Anda di halaman 1dari 2

Syarat Peminum

Meminum khamar atau alkohol yang memabukkan dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya dalam
Islam. Namun, perilaku ini tidak sulit untuk dijumpai di masa sekarang, meskipun semua Muslim
tahu keharaman meminum khamar. Nabi Muhammad bahkan menyebut peminum hingga penjual
khamar akan dilaknat Allah ta'ala. Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 90 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar,berjudi,(berkorban
untuk)berhala,mengundi nasib dengan panah,adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Meminum khamar merupakan perbuatan yang melanggar had Allah, Sedangkan khamar tersebut
adalah segala apapun yang memabukkan yang kita sendiri sebagai umat muslim di larang untuk
mengkonsumsinya. karenanya ia termasuk bagian dari jenis tindak pidana hudud. Apa itu Had,
Had adalah pelanggaran pengerjaan apa yang di larang Allah, dan diperintahkan untuk dijauhi
(tidak didekati), mengenai ketentuannya had tidak dilakukan pada orang yang mabuk (tidak
sadarkan diri) dan sakit, jika mabuk atau tidak sadarkan diri maka peminum ditunggu sampai
dalam keadaan sadar sedangkan sakit akan di tunggu sampai sembuh.
Syarat pemberlakuan had bagi peminum khamar juga haruslah seorang Muslim, berakal, baligh,
minum dengan sengaja tanpa dipaksa, mengetahui keharamannya dan tidak dalam kondisi sakit.
Pengharaman khamar dalam Islam bertujuan menjaga keselamatan agama seorang Muslim,
akalnya, badannya dan hartanya.
Peminum khamar tersebut akan dikenakan had ketika ia terbukti dengan pengakuan dia sendiri
atau dengan kesaksian dua orang saksi yang adil. Yang mana terdapat beberapa pendapat yaitu
Nabi SAW men jilid 40 kali, sahabat Abu Bakar menjilid 40 kali jilid, Umar 80 kali jilid dan
semuanya adalah sunnah. Sedangkan Ali men jilid tidak boleh kurang dari 40 kali, tetapi dapat
lebih dari 40 kali. Adapun juga jumlah pukulan (dera) dalam hukuman minuman keras adalah 40
kali. Sabda Rasulullah saw yang mana artinya sebagai berikut:
dari Anas in Malik ra. Dihadapkan kepada nabi SAW seorang yang telah meminum khamar,
kemudian beliau menjilidnya dengan dua tangkai pelapah korma kira kira 40 kali

Syarat-syarat peminum yang dapat dijatuhi had meminum minuman keras adalah
1.Baligh
 Syarat bagi orang yang minum khamar agar wajib dicambuk adalah sudah baligh. Bila
anak kecil di bawah umur yang belum baligh dan kedapatan minum khamar, maka tidak
berlaku atasnya hukum cambuk.
 Perlu diketahui bahwa hukum hudud secara umum tidak diberlakukan buat pelaku yang
berada di bawah umur. Hanya mereka yang sudah baligh saja yang dimungkinkan untuk
dijatuhi hukuman.
2.Berakal
 Hanya peminum khamar yang akalnya waras saja yang boleh dijatuhi hukuman. Dan
warasnya akal itu dinyatakan sehat jiwanya oleh dokter ahli jiwa.
 Sedangkan orang yang berpenyakit kejiwaan, entah idiot, gila, sinting, atau penderita
penyakit syaraf tertentu yang mengganggu kerja kesadaran otaknya, bila minum khamar
tidak ada ancaman hukum cambuk.
3.Minum dengan sengaja dan kehendak sendiri
 Kalau ada orang dipaksa minum khamar di bawah ancaman yang sekiranya
membahayakan jiwa atau nyawanya, maka tidak boleh dijatuhi hukuman. Walaupun
karena minum khamar dia jadi mabuk berat dan teler.
 Karena orang tersebut pada dasarnya tidak minum. Kalau pun pada kenyataannya dia
minum, hal itu terjadi karena dia berada dalam tekanan atau ancaman untuk
meminumnya.
 Orang yang berada di bawah ancaman atau dipaksa untuk minum, lalu dia tidak punya
pilihan lain kecuali harus meminum khamar, sementara hati kecilnya tetap menolak untuk
meminumnya, maka dia tidak perlu dicambuk atau dijatuhi hukuman. Sebab dia
melakukannya dalam keadaan terpaksa.

4.Islam
 Hanya orang yang beragama Islam saja yang bila minum khamar wajib dihukum
dicambuk 80 atau 40 kali. Kalau ternyata yang minum itu tidak beragama Islam, justru
malah bebas dan tidak diberlakukan hukuman hudud ini.
 Maka ketakutan sebagian pemeluk agama selain Islam atas berlakunya hukum Islam
sangat tidak beralasan, sebab hukum cambuk peminum khamar ternyata hanya berlaku
buat mereka yang resmi dan sah memeluk agama Islam. Sedangkan non muslim tidak
bisa dihukum bahkan tidak bisa dilarang untuk meminumnya.

5.Peminum tahu bahwa yang diminum adalah sesuatu yang memabukkan


 Syarat yang juga penting untuk diketahui adalah seorang yang minum khamar itu tahu
persis bahwa yang diminumnya itu memang nyata-nyata khamar.
 Sedangkan bila seorang meminum sesuatu, dimana pada hakikatnya dia memang tidak
tahu bahwa yang diminumnya itu ternyata adalah khamar yang memabukkan, maka maka
dia tidak bisa dijatuhi hukuman hudud.

6.bukan karena paksaan.


 Keadaan darurat yang membuat seseorang terpaksa minum khamar juga
membebaskannya dari hukuman. Maksudnya, bila dalam suatu kondisi darurat dimana
seseorang bisa mati bila tidak meminum khamar, maka pada saat itu berlaku hukum
darurat.
 Sehingga orang yang minum khamar dalam kondisi darurat itu tidak bisa dijatuhi hukum
cambuk.

Anda mungkin juga menyukai