Anda di halaman 1dari 5

Handayani Puteri, S.

Pd (201800347187)

LK 1.1: Identifikasi Masalah


Masalah yang
No. Jenis Permasalahan Analisis Identifikasi Masalah
Diidentifikas
1 Pedagogik, literasi, Pedagogik Pedagogik
dan numerasi. • Kurangnya motivasi • Terdapat peserta didik yang sering
belajar siswa mengantuk pada saat pembelajaran
berlangsung, hal ini dikarena
peserta didik berada sekolah
berbasis pondok dimana peserta
didik memulai aktivitas setiap
harinya pukul 03.00 WIB
• Mindset peserta didik matematika
adalah mata pelajaran yang sulit,
menghitung, rumusnya banyak,
dsb
Literasi Literasi
• Kemampuan peserta • Kurangnya minat membaca
didik masih rendah peserta didik sehingga ketika ada
dalam mengubah soal soal cerita peserta mengeluh
cerita ke dalam model kesulitan. Sehingga terbentuk
matematika mindset bahwa soal cerita itu
sulit.
• Peserta didik terbiasa hanya
membaca tanpa memahami isi
bacaannya.
• Peserta didik kurang memahami
konsep matematika yang sesuai
dengan soal cerita, sehingga
peserta didik kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita.
Handayani Puteri, S.Pd (201800347187)

Numerasi Numerasi
• Pemahaman materi • Kurangnya pemahaman materi
prasyarat yang masih prasyarat akan menghambat
kurang peserta didik untuk belajar materi
selanjutnya. Karena pembelajaran
matematika bersifat
berkelanjutan, maka perlu adanya
apersepsi disetiap awal materi
baru.
• Kesulitan • Peserta didik hanya melakukan
mengerjakan soal latihan soal saat ada instruksi dari
variasi berbeda pada guru, hal ini berarti peserta didik
konsep yang sama tidak banyak berlatih secara
mandiri.
2 Kesulitan belajar siswa • Kurangnya • Padatnya kegiatan di pesantren
termasuk siswa konsentrasi belajar membuat peserta didik kurang
berkebutuhan khusus saat KBM konsentrasi, sebagai contoh adanya
dan masalah berlangsung ujian Madin atau event pesantren
pembelajaran yang melibatkan peserta didik
(berdiferensiasi) di sebagai panitiapenyelenggara
kelas berdasarkan • Kepikiran orang tua/keluarga di
pengalaman rumah dikarena peserta didik
mahasiswa saat berada di pondok pesantren
menjadi guru.
• Kurangnya • Peserta didik terkadang salah dalam
pemahaman peserta menghitung operasi bialangan akar
didik terhadap operasi seperti
matematika, seperti 2√3 + 1 = 3√3
operasi bilangan akar Namun seharusnya
2√3 + 1 operasi bilangan tersebut
tidak bisa disederhanakan lagi
Handayani Puteri, S.Pd (201800347187)

• Peserta didik • Guru belum menyediakan media


mengalami kesulitan pembelajaran yang sesuai dengan
dalam memahami karakteristik peserta didik
konsep materi yang • Pembelajaran masih terpusat pada
sulit seperti materi guru
trigonometri • Peserta didik hanya melakukan
latihan soal pada saat di dalam
kelas, namun di asrama tidak
mengulang materi dan tidak
mengerjakan latihan soal
3 Membangun • Tuntutan orang tua • Background orang tua
relasi/hubungan tinggi kepada pihak berpendidikan tinggi dan
dengan siswa dan sekolah berfinansial menengah-keatas,
orang tua siswa. sering kali membuat para orang tua
memiliki tuntutan lebih terhadap
pendidikan anak-anaknya. Misal
menuntut anak menjadi dokter
padahal anak tersebut tidak
menginginkan menjadi dokter.
• Orang tua merasa sudah membayar
biaya sekolah yang mahal,
sehingga meminta pihak sekolah
melayani secara maksimal. Misal
ketika orang tua membutuhkan
data/informasi menghubungi wali
kelas diluar jam kerja.
• Orang tua meminta sekolah untuk
mendelegasikan putra/putrinya
mengikuti lomba mewakili
sekolah, dimana untuk di sekolah
kami memiliki prosedur seleksi
delegasi peserta lomba. Hal yang
mendasari orang tua menginginkan
Handayani Puteri, S.Pd (201800347187)

hal tersebut ialah agar putra/putri


nya memiliki portofolio untuk
masuk ke Universitas.
• Orang tua slow • Orang tua sibuk dengan
respon pekerjaan/aktivitas masing-masing
sehingga lama dalam merespon
informasi yang diberikan oleh
pihak sekolah
• Orang tua melewatkan informasi
yang teah dishare di grup WA,
sehingga adanya keterlambatan
informasi
4 Pemanfaatan • Guru menggunakan • Guru terbiasa menjadi pusat
model-model
cara mengajar klasik belajar. Hal ini dilakukan jika pada
pembelajaran
inovatif (ceramah) sehingga pembelajaran sebelumnya
berdasarkan
cenderung monoton. menggunakan diskusi kelompok
karakteristik
materi dan namun masih banyak peserta didik
siswa.
yang masih belum memahami
• Materi yang diajarkan cukup suli,
contoh seperti persamaan
trigonomteri
• Pembelajaran model • Keterbatasan waktu
PJBL tidak berjalan mengakibatkan proyek dari
sesuai waktu yang pembelajaran tidak tuntas,
ditentukan sehingga penyelesaian proyek
diselesaikan di luar jam sekolah
• Pembelajaran • Jumlah media game terbatas,
berbasis game tidak sehingga terdapat beberapa peserta
berjalan maksimal didik yang tidak mengikuti
pembelajaran secara maksimal
Handayani Puteri, S.Pd (201800347187)

• Guru kesulitan • Keterbatasan sarana dan prasana,


mengeskplor hal ini dikarenakan laboratorium
pembelajaran inovasi komputer digunakan secara
khususnya berbasis bergiliran dengan Unit lain dalam
IT pondok pesantren

5 Materi terkait • Pembelajaran di kelas • Guru belum sepenuhnya


Literasi numerasi,
belum menerapkan pembelajaran literasi
Advanced
material, memaksimalkan numerasi karena lebih sering
miskonsepsi,
latihan soal berbasis menggunakan model ceramah
HOTS.
literasi numerasi / • Kurangnya latihan soal literasi
HOTS numerasi /HOTS
• Penguasaan konsep dasar yang
kurang membuat peserta didik
kesulitan dalam prosedur
pengerjaan soal literasi numerasi /
HOTS
• Peserta didik • Kurangnya motivasi membaca
kesulitan dalam sehingga muncul miskonsepsi dan
mengerjakan soal mudah menyerah
HOTS • Kurangnya kemampuan peserta
didik dalam menganalisis soal
HOTS
6 Pemanfaatan • Penggunaan sarana • Laboratorium komputer digunakan
teknologi/inovasi
prasarana terbatas secara bergiliran dengan Unit lain
dalam
pembelajaran dalam pondok pesantren
• Peserta didik tidak boleh membawa
HP/Laptop

• Keterbatasan media • Guru hanya memahami beberapa


pembelajaran media pembelajaran berbasis IT,
berbasis IT yang sebagai contoh PPT, Geogebra, dan
dipahami guru Kahoot.

Anda mungkin juga menyukai