Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100001
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FIQIH
Dosen : Dr. Saepudin S.Ag. M.Si

Abstrak Sub-CPMK

Pada pertemuan ini akan Memahami dengan baik tentang


dijelaskan mengenai pengertian, sejarah dan objek kajian
pengertian, sejarah dan Fiqih
objek kajian Fiqih

FIQIH

FAKULTAS Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

07
Tim MKCU Pendidikan Agama Islam
FASILKOM SISTEM INFORMATIKA
Latar Belakang

Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiah, logis dan
memiliki obyek dan kaidah tertentu. Fiqih adalah ilmu tentang hukum syara’ tentang
perbuatan manusia (amaliah) yang diperoleh melalui dalil-dalil yang terperinci.
Sebagaimana kita ketahui bahwa hukum merupakan salah satu aspek terpenting dalam
Islam disamping beberapa aspek terpenting lainnya. Dengan adanya hukum, manusia
bersama komunitasnya dapat menjalankan beragam aktivitasnya dengan tenang dan
tanpa ada perasaan was-was. Dan dengan hukum pula manusia dapat mengetahui
manakah pekerjaan-pekerjaan yang diperbolehkan dan apa sajakah pekerjaan-pekerjaan
yang tidak diperbolehkan untuk dilakukan. Fiqih sebagai sebuah produk hukum tentu
perlu mendapat penjelasan tentang apa dan bagaimana Fiqih bisa menjadi sebuah
ketetapan hukum sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru dalam masyarakat.
Karena, Segala amal perbuatan manusia, perilaku dan tutur katanya tidak dapat
lepas dari ketentuan hukum syari'at, baik hukum syari'at yang tercantum di dalam Quran
dan Sunnah, maupun yang tidak tercantum pada keduanya, akan tetapi terdapat pada
sumber lain yang diakui syari'at.
Tujuan dari adanya materi mengenai Fiqih adalah untuk membekali mahasiswa
agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan
menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan dalil aqli melaksanakan dan mengamalkan
ketentuan hukum Islam dengan benar.
Dalam mempelajari fiqih, bukan sekedar teori yang berarti tentang ilmu yang jelas
pembelajaran yang bersifat amaliah, harus mengandung unsur teori dan praktek. Belajar
fiqih untuk diamalkan, bila berisi suruhan atau perintah, harus dapat dilaksanakan, bila
berisi larangan, harus dapat ditinggalkan atau dijauhi.

Pengertian Fiqih
Kata “fiqih” secara etimologis berarti "paham" atau "paham yang mendalam".
Selain itu “fiqih” juga dapat dimaknai dengan "mengetahui sesuatu dan memahaminya
dengan baik". Kalau dalam tinjauan morfologi, kata fiqih berasal dari kata faqiha-yafqahu-
fiqhan yang berarti “mengerti atau paham”. Jadi perkataan fiqih memberi pengertian
kepahaman dalam hukum syari’at yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Menurut bahasa “fiqih” berasal dari kata faqiha-yafqahu-fiqhan yang berarti


mengerti atau paham berarti juga paham yang mendalam. Dari sini ditariklah perkataan
fiqih, yang memberi pengertian kepahaman dalam hukum syariat yang sangat dianjurkan
oleh Allah dan Rasul-Nya. (Syafi’i Karim, 1997:11)

2021 Pendidikan Agama Islam


2 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tujuan Ilmu Fiqh, adalah sebagai batasan-batasan pemahaman umat tentang
hukum-hukum syara’ yang berlaku dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Yang
biasanya berpautan dengan masalah-masalah amaliah, yang dikerjakan oleh para
mukkalaf sehari-hari.

Jadi, Fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum Allah yang berhubungan dengan
segala amaliah mukallaf baik yang wajib, sunah, mubah, makruh atau haram yang digali
dari dalil-dalil yang jelas (tafshili).

Definisi fiqih secara umum, ialah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat
atau hukum islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat
individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial.
Pengertian fiqih yang dikemukakan tersebut lebih spesifik dari pada yang
diketengahkan oleh definisi fiqih pada masa sebelumnya, yaitu dengan memunculkan
term ahkam, af’aal al-mukallafin, dan istinbat yang tentunya hal ini penting dalam
mengngkap hakikat dari ilmu fiqih.
Dalam perkembangan selanjutnya, seiring berkembangnya berbagai disiplin
keislaman yang mengharuskan pembidangan secara tegas terhadap fiqih, para ulama
mulai memunculkan pengertian yang spesifik megenai ilmu fiqih. Al-Said al-Juraini
sebagaimana dikutip oleh Nazar Bakry mengemukakan pengertian ilmu fiqih sebagai
berikut; “Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang amaliyah dan diambil dari
dalil-dalil yang terperinci. Fiqih adalah ilmu yang diperoleh dengan jalan ijtihad dan
membutuhkan penalaran dan taammul”. 6 6

Sejarah Singkat Perkembangan Fiqih


Fiqih lahir bersamaan dengan lahirnya agama Islam, sebab agama Islam itu
sendiri merupakan kumpulan peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama. Karena luasnya aspek yang diatur oleh
Islam, para ahli membagi ajaran Islam ke dalam beberapa bidang seperti bidang aqidah,
ibadah, dan mua'amalah. Semua bidang ini pada masa Rasulullah diterangkan di dalam
al-Qur'an sendiri yang kemudian diperjelas lagi oleh Rasulullah dalam sunnahnya. Hukum
yang ditetapkan dalam al-Qur'an atau sunnah kadang dalam bentuk jawaban dari suatu
pertanyaan atau disebabkan terjadinya suatu kasus atau merupakan keputusan dari
Rasulullah ketika memutuskan suatu masalah. Jadi pada masa itu sumber fiqih hanya
ada dua, yaitu al-Qur'an dan sunnah.
Kemudian dimasa sahabat banyak terjadi berbagai peristiwa yang sebelumnya
belum pernah terjadi. Maka untuk menetapkan hukum terhadap peristiwa baru tersebut
para sahabat terpaksa berijtihad. Dalam ijtihad terjadi dua kemungkinan, yaitu terjadi

2021 Pendidikan Agama Islam


3 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kesepakatan pendapat antar para sahabat yang disebut dengan "ijmak" dan terjadi
perbedaan pendapat yang disebut dengan istilah "atsar". Hasil ijtihad pada masa itu tidak
dibukukan sehingga belum dapat dinamakan dengan ilmu tetapi hanya merupakan
pemecahan terhadap masalah. Karena ituhasil ijtihad belum dinamakan dengan fiqih dan
para sahabat belum dapat dinamakan fuqoha.
Pada abad kedua dan ketiga hijriyyah, yang dikenal dengan tabi'in, tabi'ti tabi'in
dan imam-imam madhab, daerah yang dikuasai umat Islam makin luas, bukan bangsa-
bangsa yang bukan Arab memeluk Islam. Karena itu banyak timbul berbagai kasus baru
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena kasus baru inilah yang memaksa para
fuqoha untuk berijtihad untuk mencari hukum kasus tersebut. Dan dimasa ini dimulai
gerakan pembukuan sunnah, fiqih dan berbagai ilmu yang lain.
Pada masa ini orang yang berkecimpung dalam ilmu fiqih disebut dengan "fuqoha"
dan ilmu pengetahuan mereka disebut dengan "fiqih". Melihat perkembangan fiqih di atas
sangat nampak bahwa syari'at Islam melalui hukum praktisnya berupa hukum-hukum fiqih
terus berusaha menjawab dan sekaligus memberi aturan yang rapi bagi tata kehidupan
umat Islam. khususnya melalui metode ijtihad, hampir semua problematika kontemporer
saat ini dapat ditemukan solusinya untuk kemudian muncul hukumnya.

Renungan Sufi

Allah mengetahui kelemahan dirimu sehingga menyedikitkan


bilangan (shalat). Dia juga mengetahui kebutuhanmu terbadap
karunia-Nya sehingga melipatgandakan pahala-Nya.

(Ibnu Atha`illah al-Iskandari, Al-Hikam)

Objek Kajian Ilmu Fiqih


Secara garis besar, fikih memuat dua hal pokok yang merupakan ibadah kepada
Allah swt. Pertama, tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang hamba Allah swt.
dalam hubungannya dengan Allah swt. sang penciptanya, atau disebut dengan ibadah
secara langsung (‘ibadah mahdah), sehingga sering disebut dengan fikih ibadah. Kedua,

2021 Pendidikan Agama Islam


4 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tentang apa yang yang harus dilakukan oleh seorang hamba dalam hubungannya dengan
sesama manusia dan lingkungannya, atau disebut ibadah tidak langsung (‘ibadah
ijtima‘iyyah), sehingga sering disebut fikih muamalah.

Dalam hal ibadah, bentuk dan cara pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan sesuai
dengan petunjuk dan kehendak Allah swt. serta penjelasan yang diberikan oleh Nabi
Muhammad saw.. Untuk maksud itu, petunjuk Allah swt. serta penjelasan yang diberikan
oleh Nabi saw. telah jelas, rinci, dan sempurna, sehingga tidak boleh ditambah, dikurangi
dan/atau dirubah.
Sedangkan dalam hal muamalah, petunjuk Allah swt. dan penjelasan Nabi
Muhammad saw. hanya bersifat umum dan dalam bentuk garis besar. Sejauh yang tidak
dijelaskan oleh Allah swt. dan Nabi saw. dapat dilakukan oleh umat dan berlaku padanya
kreasi umat untuk mengatur apa-apa yang dibutuhkan dan dianggap baik oleh umat
berdasarkan prinsip maslahah. Muamalah dalam artian umum adalah pergaulan atau
hubungan antara sesama manusia ini. (Amir Syarifuddin, 2013:12-15)

Pada dasarnya yang menjadi pokok pembahasan fiqih adalah perbuatan


mukhallaf yang dilihat dari sudat pandang hukum syara', hal itu dikelompokkan menjadi
tiga kelompok besar : Ibadah, Muamalah, dan ‘uqubah. Bagian ibadah itu ialah mencakup
segala persoalan yang berkaitan dengan urusan akhirat artinya, segala perbuatan yang
dikerjakan dengan maksud mendekatkan diri kepada allah SWT seperti : sholat, puasa,
haji dan lain sebagainya.
Pada bagian Muamalah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta
seperti: Jual Beli, sewa menyewa, pinjam meminjam, amanah, dan harta peninggalan,
pada bagian ini juga dimasukkan persoalan munakahat dan siyasah. Dan pada bagian
‘uqubah mencakut segala persoalan yang menyangkut tindak pidana seperti :
pembunuhan, pencurian, perampokan, pemberontakan dan lain-lain. Pada bagian ini juga
membicarakan hukum-hukuman qisas, had, diyat, dan ta'zir.

Namun disisi lain ada juga yang membagi kajian fiqih menjadi dua bagian besar
yaitu :
1. Fiqih Ibadah
Yaitu pengaturan hubungan manusia dengan allah yang telah diatur sedemikian
rupa, sehingga tidak mungkin berubah sepanjang masa adapun kajian di bidang fiqih
ibadah ini adalah :

2021 Pendidikan Agama Islam


5 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Pembahasan taharah, baik taharah dari najis maupun dari hadast yaitu :
whudu, mandi, tayamum, sholat dengan segala macam rukun dan tatacara
sholat serta hal-hal yang berhubungan dengan sholat termasuk didalamnya
sholat jenazah.
b. Pembahasan sekitar zakat tentang wajib zakat, harta yang wajib dizakati,
nisab, haul, mustahik zakat, serta zakat fitrah
c. Pembahasan tentang shiyam, puasa wajib dan sunnah rukunnya dan hal-hal
sekitar shiyam.
d. Pembahasan tentang iktikaf, cara, dan adab beri'tikaf
e. Pembahasan tentang ibadah haji, yang dibahas tentang hukum dan syarat haji
serta perbuatan yang dilakukan dan ditinggalkan pada waktu melakukan
ibadah haji
f. Pembahasan sekitar jihad, dibicarakan tentang tentang hukmnya, caranya dan
syarat-syaratnya, tentang perdamaian, harta gahmimah, fa'y, dan jizyah
g. Pembahasan tentang sumpah, macam-macam sumpah, kafarah sumpah, dan
hal-hal lain tentang sumpah
h. Pembahasan tentang nazar, macam-macam nazar dan akibat hukum nazar.
i. Pembahasan tentang kurban, hukumnya, macam binatang kurban, umur
binatang kurban, dan jumlahnyaserta hukum tentang daging kurban
j. Pembahasan tentang sembelihan meliputi : binatang yang disembelih, cara
penyembelihan, dan syarat-syaratnya.
k. Pembahasan tentang berburu, hukum berburu, dan hal-hal yang yang
berkenaan binatang yang diburu
l. Pembahasan tentang Aqiqah, hukumnya, umumnya binatang aqiqah, untuk
siapa, waktu aqiqah, dan hukum dagingnya
m. Pembahasan tentang makanan dan minuman, dibicarakan tentang yang halal
dimakan dan yang haram dimakan.

2. Fiqih Muamalah dalam arti luas


a. Bidang Al-Ahwal Al Syakhsiyah
Bidang Al-Ahwal Al Syakhsiyah adalah hukum keluarga, yaitu yang
mengatur hubungan antara suami istri, anak, dan keluarga, pokok kajiannya
nmeliputi :

2021 Pendidikan Agama Islam


6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fiqih munakahat, fiqih mawaris, washiyat, dan wakaf, tentang wakaf ini
ada kemungkinan masuk bidang ibadah apabila dilihat dari maksud orang
mewakafkan, ada kemungkinan masuk Al-Ahwal Al Syakhsiyah apabila wakaf
itu wakaf dzuri yaitu wakaf untuk keluarga."
Di Indonesia hukum Nasional munakahat, waris, wasiat, hibah, dan
wakaf khairi telah diatur dalam Intruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991 yang
dikenal dengan kompilasi hukum Islam(KHI).
b. Bidang Mua'malah
Bidang ini membahas tentang jual beli , membeli barang yang belum
jadi dengan disebutkan sifat dan jenisnya, gadai (ar- rahn), kapailitan (taflis),
pegampunan (hajru), perdamaian (al-sulh), pemindahan utang (al-hiwalah),
jaminan hutang (ad-dhamam al kafalah), persoalan dagang (syarikah),
perwakilan (wikalah), titipan (al wadi'ah), pinjam meminjam (al ariyah), sewa
menyewa (al ijaarah), dan barang temuan (luqathah).
Apabila dilihat dari dari sistematika pembahasan hukum perdata yang
terdiri dari : hukum keluarga, hukum benda, hukum waris, hukum perikatan,
bukti dan kadarluasa, hukum islam, mua'malah dan qadha.
c. Bidang Jinayah
Fiqih jinayah adalah fiqih yang mengatur cara-cara menjaga dan
melindungi hak allah, hak masyarakatdan hak individu dari tindakan yang
dibenarkan menurut hukum.
Adapun materi fiqih jnayah adalah meliputi : pembunuhan sengaja,
semi sengaja, dan kesalahan diserta dengan rukun dan syaratnya, sanksi
pembunuhan, pengayaan sengaja, dan penganiyaan tidak sengaja, perzinaan,
hapusnya hukuman zina, menuduh berzina (gadzaſ), pembegalan (Al
hirabah), pemberontakan (Al-Baghyu).
d. Bidang Qadha
Fiqih Qadha ini membahas tentang proses penyelesaian perkata di
pengadilan, oleh karena itu hal yang dibahas ialah : tentang hakim, putusan
yang dijatuhkan, hak yang dilanggar, pengugat dalam kasus perdata, atau
tergugat dalam kasus pidana, pembahasan selanjutnya, syarat-syarat
seseorang menjadi hakim, dan hal-hal yang berkaitan dengan hakim, tentang
pembuktian, pengakuan keterangan saksi, sumpah dan lain-lain yang
berkaitan dengan hal kehakiman.
e. Bidang Siyasah

2021 Pendidikan Agama Islam


7 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fiqih siyasah membahas tentang hubungan antara seseorang
pemimpin dengan yang dipimpinya atau antara lembaga-lembaga kekuasaan
dalam masyarakat. dengan rakyatnya, adapun kajian dari fiqih siyasah ini
adalah :hak dan kewajiban imam, bai'ah, wuzarah ahl al halli wa agdi, hak dan
kewajiban rakyat, kekuaszan peradilan, pengaturan orang yang pergi haji,
kekuasaan yang berhubungan dengan pengaturan ekonomi, fai, ghanimah,
Kisah Tentang Kesabaran Ulama
jizyah, kahraj, baitulmal, hubungan muslim dengan non muslim, hubungan
internasional. (A.Djazuli,
Dalam2015: 48-49)
Menjalani Hidup Miskin

Abul Husain bin Syam'un bercerita kepada kami, dia mengatakan bahwa
Ahmad bin Sulaiman Al-Qathi'i berkisah kepadanya; Waktu itu, saya mengalami
kesulitan ekonomi. Lalu, saya pergi mengunjungi Ibrahim Al-Harbi untuk menceritakan
kondisiku tersebut.

Kemudian Ibrahim Al-Harbi berkata kepadaku; Kamu tidak perlu bersedih hati,
sesungguhnya Allah berada di balik setiap pertolongan. Pada suatu ketika, saya juga
pernah mengalami kesulitan ekonomi yang luar biasa, hingga keluargaku tidak bisa
makan sama sekali. Istriku berkata, “Taruhlah saya dan engkau bisa menahan kondisi
ini, tapi bagaimana dengan kedua putrimu yang masih kecil itu?! Tolong berikan
sebagian dari kitabmu itu untuk saya jual atau gadaikan."

"Tolong berhutang dulu saja, dan beri saya waktu sehari semalam ini," kataku
kepada istriku.

Saya memiliki sebuah bilik yang terletak di sebelah serambi rumah. Di bilik
tersebut terdapat kitab-kitab milikku. Saya biasa menulis dan membaca di bilik
tersebut. Pada malam itu, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

"Siapa itu?" Tanyaku.

"Tetanggamu," jawabnya.

"Silakan masuk," kataku kepadanya,

"Tolong matikan dulu lenteramu sebelum saya masuk," kata orang itu.

Lalu, saya menutup lentera dengan sesuatu dan berkata kepadanya, "Silakan
Kisah Inspiratif
masuk"

Lantas, orang itu masuk, kemudian meletakkan sesuatu di sampingku dan


langsung pergi lagi.

2021 Pendidikan Agama Islam


8 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Lalu, saya membuka kembali penutup lentera dan melihat bungkusan yang
diberikan oleh orang tersebut. Ternyata bungkusan tersebut berupa sebuah serbet
yang bagus. Di dalamnya terdapat bermacam-macam makanan dan uang sebanyak
lima ratus dirham.

Lantas, saya langsung memanggil istriku dan berkata kepadanya, "Tolong


bangunkan anak-anak biar mereka bisa makan makanan ini."

Keesokan harinya, saya langsung melunasi hutang-hutang saya.Dan, waktu itu


juga merupakan waktu kedatangan jamaah haji dari Khurasan. Ketika saya sedang
duduk di depan pintu, tiba-tiba saya melihat seseorang sedang menggiring dua unta
yang membawa muatan dan bertanya di mana rumah Ibrahim Al-Harbi. Lalu orang itu
bergerak menuju ke rumahku.

“Saya Ibrahim Al-Harbi" kataku kepada orang tersebut.

Lalu, orang itu menghentikan dan menderumkan kedua untanya dan berkata,
"Kedua unta ini membawa muatan yang dikirimkan buat engkau oleh seseorang dari
khurasan.”

"Siapa dia?" Tanyaku kepadanya,

"Orang itu telah meminta saya bersumpah untuk tidak memberitahukan siapa
dirinya," kata orang tersebut.
2021 Pendidikan Agama Islam
9 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

2021 Pendidikan Agama Islam


10 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Amir Syarifuddin, 1997, Ushul Fiqh, Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Amir Syarifuddin, 2013, Garis-Garis Besar Fiqh, Jakarta: PranadaMedia

A. Djazuli, 2015, Ilmu Fiqih, Jakarta:Prenadamedia Group

Ibnu Ibnul Jauzi, 2017, 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah, Terj. Abdul Hayyie Al-

Kattani, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Karim, Syafi’i. 1997, Fiqih Ushul Fiqih untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK,

Bandung: CV. Pustaka Setia

Mardani, 2019, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,Depok: Prenadamedia

Group

Mohammad Daud Ali, 2018, Pendidikan Agama Islam, Depok: Rajawali Pers

Arif Shaifudin, 2019, Fiqih dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat dan Objek Ilmu Fiqih,

1(2):197-206

2021 Pendidikan Agama Islam


11 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai