Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL USAHA

BASO ACI “NOONA”

Disusun oleh :
1.Erli Arlita (21200007)
2. Hesti Nur Hasanah (21200008)
3.Septi Arvika Dewi S (21200022)
4. Efti Adellia Ranjani (21200024)
5. Nuri Astuti (21200028)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Baso aci adalah sajian hidangan bakso yang diolah menggunakan
tepung kanji atau tepung aci tanpa campuran daging giling dilengkapi
toping yang beraneka ragam. Baso aci merupakan hidangan yang berasal
dari Garut, kemudian semakin dikembangkan oleh para pengusaha kuliner
hingga menyebar ke seluruh Nusantara. Bakso aci merupakan makanan
viral yang mengguncang dunia kuliner Indonesia. Dengan penampilan
yang menggoda, tekstur kenyal, dan berbagai varian rasa yang menarik,
bakso aci telah memikat banyak pecinta kuliner di seluruh negeri. Dengan
terus berkembangnya tren makanan viral, bakso aci menjadi salah satu
makanan yang patut dicoba untuk mengalami sensasi kuliner yang unik
dan memuaskan.
Walaupun tergolong bisnis yang menguntungkan, usaha baso aci
juga menghadapi beberapa masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.Bisnis baso aci tergolong mudah dijalankan, sehingga
banyak pelaku usaha yang terjun ke bidang ini. Hal ini menyebabkan
persaingan yang semakin ketat, memaksa para pelaku usaha untuk terus
berinovasi dan mempertahankan kualitas produk agar dapat
bertahan.Bahan baku utama baso aci adalah aci (tepung kanji), yang
harganya dapat berfluktuasi tergantung musim panen. Kenaikan harga
bahan baku dapat mempengaruhi margin keuntungan dan memaksa pelaku
usaha untuk menaikkan harga jual produk, yang bisa berdampak pada
penurunan daya beli konsumen.
Pasokan bahan baku aci juga dapat tidak stabil, terutama pada
musim hujan atau saat terjadi gagal panen singkong. Ketidakstabilan
pasokan dapat menyebabkan kelangkaan bahan baku dan mengganggu
produksi, sehingga berdampak pada ketersediaan produk dan pelayanan
kepada konsumen.Beberapa pelaku usaha baso aci mungkin tidak
memperhatikan kualitas produk secara konsisten. Hal ini dapat
menyebabkan rasa dan tekstur baso aci yang tidak stabil, sehingga
mengecewakan konsumen dan merusak reputasi usaha.Dalam menghadapi
persaingan yang ketat, beberapa pelaku usaha baso aci terjebak dengan
produk yang monoton dan tidak inovatif. Kurangnya kreativitas dalam
pengembangan produk dan pemasaran dapat membuat usaha tersebut
tertinggal dari kompetitor dan kehilangan daya tarik di pasar.
Tidak semua pelaku usaha baso aci memiliki kemampuan
pemasaran yang baik. Kurangnya strategi dan media promosi yang tepat
dapat menyebabkan produk tersebut kurang dikenal oleh target konsumen,
sehingga berdampak pada penjualan dan perkembangan usaha.Beberapa
pelaku usaha baso aci mungkin belum memiliki izin usaha dan legalitas
yang lengkap. Hal ini dapat membuat usaha tersebut rentan terhadap
penutupan atau sanksi dari pihak berwenang, sehingga merugikan pemilik
usaha.Banyak pelaku usaha baso aci tergolong sebagai usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM) yang memiliki keterbatasan modal dan sumber
daya. Hal ini dapat menghambat mereka untuk mengembangkan usaha,
seperti membuka cabang baru, memperluas pemasaran, atau melakukan
inovasi produk.Tidak semua pelaku usaha baso aci memiliki keterampilan
dan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaan usaha. Kurangnya
kemampuan dalam mengelola keuangan, produksi, pemasaran, dan sumber
daya manusia dapat menyebabkan inefisiensi, kerugian, dan kegagalan
usaha
B. Gambaran Umum Bisnis dan Potensi Bisnis
Melihat tingginya minat serta ketertarikan masyarakat akan kuliner
Nusantara dapat menjadikan peluang untuk terjun kebisnis kuliner. Bisnis
kuliner memiliki prospek yang baik kedepannya karena banyaknya bahan
baku di Indonesia sendiri dapat juga menjadikan peluang yang besar. Akan
tetapi walaupun terdapat peluang yang besar, pelaku bisnis tetap harus
memikirkan apa yang menjadikan kekuatan sehingga dapat bersaing
dengan pebisnis lainnya. Dalam pemasarannya serta aspek produksi Bisnis
ini juga turut menekan angka pengangguran.
Dalam aspek sosial budaya produk ini membantu untuk
memperkenalkan salah satu makanan khas dari daerah Jawa Barat.
Sehingga baso aci “Noona” ini merupakan pilihan yang tepat bagi
masyarakat yang suka berkuliner terutama pada makanan pedas.
Menurut Freddy (2013), analisis SWOT adalah analisa yang
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength)
dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
1. Kekuatan (S):
 Unik dan beraroma: Baso aci menawarkan kombinasi tekstur dan
rasa yang unik dan beraroma, sehingga menarik banyak pelanggan.
 Terjangkau: Dibandingkan dengan jajanan kaki lima lainnya, harga
baso aci relatif terjangkau, sehingga dapat diakses oleh semua
tingkat pendapatan.
 Resep yang dapat disesuaikan: Resep baso aci dapat dengan mudah
diadaptasi untuk menggabungkan bahan dan rasa yang berbeda,
untuk memenuhi beragam preferensi.
 Permintaan yang tinggi: Baso aci memiliki permintaan yang tinggi
di seluruh Indonesia, khususnya di kalangan anak muda dan
pelajar.
 Hambatan masuk yang rendah: Memulai bisnis baso aci
memerlukan investasi yang relatif rendah, sehingga menarik bagi
wirausahawan.
2. Kelemahan (W):
 Umur simpan yang terbatas: Baso aci segar memiliki umur simpan
yang terbatas, sehingga dapat menyebabkan pembusukan dan
berkurangnya keuntungan.
 Kurangnya resep yang terstandarisasi: Tidak adanya resep yang
terstandarisasi dapat menyebabkan ketidakkonsistenan dalam rasa
dan kualitas di berbagai vendor.
 Masalah kebersihan: Beberapa konsumen mungkin memiliki
kekhawatiran tentang standar kebersihan pedagang kaki lima yang
menjual baso aci.
 Upaya pemasaran yang terbatas: Banyak vendor baso aci hanya
mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut, sehingga
menghambat jangkauan dan visibilitas mereka.
 Persaingan: Pasar baso aci sangat kompetitif, dengan banyak
vendor yang bersaing untuk mendapatkan pelanggan.
3. Peluang (O):
 Semakin populernya jajanan kaki lima: Popularitas jajanan kaki
lima meningkat secara global, menciptakan pasar yang lebih besar
untuk baso aci.
 Platform e-commerce dan pesan-antar: Platform e-commerce dan
layanan pesan-antar makanan menawarkan cara baru bagi vendor
baso aci untuk menjangkau pelanggan.
 Inovasi dan diversifikasi: Bereksperimen dengan rasa, bahan, dan
topping baru dapat menarik pelanggan baru dan membedakan
bisnis baso aci.
 Peluang pencitraan merek dan pemasaran: Pencitraan merek dan
pemasaran yang efektif dapat membantu bisnis baso aci menonjol
dalam persaingan dan membangun basis pelanggan setia.
 Memperluas ke pasar-pasar baru: Baso aci berpotensi mendapatkan
popularitas di pasar-pasar baru di luar Indonesia.
4. Ancaman (T):
 Perubahan preferensi konsumen: Pergeseran preferensi konsumen
ke arah pilihan makanan yang lebih sehat atau lebih eksotis dapat
berdampak pada permintaan baso aci.
 Meningkatnya persaingan dari bisnis makanan lainnya: Bisnis
makanan baru yang memasuki pasar dapat menimbulkan ancaman
bagi penjual baso aci.
 Kemerosotan perekonomian: Kemerosotan perekonomian dapat
menyebabkan penurunan belanja konsumen dan penurunan
permintaan baso aci.
 Peraturan dan pembatasan: Peraturan atau pembatasan baru
terhadap penjual jajanan kaki lima dapat berdampak negatif
terhadap industri baso aci.
 Meningkatnya biaya bahan-bahan: Peningkatan harga bahan-bahan
dapat mengurangi margin keuntungan bagi penjual baso aci.
BAB III
RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS

A. Aspek Pemasaran
Sebelum memulai usaha, dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini, pertama
akandilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar potensial yang akan
dimasukioleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian akan diketahui
keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui pasar potensial
kami akan menganalisis permintaan dan penawaran.
1. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Apabila di perhatikan, permintaan terhadap makanan yang murah dan membuat
perut kenyang serta perubahan menu semakin meningkat seiring dengan tingkat
kejenuhan konsumen terhadap makanan yang hanya itu saja. Dalam bidang
kuliner, umumnya konsumen ingin mencoba hal yang baru, yang harus
diperhatikan agar konsumen tetap setia membeli produk kami adalah rasa yang
enak dan sesuai dengan selera masyarakat. Kami selalu berusaha menjaga kualitas
produk bakso aci agar konsumen yang menyukai rasa produk kami tetap
menyukai cita rasa produk dan menjadi konsumen setia dan untuk menjagatingkat
permintaan agar tidak menurun.
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing dicampur
dengan yang berbeda pula. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar
adalah sebagai berikut:
a) Aspek Demografis : Bakso Aci merupakan makanan yang diminati
olehkalangan muda dan dewasa tanpa membedakan jenis kelamin.
b) Aspek Psikografis : Dengan harga yang terjangkau “Bakso Aci Noona”
bisa dinikmati semua kalangan, dari kalangan bawah sampai kalangan
atas.
c) Aspek Perilaku : Produk yang ditawarkan oleh usahawan sangat
dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Konsumen akan mencari produk
yang diinginkan jika mereka merasa butuh dan ingin untuk membeli serta
jika memiliki kesempatan untuk membeli. Karena kesempatan konsumen
yang berbeda- beda, dengan demikian kami menetapkan jam operasional
“Bakso Aci Noona" buka dari sore pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB.
3. Persaingan dan strategi pesaing
Perhatikan apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang
pasar apa yang belum digarap oleh pesaing. Untuk menentukan strategi apa yang
diperlukan untuk membuat bisnis tersebut dikenal oleh masyarakat luas yaitu :
a) Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi kami untuk
mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusahalewat internet, sosial media, pesan broadcast, ataupun dalam
bentuk poster- poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat
yang strategis.
b) Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan kami untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak
langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif
antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
personal selling adalah: door to door, mail order, telephone selling, dan
directselling.
c) Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan kami untuk
menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga
konsumenakan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara
penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
d) Publisitas (Pubilicity) : Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh
kami untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,
agar mereka menjadi tahu, dan menyayangi produk yang dipasarkannya,
hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas
perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.
B. Aspek SDM
Merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam studi kelayakan
bisnis perusahaan bakso aci. Perusahaan perlu melakukan analisis yang
mendalam untuk memastikan bahwa aspek SDM dapat mendukung
keberhasilan usaha bakso aci.
1. Uraian Pekerjaan (Job Description) sebagai berikut :
a. Team Produksi dan QC
- Membuat Produksi Baso Aci
- Memantau perkembangan produk yang diproduksi
Memeriksa satu-satu produk yang akan dijual
- Memastikan kualitas produk sesuai untuk dipasarkan
b. Team Packing
- Memeriksa barang yang sudah dipesan
- Memastikan barang sesuai peanan
- Mencetak alamat konsumen yang membeli produk
- Mempacking barang yang sudah dipesan
c. Team Social Media (Photographer & Desain)
- Foto produk ketika sudah siap dipasarkan
- Mengedit foto yang menarik untuk diupload dissocial
media
- Rajin mengupload video atau foto menarik tentang produk
yang akan dijual
- Membuat konten dan iklan yang menarik
2. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification)
a. QC
- Cekatan
- Sabar
- Teliti
- Jujur
b. Team Packing
- Cekatan
- Teliti
- Jujur
- Sabar
- Sehat
- Kuat
- Tidak Mengeluh
c. Team Social Media (Photographer & Desain)
- Kreatif dan Inovatif
- Mempunyai ide dan gagasan baru
- Bertanggung jawab dan tekun
- Mampu menggunakan camera
- Mampu mnegedit foto maupun video yang menarik

C. PRODUKSI/OPERASIONAL

1. Lokasi Usaha

Lokasi usaha ini akan berada diarea Ruko Banjarsari,yaitu di Jalan


Balong baru Rt. 01/22, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta.Ruko ini berada
di tepi jalan raya Banjarsari sehingga mudah dijangkau oleh para
pengguna jalan dan muka ruko langsung menghadap kejalan raya.

2. Proses Produksi/Operasional

Proses Pembuatan Baso Aci

a. Campur tepung sagu, tepung terigu, garam, dan kaldu bubuk.

b. Tambahkan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga


adonan kalis.

c. Bentuk adonan menjadi bulat-bulat kecil.

d. Rebus baso aci dalam air mendidih hingga mengapung.


e. Angkat dan tiriskan baso aci.

f. Siapkan kuah baso aci.


g. Masukkan air ke dalam panci, lalu tambahkan kaldu bubuk dan
garam.

h. Masak kuah hingga mendidih.

i. Tambahkan baso aci ke dalam kuah.

j. Sajikan baso aci dengan taburan bawang goreng dan cabai bubuk.

3. Kualitas Produk
Kualitas produk baso Aci ini merupakan kualitas terbaik, karena
pilihan bahannya harus segar dan berkualitas. Sehingga membuat
konsumen yang membeli mearsakan enaknya baso aci yang kita
produksi. Karena kualitas produk sangat penting, sehingga konsumen
tiak perlu ragu untuk membeli produk baso aci tersebut.
4. Penggunaan Teknologi

Teknologi yang digunakan :


1. Mesin pengaduk dapat digunakan untuk mengaduk bahan-bahan
baso aci secara lebih cepat dan merata.
2. Mesin pencetak dapat digunakan untuk mencetak adonan baso aci
menjadi bentuk yang diinginkan.
3. Mesin pengemas dapat digunakan untuk mengemas baso aci secara
lebih higienis dan efisien.

D. PEMASARAN
Sebelum memulai usaha, dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini,
pertama akandilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar
potensial yang akan dimasukioleh produk yang dihasilkan. Dengan
demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud.
Untuk mengetahui pasar potensial kami akan menganalisis permintaan dan
penawaran.
a. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen Apabila di perhatikan,
permintaan terhadap makanan yang murah dan membuat perut
kenyang serta perubahan menu semakin meningkat seiring dengan
tingkat kejenuhan konsumen terhadap makanan yang hanya itu
saja. Dalam bidang kuliner, umumnya konsumen ingin mencoba
hal yang baru, yang harus diperhatikan agar konsumen tetap setia
membeli produk kami adalah rasa yang enak dan sesuai dengan
selera masyarakat. Kami selalu berusaha menjaga kualitas produk
bakso aci agar konsumen yang menyukai rasa produk kami tetap
menyukai cita rasa produk dan menjadi konsumen setia dan untuk
menjagatingkat permintaan agar tidak menurun.
b. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar berarti membagi pasar menjadi beberapa
kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau marketing dicampur dengan yang berbeda pula.
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah sebagai
berikut:
a) Aspek Demografis : Bakso Aci merupakan makanan yang
diminati olehkalangan muda dan dewasa tanpa membedakan
jenis kelamin.
b) Aspek Psikografis : Dengan harga yang terjangkau “Bakso Aci
Noona” bisa dinikmati semua kalangan, dari kalangan bawah
sampai kalangan atas.
c) Aspek Perilaku : Produk yang ditawarkan oleh usahawan
sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Konsumen akan
mencari produk yang diinginkan jika mereka merasa butuh dan
ingin untuk membeli serta jika memiliki kesempatan untuk
membeli. Karena kesempatan konsumen yang berbeda- beda,
dengan demikian kami menetapkan jam operasional “Bakso
Aci Noona" buka dari sore pukul 10.00 WIB sampai 22.00
WIB.
c. Persaingan dan strategi pesaing
Perhatikan apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada
pesaing, peluang pasar apa yang belum digarap oleh pesaing.
Untuk menentukan strategi apa yang diperlukan untuk membuat
bisnis tersebut dikenal oleh masyarakat luas yaitu :
a) Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi kami
untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat
dilakukan oleh pengusahalewat internet, sosial media,
pesan broadcast, ataupun dalam bentuk poster- poster yang
dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
b) Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan
kami untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan
akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara
pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk
dalam personal selling adalah: door to door, mail order,
telephone selling, dan directselling.
c) Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan
kami untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya
sedemikian rupa sehingga konsumenakan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
d. Publisitas (Pubilicity) : Merupakan cara yang biasa digunakan juga
oleh kami untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung
kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyayangi
produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi,
dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan
hal yang bersifat komersial.
E. Aspek Keuangan
1. Biaya tetap
No Nama barang Jumlah satuan Harga Total
1 Sewa ruko 1 Rp. Rp.
48.000.000 48.000.000
2 Rak bakso 1 Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
3 Peralatan 50 Rp. 20.000 Rp. 1.000,000
makan &
minum
4 Meja makan 10 Rp. 100.000 Rp. 1.000.000
konsumen
5 Kursi makan 30 Rp. 20.000 Rp. 500.000
konsumen
6 Alat Rp. 1.100.000
perlengkapan
lainnya
Jumlah Rp.
56.500.000

2. Biaya variabel
No Nama barang Jumlah satuan Harga Total
1 Tabung gas 2 Rp. 40.000 Rp. 80.000
2 Tepung aci 5 kg Rp. 14.000 Rp. 70.000
3 Sukro cikur 2 kg Rp. 30.000 Rp, 60.000
4 Telur 2 kg Rp. 24.000 Rp. 48.000
5 Minyak 0,5 liter Rp. 16.000 Rp. 8.000
goreng
6 Cuanki 3 kg Rp. 15.000 Rp. 45.000
7 Siomay kering 2 kg Rp. 25.000 Rp. 50.000
8 Pangsit 2 kg Rp. 6.000 Rp. 12.000
9 Bumbu dapur 2 kg Rp. 14.000 Rp. 28.000
10 Ceker ayam 3 kg Rp. 15.000 Rp. 30.000
11. Cabai rawit 1, 5 kg Rp. 30.000 Rp. 45.000
12. Jeruk peras 2 kg Rp. 15.000 Rp. 30.000
13. Air Rp. 30.000
14. Coffe 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
15. The 1 kg Rp. 10.000 Rp. 10.000
16. Gula 3 kg Rp. 17.000 Rp. 51.000
17. Minuman 5 renceng Rp. 15.000 Rp. 75.000
rencengan
Jumlah Rp. 697.000

3. Total biaya
Biaya total = Variable Cost + Fixed Cost
= Rp. 697.000 + Rp. 56.500.000
= Rp. 57.297.000
4. Biaya dan harga per unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah ;
- sewa ruko per tahun 48.000.000/ tahun sehingga per bulan bulan Rp.
4.000.000
- akumulasi penyustan rak bakso 5.000.000/ 3 tahun sehingga per bulan
Rp. 139.000
- akumulasi penyusutan peralatan makan & minum 1.000.00/ 1 tahun
sehingga per bulan Rp. 83.500
- akumulasi penyusutan meja makanan konsumen 1.000.000/ 2 tahun sehingga
per bulan Rp. 41. 700
- akumulasi penyusutan kursi untuk konsumen 500.000/ 2 tahun sehingga per
bulan Rp. 20.900
- akumulasi dari penyusutan peralatan lainnya adalah 1.100.000/ 2 tahunnya
sehingga per bulan Rp. 45.900
Biaya tetap perbulan Rp. 4.331.000
Sehingga Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp. 4.331.000 +
Rp. 697.000 = Rp. 5.028.000
Biaya per unit adalah total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan jadi sebesar
5.028.000 : 1.650 porsi = Rp. 3.100
Harga jual per unit Rp. 10.000
5. modal awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan

= Rp. 56.500.000 + Rp. 697.000


= Rp. 57.197.000
6. Analisis Titik Impas
BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi

= Rp. 5.028.000 : 1.650 porsi = Rp. 3.500


Harga jual per unit Rp 10.000
BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit

= Rp. 5.028.000 : Rp 10.000 = 503 porsi

Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam sebulan yang harus terjual
adalah 503 porsi dengan harga per produk adalah Rp.10.000

7. Analisis Kuntungan

Pendapatan : jumlah baju terjual x harga jual = 1.650 x Rp.10.000

= Rp 16.500.000

Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp. 5.028.000

Keuntungan =Pendapatan –Total biaya produksi


= Rp 16.500.000 - Rp. 5.028.000
= Rp. 11.472.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1.650 porsi baso aci
dengan harga Rp 10.000 per bulan dalam 1 bulan adalah Rp. 11.472.000
8. Pengembalian modal
Pendapatan : Laba usaha = Rp 16.500.000 : Rp. 11.472.000 = 1, 5 bulan
Catatan : - dalam 1 bulan diproduksi 1.650 porsi
- baso aci yang harus dijual per hari = 1.650 : 30 = 55 porsi
Maka pay back period = BEP Produksi : Penjualan per hari
= 503 : 55 = 10 hari

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 10 hari dengan penjualan 55 porsi
setiap harinya.

9. ASPEK TEHNOLOGI INFORMASI


Penggunaan tehnologi sangat dibutuhkan dalam pengembangan bisnis “Boci
Noona”. Tehnologi yang dimanfaatkan dalam bisnis kami adalah laptop untuk
kegiatan desain kata, melakukan promosi produk melalui website, social media
seperti Instagram dan tiktok dan e-commerce seperti Shoppe, lazada dan
tokopedia.

10. ASPEK RESIKO


Setipa Perencanaan bisnis pasti akan menghadapi permasalahan yang
memunculkan resiko usaha. Berbagai resiko yang kemungkinan akan
kami hadapi adalah dari pesaing yang bisa memiliki inovasi dan
kreatifitas yang bagus dan harga yang lebih terjangkau, dari fluktuasi
bahan baku, kesalahan produksi, kurangnya caramosikan produk kami.

PENUTUP
Secara keseluruhan, usaha baso aci merupakan salah satu usaha kuliner yang
layak untuk dijalankan. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, usaha
ini memiliki potensi untuk berkembang dan menghasilkan keuntungan yang besar.
Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha
baso aci:
 Melakukan inovasi produk. Usaha baso aci dapat melakukan inovasi
produk dengan menambahkan berbagai macam topping atau varian rasa.
Hal ini dapat menarik minat pelanggan dan meningkatkan nilai jual
produk.
 Melakukan ekspansi pasar. Usaha baso aci dapat melakukan ekspansi
pasar dengan membuka cabang di lokasi yang berbeda. Hal ini dapat
meningkatkan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan usaha.
Membangun merek. Usaha baso aci dapat membangun merek dengan memberikan
pelayanan yang baik dan menjaga kualitas produk. Hal ini dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan dan meningkatkan daya saing usaha.

Anda mungkin juga menyukai