediri,
Guru Pamong, Peserta PPL – PTK

Dra. HIMATUN NADHIFAH SHOLIKUL HADI


NIP.- NPM: 18.01.09152
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala


atas Rahmat, Nikmat, Taufik, Hidayah dan Karunia-Nya baik berupa nikmat
jasmani maupun rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
penulis memberi judul “Pendekatan Model Pembelajaran Berbasis Peer
Teaching Method Untuk Meningkatkan Motifasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa
Kelas VIII SMP Islam Kepung”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi akhiru zaman
yaitu Nabi Agung Muhammad .saw, yang telah membawa umatnya dari zaman
jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti yang penulis rasakan pada detik ini, dan
beliaulah Nabi yang dinantikan syafaatnya dihari yaumil qiyamah kelak. Semoga
kita adalah salah satu umat beliau yang mendapatkan syafaatnya. Amin.
Penulis menyadari bahwa laporan yang penulis buat ini dapat terselesaikan
karena adanya bantuan dan motifasi-motifasi dari berbagai pihak. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada yang terhormat :

1. Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA, Selaku Rektor Institut Agama Islam
Tribakti (IAIT) Kediri.
2. M. Arif Khoiruddin, S.Sos.I., M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri.
3. Dr. Lilik Nur Latifah, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
4. Abdul Haris Mufti, S.Pd selaku Kepala SMP Islam Kepung.
5. Dra. Himatun Nadhifah, selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Akidah
Akhlak di SMP Islam Kepung.
6. Ayahanda dan Ibunda yang telah membimbing saya sejak kecil hingga
dewasa.
7. Seluruh rekan – rekanita Mahasiswa Institut Agama Islam Tribakti (IAIT)
Kediri yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegaiatan PPL.
8. Siswa-siswi kelas VIII-A di SMP Islam Kepung.
Penulis hanya dapat berdo’a semoga amal dan budi baik mereka mendapat
imbalan yang berlimpahdari Allah Yang Maha Kaya.
Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak,
begitu pula dengan PTK yang penulis susun ini masih jauh dari kesempurnaan
meskipun telah penulis lakukan secara maksimal, hal ini disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan pembenahan, saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan penelitian selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
perkembangan pendidikan dan bagi para pembaca.

Kediri,
Penulis,

SHOLIKUL HADI
NPM: 18.01.09152
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iii
LAPORAN HASIL SURVEY/OBSERVASI............................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................3
D. Kegunaan Penelitian.................................................................... 3
E. Definisi Operasional.................................................................... 4
BAB II METODE PENELITIAN................................................................... 15
A. Desain Penelitian......................................................................... 15
B. Latar Dan Subjek Penelitian........................................................ 16
C. Prosedur Penelitian...................................................................... 18
1. Perencanan.............................................................................. 18
2. Pelaksanaan............................................................................. 19
3. Pengamatan............................................................................. 20
4. Refleksi Hasil Tindakan......................................................... 20
BAB III PAPARAN HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN................ 22
A. Paparan Hasil Tindakan............................................................... 22
1. Paparan Tindakan Siklus I..................................................... 22
2. Paparan Tindakan Siklus II................................................... 25
B. Pembahasan................................................................................. 29
1. Refleksi Motivasi Siswa pada Siklus I dan II........................ 29
2. Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I dan II........................... 30
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 31
A. Kesimpulan.................................................................................. 32
B. Saran............................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa banyak siswa kelas VIII SMP Islam
Kepung bersikap pasif ketika berlangsung pembelajaran dikelas. Selama
pembelajaran berlangsung siswa menjadi pendengar yang baik. Ketika guru
mejelaskan materi pelajaran kebanyakan mereka diam. Demikianpun ketika guru
memberikan pertanyaan, sebagian besar siswa diam tanpa komentar. Apalagi
ketika guru meminta agar siswa bertanya, merekapun diam. Fakta ini dilatar
belakangi karena siswa kurang diberikan strategi pembelajaran yang memadai.
Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran di sekolah dibutuhkan kreativitas dan
keaktifan seorang pengajar dalam membuat strategi belajar mengajar semenarik
mungkin sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya materi aqidah
akhlak.
Sehagaimana dijelaskan diatas bahwa proses belajar yang menarik dan
aktif adalah keinginan setiap praktisi pendidikan. Seorang guru dalam sebuah
proses belajar mengajar dituntut untuk menggunakan berbagai metode yang
menarik untuk menciptakan proses belajar yang kondusif. Salah satu metode yang
menarik dalam proses belajar mengajar adalah metode pendekatan Peer teaching
method, dimana dalam prosesnya lebih mengedepankan atau berpusat pada
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar (Student Center). Dengan
pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan siswa (Student Activity)
diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar yang pada akhirnya juga
diikuti dengan hasil atau prestasi belajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan
menekankan pada Peer teaching method siswa perlu dilaksanakan secara terus
menerus. Hal ini dapat dilakukan apabila pola interaksi antara guru dan siswa
terjalin dengan baik. Namun hal lain yang juga sangat penting dalam
melaksanakan kegiatan tersebut demi meningkatkan motivasi belajar dan Peer
teaching method siswa dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru
dalam merencanakan suatu proses kegitan belajar mengajar sehingga tercapai
tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan sebuah
penelitian tindakan kelas dengan berfokus pada peningkatan motivasi belajar
siswa dalam bidang aqidah akhlak melalui kegiatan pembelajaran berbasis Peer
teaching method.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini
peneliti dapat merumuskan beberapa focus penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan belajar dengan menggunakan metode Peer
teaching method mata pelajaran aqidah akhlak pokok bahasan Menghindari
Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri pada siswa SMP Islam Kepung kelas VIII
semester I tahun pelajaran 2021 ?
2. Apakah metode Peer teaching method dapat meningkatkan motifasi dan
hasil belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak pokok bahasan Menghindari
Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri pada siswa SMP Islam Kepung kelas VIII
semester I tahun pelajaran 2021 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan
kelas ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Tingkat Pendekatan berbasis Peer teaching method dalam menumbuhkan
motivasi belajar aqidah akhlak pokak bahasan Menghindari Akhlak Tercela
Kepada Diri Sendiri pada siswa SMP Islam Kepung kelas VIII semester I tahun
pelajaran 2021.
2. Tingkat dampak kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
pendekatan berbasis Peer teaching method dalam pembelajaran bidang aqidah
akhlak pokok bahasan Menghindari Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri pada
siswa SMP Islam Kepung kelas VIII semester I tahun pelajaran 2021.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
khazanah keilmuan :
1) Secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menghasilkan
temuan-temuan mengenai strategi pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan berbasis Peer teaching method pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak khususnya pada pokok bahasan Menghindari Akhlak Tercela Kepada
Diri Sendiri pada siswa SMP Islam Kepung kelas VIII semester I tahun
pelajaran 2021
2) Secara praktis, penelitian tindakan kelas ini bisa bermanfaat bagi :
a. Guru
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan bidang aqidah akhlak pada siswa SMP Islam Kepung kelas
VIII semester I melalui implementasi strategi pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan berbasis Peer teaching method, dan pada SMP
Islam umumnya.
b. Siswa
Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan berbasis Peer teaching method khususnya
materi Aqidah Akhlak
c. Lembaga
Sebagai satu masukan atau solusi untuk mengetahui hambatan dan
kelemahan penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk
memperbaiki dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi
di kelas, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
harapan akan diperoleh hasil prestasi yang optimal demi kemajuan
lembaga sekolah.
E. Definisi Operasional
1. PTK adalah Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Reseasrch)
2. Perbaikan Pembelajaran adalah hal-hal yang dilakukan pendidik untuk
meningkatkan proses pembelajaran peserta didiknya.
3. Model Pembelajaran Peer Teaching Method: adalah Metode mengajar
dengan cara berdiskusi atau juga dengan cara presentasi hasil diskusi.
Kelompok menyampaikan materi hasil diskusi dan memberi
kesempatan kepada teman-temannya untuk bertanya. Kelompok
menjawab setiap pertanyaan.
4. Motivasi adalah mendorong seseorang untuk bertindak atau
berkompetensi dengan suatu standart yang paling baik dalam
meningkatkan kemampuan diri1.
5. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar selama
periode tertentu yang di nyatakan. Dalam nilai akhir tertulis hasil
ulangan harian2.
6. Aqidah Akhlak adalah slah satu mata pelajaran kurikuler yang berada
di SMP Islam Kepung.

BAB II
1
Daryanto S.S, Kamus bahasa Indonesia (Surabaya: Apollo,1994) hal 141.
2
Jauhar fuad, Penelitian Tindakan Kelas, (Kediri: IAIT, 2009) hal 3
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil pembelajaran dari suatu individu tersebut
berinteraksi secara aktif dan positif dengan lingkungannya. Menurut
Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Selanjutnya Winkel
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kemampuan internal
yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan kemungkinan orang itu
melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.3
Maka hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengikuti proses belajar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses
pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri
siswa dengan adanya perubahan tingkah laku
.
2. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta


didik setelah menerima pengalaman belajar. Howard Kingsley membagi
tiga macam hasil belajar, yakni: (a) keterampilan dan kebiasaan, (b)
pengetahuan dan pengertian, serta (c) sikap dan citacita. Adapun Gagne
membagi lima kategori hasil belajar peserta didik di sekolah, yakni

3
Teni Nurrita, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA,” MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan

Tarbiyah 3, no. 1 (June 27, 2018): 171, https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171.


informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motoris.4
Ciri-ciri hasil belajar yang dicapai peserta didik melalui proses
belajar mengajar yang optimal adalah sebagai berikut: a) Kepuasan dan
kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. b)
Menambah keyakinan akan kemampuan diri c) Kemantapan dan
ketahanan hasil belajar d) Hasil belajar yang diperoleh secara menyeluruh
(komprehensif) e) Kemampuan peserta didik untuk mengontrol atau
menilai dan mengendalikan diri pada proses dan usaha belajar
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
peserta didik di sekolah, secara garis besar faktor tersebut dapat dibagi
menjadi dua bagian:

a) Faktor internal (faktor individu peserta didik) Faktor individu


peserta didik yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik
yang meliputi kesehatan mata, telinga, inteligensi, bakat dan minat peserta
didik. Selain itu, faktor fisiologis juga mempengaruhi keberhasilan peserta
didik dalam belajar sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong
faktor yaitu inteligensi, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar individu peserta didik)
(1) Lingkungan social Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
staf administrasi, dan teman-teman se-kelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang peserta didik.
(2) Lingkungan non-sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial
adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
peserta didik dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan peserta didik. Lingkungan non-sosial yaitu segala
4
Ali Imron, “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE

DEMONSTRASI PADA BIDANG STUDI AL-QUR’AN HADITS MI,” MAGISTRA: Media

Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman 7, no. 1 (February 10, 2018),

https://doi.org/10.31942/mgs.v7i1.1985.
sesuatu yang di luar peserta didik yang merangsang peserta didik untuk
mengadakan reaksi atau pembuatan belajar dikelompokkan dalam faktor
eksternal, diantaranya faktor keluarga, masyarakat lingkungan, teman
sekolah, fasilitas, dan kesulitan bahan ajar.

C. Hakikat Belajar Dan Mengajar


Berbicara tentang pendidikan selalu berkenaan dengan upaya
pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikanpun tergantung pada
unsur manusianya. Adapun unsur manusia yang paling menentukan
berhasilnya pendidikan adalah pelaksana pendidikan, yaitu guru. Karena
gurulah yang secara langsung mempengaruhi, membina, mengembangkan
kemampuan siswa agar menjadi manusia bertaqwa, cerdas, dan terampil.
Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, maka guru
harus menguasai bahan yang akan diajarkan dan terampil pula dalam hal
menyajikannya. Guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan
metode-metode pembelajaran sesuai dengan pokok-pokok bahasan atau
sub pokok bahasan.

D. Pembelajaran peer teaching method


Salah satu penyebab kurangnya keaktifan siswa bisa disebabkan
karena siswa malu bertanya kepada guru tentang kesulitan dalam proses
pembelajaran. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menerapkan
metode yang memungkinkan siswa dapat menyampaikan masalah yang
dialaminya tanpa rasa malu maupun canggung, salah satunya dengan
menerapkan metode pembelajaran peer teaching. Metode peer teaching
memungkinkan guru meminta bantuan kepada anak yang lebih pintar
untuk menerangkan materi kepada temannya".5 Metode peer teaching
tidak hanya berguna bagi siswa yang enggan bertanya atau kurang
aktif, tapi juga untuk siswa yang dijadikan tutor bagi temannya. Salah
satu tanda bahwa seseorang telah menguasai suatu materi adalah dia
bisa mengajarkannya kembali pada orang lain. Beberapa pakar
5
Dwi Wahyuni.Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Mengajar.
(Program Sarjana Universitas Negeri Malang. 2001) h.8
meyakini bahwa suatu subyek dapat dikatakan benar-benar dikuasai
hanya jika pembelajar mampu mengajarkannya kepada orang lain.
Mengajar teman (peer teaching) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya dan pada saat
yang bersamaan menjadi sumber belajar bagi satu sama lain
(Silberman, 2013).”6
Peer teaching menyediakan suatu konteks di dalamnya siswa yang
mengalami kesulitan mungkin lebih nyaman dalam mengajukan pertanyaan
ketika mereka tidak memahami pelajaran sehingga prestasi belajar pun
dapat meningkat (Djamarah, 2014).

a. Sistem pembelajaran peer teaching

Metode pembelajaran peer teaching adalah pembelajaran yang


terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang
memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari
dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk
menerima ide-ide dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman
sebayanya itu sendiri. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat
menghilangkan kecanggungan. Penjelasan teman sebaya lebih mudah
dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah
diri, malu, dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa yang kurang paham
tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya. Siswa dikatakan menguasai atau memahami pelajaran apabila
siswa tersebut mampu mengajarkannya kepada orang lain. Metode
pembelajaran peer teaching siswa diberikan kesempatan untuk
mempelajari pelajaran dan disaat bersamaan dapat menjadi sumber belajar
bagi temannya. Oleh karena itu, suasana belajar akan lebih hidup dan
siswa akan lebih aktif karena siswa menjadi saling berinteraksi
Dengan menerapkan strategi pembelajaran peer teaching pada
siswa berarti sekolah (guru dan murid) :
6
Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Kontemporer. (Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.2003) h.260
1) Mengembangkan dan menggunakan keterampilan peer teaching
berpikir kritis dan kerjasama kelompok.
2) Menyuburkan hubungan antar pribadi yang positif diantara siswa yang
berasal dari latar belakang yang berbeda.
3) Menerapkan bimbingan oleh teman.
4) Menciptakan lingkungan yang menghargai, menghormati nilai – nilai
ilmiah.
5) Membangun sekolah dalam suasana belajar.

Anda mungkin juga menyukai