Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA


TANGERANG
NOMOR : 188.4/226-PNJ /2022
TANGGAL : 9 Agustus 2022

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANGERANG

KEBIJAKAN KHUSUS
A. Kepemimpinan, Ketenagaan & Perencanaan Pelayanan Instalasi
Radiologi
1. Instalasi Radiologiharus melakukan perencanaan untuk tahun berikutnya
dengan berpedoman pada laporan tahun sebelumnya.
2. Instalasi Radiologi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi dengan
kualifikasi Dokter Spesialis Radiologi yang berada dibawah Kepala Bidang
Pelayanan Penunjang yang bertanggung jawab penuh kepada Direktur.
3. Kepala Instalasi dibantu oleh Koordinator dengan kualifikasi minimal
pendidikan DIII Radiologi. Koordinator membawahi staf
Radiografer,Fisikawan Medis,Perawat Radiologi dan Petugas Administrasi.
Radiografer adalah lulusan DIII Radiologi. Semua ketenagaan di Instalasi
Radiologi harus bekerja sesuai dengan uraian tugasnya masing-masing.
4. Staf medis di Instalasi Radiologi meliputi Dokter Spesialis
Radiologi,Petugas Proteksi Radiasi,Radiografer,Fissikawan Medis, Perawat
radiologi dan Petugas administrasi.

B. Fasilitas dan Peralatan


1. Semua alat penunjang medis dan alat non medis di Instalasi Radiologi
harus terdaftar di inventaris ruangan. Penggunaan peralatan sesuai dengan
prosedur dari masing-masing alat.
2. Penggantian linen di ruangan dilakukan oleh staff radiografer sesuai
dengan prosedur, Linen kotor non infeksius diambil oleh petugas laundry
yang telah dibungkus dengan plastik kuning.

1
3. Linen kotor infeksius dibawa dengan trolly setelah dibungkus dengan plastik
warna kuning, dan linen bersih dibawa dengan trolly disimpan di bagian laci
trolly. Transportasinya linen kotor ke unit laundry dibawa dengan trolly
tersebut dan linen bersih ke Instalasi Radiologi dengan trolly tersebut.
4. Sterilisasi alat dilakukan di ruang CSSD. Setiap selesai tindakan, instrumen
dilakukan precleaning awal di Instalasi Radiologi dengan dibersihkan
dengan air mengalir sampai residu di alat hilang kemudian diletakkan dalam
container tertutup dan dikirim ke ruang sterilisasi untuk dilakukan pre
cleaning ulang. Precleaning ulang dilakukan di ruang sterilisasi.
5. Limbah di Instalasi Radiologi meliputi limbah infeksius, non
infeksius, ,limbah benda tajam. Staf Instalasi Radiologi harus melakukan
pemilahan dengan cara membuang limbah di tempat yang sesuai dengan
jenis limbahnya. Pembuangan limbah dilakukan oleh petugas yang ditunjuk
oleh rumah sakit.

C. Pelayanan Pasien di Instalasi Radiologi


1. Kegiatan pelayanan pasien di Instalasi Radiologi mengacu kepada
Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi, meliputi pelayanan IGD 24 jam
dan untuk Rawat jalan sampai pukul 13.00 WIB
2. Pelayanan USG dilakukan jam prakter dokter Radiologi.
3. RSUD Kota Tangerang merujuk pasien ke rumah sakit lain yang lebih tinggi
type/tingkatannya serta lebih lengkap fasilitas, perlengkapan dan sumber
daya manusianya.
4. Pelayanan yang dilakukan di instalasi RSUD Kota tangerang
meliputi:
a) Pelayanan Radiologi Konvensional
1) Thorax AP/Lat / Obliq
2) Scedel Ap/Lat
3) Schuller & stenver
4) Water’s
5) TMJ
6) Cervical Ap/Lat/ Obliq/STL
7) Clavicula
8) Shoulder Ap/ Lat
9) Humerus AP/ Lat
10) Elbow joint Ap/ Lat
11) Antrebrachi Ap/Lat

Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi Page 2


12) Wrist joint Ap/ Lat
13) Manus Ap/Lat
14) Thoracolumbal Ap/Lat
15) Lumbosacral AP/Lat
16) BNO Polos
17) Abdomen 3 posisi
18) Pelvis Ap/lat
19) Hip Joint Ap / Lat
20) Femur Ap / Lat
21) Genu Ap /Lat
22) Ankle joint Ap/ Lat
23) Pedis AP/ Lat
b) Pelayanan Ultra Sonografi(USG)
1) Cervical, Massa, Thyroid, Karotis
2) Mamae
3) Whole Abdomen
4) Upper Abdomen
5) Lower Abdomen
6) Traktus Uranius
7) Thorax
8) Muskuloskeletal
9) Scrotum/ Testis
10) Hernia Inguinal/ Femoral
c) Pelayanan Konvensional Kontras
1) BNO IVP
2) Appendicogram
3) Cystografi
4) Uretrocystografi
5) Uretrografi
6) HSG
d) Pelayanan CT Scan
1) Brain
2) Thorax
3) Abdomen
4) Muskuloskeletal
5) Ct Urografi
6) Nasofaring

Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi Page 3


7) Vertebrae
8) Orbita
9) Ekstremitas
10)Regio Colli
5. Persiapan ruangan pelayanan di Instalasi Radiologi meliputi penerimaan
pasien,pelaksanaan pemeriksaan,proses cetak gambar dan pelaksanaan
expertise.
6. Pasien yang diperiksa di Instalasi Radiologi adalah pasien rawat jalan,
rawat inap, instalasi gawat darurat dan pasien rujukan.
7. Identifikasi pasien diperlukan untuk membedakan antara pasien yang satu
dengan yang lain supaya tidak terjadi kesalahan pasien, pemeriksaan, dan
tindakan.
8. Pemeriksaan di Instalasi Radiologi didukung dengan adanya alat penunjang
Radiologi yang lengkap. Pemeriksaan penunjang dilakukan oleh
Radiografer dan penilaian hasil expertise dilakukan oleh Dokter Spesialis
Radiologi.
9. Pelayanan radiologi diagnostik imaging terintegrasi meliputi pelayanan
radiodiagnostik konvensional,MSCT, Panoramic, chepalometri dan
ultrasonografi.
10. Koordinasi antara Dokter Spesialis Radiologi, Radiografer, dan perawat
dalam proses pelaksanaan tindakan radiologi termasuk operasional alat.
11. Pendidikan pasien dan keluarga dilakukan oleh staf medis sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.
12. Pemberian informasi kepada pasien harus dilakukan jika ada
penundaan/perubahan pelayanan atau informasi lain yang harus diketahui
pasien.
13. Persetujuan dan penolakan tindakan dilakukan setelah pasien diberi
informasi dan diedukasi oleh dokter mengenai diagnose, tujuan tindakan,
alternative tindakan, resiko, komplikai, dan prognosis dari penyakitnya.
14. Asuhan keperawatan dilakukan kepada semua pasien di Instalasi Radiologi
disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan didokumentasikan ke dalam
dokumen rekam medis pasien.

Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi Page 4


D. Pelayanan Administrasi di Instalasi Radiologi
1. RS menyediakan SIMRS untuk kelengkapan billing pasien dan pemberian
informasi mengenai biaya pasien.
2. Kegiatan input tindakan pasien pada SIMRS dilakukan di ruang
administrasi.
3. Pasien menyelesaikan pembayaran setelah pemeriksaan dokter kecuali
untuk pasien umum (tanpa jaminan) harus melunasi pembayaran terlebih
dahulu kemudian dilakukan tindakan.
4. Tarif pemeriksaan dan tindakan ditetapkan dengan SK Direktur.
5. Laporan kinerja harus dilaporkan setiap semesterdan tahunan, dilaporkan
kepada Kepala Bidang Pelayanan Penunjang.

E. Pengelolaan Logistik di InstalasiRadiologi


1. Penyediaan logistik meliputi BMHP Farmasi, BHP, ATK, dan Rumah Tangga
bekerja sama dengan instalasi/ unit terkait di RSUD Kota Tangerang
2. Sediaan farmasi di instalasi Radiologi meliputi obat floorstock dan obat
emergensi Kit.

F. Implementasi Keselamatan Pasien di Instalasi Radiologi


1. Instalasi Radiologi turut berperan dalam pemenuhan sasaran keselamatan
pasien meliputi : ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang
efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-
lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan resiko pasien jatuh.
2. Insiden keselamatan pasien di Instalasi Radiologi meliputi KNC, KTC, KTD,
dan sentinel harus tercatat dan dilaporkan kepala Instalasi kepada komite
PMKP.

G. Keselamatan Kerja
1. Instalasi Radiologi melaksanakan seluruh kegiatan dan aktivitas dengan
memperhatikan aspek K3 dengan cara identifikasi sumber bahaya dan
penilaian faktor resiko dan pengendalian faktor resiko.
2. Setiap staf dalam melakukan tindakan dan prosedur harus memakai APD
sesuai prosedur dan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3. Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada staf Instalasi Radiologi dan
bekerjasama dengan bagian MCU.

Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi Page 5


4. Proteksi dan Keselamatan radiasi untuk personil.
a) Setiap petugas selama di ruang radiologi wajib menggunakan TLD
badge
b) Petugas harus berada dalam tempat kendali atau dibelakang tabir
proteksi ketika sedang melaksanakan paparan sinar x. selalu
memperhatikan factor eksposi yang digunakan dan menggunakan
peralatan proteksi yang dibutuhkan.
c) Kecuali orang-orang yang berkepentingan, tidak boleh seorangpun
berada di ruang sinar x ketika paparan dilaksanakan . semua petugas
kecuali pasien yang diperlukan berada di dalam ruangan dan
hendaknya menggunakan apron. Lempengan Pb atau tirai yang
digantungkan pada pesawat flouroskopi tidak boleh dianggap sebagai
pengganti apron.
d) Wadah tabung sinar x tidak boleh dipegang tangan petugas saat
operasi.
e) Tidak seorangpun petugas diperbolehkan melakukan tindakan
membantu memegang pasien saat paparan radiasi secara rutin.
f) Dalam satu tahun sekali wajib mengikuti res kesehatan.
5. Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien
a) Harus memperhatikan bahwa pasien tidak diperkenankan dengan
pemeriksaan yang tidak perlu, dan apabila prosedur dibutuhkan maka
pasien diproteksi dari paparan yang berlebihan selama pemeriksaan.
b) Pemeriksaan dilakukan saat ada permintaan dari dokter.
c) Untuk organ yang tidak diperiksa ditutupi apron terutama pelvis, kecuali
bila permintaan pemeriksaan daerah pelvis.
d) Untuk pasien yang sedang hamil tidak diperkenankan untuk X Ray
kecuali manfaatnya lebih besar dari resiko yang diterima, dan juga
dengan syarat dilindungi bagian perut ke bawah dengan apron dan atau
dengan kolimasi yang seminimal mungkin sesuai organ yang diperiksa.
e) Menggunakan ukuran kolimator sesuai organ yang diperiksa.
f) Menggunakan faktor eksposi dengan tepat untuk menghindari
pengulangan pemeriksaan.
6. Proteksi dan keselamatan pasien untuk pendamping pasien
a) Alat bantu harus digunakan. Jika orang tua , pengantar atau petugas
yang diminta membantu, mereka harus dberikan apron dan sarung
tangan proteksi dan di atur posisinya sedemikian rupa sehingga
terhindar dari berkas utama.

Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi Page 6


b) Pendamping pasien dalam usia subur wajib ditanya apakahdalam
keadaan hamil atau tidak.

H. Pengendalian Mutu
1. Pemeliharaan dan kalibrasi alat bekerja sama dengan vendor.
2. Pemeliharaan alat harus dilakukan setiap hari oleh staff di Instalasi Radiologi
yang berkoordinasi dengan unit IPSRS.
3. Pendidikan dan pelatihan staf direncanakan oleh Kepala Instalasi Radiologi
berkoordinasi dengan bidang perencanaan bagian diklat.
4. Indikator mutuInstalasi Radiologi berdasarkan SPM (Standar Pelayanan
Minimal) dan indikator mutu pelayanan Instalasi Radiologi yang ditetapkan
oleh SK Direktur.

DIREKTUR,

dr. O.U. TATY DAMAYANTY


Pembina
NIP. 197304062006042020

Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi Page 7

Anda mungkin juga menyukai