Oleh :
Mas Maher Ganteng
I01217009
1
Persetujuan Pembimbing
Naskah Proposal penelitian yang telah ditulis oleh Mokh. Izul Muto’ NIM.
I01217009 ini telah disetujui dan layak untuk di presentasikan
Pembimbing
NIP. 198202102009011007
2
A. Latar Belakang
orang tidaklah sama. Setiap warga negara harus memiliki kesadaran politik dan
people) ini sebagai nilai yang tertinggi di atas kehendak negara (will of the
state). Atas dasar prinsip-prinsip normatif yang demikian itu, dalam praktek
kehidupan demokrasi, yang awal, lembaga legislatif yang memiliki posisi yang
sangat strategis dan sentral yang biasanya tercermin dalam doktrin tentang
3
Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur dari perilaku pemilih dalam
menghadapi pemilu yaitu peran dari tokoh masyarakat atau Kyai setempat dan
juga ormas yang menjadi mayoritas di kalangan masyarakat pemilik hak suara
kehidupan. Tidak ada manusia yang tidak beragama. Agama merupakan bagian
Pada saat agama mempengaruhi kehidupan seseorang, di saat yang sama corak
yang ahli dalam pengetahuan agama islam. Terdapat pengertian Ulama dari
memiliki ciri-ciri tertentu, menjadi pewaris para nabi, pemimpin dan panutan,
4
Subky, yakni sekelompok orang yang menguasai kajian ilmu agama Islam,
totalitas, serta mampu memberikan suri tauladan yang luhur bagi masyarakat3
sebagai orang yang berkecimpung dalam bidang keagamaan saja, akan tetapi
selama ini di nilai hanya berfokus pada pengembangan syiar dan dakwah
memiliki kedudukan dan posisi penting dalam membina dan menata kehidupan
Adapun makna para pewaris nabi tersebut memberikan legitimasi bagi Ulama
Melalui berbagai peran yang diembannya baik dalam bidang keagamaan dan
5
masyarakat yang mempercayainya utamanya umat islam. Ditinjau dari segi
ilmu politik, Ulama merupakan aktor politik yang mempunyai sumber daya
masyarakat di sekitarnya.4
pada penyebutan tokoh, seperti di Jawa Timur kebanyakan ulama lebih dikenal
syeikh atau abah guru. dari pengertian diatas sudah dijelaskan tentang
pengertian Ulama. Sedangkan pengertian Kyai itu sendiri antara lain adalah
orang yang memiliki ilmu agama (Islam) plus amal dan akhlak yang sesuai
adalah tokoh sentral dalam suatu pondok pesantren, maju mundurnya pondok
pesantren ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kyai. Karena itu, tidak
jarang terjadi, apabila sang kyai di salah satu pondok pesantren wafat, maka
mengetahui bahwa Allah SWT adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.6
4
Wasisto Raharjo Jati, Ulul Albab Volume 13, No.1 Tahun 2012, KyaiDan Pesantren Dalam
Dinamika Politik Dan Kultur Nahdlatul Ulama, Hal 167.
5
Saiful Akhyar Lubis, Konseling Islami Kyai dan Pesantren, (Yogyakarta, eLSAQ Press, 2007),
h. 169.
6
Hamdan Rasyid, Bimbingan Ulama; Kepada Umara dan Umat (Jakarta: Pustaka Beta, 2007), h.
18
6
Menurut Nurhayati Djamas mengatakan bahwa “kyai adalah sebutan
elemen sentral dalam kehidupan pesantren, tidak saja karena kyai yang
juga karena sosok kyai merupakan cerminan dari nilai yang hidup di
keutamaan yang dimiliki pribadi kyai, yaitu penguasaan dan kedalaman ilmu
agama, kesalehan yang tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari-hari yang
sekaligus mencerminkan nilai-nilai yang hidup dan menjadi ciri dari pesantren
mencapai riyadhah. Kyai merupakan elemen yang paling esensial dari suatu
7
Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan (Jakarta : PT
RajaGrafinda Persada, 2008), h. 55.
7
mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para santri. Selain gelar
pengetahuan keislamanya).
Para kyai dengan kelebihan pengetahuanya dalam islam, sering kali dilihat orang
yang senantiasa dapat memahami keagungan Tuhan dan rahasia alam, hingga
Kyai pada dasarnya ditekankan pada dua peran yang dianggap penting.
sepantasnya sebagai pencerah alam pikiran umat. Artinya ikut serta dalam
mencerdaskan umat. Kedua, posisi sebagai panutan umat, dalam artian khusus
keteladanan moral yang diajarkan dan dicontohkan Kyai kepada umat. Peran
Kyai yang kedua adalah sebagai pembaharu dalam agama Islam. Pembaharu
pemikiran seperti organisasi. Peran Kyai yang ketiga adalah sebagai penggerak
dalam kategori kota Santri dimana kandidat kepala daerah beserta wakilnya
sowan ke pondok pesantren untuk meminta restu politik sang Kyai untuk maju
sesuatu yang wajar, karena Islam sendiri tidak mengenal adanya pembatasan
8
antara agama dan politik. Dengan kata lain tidak ada institusi khusus dalam
Islam yang hanya membahas masalah politik. Hal ini sangat berbeda dengan
keagamaan saja, saat ini sudah mulai merambah ke ranah sosial politik di
masyarakat, maka tidak heran Kyai menjadi salah satu sumber bertanya bila
dan bidang sosio-kultural, Kyai kemudian tampil sebagai patron yang memiliki
kekuasaan hirarkis atas masyarakat. Ditinjau dari segi ilmu politik, Kyai
Dengan alasan bahwa Kyai mempunyai karismatik inilah yang membuat partai
ditengah-tengah masyarakat.
Selain itu, Kyai juga sering dimintai pendapatnya oleh kepala daerah
9
pemerintahannya. Restu maupun pendapat Kyai secara politis dimaknai
terjadi reposisi Kyai menjadi umaro’. Pemaknaan antara Kyai dan umaro’
birokrat dan politis, sedangkan Kyai cenderung bermain pada tataran kultural.8
pengurus yang masing masing mempunyai basis massa yang cukup besar yang
tingkat pemilihan kepala desa, kepala daerah bahkan juga dapat mempengaruhi
pada pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Para Kyai biasanya juga
kecil sehingga antar dua entitas terjadi proses tarik menarik politis yang
partai politk maka dari itulah PKB berdiri. Adapun bagi PKB sendiri yang
8
Faridl, Miftah. 2007. Peran Sosial Politik Kyaidi Indonesia. Jurnal Sosioteknologi. Volume 6, Hal 238-243.
10
terlahir rahim kandungan Nahdlatul Ulama, keberadaan pesantren merupakan
aset politik kultural terpenting dimana pesantren yang menjadi basis dukungan
Nahdlatul Ulama terkonsentrasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Oleh karena
perilaku kader PKB dalam berpolitik. Misalnya saja, pembukaan acara selalu
posisi dan peran politik dari elite PKB tersebut. Pilihan pembacaan ayat al
(memakai kaidah aa/bb, suku kata terakhir harus berbunyi sama, misalnya,
berpolitik dengan kelompok yang menentang dengan keras Kyai terlibat dalam
merupakan entitas yang memiliki hak dan aspirasi politik seperti halnya warga
Negara yang lain. Sedangkan kelompok yang kedua mengkritik dengan keras,
9
Arifin, Ichwan. 2008. Kyaidan Politik : Studi Kasus Perilaku Politik Kyaidalam Konflik Partai Kebangkitan
Bangsa Pasca Muktamar II Semarang, Hal 190
11
mendatangkan kerugian daripada keuntungan yang bisa didapatkan. Hal ini
berkaitan dengan realitas politik yang oleh banyak kalangan dianggap “kotor”.
Sehingga ketika Kyai dan pesantren terlibat dalam politik akan terseret
bagaimana peran politik Kyai di masyarakat, menjadi isu yang debatable dan
tak akan pernah selesai. Masing masing akan terus menerus memperkuat
keterlibatan Kyai dan pesantren tidak dapat dihindari. Intensitas Kyai dan
Kepala Daerah.10
sesuatu yang tidak asing. Hiruk pikuk euphoria politik pasca Orde Baru
tumbang membuka ruang bagi Kyai untuk berkiprah dalam politik. Ketika
Kebangkitan Bangsa.
10
H.Sadi, KyaiDan Politik : Mengintip Motif KyaiNU, Vol. X, Hal 206.
12
Ulama, sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama
politis.11
yakni ortodoksi ahlussunnah wal Jama’ah dan umat islam yang mengikuti
ortodoksi ini biasa disebut dengan kaum Sunni. Amalan keagamaan Nahdlatul
Ulama lebih merujuk kepada Imam Syafi’i daripada imam yang lain.
Wahid pada tahun 2001, perolehan suara partai Nahdlatul Ulama dalam pemilu
Kajian tentang hubungan antara Kyai dan politik adalah kajian yang
sangat unik dan telah menjadi objek di kalangan intelektual. Bahkan saat ini
11
. Noor, Acep Zamzam, dkk. 2012. Dari KyaiKampung Ke NU Miring : Aneka Suara Nahdliyyin dari
Beragam Penjuru. Hal 205.
12
Moh Khayyi, Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Angka Kemiskinan di Indonesia. Hal 357–366.
13
keterlibatan Kyai dalam kancah perpolitikan di berbagai negara yang mayoritas
Hubungan antara Kyai dan politik adalah sesuatu yang wajar, karena Islam
sendiri tidak mengenal adanya pembatasan antara agama dan politik. Dengan kata
lain tidak ada institusi khusus dalam Islam yang hanya membahas masalah politik.
Hal ini sangat berbeda dengan agama Kristen yang menempatkan Gereja sebagai
institusi politik di sebuah negara. Kyai yang tadinya hanyalah mengkhususkan diri
pada ranah keagamaan saja, saat ini sudah mulai merambah ke ranah sosial politik
masyarakat, maka tidak heran Kyai menjadi salah satu sumber bertanya bila ada
lebih luas dalam kehidupan di saat-saat tertentu misalkan menghadapi Pemilu dan
Pemilukada.13
dan bidang sosio-kultural, ulama kemudian tampil sebagai patron yang memiliki
kekuasaan hirarkis atas masyarakat. Ditinjau dari segi ilmu politik, Kyai
merupakan aktor politik yang mempunyai sumber daya politik berbasis karismatik
dan tradisional yang memungkinkan Kyai membentuk sikap atau preferensi politis
13
Mohammad Tholhah, Ahlul Sunnah Wal Jamaah daalam persepsi dan tradisi NU
(Jakarta:2005),Hal 302-303
14
merangkul para ulama, dengan begitu, partai politik tersebut mendapatkan
masyarakat.
Dalam zaman modern seperti sekarang ini, peran Kyai diperluas dalam
ceramah atau berpidato. Karena itu, dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya
Kyai dibagi ke dalam dua jenis, pertama adalah dakwah melalui lisan seperti
ceramah, tabligh, dan pidato. Yang kedua adalah dakwah melalui perbuatan
leader yang diangkat dan diakui oleh masyarakat. Kyai dianggap sebagai
pemimpin yang dipatuhi, disegani, dijadikan sumber bertanya dan sarana tukar
pikiran dalam masyarakat. Status ini disandang selama masyarakat yang dipimpin
masih mengakui hal tersebut, dan hal inilah yang memberi peran signifikan
14
Ahmad Fadhli HS. KyaiBetawi (Studi tentang Jaringan KyaiBetawi dan Kontribusinya terhadap
Perkembangan Islam Abad ke-19). (Jakarta Pusat,2011),hal34
15
signifikan bagi sukses dan tidaknya sebuah misi politik dari suatu kelompok
pertama, Kyai adalah seorang yang menjadi panutan bagi masyarakat. Hal ini
dalam pesantren. Inilah yang kemudian disebut sebagai basis simbolik Kyai. Kyai
menjadi rujukan masyarakat. Kedua, Kyai juga berarti seseorang yang mempunyai
pendukung yang fanatik dan selalu dihormati oleh siapapun, karena bertindak
dalam proses pemilihan apapun, baik pemilu, pilpres, bahkan pilkada Kyai
Nahdlatul Ulama cukup punya peran didalamnya. Peran itu ditunjukkan mulai
dari pemberian rekomendasi pilihan calon dari tokoh Nahdlatul Ulama. perestuan
calon oleh salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, pemberian dukungan, hingga
dukungan suara dari masyarakat yang menentukan kemenangan calon. Peran ini
dapat terlihat dari menangnya para calon bupati yang di dukung Sebagian Besar
Kyai dari Nahdlatul Ulama dalam pilkada pada tahun 2005, 2010 dan 2015.
Dimana saat tahun 2005, pasangan Win Hendarso dan Saifulillah yang di usung
mutlak. Sedangkan pada tahun 2010 pasangan Saifulillah dan M.G. Hadi Sutjipto
16
yang di usung PKB dan PDI-P juga memenangkan Pilkada di Sidoarjo. Pada
pilkada tahun 2015 terulang kembali, dimana pasangan Saiful Illah dan Nur
Ahmad Syaifuddin sebagai calon incumbent diusung oleh PKB menuai suara
Sidoarjo tidak lepas dari peran dukungan Kyai Nahdlatul Ulama dan warga
Sidoarjo.
Atas penjelasan yang ada diatas, sangatlah menarik minat saya untuk
meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai peran Kyai Nahdlatul Ulama
Sidoarjo dalam bidang Politik. Hal ini ingin saya lakukan guna mengetahui
khususnya warga Nahdliyin betapa besarnya peran dan pengaruh mereka terhadap
proses pemilihan di Sidoarjo apakah Kyai Nahdlatul Ulama masih tetap menjadi
sebuah rujukan dalam setiap keputusan dalam pemilihan kepala daerah dan juga
menjadi kiblat bagi masyarakat dalam memilih atau para kyai Nahdlatul Ulama
sudah tidak lagi menjadi rujukan dalam Pilkada tahun 2020 nanti dikarenakan di
tahun ini terdapat tiga paslon yang justru tidak sesuai dengan kehendak dari
TAHUN 2020”. Judul ini saya ambil sebab dalam penelitian kali ini, saya akan
17
memfokuskan pembahasan dan pengkajian terhadap aktivitas-aktivtas mengenai
peran dari kyai Nahdlatul Ulama di Sidoarjo yang berkaitan dengan masalah
politik utamanya pada hal perilaku politik masyarakat dalam pemilihan bupati dan
wakil bupati Sidoarjo tahun 2020 apakah masih relevan atau justru berubah
karena fenomena yang terjadi saat ini di Sidoarjo terdapat 3 Paslon yang
1. Identifikasi
a. Batasan Masalah
yang ada. Agar penelitian lebih terfokus maka peneliti memberikan batasan
masalah, yaitu:
C. Rumusan Masalah
18
2. Bagaimana Bentuk Peran Kyai Nahdlatul Ulama Terhadap Proses
D. Kajian Pustaka
E. Tujuan Penelitian
Tanpa adanya tujaun dari penelitian ini. Seorang peneliti tentu pasti
pemaparan dari uriaian latar belakang serta beberapa rumusan maslah, maka
akademis ilmiah tentang diharap Peran Kyai Nahdlatul Ulama Terhadap Proses
Pemilihan Umum Calon Kepala Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020 mampu
untuk memunculkan manfaat dari hasil penelitian ini baik ditinjau dari praktis
1. Secara Teori
19
a. Diharapkan mampu untuk berdampak dalam menyalurkan ide atau
2. Secara Praktis
akan berhubungan dengan Jurusan atau Program Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
G. Definisi Operasional
20
Dalam penelitian yang berjudul “Peran Kyai Nahdlatul Ulama Terhadap
Proses Pemilihan Umum Calon Kepala Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020 ”,
hendaknya untuk menjelaskan mengenai salah satu kata yang terdapat di uraian
diatas, sehingga diharap tidak menjadikan salah tafsir dan memberikan penegasan
1. Kyai.
yang memperhatikan umat dengan penuh kasih sayang” maka dari itu
mereka. Kyai memang tidak dapat dipisahkan dari agama dan umat.
sosiologi sebagai pusat dalam hubungan islam dengan umat islam. Itulah
terkait tentang politik maupun pilihan politik Sebagian tidak dapat lepas
2. Pemilu.
15
Rosehan Anwar, dkk, KyaiDalam Penyebaran Pendidikan dan Khazanah Keagamaan
(Jakarta:Proyek Pengkajian dan Pengembangan dan Lektur Pendidikan Agama,2003),13
21
Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan
Untuk itu pemilihan umum sangat penting karena dalam pemilu terjadi
3. Nahdlatul Ulama’
pada tahun 1926 yang lahir dari pesantren, pendirinya adalah K.H.
16
Tim Redaksi BIP, Undang-Undang Pemilu 2019 Berdasarkan Undang-Undang NO 7 Tahun
2007 Tentang Pemilihan Umum, (Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2018), hlm, 3.
17
M masan dan Rachmat, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas 6, ( Jakarta: PT.
Grasindo, 2011), hlm. 32
18
Setiati widihastuti dan Fajar Rahayuningsih, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Sd/Mi Kelas
VI, (Jakarta: PT Pustaka Insan Mandiri,2008), hlm. 34
22
menggunakan pendekatan madzhab. Nahdlatul Ulama berpendirian
terjamin berada dalam jalan yang lurus dan akan mendapatkan ajaran
keadaban yang bisa diberikan kepada umat maupun bangsa ini sedari
H. Metode Penelitian
alasan mengapa di desa Kedungcangkring karena di desa ini sangat kaya akan
sejarah juga dikenal dengan desa santri karena terdapat beberapa pondok
19
H.M. As‟ad Thoha, Pendidikan Aswaja Ke-NU-an, ( Sidoarjo: Al- Maktabah-PW LP Maarif NU
Jatim, 2012 ), hlm. 3
20
“Kesetian NU Tak Pernah Luntur” (Surabaya: AULA, Agustus 2007), pp. 10-7
23
pesantren yang cukup tua dan menjadi pusat rujukan pesantren-pesantren
ini juga secara otomatis terdapat banyak sekali Kyai yang sangat berpengaruh
di Sidoarjo entah itu yang hanya fokus mengurus Lembaga Pendidikan dan
juga ada yang masuk dalam kepengurusan Ormas Nahdlatul Ulama’. Ciri
khas Kyai yang berada di Desa Kedungcangkring ini salah satunya jarang
sekali mengurusi atau ikut campur langsung dalam perpolitikan yang ada di
banyak ikut campur namun sangat memiliki pengaruh yang besar dalam hal
apapun termasuk dalam Pilkada yang akan dilaksanakan. Banyak sekali yang
di mulai dari Bakal Calon maupun Calon Kepala Daerah Sidoarjo yang
meminta restu maupun meminta dukungan secara langsung. Salah satu contoh
Informan yakni KH. Rofiq Sirodj yang notabene adalah salah satu kyai sepuh
yang ada di sidoarjo dan juga Nahdlatul Ulama itu terbukti dengan jabatan
beliau yang sampai saat masih menjabat sebagai Rois Syuriyah PCNU
Sidoarjo. Beliau adalah sosok yang sangat disegani dikalangan para Ulama’
Sidoarjo dan juga para masyarakat Sidoarjo beliau dikenal dengan Suara
Khasnya yang sangat merdu dan juga kealimannya, beliau adalah murid dari
KH. Chamim Djazuli (Gus Miek) yang terkenal karena kewaliannya dan
beliau adalah Semaan Jantiko Mantab yang mempunyai jamaah ribuan di tiap
kota salah satunya Sidoarjo yang diamanahkan kepada Kyai Rofiq untuk
24
meneruskan perjuangan Kyai Chamim. Maka dari itu Kyai Rofiq selalu
KH. Rofiq Sirodj. Dengan itu beliau mempunyai pengaruh yang cukup besar
Pengajian Rutinan setiap hari kamis yang terkenal dengan nama Ngaji
Wilayah Pasuruan. Ada juga KH. Nadhir Syafi’i salah satu kyai yang sangat
dalam membimbing ibadah haji dan umroh juga terkenal karena kealiman dan
terdapat dalam ajaran islam khususnya Ahlussunnah Wal Jamaah. Ketiga kyai
Pondok Pesantren.
2. Sumber data.
Sumber data ialah sebuah informasi atau subyek yang berasal dari data
25
a. Sumber Primer
dokumentasi, observasi.
b. Sumber Sekunder.
data misalnya dengan membaca jurnal, atau membaca buku yang ada
a. Observasi.
21
Joko, Subagyo, “Metode Penelitian Dalam Praktek” ( Jakarta : Rineka Cipta,2004), Hal, 87.
22
Ibid, Hal, 42.
26
benar membuat peneliti terlibat dalam keseharian dari responden atau
informan.
b. Wawancara
Melalui metode ini akan ada bentuk tanya jawab lisan antara
dan masih dalam batas tema penelitian. Disamping itu juga teknik
c. Dokumentasi.
Kecamatan Jabon. Data itu diantaranya hasil foto, kemudian hasil dari
23
Suharsimy Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jilid II”, ( Yogyakarta :
Rineka Ciptaa,1998) Hal, 263.
27
dikatakan data sementara. Kemudian data sementara itu dapat diolah dan
a. Reduksi Data
b. Data Display
2020.
28
c. Verifikasi atau menarik kesimpulan
Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan dari semua data yang sudah
Dalam hal pengolahan data yang sudah dilakukan atas setiap perolehan data
b. Proses Membandingkan
II.
Tahap akhir atau kesimpulan yang tertuju guna menjawab masalah yang
I. Sistematika Pembahasan.
29
Pada bagian ini merupakan rangkaian yang menjelaskan poin-poin yang
terdapat pada penulisan ini dan diharapkan mampu untuk memperudah dalam hal
penulisan atau pemahaman terhadap penelitian yang akan diajukan. Penelitian ini
Umum Calon Kepala Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020” Berikut telah
ini.
Bab II. Berisikan landasan teori, dimana ini mampu memuat mengenai
dan suatu kajian teori yang mampu menjelaskan tentang teori yang
Bab III. Pada bab ini menjelaskan mengenai setting dari penelitian, yaitu
30
Bab IV Pada bab ini berisi mengenai analisis data dimana diharapkan
31
Pemerintahan, Metode pilkada yang sekunder lebih
Universitas Diponegoro riset ikut yang juga membahas
investigas menyuburka membahas pada
i atau n politik tentang rekrutmen
observasi dinasti. pemilukada politik.
ke Sedangkan,
wilayah pada
yang akan penelitian
di teliti sekarang
Metode lebih
studi membahas
literatur tentang
dan peran dari
sekunder tokoh
Metode masyarakat
analisis
data
2. Perilaku Politik Metode yang Penelitian ini Persamaan Sedangkan
Masyarakat Dalam digunakan bertujuan pada perbedaan
Pemilihan Umum dalam untuk . penelitian yang
(PEMILU) Legislatif penelitian ini Untuk ini terdapat terdapat
Kabupaten yaitu mengetahui pada pada
(Studi Kecamatan tergolong bagaimana judulnya penelitian
Dayun, Dapil II kedalam perilaku yaitu sama- terdahulu
Kabupaten Siak, Tahun penelitian politik sama dan
2014) deskriptif. masyarakat membahas sekarang
Karya : Pendekatan dalam tentang adalah
Rizki Rahman Harahap kualitatif . pemilihan perilaku bahwa
Jurusan Sosiologi anggota pemilih penelitian
Fakultas Ilmu Sosial legislatif terdahulu
dan Ilmu Politik lebih
32
Universitas Riau, membahas
Pekanbaru pada
Kampus Bina Widya perilaku
JL. H.R. Subrantas Km pemilih
12,5 Simpang Baru pada pileg
Panam serta lebih
Pekanbaru detail
sampai
kepada
umur dan
jenis
respondeh,
untuk
penelitian
sekarang
membahas
tentang
perilaku
pemilih atas
dasar dari
peran dari
ulama.
3. Peran Kyai Dalam Kajian Artikel ini Persamaan Sedangkan
Membangun Partisipasi menggunaka bertujuan pada perbedaan
Pemilih n metode untuk penelitian pada
deskriptif membahas dahulu dan penelitian
kualitatif peranan Kyai sekarang terdahulu
Karya: untuk dalam adalah dan
Nurhadi, Sunarso. mendeskripsi membangun Bagaimana sekarang
kanperanan partisipasi seorang bahwa pada
Program Pascasarjana Kyai dalam pemilih. Kyaiatau penelitian
33
Pendidikan Pancasila membangun Kyai dahulu
dan Kewarganegaraan partisipasi berperan lebih
Universitas Negeri pemiilih di atau membahas
Yogyakarta, Jl. pesantren mempengar tentang
Colombo No. 1, Sleman Darul uhi proses Kyai
Yogyakarta Ulum pemilihan sebagai
Banyuanyar baik mediator
pada sebelum politik
pemilukada atau menjadi
kabupaten sesudah penengah
pamekasan terjadinya dalam
2018. pilkada. konflik
politik.
.
4. Kyai Dan Islam Dalam Penelitian ini Penelitian ini Persamaan Perbedaan
Mempengaruhi Perilaku menggunaka bertujuan yang yang
Memilih Masyarakat n metode untuk terdapat terdapat
Kota Tasikmalaya deskriptif mengetahui pada pada
kualitatif dampak penelitian penelitian
Nurlatipah Nasir sebagai positif dan terdahulu terdahulu
metode negatif dan dan
Sekolah Tinggi Ilmu utama Apakah sekarang sekarang
Sosial dan Politik islam dan adalah adalah pada
(STISIP) Kyai sama-sama penelitian
Tasikmalaya, Jawa mempengaru menggunak yang
Barat hi perilaku an metode sekarang
masyarakat deskriptif tidak
dalam kualitatif membahas
memilih. dan juga tentang
membahas lingkungan
tentang santri
34
Perilaku
memilih
masyarakat
5. Keterlibatan Kyai Metode yang Untuk Persamaan Perbedaan
Dalam Pilkada digunakan mengetahui yang terjadi yang terjadi
(Studi Kasus Pilkada Di pada keterlibatan pada pada
Kabupaten penelitiani ini Kyai dalam penelitian penelitian
Banjarnegara) adalah Pilkada di ini adalah dahulu dan
deskriptif Kabupaten sama sama sekarang
Rudi Subiyakto kualitatif Banjarnegara membahas terdapat
sebagai . keterlibatan pada
metode Untuk Kyai metode
utama mengetahui penelitianny
ditunjang dampak a yaitu
dengan keterlibatan kuantitatif
metode Kyai dalam
kuantitatif Pilkada di
Kabupaten
Banjarnegara
35
PGRI Banyuwangi beberapa juga untuk sama penelitian.
teknik salah menjawab menggunak
satunya motif yang an
adalah melatarbelak pendekatan
wawancara.. angi Kyai deskriptif
terlibat pada kualitatif
Pemilihan
Umum
7. Fenomena Kyai Dalam Didalam Hasil dari Persamaan Perbedaan
Dinamika Politik: melakukan penelitian ini yang pada
Antara Gerakan Moral pengumpulan adalah telah terdapat penelitian
Dan Politik sumber ini mengetahui pada dahulu dan
menggunaka kondisi serta penelitian sekarang
Abdurrahman n metode pengamatan terdahulu terletak
sejarah yang baik yang dan pada
mempunyai sudah terjadi sekarang metode
kaidah- atau sedang adalah penelitian
kaidah terjadi. sama-sama dan hasil
tertentu dan membahas dari
pada tentang penelitian
prinsipnya Fenomena tersebut.
penelitian Kyai Dalam
adalag suatu Politik salah
proses yang satunya
berbentuk Pilkada.
siklus
bersusun dan
berkesinamb
ungan
8. ORIENTASI POLITIK Penelitian ini Tujuan dari Persamaan Perbedaan
PEMILIH PADA menggunaka penelitian ini pada penelitian
36
PEMILU LEGISLATIF n pendekatan untuk penelitian dahulu dan
TAHUN 2014 kuantitatif mengetahui dahulu dan sekarang
deskriptif dan apakah sekarang adalah
Karya : dianalisis orientasi adalah terdapat
Ratih Puspa Yunita , dalam bentuk politik sama-sama pada
Sugiyarta Stanislaus prosentase pemilih membahas metode
Jurusan Psikologi, dengan dalam tentang penelitian
Fakultas Ilmu menggunaka pemilihan perilaku yng
Pendidikan, Universitas n satu umum pemilih menggunak
Negeri Semarang, variabel. legislatif an metode
Indonesia Variabel kuantitatif
Journal of Social and dalam untuk yang
Industrial Psychology penelitian ini terdahulu
adalah dan yang
variabel sekarang
orientasi adalah
politik. menggunak
Tekhnik an metode
pengambilan kualitatif
sampel pada serta
penelitian ini perbedaan
adalah cluster kedua yakni
sampling terdapat
pada yang
terbaru
tentang
pemilihan
kepala
daerah dan
pileg untuk
penelitian
37
terdahulu
9. Perilaku Pemilih Metode yang Hasil Dilihat dari Sedangkan
Menjelang Pemilu 2019 digunakan penelitian metode untuk
dalam menunjukka penelitian perbedaann
Karya: penelitian ini n bahwa terdahulu ya dapat
Agus Machfud Fauzi metode Perilaku terdapat dilihat
Universitas Negeri campuran pemilih kesamaan bahwa
Surabaya antara menjadi daya pada penelitian
Journal of Islamic kualitatif dan tarik penelitian dahulu
Civilization kuantitatif. tersendiri sekarang lebih
Pengumpulan dalam proses yang membahas
data dalam kontestasi dimana tentang
penelitian ini perpolitikan sama-sama lingkup
dengan cara nasional menggunak nasional
mengkoleksi 2019. an dan
beberapa penelitian penelitian
hasil survei kualitatif. sekarang
politik lebih
yang membahas
dilakukan pada
oleh berbagai perilaku
lembaga. pemilih di
daerah serts
metode
yang
digunakan
yang
terdahulu
yakni
menggunak
an
38
campuran
10. PERAN KYAI Metode yang Hasil Persamaan Sedangkan
DALAM digunakan penelitian yang perbedaann
MEMBANGUN pada menunjukka terdapat ya terletak
PARTISIPASI penelitian ini n bahwa pada pada kyai
PEMILIH adalah Kajian Perkembang penelitian pada
menggunaka an politik dahulu dan penelitian
Karya : n metode yang sekarang terdahulu
Nurhadi, Sunarso deskriptif semakin adalah yang
Program Pascasarjana kualitatif demokratis sama-sama bersifat
Pendidikan Pancasila membuka membahas luas.
dan Kewarganegaraan ruang bagi tentang
Universitas Negeri segenap pengaruh
Yogyakarta, Jl. lapisan Ulama’ atau
Colombo No. 1, Sleman masyarakat Kyai
Yogyakarta untuk dapat
berperan
dalam
perpolitikan
begitu juga
bagi para elit
lokal dalam
hal ini Kyai-
Kyai sebagai
salah satu
elit lokal
memiliki
peran yang
sangat kuat..
39
Draft Wawancara Skripsi
2. Bagaimana reaksi anda tentang fenomena yang terjadi akhir akhir ini
3. Lalu Langkah apa yang akan kyai ambil untuk suksesnya pilkada sidoarjo
ini
pribadi ?
10. Lalu mereka akan kyai sarankan untuk memilih sesuai dengan pilihan
tentang siapa yang akan mereka pilih untuk kepala daerah sidoarjo 5 tahun
mendatang
12. Sikap NU seperti biasanya yakni akan mendukung salah satu paslon yang
juga akan mengikuti sikap NU yakni memilih paslon dari PKB atau kyai
40
41