Anda di halaman 1dari 2

Contoh Resensi teks 1 Kembara Rindu

Judul : Kembara Rindu


Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Cetakan : 1, September 2019
Jumlah Halaman : 266 halaman

Sinopsis

Kembaran rindu, novel karangan penulis terkenal Habiburrahman El Shirazy.


Novel yang menceritakan sebuah kisah seorang anak yang bernama ridho asal Way
Meranti Lampung Barat menuntut ilmu di Pesantren Darul Falah Desa Sidawangi yang
diasuh oleh Kyai Nawir.

Pulang ke kampung halaman, Ridho menghadapi kondisi yang pelik. Kedua


adik sepupunya Syifa dan Lukman adalah anak yatim yang menjadi tanggung
jawabnya. Kedua orang tuanya, belum lagi Nenek Halimah, Nenek Zumroh dan Kakek
Jirun yang sedang koma. Untuk menyambung hidup roda perekonomian keluarga,
Ridho bersama Syifa berjualan ayam goreng.

Namun bukan keuntungan yang mereka dapatkan, tapi kerugian. Ridho pun
banting setir berjualan gorengan. Omongan tetangga tentang apa gunanya sekolah jauh
ke Jawa tapi akhirnya berjual gorengan sangat menusuk hatinya. Tapi, Ridho tak
menanggapinya. Ridho bertekad untuk membuktikan keberhasilannya dengan prestasi.
Ridho menyadari keberhasilan itu perlu proses dan memupuk rasa sabar.

Ia tampak sedih melihat adik sepupunya itu putus sekolah. Ia ingin sekali Syifa
bersekolah tinggi. Ridho pun mencari informasi apakah Haji Syahril, ayahnya Syifa
meninggalkan warisan untuk kedua anaknya. Dari cerita Nenek Zumroh dan Nenek
Halimah, diketahui kalau harta warisan ayahnya Syifa dikuasai ibu tirinya Tante
Rosma.

Perjalanan Ridho dan Syifa menemui Tante Rosma tidaklah mulus. Tante
Rosma tidaklah mengizinkan Syifa mendapatkan hak warisannya. Terlebih anak
tertuanya Sita yang menekan Syifa dengan mengirimkan preman. Sebaliknya Lina
adiknya yang berhati lembut dan sahabatnya Diana ini mencari informasi apakah
pernikahan ayahnya dan Bu Nurlaila sah secara Islam dan hak warisan untuk anaknya.

Dua sepupuan itu akhirnya saling mendukung menghadapi ujian hidup. Sampai
akhirnya pertolongan Allah itu datang lewat Kyai Shobron yang berkunjung ke Way
Meranti. Ia meminjamkan Ridho 40 juta sebagai modal usaha. Selain itu, Kyai Shobron
mengajak Ridho untuk berkunjung ke Kyai Harun di Pondok Pesantren Kanzul
Barokat. Kyai Harun memberikan petuah kepada Ridho agar memakmurkan masjid
peninggalan kakek buyutnya, kedua, teruslah berusaha membuka pintu rezeki dnegan
melanjutkan berjualan dengan adiknya Syifa, ketiga mendirikan pesantren di kampung
halamannya, keempat, menyekolahkan adiknya kembali dan pesan lainnya.

Ridho pun menjalankan petuah tersebut. Ia mendirikan pesantren, skripsinya


kelar dan Syifa lulus ujian paket C dan melanjutkan pendidikannya ke Pondok
Pesantren Kanzul Barokah Gisting. Ridho pun sukses dengan usahanya, bahkan
diundang dalam Seminar Enterpreneurship sebagai pengusaha muda dan pengasuh
Pesantren Al-Ihsaniyyah, Way Meranti, Lambar.

Kelebihan
ceritanya sederhana, namun banyak kejutan menarik, memiliki gaya bahasa
yang cukup menarik untuk dibaca, memberikan kenyamanan para pembaca saat
menyimak setiap alur ceritanya. Kisahnya memberikan pelajaran yang patut diteladani,
terutama dalam aspek moral dan sosial. Dan juga alur ceritanya menanamkan sikap
selalu bersyukur atas apa yang ada dan diberikan oleh-Nya.

Kekurangan
Tidak adanya dialog bahasa Lampung dan banyak kesalahan pengetikan pada
setiap kata-katanya.

Anda mungkin juga menyukai