Anda di halaman 1dari 6

Tri Atminah Tugas Guru sebagai Pengembangan

Kurikulum di SMP S TRI BAKHTI


TRANS SOSA IV

TUGAS GURU SEBAGAI PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SMP S


TRI BAKHTI PIR TRANS SOSA IV
THE TASK OF TEACHER AS CURRICULUM DEVELOPMENT IN SMP S
TRI BAKHTI PIR TRANS SOSA IV
Tri Atminah
Jurusan Pendidkan Agama Islam
Universitas Islam Riau
triatminah@student.uir.ac.id

Abstract

This research was made for teachers as curriculum developers who must be able to explain and
implement the values contained in the curriculum for their students. To develop a curriculum, a
teacher must achieve the following activities, namely: planning, implementing and evaluating the
curriculum. Through curriculum planning, teachers can more easily achieve the goals of the
learning process and can explore the potential or abilities of their students. After planning, the
teacher must be able to implement the curriculum planning for students. Then after implementing
the curriculum, the teacher must evaluate the curriculum used, whether the curriculum is running
optimally, or vice versa. The steps that the teacher must take in teaching are preparing students,
explaining the material, and evaluating students, to find out the success of teaching.

Keywords: curriculum, developer, teacher

Abstrak

Penelitian ini dibuat untuk guru sebagai pengembang kurikulum yang harus mampu menjelaskan
dan mengimplementasikan nilai nilai yang terdapat dalam kurikulum untuk siswanya. Untuk
mengembangakan kurikulum, seorang guru harus mencapai kegiatan berikut ini, yaitu:
merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi kurikulum. Melalui perencanaan
kurikulum, guru dapat lebih mudah untuk mencapai tujuan proses pembelajaran dan dapat
menggali potensi atau kemampuan yang dimiliki siswanya. Setelah perencanaan, guru harus dapat
mengimplementasikan perencanaan kuikulumnnya kepada siswa. Lalu setelah
mengimlementasikan kurikulum, guru harus mengevaluasi kurikulum yang digunakan, apakah
kurikulum tersebut sudah berjalan secara optimal, atau sebaliknya. Langkah langkah yang harus
dilakukan guru dalam mengajar yaitu mempersiapkan siswanya, menjelaskan materi, dan menilai
siswa, untuk mengetahui keberhasilan mengajar.

Kata kunci : kurikulum, pengembangan, guru

PENDAHULUAN pengajaran serta cara yang digunakan sebgai


Kurikulum menurut Kamus Besar pedoman penyelenggaraan kegiatan
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perangkat pembelajaran untuk mencapai tujuan
mata pelajaran dan program pendidikan pendidikan nasional [1].
yang diberikan oleh suatu lembaga Jadi, kesimpulan dari kedua pengertian
penyelenggara pendidikan yang berisi kurikulum diatas merupakan seperangkat
rancangan pelajaran yang akan diberikan rencana pendidikan yang diberikan kepada
kepada peserta pelajaran dalam satu periode peserta didik untuk dijadikan pedoman,
jenjang pendidikan. karena didalamnya terdapat tujuan, isi dan
Kurikulum menurut UU. No.20 Tahun bahan pembelajaran yang digunakan dalam
2003 adalah seperangkat rencana dan satu periode jenjang pendidikan. Serta
pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pengertian diatas dibatasi dengan kegiatan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2477-0515


Volume 7, Nomor 2, Jul-Des 2019 Halaman [151]
Tri Atminah Tugas Guru sebagai Pengembangan
Kurikulum di SMP S TRI BAKHTI
TRANS SOSA IV

berlangsungnya kegiatan proses belajar pelaksanaannya pada tahun 1964 yang


mengajar. Kata belajar dan mengajar tidak berfokus pada pengembangan daya cipta,
dapat dipisahkan dan akan membentuk suatu rasa, karsa, karya, dan moral, yang
interaksi, serta proses belajar mengajar tidak kemudian disebut pancawardana.
akan berhasil jika tidak saling mendukung. 3. Kurikulum 1968, kental dengan motif
Untuk itu guru di SMP S Tri Bakhti sebagai politis yang mengganti kurikulum
pengembang kurikulum harus sebelumnya karena dianggap produk Orde
merencanakan, melaksanakan atau Lama. Kurikulum 1968 menekankan
mengimplementasikan, dan mengevaluasi. pendekatan organisasi materi pelajaran,
Kurikulum memiliki kedudukan strategis hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok
dan sentral dalam penyelenggaraan saja. Tujuannya pembentukan manusia
pendidikan pada semua jenjang dan jenis Pancasila sejati.
pendidikan. Kurikulum menjadi acuan 4. Kurikulum 1975, menekankan pada
dalam menata dan mengarahkan segala capaian tujuan, dengan dasar pendidikan
bentuk aktivitas pendidikan untuk mencapai berjalan efektif dan efesien. Kurikulum ini
tujuan-tujuan pendidikan. Nana Syaodih dikenal dengan penerapan Model PPSI,
Sukmadinata menyebutkan bahwa dalam bentuk satuan pelajaran. Setiap
kurikulum merupakan suatu rencana satuanpelajaran dirinci, dengan merumuskan
pendidikan, memberikan pedoman dan Tujuan Instruktional Umum (TIU), dan lebih
pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan rinci lagi menjadi Tujuan Instruktional
isi, serta proses pendidikan [2]. Kurikulum Khusus (TIK), materi pelajaran, kegiatan
memiliki kedudukan, fungsi, dan peran belajar mengajar, dan evaluasi.
strategis dalam pendidikan, sehingga 5. Kurikulum 1984, sering disebut
menjadi keniscayaan adanya upaya untuk sebagai penyempurnaan kurikulum 1975.
senantiasa meningkatkan dan memperbarui Mengutamakan pendekatan proses, tetapi
kurikulum dan mengevaluasi kurikulum, hal faktor tujuan tetap menjadi fokus perhatian,
mana upaya-upaya tersebut merupakan ciri siswa diposisikan sebagai subyek belajar.
proses pengembangan kurikulum itu sendiri. 6. Kurikulum 1994, menekankan
Keniscayaan adanya pengembangan perpaduan antara pendekatan tujuan dan
kurikulum dapat dipahami secara seksama pendekatan proses. Di samping itu mulai
dalam uraian selintas fakta historis muncul ketentuan kurikulum muatan lokal.
perubahan dan atau pergantian kurikulum Dan akhirnya beban belajar menjadi padat.
dalam sejarah pendidikan Indonesia; Memasuki era reformasi dengan jatuhnya
1. Kurikulum 1947, sebagai peletakan rezim Soehato tahun 1998, muncul perlunya
kurikulum pertama pada masa kemerdekaan, evaluasi mata pelajaran tertentu yang
yang saat itu masih disebut rencana akhirnya muncul suplemen kurikulum 1999,
pelajaran. Kurikulum 47 ini, merupakan yang menambal mata pelajaran.
alternatif pengganti dari kurikulum 7. Kurikulum 2004, populer disebut
pendidikan yang dikembangkan atas Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
kepentingan kolonialis Belanda. setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi,
Pengorganisasian kurikulum masih sangat dan rumusan kompetensi itulah yang mesti
sederhana, yaitu daftar mata pelajaran dan dicapai siswa. Hanya saja, untuk mengukur
jam pelajarannya, serta garis-garis besar perolehan kompetensi siswa diarahkan
pengajarannya. Efektifnya pelaksanaan bentuknya pada pilihan ganda. Cara
kurikulum ini pada tahun 1950. mengukur kemudian dianggap rancu,
2. Kurikulum 1952, disebut rencana hasilnya juga tidak memuaskan. Akhirnya
pelajaran terurai, mata pelajaran sudah mulai diganti menjadi kurikulum 2006.
terinci. Kemudian disempurnakan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2477-0515


Volume 7, Nomor 2, Jul-Des 2019 Halaman [152]
Tri Atminah Tugas Guru sebagai Pengembangan
Kurikulum di SMP S TRI BAKHTI
TRANS SOSA IV

8. Kuirkulum 2006, tidak banyak siswa atau peserta didik, untuk mengetahui
berbeda dengan kurikulum 2004, keberhasilan mengajar. [3]
penekanannya kepada guru lebih diberikan Bentuk pelaksanaan kegiatan itu bukan
keleluasaan untuk merancang pembelajaran hanya terwujud didalam pengajaran dikelas,
sesuai dengan lingkungan dan kondisi tetapi dapat juga terwujud dalam kegiatan
peserta didik, serta lingkungan sekolah. yang lain, seperti bimbingan belajar,
Kurikulum 2006, populer disebut Kurikulum sebagaimana dinyatakan dalam buku
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). landasan, program, dan pengembangan
9. Kurikulum 2013, penekanan pada kurikulum (1994) pendidikan dasar bahwa
kurikulum ini, capaian kompetensi berbasis “pelaksanaan program pengajaran mencakup
karakter. Capaian pendidikan terintegrasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan
antara KI-1 (Kompetensi Inti-satu) disebut pelaksanaan bimbingan belajar. [5]
kompetensi sikap spiritual, KI-2 Dari penjelasan diatas, permaslahan yang
(Kompetensi Inti-dua) disebut kompetensi ingin dikaji dalam penelitian ini adalah
sikap sosial, KI-3 (Kompetensi Inti-tiga) kegiatan apa saja yang perlu dilakukan guru
disebut kompetensi pengetahuan, KI-4 dalam mengembangkan kurikulum di SMP S
(Kompetensi Inti-empat) disebut kompetensi Tri Bakhti. Tujuan penulisan penelitian ini
penerapan pengetahuan. Tujuannya, adalah untuk menemukan kegiatan kegiatan
terbentuk generasi produktif, kreatif, yang harus dilakukan guru sebagai
inovatif, dan afektif. Hanya saja kurikulum pengembang kurikulum di SMP S Tri
ini belum berjalan secara efektif, sudah Bakhti. Sedangkan manfaatnya adalah
dievaluasi, dan terbuka lebar akan adanya sebagai sumbangan pemikiran ilmiah bagi
penyempurnaan atau pengganti dari pelaksanaan kurikulum disekolah pada
kurikulum 2013. umumnya, dan di dalam kelas yang
Dari pengembangan kurikulum yang dilakukan guru pada khususnya. Metode
diuraikan diatas bertujuan untuk pembahasan dalam penelitian ini
membangun kualitas pendidikan dan menggunakan metode kualitatif.
memajukan bangsa dan Negara. Selain itu,
pengembangan kurikulum merupakan METODE PENELITIAN
tuntutan dalam berinteraksi dengan dunia Penelitian ini menggunakan pendeketan
global. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis
Pada tingkat sekolah, guru memiliki penelitian yang temuan temuannya tidak
tugas untuk pengembangan kurikulum. diperoleh melalui prosedur statistic atau
Sutardi. Implementasi kurikulum merupakan bentuk hitungan lainnya dan bertujuan
suatu proses penerapan ide, konsep, mengungkapkan gejala secara holistic-
kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan kontekstual melalui pengumpulan data dari
praktis sehingga dapat memberikan dampak latar alami dengan memanfaatkan diri
baik berupa perubahan pengetahuan, peneliti sebagai instrument kunci [6]. Atau
keterampilan, maupun nilai dan sikap dalam penelitian kualitatif adalah penelitian
suatu aktivitas pembelajaran, sehingga dimana peneliti dalam melakukan
peserta didik menguasai seperangakat penelitiannya menggunakan teknik teknik
kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi observasi, wawancara atau interview,
dengan lingkungan [4]. Oleh karena itu, analisis isi, dan metode pengumpulan data
guru diharapkan mempunyai kemampuan lainnya untuk menyajikan respons-respons
dalam pengembangan kurikulum disekolah. dan perilaku subjek [7]. Sabjek penelitian ini
Khususnya didalam kelas. Guru harus adalah guru di SMP S TRI BAKHTI Pir
mampu menjelaskan materi, dan menilai Trans Sosa IV , dengan teknik pengumpulan
data melalui wawancara sementara teknik

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2477-0515


Volume 7, Nomor 2, Jul-Des 2019 Halaman [153]
Tri Atminah Tugas Guru sebagai Pengembangan
Kurikulum di SMP S TRI BAKHTI
TRANS SOSA IV

analisis yang digunakan adalah reduksi data, Dalam menentukan bahan pelajaran
display, dan verifikasi atau triangulasi data. bukanlah pekerjaan yang mudah akan tetapi
pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi
HASIL PENELITIAN yang serius, karena bahan pelajaran harus
Sebagaimana dijelaskan dalam bagian disesuaikan dengan perkembangan sosial di
metode penelitian diatas, bahwa teknik samping perkembanga ilmu pengetahuan
pengumpulan data dalam penelitian ini dan teknologi, sehingga dalam menentukan
menggunakan wawancara, observasi dan bahan pelajaran perlu memperhatikan
studi dokumentasi. Teknik tersebut akan beberapa hal yaitu: signifikansi, kegunaan,
memberikan informasi yang akurat tentang minat, dan perkembangan manusiawi [9].
tugas guru sebagai pengembangan Penentuan metode mengajar adalah
kurikulum di SMP S Tri Bakhti Pir Trans merupakan langkah ketiga dari tugas guru
Sosa IV Kecamatan Hutaraja Tinggi sebagai pengembang kurikulum di sekolah
Kabupaten Padang Lawas Sumatra Utara. SMP S Tri Bakhti. Menentukan metode
Kegiatan Guru SMP S Tri Bakhti dalam mengajar ini erat dengan hubungannya
Merencanakan Kurikulum pemilihan strategi belajar mengajar yang
Pada dasarnya kegiatan merencanakan paling efektif dan efensien dalam melakukan
meliputi: penentuan tujuan pengajaran, proses belajar mengajar guna mencapai
menentukan bahan pelajaran, menentukan tujuan pengajaran. Dan ada beberapa hal
alat dan metode dan alat pengajaran dan yang harus menjadi bahan pertimbangan
merencanakan penilaian pengajaran [8]. guru dalam menentukan metode mengajar
Dengan demikian kegiatan merencanakan yang akan digunakan, yaitu: (a) tujuan
merupakan upaya yang sistematis dalam pengajaran yang ingin dicapai, (b) bahan
upaya mencapai tujuan, melalui perencanaan pelajaran yang akan diajarkan, (c) jenis
yang diharapkan akan mempermudah proses kegiatan belajar anak didik yang diinginkan.
belajar mengajar yang kondusif. Ada beberapa metode mengajar yang dapat
Dalam kegiatan perencanaan langkah digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam
pertama yang harus ditempuh oleh semua proses belajar mengajar, yaitu ceramah,
guru SMP S Tri Bakhti adalah menentukan tanya jawab, diskusi, resitasi, belajar
tujuan yang hendak dicapai. Berangkat dari kelompok, dan sebagainya.
tujuan yang kongkrit akan dapat dijadikan Sedangkan langkah ke empat dalam
patokan dalam melakukan langkah dan merencanakan pembelajaran adalah
kegiatan yang harus ditempuh termasuk cara merencanakan penilaian pelajaran. Dimana
bagaimana melaksanakanya dan dalam tugas guru dalam merencanakan kurikulum
tujuan tersebut harus ada kognitif, afektif, harus menentukan nilai dari suatu obyek
dan psikomotor. Serta ada beberapa sumber atau peristiwa dalam konteks situasi tertentu.
tujuan pengajar yaitu: kebutuhan anak, Kegiatan Guru SMP S Tri Bakhti dalam
kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan, Melaksanakan Kurikulum
dan filsafat. Melaksanakan kurikulum adalah
Dalam merencanakan proses merupakan kegiatan inti dari proses
pembelajaran maka langkah kedua yang perencanaan, karena tidak akan mempunyai
harus dilakukan semua guru yang ada di makna apa-apa jika rencana tersebut tidak
SMP S Tri Bakhti adalah menetapkan bahan dapat direncanakan. Melaksanakan
pelajaran. Bahan pelajaran mencangkup tiga kurikulum yang dimaksudkan dalam studi
komponen, yaitu ilmu pengetahuan, proses ini guru mampu mengimpletasikannya
dan nilai-nilai. Dalam hal ini tiga kompunen dalam proses belajar mengajar. Proses
tersebut dapat dirinci sesuai dengan tujuan belajar mengajar pada dasarnya dapat
yang ingin dicapai sekolah. berlangsung di dalam dan di luar sekolah

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2477-0515


Volume 7, Nomor 2, Jul-Des 2019 Halaman [154]
Tri Atminah Tugas Guru sebagai Pengembangan
Kurikulum di SMP S TRI BAKHTI
TRANS SOSA IV

dan di dalam jam pelajaran atau di luar jam menyangkut kurikulum sebagai ide,
pelajaran yang telah dijadwalkan [10]. kurikulum sebagai rencana, kurikulum
Setelah membuat rencana pengajaran, sebagai hasil, kurikulum sebagai proses, dan
kegiatan guru SMP S Tri Bakhti berikutya kurikulum sebagai hasil dan lain sebagainya.
adalah mewujudkan terhadap apa-apa yang Pendekatan dan teknik penilaian
telah direncanakan. Kegiatan ini disebut kurikulum itu beragam sesuai dengan
juga dengan melaksanakan proses belajar sasaran, fungsi, dan tujuan penilaian. Untuk
mengajar. Perbuatan guru dalam mengajar menilai dimensi kuantitatif , misalnya hasil
ini akan menjadi pedoman setiap langkah belajar siswa, dapat digunakan teknik
yang membentuk proses belajar mengajar. penilaian berupa tes-tes standar. Sedangkan
Ada beberapa langkah yang harus untuk dimensi kualitatif dapat digunakan
ditempuh guru dalam melaksanakan proses melalui observasi, wawancara, dan lain-lain.
belajar mengajar, yaitu: tahap pemula, tahap KESIMPULAN
pengajaran, tahap penilaian dan tindak Tugas guru sebagai pengembang
lanjut. Tahap pemula adalah tahap yang kurikulum di sekolah harus mampu
bertujuan menyiapkan anak dan kondisi menterjemahkan, atau menjabarkan nilai-
belajar yang dapat memudahkannya nilai yang terkandung dalam kurikulum
menerima pelajaran. Tahap pengajaran kepada anak didik. Dalam pengembangan
merupakan tahapan yang membahas materi kurikulum, guru dapat melaksanakan
yang telah disiapkan guru. Sedangkan beberapa kegiatan, yaitu: merencanakan,
tahapan penilaian dan tindak lanjut bertujuan melaksanakan, dan mengevaluasi (menilai)
untuk mengetahui tingkat keberhasilan kurikulum.
pengajaran. Melalui perencanaan kurikulum, guru
Kegiatan Guru SMP S Tri Bakhti dalam dapat memperkirakan apa yang hendak
Menilai Kurikulum diwujudkan dalam proses belajar mengajar.
Pada tahap ini guru SMP S Tri Bakhti Ada beberapa langkah yang harus ditempuh
melakukan penilaian untuk mengetahui dalam merencanakan proses belajar
kelebihan dan kelemahan terhadap mengajar, yaitu: menentukan tujuan yang
komponen komponen kurikulum, sehingga ingin dicapai, menetapkan bahan pelajaran,
diharapkan dapat ditindaklanjuti menuju menentukan metode mengajar, dan
perbaikan di masa yang akan datang atau merencanakan evaluasi atau penilaian
hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai pengajaran.
bahan masukan untuk melakukan perbaikan Setelah membuat rencana pengajaran,
dan penyempurnaan terhadap kurikulum kegiatan guru berikutnya adalah
yang berlaku. Penilaian kurikulum bukanlah melaksanakan kurikulum. Kegiatan ini
suatu pekerjaan yang mudah, hal ini disebut juga dengan melaksanakan proses
didasarkan pada banyaknya aspek yang belajar mengajar. Ada beberapa langkah
harus dinilai dan banyaknya pihak yang yang dapat ditempuh guru dalam
terkait dalam penilaian. melaksanakan proses belajar mengajar,
Guru sebagai pengembang kurikulum di yaitu: mempersiapkan anak dan kondisi
sekolah harus senantiasa melakukan evaluasi belajar, membahas materi, dan mengadakan
atau penilaian kurikulum secara kontinu dan penilaian dan tindak lanjut, guna untuk
komprehenship. Penilaian terhadap mengetahui tingkat keberhasilan pengajaran.
kurikulum sesungguhnya sangat luas, oleh Diharapkan kepada guru supaya mampu
karena itu untuk dapat melakukan penilaian mengembangkan kurikulum di sekolah
secara akurat terlebih dahulu harus dipahami secara efektif, efisien, kritis dan serius,
pengertian kurikulum yang dianutnya, sebab dengan membuat perencanaan yang matang
penilaian terhadap kurikulum berarti dan lengkap, sehingga proses belajar

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2477-0515


Volume 7, Nomor 2, Jul-Des 2019 Halaman [155]
Tri Atminah Tugas Guru sebagai Pengembangan
Kurikulum di SMP S TRI BAKHTI
TRANS SOSA IV

mengajar yang dilaksanakan akan berhasil


dengan baik sesuai dengan tujuan
pengajaran yang ingin dicapai.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sarinah. 2015. Pengantar


Kurikulum, Yogyakarta: CV Budi
Utama
[2] Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013.
Pengembangan Kurikulum Teori
dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya
[3] Anggraini, Dian Mustika. 2019.
Tingkat Keberhasilan Guru.
https://www.kompasiana.com/dian
mustikaanggraini/54f7feeea33311f1
608b47bc/tingkat-keberhasilan-
guru. diakses pada 15 September
2019
[4] Sukmadinata, Nana Syaodih. 1988.
Prinsip dan Landasan
Pengembangan Kurikulum, Jakarta:
P2LPTK Ditjen Dikti. Depdikbud
[5] Kusmawati, Naniek & Vivi Rulvina.
2017. Perkembangan Kurikulum di
Sekolah Dasar. Jawa Tengah : CV.
AE MEDIA GRAFIKA
[6] Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun
Proposal Penelitian Kualitatif
Skripsi Dan Tesis. Yogyakarta:
Suaka Media
[7] Setyosari, Punaji,. 2012. Metode
Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta: Kencana
[8] Sudjana, Nana. 1989. Dasar Dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinarbaru
[9] Zais, S.Robert. 1976. Curriculum,
Principles and Founations.New
York: Harper & Row, Publishers

[10] Depdikbud, 1991. Kamus Besar


Bahasa Indonesi, Jakarta: Balai
Pustaka

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2477-0515


Volume 7, Nomor 2, Jul-Des 2019 Halaman [156]

Anda mungkin juga menyukai