BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat bervariasi macam dan gayanya. Salah
satu budaya luhur yang dimiliki bangsa Indonesia adalah bahasa dan sastra Indonesia,yang harus kita
lestarikan. Dalam pengkajian bahasa dan sastra Indonesia, salah satu hasil karyanya adalah karya ilmiah.
Karya ilmiah merupakan bentuk karya tulis yang disusun atas dasar pengetahuan ilmiah yang ada. Dalam
mengkaji karya ilmiah, perlu adanya pembahasan mengenai reproduksi dari karya ilmiah itu sendiri yakni
dalam bentuk ringkasan,ikhtisar,dan sinopsis buku. Untuk itu, pada makalah ini kami akan membahas
secara lebih lanjut mengenai ringkasan, ikhtisar ,sinopsis dan resensi.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya mahasiswa lebih memahami dan mendapat
pengetahuan serta wawasan yang lebih mendalam mengenai reproduksi karya ilmiah sehingga
diharapkan mampu menerapkannya dalam dunia perkuliahan
BAB II
PEMBAHASAN
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau
bab dari karangan asli secara proporsional tetap di pertahankan dalam bentuknya yang singkat atau
suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Jadi
Ringkasan (precis) merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal dari karangan
ilmiah yang panjang. Ringkasan merupakan suatu keterampilan mengadakan reproduksi dari karya karya
ilmiah yang sudah ada. Seorang peringkas harus langsung memulai dengan membuat ringkasan karangan
tersebut dengan cara meringkas kalimat- kalimat, alinea- alinea, dan bagian lain. Ringkasan sebagai hasil
meringkas merupakan miniatur karangan aslinya sehingga struktur dan kelengkapan unsur ringkasan
harus sama dengan karangan aslinya.Tujuan membuat ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi
buku/tulisan/cerita. Pelatihan- pelatihan untuk mencapai tujuan tersebut dimulai dengan membaca
karangan/ cerita dengan cermat serta menuliskan kembali dengan tepat. Peringkas harus mampu
membedakan gagasan- gagasan utama dengan gagasan-gagasan pengembang. Kemampuan untuk
membedakan tingkatan-tingkatan gagasan akan membantu menemukan gagasan utama tulisan yang
dibaca.
Menurut Juhara (2003), ikhtisiar adalah penulisan pokok-pokok masalah penulisannya tidak harus
berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema
sebuah wacana. Ikhtisiar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang
berukuran pendek atau sedang. Ikhtisiar yaitu penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu
memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.Jadi Ikhtisar dapat diartikan sebagai
ikhtisiar (summary) suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari
sebuah tulisan dalam bentuk yang sangat singkat. Ikhtisar menggunakan gaya bahasa,struktur penyajian
dan sudut pandang dari penulis ikhtisar itu sendiri . Inilah yang membedakan ikhtisar dengan ringkasan.
Sedangkan menurut Moeliono (1988) sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan
bersama-sama dengan karangan asli. Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak.
Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karangan naratif,
baik fiksi maupun nonfiksi. Sering ditemukan sinopsis film, sinopsis novel, sinopsis drama pada media
masa . Tujuan akhir dari membuat sinopsis, ikhtisiar, dan ringkasan adalah sebagai suatu usaha
bagaimana cara meningkatkan minat pembaca dalam membaca buku, karena dengan begitu dapat
meningkatkan pengetahuan mereka.
Pada prinsipnya synopsis, ringkasan dan ikhtisiar, sama-sama meringkas suatu cerita atau bacaan yang
kita baca dengan mengambil intisari atau ide pokok dari suatu karangan yang kita baca. Perbedaan ini
dapat dilihat melalui contoh berikut ini.
Contoh ringkasan
a) Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang yang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang, mengheningkan cipta
selama 60 detik. Hal itu mereka lakukan untuk mengenang peristiwa mengerikan ketika Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom di kota itu tanggal 6 Agustus 1945.
b) Orang-orang yang hadir di Peace Memorial Park Hiroshima itu mengenakan ikat kepala untuk
mengenang tewasnya sekitar 14.000 orang akibat bom.
c) Menurut Tadatohsi Akiba, Walikota Hiroshima, akhir perang dunia II tidak secara otomatis
mengantarkan kita ke abad perdamaian dan kemanusiaan. Masih banyak bentuk kekerasan lain.
d) pelepasan ratusan burung dara putih dan paduan suara anak yang menyanyikan lagu perdamaian
turut menyemarakan upacara peringatan itu.
Contoh Ikhtisiar
Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang untuk mengenang peristiwa
jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menewaskan sekitar 14.000 jiwa.
Mereka bersama-sama mengheningkan cipta selama 60 detik dan melepaskan ratusan burung dara pada
upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari Kamis 9 Agustus 2001 di kota
Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga dibom oleh AS sehingga menewaskan sekitar 70.000 orang pada
peringatan itu Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi meminta kepada seluruh dunia untuk
menghapus senjata nuklir.
Contoh sinopsis
Ringkasan disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli,struktur penyajian dan gaya bahasa
mempertahankan yang asli. Berbeda dengan ringkasan, ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi
karangan asli. Selain itu ikhtisar juga tidak perlu memberikan isi dari karangan secara profesional. Penulis
ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya.
Sebagai ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari beberapa bab, dapat diberikan untuk menjelaskan inti
atau pokok masalah tersebut. Sementara bagian atau pokok yang kurang penting dapat dihilangkan.
Bentuk ikhtisar lebih bebas daripada ringkasan. Sedangkan sinopsis merupakan ringkasan dan atau
ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karya naratif baik fiksi maupun nonfiksi.
Berikut ini beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur.
2. Membaca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali untuk mengetahui kesan
umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui maksud
dan sudut pandangan penulis naskah asli.
5. Mencocokan catatan dengan naskah asli untuk menemukan bagian bagian yang belum terekam
dalam catatan.
b) Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokokj yang terdapat dalam
naskah.
c) Menulis ihtisiar.
Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak. Cara membuat sinopsis adalah sebagai
berikut :
a) Membaca naskah asli terlebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
c) Mmenulis ringkasan cerdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua.
Gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah
karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
d) dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau garis besarnya saja.
e) synopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.
4. Resensi
Resensi berasal dari bahasa latin yaitu “recensese” yang berarti melihat kembali,menimbang, atau
menilai. Jadi arti dari resensi mengacu pada mengulas sebuah buku. Konteks ini member arti penilaian,
mengungkap secara sekilas ,membahas atau emngkritik buku yang bertujuan menyampaikan kepada
pembaca apakah buku atau karya ilmiah tersebut layak diterima atau tidak dimasyarakat.
Selain itu, resensi juga memilki tujuan yang lain yakni sebagai berikut :
3. Memberi pertimbangan kepada pembaca pakah sebuah buku pantas atau tidak mendapat sambutan
dari masyarakat.
5. Bisa dijadikan sumber informasi bagi orang yang tidak banyak punya waktu untuk membaca bukunya.
Ada tiga pola tulisan resensi buku , yakni meringkas, menjabarkan dan mengulas. Meringkas artinya
menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Bila sebuah buku menyajikan banyak
persoalan dan alternatif pemecahannya,untuk itu perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting
dan ditulis dalam suatu uraian yang benar. Menjabarkan mengandung arti mendiskripsikan hal-hal yang
menonjol dalam buku. Konteks ini meyakinkan kita tentang materi resensi bias dikaitkan dengan situasi
sesuai di masyarakat. Lewat pembaca , masyarakat diharapkan bias mengatasi persoalan yang dihadapi.
Mengulas berarti peresensi member penafsiran atau memasukkan pendapatnya dalam tulisan itu.
Peresensi member masukan kepada penulis baik mengenai kelebihan buku atau kekurangan dan
kelemahan buku tersebut. Yang utama dalah peresensi bisa mempertimbangkan inti dari buku sehingga
pembaca dapat memahami isi dari buku dengan bahasa yang komunikatif dan menarik .
5. Sasaran resensi
a. Latar belakang Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah sebagai berikut :
Peresensi perlu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca akan latar belakang buku/ karya
sastra yang mencangkupi tma,tujuan penulisan dan seskripsi singkat mengenai buku/karya sastra yang
diresensi. Deskripsi dapat berupa gambaran isi secara singkat (abstraksi,ringkasan,ikhtisar,synopsis) dan
dapat pila mengenai latar belakang penerbitan dan identitas fisik buku/karya sastra. Dengan demikian,
sebelum disajikan analisis dan penilaian buku.karya sastra,pembaca mengetahui serba sedikit mengenai
buku tersebut.
b. Jenis buku
Pada umunya pembaca ingin mengetahui sesuatu bila sebuah buku/karya sastra baru
diterbitkan.Peresensi perlu menunjukkan buku/karya sastra baru tersebut masuk golongan buku/karya
sastra yang ana berdasarkan klasifikasi bidang ilu. Peresensi perlu ula menunjukkan perbedaan dan
persamaan dengan buku ain yang sebidang. dengan deimikian,pembaca akan melihat semua sisi dan
secara lebih konkret memberikan penilaian.Dengan mengadakan perbandingan itu diharapkan pembaca
akan lebih tertarik untuk mengetahui isi buku secara keseluruhan.
c. Keunggulan buku
Faktor lain yang dapat digunakan untuk memberikan evaluasi adalah segi yang menarik dari buku/karya
sastra yang diresensi. Buku yang berisi bidang yang sama dapat berbeda dalam pola penyajian maupun
penekanan pokok-pokok bahasan yang menyebabkan perbedaan nilai dan keunggulan buku. Hal yang
perlu diperhatikan untuk melihat keunggulan buku / karya sastra yang pertama adalah segi organisasi isi.
Kedua yaitu teknik penyajian , pencetakan , perjilidan dan layout. Kesalahan dalam pencetakan dapat
merusak struktur isi dan kecantikan buku / karya sastra. Peresensi buku/karya sastra harus dapat
menunjukan keunggulan dan kelemahan buku/karya sastra secara jujur dan obyektif.
d. Nilai buku
Tugas pokok peresensi adalah memberikan sugesti kepada par apembaca apakah sebuah buku/karya
sastra layak dibaca atau ditontonataukah tidak. Keempat sasaran penilaian (organisasi , isi , bahasa , dan
tekhnik penyajian ) tidak dapat diterapkan secara mekanis. Sering suatu unsur mendapat penekanan
lebih dari unsur lain. Penulis resensi mungkin merubah urutan sasaran penilaian atau menekankan
bagian lain yang kurang dipentingkan diulas secara singkat. Nilai sebuah buku akan lebih kelihatana jika
dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis, baik yang ditulis oleh pengarang yang sama ataupun
oleh pengarang yang berbeda.
BAB III
SIMPULAN
Sinopsis, ringkasan dan ikhtisar memiliki makna yang sama dan dapat dipertukarkan penggunaannya.
Ringkasan merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal dari karangan ilmiah yang
panjang yang disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli, struktur penyajian dan gaya bahasa
mempertahankan keasliannya. Ikhtisar disajikan dengan gaya bahasa , struktur penyajian dan sudut
pandang dari penulis ikhtisar itu sendiri. Penulis ikhtisar dapat memilih pokok-pokok yang dianggap
penting untuk disajikan dalam iktisar. Sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada
umumnya diterapkan untuk karya naratif, baik fiksi maupun nonfiksi. Resensi merupakan suatu ulasan
mengenai nilai sebuah karya atau buku. Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah latar
belakang, jenis buku, keunggulan buku, dan nilai buku.
DAFTAR PUSTAKA