Anda di halaman 1dari 8

Analisis Keparahan Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Tomat dengan Varietas

yang Berbeda di Lokasi yang Sama Mengunakan Pendekatan Pengolahan Citra


Digital

Analysis of the Severity of Leaf Spot Disease on Tomato Plants of Different Varieties in
the Same Location Using a Digital Image Processing Approach

La Ode Muhammad Syaiful, Nur zuheli, Sefti Rahayu


Program Studi ProteksiTanaman, FakultasPertanian,
Universitas Halu Oleo Kendari 93231.
laodemuhammadsyaiful9gmail.com

ABSTRAK

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) adalah salah satu spesies dari kelompok
tanaman berbunga (Angiospermae). Tomat juga kaya akan vitamin dan mineral yang
sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan gizi pada tubuh. Penyakit bercak pada
tomat adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv.
vesicatoria. Bakteri ini dapat menyerang tanaman tomat di semua fase pertumbuhan,
mulai dari bibit hingga tanaman dewasa Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis perbandingan keparahan penyakit dengan tolak ukur perubahan bentuk
bercak (leaf spot) pada varietas yang berbeda dengan memanfatkan pengolahan citra
digital Penelitian ini di lakukan di Desa Puosu Jaya, Kecamatan Konda, Sulawesi
Tenggara. Hasil dari penelitian area bercak varietas Gammara F1 pada pengamatan hari
ke-3 sampel 2 memiliki perubahan yang signifikan yaitu didapatkan nilai 0.014
kemudian nilai terendah didapatkan pada varietas Opal sampel 4 yaitu 0.004
Kata kunci : Bercak bakteri, Tanaman tomat,

ABSTRACT

Tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) is a species of the flowering plant group


(Angiospermae). Tomatoes are also rich in vitamins and minerals which are very
necessary to maintain nutritional balance in the body. Spot disease on tomatoes is a
disease caused by the bacteria Xanthomonas campestris pv. vesicatoria. This bacterium
can attack tomato plants at all growth phases, from seedlings to adult plants. The aim of
this research is to analyze the comparison of disease severity by measuring changes in
leaf spot shape on different varieties by utilizing digital image processing. in Puosu Jaya
Village, Konda District, Southeast Sulawesi. The results of research on the spot area of
the Gammara F1 variety on the 3rd day of observation for sample 2 had a significant
change, namely the value obtained was 0.014, then the lowest value was obtained for
the Opal variety sample 4, namely 0.004
Keywords: Bacterial spots, tomato plants,
I. PENDAHULUAN

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) adalah salah satu spesies dari kelompok
tanaman berbunga (Angiospermae). Tomat juga kaya akan vitamin dan mineral yang
sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan gizi pada tubuh. Dalam pembudidayaan
tanaman tomat, terdapat banyak hambatan berupa penyakit yang dapat disebabkan oleh
bakteri, jamur dan virus. Tomat yang biasanya terserang penyakit akan mengalami
perubahan dari segi warna dan bentuk pada seluruh bagian tanaman tomat, seperti daun,
batang, akar, hingga ke buahnya, akan tetapi yang sering menjadi tolak ukur dalam
melihat gejala penyakit pada tanaman tomat adalah melalui daun (Putri. 2021).
Penyakit bercak pada tanaman tomat adalah penyakit yang umumnya
disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campetris pv. Bakteri ini, dapat menyebabkan
kerusakan yang signifiikan dikarenakan dapat menyerang tanaman tomat mulai dari
bibit sampai dewasa. Bakteri ini tidak hanya menyerang daun, melainkan juga dapat
menginfeksi akar, buah, dan batang (Panjaitan et al., 2014).
Dewasa ini pengamatan penyakit pada tanaman umumnya lebih banyak
memanfaatkan pegamatan secara langsung atau pengamatan secara visual sehingga
data yang sering kali didapatkan tidak terlalu akurat. Dengan perkembangan teknologi
yang canggih saat ini, penilaian penyakit pada tanaman kita dapat memanfaatkan
pengolahan berbasis citra digital yang dimana sudah menjadi alternatif saat ini. Hal
ini dikarenakan mudah dilakukan dan data yang dihasilkanpun juga akurat. Selain
akurat, pengolahan citra digital juga dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada
tanaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan keparahan
penyakit dengan tolak ukur perubahan bentuk bercak (leaf spot) pada varietas yang
berbeda dengan memanfatkan pengolahan citra digital
II. BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu


Penelitian ini di lakukan di Desa Puosu Jaya, Kecamatan Konda, Sulawesi
Tenggara. Sampel citra diambil di tempat yang sama dengan jangka waktu tiga hari
yaitu pada Hari Sabtu, Minggu, dan Selasa tanggal 2, tanggal 3 dan tanggal 5 Desember
2023. Pengambilan citra pertama dilakukan pada pukul 16:34 WITA, pengambilan citra
kedua dilakukan pada pukul 11:37 WITA dan pengambilan citra ketiga dilakukan pada
pukul 11:48 WITA.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar citra dari daun tomat
yang terkena penyakit bercak dan alat yang digunakan yaitu kamera handhphone
penggaris dan kertas.
Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil citra tanaman
tomat yang terserang penyakit bercak. Citra tanaman tomat dikumpulkan pada lokasi
yang sama dengan pengamatan yang dilakukan selama tiga kali, data citra daun tanaman
tomat dipotret dengan menggunakan kamera smartphone Vivo Y16. Penelitian ini
menggunakan 5 citra daun tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) yang bergejala
bercak. Daun tanaman tomat yang digunakan sebagai sampel dari varietas Opal dan
varietas Gammara
Gambar 1: Sampel berupa daun tomat yang bergejala bercak yang
di amati selama tiga hari
Pengolahan Citra
Pengolahan citra merupakan proses pengolahan gambar pada computer untuk
mendepatkan nilai berupa angka. Gambar ini dapat langsung di ambil dari lapangan
maupun pada media yang lain. Menurut (Ratna. 2020). Pengolahan Citra Digital
(Digital Image Processing) merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana suatu citra itu dibentuk, diolah, dan dianalisis sehingga menghasilkan
informasi yang dapat dipahami oleh manusia.
Pengolahan citra daun tomat diawali dengan mengubah ukuran daun dari
pixel ke cm dengan menggunakan straight tool. Tahapan selanjutnya adalah
mengubah warna gambar pada masin-masing sampel menjadi grayscale 8 bit dengan
menggunakan image tool kemudian pilih type setelah menggubah menjadi 8 bit,
selanjutnya masuk lagi di image tool-ajust-threshold. Setelah selesai pengaturan warna,
sampel daun satu per satu diseleksi menggunakan wand selection tool diikuti
dengan ekstraksi data citra menggunakan measurement tool. Semua tahapan
pengolahan citra digital ini dilaksanakan dengan bantuan aplikasi ImageJ
III. HASIL

Hasil

Adapun hasil dari pengolahan citra pada sampel daun tomat ini dapat disajikan
dalam gambar berikut :

Nilai Area Bercak

Sampel Varietas
Pengamatan 1 Pengamatan 2 Pengamatan 3

0.007 0.007 0.009


1 Gammara F1
0.008 0.013 0.010

0.003 0.003 0.005


2 Gammara F1 0.007 0.007 0.014

0.010 0.011 0.006


3 Gammara F1 0.003 0.007 0.007
0.004 0.002 0.007
0.003 0.003 0.004
4 Opal 0.006 0.004 0.005
0.001 0.003 0.004
5 Opal 0.004 0.008 0.012

Gambar 2 Contoh hasil pengolahan sampel pada daun


Tabel 1. Data analisis pada masing masing area bercak pada tanaman tomat

GRAFIK PERKEMBANGAN AREA BERCAK


0.016
0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
1 2 3 4 5

Pengmatan 1 Pengamatan 2 Pengamatan 3

Gambar 3 Grafik analisis perkembangan area bercak

Pembahasan

Tomat merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di


Indonesia. Buah tomat dikenal sebagai sumber vitamin A dan C yang sangat
baik. Tomat yang didomestifikasikan pertama kali ada di Meksiko, yakni tomat
cherry (Lycopersicium esculentumvar cerasiformae). Setelah itu, tomat menyebar
ke negara-negara Eropa, sleanjutnya menyebar ke Cina, Asia, termasuk ke
Indonesia (Astiningrum et al., 2020).
Penyakit bercak pada tomat adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Xanthomonas campestris pv. vesicatoria. Bakteri ini dapat menyerang tanaman tomat di
semua fase pertumbuhan, mulai dari bibit hingga tanaman dewasa. Gejala penyakit
bercak bakteri pada tomat adalah munculnya bercak-bercak kecil berwarna kuning
kecokelatan pada daun. Bercak-bercak ini biasanya berukuran 1-3 mm, dan dapat
melebar hingga menyatu. Pada tahap lanjut, bercak-bercak ini dapat menyebabkan daun
menjadi nekrotik seutuhnya. Selain daun, penyakit bercak bakteri juga dapat menyerang
buah tomat. Gejalanya berupa munculnya bercak-bercak kecil berwarna kuning
kecokelatan pada buah. Bercak-bercak ini dapat melebar hingga menyatu, dan
menyebabkan buah tomat menjadi busuk.
Dari hasil di atas telah dilakukan pengamatan selama tiga kali, ada beberapa
sampel yang perkemban area bercak cukup signifikan dan ada juga perkembangan area
bercak naik turun yaitu kita dapat lihat pada Tabel 1. Untuk nilai tertinggi dari analisis
area pada bercak didapatkan pada sampel 2 varietas Gammara F1 yaitu 0.014 dan
kemudian nilai tertinggi ke- 2 didapatkan pada sampel 5 varietas Opal yaitu 0,012.
Untuk nilai terendah didapatkan pada sampel 4 varietas pal yaitu 0,004. Perkembangan
bercak pada tanaman tomat dapat dipengaruhi oleh beberapa keadaan seperti
kelembapan yang tinggi. Hal ini karena kelembapan yang tinggi menciptakan
lingkungan yang ideal bagi bakteri atau jamur penyebab penyakit bercak untuk
berkembang biak. Kelembapan yang tinggi juga dapat mempengaruhi menyebaran dari
tanaman satu ke tanaman yang lain.
Dari pembahasan ini dapat disimpulkan perkembangan bercak pada daun tomat
memiliki perubahan area bertambah selama tiga kali pengamatan yaitu pada varietas
Opal dan ada juga sampel perkembangan area bercaknya menurun hal ini terjadi pada
varietas Gammara F1. Hal ini dapat dipengaryhi kodisi lingkungan misalnya kondisi
lingkungan yang lembab
DAFTAR PUSTAKA

Astiningrum M, Arhandi P P, Ariditya N A. 2020. Identifikasi penyakit pada daun tomat


berdasarkan fitur warna dan tekstur. Jurnal Informatika Polinema, 6(2), 47-50.

Delvina P, Suada I K, Sritamin M. 2014. Uji Keefektivan ekstrak beberapa biji tanaman
untuk menghambat pertumbuhan bakteri bercak daun (Xanthomonas campestris)
pada tanaman tomat. Jurnal agroekoteknologi Tropika, 3(2), 89-96.

Putri A W. 2021. Implementasi Artificial Neural Network (ANN) Backpropagation


Untuk Klasifikasi Jenis Penyakit Pada Daun Tanaman Tomat. MATHunesa:
Jurnal Ilmiah Matematika, 9(2), 344-350.

Ratna S. 2020. Pengolahan Citra Digital Dan Histogram Dengan Phyton Dan Text
Editor Phycharm. Technologia: Jurnal Ilmiah, 11(3), 181-186.

Anda mungkin juga menyukai