Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

KURIKULUM MERDEKA

Nama : Nor Anisa S. Pd.


Sekolah : SMA Negeri Unira
Model Pembelajaran : Luring/tatap muka

Identitas Modul
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Judul Modul : Mendalami Puisi
Kelas :X
Alokasi waktu : 20 menit
Fase :E
Jumlah siswa : 10

● Kompetensi Dasar (KD)


3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam
antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi
puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi,dan intonasi (tekanan
dinamik dan tekanan tempo).

Tujuan Pembelajaran
10.3 Peserta didik terbiasa dan terampil menulis puisi berdasarkan pengetahuan,
pengalaman, pengamatan,dan gagasan orisinal untuk dipublikasikan di media cetak
maupun digital masalah secara bersama-sama.

Deskripsi Umum Kegiatan


Fokus pembelajaran adalah berlatih menulis puisi dalam berbagai konteks dan
mempublikasikan di media cetak maupun digital serta mampu membaca puisi dengan baik
dan benar
Materi Ajar
Menulis puisi dan mempublikasikannya ke media cetak
1. Kliping puisi di koran/internet sebagai contoh
2. Aplikasi power point

Fase Jenjan Kelas Jumlah siswa Model pembelajaran Alokasi


g waktu

E SMA X 10 Tatap muka 20 menit


PPJ

Elemen Tujuan Kompetensi Indikator Profil


Pembelajaran Pencapaian Pelajar

Menulis 10.3 Peserta didik 1.Mengidentifika Siswa mampu : Kreatif


Peserta didik terbiasa dan si suasana, tema, 1. Menghayati
mampu menulis terampil menulis dan makna berbagai
gagasan, puisi berdasarkan beberapa puisi problematika di
pikiran, pengetahuan yang terkandung masyarakat dalam
pandangan, pengalaman dalam antologi rangka
arahan atau pengamatan dan puisi yang mendapatkan
pesan tertulis gagasan orisional diperdengarkan inspirasi menulis
untuk berbagai untuk atau dibaca puisi.
tujuan secara dipublikasikan di 2. Menulis puisi 2.Menggunakan
logis, kritis, dan media cetak dalam berbagai pilihan kata atau
kreatif dalam maupun digital. konteks diksi yang Sesuai
bentuk teks 3.Mempublikasi untuk
informasional kan puisi di mengungkapkan
dan atau fiksi. media cetak pengetahuan
Peserta didik maupun digital pengalaman,
mampu menulis pengamatan,
teks puisi hasil gagasan sesuai
penelitian dan dengan konteks
teks fungsional sosial budaya.
dunia kerja. 3. Menyunting
diksi koherensi
dan harmoni
dalam puisi serta
mempublikasikan
puisi di media
cetak maupun
digital.

Tujuan pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam Modul ini adalah:
1. Peserta didik harus menganalisis dan menginterpretasikan isi puisi.
2. Peserta didik harus mampu mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi
yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca

Pertanyaan :
1. Mengapa sejak zaman dahulu banyak sekali orang menulis puisi, bahkan ada yang
seumur hidup membaktikan diri untuk menjadi penyair atau hanya menulis puisi?
2. Bagaimana manfaat menulis puisi dalam kehidupan kita sehari-hari?
3. Bagaimana cara menulis puisi dengan benar dan bermakna?
4. Mengapa dalam menulis puisi perlu memperhatikan etika dan estetika?

Kegiatan Pembelajaran Utama

Kegiatan Metode Pengaturan


siswa

1. Guru menampilkan contoh puisi yang dimuat di media Project 1. Individu


massa atau kliping atau puisi yang dibacakan di media based 2. Kelompok
digital lalu dicetak atau di print learning
2. Guru menampilkan contoh proses kreatif penyair
menghasilkan puisi
3. Guru bertanya kepada peserta didik tentang tema dan
makna yang terkandung pada puisi yang ditampilkan
4. Guru menjelaskan tahap pertama dalam menulis puisi
yakni dengan mencari inspirasi yang dapat diambil dari
pengalaman maupun pengamatan atas peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan kita atau peristiwa sosial budaya
lainnya
5. Siswa ditugaskan guru untuk menulis draft puisi:
menentukan topik puisi, memilih jenis puisi yang akan
ditulis, mendeskripsikan, menulis bebas. Pada kegiatan ini
siswa dapat memanfaatkan media online atau mind
mapping untuk memudahkan membuat tugas menulis puisi.
6. Guru menyampaikan teori menulis puisi dengan
memanfaatkan diksi, kalimat pemikat dan bermajas,
melafalkan puisi untuk menguji rima dan bunyi serta
menentukan akhir puisi yang sesuai dengan intuisi
6. Siswa praktik menulis puisi
7. Siswa membaca atau memusikalisasikan puisi yang
ditulis dengan memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)

1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk


membaca/memusikalisasikan puisi yang dibuat pada
pertemuan yang akan datang dengan memerhatikan vocal,
ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan
tempo)
2. Guru memberi salam & penutup

PERTEMUAN 1

Kreatif Sampai Mati


Jika kita disuruh untuk menggambar pemandangan, Apa yang akan kita gambar? Kebanyakan
kita akan menggambar dua gunung yang di tengah-tengahnya ada matahari. Dari Sabang
Sampai Merauke rata-rata seperti itu. Telah terjadi penyerangan yang berpotensi mengekang
kreativitas.
Apakah hal serupa juga akan kita lakukan jika kita diminta untuk menulis puisi? Jika kita
disuruh menulis puisi tentang ibu, rata-rata kita akan menulis ibu, kau yang melahirkanku/
berkorban siang malam menjagaku/ kasihmu tak terbatas/ jasamu tak terbalas//
Jika kita renungkan, Apakah penggambaran Ibu hanya sebatas itu? Bukankah ibu kita
memiliki perbedaan warna kesukaan, makanan kesukaan, maupun perbedaan lainnya? Nah,
mulai sekarang mari kita biasakan berpikir di luar kebiasaan, berpikir kreatif Sampai Mati!
Sekarang Mari kita mencari inspirasi menulis puisi secara kreatif.

Pembuka (5 menit)

1. Siswa dan guru berdoa bersama untuk memulai pembelajaran


2. Guru melakukan pengkondisian untuk mendorong siswa siap belajar
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yakni menulis puisi dan menyampaikan
manfaat mempelajari materi tersebut. Penyampaian manfaat ini penting agar siswa lebih
termotivasi mengikuti pembelajaran.

Inti (10 menit)

Kegiatan Guru Siswa

Pertanyaan Guru dapat mengecek kesiapan belajar Siswa menyampaikan


dengan melakukan tanya jawab seputar pengalaman menulis puisi
pengalaman siswa dalam menulis puisi. dan menjawab beberapa
Selain itu, bisa juga dengan melakukan pertanyaan yang dilontarkan
tes diagnostik untuk mengetahui Aspek dari guru.
apa saja yang akan ditingkatkan pada
pembelajaran saat ini.
1. Apa yang kalian bayangkan ketika
kalian mendengar kata puisi dan
bagaimana perasaan kalian jika kalian
mendengarkan seseorang membaca puisi?
2. Siapa penyair yang kamu kenal dan
idolakan? Dan mengapa kamu
mengidolakannya?

Penjelasan Guru menampilkan contoh puisi yang Siswa memperhatikan


sudah dimuat di media massa atau internet penjelasan guru dan
atau puisi yang dibacakan di media mencatat hal-hal penting
digital. Guru menjelaskan tema, suasana mengenai proses kreatif
dan makna yang terkandung dalam puisi penyair.
tersebut. Guru menyampaikan contoh
proses kreatif penyair menghasilkan puisi
tersebut.

Mencari Guru menjelaskan tahap pertama menulis Siswa mendata pengalaman


Inspirasi puisi yakni mencari inspirasi yang bisa berkesan, pengetahuan,
diambil dari pengalaman diri sendiri pengamatan, dan gagasan
maupun pengamatan atas peristiwa. orisinal yang menjadi dasar
inspirasi puisi.

Menulis puisi Guru meminta siswa menulis puisi serta Siswa menulis puisi:
memantau sekaligus memberi masukan menentukan topik puisi
dan saran. Guru perlu menyampaikan memilih jenis puisi,
pentingnya berani mengekspresikan mendeskripsikan, menulis
gagasan dan pikiran secara kreatif, perlu bebas titik pada kegiatan ini,
mencoba cara yang berbeda. Guru juga siswa dapat memanfaatkan
mereview. media digital atau internet
atau mind mapping untuk
memudahkan dalam
mengerjakan tugas.
Penutup (5 menit)

1. Guru memberikan refleksi kepada siswa terkait hal apa yang tidak dimengerti tentang
membuat/menyusun teks puisi
2. Guru menanyakan kepada siswa hal apa yang membuat sulit dalam menyusun teks puisi
3. Guru memberikan tugas untuk membacakan tugas menulis puisi tersebut minggu yang
akan datang dengan intonasi, vokal, dan ekspresi yang tepat.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A. Apa itu puisi?


Siapa sih yang tidak suka dengan puisi? Kata-kata yang indah dengan syair yang penuh
makna. Kadang ketika membaca atau mendengarkan puisi bahkan bisa sampai baper (bawa
perasaan). Tapi tahukah kalian yang dimaksud puisi itu apa?
Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima
serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi,
pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga
dapat berima dan enak untuk dibaca.
Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya
adalah H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan
perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian
tertentu.
Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan
bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki
kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian
puisi. Menurut James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.

B. Cara Menulis Puisi


Tahap pertama
Membuat kerangka puisi, dimulai dari jenis puisi yang ingin ditulis, kemudian perhatikan
unsur puisi. Jika pembaca ingin menulis puisi lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan
terlebih dahulu agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca puisi.
Tahap kedua
Menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi
ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.
Tahap ketiga
Proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau
berimajinasi. Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu terlalu sulit, cukup
memulai dengan kata-kata yang familiar, dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk
membuat ragam puisi lainnya. Selamat berpuisi.

Menentukan suasana dalam puisi, menemukan tema puisi


Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:
● Peserta didik dapat mengetahui pengertian, cara menentukan suasana dalam puisi,
menemukan tema puisi
Uraian Materi
➔ Menentukan Suasana dalam Puisi
Setelah membaca puisi, seringkali perasaan kita jadi terpengaruh oleh isinya. Kadang kita
menjadi sedih, marah, atau bersemangat. Puisi yang baik senantiasa mampu meninggalkan
kesan mendalam bagi perasaanmu. Misalnya, sebuah puisi cinta yang membuat hatimu
menjadi berbunga-bunga atau puisi kritik sosial yang membuat perasaan kemanusiaanmu
tersentuh. Itulah yang disebut sebagai suasana, yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca
puisi itu. Dengan kata lain, suasana merupakan akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu
terhadap pembaca. Suasana ialah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Contoh
analisis suasana dalam puisi berikut.
Aku Ingin Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sumber: Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya Sapardi Djoko Damono, 2001)
Puisi di atas merupakan ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya. Dapatkah kamu
merasakan bagaimana perasaan seorang istri ketika suaminya menyatakan kerelaannya untuk
berkorban, seperti pengorbanan kayu kepada api? Peserta didik diajak membayangkan
bagaimana perasaan seorang istri ketika suaminya menyatakan kesediaannya berkorban
seperti pengorbanan awan yang musnah demi menjadi hujan? Benar. Siapapun perempuan
yang menjadi istri lelaki itu akan merasakan perasaan yang romantis, merasa disayangi, dan
terlindungi. Perasaanmu yang terasa setelah membaca puisi di atas itulah yang dinamakan
suasana.
➔ Menemukan Tema Puisi
Tema adalah ide dasar yang mendasari sebuah tulisan, termasuk puisi. Tema puisi
menjadi inti dari makna atau pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya.
Meskipun
bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung bermakna konotatif, tetapi tema puisi salah
satunya dapat dirunut dengan menggunakan kata-kata kunci dalam puisi tersebut. Tema puisi
akan sangat menentukan penyair dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam puisinya.
Dalam puisi Aku Ingin karya sapardi Djoko Damono di atas tema puisinya adalah tentang
cinta. Tema ini dapat dengan mudah ditemukan karena pengulangan kalimat “Aku ingin
mencintaimu dengan sederhana’ sebanyak dua kali. Sementara itu, tema puisi ‘Sajak Anak
Muda’, adalah pendidikan. Tema ini dapat ditemukan dari penggunaan kata kata yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan seperti ilmu hukum, filsafat, logika, serta istilah
pendidikan seperti pendidikan, pengetahuan, sekolah dan ujian.

➔ Mencari Inspirasi
1. Menulis tentang apa yang diketahui. Menulis tentang hal-hal yang kita pernah alami secara
pribadi menjadikan kita seorang penulis yang dapat dipercaya dan hal ini akan membuat
pembaca bisa terhubung kepada kita dengan lebih efektif melalui puisi yang kita tulis.
2. Menulis dari catatan kecil ataupun Buku Harian. Kita perlu membiasakan membawa
Catatan Kecil Untuk menulis inspirasi. Kita fokus pada hal-hal yang indah atau memancing
perasaan tertentu dalam diri. Selain itu, kita pun bisa mendapat inspirasi dari buku harian
kita.

➔ Menulis Puisi
1. Menentukan topik puisi. Kita bisa membuat puisi dari objek apapun, termasuk dari
hal-hal yang acak dan tak bermakna seperti pohon, bulan, waktu, atau mata. Umumnya,
orang-orang lebih suka menulis puisi tentang cinta karena topik tersebut terbilang paling
universal. Kita bisa mencoba menulis draft puisi berdasarkan foto peristiwa sosial budaya di
media massa.
2. Memilih jenis puisi yang akan ditulis. Ingat, Struktur puisi sejatinya sangatlah
bergantung pada keinginan penulis dan pada puisi itu sendiri. Namun, sebagai penulis pemula
Mari kita coba mengawali Proses penciptaan dengan menyusun puisi yang berima, terutama
karena puisi berima adalah Struktur puisi yang paling mudah untuk kita pelajari dan kuasai.
Setelah mencobanya kita akan semakin termotivasi untuk terus menciptakan puisi yang lebih
baik dan kompleks Seiring berjalannya waktu ingat, sebuah puisi tidak harus tersusun dari
tata bahasa yang masuk akal: yang terpenting, pembaca atau audience harus mampu
memahami pesan yang kita komunikasikan lewat susunan kata-kata yang dipilih.
3. Sampaikan informasi secara deskriptif. Mendeskripsikan elemen objek, atau Emosi
adalah faktor terpenting untuk memperdalam nuansa sebuah puisi. Untuk memulai prosesnya
Ajukan pertanyaan kepada diri kita sebagai penulis. Misalnya pada topik petik "laut".
Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah:
● a. Apa itu laut? Apakah aku ingin membuat puisi tentang laut, bagian tertentu dari
laut, atau Samudra?
● b. Bagaimana rupa laut? Untuk menjawabnya, cantumkan informasi deskriptif
mengenai warna, pergerakan, kedalaman, suhu, atau fitur standar laut lainnya
misalnya, laut memiliki permukaan yang berbuih, memproduksi pusaran air, terlihat
mengkilap dari kejauhan, atau warnanya mengabu ketika badai. Deskripsikan
informasi apapun yang muncul di benak kita.
● c. Aspek apa saja yang terlihat jelas pada laut yang kita pilih? Beberapa contoh aspek
yang kita bisa deskripsikan adalah ombak yang berbuih, ikan yang berenang di balik
permukaan laut, ketinggian ombak ketika badai koma ombak yang tenang ketika
cuaca sedang tidak berangin, timbunan sampah yang berenang-renang di permukaan
laut, sekelompok lumba-lumba yang berenang di permukaan laut , ketinggian level air
di sepanjang garis pantai, organisasi konservasi lautan yang sedang mengejar
pemburu hiu, atau tangisan burung camar Pasifik.
4. Brainstorming menulis bebas. Menulis bebas merupakan cara brainstorming yang
digunakan dalam menulis karena kita mendorong diri untuk terus menulis dalam sebuah
kurun waktu. Ini adalah cara yang tepat untuk memulai menuangkan beberapa ide kita di atas
kertas.
a. Saat menulis dengan bebas Jangan pikirkan tata bahasa atau tanda baca. Yang penting kita
harus terus menulis dan jangan pernah menarik pensil menjauh dari kertas. Kita bisa menulis
dengan bebas selama 3 menit atau bahkan 20 menit. Terserah Kita, menulis bebas membantu
kita menuangkan seluruh ide di atas kertas dan menciptakan hubungan antara seluruh ide
yang ada ini yang mungkin sebelumnya terkubur. Pada kegiatan ini, kita dapat memanfaatkan
Mind Mapping/media internet untuk memudahkan tugas.

LEMBAR KERJA SISWA

1. Sekarang mari kita baca puisi berikut kemudian temukan tema apa yang ada dalam puisi
tersebut sekaligus rumuskan alasan yang mendukung temuanmu dengan bahasa argumentatif.

Doa
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Kamu dapat mengemukakan jawabanmu pada tabel di bawah ini atau pada buku kerjamu
terhadap puisi di atas dengan menggunakan kalimat atau paragraf yang baik dan benar.

N Judul Puisi Tema Alasan


o

1. Doa

2. Mencari Inspirasi dan membuat puisi


Nama :.................
Kelas :.................

Petunjuk:
1. Tuliskan pengalaman berkesan, pengetahuan, pengamatan, dan gagasan orisinal yang
bisa menjadi inspirasi penulisan puisi?
2. Tuliskan draf puisi secara bebas!
3. Tuliskan hasil pada lembar berikut!

No Aspek Isi

1. Inspirasi

2. Draf puisi

3. Bacalah puisi berjudul “Ibu” karya D. Zawawi Imron berikut ini!


Pahamilah suasana, tema, dan maknanya!
Berlatihlah membacakan puisi tersebut dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi!
kamu berlatih mandiri membacakan puisi tersebut! Berikanlah penilaian dengan
menggunakan tabel penilaian yang telah disediakan gurumu! Kamu boleh memilih puisi
lainnya untuk kamu bacakan!
IBU
Karya: D. Zamawi Imron
Kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu ibu,
yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu
tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
(Sumber: Antologi Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996).
Setelah kalian mendengarkan pembacaan puisi oleh temanmu, tentukan mana pembacaan
yang baik dan mana yang kurang baik beserta alasannya! Tulislah jawabanmu pada lembar
terpisah atau buku kerjamu dengan format seperti di bawah ini.

Nilai
No Nama Jumlah
Vocal Ekspresi Intonasi

1.

2.

3.

Keterangan : Rentang Nilai


50 - 60 : Kurang bagus
61 - 70 : Cukup bagus
71 - 80 : Bagus
81 - 90 : Sangat bagus

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017.Bahasa Indonesia Kelas XII


SMA/MA/SMK/MAK .. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2.Widarmanto, Tjahjono. 2018.Yuk, Nulis Puisi.Yogyakarta: Laksana.
3. https://id.wikihow.com/Menulis-puisi
4. Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas
X kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya. Jakarta: Erlangga.
5. Dari Internet :
https://umar-danny.blogspot.com/2018/04/soal-bahasa-indonesia-kelas-x-semester_71.html

Anda mungkin juga menyukai