BUSINESS ETHICS
Dosen Pembimbing:
TAQIYUDDIN, M.Pd
Disusun Oleh:
Bayu Agung Firman Saputra (22612052399)
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberilkan Rahmat dan Hidayah serta pemahaman sehingga saya dapat
menyelesaikan “Makalah Bahasa Inggris Tentang Products” dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber yang saya dapatkan dari Buku dan
internet berupa Jurnal.
Tidak lupa saya ucapkan Terimakasih kepada dosen pengampu saya yakni
Pak Taqiyuddin, M.Pd dan kami sebagai penulis makalah ini menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, Kami mohon maaf
kepada yang bersangkutan, Kami berharap dapat menerima kritikan yang bersifat
positif dan membangun agar kami bisa lebih baik kedepannya dan mudah-
mudahan Makalah ini dapat menjadi acuan sebagai penjelasan dan semoga
bermanfaaat bagi kita semua.
Semua Kritik dan Saran dari pembaca demi perbaikan Makalah ini, akan
kami terima dengan senang hati.
Penulis
1
A. Profits and Social Responbility
2
In a free enterprise, private-property system, a corporate executive
is an employee of the owners of the business. He has direct responsibility
to his employers. That responsibility is to conduct the business in
accordance with their desires, which generally will be to make as much
money as possible, while of course conforming to the basic rules of the
society, both those embodied in law and those embodied in ethical custom.
3
Terjemahan Bahasa Indonesia
Tentu saja, para ahli teori pasar bebas murni tidak menyetujui kapitalisme
kesejahteraan, dan semua tindakan diilhami oleh 'tanggung jawab sosial'
dan bukan upaya untuk memaksimalkan keuntungan. Karena manfaat dari
inisiatif-inisiatif tersebut tidak terbatas pada mereka yang menanggung
dampaknya, Milton Friedman mengkritik inisiatif-inisiatif tersebut karena
tidak bersifat bisnis, dan karena mengancam kelangsungan hidup tidak
hanya perusahaan-perusahaan individual tetapi juga vitalitas kapitalisme
secara umum. Dalam artikel surat kabar berjudul 'Tanggung jawab sosial
bisnis adalah meningkatkan keuntungannya, ia berpendapat bahwa:
4
Oleh karena itu, para eksekutif tidak boleh melakukan pengeluaran untuk
mengurangi polusi melebihi jumlah yang diwajibkan oleh undang-undang
atau demi kepentingan terbaik perusahaan. Mereka juga tidak boleh
dengan sengaja mempekerjakan pekerja dengan kualifikasi rendah,
pengangguran jangka panjang, atau pekerja dari etnis minoritas yang
mengalami diskriminasi. Melakukan hal ini berarti bersalah karena
menghabiskan uang pemegang saham (atau pelanggan atau karyawan).
Friedman tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa pemegang
saham lebih memilih menerima dividen yang lebih rendah namun hidup
dalam masyarakat dengan polusi yang lebih sedikit atau polusi yang lebih
sedikit.
5
6