Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA


Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

Jl. Marsda Adisucipto, Yogyakarta, 55281 Telp. (0274) 512156, Fax. (0274) 512156, Email. ushuluddin@uin-suka.ac.id
Mata Kuliah : Islam dan Sains Nama : Rizki Oktavian
Dosen : Prof. Dr. H. Zuhri, S.Ag., M.Ag. dan Nur NIM. : 23105050051
Edi Prabha Susila Yahya, S.Th.I., M.Ag. Hari/ Tanggal : Rabu, 8 November 2023
Smt/Prodi : Ilmu Hadist (kelas B) Waktu : 07:00. WIB
Sifat Ujian : Mandiri Ruang : R 406

Assalamu’alaikum wr.wb., TELAH DIVERIFIKASI


 Kerjakan soal dengan membaca BASMALAH terlebih dahulu.
 Jawaban ditulis tangan atau ketik, silahkan pilih. TGL :
 File soal+jawaban disimpan dalam format PDF dan dikirimkan ke wa- OLEH :
grup sesuai hari dan waktu yang telah ditentukan bersama. TTD :
 Apabila melebihi waktu atau hari yang telah ditentukan bersama, akan
dianggap tidak mengikuti UTS dan tidak berhak mendapatkan nilai NAMA TERANG:
UTS dan tidak berhak meminta ujian susulan. Perhatikan betul urusan
ini.
 Semoga Alloh ta’ala memerikan kesuksesan dunia akhirat pada kalian semua.aamiin.

Soal UAS:
1. Jelaskan apa saja yang kalian ketahui mengenai konsep hubungan agama dan sains.
2. Buatlah tabel mengenai konsep ilmu bayani, burhani dan irfani.
3. Buatlah sebuah peta timeline sejarah hubungan agama islam dan sains, mulai dari sejak awal munculnya
Islam sampai pada masa keruntuhan khilafah Islam.

Alhamdulillah…
Nama : Rizki Oktavian

NIM : 23105050951

Kelas : Ilmu Hadits (B)

1.Konsep hubungan agama dan sains


Agama atau Islam dan sains adalah dua hal yang tidak saling bertentangan, justru saling menguatkan dan
mempertegas keselarasan antara keduanya. Konsep antara hubungan agama dan sains itu dapat dilihat dari
sisi pengaruhnya terhadap manusia, yaitu sains akan memperindah akal pemikiran serta aspek yang
berhubungan dengan keduniaan seseorang, sedangkan agama akan menjadikan jiwa seseorang menjadi
indah serta memiliki moral yang baik.
Sains berperan penting dalam sejarah manusia sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan mereka ataupun
mempercepat laju peradaban manusia dengan cara meningkatkan kemampuan berfikir secara lahiriah yang
sifatnya materialistis, sedangkan agama mewujudkan maksud tujuan upaya manusia itu dan sekaligus
mengarahkan upaya yang dibangun tersebut ke hal-hal yang benar. Atau bisa dikatakan menggunakan akal
saja tidak cukup memberikan semangat dalam keyakinan hidup, dan keyakinan hanya dapat didapat dari
hubungan manusia dengan Tuhannya yang bersifat personal serta bersifat spiritual. Sehingga keserasian
antara keduanya akan menjadikan seseorang yang memiliki pengetahuan secara luas namun tetap memiliki
keyakinan yang kuat serta moral yang baik.
Contoh Keselarasan ini dapat dibuktikan dengan banyaknya hal, salah satunya dengan banyaknya ilmuwan
muslim yang cemerlang dan memiliki banyak kontribusi yang besar dalam dunia keilmuan, seperti
IlmuFilsafat, Kedokteran, Matematika, Astronomi, dan lain sebagainya oleh tokoh seperti, Ibnu Sina, Al
Farabi, Al khawarizmi, Ibnu Rusyd, Al khindi dan lain-lain.

2. Konsep Bayani, Burhani dan Irfani

No. Indikator Bayani Burhani Irfani


1. Pengertian Proses memahami Ilmu Proses memahami Ilmu Proses mendapatkan
yang menjadikan teks yang bersandar pada Ilmu kecintaan,
sebagai rujukan pokok, kemampuan natural kepada yang sumber
dengan tujuan manusia dengan Indra, pokoknya berasal
menjelaskan alam pengalaman dan rasio/akal dari pengalaman
semesta serta akidah logika untuk dalam spiritual dengan
Agama. mencari pengetahuan Tuhan, biasanya dari
ilham
2. Sumber : Teks/Nash/Wahyu, Realitas(Alam, Sosial), Ilham/ Pengalaman,
Ijma’. Akal dan Logika Batin
3. Metode : Ijtihadiyah, memahami Logika, indra, pengalaman Khasf, pengalaman
teks, dengan metode dan akal. Kesufian
lughawiyah
4. Pendekatan: Lughawiyah (bahasa) Saintifik, Konfensional Hubungan Qolbu
dengan Tuhan
5. Peran dan Pengukur hawa nafsu, Akal dan Rasionalitas jadi Hanya ada
fungsi alak pengukuh kebenaran peran utama. kecenderungan hati,
teks bukan akal.
6. Hasil yang Pengetahuan dari Pengetahuan rasionalitas Terbukanya
diperoleh kejelasan realita non yang kebenarannya pengetahuan yang
fisik. disepakati berasal dari Allah
7. Prinsip Dasar Infishal, Tajwid, Qiyas Penelitian, kajian, Ma’rifah atau Al-
Rasionalitas Fana
8. Pelaku Kaum teolog, ulama Falasifah, Ilmuan, Kaum Sufi
fiqh, ahli bahasa. akademika

3. Timeline Sejarah Hubungan Agama Islam dan Sain dari Munculnya Islam Sampai Pada Masa
Keruntuhan Khilafah Islam

Anda mungkin juga menyukai