MAKALAH
DOSEN PENGAMPU:
Dr. SAIDAH
OLEH:
PASCASARJANA
PAREPARE
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Atas berkat dan limpahan rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas pada mata
kuliah mata kuliah Hukum Islam di Dunia Modern.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas
dari peran dan bantuan serta dorongan pihak lain, kepada mereka kami apresiasi
yang setinggi-tingginya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
Latar Belakang.................................................................................................... 4
Rumusan Masalah............................................................................................... 5
Tujuan Penulisan................................................................................................. 5
BAB II....................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
Implementasi Hukum Keluarga Berdasarkan Syariah di Somalia............................ 6
Perlindungan Hak-hak Perempuan dan Anak dalam Hukum Keluarga Somalia........ 8
Pengaruh Faktor Budaya dan Adat Istiadat terhadap Hukum Keluarga di Somalia.. 12
BAB III.................................................................................................................... 17
PENUTUP............................................................................................................ 17
Kesimpulan....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Somalia adalah negara yang terletak di wilayah Afrika Timur yang
terkenal dengan keragaman budayanya.1 Negara ini memiliki populasi yang
mayoritas beragama Islam dan terdiri dari berbagai suku dan kelompok etnis.
Hukum keluarga di Somalia adalah bagian integral dari kehidupan masyarakatnya
yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti agama, budaya, dan adat
istiadat. Untuk memahami dengan lebih baik hukum keluarga di Somalia, kita
perlu meninjau beberapa aspek penting yang membentuk latar belakang hukum
keluarga di negara ini.
Somalia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku dan kelompok
2
etnis. Suku-suku seperti Somali, Bantu, Arab, dan berbagai kelompok minoritas
lainnya tinggal bersama dalam negara ini. Keanekaragaman budaya dan adat
istiadat yang berbeda-beda antar suku-suku ini memiliki dampak langsung pada
perkawinan, perceraian, dan warisan di Somalia. Setiap suku dapat memiliki
praktik dan tradisi unik dalam hukum keluarga mereka sendiri.
1
Samsul Bahri Hasibuan and Asep Achmad Hidayat, ‘Potret Kehidupan Sosial, Politik,
Ekonomi Dan Kultural Muslim Minoritas Di Kawasan Afrika’, Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu,
1.3 (2023), 168–76.
2
Anna Yulia Hartati, ‘Konflik Internal Somalia Dalam Konteks Perang Sipil’,
SPEKTRUM, 8.1 (2011).
3
Ahmad Syafi’i, ‘PEMBARUAN HUKUM KELUARGA ISLAM: Studi Kasus Hukum
Waris Di Somalia’, Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, 3.2 (2021), 129–58.
4
Asrianti Sukirman and Oyo Sunaryo Mukhlas, ‘Inheritance Law in the African Legal
System of Somalia, Nigeria, and Ghana’, Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 6.3 (2023), 337–48.
Somalia telah mengalami konflik berkepanjangan dan ketidakstabilan
politik selama beberapa dekade.5 Konflik bersenjata, migrasi internal, dan
pengungsian telah mempengaruhi banyak keluarga di Somalia. Ketidakstabilan
politik juga dapat memengaruhi pelaksanaan hukum keluarga di beberapa wilayah.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian mengenai hukum keluarga di Somalia, ada beberapa
rumusan masalah yang dapat diidentifikasi. Berikut adalah tiga rumusan masalah
yang relevan untuk makalah tersebut:
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui implementasi hukum keluarga berdasarkan syariah
di Somalia?
2. Untuk mengetahui perlindungan hak-hak perempuan dan anak dalam
hukum keluarga Somalia?
3. Untuk mengetahui pengaruh faktor budaya dan adat istiadat terhadap
hukum keluarga di Somalia
5
Auliya Feby Lestari, ‘Implementasi Aksi Unocha Terhadap Problematika Kelangkaan
Pangan Di Tengah Kondisi Perubahan Iklim Di Burundi’ (FISIP UNPAS, 2022).
6
SIHOMBING JOSUA RIVALDO HAMONANGAN, ‘Penerapan Restorative Justice
Oleh Hakim Dalam Memutus Perkara Kasus Pembunuhan Anak Di Bawah Umur Yang Dikaitkan
Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Dan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak’, 2022.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implementasi Hukum Keluarga Berdasarkan Syariah di Somalia
1. Hukum Islam memengaruhi pengaturan perkawinan, perceraian, dan warisan
di Somalia
Hukum Islam memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengaturan
perkawinan, perceraian, dan warisan di Somalia.7 Pengaruh ini muncul dalam
beberapa aspek penting:
a. Perkawinan
Hukum Islam mengatur persyaratan dan prosedur pernikahan. Dalam
Islam, nikah adalah perjanjian sah antara seorang pria dan seorang wanita
yang dihadiri oleh wali dari pihak wanita. Wali adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pengaturan pernikahan. Di Somalia, meskipun
beberapa praktik adat masih dipertahankan, banyak pernikahan diatur
berdasarkan hukum Islam.
Mahr adalah mas kawin atau pemberian dari mempelai pria kepada
mempelai wanita yang diatur dalam perjanjian pernikahan. Ini adalah
bagian integral dari perkawinan Islam dan diperlukan sebagai tanda cinta
dan tanggung jawab dari mempelai pria kepada mempelai wanita.
b. Perceraian
Hukum Islam mengatur prosedur perceraian yang sah. Di Somalia,
perceraian berdasarkan hukum Islam memerlukan pemenuhan beberapa
syarat tertentu, seperti memberikan pemberitahuan tertulis kepada istri,
serta penyelesaian mahr dan hak-hak istri.
Hukum Islam memberikan hak kepada istri untuk menerima hak-
haknya dalam kasus perceraian. Ini termasuk hak pada mahr, dukungan
finansial selama masa iddah (periode menunggu), dan pemisahan harta
secara adil.
c. Warisan
7
Andrio Pratama and others, ‘Hukum Keluarga Islam Di Somalia’.
8
Armaidy Armawi, Nasionalisme Dalam Dinamika Ketahanan Nasional (UGM PRESS, 2020).
perempuan mungkin tidak mendapatkan bagian yang seharusnya menurut
syariah.
9
Farradilla Andriany Savitri, ‘Poligami Dalam Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, Pakistan Dan
Somalia (Analisis Perbandingan Mengenai Peraturan Poligami)’ (Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019).
10
Afiful Huda, ‘Hukum Keluarga Di Negara Somalia’, Jurnal Pikir: Jurnal Studi Pendidikan Dan
Hukum Islam, 6.1 (2020), 35–49.
pemerintah dapat memengaruhi cara perkawinan dan perceraian diatur,
terutama dalam hal registrasi perkawinan dan hak-hak perempuan.
Tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang hak-hak perempuan
dan prinsip-prinsip syariah juga dapat memengaruhi penerapan hukum Islam
dalam praktik perkawinan dan perceraian. Semakin banyak masyarakat yang
memahami hak-hak mereka, semakin besar kemungkinan mereka akan
menuntut penerapan hukum Islam yang lebih ketat.
16
Silvia Fatmah Nurusshobah, ‘Konvensi Hak Anak Dan Implementasinya Di Indonesia’, Jurnal
Ilmiah Kebijakan Dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan), 1.2 (2019).
permasalahan yang kompleks. Keberhasilan implementasi undang-undang
ini dapat bervariasi berdasarkan berbagai faktor, termasuk tingkat
penerapan hukum, budaya, adat istiadat, stabilitas politik, dan pendidikan
masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
a. Hambatan dalam Implementasi: Implementasi undang-undang
perlindungan anak dan perempuan di Somalia sering kali dihambat
oleh tantangan seperti konflik bersenjata, ketidakstabilan politik, dan
kurangnya infrastruktur. Di beberapa wilayah yang terpengaruh oleh
konflik, penerapan undang-undang bisa sangat sulit.
b. Perbedaan dalam Praktik Hukum: Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, Somalia memiliki keragaman dalam praktik hukum
keluarga berdasarkan syariah dan adat istiadat suku-suku.
Implementasi undang-undang perlindungan anak dan perempuan bisa
berbeda-beda di antara wilayah-wilayah ini. Beberapa wilayah
mungkin lebih cenderung mengikuti hukum Islam dan undang-undang
perlindungan, sementara yang lain mungkin lebih dipengaruhi oleh
tradisi adat.
c. Kesadaran Masyarakat: Kesadaran masyarakat tentang hak-hak
perempuan dan anak-anak adalah faktor penting dalam keberhasilan
implementasi undang-undang perlindungan. Upaya penyuluhan dan
pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang isu-isu ini, tetapi hasilnya mungkin memerlukan waktu untuk
terlihat.
d. Peran Organisasi Non-Pemerintah (NGO) dan LSM: Banyak NGO dan
LSM yang beroperasi di Somalia telah berperan penting dalam
memperkuat perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak.17
Mereka memberikan dukungan kepada individu yang menjadi korban
pelanggaran hak, menyediakan layanan medis, pendidikan, dan
pelatihan, serta berperan dalam advokasi untuk perubahan hukum dan
kebijakan.
e. Konflik dan Ketidakstabilan: Konflik bersenjata dan ketidakstabilan
politik di Somalia dapat mengganggu upaya perlindungan hak-hak
perempuan dan anak-anak. Ini bisa mengakibatkan pengungsian,
pelanggaran hak asasi manusia, serta kesulitan dalam mengakses
layanan penting.
17
Indra Bastian, Akuntansi Untuk LSM Dan Partai Politik (Erlangga, 2007).
C. Pengaruh Faktor Budaya dan Adat Istiadat terhadap Hukum
Keluarga di Somalia
1. Faktor budaya dan adat istiadat suku-suku Somalia memengaruhi pengaturan
perkawinan, perceraian, dan warisan
Faktor budaya dan adat istiadat suku-suku Somalia memiliki
pengaruh yang signifikan dalam pengaturan perkawinan, perceraian, dan
warisan di negara ini. Somalia adalah masyarakat yang sangat beragam
dengan banyak suku yang berbeda, dan setiap suku memiliki tradisi
budaya dan adat istiadat sendiri.18 Berikut adalah bagaimana faktor-faktor
ini memengaruhi tiga aspek tersebut:
a. Perkawinan:
Sistem mahar, atau mas kawin, dapat bervariasi antara suku-suku
Somalia. Beberapa suku mungkin memiliki tradisi di mana mahar
berupa barang-barang tertentu, sementara yang lain mungkin
menggunakan uang tunai. Nilai mahar juga dapat bervariasi, dan
beberapa suku mungkin mengharuskan mahar yang lebih tinggi
daripada yang lain.
Tradisi perundingan pernikahan antara keluarga mempelai pria dan
mempelai wanita masih umum di Somalia. Ini mencakup negosiasi
tentang mahar, jumlah tamu yang diundang, dan banyak hal lainnya.
Proses perundingan ini dapat berlangsung cukup lama dan melibatkan
banyak anggota keluarga.
Konsep wali pernikahan, yang bertanggung jawab atas izin dan
pengawasan pernikahan, juga dapat bervariasi. Beberapa suku
mungkin mengharuskan peran wali yang kuat, sementara yang lain
mungkin lebih fleksibel dalam hal ini.
b. Perceraian:
Prosedur perceraian di Somalia dapat dipengaruhi oleh adat istiadat
suku-suku. Beberapa suku mungkin memiliki prosedur perceraian yang
rumit dan berbelit-belit, sementara yang lain mungkin lebih sederhana.
Pemberitahuan dan syarat-syarat tertentu juga dapat berbeda antara
suku-suku.
Pembagian harta pasca-perceraian dapat sangat bervariasi.
Beberapa suku mungkin memberikan hak warisan yang lebih besar
kepada mantan istri, sementara yang lain mungkin memberikan hak
yang lebih sedikit.
18
Ajid Thohir, Studi Kawasan Dunia Islam: Perspektif Etno-Linguistik Dan Geo-Politik (PT Raja
Grafindo Persada, 2019).
c. Warisan:
Cara pembagian warisan juga sangat dipengaruhi oleh adat istiadat
suku-suku. Beberapa suku mungkin mengikuti ketentuan syariah yang
membagi warisan sesuai dengan hukum Islam, sementara yang lain
mungkin memiliki aturan warisan yang khusus bagi suku mereka.
Meskipun hukum Islam memberikan hak warisan kepada
perempuan, dalam beberapa tradisi suku Somalia, pembagian warisan
bisa cenderung tidak adil terhadap perempuan. Beberapa suku
mungkin memberikan perempuan bagian yang lebih kecil daripada
laki-laki dalam pembagian warisan.
c. Pembagian Warisan:
d. Perceraian:
19
Zezen Zainul Ali and Mega Puspita, Pembaharuan Hukum Keluarga Di Asia Tenggara: Dari
Negara Mayoritas Sampai Minoritas Muslim-Jejak Pustaka (Jejak Pustaka, 2023).
f. Stabilitas Politik dan Keamanan: Tantangan utama lainnya adalah
ketidakstabilan politik dan keamanan di Somalia. Konflik
bersenjata dan ketidakstabilan politik dapat mengganggu upaya
pemerintah untuk mengintegrasikan hukum keluarga berdasarkan
syariah.
g. Dukungan Internasional: Pemerintah Somalia dapat mendapatkan
dukungan dari komunitas internasional, organisasi hak asasi
manusia, dan LSM untuk membantu dalam mengatasi tantangan ini
dan memperkuat perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak.
Ali, Zezen Zainul, and Mega Puspita, Pembaharuan Hukum Keluarga Di Asia
Tenggara: Dari Negara Mayoritas Sampai Minoritas Muslim-Jejak Pustaka
(Jejak Pustaka, 2023)
Bastian, Indra, Akuntansi Untuk LSM Dan Partai Politik (Erlangga, 2007)
Hartati, Anna Yulia, ‘Konflik Internal Somalia Dalam Konteks Perang Sipil’,
SPEKTRUM, 8.1 (2011)
Hasibuan, Samsul Bahri, and Asep Achmad Hidayat, ‘Potret Kehidupan Sosial,
Politik, Ekonomi Dan Kultural Muslim Minoritas Di Kawasan Afrika’,
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 1.3 (2023), 168–76
Huda, Afiful, ‘Hukum Keluarga Di Negara Somalia’, Jurnal Pikir: Jurnal Studi
Pendidikan Dan Hukum Islam, 6.1 (2020), 35–49
Pratama, Andrio, A Ikrima Imroatul, A R Sindi Nurlita, Nur Ratna Sari, and
Mochammad Agus Rachmatulloh, ‘Hukum Keluarga Islam Di Somalia’
Sukirman, Asrianti, and Oyo Sunaryo Mukhlas, ‘Inheritance Law in the African
Legal System of Somalia, Nigeria, and Ghana’, Al-Afkar, Journal For
Islamic Studies, 6.3 (2023), 337–48
Thohir, Ajid, Studi Kawasan Dunia Islam: Perspektif Etno-Linguistik Dan Geo-
Politik (PT Raja Grafindo Persada, 2019)