Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

TATA KELOLA ORGANISASI & LINGKUNGAN BISNIS

Dosen Pengampu :
Fenny Afrida S.AK, M.Si

Nama : Sharon
Kelas : 21.1
Nim : 213010054

PERGURUAN TINGGI EKA PRASETYA


JURUSA AKUNTANSI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan, kesehatan dan berkat, sehingga Critical Review Book telah selesai disusun dengan
pembahasan mengenai “Tata Kelola Organisasi & Lingkungan Bisnis “. Critical Review
Book ini, disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa semester lima yang menjadi bahan
penilaian dan untuk menambahn pengetahuan mahasiswa maupun pembaca tentang hal yang
berhubugan tentang Tata Kelola Organisasi & Lingkungan Bisnis. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Fenny Afrida S.AK, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Tata
kelola Organisasi & Lingkungan Bisnis yang telah memberikan tugas dan dukungan untuk
Critical Review Book ini.
Critical Review Book ini disusun dengan sangat sederhana. Agar isi, maksud dan
tujuan penyususan Critical Review Book dapat dipahami dengam mudah. Namun demikian,
tentunya masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan isi Critical Review Book untuk
masa yang akan datang.
Demikian Critical Review Book ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi
para pembacanya. Dan semiga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Hikmat dan
Berkat-Nya kepada kita semua.

Medan, 2 Desember 2023

Penuls

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................1
D. Identitas Jurnal ......................................................................................................................2
BAB II : RINGKASAN, KELEBIHAN & KELEMAHAN..................................................4
A. Ringkasan Jurnal Pertama .....................................................................................................4
1. Kajian Literatur Dan Pengembangan Hipotesis.................................................................4
1.1 Penelitian Terdahulu....................................................................................................4
1.2 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan....................................................4
1.3 Pengaruh Board Size terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility........4
2. Metode ...............................................................................................................................5
2.1 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya.....................................................5
2.2 Corporate Social Responsibility Disclosure................................................................5
2.3 Board Size....................................................................................................................5
2.4 Independence Director.................................................................................................6
2.5 Board Gender Diversity Board....................................................................................6
2.6 Return on Asset............................................................................................................6
2.7 Non-Performing Loans Ratio......................................................................................6
2.8 Bank Age.....................................................................................................................6
2.9 Bank Size.....................................................................................................................6
2.10 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................7
3. Hasil Dan Pembahasan ......................................................................................................7
3.1 Deskripsi Objek Penelitian..........................................................................................7
3.2 Statistik Deskriptif.......................................................................................................7
3.3 Uji Outlier....................................................................................................................7
B. Ringkasan Jurnal Kedua ........................................................................................................8
1. Metodologi ........................................................................................................................8
2. Pembahasan .......................................................................................................................9
C. Kelebihan Kedua Jurnal .......................................................................................................11
D. Kelemahan Kedua Jurnal .....................................................................................................11
BAB III : PENUTUP .............................................................................................................12
A. Kesimpulan .........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

ii
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tata kelola perusahaan terkait dengan tata hubungan institusional di dalam perusahaan
yang diterapkan melalui struktur tata kelola perusahaan. Pada praktiknya struktur tata kelola
perusahaan pada perbankan syariah pascakonversi tidak memberikan kewenangan
pengawasan kepada IAH (Investment Account Holders) terhadap pengelolaan dana mereka
oleh manajemen bank syariah untuk tujuan investasi. Hal ini berimplikasi pada konflik
kepentingan antara IAH (Investment Account Holders) dan pihak manajemen bank. Pada sisi
yang lain modal IAH (Investment Account Holders) juga menjadi berisiko sebagai akibat
tidak adanya mekanisme pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan dana investasi oleh
manajemen yang menyebabkan tipe konflik keagenan antara pemilik modal (principle) dan
manajemen.
Sumber daya manusia (SDM) pada perbankan syariah juga menunjukkan kinerja yang
cukup rendah. Hal ini disebabkan kebijakan konversi dalam pendirian bank syariah hanya
berfokus pada Islamisasi sistem perbankan tetapi mengabaikan aspek ketersediaan sumber
daya individu dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Pada prisipsinya, perbankan syariah
diharuskan mampu menjalankan sistem keuangan perbankan sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah Islam yang didukung dengan sumber daya individu yang berkualifikasi. Pada
praktiknya perbankan syariah lebih banyak merekrut sumber daya karyawan berkualitas
rendah yang berdampak pada kurang optimalnya kinerja dan kualifikasi hasil pekerjaan.
Industri perbankan mempunyai dampak yang sangat penting dalam perekonomian di
negara Indonesia. Sektor bank memiliki peran dalam memastikan perkembangan ekonomi di
negara. Hal ini dijelaskan berdasarkan Undang-Undang nomor 10 (1998) yang berisi bahwa
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
Jika setiap sektor bank memiliki tata kelola perusahaan yang baik maka hal ini akan
mendapatkan nilai tambah dari para nasabah dengan keahlian yang dimiliki demi
mengembangkan loyalitas atas produk atau jasa yang dimiliki perusahaan. Pengungkapan
corporate social responsibility yang dilakukan bank dapat menumbuhkan suatu keuntungan
atas perusahaan. Kegiatan ini semestinya berhubungan positif dengan kondisi tata kelola
disuatu perusahaan. Maka penelitian banyak memfokuskan antara hubungan pengungkapan
corporate social responsibility dengan tata kelola suatu perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Ringkasan Jurnal
2. Kelebihan dan kelembahan Jurnal

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan critical book review ini adalah untuk mengetahui keunggulan dan
kelemahan serta ringkasan dari Jurnal yang berjudul “Tata Kelola Organisasi dan
Lingkungan Bisnis “ oleh Fenny Afrida S.AK, M.Si dan sebagai pemenuhan tugas saya

1
dalam mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen serta pada dasarnya tujuan penulisan
critical book review ini bukan untuk menghina, merendahkan, dan mencari kesalahan penulis
namun bisa dijadikan masukan kepada penulis berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi,
dan cara penulisan buku.

D. Identitas Jurnal
1) Identitas Jurnal Pertama

Judul Jurnal : TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN PENGUNGKAPAN


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA BANK
KOMERSIAL DI INDONESIA
Penulis : Natalis Christian, Afifah Restalia Putri
Penerbit :-
ISNN : 1412-5366
Tahun Terbit : 2013
Tebal Buku : 19 Halaman

2
2) Identitas Jurnal Kedua

Judul Jurnal : KONVERSI BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK


SYARIAH DI INDONESIA
Penulis : Syamsul Idul Adha, Hafas Furqani, Muhammad Adnan
Penerbit :-
ISNN : -
Tahun Terbit : 2020
Tebal Buku : 21 Halaman

3
BAB II :
RINGKASAN, KELEBIHAN & KELEMAHAN

A. Ringkasan Jurnal Pertama

1 Kajian Literatur Dan Pengembangan Hipotesis


1.1 Penelitian Terdahulu
Berbagai macam model penelitian terdahulu terkait pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan atas bank yang ada di Indonesia maupun di luar negeri dari hasil yang telah
diteliti oleh para peneliti. Model penelitian terdahulu yang meneliti tentang Komposisi
dewan, struktur kepemilikan dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam
kasus Yordania, diteliti oleh Qa’dan dan Suwaidan (2018). Jenis penelitian yang digunakan
ialah data panel yang dilakukan untuk menganalisis potensi dampak komposisi dewan dan
struktur kepemilikan terhadap tingkat pengungkapan corporate social responsibility. Data
tersebut dikumpulkan dari sampel perusahaan laporan tahunan yang tersedia di situs web
ASE. Selain laporan tahunan, informasi lainnya diperlukan untuk mengukur variabel studi
yang diperoleh dari Securities Exchange Komisi dan Pusat Penyimpanan Sekuritas Yordania.
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan masih terus berlanjut. Ullah et al. (2019)
melakukan penelitian dengan judul Corporate Governance and Corporate Social
Responsibility Disclosures in Insurance Companies yang bertujuan menguji secara empiris
hubungan antara tata kelola perusahaan dan tingkat pengungkapan corporate social
responsibility di perusahaan asuransi, menggunakan data arsip. Data yang digunakan terdiri
dari 277 perusahaan asuransi yang telah terdaftar di Bangladesh.

1.2 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Pengungkapan corporate social responsibility, atau disebut dengan pengungkapan sosial
perusahaan, pelaporan sosial perusahaan, atau akuntansi sosial merupakan proses komunikasi
atas kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok tertentu yang memililiki dampak
lingkungan dan sosial dengan kepentingan yang dimiliki pada seluruh masyarakat. Hal ini
dapat dinyatakan bahwa pengungkapan corporate social responsibility menjadi tempat
penyediaan informasi keuangan maupun non-keuangan yang berkaitan langsung sebagai
menjalin organisasi dengan lingkungan fisik dan sosial. Hal ini diakui dalam laporan tahunan
atau laporan sosial yang terpisah. Mengenai, sumber daya manusia, hal yang bersangkutan
dengan masyarakat maupun produk. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
diukur menggunakan CSRI (Corporate Social Responsibility Index). Ini merupakan proksi
dari pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Indikator yang digunakan dalam
pengukuran ini berdasarkan keatas Global Reporting Initiative atau disingkat menjadi (GRI).
1.3 Pengaruh Board Size terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Responsibility Ukuran dewan dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela dan
proses pengambilan keputusan (Javaid Lone et al. 2016). Dari sudut pandang ketergantungan
sumber daya, ukuran dewan yang lebih besar cenderung memiliki dampak positif atas praktik
pelaporan perusahaan karena anggota dewan dapat membawa berbagai nilai, pengetahuan,
ide, dan perspektif ke organisasi mana pun. Studi sebelumnya mengenai hubungan dari
ukuran dewan dengan pengungkapan CSR telah memberikan hasil yang beragam.
4
Menggunakan data bank komersial besar AS, Jizi et al. (2014) memberikan bukti bahwa
ukuran dewan memiliki dampak positif atas pengungkapan CSR. Demikian pula, dilaporkan
bahwa bank dengan dewan yang lebih besar mengungkapkan lebih banyak informasi tentang
kegiatan CSR di sektor perbankan Yordania.

2 Metode
2.1 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Operasionalisasi variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasionalisasi variabel
bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, Maka dari itu
pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat. Untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, berikut adalah variabel
operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini.

2.2 Corporate Social Responsibility Disclosure


Variabel Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosure) penelitian ini
menggunakan pendekatan analisis isi untuk mengukur tingkat pengungkapan CSR. Secara
khusus, penelitian ini menganalisis ada atau tidaknya kategori informasi yang terkait dengan
kegiatan CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan dan pengungkapan keberlanjutan
pada bank komersial di Indonesia. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat
diukur dengan CSRI (Corporate Social Responsibility Index) yang merupakan proksi dari
pengungkapan CSR perusahaan. Informasi mengenai indikator-indikator yang digunakan
dalam mengukur CSDI perusahaan didasarkan pada Global Reporting Initiative (GRI). CSRI
(Corporate Social Responsibility Index) dihitung sebagai berikut:

Dimana:
rj= nilai satu jika informasi tentang suatu item diungkapkan, dan nol jika informasi tidak
diungkapkan;
n= jumlah total tiga puluh satu item yang dilaporkan dalam dimensi keterlibatan masyarakat,
lingkungan, sumber daya manusia dan produk dan layanan pelanggan dari pelaporan CSR

2.3 Board Size


Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Board Size atau
Ukuran Dewan yang merupakan jumlah personel dewan direksi dan komisaris dalam suatu
perusahaan. Ukuran dewan mempunyai nilai yang cukup besar pada diversitas suatu dewan
direksi dan ukuran dewan memiliki keterkaitan yang erat dengan ukuran perusahan sebab itu
perusahaan besar cenderung memiliki dewan direksi yang lebih besar serta memiliki kinerja
yang lebih baik. Penelitian ini, Board Size diukur dengan menghitung total anggota dewan
direksi di suatu perusahaan sebagai acuan untuk menghitung Board Size dalam penelitian ini.
BSIZE = ∑ Anggota Dewan Direksi

5
2.4 Independence Director
. Penelitian ini diukur dengan menghitung jumlah komisaris independent perusahaan.
INDIR = ∑ Anggota Dewan Direksi Independen

2.5 Board Gender Diversity Board

Gender Diversity dalam suatu dewan direksi perusahaan ditunjukkan dengan adanya dewan
direksi perempuan pada komposisi dewan direksi perusahaan. Penelitian ini diukur dengan
menggunakan blau index yang telah dikategorikan menjadi 2 yaitu dewan direksi laki – laki
dan perempuan untuk mengetahui diversitas gender yang terdapat pada dewan direksi.

2.6 Return on Asset


Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset yang
dimana Return on Asset salah satu bagian dari rasio profitabilitas yang merupakan
sekelompok rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba bersih
atas total aktivanya, rasio ini juga disebut sebagai rentabilitas ekonomi. Penelitian ini diukur
dengan membandingkan laba bersih dan total aset.

2.7 Non-Performing Loans Ratio


Non-Performing Loans Ratio atau Rasio Pinjaman Bermasalah digunakan untuk
mengukur tingkat rasio kredit bank dan kualitas outstanding pinjaman. Penelitian ini diukur
sebagai beriku

2.8 Bank Age


Bank Age atau Umur Bank menjelasskan mengenai usia perusahaan yang menunjukkan suatu
perusahaan mampu bertahan hidup dalam menjalankan usahanya. Penelitian ini diukur
sebagai berikut.

2.9 Bank Size


Bank Size atau Ukuran Bank diukur sebagai logaritma natural dari nilai total aset.
Penelitian ini diukur sebagai berikut

2.10 Teknik Pengumpulan Data


Sumber data yang digunakan untuk menguji data penelitian ini didapatkan secara tidak
langsung atau disebut sebagai data sekunder. Data ini dikumpulkan melalui laporan

6
keberlanjutan, laporan tahunan, dan laporan keuangan yang telah dipublikasi di situs resmi
Bursa Efek Indonesia (BEI).

3 Hasil Dan Pembahasan


3.1 Deskripsi Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder. Penulis mengambil
data perusahaan dari tahun 2017 – 2020, laporan keuangan, laporan tahunan, dan laporan
keberlanjutan menjadi sumber data pada penelitian. Tetapi adanya 18 data outlier atas
penelitian ini maka data yang digunakan untuk dianalisis menjadi 171 data. Hasil data yang
telah dikumpulkan dengan melakukan pengolahan menggunakan software Eviews. Berikut
sampel penelitian ini.

3.2 Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif memfokuskan kepada nilai rata - rata, nilai maksimum, nilai
minimum dan nilai standar deviasi, selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

3.3 Uji Outlier


Uji Outliers merupakan data yang nilai umumnya jauh berbeda dengan nilai yang
dimiliki atau dengan kata lain memiliki nilai yang ekstrim. Hal ini perlu dilakukan eliminasi
data dengan membuang data yang dapat menimbulkan hasil yang kurang akurat.
B. Ringkasan Jurnal Kedua
1. Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian peristiwa (event study) dalam konteks kebijakan
konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia. Sampel penelitian terdiri
7
atas 7 bank yang diperoleh melalui pemilihan dari 14 bank umum syariah pada tabel 1
berikut.

Observasi terhadap data penelitian dilakukan melalui laporan keuangan bank yang
diterbitkan setahun sebelum penerapan kebijakan konversi dan setahun setelah penerapan
kebijakan konversi. Laporan keuangan yang dianalisis merupakan laporan keuangan
tahunan teraudit yang diterbitkan secara resmi oleh pihak direksi dan manajemen
perbankan. Analisis data penelitian dilakukan terhadap sejumlah variabel berbeda untuk
menguji dampak konversi bank konvensional menjadi bank syariah terhadap tata kelola
perusahaan, operasional bank, struktur dan kinerja keuangan, dan sumber daya manusia.
Penjelasan lebih lanjut pada tabel 2 berikut.

8
2. Pembahasan
Hasil pengujian statistik pengaruh konversi bank konvensional menjadi bank syariah di
Indonesia terhadap indikator-indikator pada dimensi tata kelola perusahaan pada tabel 3
berikut.

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa konversi bank konvensional menjadi bank syariah di
Indonesia berdampak pada penurunan rata-rata Lag Laporan Audit Eksternal (External Audit
Lag Reporting) sebesar 30,441 hari dengan asumsi variabel lain tetap. Penurunan Lag
Laporan Auditor Eksternal (External Audit Lag Reporting) pascakonversi disebabkan

9
peningkatan kualitas laporan keuangan yang didukung oleh peningkatan akses informasi
keuangan perbankan dan sumber daya lebih besar yang dimiliki bank dengan staf audit
akuntansi yang berkualifikasi baik dan mampu melibatkan auditor eksternal yang
berkompetensi mumpuni.36 Hasil pengujian regresi kuantil justru menunjukkan bahwa
kebijakan konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia tidak berpengaruh
terhadap median Lag Laporan Auditor Eksternal (External Auditor Reporting Lag). Hal ini
disebabkan perbankan syariah dengan ukuran perusahaan (firm size) yang kecil memiliki
sumber daya yang terbatas dan akses informasi yang kurang memadai yang dibutuhkan dalam
penyusunan laporan keuangan

Hasil pengujian statistik pengaruh konversi bank konvensional menjadi bank syariah di
Indonesia terhadap indikator-indikator pada dimensi operasional bank pada tabel 4 berikut.

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa konversi bank konvensional menjadi bank syariah di
Indonesia tidak berdampak pada sejumlah indikator operasional bank. Konversi bank
konvensional menjadi bank syariah di Indonesia hanya berdampak pada penurunan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision) sebesar 0,8% dengan asumsi variabel lain
tetap. Penurunan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision) pascakonversi
disebabkan penurunan tingkat risiko portofolio perbankan. Penurunan tingkat risiko pada
portofolio pendanaan menyebabkan perbankan syariah mengurangi Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (Loan Loss Provision).41 Hasil pengujian regresi kuantil menunjukkan
bahwa konversi bank konvensional menjadi bank syariah di Indonesia tidak berpengaruh
terhadap median Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Loan Loss Provision). Hal ini
disebabkan sebagian kelompok bank syariah masih menempatkan dana yang dimiliki pada

10
aset-aset produktif nonpendanaan dibandingkan pada port ofolio aset-aset produktif
pendanaan.

C. Kelebihan Kedua Jurnal


1. Mampu meningkatkan kemampuan tata bahasa
2. Membantu meningkatkan pemahaman penulis tentang suatu topik penilitan.
3. Pembahasan yang di gunakan singkat, padat dan jelasn

D. Kelemahan Kedua Jurnal


1. Terbatas pada Penelitian yang diterbitkan
2. Keterbatasan Akses
3. tidak memiliki latar belakang yang kuat dalam disiplin ilmu tertentu.

11
BAB III :
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil CBR diatas, saya simpulkan bahwasanya dari kedua jurnal di atas yang
lebih efektif itu ada buku Jurnal, meskipun buku pertama lebih efektif dan sangat mudah di
pahami untuk mahasiswa yang ingin membacanya, karena buku cukup menarik perhatian
pembaca dan menggunakan bahasa yang cukup mudah dipahami

12
DAFTAR PUSTAKA

Alamad, Samir, Financial Innovation and Engineering in Islamic Finance, cet. 1.


Switzerland: Springer, 2017.

Alani, Farooq Salman, dan Hisham Yaacob, “Traditional Banks Convertion


Motivation into Islamic Banks: Evidence from The Middle East.”
International Business Research 5, No. 2 (2012).

Alkhamees, Ahmad. A Critique of Creative Shāri’ah Compliance in The Islamic


Finance Industry. Leinden: Brill Nijhoff, 2017.

Ansari, Sanaullah, dan Atiqa Rehman, “Financial Performance of Islamic and


Conventional Banks in Pakistan: A Comparative Study.” 8th International
Conference on Islamic Economics and Finance 11, No. 1 (2011).
Al-Shaer, H., dan M. Zaman. 2016. Board Gender Diversity and Sustainability
Reporting Quality. Journal of Contemporary Accounting & Economics 12 (3):
210–222.
Barako, D. G., dan A. M. Brown. 2008. Corporate Social Reporting and Board
Representation: Evidence from The Kenyan Banking Sector. Journal of
Management & Governance 12: 309–324.
Chakroun, R., H. Matoussi, dan S. Mbirki. 2017. Determinants of CSR Disclosure of
Tunisian Listed Banks: A Multi-Support Analysis. Social Responsibility Journal 13
(3): 552–584.
Chiu, T.-K. 2014. Putting Responsible Finance to Work for Citi Microfinance. Journal
of Business Ethics 119: 219–234.
Hossain, M., dan M. Reaz. 2007. The Determinants and Characteristics of Voluntary
Disclosure by Indian Banking Companies. Corporate Social Responsibility and
Environmental Management 14 (5): 274–288

13

Anda mungkin juga menyukai