Anda di halaman 1dari 16

KEBIDANAN DAN KEMAJIRAN VETERINER

DISTOKIA PADA
SAPI
Dosen Pengampu:
drh. I Wayan Sukernayasa, M.Si
Anggota Kelompok D3
Ni Kadek Puspa Dewi (20-131) Komang Bramasta Yoga P. (20-139)

Muhammad Alpaini (20-132) Rambu Raya Malicha Rajah (20-140)

Karolina Virgin Dwi S. (20-133) Jeremy Gading Hasiholan T. (20-141)

A.A Sg Massita Jenika Putri (20-134) Made Vidia Saraswati Devi (20-142)

Ni Made Charmenitha A.D.A (20-135) Eufemia Noning Tonga (20-143)

I Nyoman Bagus Tri A. (20-136) Iwan Ramdani (20-145)

I Wayan Putra Listiawan (20-138)


Definisi Distokia
Distokia adalah ketidakmampuan
seekor sapi mengeluarkan neonatus
melalui saluran kelahiran yang ditandai
dengan adanya perpanjangan waktu
proses kelahiran, sulit, dan tidak mungkin
dilakukan tanpa bantuan manusia.
ETIOLOGI
Pada kasus distokia sapi menunjukan bahwa
kejadian dari berbagai penyebab seperti :

Faktor Lingkungan Faktor Intrinsik


Kedudukan Fetus
Kedudukan normal fetus dalam tubuh induk mencakup tiga aspek yaitu
presentasi, postur, dan posisi
1. Presentasi
Hubungan antara sumbu panjang saluran kelahiran induk dengan sumbu
panjang fetus
2. Posisi
Hubungan dari permukaan saluran peranakan induk terhadap bagian
columna vertebralis dari fetus.
3. Postur
Hubungan antara kepala, leher, dan kedua kaki fetus terhadap tubuh dari
fetus.
Kedudukan fetus saat distokia
1. Presentasi : Longitudinal anterior
Posisi : Dorso sacral
Posture : Head neck flexion
posture dorsal
2. Presentasi : Longitudinal anterior
Posisi : Dorso sacral
Postur : Unilateral shoulder
flexion posture
Prognosa : Fausta
3. Presentasi : longitudinal posterior
Posisi : Dorso illial
Posture : Bilateral hip flexion posture
(Breech Posture)
Prognosa : Infausta

4. Presentasi : Ventro transversal presentation


Posisi : Chepalo pubic
Postur : Dorso illiaca sinister/dexter
Prognosa : Fausta
5. Presentasi : Longitudinal posterior
Posisi : Dorso sacrum
Posture : Hock flexion posture
Prognosa : fausta-infausta

6. Presentasi : Ventro transversal presentation


Posisi : chepalo pubic
Postur : Dorso illiaca sinister/dexter
Prognosa : Fausta
7. Presentasi : longitudinal posterior
Posisi : Dorso sacrum
Posture : Hock flexion posture
Prognosa : fausta-infausta

8. Presentasi : longitudinal anterior


Posisi : Dorso sacrum
Postur : bilateral hip flexio posture
PENANGANAN
Untuk dilatasi Untuk relaksasi Untuk inersia
serviks otot polos uteri primer

Pemberian hormon Oxytocin 50 IU Pemberian Valethamate Kalsium Boroglukonat 400 ml


bersama Diethylstilbestrol sebanyak Bromide (Injection Epidosin) (IV) Oxytocin 20-60 IU (IM)
30 mg. 80 mg (IM)

Untuk inersia uteri sekunder

Ditangani dengan tindakan mutasi, ekstraksi paksa,


fetotomi, dan casearian section.
MUTASI
Mutasi dapat dilakukan melalui repulsi (pendorongan fetus keluar dari pelvis
induk atau jalan kelahiran memasuki rongga perut dan rahim)

Gambar disamping merupakan Penanganan


distokia melalui mutasi dengan cara ekstensi
yaitu pembetulan letak ekstremitas

(Sumber: Ratna, Sri 2017)


Ekstarksi Paksa
Tindakan ini dilakukan ketika Penarikan fetus melalui jalan lahir dapat
menggunakan kekuatan dengan tangan atau menggunakan alat penarik fetus

Gambar A: Penarikan fetus menggunakan kekuatan tangan


Gambar B: Penarikan fetus menggunakan alat penarik fetus atau calf puller
(Sumber: Ratna, Sri 2017)
FETOTOMI
Fetotomi atau embriotomi merupakan
prosedur pemotongan fetus untuk
mengurangi ukurannya dengan
menghilangkan bagian-bagian tertentu
dari fetus. Terdapat istilah dalam fetotomi
yakni Fetotomi presentasi anterior dan
Gambar disamping merupakan
Fetotomi presentasi posterior
Penanganan distokia melalui fetotomi

(Sumber: Ratna, Sri 2017)


Sectio Caesario
Indikasi :
● Distokia karena tubuh betina
Lokasi :
yang belum matang
sepenuhnya. ● Berdiri : Flank
● Dilatasi dan relaksasi serviks ● Berbaring: sisi perut
yang tidak sempurna ventrolateral, paramedian,
● Fetus ukuran besar secara atau di tengah dekat garis
abnormal Torsio uteri yang linea alba
sulit diatasi
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
Distokia merupakan kesulitan melahirkan
,ternak yang mengalami distokia ditandai
dengan perpanjangan waktu proses kelahiran,
sulit, dan tidak mungkin dilakukan tanpa SARAN
bantuan batang manusia. Dalam penangulangan distokia di perlukanya
perbaikian manajeman dan nutrisi. Manajemen
meliputi kandang yang bersih sehingga terhindar
dari penyakit infeksi,terjadinya trauma, serta
memberikan kandang dengan kebebasan untuk
sapi perah bergerak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai