Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ibnu Khair

No. BP : 2110732041
Bahasa Indonesia 101
1. Reproduksi adalah membuat kembali bentuk tulisan, menulis ulang suatu tulisan
dalam bentuk yang berbeda atau dengan bahasa sendiri. Dengan reproduksi kita dapat
memahami tulisan yang kita baca. Karya tulis ilmiah yang disusun atau ditulis
berdasarkan karya ilmiah yang sudah ada sebelumnya.

2. Unsur-unsur reproduksi, sesuai dengan setiap jenis reproduksi tulisan.

3. Jenis-jenis reproduksi :
• Ringkasan
• Ikhtisar
• Abstrak
• Sinopsis
• Sintesis

4. Teknik Penyusunan Reproduksi


• Ringkasan
a) Memahami teks dengan baik
Peringkas harus membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk
mengetahui maksud atau gagasan yang disampaikan oleh penulis asli. Ringkas
harus memahami isi teks dengan baik agar memudahkan dalam
menyampaikan pesan kepada pembacanya.

b) Mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau menggaris


bawahinya
Fungsi pencatatan untuk memudahkan peringkas meneliti kembali pokok-
pokok yang dicatat itu sudah penting.

c) Membuat ringkasan secara berurutan


Hal ini dilakukan supaya mempertahankan keaslian alur teks aslinya.

d) Tidak mengubah isi teks aslinya


Meringkas memang sebagian kata tetapi teks utamanya tidak dihilangkan.
Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi pembaca teks aslinya dengan
pembaca ringkasan.

e) Pesan secara implisit dalam teks aslinya harus mampu disampaikan


dengan baik
Penulis ringkasan harus mampu menangkap pesan yang disampaikan di teks
aslinya. Tujuannya agar memudahkan pembaca mendapatkan pesan implisit
tersebut.
• Ikhtisar
a) Menetapkan gagasan yang dibutuhkan.
b) Membaca dengan cermat apa relevansi gagasan yang diperlukan dengan
konteks tulisan.
c) Mencatat gagasan yang penting dari sudut pandang penyusunan iktisar
dengan kata-kata sendiri.
d) Menyusun kerangka tulisan.
e) Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bahwa semua gagasan
yang penting sudah tertulis.
f) Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak

• Abstrak
a) Mulailah dengan menyampaikan sebuah isu atau permasalahan yang
membutuhkan penelitian.
b) Tulislah tujuan dari studi atau penelitian yang dilakukan dengan jelas.
Kalimat yang menerangkan tujuan studi bisa diikuti dengan isu yang
dieksplorasi, siapa saja subjek penelitian atau partisipan, dan dimana
lokasi studi dilakukan.
c) Sertakan penjelasan singkat bagaimana data dikumpulkan dalam rangka
mencapai tujuan yang sudah disampaikan dibagian kedua.
d) Sertakan temuan tematik yang muncul dari hasil analisis secara padat dan
ringkas.
e) Akhiri abstrak dengan manfaat dari studi yang dilakukan. Tulis dengan
jelas siapa yang diuntungkan dengan adanya studi tersebut.

• Sinopsis
a) Menuliskan identitas buku.
Identitas bacaan tersebut meliputi judul buku, pengarang, penerbit, tahun
penerbitan, cetakan edisi, tebal halaman, harga buku bila perlu.

b) Membaca buku secara keseluruhan.


Tujuannya untuk memahami isi dari buku tersebut.

c) Menuliskan sinopsis buku.


Menulis sinopsis dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1) Tema, latar dan tempat kejadian, serta para tokoh cerita ditulis
setelah penulisan “ identitas buku”.
2) Mulailah sistem penulisan dengan menggunakan sudut pandang
orang ketiga. Kalimat-kalimat pembuka yang dapat digunakan
untuk mengawali synopsis ini antara lain.
Novel yang berjudul … ini mengisahkan …
Buku yang ditulis oleh … Ini berjudul …
Kisah ini diawali …
3) Jika diperlukan, mengutip seutuhnya bagian-bagian yang
dipandang penting drai buku tersebut dengan mencantumkan
halaman dari kutipan tersebut.
4) Panjang sinopsis berkisar 2-4 halaman.
5. Contoh reproduksi

Sinopsis :

“Bangunan itu nyaris rubuh. Dindingnya miring bersangga sebalok kayu. Atapnya
bocor di mana-mana. Tetapi, berpasang-pasang mata mungil menatap penuh harap.
Hendak ke mana lagikah mereka harus bersekolah selain tempat itu? Tak peduli
seberat apa pun kondisi sekolah itu, sepuluh anak dari keluarga miskin itu tetap
bergeming. Di dada mereka, telah menggumpal tekad untuk maju.”

Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar
Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau
keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik
yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk
memuaskan dahaganya akan ilmu bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan
padamu negeri di akhir jam sekolah atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa
sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan
sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka
dalam karnaval 17 Agustus, dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu
bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.

Ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan


mereka, dan temukan diri Anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap
lembarnya. Buku ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of
childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih meyakini adanya
pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan.

Laskar Pelangi, kisah perjuangan anak-anak untuk mendapatkan ilmu. Diceritakan


dengan lucu dan menggelitik, novel ini menjadi novel terlaris di Indonesia. Inspiratif
dan layak dimiliki siapa saja yang mencintai pendidikan dan keajaiban masa kanak-
kanak.

Anda mungkin juga menyukai