Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

1 IDENTIFIKASI MASALAH
PEMBELAJARAN FISIKA PESERTA DIDIK SMA

Nama Guru: Nurul Rahmi Burhanuddin


Asal Institusi: SMAN 4 Bantaeng

Petunjuk: Silakan identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait dengan


penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus, membangun relasi dengan siswa,
melakukan disiplin positif, pemberian feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi,
materi HOTS (High Order Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua siswa, menggunakan
model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas
keseharian guru berdasarkan pengalaman Anda saat menjadi guru.

No Jenis Masalah yang Analisis identifikasi masalah


permasalahan diidentifikasi

Minat dan ➢ Minat belajar Fisika ➢ Mata Pelajaran Fisika masih


1 motivasi belajar Peserta Didik kurang dianggap momok bagi sebagian
Fisika besar peserta didik. Peserta didik
teridentifikasi kurang suka
Pelajaran Fisika.

➢ Motivasi belajar ➢ Pembelajaran Fisika di jam-jam


Fisika peserta didik siang hari (Ba’da Duhur), peserta
kurang didik sudah lelah dan mengantuk
sehingga untuk belajar materi
perhitungan mereka kurang
konsentrasi belajar Fisika.
➢ Peserta didik kurang bersemangat
dan tidak tekun ketika belajar
fisika karena menganggap bahwa
Fisika merupakan salah satu mata
pelajaran yang sulit.

Solusi seperti menumbuhkan


kepercayaan diri pada peserta didik
bahwa Ia pasti bisa, pemanfaatan
media pembelajaran yang variatif,
dan model pembelajaran yang
interaktif dapat dilakukan untuk
menumbuhkan minat dan motivasi
belajar peserta didik.

Pedagogik, ➢ Literasi ➢ Kurangnya minat baca Peserta


2 Literasi, dan (Minat baca dan didik sehingga sulit memahami
Numerasi dalam menulis peserta didik konsep-konsep dasar dalam Fisika
kurang)
pembelajaran karena malas membaca teori-teori
Fisika Fisika dan Hukum-Hukum Fisika
yang begitu banyak menurut
mereka, apalagi jika sudah
menyangkut masalah
matematisnya (Rumus-
rumusnya).
➢ Peserta didik sulit menganalisis
soal cerita, mereka cenderung
menghindari mengerjakan soal-
soal dengan narasi yang panjang
karena menganggap terlalu
banyak variabel yang membuat
mereka kebingungan
➢ Peserta didik malas untuk
mengulang pelajaran ketika di
rumah.

Solusi memaksimalkan pemanfaatan


perpustakaan sekolah untuk
membaca dan meminjamkan Buku
Paket kepada Peserta Didik,
menyajikan bahan bacaan menarik
yang sudah dimodifikasi oleh Guru
untuk menumbuhkan minat baca
Peserta Didik.

➢ Numerasi
➢ Kemampuan perhitungan dasar
(Kemampuan operasi
hitung dasar peserta matematika peserta didik
didik lemah) teridentifikasi lemah untuk
tingkatan SMA. Mereka kadang
menghadapi kesulitan dalam
perkalian, pembagian,
perpangkatan, dan perhitungan
bilangan pecahan. Hal ini
disebabkan karena mereka sering
menggunakan alat bantu hitung
(kalkulator) hanya untuk
menyelesaikan soal-soal
perhitungan dasar karena diburu
waktu untuk mengerjakan soal.
Solusi untuk mengurangi
penggunaan kalkulator dan alat
bantu hitung lainnya, membahas
kembali sekilas ketika memberi
contoh soal, serta tutor sebaya
bagi peserta didik mungkin
dibutuhkan.

➢ Pedagogik ➢ Kesulitan mengaplikasikan


(Aplikasi Materi Fisika rumus-rumus Fisika. Peserta didik
yang kurang) merasa kesulitan menggunakan
rumus-rumus yang sesuai untuk
mengerjakan soal-soal Fisika jika
soal yang diberikan tidak sama
persis dengan contoh soal (soal
bervariasi).

Solusi memperbanyak latihan soal-


soal untuk peserta didik kerjakan,
mencari tutorial atau video-video
pembahasan soal-soal untuk ditonton
peserta didik.

Pemanfaatan ➢ Penyalahgunaan ➢ Peserta didik mengakses situs


3 teknologi/ gadget/smartphone atau hal-hal yang tidak berkaitan
inovasi dalam dengan pelajaran. Peserta didik
pembelajaran cenderung menggunakan
gadget/smartphonenya untuk
bermain game, sosial media, dan
aplikasi tiktok daripada mencari
literatur tentang materi
pembelajaran. Solusi
mengumpulkan
gadget/smartphone jika tidak
dibutuhkan dan diberikan
Kembali kepada peserta didik
jika dibutuhkan untuk mencari
literatur yang sesuai dengan
materi yang dipaparkan.

➢ Jaringan internet ➢ Penggunaan jaringan internet


gratis di sekolah secara
bersamaan mempengaruhi
kecepatan mengakses informasi.
Bahkan kelas-kelas yang terletak
jauh di belakang sudah tidak
bisa mengakses Wifi sehingga
mereka harus menggunakan data
seluler. Sedangkan ada beberapa
peserta didik yang tidak mampu
membeli kuota paket data.
Solusi yang diberikan pihak
sekolah adalah memberi
beasiswa kepada peserta didik
yang kurang mampu secara
bergilir dari uang
zakat/sumbangan yang
dikumpulkan oleh guru-guru dan
staf sekolah.

➢ Akses dan penguasaan ➢ Kurangnya sarana dan prasarana


pembuatan media sekolah yang menunjang
(aplikasi) pembelajaran inovatif.
pembelajaran yang ➢ Guru belum kreatif dalam
inovatif terbatas bagi pembuatan media yang inovatif
Guru dan peserta didik dan interaktif
➢ Pemanfaatan inovasi belum
maksimal karena banyak
aplikasi berbayar, ada yang
gratis namun fitur yang dapat
digunakan terbatas.

Solusi memaksimalkan pemanfaatan


smart board, mengikuti dan
menonton video tutorial-tutorial
membuat media pembelajaran yang
inovatif (media pembelajaran tidak
harus selalu dalam bentuk aplikasi
atau software)

Pemanfaatan ➢ Model pembelajaran ➢ Guru masih kesulitan dalam


4 model-model yang digunakan membagi waktu untuk
pembelajaran monoton atau belum mempersiapkan, model
sesuia dengan pembelajaran inovatif, selain itu
inovatif
karakteristik materi keberagaman karakteristik peserta
berdasarkan dan peserta didik yang didik dan jenis materi yang
karakteristik beragam membuat agak sulit untuk
materi dan menentukan model pembelajaran
peserta didik yang disukai oleh semua peserta
didik
Solusi yang mungkin adalah rajin
mengikut pelatihan-pelatihan model
pembelajaran inovatif untuk
mengupddate skill, merutinkan
kegiatan MGMP sebagai wadah
berbagi dan diskusi untuk rekan
sejawat.

Miskonsepsi, ➢ Adanya miskonsepsi ➢ Peserta didik sering lupa


5 HOTS pada beberapa materi membedakan beberapa variabel di
fisika dalam fisika seperti perbedaan
antara besaran massa dengan
berat, lupa cara mengonversi
satuan, lupa mana besaran mana
satuan, atau tidak sesuai antara
besaran dan satuannya.

Solusi yang mungkin adalah sering-


sering meluruskan miskonsepsi pada
peserta didik, menugaskan anak-anak
untuk mendownload tabel besaran
dan satuan untuk di print dan
ditempel di buku catatan agar ketika
lupa dapat dilihat kembali, atau
menempel tangga-tangga konversi
satuan di dekat papan tulis.

➢ Peserta didik kurang ➢ Ketika peserta didik diberi soal-


mampu soal HOTS mereka kadang
menyelesaikan soal kebingungan untuk mengerjakan
HOTS karena terbiasa dengan soal-soal
LOTS. Hal ini sejalan dengan
dengan kemampuan literasi dan
numerasi peserta didik yang
kurang, sehingga Guru tidak
membiasakan peserta didik
dengan soal-soal HOTS.

Solusi dapat berupa menambah


durasi dan kuantitas contoh-contoh
soal yang diberikan kepada peserta
didik agar mereka terbiasa,
memanfaatkan totur sebaya dalam
kelompok-kelompok kecil peserta
didik, serta meningkatkan kemapuan
literasi dan numerasi peserta didik,
kolaborasi dengan guru Mata
Pelajaran Matematika mungkin
dibutuhkan untuk meningkatkan
kemampuan numerasi Peserta Didik
agar pembiasaan soal-soal HOTS
dapat dilakukan.

Relasi dengan ➢ Koneksi guru mata ➢ Peserta didik sering absen dalam
6 peserta didik dan Pelajaran dengan pembelajaran dengan alasan yang
orang tua peserta didik dan tidak jelas, sehingga guru agak
orang tua terbatas
sulit membina hubungan yang
baik.
➢ Kurang perhatian dari orang tua
peserta didik yang menyerahkan
semua pembimbingan anak totally
pada guru sehingga peserta didik
terkesan abai dengan pelajaran
karna frekuensi tatap muka di
kelas antara peserta didik dengan
guru mapel hanya sekali
seminggu.

Solusi melaksanakan kesepakatan


kelas antara guru dan peserta didik
sebagai sarana komunikasi dengan
peserta didik di awal tatap muka,
membangun komunikasi yang lancar
dengan wali kelas sebagai
penghubung guru Mata Pelajaran
dengan peserta didik dan orang tua,
melakukan pemanggilan khusus
kepada peserta didik yang
bersangkutan jika dibutuhkan untuk
berdiskusi atau menjadi tempat
peserta didik mencurahkan unek-
unek tentang hambatan apa yang
dihadapinya selama proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai