1. DEFIBRILATOR
Defibrillator atau kerap disebut juga alat pacu jantung adalah alat untuk memberikan
terapi energi listrik dengan dosis tertentu ke jantung pasien melalui elektroda (paddle) yang
Unit defibrillator mempunyai spesifikasi berbeda antara satu dan yang lainya. Akan
tetapi sebuah unit defibrillator umumnya terdiri dari sebuah monitor yang dilengkapi dengan
tombol pengaturan energi tegangan dan dua buah elektroda untuk memberikan kejutan
3. Pada saat selesai digunakan, isi kembali battery agar battery defibrillator tidak rusak.
5. Pastikan paddle dalam keadaan bersih dari bekas gel yang telah digunakan.
6. Melakukan pengecekkan battery setiap setahun sekali, apakah masih layak digunakan
atau tidak.
1. Usap penutup dengan menggunakan kain halus dan bersih, beri cairan disinfektan
(alcohol 70%). Pastikan tidak ada cairan yang masuk dalam alat
3. Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan disinfektan atau air sabun,
pastikan sampai kering.
5. Spoon elektroda dapat dibersihkan dengan cara penguapan, radiasi dan memakai
ethylene oxide.
6. Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan disifektan juga, tapi pastikan
telah terlepas dari alatnya.
2. VENTILATOR
Ventilator adalah mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan. Alat ini
umumnya dibutuhkan oleh pasien yang tidak dapat bernapas sendiri, baik karena suatu penyakit atau
cedera yang parah.
Karakteristik pernafasan :
1. Tidal volume ( 8 – 10 x kg bb )
3. SYRINGE PUMP
Syringe pump merupakan peralatan medis yang digunakan untuk memberikan suatu cairan
yang pekat yang diinjeksikan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah tertentu melalui vena. Fungsi
Syringe pump yaitu untuk mengatur jumlah cairan yang masuk ke dalam sirkulasi darah melalui vena.
Alat yang digunakan untuk memompa (memasukkan ) jumlah cairan parentral nutrisi
atau obat-obatan dalam tiap menit atau jam.
Agar pasien mendapat asupan cairan atau obat sesuai dengan kebutuhan.
Dosis yang diberikan tepat (akurat) baik
MAINTANANCE
Kapnografi adalah metode untuk memeriksa kadar CO₂. Hal ini digambarkan sebagai
"pengukuran non-invasif selama inspirasi dan ekspirasi tekanan parsial CO₂ dari jalan napas,
[memberikan] informasi fisiologis tentang ventilasi, perfusi, dan metabolisme, yang penting untuk
manajemen jalan napas.
Alat ini mengukur End-tidal CO₂ (EtCO2), yang merupakan tingkat karbon dioksida yang
dihembuskan pada akhir tarikan napas, yang memberi tahu dokter seberapa efisien CO₂ dibawa
melalui darah, kembali ke paru-paru, dan dihembuskan. Karena komplikasi pernapasan dapat
berakibat fatal, maka sangat penting untuk memantau pernapasan secara konstan pada pasien
berisiko tinggi
Pemeriksaan ETCO2 (End Tidal CO2) adalah salah satu metode pemeriksaan non invasif yang
dilakukan oleh seorang dokter perawatan intensif maupun spesialis anestesi untuk mengetahui
kinerja nafas seseorang. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan, kelainan, atau
perubahan pada fungsi jantung dan paru
*Capnografi juga dapat menangkap insiden depresi pernapasan yang dapat sembuh sendiri,
yang juga dapat menyebabkan intervensi yang tidak perlu.
Fase 1: Fase ini terjadi selama respirasi dan juga dikenal sebagai garis dasar. Tidak ada CO₂ karena O₂
adalah gas pertama yang melewati sensor; oleh karena itu, CO₂ sangat rendah atau tidak ada.
Dengan tidak adanya pertukaran gas, ini juga dikenal sebagai ruang mati.
Fase 2: Fase ini juga disebut sebagai bentuk naik atau bentuk kedaluwarsa awal. Di sini, CO₂ naik
dengan penundaan yang nyata. Gas yang kaya CO₂ dari alveolar paru-paru mencapai saluran
udara bagian atas dan bercampur dengan ruang udara mati (direferensikan pada Fase I). Hal
ini menyebabkan peningkatan kadar CO₂ yang cepat, terdeteksi oleh capnograf dalam udara
yang dihembuskan.
Fase 3: Hal ini terjadi pada saat ekspirasi akhir. Fase ini melibatkan pergerakan CO₂ yang
terus menerus melintasi sensor, menyebabkan garis lurus yang ditangkap dalam
capnograf (dataran tinggi alveolar).
Fase 4: Fase ini dimulai pada akhir dataran tinggi alveolar ketika udara terakhir meninggalkan alveoli.
Di sinilah EtCO₂ diukur selama siklus pernapasan. Fase ini juga menunjukkan awal inspirasi
O₂ dan penurunan ke level nol CO₂.
KESIMPULAN
Capnography adalah masker konsentrasi sedang untuk pemantauan EtCO₂. Masker ini
dirancang bersama dokter untuk memungkinkan deteksi EtCO₂ yang akurat dan meningkatkan
keselamatan pasien. Capnomask™ berkinerja tinggi diresapi dengan aroma vanila yang lembut untuk
membantu mengurangi mual dan muntah pasca operasi.
5. ELECTROCARDIOGRAM (ECG/EKG)
Aritmia jantung
asien dengan hipertensi
Hipertrofi atrium dan ventrikel
Iskemik dan infark miokard
Efek obat-obatan seperti digitalis, anti aritmia dll
Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
Penilaian fungsi pacu jantung
Pasien post sinkop
Dicurigai mengalami kelainan jantung kongenital
KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis horizontal dan vertikal dengan
jarak 1mm ( kotak kecil ). Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm disebut ( kotak besar
).
Garis horizontal Menunjukan waktu, dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan 5mm = 0,20 dtk.
Garis vertical Menggambarkan voltage, dimana 1mm = 0,1 mv , sedangkan setiap 5 mm =0,5
mv.
Elektroda Gel
Tissue
Handscoon
Mesin EKG
Kertas EKG
Lead Ekstremitas
Lead Pre Kardial
Kabel power pastikan terhubung dengan listrik
14. Mencantumkan identitas pasien (nama dan nomor rekam medik), tekanan sebelum
15. pemeriksaan, tanggal dan jam tindakan serta identitas pemeriksa di hasil rekaman.