Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pentingnya Pelaksanaan Magang Asistensi mengajar


Program magang asistensi mengajar memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk dapat menimba ilmu di lapangan/sekolah didampingi pendidik
professional. Program magang asistensi mengajar merupakan bagian dari
kurikulum pendidikan pendidik berdasarkan kompetensi yang diberi bobot 2 SKS.
Kegiatan yang dilakukan pada program magang asistensi mengajar antara lain,
mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar dengan bimbingan guru pamong
dan dosen pembimbing magang. Hal ini memiliki maksud agar mahasiswa
mengalami langsung proses pembelajaran, pemantapan jati diri pendidik. program
magang asistensi mengajar dilaksanakan dengan beberapa penyesuaian
pelaksanaan belajar dari rumah (BDR) di tengah pandemi covid-19. Kondisi
tersebut tidak mengurangi substansi kegiatan. Sebaliknya, memperkaya khazanah
pendidikan.
Program magang asistensi mengajar penting dilaksanakan karena
memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.


2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang standar nasional
pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan.
7. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi
nasional indonesia (KKNI)
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor.
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya.
B. Tujuan
Program magang asistensi mengajar bertujuan memberikan
pengalaman tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan yang akan diberikan
kepada calon guru. Magang asistensi mengajar juga bertujuan menyiapkan
kemampuan awal calon pendidik dengan mengalami langsung mengajar pada
bidang-bidang tertentu dalam waktu yang terbatas dengan menjadi “asisten
asistensi”.
C. Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan program magang asistensi mengajar yakni


mahasiswa mendapat pengalaman mengajar BDR dengan arahan guru pamong
dan dibimbing dosen pembimbing magang.
D. Sasaran
Adapun sasaran dari program magang asistensi mengajar ini adalah
sebagai berikut:
1. Membentuk pribadi calon guru yang memiliki pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diperlukan dalam akademik keahlian program studi dan
melaksanakan asisteni sebagai guru mata pelajaran.
2. Memantapkan kemitraan FKIP Uninus dengan sekolah / lembaga
pendidikan.
E. Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan

1 Kamis, 13 Agustus 2020 Pembukaan Magang Asistensi Mengajar.

2 Selasa, 18 Agustus 2020 Konfirmasi teknis belajar dari rumah


(BDR).

3 Rabu, 19 Agustus 2020 Ikut serta dalam BDR melalui google meet
di kelas XI IPA 1.

4 Selasa 25 Agustus 2020 Praktik mengajar melalui google meet di


kelas XI IPA 3.

5 Senin, 31 Agustus 2020 Praktik mengajar melaui whatsapp group


dan video pembelajaran pada google drive
di kelas XI IPA 2

6 Kamis, 3 September 2020 Praktik mengajar melalui whatsapp group


dan video pembelajaran pada google drive
di kelas XI IPA 1.

7 Jum’at, 4 September 2020 Praktik mengajar melalui whatsapp group


dan video pembelajaran pada google drive
di kelas XI IPS 2.

8 Selasa, 8 September 2020 Praktik mengajar melalui whatsapp group


dan video pembelajaran pada youtube di
kelas XI IPA 3.

9 Senin, 14 September 2020 Evaluasi BDR dengan guru pamong.

10 Kamis, 1 Oktober 2020 Praktik mengajar mengajar melalui


whatsapp group dan video pembelajaran
dari youtube di kelas XI IPA-1.

11 Jum’at, 2 Oktober 2020 Praktik mengajar mengajar melalui


whatsapp group dan video pembelajaran
dari youtube di kelas XI IPS-2

12 Rabu 7 Oktober 2020 Konsultasi penulisan laporan bersama guru


pamong

14 Selasa, 13 Oktober 2020 Penutupan magang asistensi mengajar.

BAB II
DESKRIPSI HASIL MAGANG ASISTENSI MENGAJAR

A. Deskripsi Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran disusun sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Adapun pada praktiknya perencanaan pembelajaran disesuaikan
dengan kondisi kelas. Beberapa perubahan muncul dikarenakan keharusan
melaksanakan BDR. Perubahan didasari pada kebutuhan dan kesanggupan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran.
1. Prota, Prosem, Silabus
Program Tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu
satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan
alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam
kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh peserta didik. Atau dengan kata lain,
Prota adalah merupakan program umum tematik terpadu untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh pendidik. Program Tahunan tersebut sebagai rencana umum
pelaksanaan pembelajaran muatan mata pelajaran setelah diketahui kepastian
jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun. Program tahunan perlu
dipersiapkan dan dikembangkan oleh pendidik sebelum tahun pelajaran, karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni
Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Program Semester (Prosem) adalah merupakan penjabaran dari
program tahunan yang berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut.
Program semester (Prosem) adalah rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu
semester yang kegiatannya dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang
tersedia, jumlah pokok bahasan yang ada dalam semester tersebut dan frekuensi
ujian yang disesuaikan dengan kalender pendidikan. prosem akan mempermudah
pendidik dalam alokasi waktu mengajarkan materi yang harus dicapai dalam
semester tersebut. Atau dengan pengertian lainnya yakni bahwa Program
semester adalah merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program
semester (Prosem) ini tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan
(Prota). Prosem berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.
Berdasarkan lampiran permendikbud No. 22 tahun 2016, silabus
merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ Paket C/ Paket C kejuruan);

b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai


kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran;
d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/paket A);

f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. Lokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun; dan

j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.

2. RPP
Menurut lampiran permendikbud no. 22 tahun 2016, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
kompetensi dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD
atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dinyatakan bahwa, Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan terkait dengan pelaksaaaan kurikulum 2013, dinyatakan:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan
dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.
2. Bahwa dari 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang
menjadi komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah
(kegiatan) pembelajaran, dan penilaian pembelajaran (assessment)
yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedanngkan komponen lainnya
bersifat pelengkap.
3. Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah,
Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Matar Pelajaran
(KKG/MGMP), dan individu guru secara bebas dapat memilih,
membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara
mandiri untuk sebesar-sebesarnya keberhasilan belajar murid.
4. Adapun RPP yang telah dibuat tetap dapat digunakan dan dapat pula
disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka l, 2,
dan 3.
Dengan demikian jelas, bahwa pada kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang sekarang, menyatakan dalam RPP dikenal komponen inti RPP
yakni (1) tujuan pembelajaran, (2) langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan,
(3) penilaian pembelajaran (assessment), sedangkan 10 komponen lainnya disebut
komponen penunjang. Namun demikian, suatu kebijakan tentunya akan ada
penyesuaian dari waktu ke waktu.
Ada dua tahap kegiatan yang akan dilakukan ketika menyusun RPP, yaitu
sebagai berikut:
1. Menyiapkan bahan baku yakni silabus, buku-buku materi pelajaran, sintaks
dari model-model pembelajaran yang dipilih, menginventaris sumber belajar
yang mungkin dapat digunakan.
2. Menyusun RPP dengan langkah-langkah:
a. Mengkaji silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat
4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada tuhan, sikap diri dan terhadap
lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di
dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam
pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan
rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Ketiga kegiatan tersebut yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP
sesuai metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran yang dipilih, dalam
bentuk langkah-langkah yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran, yang
membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi
perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b. Mengidentifikasi materi pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian
KD dengan mempertimbangkan:
1) Potensi peserta didik;
2) Relevansi dengan karakteristik daerah,
3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) Struktur keilmuan;
6) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) Alokasi waktu.
c. Menentukan tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling
tidak mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan behavior (aspek
kemampuan).
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang
dilakukan pendidik, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di
silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario
langkah-langkah pendidik dalam membuat peserta didik aktif belajar.
Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: pendahuluan, inti, dan
penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan
e. Penjabaran jenis penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian
pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena
pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka
penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah.penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
f. Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan
disesuaikan lagi di RPP.
g. Menentukan sumber belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain ( 2010 : 1) pelaksanaan
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan
pembelajaran dimulai.

Mahasiswa peserta magang asistensi mengajar diamanati praktik


mengajar masing-masing di satu kelas dengan dua pertemuan. Maka dari itu, tiap
mahasiswa membuat dua Rpp (terlampir) untuk diimplementasikan di kelas.
Adapun kelas yang diamanatkan adalah kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, dan
XI IPS 2.

1. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI IPA 1


Pelaksanaan pembelajaran di kelas XI IPA 1 dilakukan dengan
berbantuan media yang beragam. Hal ini ditujukan agar peserta didik tidak merasa
jenuh dengan pembelajaran dan turut menekan konsumsi kuota data seluler
selama BDR. Pada pertemuan pertama yakni menggunakan aplikasi Quizizz, grup
whatsapp dan vidio Pembelajaran melalui google drive. Sedangkan pada
pertemuann kedua menggunakan aplikasi Quizizz, grup whatsapp dan vidio
pembelajaran dari youtube.
a. Kegiatan Pendahuluan
Secara umum pada kegiatan pendahuluan pendidik memberikan
salam, menanyakan kabar, memberikan semangat, mengkondisikan kelas daring,
membimbing berdo’a, dan mengecek kehadiran peserta didik. Dilanjutkan dengan
melakukan apersepsi menggunakan aplikasi Quizizz. Lalu menjelaskan KI, KD,
dan IPK melalui vidio pembelajaran.
b. Kegiatan Inti

Pada pertemuan pertama, terlebih dahulu peserta didik diingatkan


kembali mengenai pertidaksamaan linear. Pendidik kemudian menyajikan contoh
soal sederhana untuk diselesaikan peserta didik. Berikutnya dilanjutkan dengan
materi sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Pendidik menyajikan dua
conton soal Sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Penjelasan diberikan
melalui penayangan slide presentasi pada vidio pembelajaran yang di upload
melalui google drive. Selanjutnya pendidik memberikan latihan soal untuk
dikerjakan, dan salahsatu peserta didik secara sukarela memfotokan hasil
jawabannya ke dalam grup Whatsapp untuk di diskusikan secara bersama-sama.
Pada pertemuan kedua, penjelasan materi dan penyelesaian soal
diberikan melalui vidio pembelajaran yang bersumber dari youtube. Pendidik
memberikan tautan vidio dan memberikan tenggang waktu kepada peserta didik
untuk menyimak dan memahami penjelasan dari vidio pembelajaran tersebut.
Pembelajaran selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi melalui grup whatsapp.
c. Kegiatan Penutup
Secara umum, pada kegiatan penutup pendidik memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pengalaman belajar yang
sudah didapatkan. Selanjutnya pendidik memberikan justifikasi dan melengkapi
pendapat dari peserta didik. Pada pertemuan pertama, peserta didik dipersilahkan
untuk menyampaikan kesimpulan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, lalu pendidik memberikan acuan materi untuk pertemuan
selanjutnya serta memberikan tugas untuk dikerjakan lalu dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya. Sedangkan pada pertemuan kedua, peserta didik
ditugaskan untuk membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Nantinya pendidik akan menanyakan poin poin penting apa saja yang telah
didapat dari hasil membaca materi tersebut.
2. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI IPA 2

Pelaksanaan pembelajaran di kelas XI IPA 2 dilakukan dengan


berbantuan media yitu melalui Grup Whaatsaap dan Vidieo Melalui Google drive.
Hal ini ditujukan agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan pembelajaran dan
turut menekan konsumsi kuota data seluler selama BDR. Pada pertemuan pertama
yakni menggunakan grup whatsapp dan vidio melalui google drive.
a. Kegiatan Pendahuluan
Secara umum pada kegiatan pendahuluan pendidik memberikan
salam, menanyakan kabar, memberikan semangat, mengkondisikan kelas daring,
membimbing berdo’a, dan mengecek kehadiran peserta didik melalui tautan yang
sudah dibagikan. Pada pertemuan pertama, dilanjutkan dengan dengan
penyampaian apersepi, KI, KD, dan IPK melalui vidio di google drive.
b. Kegiatan Inti
Pada pertemuan pertama, terlebih dahulu peserta didik diingatkan
kembali pertidaksamaan linear melalui Vidieo dan waktu yang diberikan.
Pendidik kemudian menyajikan contoh soal sederhana untuk diselesaikan peserta
didik. Selanjutnya secara suka rela salah satu peserta didik menjelaskan.
Berikutnya dilanjutkan dengan materi sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Pendidik menyajikan 1 soal pertidaksamaan dua variabel. Penjelasan diberikan
melalui penayangan slide presentasi secara perlahan dengan memperhatikan
respon peserta didik sebagai bentuk toleransi apabila ada peserta didik yang
mengalami kesulitan jaringan internet. Penjelasan tambahan juga diberikan
melalui demonstrasi penyelesaian soal secara langsung di atas kertas melalui grup
whatsaap.
c. Kegiatan Penutup

Secara umum, pada kegiatan penutup pendidik memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pengalaman belajar yang
sudah didapatkan. Selanjutnya pendidik memberikan justifikasi dan melengkapi
pendapat dari peserta didik. Pada pertemuan pertama, peserta didik diberikan soal
tantangan untuk dikerjakan secara individu dan dikirim melalui pesan langsung
whatsaap kepada pendidik.

3. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI IPA 3


Pelaksanaan pembelajaran di kelas XI IPA 3 dilakukan dengan
berbantuan media yang beragam. Hal ini ditujukan agar peserta didik tidak merasa
jenuh dengan pembelajaran dan turut menekan konsumsi kuota data seluler
selama BDR. Pada pertemuan pertama yakni menggunakan grup whatsapp dan
google meet. Sedangkan pada pertemuann kedua menggunakan grup whatsapp
dan youtube.
a. Kegiatan Pendahuluan

Secara umum pada kegiatan pendahuluan pendidik memberikan


salam, menanyakan kabar, memberikan semangat, mengkondisikan kelas daring,
membimbing berdo’a, dan mengecek kehadiran peserta didik. Pada pertemuan
pertama, dilanjutkan dengan dengan penyampaian apersepi, KI, KD, dan IPK
melalui google meet. Pada pertemuan kedua, apersepsi dilakukan dengan
pembahasan pada perbaikan soal tantangan yang telah diberikan di akhir
pertemuan pertama.
b. Kegiatan Inti
Pada pertemuan pertama, terlebih dahulu peserta didik diingatkan
kembali pertidaksamaan linear sembari memastikan seluruh peserta didik telah
terhubung melalui google meet. pebdidik kemudian menyajikan contoh soal
sederhana untuk diselesaikan peserta didik. Selanjutnya secara suka rela salah satu
peserta didik menjelaskan. Berikutnya dilanjutkan dengan materi sistem
pertidaksamaan linear dua variabel.
Pendidik Menyajikan tiga soal pertidaksamaan dua variabel dari dua
pertidaksamaan, tiga persamaan, hingga empat pertidaksamaan. Penjelasan
diberikan melalui penayangan slide presentasi secara perlahan dengan
memperhatikan respon peserta didik sebagai bentuk toleransi apabila ada peserta
didik yang mengalami kesulitan jaringan internet. Penjelasan tambahan juga
diberikan melalui demonstrasi penyelesaian soal secara langsung di atas kertas.
Pada pertemuan kedua, penjelasan materi dan penyelesaian soal
diberikan melalui vidio yang diunggah ke youtube. Pendidik memberikan tautan
vidio dan memberikan tenggang waktu kepada peserta didik untuk menyimak.
Pembelajaran selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi melalui grup whatsapp.
c. Kegiatan Penutup
Secara umum, pada kegiatan penutup pendidik memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pengalaman belajar yang
sudah didapatkan. Selanjutnya pendidik memberikan justifikasi dan melengkapi
pendapat dari peserta didik. Pada pertemuan pertama, peserta didik diberikan soal
tantangan untuk dikerjakan secara individu dan dikirim melalui pesan langsung
whatsaap kepada pendidik. Sedangkan pada pertemuan kedua, peserta didik
diminta mencatat poin dan langkah penting yang ada pada vidio pembelajarn.
Catatan tersebut kemudian dikirimkan sebagai bukti telah mengerjakan.
4. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas XI IPS 2

Pelaksaan pembelajaran Kelas XI IPS 2 dilakukan dengan berbantuan


media Group Whatsaap dan video pembelajaran melalui google drive atau
youtube. Hal ini dimaksudkan untuk peserta didik lebih mudah memahami materi
pada saat daring.
a. Kegiatan Pendahuluan
Fungsi kegiatan pendahuluan adalah untuk menciptakan awal
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Pada kegiatan pendahuluan di kelas XI IPS 2 pendidik
memulai pembelajaran dengan pembukaan salam, berdoa, dan mengecek
kehadiran serta tugas jika ada tugas di pertemuan sebelumnya. Selanjutnya
sebelum ke pembelajaran inti pendidik akan mengajak peserta didik untuk
mengamati tujuan dan manfaat yang diperoleh pada aplikasi kehidupan sehari-hari
pada materi yang akan dibahas dan pendidik akan menjelaskan materi, KI, KD,
serta metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pambelajaran.
Pendidik memberikan video pembelajaran sebagai media dalam proses
pembelajaran untuk memahami materi yang diajarkan yang sudah di bagikan pada
WAG.
b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan utama dalam proses pmbelajaran yang


dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pada proses kegiatan inti peserta didik
memulai menonton video pembelajaran mengenai materi yang akan dibahas,
setelahnya peserta didik kembali pada WAG. Pendidik akan memberikan soal
latihan yang berkaitan dengan materi yang sudah ditonton oleh peserta didik dan
dikerjakan oleh peserta didik. Salah satu peserta didik akan mengemukakan
jawabannya dengan cara difotokan yang dibagikan ke WAG lalu akan ditanggapi
oleh peserta didik lainnya.

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup pendidik meminta peserta didik untuk


merangkum atau menyimpulkan hal-hal yang sudah di pelajari pada saat proses
pembelajaran berlangsung sebelumnya. Setelah pendidik akan memberika tugas
yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Lalu diakhiri oleh kegiatan
doa akhir majlis dan salam
C. Deskripsi Analisis Hasil Belajar Peserta didik

Hasil belajar merupakan wujud pencapaian peserta didik sekaligus


merupakan lambang keberhasilan pendidik dalam membelajarkan peserta didik.
Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki peserta didik sebagai akibat
dari proses belajar yang ditempuhnya (Nurmawati, 2014). Untuk melihat hasil
belajar siswa maka diperlukannya instrumen penilaian.
Penilaian merupakan hal yang sangat penting berkolaborasi dengan
pembelajaran sejalan dengan yang Hyde (2013, hal. 196) sampaikan yakni suatu
penilaian memang diperlukan sebagai satu kesatuan utuh bersama kurikulum dan
pembelajaran. Bukti sebagai pendukung hasil pencapaian masing-masing peserta
didik dari waktu ke waktu juga berperan besar.
Aspek yang dinilai pada hasil belajar peserta didik meliputi aspek sikap,
pengetahuan dan psikomotor. Adapun aspek sikap yang diamati yakni sikap
percaya diri peserta didik. Indikator sikap percaya diri adalah meyakinkan pada
kemampuan dan penilaian (judgment) diri sendiri dalam melakukan tugas dan
memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas
kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan
kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Berikut merupakan kisi-kisi
penilaian sikap.
Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Sikap

No Butir Sikap Nilai Aspek yang Diamati


Sikap

1 Keaktifan dalam 3 Berani berpendapat, bertanya, atau


proses melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
pembelajaran
2 Berani berpendapat, bertanya, atau
melakukan kegiatan walapun ragu-ragu.

1 Tidak melakukan aktivitas di dalam kelas.

2 Keterampilan 3 Berani presentasi di dalam kelas.


komunikasi
2 Mampu memberi tahu temannya yang
kesulitan.

1 Tidak percaya diri.

3 Ketegasan 3 Mengerjakan kuis/tugas sendiri (tidak


(percaya kepada mencontek)
kemampuan diri
2 Mengerjakan kuis/tugas sendiri walaupun
sendiri)
kurang maksimal

1 Tidak mengerjakan kuis/tugas.

Keterangan untuk nilai akhir:


Jumlah Skor ≤ 3 = C
3 ¿ Jumlah Skor ≤ 6 = B
6 ¿ Jumlah Skor ≤ 9 = A
Tabel 3. Kisi-kisi Penialaian Keterampilan

N Kriteria Skor Aspek Yang Dinilai


O

1 Melaksanakan kegiatan 3 Melaksanakan tugas individu dengan


pembelajaran dan baik dan benar.
menyelesaikan tugas 2 Melaksanakan individu walaupun
individu dengan baik dan masih ada penyelesaian yang kurang
benar. tepat.
1 Tidak melaksanakan tugas individu.

0 Tidak mengerjakan tugas individu.

2 Mampu menganalisis, 3 Mampu menganalisis,


mengembangkan, dan mengembangkan, dan menyimpulkan
menyimpulkan penyelesaian masalah dengan cara
penyelesaian masalah. yang bervariatif.
2 Mampu menganalisis,
mengembangkan, dan menyimpulkan
penyelesaian masalah.
1 Tidak menyimpulkan penyelesaian
masalah.
0 Tidak mampu menganalisis langkah-
langkah dalam penyelesaian masalah.
3 Mampu berdiskusi dengan 3 Mampu berdiskusi dengan baik selama
baik selama kegiatan kegiatan pembelajaran serta mampu
pembelajaran dan mempresentasikan hasil kegiatan
mempresentasikan hasil pembelajaran dengan baik
kegiatan pembelajaran 2 Mampu berdiskusi dengan baik selama
dengan baik. kegiatan pembelajaran namun belum
mampu mempresentasikan hasil
kegiatan pembelajaran dengan baik
1 Mampu berdiskusi dengan baik selama
kegiatan pembelajaran namun tidak
mempresentasikan hasil kegiatan
pembelajaran.
0 Tidak berdiskusi dengan baik selama
kegiatan pembelajaran dan tidak
mempresentasikan hasil kegiatan
pembelajaran.
Jumlah Skor ≤ 3 = C
3 ¿ Jumlah Skor ≤ 6 = B
6 ¿ Jumlah Skor ≤ 9 = A
Soal Tantangan
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari suatu sistem pertidaksamaan
berikut!
x+2y≤ 4 ; x-y¿1; x≥1; y≥0
Tabel 4. Penilaian Skor Soal Tantangan
Penyelesaian Skor

Misal, 10

x+2y=4 ; x-y=1; x=1; y=0

Menentukan titik 25

x+2y=4

x-y=1
Menggambar grafik 30

Menentukan DHP 25

Jadi, daerah himpuan penyelesaiannya adalah daerah 10


yang diarsir penuh.

Total Skor 100


Tugas Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Tentukan DHP pertidaksamaan berikut :
1. 4x-3y≤−12
2. -2x+y¿ 5
3. x+y ≥ 5, x+y ≤ 8, 3 ≤ x ≤ 6, y ≥ 0

Tabel 5. Penilaian Tugas Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

No Alternatif penyelesaian Skor

1. Jawab: 15
Jika, X = 0 Jika, y = 0
x Y ↔ 4(0) – 3y =-12 ↔ 4x – 3 (0) = -12

0 4 ↔ 0 -3y= -12 ↔ 4x – 0 = -12


↔y=4 ↔ x = -3
-3 0
↔(0,4) ↔ (-3,0)

15

2 Jawab : Jika, X = 0 Jika, y = 0 15

x Y ↔- 2(0) + y = 5 ↔ -2x+ 0¿ 5
↔0+y=5 ↔ -2x = 5
0 5
5
↔y=5 ↔x=-
- 0 2
↔(0,4) ↔ (-3,0)
5
2

15

3 Jawab : 20

x Y

0 5

5 0

x Y

0 8

8 0
20
BAB III
PERUBAHAN PRILAKU PESERTA MAGANG

A. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran berupa RPP yang diimplementasikan pada
kelas terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru pamong. RPP sangat berperan
sebagai perangkat untuk memandu pelaksanaan pembelajaran. RPP juga menjadi
pembatas agar pelaksanaan pembelajaran tetap pada jalur yang sudah ditentukan.
Selain itu, RPP menjadi wahana bagi pendidik untuk dapat mengeksplorasi
pembelajaran. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dinyatakan bahwa, penyusunannya dilakukan dengan
prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran di sederhanakan menjadi tiga komponen inti, yaitu tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen atau penilaian pembelajaran.
Sisa komponen lainnya hanya sebagai pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri
oleh guru sesuai dengan kebutuhan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran pada praktiknya seringkali tidak sesuai


dengang perencanaan pembelajaran. Kondisi tersebut menuntut pendidik untuk
lebih adaptif dan tanggap dengan kondisi kelas. Berdasarkan evaluasi BDR
dengan guru pamong, penyebabnya berasal dari berbagai faktor. Diantaranya
yakni kesiapan peserta didik, tingkat kesuliatan materi, dan keterbatasan waktu.

Kurangnya kesiapan peserta didik dikarenakan mengalami kesulitan


jaringan, belum mampu memahami materi yang disampaikan secara virtual,
gangguan non teknis di rumah masing-masing, dan sebagainya. Bentuk usaha
meminimalisir faktor tersebut yaitu dengan mengkonfirmasi kepada kelas.
Apabila belum mendapat jawaban yang memuaskan, pendidik dapat
mengkonfirmasi langsung kepada peserta didik yang bersangkutan secara
langsung.
C. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik
Kondisi BDR menuntut pendidk untuk dapat menilai hasil belajar
peserta didik lebih jeli. Hal ini dikarenakan beberapa aspek yang tercantum dalam
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan tidak teramati. Maka dari itu
beberapa butir penilaian disesuaikan berdasarkan hasil diskusi dengan guru
pamong. Meskipun hal tersebut tidak dituliskan secara eksplisit pada butir
penilaian. Secara umum hasil belajar di kelas praktik mengajar adalah baik
(terlampir).
BAB IV

SIMPULAN

Berdasarkan lampiran permendikbud No. 22 Tahun 2016 silabus


merupakan acuan penyusun kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
mata pelajaran. Bagian didalam silabus memuat: 1) Identitas mata pelajaran, 2)
Identitas sekolah, 3) Kompetensi inti. 4) Kompetensi dasar, 5) Tema, 6) Materi
pokok (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), 7) Pembelajaran, 8) Penilaian, 9)
Alokasi waktu, dan 10) Sumber belajar

Pengembangan silabus di SMA ISTIQAMAH Bandung tahun


pelajaran 2020/2021 merupakan pengembangan dan revisi dari silabus tahun yang
lalu melalui kegiatan yang diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2020. Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif. Komponen RPP terdiri dari: 1) Identitas sekolah, 2) Identitas mata
pelajaran, 3) Kelas/semester, 4) Materi pokok, 5) Alokasi waktu 6) Tujuan
pembelajaran 7) Kompetensi dasar, 8) Materi pembelajaran, 9) Metode
pembelajaran, 10) Media pembelajaran, 11) Sumber belajar, 12) Langkah–
langkah pembelajaran, 13) Penilaian hasil pembelajaran.

Dari penjabaran pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa silabus


merupakan pedoman awal untuk pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Pada saat konfirmasi BDR bersama guru pamong, magang asistensi
mengajar masing-masing membuat 2 (dua) RPP guna diimplementasikan pada
kelas yang telah diamanahkan.
Daftar Pustaka
Buku panduan Magang Asistensi Mengajar Tahun Akademik 2020/2021 Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ilsam Nusantara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010) Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta. Rineka Cipta.
FILE PDF. (2009). Lampiran Permendikbud nomor 22 Tahun 2016. Online
[Tersedia:
https://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun201
6_Nomor022_Lampiran.pdf].
Hyde, D. P. (2013). What makes a good secondary assessment? On achieving the
aim of assessment. Journal Education and Practice, Vol.4, No.12, 188-197
Nurmawati. 2014. Evaluasi Pendidikan Islam. Bandung: Citapustaka Media, h.53.
Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019
tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
SMA ISTIQAMAH Bandung. 2020. Kurikulum SMA ISTIQAMAH Bandung
tahun pelajaran 2020/2021. Bandung : SMA ISTIQAMAH Bandung

Anda mungkin juga menyukai