DI SUSUN OLEH :
NIM :018013545
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
MAHASISWA
018.01.3545
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah KEPERAWATAN KELUARGA dengan judul “Laporan Asuhan
Keperawatan Keluarga Dewasa (Pelepasan) dengan Kasus Hipertensi Pada “Tn. A di
Kota Bima, Kec. Raba, Kel. Penanae”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan keluarga.
Dalam perbuatan makalah ini, penulis dapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen
pembibimng yang telah memberikan kesempatan dan memberikan fasilitas sehingga Laporan
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata semoga Laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan ini jauh dari sempurna,
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
4
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................5
A. LATAR BELAKANG..............................................................................5
B. TUJUAN PENULISAN..............................................................................5-6
C. MANFAAT PENULISAN.........................................................................6
LAMPIRAN………………………………………………………………………33
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan. Sedangkan sakit adalah
keadaan tidak normal atau sakit, secara sederhana dapat disebut penyakit yang
merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan di luar batas normal (Asmadi,2008).
Salah satu kondisi tidak sehat atau sakit yang dialami oleh manusia adalah
peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
Menurut WHO (2013), hipertensi menjadi penyebab sekitar 45 % kematian
karena penyakit jantung dan 51 % karena stroke. Pada 2008, di dunia, kira-kira 40 %
dari dewasa berusia 25 tahun keatas didiagnosa menderita hipertensi, terjadi
peningkatan jumlah orang dengan kondisi ini dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1
miliar pada tahun 2008. Prevalensi hipertensi lebih tinggi di Afrika 46 % pada dewasa
25 tahun ke atas dan paling rendah dengan prevalensi 35 % di Amerika. WHO
memperkirakan jumlah hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah
penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 % atau
sekiatar 1,6 miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi.
Oleh karena itu, pembangunan kesehatan menjadi salah satu upaya
pembangunan nasional yang diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat setiap penduduk sehingga memiliki derajat kesehatan
optimal. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan asuhan
keperawatan pada individu , keluarga, atau masyarakat. Keluarga merupakan unit
pelayanan kesehatan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan terutama di
lingkup komunitas. Kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan anggota
keluarganya akan dapat memelihara, mencegah, meningkatkan kesehatan mereka
pada tahap yang optimal sehingga mampu melaksanakan tugas- tugas mereka secara
produktif. (Ali, 2010).
Salah satu upaya dalam penyembuhan hipertensi terkhusus pada kesehatan
keluarga dengan mengenal masalah kesehatan dan melakukan perawatan pada
anggota keluarga merupakan tindakan yang tepat untuk menghadapi pasien dengan
hipertensi untuk mencegah komplikasi dan serangan berulang. Dari kondisi diatas,
setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.A di kota bima, kec. Raba, kel.
Penanae di dapat data bahwa Tn.A menderita hipertensi.dan keluarga tidak mampu
merawat anggota keluarga yang sakit. Maka penulis tertarik untuk melakukan studi
kasus dan membuat Laporan tentang “ Asuhan Keperawatan Keluarga Dewasa
(Pelepasan) dengan Kasus Hipertensi Pada Tn. A di Kota Bima, Kec. Raba, Kel.
Penanae.”
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk
keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan,
yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga
yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga dibagi
menjadi 8 :
a. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan
keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang
memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan
keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan
menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian kehamilan,
persalinan dan menjadi orangtua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu
adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan tanggung jawab,
bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta
konseling KB post partum 6 minggu.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan pada
anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak
sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan keluarga
seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual, dan
menyediakan aktifitas anak.
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan terhadap
remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan perubahan sistem
peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
kembang anggota keluarga.
9
rumah inti maternal atau paternal, dengan keragaman dalam hal tingkat
kerjasama dan waktu yang dihabiskan dalam setiap rumah tangga.
i. Cohabiting familyadalah pasangan kumpul kebo.
j. Keluarga homo seksual adalah ikatan dua atau lebih individu yang berbagi
orientasi seksual yang sama atau minimal ada satu orang homo seksual yang
memelihara anak.
6. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga di masyarakat. Struktur keluarga teridir dari bermacammacam
(Harnilawati,2013), yaitu :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara yang sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur garis keturunan
ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara yang sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur garis keturunan ibu.
c. Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama dengan keluarga sedarah isteri.
d. Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama dengan keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau isteri.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam praktek
keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada tatanan
komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan (WHO,
2014).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan, yaitu sebagai berikut (Heniwati, 2008) :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode
wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada anggota
keluarga dan data sekunder. Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
11
2. Etiologi Hipertensi
Ada dua macam penyebab hipertensi, yaitu hipertensi primer/esensial dan
hipertensi sekunder.(Black, 2014)
a. Hipertensi primer/esensial
Sembilan puluh persen dari semua kasus hipertensi adalah primer. Tidak ada
penyebab yang jelas tentang hipertensi primer, sekalipun ada beberapa teori
yang menunjukkan adanya faktor – faktor genetik, perubahan hormon, dan
perubahan simpatik. Faktor risiko hipertensi primer/esensial meliputi umur
(usia lanjut), jenis kelamin (pria), riwayat keluarga yang mengalami
hipertensi, obesitas yang dikaitkan dengan peningkatan volume intravaskular,
aterosklerosis (penyempitan arteri dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah), merokok (nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah),
konsumsi kadar garam tinggi (natrium dapat membbuat retensi air yang
menyebabkan volume darah meningkat), konsumsi alcohol yang dapat
menyebabkan plasma katekolamin meningkat, dan stress emosi yang
merangsang sistem saraf simpatis.
b. Hipertensi sekunder
1) Stress akut (alkoholisme, gejala putus alcohol akut, luka bakar, respons
vasovagal intermitten kronis, hiperventilasi, hipoglisemia, dan psiogenis).
2) Gangguan vaskular (ateroklerosis, koarktasi, meningkatnya volume
intravaskular, krisis sel sabit, dan disesksia aneurisma aorta).
3) Gangguan endokrin (akromegali, gangguan adrenal, korteks, sindrom
chusing, aldostrenomisme primer, medulari, pankretitis, feokromositoma,
hipotiroidisme, hipertriodisme).
4) Gangguan neurologis (disrefleksia otonom, meningkatnya tekanan
intracranial, tumor otak, ensafalitis, asidosis respiratorik, dan apnea tidur).
5) Obat-obatan (putus obat tiba-tiba, penggunaan amfetamin, steroid anabolis
dan adregonesis, antihistamin/dekongestan, pengguan kokain, siklosporin,
alkaloid ergot, eritropoietin, glukokortikoid, rancun tinggi metal,
mineralokortikoid, monoamine oksida inhibitor, NSAID, kontrasepsi oral,
simpatomometik, efedrin, fenilefrin, dan adenosisn trisiklik).
6) Masalah dengan kehamilan (kehamilan yang mengakibatkan hipertensi,
dan eklampsia).
7) Gangguan renal (stenosis arteri renal, penyakit parenkimal renl,
glomerulonefritis akut, pielonefritis kronis, penyakit jaringan ikat, diabetes
nefrotipatik, hidronefrosis, penyakit polisistik, renin yang menghasilakan
renin, penyakit renovaskular, ateroskleresis, vaskulitis).
8) Anemia berat
9) Makanan yang mengandung tiamin (keju tua, bir anggur, hati ayam,
ekstrak ragi).
3. Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di
pusat vasomotor, tepatnya di medulla otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kelumna
14
Klien dengan hipertensi ringan yang berada pada risiko tinggi (pria,perokok)
atau bila tekanan diastoliknya menetap diatas 85 atau 95 mmHg dan
sistoliknya diatas 130 atau 139 mmHg, perlu dimulai terapi obat-obatan.
b. Terapi Farmakologi
Terapi farmakologi yang digunakan untuk terapi antihipertensi dapat di
klasifikasikan menjadi lima katagori :
a) Diuretik
Diuretik yang sering diresepkan untuk mengobati hipertensi ringan adalah
hidroklorotiazid.
b) Simpatolitik
Simpatolitk bertujuan sebagai penghambat (adrenergeik bekerja di sentral
simpatolitik), penghambat adrenergic alfa, beta, dan penghambat neuron
adrenergeik. Reserpine dan guanetidine dipakai untuk mengendalikan
hipertensi berat.
c) Vasodilator arteriol yang berkerja lansung
Vasodilator yang berkerja langsung adalah obat tahap ketiga yang bekerja
dengan merelaksasikan otot – otot polos pembuluh darah sehingga
menyebabkan vasodilatasi.
d) Antagonis angiotensin (ACE Inhibitor)
Obat dalam golongan ini bertujuan menghambat enzim angiotensin, yang
bertujuan menghambat pembentukan angiotensin II dan aldesteron.
Kaptopril, enalapril, lisinopril adalah ketiga antagonis angiotensin.
e) Penghambat saluran kalsium (blocker calcium antagonis)
16
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengumpulan Data
IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
a. Komposisi Keluarga:
Hub.
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan
Klg
b. Genogram:
17
Keterangan :
c. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: Keluarga Tn. A merupakan Keluarga inti (nuclear family)
Karena keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari
keturunannya.
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut: Tidak ada masalah yang terjadi pada
keluarga Tn.A
d. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Bima
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: -
c) Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Agama Islam
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
sumber air
8) Sumber air minum: Mata air
9) Kamar mandi/WC: 1
10) Sampah: Ada limbah RT Ada
11) Kebersihan lingkungan: Bersih
12) Denah rumah
9 8 7 Keterangan :
1 = Ruang Tamu
6 5 2 = Kamar Tidur
3 = Kamar Tidur
4 = Ruang Tv
4 3 5 = Lorong
6 = WC
7 = Ruang Sholat
8 = Gudang
2 1 9 = Dapur
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap anggota
keluarganya, rasa nyaman serta kehangatan keluarga layaknya keluarga harmonis
20
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: keluarga hidup rukun
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: interaksi dan hubungan dalam keluarga
sangat baik
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Kepala
keluarga
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: kumpul dan bersantai bersama
e) Partisipasi dalam kegiatan social: selalu bersosialisasi dengan masyarakat
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: baik
b) Pemanfaatan sumber di msyarakat: sangat baik
Upaya lain: -
1. Riwayat Hipertensi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penyakit saat
ini
2. Keluhan yang -Kelelahan saat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
dirasakan melakukan
aktivitas
-Sakit dibagian
belakang leher
-Sakit kepala,
pusing
P : Nyeri kepala
bertambah ketika
merasa lelah
Q : Nyerinya
seperti di tusuk –
tusuk
R : Nyerinya
dibagian
belakang kepala
22
S : skala nyeri 4 (
Tn. A meringis)
T : Nyeri yang
dirasakan kadang
– kadang
3. Tanda & gejala - Kelelahan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Pandanga
n menjadi
kabur
- kecemasa
n
4. Riwayat Hipertensi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penyakit
sebelumnya
tambahan tambahan
8. Sistem GI. Trac Mulut dan gigi Mulut dan Mulut dan Mulut dan Mulut dan
bersih tidaada gigi bersih gigi bersih gigi bersih gigi bersih
bau mulut dan tidaada bau tidaada bau tidaada bau tidaada
tidak ada masalah mulut dan mulut dan mulut dan bau mulut
pencernaan tidak ada tidak ada tidak ada dan tidak
masalah masalah masalah ada
pencernaan pencernaan pencernaan masalah
pencernaa
n
11 Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
genetalia masalah genetalia masalah masalah masalah masalah
genetalia genetalia genetalia genetalia
3 Defisit -
25
B. Analisa Data
DO : TD = 170/100 mmHg
N = 90 ×/m
S = 36 ℃
RR = 12 ×/m
N = 90 ×/m
26
S = 36 ℃
RR = 12 ×/m
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut (sakit kepala) pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
2. Risiko Tinggi Stroke pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
27
D. Skala Prioritas
1. Nyeri akut (sakit kepala) pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi
2 Kemungkinan masalah 1
dapat diubah : sebagian x2=1
2 Masalah dapat diatasi sebagian karena
kurang pengetahuan tentang cara
merawat anggota keluarga
yang menderita tekanan darah tinggi
3 Potensial masalah
3
untuk dicegah : tinggi x1=1
3 Masalah dapat dicegah tinggi karena
sudah diderita 5 bulan dan kronis serta
memerlukan pengobatan.
4 Menonjolnya massalah :
Ada masalah, tetapi
tidak perlu ditangani Keluarga mengatakan bahwa sakit Tn.
1 1 A sudah biasa nanti juga sembuh
x1= sendiri
2 2
TOTAL 1
3
2
28
2. Risiko Tinggi Stroke pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A b.d Ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan.
2 Kemungkinan masalah 1
dapat diubah : sebagian x2=1
2 Masalah dapat diatasi sebagian karena
kurang pengetahuan tentang cara
merawat anggota keluarga
yang menderita tekanan darah tinggi
3 Potensial masalah
3
untuk dicegah : tinggi x1=1
3 Keinginan untuk
berobat/memeriksakannya ke dokter
sangat tinggi tetapi takut kepikiran jika
di periksa
4 Menonjolnya massalah :
Masalah berat, harus 2
x1=1 Masalah yang harus segera ditangani
segera ditangani 2
karena akan menimbulkan komplikasi
masalah kesehatan yang lain.
TOTAL 2
3
3
29
E. Rencana Keperawatan
F. Tindakan Keperawatan
G. Evaluasi
O : - TD = 170/100 mmHg
- N = 90 ×/m
- S = 36 ℃
- RR = 12 ×/m
P : Lanjutkan intervensi
A : masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
33
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Hawks, Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi
8. Singapore: Elsevier.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Badan Penelitian dan
Dinas Kesehatan Kota Medan.2013. Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2013.
Medan
Friedman. 2010. Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta : EGC.
Pustaka As-Salam
Jakarta:Salemba Medika.
Publishing.
LAMPIRAN
NPM : 018013545
Penanggung Jawab
( Abd. Azis)