Anda di halaman 1dari 159

BUKU PANDUAN

PENGEMBANGAN KARIR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


(PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN)
BAGI GURU MATA PELAJARAN IPA JENJANG SMP

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI


PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
BAGI GURU MATA PELAJARAN IPA JENJANG SMP

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI


PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga pembuat makalah
dapat menyelesaikan modul Penggunaan Media Pembelajaran Bagi Guru Mata Pelajaran IPA jenjang
SMP di satuan Pendidikan sesuai rencana. Pembelajaran IPA di jenjang SMP menuntut kompetensi
guru untuk mengembangkan keterampilan mengajar secara relevan. Proses pembelajaranya harus
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran melalui pengembangan keterampilan kognitif
maupun keterampilan psikomotorik, dan afektifnya.

Pembelajaran IPA yang menggunakan media pembelajaran menjadi lebih menarik bagi para siswa
dan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan di bidang informasi dan komunikasi. Dalam
pembelajaran IPA yang menggunakan media pembelajaran bagi para guru dituntut memiliki
kompetensi dan keterampilan dalam menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran IPA yang inovatif
relevan dengan kebutuhan. Oleh karena itu skill atau ketampilan guru perlu ditingkatkan melalui
modul pembelajaran ini.

.
Serdang Bedagai, November 2023
Hormat Kami
Tim Penyusun Modul
DAfTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………1
B. Tujuan ……………………………………………………………………………………….2
C. Manfaat ……………………………………………………………………………………...2

BAB II STRATEGI PELAKSANAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI


GURU MATA PELAJARAN IPA JENJANG SMP ……………………………………………..3

A. Media Pembelajaran ………………………………………………………………………..3


1. Peran Media Pembelajaran ……………………………………………………………..3
2. Pengelompokkan Alat Peraga ………………………………………………………….3
3. KIT di SMP …………………………………………………………………………….4

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Media merupakan salah satu komponen yang menentukan kualitas pembelajaran.


Media yang menarik dan dapat memfasilitasi siswa belajar memudahkan siswa
dalam memahami meteri yang diajarkan. Mengingat peran media sangat penting dalam
pembelajaran, maka media perlu dibuat dengan baik agar dapat digunakan dalam
pembelajaran. Pembelajaran IPA sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang
alam, keterampilan proses, dan sikap ilmiah yang dibutuhkan untuk mempelajari alam itu
sendiri dan penggunaaannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA tidak cukup
diceramahkan, tetapi harus dibelajarkan dengan memberi pengalaman langsung, misalnya
melalui kegiatan ekpserimen sederhana.

Pengalaman berlajar langsung yang diperoleh dalam pembelajaran IPA dapat


memberikan pemahaman bermakna, keterampilan, dan sikap positif bagi siswa.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mempelajari dan
memahami konsep IPA adalah dengan pendekatan induktif. Dalam pendekatan induktif
siswa diberikan pengalaman belalajar membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen
sederhana yang dibuat dan dilaksanakan oleh siswa.

Melalui kegiatan eksperimen siswa dapat melatih keterampilan proses sains,


mempelajari konsep sains secara bermakna dan mengembangkan sikap ilmiah siswa.
Dengan demikian siswa akan menyadari bahwa materi IPA yang diajarkan guru di kelas
(sekolah) mudah dipelajari dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
IPA dengan menggunakan pendekatan induktif melalui kegiatan eksperimen sederhana
memerlukan media yang relevan. Oleh karena itu, media yang digunakan dalam pembelajaran
IPA perlu dirancang dengan baik dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di
ingkungan sekitar sehingga pembelajaran IPA menjadi bermakna (meaningful learning).
Untuk bisa merancang dan membuat media IPA berbasis eksperimen, guru harus
memiliki wawasan dan keterampilan membuat media. Wawasan dan keterampilan membuat
media IPA dapat di peroleh melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan terintegrasi.
Dengan mengadakan kegiatan pelatihan-pelatihan secara berkesinambungan akan
memberikan dampak atau pengaruh yang positif bagi para guru IPA khususnya jenjang SMP.
Profesionalisme guru IPA dalam mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif akan
menjadi lebih meningkat. Kemampuan guru IPA SMP dalam pembuatan media pembelajaran
yang inovatif manjadi lebih meningkat.

B. TUJUAN KEGIATAN
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan lebih menarik dan mudah dipahami khususnya
pada mata Pelajaran IPA serta mengembangkan proses pembelajaran yang inovatif akan
menjadi lebih meningkat

C. MANFAAT KEGIATAN
1. Memahami alam sekitar
2. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu berupa keterampilan proses/metode
ilmiah
3. memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitar dan memecahkan masalah yang
dihadapinya
BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
BAGI GURU MATA PELAJARAN IPA JENJANG SMP

A. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat siswa dalam belajar (Arsyad, 2015).
Alat peraga merupakan media pembelajaran mengandung atau membawakan ciri ciri konsep
yang dipelajari (Sujana, 2005).
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien ( Sujana, 2002).

1. PERAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Memperjelas penyajian pesan pembelajaran agar tidak terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
3. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif peserta didik.
4. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi konkret.
5. Memberikan stimulus dan rangsangan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif.
6. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.

2. PENGELOMPOKKAN ALAT PERAGA


Regional Education Centere of science and Mathematic ( RECSAM) Mengelompokkan
alat peraga sebagai berikut:
1. Alat Praktek adalah alat atau set alat yang digunakan secara langsung untuk
membentuk suatu konsep. Contoh alat praktek IPA : termometer. Termometer dapat
digunakan untuk menanamkan konsep suhu dan kalor.
2. Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk membantu memudahkan atau
memahami suatu konsep. Termasuk kelompok ini model , charta, poster.
3. Alat pendukung,alat yang sifatnya mendukung jalannya percobaan/ ekprimen. Contoh
alat ini Spritus, papan planel, in fokus, dan sebagainya.
3. KIT IPA di SMP

a. KIT MEKANIKA
Praktek Fisika 1. Psawat Sederhana
. 1a. KATROL
Tujuan : Menghitung Keuntungan Mekanis dari katrol bebas dan katrol majemuk
Rangkailah alat alat sebagai berikut Menggunakan alat lat dari KIT mekanika

Praktek Fisika 2. . Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Tujuan : Menganalisa GLBB melalui ticker timer
Rancanglah rangkaian alat latnya untuk menunjukkan adanya GLB dan GLBB.

b. KIT PANAS DAN HIDROSTATISTIKA

Praktek Fisika 3. Hukum Archimedes


Tujuan : membuktikan hukum Archimedes
Bunyi Hukum Archimedes
“ Sebuah benda jika dicelupkan dalam zat cair sebagian atau seluruhnya maka akan
mendapat gaya keatas sebesar zat cair yang didesak/dipindahkan

Praktek Fisika 4. . Massa Jenis Zat


Tujuan : membandingkan massa jenis beberapa logam (benda teratur )
Contoh : tembaga, aluminium, besi
Mengukur massa jenis benda yang bentuknya tidak teratur contoh : batu
c. KIT LISTRIK DAN MAGNET

Praktek Fisika 5.RANGKAIAN SERI DAN PRALEL

5a. .Rangkaian Seri lampu


Tujuan : membuat rangkaian seri lampu
susunlah3 buah lampu dirangkai secara seri kemudian dihubungkan dengan beda
potensial.
Selidiki apa pengaruhnya terhadap ampu lain jika salah satu dimatikan.

6.b.Rangkaian Paralel lampu


Tujuan : membuat rangkaian paralel lampu
Prosedur percobaan : 3 buah lampu dirangkai secara paralel kemudian dihubungkan
dengan beda potensial.

Pertanyaan :
Selidiki apa pengaruhnya terhadap lampu lain jika salah satu dimatikan.

6c. Membuat rangkaian seri Elemen


Tujuan : Mengukur besar GGl Total, serta menyelididki pengaruh banayaknya Elemen
Seri kepada cahaya lampu

6d . Membuat rangkaian Pralel el Elemen


Tujuan : Mengukur besar GGL Total , serta pengaruh banyaknya elemen yang paralel
terhadap cahaya lampu

6e. Membuat rangkaian rangkaian seri maupun pralel Resistor,

Praktek Fisika 7. Membuat magnet

7a. Buatlah magnet dengan cara menggosok dan tentukan kutub kutub magnetnya.
Buatlah data pengamatanmu.

7b. Buatlah magnet dengan melilitkan besi dengan kawat email, kemudian dialirkan
arus listrik, tentukanlah kutub kutub magnetnya.
Buatlah data pengamatanmu

7c. Tunjukkanlah adanya garis garis magnet dari magnet batang menggunakan Serbuk
besi.
Buatlah data pengamatanmu

Praktek Fisika 8. Gaya Lorentz. Dan GGL induksi Tujuan : -Menunjukkan Adanya
Gaya Lorentz.
Menunjukkan GGL induksi melalui percobaan Farday.

Praktek Fisika 8. LISTRIK STATIS 8a. Gaya Coulomb


Tujuan : menyelidiki gaya tolak menolak dan Tarik menarik dari benda bermuatan
menyelidiki gaya yang timbul dari 2 benda bermuatan listrik yang didekatkan
d. KIT OPTIK

Praktek 11. Sinar sinar Istimewa

Tujuan : a. Menyelidiki sinar-sinar istimewa pada cermin datar, cermin lengkung,


lensa cembung, lensa cekung.

Buatlah data pengamatanmu

Praktek Fisika 12. Pembentukan Bayangan


Tujuan : Menyelidiki sifat-sifat bayangan pada lensa cembung dan cekung
Buatlah data pengamatanmu

PRAKTEK IPA BUKAN DENGAN KIT

1. Simulasi Gelombang. Menggunakan Laptop membuat Gelombang Menggunakan


Mexel
Tujuan : Menunjukkan Bentuk Gelombang Transversal dengan variabel
Frekuensi dan Amplitudo. Menggunakan persamaan: Y= A SIN 2πf

2. Pengenalan Aplikasi Plannet untuk Identifikasi Tumbuhan.


BAB III
PENUTUP

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat
dijelaskan. Pembelajaran secara simple dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan
antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha
sadar diri seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan
sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan

Dengan proses pembelajaran seperti ini membuat siswa kurang memahami materi yang
disampaikan, karena guru hanya menjelaskan materi tersebut dengan media pembelajaran berupa
media buku atau ceramah. Sehingga berdampak hasil belajar siswa menurun. Hal ini perlu adanya
media sebagai alat bantu proses pembelajaran yaitu media yang lebih mudah dipahami oleh siswa
nantinya.

Anak membentuk atau menyusun pengetahuan pada saat mereka menyesuaikan pikirannya
sebagaimana terjadi ketika mereka mengeksplorasi lingkungan dan kemudian tumbuh secara
kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis. Kondisi anak yang belum bisa memahami
konsep logis sepenuhnya, membuat guru harus mampu dan mau untuk berinovasi mengembangakan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas dan
memberikan pengembangan daya nalar siswa, sehingga dengan sendirinya dapat mengembangkan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

Untuk membangkitkan pemikiran logis siswa, guru dapat menggunakan media yang sesuai dengan
materi pelajaran dan perkembangan teknologi, sehingga anak lebih mudah memahami apa yang
disampaikan. Saat ini tersedia berbagai macam bentuk media pembelajaran, bahkan telah terjadi
pembaharuan untuk mengembangkan terutama yang mengandung nilai edukasi, akan memberi
inovasi baru terhadap proses pembelajaran hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
MODUL AJAR VII

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Bumi dan Tata Surya

Fase / Kelas / Semester : Fase D / 7 / 2

Elemen Capaian : Pemahaman IPA

Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bergotong royong, Bernalar kritis, Kreatif

Subbab :

A. Sistem Tata Surya

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
• Pelajar dapat menyebutkan macam-macam benda langit
• Pelajar dapat mendeskripsikan perbedaan benda-benda langit.
• Pelajar dapat mengumpulkan informasi untuk mendukung pendapat kondisi benda
langit yang paling sesuai untuk kehidupan manusia.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Kertas berperekat (sticky note)
b) Karton manila atau kertas A4
c) Plastisin, peta sekolah dan peta kelurahan, meteran, benda bulat

3) Apersepsi
a) Guru memulai pembelajaran dengan bertanya mengenai pengetahuan awal
tentang Bumi dan Tata Surya. Pertanyaan pemantik yang dapat diajukan
misalnya.
(1) Apa yang kalian bayangkan saat mendengar kata “Tata Surya”?
(2) Apa saja yang termasuk dalam Tata Surya?
(3) Seperti apa bentuk Tata Surya itu?
(4) Jika belum pernah mendengar tentang Tata Surya, apa yang kalian pikirkan
saat mendengar kata itu?

Melalui pertanyaan pemantik ini, guru mendorong pelajar untuk berani


berpendapat dan membuat hipotesis. Jika pelajar belum dapat membuat
hipotesis, guru dapat menyederhanakan pertanyaan hingga ke taraf pengalaman
sehari-hari yang dialami pelajar, misalnya seperti berikut.
(1) Apa yang kalian rasakan saat melihat Matahari?
(2) Bagaimana keadaan alam saat Bulan tidak terlihat di langit dan sebagainya.
b) Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali
lebih lanjut mengenai pengetahuan awal pelajar. Guru mengajak pelajar juga
membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri, yang dapat saling ditukarkan. Pelajar
mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan temannya. Melalui aktivitas ini
diharapkan pelajar lebih berani membuat dugaan dan berpendapat.
Guru senantiasa memotivasi pelajar untuk berpendapat dan salin menghargai
pendapat masing-masing.

c) Guru mengajukan pertanyaan lebih dalam untuk mengarahkan ke topik yang


akan dipelajari.
(1) Bagaimana para ilmuwan mengetahui tentang benda-benda langit yang
bahkan sulit terlihat dari Bumi?
(2) Apakah pengamatan terhadap benda-benda langit hanya dapat dilakukan
dengan alat tertentu? Apa saja yang bisa dilihat tanpa alat bantu?
(3) Apa saja benda langit yang memberi pengaruh langsung terhadap
kehidupan di Bumi?
(4) Menurut pendapat kalian, mungkinkah manusia tinggal di tempat lain selain
di Bumi? Mengapa?

d) Guru dapat menggunakan tabel “Sebelum-Sesudah” untuk mengamati


perubahan pemahaman pelajar selama proses belajar. Setiap Pelajar mengisi
diagram pengumpul informasi sebagai berikut.

e) Guru memberikan pertanyaan panduan yang mewakili keseluruhan topik dalam


bab Bumi dan Tata Surya ini, misalnya sebagai berikut.
(1) Apa saja benda langit dalam Tata Surya?
(2) Mengapa Matahari menjadi pusat Tata Surya?
(3) Adakah benda langit yang berasal dari buatan manusia?
(4) Apa saja pengaruh gerakan Bumi, Bulan, dan Matahari pada kehidupan
manusia?
f) Pelajar akan mengisi bagian a, b, c, dan d berdasarkan pertanyaan guru. Guru
mendorong pelajar untuk berani mengisi tabel sesuai dengan yang sudah
diketahui. Jika ada yang belum diketahui sama sekali, pelajar dapat menuliskan
dugaan/perkiraannya.

g) Tabel “Sebelum-Sesudah” dapat dipasang di pojok kelas, sehingga pelajar dapat


mengunjunginya setiap waktu untuk memperbarui dan mengisi bagian a', b', c',
dan d' jika ada pemahaman baru yang didapat sehubungan dengan pertanyaan
guru tersebut. Pelajar juga dapat memberi tanda jika ternyata pemahamannya
sejak awal sudah terkonirmasi kebenarannya selama proses belajar.

h) Guru juga memperkenalkan “Pojok Tanya” yang digunakan untuk menampung


pertanyaan dari pelajar sepanjang proses pembelajaran topik Bumi dan Tata
Surya.

i) Guru mendorong pelajar untuk secara berkala mengunjungi “Pojok Tanya”, baik
untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang muncul atau untuk menjawab
pertanyaan teman berdasarkan informasi yang ditemui saat memperdalam topik
ini. Guru juga mengingatkan pelajar untuk menuliskan sumber informasi saat
menjawab pertanyaan.

j) Pelajar dapat juga menjawab pertanyaannya sendiri jika sudah menemukan


jawabannya. Setiap pertanyaan yang sudah ditempel di “Pojok Tanya” akan
terus berada di sana sampai topik tentang Bumi dan Tata Surya ini selesai.

Pojok Tanya adalah strategi mengumpulkan pertanyaan dari pelajar di


sepanjang kegiatan pembelajaran. Strategi ini bertujuan agar pelajar
terbiasa menggali rasa ingin tahunya terlebih dahulu sebelum memulai
suatu materi. Secara berkala pelajar dan guru akan mengunjungi Pojok
Tanya untuk melihat perkembangan pembelajaran yang dilakukan, apakah
ada pertanyaan yang sudah ditemukan jawabannya, atau apakah ada
pertanyaan lanjutan dari materi yang dipelajari. Strategi Pojok Tanya
menjadi media guru dan pelajar untuk melakukan releksi berkelanjutan.

4) Aktivitas Pemantik 1
a) Guru mengajak pelajar mengamati Gambar 7.2. Setelah itu, pelajar diminta
untuk berdiskusi dalam kelompok menuliskan karakteristik setiap planet yang
terlihat dari gambar. Untuk planet yang tidak terlalu jelas terlihat, pelajar tidak
perlu mendeskripsikannya. Hal ini penting dilakukan, agar pelajar dapat
membedakan hal-hal yang bisa diduga/diperkirakan, dan mana yang tidak
dapat diduga. Pengamatan terhadap ciri fisik melalui gambar tidak dapat
diduga-duga, karena betul-betul harus didasarkan pada panca indra
pengamat.
b) Pelajar mempresentasikan hasil pengamatannya secara bergantian Guru
memberi umpan balik dan mencatat miskonsepsi yang mungkin disebutkan
pelajar saat presentasi.
c) Untuk melanjutkan ke aktivitas utama, guru membagi kelas ke dalam
kelompok kecil, jumlah kelompok sedapat mungkin berjumlah 8. Kelompok
tersebut akan melakukan aktivitas bersama.

5) Aktivitas Utama 1
a) Setiap kelompok kecil akan mempelajari data-data tentang 1 planet yang
dipilih atau ditentukan guru. Selain dari buku teks, guru dapat
menambahkan sumber-sumber lain yang sudah disiapkan terlebih dahulu.
b) Setiap anggota kelompok kecil membaca, mengamati dan salin
menambahkan pengetahuan berdasarkan sumber yang dibaca.
c) Setiap anggota kelompok membuat infograik mengenai planet yang
dibahas. Infograik dapat dibuat menggunakan kertas A4 atau karton manila
yang dibagi empat. Pelajar dapat menambahkan gambar jika dibutuhkan,
gambar dapat dibuat sendiri atau dengan menempelkan potongan gambar
dari sumber lain (jika memungkinkan).
d) Setelah infograik selesai dibuat, kelompok dibubarkan. Guru memberi
instruksi agar kelas membuat kelompok Tata Surya. Dalam 1 kelompok
harus lengkap terdapat 8 planet yang berbeda, sehingga membentuk 1 tata
surya.
e) Setiap anggota dalam Tata Surya memperkenalkan diri dengan
menceritakan ifnograik ayng usdah diubat ebrsama eklompok ekcil.
f) Setelah semua anggota melakukan perkenalan, guru dapat memastikan
pemahaman pelajar terhadap informasi yang didapatnya dengan
mengajukan beberapa instruksi agar anggota mengurutkan diri
berdasarkan kriteria yang disebut. Sebagai contoh, guru dapat memberi
instruksi berikut.
(1) Silakan kalian berurut ke belakang dimulai dari yang jaraknya paling
dekat dengan Matahari.
(2) Sekarang berurutan ke belakang dimulai dari yang massanya paling
kecil.
(3) Silakan berurutan ke belakang dimulai dari yang jumlah satelit alaminya
paling banyak.
g) Setiap kelompok Tata Surya menyelesaikan 1 instruksi, guru berkeliling dan
melakukan pengecekan terhadap urutan yang dibentuk. Guru segera
memberikan umpan balik jika terjadi kesalahan posisi pada pelajar.
h) Di akhir kegiatan, guru menugaskan pelajar untuk mengerjakan bagian
“Mari Uji Kemampuan Kalian” soal pertama tentang Klasiikasi Planet.

6) Pengayaan Aktivitas Utama 1


a) Pelajar mengerjakan Aktivitas 7.1 tentang Model Tata Surya. Setiap
kelompok diberikan area untuk menyelesaikan model Tata Surya yang
dibuat.
b) Setelah semua model selesai, kelas dapat melakukan aktivitas “Galeri
Berjalan” dengan mengunjungi setiap model yang ada. Pelajar dapat saling
memberi umpan balik terhadap hasil karya teman-temannya.

Aktivitas 7.1

Model Tata Surya


Pada aktivitas kali ini, kalian akan membuat model Tata Surya dengan
menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemui di sekitar kalian. Selain agar lebih
memahami Tata Surya kita, kegiatan ini juga dapat mengasah ketelitian kalian dalam
pengukuran dan menggunakan pengetahuan skala yang sudah kalian pelajari
sebelumnya.
Keterampilan yang Dibutuhkan:
1. Menghitung skala peta
2. Mengukur dengan teliti
Alat dan Bahan:
• Plastisin untuk dibentuk menjadi planet-planet dan Matahari (bisa juga
menggunakan benda-benda bulat yang ada di sekitar, sesuaikan ukuran dengan
tabel perbandingan yang diberikan)
• Peta sekolah atau kelurahan tempat tinggal kalian
• Meteran
Kegiatan
1. Perhatikan tabel berikut.

1. Berdasarkan tabel tersebut, buatlah model Tata Surya bersama kelompok


kalian.
2. Buatlah model planet dengan ukuran berdasarkan skala diameter yang sudah
disediakan.
3. Letakkan model-model planet tersebut di atas peta. Tentukan lokasi Matahari
di satu titik di sekolah. Kalian bisa memilih lapangan atau ruang kelas untuk
meletakkan model Matahari ini.
4. Letakkan model planet-planet yang sudah dibuat berdasarkan tabel
perbandingan. Jika memungkinkan, letakkan planet-planet yang tergolong
Planet Terestrial di dalam lingkungan sekolah (dengan jarak sesuai skala
yang sudah dihitung).
5. Tanyakan pada guru, apakah memungkinkan untuk meletakkan Planet
Raksasa Gas di luar lokasi sekolah. Jika tidak memungkinkan, tandai lokasi
yang sesuai dengan pengukuran kalian di peta.
Pertanyaan
1. Sedekat apakah model Tata Surya yang kalian buat dengan skala
perbandingan yang diberikan?
2. Saat mengukur jarak menggunakan meteran, tantangan apa yang kalian temui?
Bagaimana kalian mengatasinya?

7) Refleksi 1
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan relektif, seperti berikut ini.
(1) Informasi apa yang baru pertama kali ini kalian dapatkan?
(2) Menurut kalian, apa saja keistimewaan Bumi dibandingkan planet
lainnya?
(3) Jika kalian berkesempatan ke luar angkasa, planet mana yang ingin
kalian kunjungi, mengapa?
b) Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan relektif ini.
c) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi tabel “Sebelum-Sesudah”
dan “Pojok Tanya” untuk memperbarui informasi, mengajukan pertanyaan
lain, atau menjawab pertanyaaan yang sudah ada.

8) Aktivitas Pemantik 2
a) Sebelum mempelajari tentang benda-benda langit lainnya, guru mengajak
berdiskusi tentang berbagai benda langit yang pelajar ketahui, beserta
pengertian setiap benda langit yang disebutkan.
b) Guru dapat mengajukan pertanyaan misalnya seperti berikut.
(1) Jika planet mengelilingi Matahari, bagaimana dengan benda-benda langit
tersebut?
(2) Apa karakteristik yang membedakan satu benda langit dengan benda
langit lainnya?
c) Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
d) Pelajar mengerjakan Aktivitas 7.3 dan 7.4.
e) Guru membagi pelajar ke dalam beberapa kelompok untuk mencari tahu
dan mempelajari benda-benda langit secara spesiik. Setidaknya dibutuhkan
5 kelompok untuk aktivitas ini.

Aktivitas 7.3

Planet atau Satelit?


Sebelum mengenal beberapa satelit alami yang ada di Tata Surya, buatlah dugaan
berdasarkan pengetahuan yang sudah kalian miliki.
1. Apa pengaruh adanya satelit pada planet yang memilikinya?
2. Bagaimana karakteristik satelit? Apa yang membedakannya dari planet?
Aktivitas 7.4

Proyek Rekomendasi Bumi Baru (1)


Migrasi ke Bumi Baru?
Setelah mempelajari karakteristik tiga satelit alami milik Jupiter dan Saturnus,
berikan pertimbangan apakah dari tiga satelit itu ada yang layak untuk menjadi
tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lain yang saat ini tinggal di Bumi?
1. Mungkinkah Ganymede, Titan, atau Io menjadi Bumi kita yang baru?
2. Data apa yang menguatkan pendapat kalian?

9) Aktivitas Utama 2
a) Guru menyampaikan bahwa pelajar akan mengerjakan misi mencari Bumi
baru di Tata Surya. Tujuannya adalah mengenali benda-benda langit yang
berpotensi mendukung adanya kehidupan di dalamnya.
b) Sebelum memulai, guru dan pelajar dapat membuat daftar terlebi dulu, apa
saja syarat-syarat yang harus dipenuhi benda langit agar dapat ditinggali
manusia. Daftar ini dapat mengacu pada karakteristik Bumi yang sudah
dipelajari sebelumnya.
c) Isi daftar misalnya seperti ini.

Daftar ini yang akan dijadikan sebagai panduan mencari informasi.


d) Setiap kelompok akan membuat infograik mengenai benda langit yang
diselidikinya. Guru dapat menyediakan sumber-sumber belajar lain selain
buku teks untuk memperluas pengetahuan pelajar.
e) Guru dapat memberikan panduan untuk memperdalam penyelidikan pelajar,
misalnya berikut.
(1) Pelajar mencari tahu ada berapa banyak benda langit yang sudah
ditemukan pada kategori itu (Berapa satelit? Berapa planet kerdil?
Berapa meteor?)
(2) Pelajar mencari nama-nama dari benda langit yang memiliki
keistimewaan khusus (tidak perlu mencari informasi mengenai semua
nama dalam kategori itu), informasi dapat difokuskan untuk mencari tahu
kondisi benda langit sesuai daftar syarat menjadi Bumi baru.
f) Setelah infograik selesai, pelajar dapat memasangnya di tembok kelas
secara berjarak, sehingga dapat diamati setiap anggota kelas secara
bergantian.
g) Guru memandu pelajar melakukan “Pameran Karya”. Sambil mengamati
hasil kerja teman-temannya, pelajar dapat memberikan umpan balik berupa
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan benda langit yang
dibahas. Pertanyaan ini dapat dituliskan pada kertas yang dipasang di
samping infograik yang sudah dibuat, atau menggunakan kertas berperekat
(sticky note).
h) Setelah semua kelompok selesai mengamati infograik, semua kembali ke
hasil karyanya masing-masing dan membaca umpan balik dari pengunjung
Guru memberi waktu pada setiap kelompok untuk mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Guru mendorong pelajar untuk
memberi dugaan-dugaan jika tidak menemukan jawabannya.
i) Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari
pengunjung. Guru memberikan umpan balik langsung pada pelajar dan
memperbaiki miskonsepsi-miskonsepsi yang terjadi saat pelajar memberi
jawaban.
j). Selain memastikan pemahaman terhadap materi, guru membimbing pelajar
melakukan releksi terhadap aktivitas berkelompok yang telah dilakukan.
Pertanyaan pemantik yang digunakan pada releksi ini
misalnya sebagai berikut.
(1) Bagaimana kalian berperan dalam kelompok?
(2) Sudahkah kalian memberikan usaha terbaik saat bekerja kelompok?
Apa sajakah itu?
(3) Ceritakan 3 hal baik yang sudah dilakukan 3 orang anggota kelompok
kalian.
(4) Hal apa yang menurut kalian masih dapat ditingkatkan agar kemampuan
bekerja sama kalian lebih baik lagi di waktu yang akan datang?
k) Pelajar mengerjakan “Proyek Rekomendasi Bumi Baru”.

Pameran Karya adalah strategi berbagi hasil kerja pelajar yang dilakukan
dalam kelompok. Pameran Karya dilakukan di kelas atau di ruangan yang
diatur agar memudahkan pelajar berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Karya dipasang di dinding, setiap kelompok mengunjungi satu karya
milik kelompok lain dan mengamatinya dalam waktu tertentu. Jika waktu
habis, secara bergiliran mereka berpindah ke kelompok lainnya, dan
melakukan pengamatan terhadap karya selanjutnya. Pameran Karya dapat
dimodiikasi. Cara pertam dikombinasikan dengan presentasi. Caranya, satu
anggota kelompok tinggal bersama karya yang terpasang sementara anggota
kelompok lainnya berkeliling. Anggota kelompok yang tinggal akan
menjelaskan hasil karyanya kepada kelompok pengunjung. Jika jumlah
kelompok banyak, anggota yang bertugas menjelaskan dapat bergantian.
Cara kedua dikombinasikan dengan umpan balik. Setiap kelompok
pengunjung memberikan umpan balik terhadap karya melalui kertas
berperekat yang dibawa masing-masing kelompok. Umpan balik dapat berupa
pertanyaan untuk memperdalam pemahaman.

10) Alternatif Kegiatan 2


a) Jika tidak dimungkinkan untuk membentuk kelompok, pelajar dapat bekerja
secara berpasangan untuk mencari infograik benda langit tertentu.
b) Jika tidak dimungkinkan melakukan “Pameran Karya,” pelajar dapat
membaca pembahasan dalam buku teks dan mendiskusikannya dengan
teman sebangku. Diskusi tetap perlu dilakukan untuk membangun
kebiasaan pelajar mendengarkan pendapat dari orang lain, dan juga belajar
menyampaikan pendapat, baik yang berupa fakta atau pun yang berupa
opini.
11) Pengayaan Aktivitas Utama 2
“Pameran Karya” juga dapat dikombinasikan dengan presentasi. Setiap
kelompok memilih satu orang juru bicara untuk berada di samping infograik
yang sudah dibuat dan menjelaskan pada pengunjung. Pertanyaan dapat
langsung diajukan kepada juru bicara. Jika juru bicara tidak dapat menjawab
pertanyaan tersebut ditulis untuk didiskusikan bersama kelompoknya setelah
kegiatan “Pameran Karya” usai. Hasil diskusi pertanyaan-pertanyaan yang
tidak terjawab itu dikemukakan di dalam kelas. Guru memberi umpan balik
terhadap jawaban-jawaban pelajar.

12) Releksi 2
a) Guru mengajak pelajar untuk mereleksikan pemahaman mereka setelah
mempelajari benda-benda langit selain planet. Guru mendorong pelajar
untuk mengunjungi tabel Sebelum-Sesudah dan memperbarui table
dengan informasi-informasi yang sudah bertambah.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi “Pojok Tanya.”
c) Guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan relektif, misalnya
sebagai berikut.
(1) Menurut kalian, bagaimana potensi adanya tempat baru untuk tempat
tinggal manusia di Tata Surya ini?
(2) Perlukah kita mencari alternatif tempat tinggal? Mengapa?
(3) Jika ternyata tidak ada benda langit lain yang dapat dihuni manusia,
menurut kalian apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang untuk
menjaga Bumi tetap nyaman?
d) Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan relektif sendiri.

13) Penilaian
a) Rubrik untuk proyek rekomendasi Bumi baru.

b) Pelajar mengerjakan bagian “Mari Uji Kemampuan Kalian” Subbab A

14) Kunci Jawaban “Mari Uji Kemampuan Kalian.” Subbab A


1. Klasifikasi planet yang dibuat pelajar berdasarkan data-data dan
informasi yang diberikan pada tabel-tabel sebelumnya. Tujuan pelajar
melakukan klasifikasi ini adalah untuk memperdalam pemahaman
terhadap sistem Tata Surya.
2. Rubrik penilaian infografik: (guru dapat mengembangkan rubrik
standar ini bersama pelajar)
15) Referensi Tambahan
a) https://solarsystem.nasa.gov/solar-system/our-solar-system/overview/ untuk
penjelasan-penjelasan yang lebih luas tentang benda-benda langit dalam
Tata Surya.
b) https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/my-solar-system untuk melakukan
simulasi Tata Surya.
URAIAN MATERI

A. Sistem Tata Surya


Bumi adalah bagian dari sebuah sistem besar yang disebut Tata Surya. Dalam Tata
Surya terdapat berbagai benda langit yang memiliki karakteristik tersendiri.
Sistem planet kita dinamai Tata Surya (dalam bahasa Inggris disebut Solar System)
karena Matahari kita dinamai Sol, yang berasal dari bahasa Latin untuk Matahari.
Dalam bahasa Indonesia, Matahari juga kita sebut sebagai “surya”.

Masih ingatkah kalian, ada planet apa saja yang berada di Tata Surya kita?
Perhatikan Gambar 7.2 berikut.

Gambar 7.2 Delapan planet dalam Tata Surya.


Sumber: Pearson Heinemann/Wendy Gorton (2009)

Tata Surya kita tidak hanya berisi planet, tetapi juga benda-benda langit lainnya.
Menurut NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat), Tata Surya
terdiri atas 8 planet, 5 planet kerdil, lebih dari 200 satelit, 995.369 asteroid, dan
3.679 komet. Setiap benda langit ini bergerak dengan orbit tertentu, terus menerus
bergerak.

Gambar 7.3 menunjukkan lintasan-lintasan gerak sebagian anggota Tata Surya.


Jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari adalah 1 Satuan Astronomi (SA), dalam
bahasa Inggris disebut Astronomical Unit (AU). Satu SA sama dengan 149.600.000
kilometer. Jika kalian bergerak dengan kecepatan 100 kilometer per jam, berarti
kalian akan membutuhkan waktu sekitar 170 tahun untuk menempuh perjalanan dari
Bumi ke Matahari.

1. Delapan Planet dalam Tata Surya

Planet adalah anggota utama Tata Surya. Semua planet bergerak,


gerakannya ada yang disebut revolusi dan ada yang disebut rotasi. Gerak revolusi
adalah gerakan planet memutari Matahari, sedangkan gerak rotasi adalah gerakan
planet yang berputar pada sumbunya. Setiap planet mempunyai waktu bergerak
dengan periode tertentu.
Para ilmuwan membagi planet-planet dalam Tata Surya ke dalam beberapa
pengelompokan. Pengelompokan pertama menggunakan Bumi sebagai
pembatasnya. Pada pengelompokan ini, ada 2 kelompok yaitu Planet Inferior dan
Planet Superior. Planet Inferior adalah planet-planet yang letaknya diantara
Matahari dan Bumi, yaitu Merkurius dan Venus. Adapun Planet Superior adalah
planet-planet yang letaknya setelah Bumi, yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.

Pengelompokan kedua adalah pengelompokan dengan menggunakan lintasan


asteroid sebagai pembatasnya. Kelompok Planet Dalam merupakan planet-planet
yang berada dalam orbit lintasan asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Kelompok Planet Luar berada di luar orbit lintasan asteroid, beranggotakan Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Pengelompokan ketiga, meski dengan pembagian planet yang sama dengan


pengelompokan kedua, dilakukan berdasarkan ukuran dan komposisi zat
pembentuknya. Kelompok Planet Terestrial (juga biasanya disebut Planet Kuno-
Ancient Planets) merupakan planet-planet yang dapat diamati tanpa alat bantu, dan
terdiri atas batuan sebagai bahan penyusunnya. Kelompok Planet Jovian (disebut
juga Planet Raksasa Gas-The Gas Giants) merupakan planet-planet besar yang
tersusun dari gas. Untuk mengenal lebih lanjut planet-planet anggota Tata Surya,
kita akan menggunakan pengelompokan yang terakhir ini.
a. Planet Terestrial
1) Merkurius
Planet terdekat dengan Matahari ini bergerak cepat di lintasannya. Oleh karena
jaraknya sangat dekat dengan Matahari, planet ini sulit untuk diamati dengan mata
telanjang. Merkurius dapat dilihat beberapa saat sebelum Matahari terbit (subuh)
dan setelah Matahari tenggelam, sehingga ia kadang disebut juga sebagai bintang
fajar atau bintang malam.

Atmosfer Merkurius yang tipis membuatnya sulit menahan energi yang diterima dari
Matahari, sehingga suhu permukaannya tidak sepanas yang diduga.

2) Venus
Planet yang terletak di urutan kedua terdekat dari Matahari ini merupakan planet
terpanas di Tata Surya. Gerak rotasi Venus berlawanan arah dengan ketujuh planet
lainnya. Ia berputar dari timur ke barat, gerakan ini disebut gerakan retrograde.
Untuk mengetahui karakteristik umum planet ini, perhatikan Tabel 7.2 berikut.
Permukaan Venus sulit diamati dengan teleskop. Hal ini disebabkan tebalnya
lapisan atmosfer yang menyelimutinya. Lapisan atmosfer yang tebal dengan
kandungan karbon dioksida yang sangat tinggi yang menyebabkan suhu permukaan
Venus terpanas di antara planet lainnya. Lapisan ini memerangkap energi dari
Matahari, dan menyebarkannya ke seluruh permukaan planet.

3) Bumi
Bumi tempat tinggal kita ini merupakan planet di urutan ketiga dalam Tata
Surya. Lapisan atmosfer yang terdiri atas nitrogen, oksigen, dan berbagai gas lain
dalam jumlah yang tepat menjadikan udara Bumi sempurna untuk kita dan makhluk
hidup lainnya. Lapisan atmosfer juga melindungi kita dari berbagai marabahaya di
luar sana, seperti meteorit maupun energi Matahari yang berlebihan.
4) Mars
Warna merah adalah ciri khas Mars. Karena warna merah inilah Mars kerap
disebut sebagai Planet Berkarat. Dapatkah kalian menebak dari mana asal nama
itu? Permukaan Mars kaya akan besi oksida. Besi yang teroksidasi kita sebut
sebagai karat. Itulah sebabnya Mars disebut Planet Berkarat.

b. Planet Raksasa Gas


1) Jupiter
Sampai hari ini, Jupiter adalah planet terbesar di Tata Surya kita. Ukurannya
lebih dari dua kali ketujuh planet disatukan. Jika dibandingkan dengan menganggap
Bumi seukuran buah anggur, maka Jupiter sebesar bola basket. Para ilmuwan
menemukan bahwa beberapa satelit Jupiter memiliki lautan.
2) Saturnus
Disebut sebagai “Perhiasan Tata Surya”, memang Saturnus memiliki
penampilan yang sangat menarik. Ukuran diameternya setara dengan 9 buah Bumi
yang dijajarkan. Ini tidak termasuk dengan cincin-cincin yang mengelilinginya.
Susunan cincin-cincinnya pun mengagumkan, dengan 7 cincin yang berjarak di
antaranya, membuat visualisasi Saturnus selalu mengundang decak kagum.

3) Uranus
Saat pertama kali ditemukan melalui teleskop, Uranus sempat dianggap
sebagai komet atau bintang. Cincin yang mengitarinya berjumlah 13 buah dengan
gradasi warna dimulai dari yang paling gelap yang terletak di bagian dalam. Uranus
berotasi seperti Venus, dari barat ke timur, namun ia berotasi menyamping. Itu
sebabnya, Uranus disebut juga Planet Samping.
4) Neptunus
Ini planet terjauh dari Matahari. Jaraknya dengan Matahari 30 kali jarak
Matahari ke Bumi. Neptunus ditemukan secara matematis terlebih dahulu, sebelum
kemudian ada yang menelitinya. Neptunus memiliki 5 cincin utama dan 4 busur
cincin yang tersusun dari gumpalan debu. Ilmuwan menduga, terbentuknya cincin
dan busur cincin ini disebabkan adanya gaya gravitasi dari satelit-satelit yang dimiliki
Neptunus.

Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang dimiliki semua partikel yang
mempunyai massa. Adanya gaya gravitasi tersebut menyebabkan benda-benda
bertahan di tempatnya, tidak melayang-layang di udara. Pada tabel-tabel
karakteristik planet sebelumnya, kalian melihat bagaimana perbandingan gravitasi
setiap planet dengan gravitasi Bumi.

2. Benda Langit Lainnya


Selain planet, ada banyak sekali benda langit lain yang menjadi penghuni Tata
Surya. Pembahasan kita kali ini akan dibatasi pada benda langit yang memberi
banyak pengaruh terhadap kehidupan di Bumi.
a. Satelit
“Setiap benda langit yang berputar mengelilingi benda langit lainnya disebut
satelit” (https://www. nasa.gov/, 20 Oktober 2020). Bumi disebut satelit Matahari
karena mengelilingi Matahari. Bulan disebut satelit Bumi karena mengelilingi Bumi.
1) Ganymede
Ganymede adalah satelit Jupiter dan merupakan satelit terbesar di Tata Surya.
Tidak hanya ukurannya yang menjadikan Ganymede istimewa. Saat ini, ia adalah
satu-satunya satelit yang memiliki medan
magnetnya sendiri. Adanya medan magnet ini menyebabkan di Ganymede sering
muncul aurora, semacam semburat cahaya yang berpendar di sekitar kutubnya.

2) Titan
Titan adalah satelit terbesar planet Saturnus dan menjadi satu-satunya satelit
yang terbukti memiliki lapisan atmosfer dengan kandungan yang penting. Seperti
Bumi, atmosfer Titan mengandung lebih banyak nitrogen.
Keistimewaan lain dari Titan adalah bukti-bukti bahwa Titan mengandung cairan di
permukaannya, dalam bentuk sungai-sungai, danau, dan lautan. Cairan ini adalah
cairan hidrokarbon seperti metana dan etana.

3) Io
Io adalah satelit ketiga terbesar milik Jupiter, dengan keaktifan vulkanis yang
sangat tinggi. Ledakan-ledakan vulkanik ini disebabkan oleh gaya gravitasi Jupiter
sebagai planet induknya dan dua satelit tetangga yang jaraknya cukup dekat yaitu
Europa dan Ganymede.

b. Planet Kerdil
Salah satu contoh planet kerdil adalah Pluto. Secara umum, planet kerdil
memang memiliki banyak kemiripan dengan planet biasa. Keduanya sama-sama
mengelilingi Matahari. Keduanya juga memiliki gaya gravitasinya sendiri. Hal yang
membedakan adalah pada planet kerdil gaya gravitasi ini tidak cukup besar untuk
menjaga kestabilan bentuknya. Gaya gravitasi yang kurang kuat ini juga yang
menyebabkan orbit planet kerdil tidak benar-benar bersih dari benda-benda langit
lain.

1) Pluto
Pernah dianggap planet untuk waktu yang cukup lama tetapi ilmuwan yang
melakukan penyelidikan intensif menyadari ada perbedaan antara Pluto dengan
kedelapan planet lainnya di Tata Surya. Selain itu, planet kerdil ini juga memiliki fisik
yang menarik, yaitu satelit-satelit yang berputar-putar, gunung-gunung yang tinggi,
serta salju yang berwarna merah.
Posisinya yang begitu jauh dari Matahari setara dengan 40 kali jarak Matahari
ke Bumi. Pluto terletak di sebuah area yang disebut Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper itu
sendiri dimulai dari Neptunus, sehingga benda-benda langit yang berada di daerah
ini juga disebut sebagai objek trans-Neptunus
2) Ceres
Kalau Pluto terletak di area Sabuk Kuiper, Ceres yang dulunya dimasukkan
dalam golongan asteroid ini “tinggal” di Sabuk Asteroid. Sabuk Asteroid terletak di
antara Mars dan Jupiter.
Ceres adalah objek terbesar di Sabuk Asteroid. Bahkan dibandingkan dengan
asteroid lainnya, ukuran Ceres memang jauh berbeda. Itu pula yang menjadi salah
satu penyebab mengapa Ceres berganti status menjadi planet kerdil.

3) Haumea
Planet kerdil ini berbentuk oval, tidak bulat seperti kebanyakan planet. Haumea
juga termasuk dalam objek trans-Neptunus, dan memiliki dua satelit yang berputar
mengelilinginya, yaitu Namaka dan Hi’iaka. Bentuknya yang oval disebabkan oleh
gerak rotasinya yang sangat cepat.
Sejauh ini yang diketahui adalah suhu permukaannya yang sangat ekstrim
dinginnya. Haumea juga tidak memiliki medan magnetik sendiri. Selain itu, Haumea
juga ditemukan ternyata memiliki cincin.

4) Makemake
Berlokasi yang sama dengan Pluto, Haumea, dan Eris, Makemake adalah
objek paling terang kedua di Sabuk Kuiper setelah Pluto. Penemuan Makemake dan
Eris-lah yang membuat ilmuwan kembali mempertimbangkan ulang mengenai syarat
benda langit yang disebut planet, hingga terciptalah istilah planet kerdil.

5) Eris
Ukuran Eris yang sedikit lebih besar dari Pluto menyebabkan astronom
berdebat mengenai definisi planet. Permukaannya juga mirip seperti Pluto, berbatu-
batu. Ilmuwan menduga suhu permukaannya berkisar -217°C hingga -243°C.

c. Asteroid
Memiliki nama lain yaitu planet minor atau planetoid, asteroid adalah benda
langit yang juga mengorbit pada Matahari. Ukurannya jauh lebih kecil dibanding
planet. Ada tiga kelompok asteroid yang diketahui saat ini, yaitu Sabuk Asteroid
Utama, Trojan, dan Asteroid Dekat Bumi. Saat ini sudah 995.413 buah asteroid yang
ditemukan di Tata Surya.
Orbit asteroid bisa terganggu bahkan berubah arah jika menemui gaya gravitasi
planet yang kuat. Beberapa asteroid sampai terlempar keluar orbitnya dan
mendekati orbit planet lain. Ilmuwan terus menerus mengamati pergerakan asteroid
terutama pada perlintasan-perlintasannya dengan orbit Bumi.
Asteroid lebih kecil dari planet, tetapi lebih besar dari meteoroid. Asteroid juga
berbeda dengan komet. Salah satu asteroid yang menarik untuk diamati adalah 243
Ida dan 4 Vesta.
d. Meteor, Meteorit, dan Meteoroid
Meteoroid adalah benda langit yang ukurannya sangat bervariasi. Sebut saja
mereka adalah batu luar angkasa. Saat meteoroid itu memasuki atmosfer Bumi, ia
akan terbakar dan jatuh ke permukaan Bumi, lalu berubah nama menjadi meteor.
Setelah berhasil melalui atmosfer Bumi, terbakar, dan menyentuh tanah, inilah yang
kita sebut Meteorit

e. Komet
Komet adalah benda langit yang berasal dari sisa-sisa pembentukan Tata
Surya. Ia dapat berupa debu, batu, maupun es. Saat posisinya terlalu dekat dengan
Matahari, komet menjadi panas dan memuntahkan gas dan debu. Pemanasan yang
lama menyebabkan komet berpendar di bagian intinya dan membentuk semacam
ekor cahaya yang membentang panjangnya hingga jutaan km. Ukuran kepala yang
bersinar ini bisa berkali lipat besarnya dibandingkan ukuran semula.

Komet bergerak dengan kepala mengarah ke Bumi, sementara ekornya terlihat


semakin memudar di ujungnya. Jika masih berada di luar angkasa, ekor komet
selalu menjauhi Matahari. Orang biasanya menyebut komet sebagai bintang
berekor. Tetapi istilah ini tidaklah tepat, karena komet tidak termasuk golongan
bintang.

Contoh komet adalah Komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali, Komet
Hartley setiap 6 tahun sekali, dan Komet Encke setiap 3 tahun sekali. Kemunculan
yang berulang ini berhubungan dengan periode orbit mereka mengelilingi Matahari.

Mari Uji Kemampuan Kalian

1. Setelah menyelesaikan subbab tentang Sistem Tata Surya, kalian akan


mengurutkan planet-planet berdasarkan aspek-aspek tertentu. Kalian dapat
menggunakan data-data dari penjelasan sebelumnya atau mencari dari sumber-
sumber lain yang bisa kalian temukan. Tuliskan sumber-sumber informasi itu, agar
kalian dapat mengunjunginya kembali jika diperlukan.
2. Pilihlah salah satu kategori benda langit yang sudah kalian pelajari. Buatlah
infografik mengenai benda langit tersebut, lengkapi dengan informasi-informasi yang
kalian dapatkan dari sumber lainnya.
B. Bumi dan Satelitnya

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
- Pelajar dapat mendeskripsikan perbedaan satelit alami dan buatan,
- Pelajar dapat menyebutkan fungsi satelit alami dan buatan
- Pelajar dapat mendeskripsikan akibat gerak Bumi dan benda langit lainnya
terhadap fenomena alam di Bumi.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Kertas berperekat (sticky note)
b) Tautan video ada pada referensi

3) Apersepsi
a) Guru mengawali topik dengan mengingat kembali bahasan pada pertemuan
sebelumnya, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti berikut.
(1) Apa hubungan antara Bumi dan Bulan?
(2) Menurut kalian, bagaimana keduanya saling memengaruhi?
(3) Pernahkah kalian mendengar istilah “satelit buatan”? Seperti apakah itu?

b) Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat


merangsang rasa ingin tahu pelajar pada topik Bumi dan Satelitnya.

4) Aktivitas Pemantik 1
a) Pelajar mengerjakan kegiatan pada Aktivitas 7.7.
b) Guru mengajak pelajar menyimak penjelasan mengenai pengaruh gerak
Bumi pada fenomena alam yang terjadi, beberapa di antaranya yaitu
perubahan siang-malam, pergantian tahun, dan pergantian musim.
c) Guru memberi penguatan terhadap materi pengaruh pergerakan Bumi.
d) Pelajar melakukan Aktivitas 7.8 untuk dikerjakan di rumah selama 2 minggu.

e) Guru mengajak pelajar berdiskusi tentang bagaimana pergantian tahun dan


musim terjadi. Jika ada pelajar yang mempunyai pengalaman merasakan
pergantian musim di Belahan Bumi Utara atau Belahan Bumi Selatan, minta
mereka menceritakan kepada teman-temannya.

Pertanyaan pemantik yang dapat diajukan misalnya sebagai berikut.


(1) Apa yang terjadi saat pergantian tahun?
(2) Saat malam pergantian tahun, Indonesia bagian timur lebih dulu mengalaminya,
dilanjutkan dengan Indonesia bagian tengah, dan terakhir Indonesia bagian
barat. Mengapa hal itu terjadi?
(3) Apa yang terjadi saat musim berganti?
(4) Jika pernah berada di negara 4 musim, bagaimana perubahan dari musim ke
musim? Bagaimana kondisi alamnya? Bagaimana suhunya? Bagaimana
aktivitas orang-orang di sana?

f) Guru dapat mengembangkan pertanyaan sendiri.


g) Guru mengajukan pertanyaan sebagai jembatan untuk pembahasan tentang
Bulan, misalnya, “Kalian sudah mempelajari tentang gerak Bumi yang
menyebabkan perubahan hari dan tahun. Bagaimana dengan Bulan?
Adakah pengaruh gerak Bulan terhadap fenomena alam di Bumi?”
h) Guru dapat mengembangkan pertanyaan sendiri.

5) Aktivitas Utama 1

a) Guru mengawali kegiatan dengan mengajak pelajar mengamati


karakteristik Bulan dan mendiskusikan lebih lanjut. Pertanyaanpertanyaan
pemandu untuk diskusi misalnya sebagai berikut.
(a) Menurut kalian, apa dampak massa Bulan yang jauh lebih kecil dari Bumi?
(b) Masih ingatkah pada penyelidikan melompat di planet-planet?
Bagaimana jika lompatan itu dilakukan di Bulan? Apakah jarak
lompatan kalian lebih jauh atau lebih pendek dari lompatan di Bumi?
(c) Menurut kalian, mengapa suhu permukaan Bulan memiliki rentang yang jauh?
(d) Amati periode rotasi dan revolusi Bulan. Menurut kalian, apa dampaknya?
b) Guru mengenalkan pelajar pada fase Bulan. Guru dapat menambahkan
sumber belajar dengan video (tautan ada pada Referensi Tambahan).
c) Guru menugaskan pelajar untuk mengerjakan Aktivitas 7.10 mengamati.
d) Guru mengajukan pertanyaan pemantik untuk melanjutkan topik pengaruh gerak
Bulan terhadap kehidupan manusia, misalnya sebagai berikut.
(1) Bagaimana manusia memanfaatkan gerak Bulan?
(2) Apa yang terjadi saat Bulan purnama?

e) Guru mengajak pelajar untuk menyimak bacaan mengenai pengaruh gerak Bulan
terhadap kehidupan manusia dapat disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan atau dekat dengan lingkungan pelajar (misalnya tentang perayaan
hari keagamaan, dapat disesuaikan dengan agama yang dianut oleh pelajar dan
lingkungan sekitarnya, atau tentang pengamatan aktivitas masyarakat di sekitar
pantai saat terjadinya pasang, dan seterusnya).

f) Guru mendorong pelajar untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai pemanfaatan
gerak Bulan ini dengan melakukan Aktivitas 7.11.
Mengamati pemanfaatan gerak Bulan.
g) Artikel yang dihasilkan pelajar dapat dipasang di mading sekolah, atau ditawarkan
untuk dimuat di media massa lokal setempat.

6) Alternatif Kegiatan 1
Jika tidak untuk melakukan wawancara pada tokoh masyarakat yang memahami
konteks pemanfaatan gerak Bulan, pelajar dapat mewawancarai masyarakat di
lingkungannya, tentang bagaimana memanfaatkan gerak Bulan yang biasanya
dilakukan. Untuk wawancara pada masyarakat umum, pelajar perlu memberi
penjelasan singkat terlebih dahulu mengenai fenomena alam atau gerak Bulan
yang dimaksud (misalnya menjelaskan tentang perhitungan kalender Hijriah itu
didasarkan pada gerak Bulan mengitari Bumi, atau pasang surut itu disebabkan
oleh gravitasi Bulan dan seterusnya). Kemampuan menjelaskan ini juga dapat
dinilai guru sebagai keterampilan mencipta.
7) Pengayaan Aktivitas Utama 1

a) Bagi sekolah yang memiliki website sendiri, artikel-artikel hasil wawancara yang
dilakukan pelajar ini dapat dipublikasikan melalui website atau media sosial
lainnya milik sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri
pelajar serta membiasakan pelajar berdaya dengan berbagi hasil belajar dengan
orang lain.
b) Bagi pelajar yang memiliki keterampilan membuat video atau keterampilan
berkomunikasi yang baik, hasil aktivitas pembelajaran ini dapat juga dikumpulkan
dalam bentuk video wawancara dengan segmen semacam talk show dengan
salah satu sebagai pembawa acaranya.

8) Aktivitas Pemantik 2

a) Untuk memasuki topik tentang satelit buatan, guru dapat mengajukan pertanyaan
pertanyaan pemantik, misalnya sebagai berikut.
(1) Masih ingatkah kalian apa yang disebut satelit?
(2) Apa ciri utama satelit?
(3) Apakah mungkin ada satelit buatan manusia?
(4) Kalau ada satelit buatan manusia, apa fungsinya untuk kehidupan
manusia?
(5) Apa nama satelit buatan manusia yang kalian ketahui?
b) Guru dapat mengembangkan pertanyaan pemantik sendiri.

9) Aktivitas Utama 2

a) Pelajar membaca mandiri bacaan tentang satelit buatan pada Buku Siswa.
b) Guru dapat menambahkan sumber-sumber belajar lainnya (beberapa di
antaranya terdapat pada Referensi Tambahan).
c) Setelah memahami tentang satelit buatan, pelajar mengerjakan Aktivitas 7.12.
10) Releksi 2

a) Guru membimbing pelajar untuk melakukan releksi, mendorong pelajar untuk


mengunjungi tabel “Sebelum-Sesudah” dan memperbarui informasi-informasi
baru yang diperoleh.
b) Guru juga mendorong pelajar untuk mengunjungi “Pojok Tanya” dan berpartisipasi
menjawab pertanyaan yang diketahuinya.
11) Penilaian
a) Rubrik untuk Aktivitas 7.11.

b) Pelajar mengerjakan bagian “Mari Uji Kemampuan Kalian” Subbab B.


URAIAN MATERI

1. Pergerakan Bumi dalam Sistem Tata Surya

Rotasi adalah gerakan planet pada sumbunya, sedangkan revolusi adalah


gerakan planet pada bidang orbitnya mengelilingi Matahari.
Waktu yang digunakan planet untuk mengitari Matahari disebut periode tahun,
sedangkan waktu yang digunakan planet untuk berputar pada sumbunya disebut
periode hari. Berdasarkan jarak antara planet dengan Matahari menyebabkan
panjang 1 tahun tiap planet berbeda-beda. Demikian juga dengan panjang 1 hari tiap
planet, ini dipengaruhi salah satunya oleh ukuran planet tersebut.

a. Siang dan Malam


Untuk memahami ini, perhatikan Gambar 7.28 berikut.

Bayangkan Bumi memiliki garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub
selatan. Garis ini kita sebut sebagai sumbu atau poros. Ketika Bumi berputar
mengitari poros ini, saat itulah pergantian siang dan malam terjadi. Bagian Bumi
yang menerima sinar Matahari langsung akan mengalami siang, sebaliknya bagian
Bumi yang lain akan mengalami malam.
Gerakan Bumi pada porosnya terjadi dari arah barat ke timur. Adanya arah gerak
inilah yang mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu di Indonesia. Perhatikan
Gambar 7.29 berikut.
Matahari lebih dahulu muncul dan terbenam di wilayah Indonesia Timur, lalu ke
Indonesia Tengah, dan terakhir di wilayah Indonesia Barat.

Kemiringan poros ini menyebabkan panjang waktu siang dan malam bisa
berbeda-beda. Hal ini terutama akan terasa di negara-negara bagian utara dan
selatan. Ada kalanya mereka mengalami siang yang sangat panjang saat musim
panas tiba, dan malam yang sangat pendek. Di lain waktu saat musim dingin, siang
lebih pendek dan malam lebih panjang.
Di negara khatulistiwa seperti Indonesia, hal itu tidak terlalu kita rasakan.
Panjang siang dan malam yang kita alami setiap harinya tidak ekstrim seperti itu.
Perbedaan biasanya terjadi sekitar 1-3 menit saja.
Untuk membuktikannya, mari lakukan Aktivitas 7.8
b. Pergantian Tahun
Bumi mengelilingi Matahari secara penuh selama 1 tahun. Garis edar yang
ditempuh Bumi dalam perjalanan itu disebut sebagai orbit. Sambil bergerak
mengelilingi Matahari di orbitnya, Bumi juga berputar di porosnya. Gambaran
aktivitas gerak Bumi ini dapat kalian amati pada Gambar 7.31.

Bumi menyelesaikan putarannya dalam waktu 365,25 hari. Itu sebabnya, untuk
memudahkan penghitungan hari, setiap 4 tahun sekali akan ditambahkan 1 hari
pada kalender tahunan kita. Tahukah kalian pada bulan apa 1 hari tersebut
ditambahkan? Pada tahun dengan tambahan 1 hari ini, kita menyebutnya sebagai
tahun kabisat.

c. Pergantian Musim
Selain pergantian tahun, gerak Bumi mengelilingi Matahari juga menyebabkan
pergantian musim. Musim yang dialami suatu daerah sangat bergantung pada
posisinya di Bumi.
Untuk lebih memahami tentang musim ini, perhatikanlah ilustrasi Bumi pada
Gambar 7.32. berikut.

Garis-garis khayal ini memudahkan kita mengenal posisi suatu daerah di Bumi.

Bumi dibagi oleh garis khatulistiwa, garis yang berada tepat di tengah-tengah.
Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua, yaitu Belahan Bumi Utara dan
Belahan Bumi Selatan. Indonesia berada di daerah khatulistiwa, karena letaknya
tepat di garis khatulistiwa. Daerah yang berada di garis khatulistiwa hanya
mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Adapun di daerah
yang berada di Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan, keduanya
mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan
musim semi. Pada saat Belahan Bumi Utara mengalami musim dingin, Belahan
Bumi Selatan akan mengalami musim panas.

Pergantian musim sangat dipengaruhi oleh gerak revolusi Bumi terhadap Matahari.
Perhatikan rangkaian ilustrasi dalam Gambar 7.34 berikut.
2. Bulan Sebagai Satelit Bumi
Bulan adalah benda langit yang paling terang setelah Matahari. Meskipun demikian,
cahayanya yang terang itu bukan berasal dari dirinya sendiri. Bulan memancarkan
cahaya yang diterimanya dari Matahari dan dipantulkan ke Bumi.

a. Karakteristik Bulan
Untuk mengenal Bulan lebih jauh, mari amati Tabel 7.15 berikut

Perhatikan periode rotasi dan periode revolusi Bulan pada Tabel 7.15. Periode
yang nyaris sama ini menyebabkan sisi Bulan yang terlihat dari Bumi tidak pernah
berubah. Sisi yang tak pernah teramati dari Bumi disebut Sisi Gelap Bulan. Sisi ini
baru bisa diketahui lebih lanjut setelah Apollo tiba dan melakukan eksplorasi.

b. Fase Bulan
Dari Bumi, bentuk Bulan terlihat berubah-ubah, bergantung pada posisi Bulan yang
sedang berputar mengelilingi Bumi. Perbedaan bentuk ini yang disebut sebagai
Fase Bulan. Terdapat 8 Fase Bulan, seperti yang terlihat pada Gambar 7.36 berikut
c. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi, sehingga
membuatnya lenyap baik secara utuh maupun sebagian. Gerhana Bulan terjadi 3
kali dalam 1 tahun.
Ada dua jenis gerhana Bulan, yaitu gerhana Bulan total dan gerhana Bulan
sebagian. Gerhana Bulan total terjadi saat Bulan dan Matahari berada pada posisi
yang saling berseberangan dengan Bumi berada di tengahnya. Adapun gerhana
Bulan sebagian terjadi jika hanya bayangan Bumi yang menutupi Bulan.
d. Pengaruh Gerak Bulan terhadap Kehidupan Manusia
Bulan menjadi benda langit yang banyak memengaruhi kehidupan manusia,
terutama di sisi religius dan budaya. Selain itu, aktivitas gerak Bulan juga digunakan
dalam pelayaran dan melaut bagi para nelayan.

1) Bulan Ramadhan
Umat Islam menggunakan kalender Hijriah, yang perhitungannya menggunakan
hasil pengamatan terhadap fase Bulan. Dalam satu bulan Hijriah, jumlah hari bisa 29
atau 30.
Hampir semua ibadah dalam agama Islam ditentukan waktunya melalui gerak Bulan.
Pergantian hari dimulai saat Matahari tenggelam dan Bulan muncul, atau disebut
waktu maghrib. Ibadah puasa pada bulan Ramadhan dilakukan dari terbit fajar
(subuh) hingga maghrib.

2) Hari Paskah
Umat Kristen biasanya merayakan Paskah sekitar Maret-Mei. Siklus bulan
digunakan untuk menentukan kapan tepatnya hari Paskah itu jatuh. Diputuskan
bahwa hari raya Paskah ini diperingati pada hari Minggu pertama setelah bulan
purnama Paskah, yang jatuhnya pada tanggal 21 Maret atau sesudahnya.

3) Tilem
Umat Hindu melakukan ritual ibadah setiap malam bulan purnama tiba, juga saat
bulan baru. Hari suci pada malam bulan purnama disebut sebagai Purnama,
sedangkan malam bulan baru disebut Tilem. Pada kedua waktu tersebut umat Hindu
memohon berkah dan karunia Sang Pencipta.

4) Industri Garam dan Perikanan


Selain kegiatan-kegiatan keagamaan, gerak Bulan juga sangat bermanfaat bagi para
pelaku industri yang berhubungan dengan sumber daya laut. Contohnya, industri
garam dan ikan.

Saat pasang, ikan-ikan akan lebih mudah ditangkap, karena biasanya mereka akan
berenang lebih dekat di permukaan. Itu yang menjadi salah satu penyebab mengapa
nelayan pergi melaut pada malam hari, saat air laut pasang .

2. Satelit Bumi Selain Bulan

Satelit adalah setiap benda langit yang berputar mengelilingi benda langit
yang umumnya lebih besar. Bulan, Titan, atau Io adalah satelit-satelit alami yang
mengitari planet.

Selain satelit alami, ada juga yang digolongkan ke dalam satelit buatan. Satelit
buatan dibuat oleh manusia dan digunakan untuk berbagai keperluan manusia di
Bumi, termasuk melakukan penelitian di benda-benda langit lainnya.
Satelit cuaca meningkatkan pemahaman kita terhadap perubahan cuaca
bahkan dapat memperkirakan cuaca untuk beberapa waktu mendatang, Satelit
pengamat mengelilingi Bumi untuk mendapatkan gambaran mengenai keadaan
bagian-bagian Bumi, seperti hutan, air, dan bagian permukaan Bumi lainnya. Satelit
telekomunikasi membuat percakapan antarmanusia yang terpisah jarak menjadi
mudah dan memungkinkan.
Indonesia berada di urutan ketiga setelah Amerika dan Kanada sebagai pemilik
satelit domestik terbanyak.

Mari Uji Kemampuan Kalian

1. Perhitungan bulan pada Kalender Hijriah dimulai dari fase Bulan Baru sebagai
penanda tanggal 1. Gambarkan bentuk Bulan dan sebutkan fase Bulan yang
dialami pada tanggal 15 bulan Hijriah.
2. Gravitasi Bulan memengaruhi kestabilan posisi Bumi, juga memengaruhi
terjadinya berbagai fenomena alam. Perkirakan apa yang terjadi jika gravitasi
Bulan 2 kali lebih kuat dari gravitasinya saat ini.
3. Satelit buatan membantu manusia memahami berbagai hal yang terjadi tidak
hanya di luar angkasa tetapi juga di dalam Bumi itu sendiri. Perkirakan satelit
buatan apa yang dibutuhkan di lingkungan tempat tinggal kalian saat ini, jelaskan
alasannya.
4. Perkirakan bagaimana Bulan dapat dijadikan Bumi baru bagi kehidupan manusia.
Tinjaulah dari berbagai karakteristik Bulan yang sudah dipelajari.
C Mengenal Matahari Lebih Dekat

Alokasi waktu : 8 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menjelaskan peranan Matahari dalam kehidupan.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Kertas berperekat (sticky note)
b) Karton
c) Tautan video ada pada referensi

3) Apersepsi
a) Guru mengawali dengan mengajak pelajar menikmati sinar Matahari di luar
kelas (jika memungkinkan). Sambil menikmati kehangatannya, guru dapat
mengajak pelajar melakukan pengamatan menggunakan panca indra, misalnya
sebagai berikut.
(1) Apa yang terasa di kulit kalian saat terkena sinar Matahari?
(2) Dapatkah kita mengamati Matahari langsung dengan mata tanpa alat
lainnya?
(3) Pejamkan mata kalian lalu arahkan wajah kalian ke Matahari. Apa yang
kalian rasakan? Apa yang kalian “lihat” dalam keadaan mata tertutup?
b) Setelah berdiskusi tentang jawaban pelajar, guru dapat memberi kesempatan
pelajar juga untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Matahari,
kemudian aktivitas belajar dapat dilakukan kembali di dalam kelas.
Catatan: jika pengamatan keluar kelas tidak dapat dilakukan,
guru dapat melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaanpertanyaan langsung di dalam kelas, pelajar menjawab sesuai
dengan pengalamannya saat berinteraksi langsung dengan sinar Matahari.

4) Aktivitas Pemantik
a) Pelajar membaca informasi tentang karakteristik Matahari. Guru juga dapat
menambahkan sumber-sumber belajar lain untuk menambah pengetahuan.
b) Pelajar berdiskusi secara berpasangan untuk membandingkan karakteristik
Matahari dan Bulan. Kemudian, secara berpasangan pelajar menyimpulkan
hasil diskusi tersebut.
c) Guru mengajak pelajar berdiskusi bersama tentang karakteristik Matahari yang
sudah dipelajari. Pelajar dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ingin
diketahui lebih lanjut tentang Matahari.

5) Aktivitas Utama
a) Untuk memasuki topik tentang gerhana Matahari, guru dapat memutarkan
video tentang terjadinya gerhana Matahari (tautan ada pada Referensi
Tambahan). Sebelum mulai menonton, guru memberikan instruksi tentang apa
saja yang perlu diperhatikan, misalnya berikut.
(1) Bagaimana gerhana Matahari dapat terjadi?
(2) Apa saja tipe gerhana Matahari? Apa yang membedakan?
(3) Bagaimana kita dapat mengamati terjadinya gerhana Matahari?
b) Guru dapat mengembangkan pertanyaan sendiri.
c) Setelah melihat penjelasan melalui video, guru mengajak pelajar untuk
mendiskusikan catatan-catatan yang telah dibuat. Guru memberikan umpan
balik dan menyelesaikan miskonsepsi yang mungkin terjadi.
d) Guru juga dapat mengajak pelajar berbagi pengalaman melihat gerhana
Matahari yang pernah diamati, atau berdasarkan cerita orang tua atau orang
yang dikenalnya. Guru dapat menceritakan pengalamannya sendiri mengenai
pengamatan terhadap gerhana Matahari yang pernah dilakukan.
e) Guru memasang 4 buah karton di depan kelas, dengan masing-masing
judul adalah sebagai berikut.
(1) Aku membutuhkan Matahari untuk …
(2) Tumbuhan membutuhkan Matahari untuk …
(3) Manusia membutuhkan Matahari untuk …
(4) Bumi membutuhkan Matahari untuk ...
• Pelajar diminta mengisi sesuai dengan yang dipikirkannya. Pelajar dapat
mencari dari sumber belajar lainnya.
• Setelah terisi semua, guru mengajak pelajar untuk bereleksi tentang peran
Matahari dalam kehidupan. Kegiatan ini juga dapat dikaitkan dengan rasa
syukur kepada Tuhan yang telah menempatkan segala sesuatu pada tempat
yang tepat.

6) Alternatif Kegiatan
Jika tidak memungkinkan untuk menayangkan video, guru dapat menggunakan
sumber-sumber belajar seperti buku-buku, berita di media massa, atau tayangan
televisi yang berhubungan dengan topik gerhana Matahari.

7) Pengayaan Aktivitas Utama


Pelajar dapat diminta untuk membuat infograik mengenai peranan Matahari
dalam kehidupan. Infograik yang dibuat dapat dipublikasikan di madding
sekolah, atau dipasang pada sosial media milik sekolah.

8) Refleksi
a) Guru mengajak pelajar mengunjungi tabel “Sebelum-Sesudah” untuk terakhir
kalinya, memperbarui informasi yang sudah didapatkan selama proses belajar.
b) Guru juga mengajak pelajar mengunjungi “Pojok Tanya” dan memastikan
semua pertanyaan yang berhubungan topik Bumi dan Tata Surya sudah
terjawab.
c) Guru mengapresiasi setiap pelajar yang sudah berpartisipasi aktif memberikan
pertanyaan dan mencoba menjawab pertanyaan. Guru juga mengapresiasi
pelajar yang sudah menuntaskan tabel Sebelum-Sesudah dan mengalami
perkembangan positif selama proses belajar.

9) Penilaian
Pelajar menyelesaikan “Mari Uji Kemampuan Kalian” Subbab C.

10) Kunci Jawaban “Mari Uji Kemampuan Kalian.”


1. Data didapatkan dari tabel karakteristik Matahari dan karakteristik Bumi.
2. Jawaban diharapkan berhubungan dengan suhu permukaan dan gaya tarik
menarik gravitasi.
3. Jawaban merupakan hasil perhitungan dari informasi yang diberikan,
dikombinasikan dengan data pada tabel karakteristik Matahari dan Bumi.
4. Jawaban merupakan hasil perhitungan dari informasi yang diberikan,
dikombinasikan dengan data pada tabel karakteristik Matahari, Bumi, dan
Mars.
5. Jawaban berdasarkan materi pada bagian Gerhana Matahari.

URAIAN MATERI
Mengenal Matahari Lebih Dekat

1. Karakteristik Matahari

Sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari juga menjadi
benda langit paling terang dan paling besar di Tata Surya. Meski demikian, ternyata
Matahari tergolong dalam bintang kuning kerdil dikarenakan ukurannya yang relatif
lebih kecil dibandingkan bintang-bintang lain Tata Surya.

Perhatikan Tabel 7.16 berikut untuk lebih mengenal Matahari.

Beberapa karakteristik Matahari yang dapat diamati dengan teleskop surya


khusus dari Bumi adalah sebagai berikut.
1. Bintik Matahari, yaitu cekungan di permukaan Matahari yang terlihat lebih
gelap karena memiliki suhu beberapa ribu derajat lebih rendah dibandingkan
suhu di sekitarnya.
2. Suar surya, yaitu ledakan atau semburan yang terjadi di atmosfer Matahari.
Suar ini melepaskan sejumlah besar energi. Meski dalam jumlah energi yang
kecil, cukup untuk menyebabkan gangguan pada alat komunikasi seluler,
radio dan televisi di Bumi.
3. Prominensa Matahari, yaitu bagian Matahari yang menyerupai lidah api di
permukaannya, mulai dari lapisan fotosfer hingga korona.
4. Angin Matahari, dibentuk oleh aliran partikel yang dipancarkan Matahari
secara terus menerus.

2. Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan hadir di tengah-tengah Matahari dan


Bumi, sehingga bayangan Bulan-lah yang terlihat dari Bumi. Ada tiga jenis gerhana
Matahari, yang dijelaskan dalam Gambar 7.49 berikut.

a. Gerhana Matahari total terjadi saat Matahari tertutup Bulan.


b. Gerhana Matahari sebagian terjadi saat Bulan menutupi sebagian Matahari.
c. Gerhana Matahari cincin terjadi saat Bulan yang menutupi Matahari berada pada
titik terjauhnya dari Bumi.

3. Peran Matahari dalam Kehidupan Manusia

Tidak ada makhluk di muka Bumi yang tidak membutuhkan Matahari, bahkan
makhluk yang hidup di lingkungan dingin sekalipun. Matahari memegang peranan
sangat penting dalam kehidupan.

a. Energi Matahari dalam bahan bakar fosil


Tumbuhan dan hewan yang mati ribuan tahun lalu dan terkubur di kerak Bumi
dipanaskan terus menerus oleh Matahari. Kita menggunakan fosil ini untuk dijadikan
bahan bakar kendaraan di masa ini. Tanpa peran Matahari, fosil tidak dapat kita
manfaatkan pada hari ini.
b. Kehangatan Matahari untuk kesehatan tubuh
Berjemur dan mendapatkan sinar Matahari yang cukup seringkali menjadi resep
hidup sehat. “Berjemur 5-15 menit di pagi hari dipercaya cukup untuk menyehatkan
tubuh” (https://www.gooddoctor. co.id/uncategorized/manfaat-matahari-bagi-
kesehatan/21 Oktober 2020). Imunitas tubuh dapat meningkat dengan paparan sinar
Matahari yang cukup pada tubuh kita.

c. Kehangatan Matahari untuk Bumi


Sinar Matahari yang terus menerus diserap Bumi menjadikan Bumi terasa hangat.
Suhu yang tepat membuat kehidupan di Bumi dapat terus berlangsung. Tumbuhan
membutuhkan sinar Matahari untuk melakukan fotosintesis.

d. Gravitasi Matahari menjaga Bumi


Gaya gravitasi dengan kekuatan yang tepat turut berperan dalam menjaga
kekokohan posisi Bumi saat ini. Tidak hanya Bumi, gravitasi Matahari ini juga sangat
berpengaruh pada posisi planet-planet untuk tetap berada di orbitnya.

e. Matahari, Hujan dan Angin


Tanpa Matahari, rasanya mustahil terjadi hujan di Bumi. Hujan turun karena adanya
penguapan air di lautan dan daratan yang disebabkan karena adanya panas
Matahari. Uap air dikumpulkan di awan yang kemudian akan dibawa angin
berkelana di langit, lalu turun sebagai air hujan yang membasahi tanah.

Mari Uji Kemampuan Kalian

1. Jika Bumi digambarkan dengan diameter 1 mm, hitunglah ukuran Matahari yang
sesuai dengan skala tersebut.
2. Selain kandungan yang terdapat pada permukaan planet dan benda langit
lainnya, jarak dengan Matahari juga memegang peranan penting dalam
menentukan potensi kehidupan dapat terjadi di benda langit tersebut.
Kemukakan pendapat kalian, apa saja pengaruh jarak Matahari terhadap kondisi
suatu benda langit.
Untuk menjawab soal nomor 3 dan 4, gunakan informasi berikut.
Jarak di luar angkasa begitu besar sehingga kilometer tidak digunakan untuk
mengukurnya, melainkan menggunakan ukuran tahun cahaya. Satu tahun
cahaya adalah jarak yang ditempuh seberkas cahaya dalam satu tahun, atau 365
hari Bumi. Cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik
(km/detik).
3. Berapa waktu yang dibutuhkan cahaya untuk menempuh jarak dari Matahari ke
Bumi?
4. Berapa waktu yang dibutuhkan cahaya untuk menempuh jarak dari Bumi ke
Mars?
5. Gambarkan bentuk yang teramati dari Bumi ketika:
a. Gerhana Matahari sebagian
b. Gerhana Matahari cincin
Proyek Akhir Bab
Rekomendasi Bumi Baru (Tahap Akhir)
Setelah mempelajari seluruh benda langit pada bab Bumi dan Tata Surya ini,
berikan 3 rekomendasi benda langit yang mungkin dapat menjadi tempat tinggal
manusia selain Bumi. Tuliskan rekomendasi ini dalam bentuk teks eksplanasi.
Untuk menyelesaikan proyek ini, berikut adalah hal-hal yang perlu kalian perhatikan.

1. Rekomendasi yang kalian berikan setidaknya meliputi benda langit yang dipilih,
serta alasan memilih benda langit tersebut.
2. Sertakan rekomendasi langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyiapkan
Bumi baru tersebut.
3. Gunakan berbagai sumber yang dapat dipercaya untuk melengkapi argumentasi
kalian.
4. Tuliskan sumber yang kalian gunakan.
5. Optimalkan imajinasi kalian.
Setelah menyelesaikan proyek ini, refleksikan proses pengerjaan yang sudah
dilakukan.
1. Keberhasilan apa yang sudah kalian capai?
2. Adakah hal yang menurut kalian perlu diperbaiki?
3. Hal baru apa yang kalian pelajari dari proses pengerjaan proyek ini?

Refleksi

Kalian telah sampai di akhir bab. Bagaimana petualangan di luar angkasa yang
kalian alami selama mempelajari bab ini?
1. Sebelum meninggalkan bab Bumi dan Tata Surya, ayo periksa kembali
pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian tulis di awal dan tengah bab.
2. Masihkah ada pertanyaan yang belum terjawab?
3. Adakah informasi baru yang kalian temukan dari sumber-sumber belajar lainnya?
4. Pastikan kalian berdiskusi dengan teman-teman dan guru untuk melengkapi
pemahaman.
SOAL
Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Radiasi matahari tidak seluruhnya merugikan, tetapi juga sangat bermanfaat


bagi kehidupan di bumi. Berikut beberapa pengaruh radiasi matahari bagi
kehidupan di bumi :
1. Melangsungkan proses fotosintesis
2. Sumber energi yang berlimpah
3. Menghangatkan bumi secara berlebihan
4. Memancarkan radiasi UV yang menyebabkan kerusakan jaringan kulit.
Manfaat radiasi matahari ditunjukan oleh nomor …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4

2. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


1)Temperatur di korona lebih tinggi dibandingkan temperature di fotosfer
2)Densitas rata-rata matahari lebih besar dari densitas rata-rata bumi
3)Komposisi utama material matahari adalah hydrogen dan helium
4)Massa matahari lebih besar dari massa bumi
Pernyataan yang tepat ditunjukkan oleh angka …
a. 1),2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 3), dan 4)
d. 2). 3), dan 4)

3. Dalam tabel berikut benda langit dan cirinya yang sesuai adalah …
Benda Langit Ciri Benda langit
a. Satelit Benda langit yang memiliki ekor
b. Asteroid Terletak di antara Mars dan Jupiter
c. Meteoroid Benda langit yang mengitari planet
d. Komet Peredarannya sama dengan planet
4. Perhatikan ciri-ciri suatu planet berikut !
1)Memiliki cincin
2)Termasuk dalam kelompok planet luar
3)Planet terbesar dalam system tata surya
4)Termasuk dalam kelompok planet jovian
Ciri-ciri planet Jupiter ditunjukan oleh angka …
a. 1),2),dan 3)
b. 1),2),dan 4)
c. 1),3), dan 4)
d. 2),3), dan 4)
5. Komet merupakan benda langit yang memiliki ekor. Ketika bergerak
mendekati matahari melalui orbitnya, ekornya selalu …
a. Bertambah pendek, arahnya mendekati matahari
b. Bertambah pendek, arahnya menjauhi matahari
c. Bertambah panjang, arahnya menjauhi matahari
d. Bertambah panjang, arahnya mendekati matahari

6. Revolusi bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi matahari. Akibat dari


terjadinya revolusi bumi adalah …
a. Terjadinya perubahan musim
b. Terjadinya pembelokan arah angin
c. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
d. Terjadinya gerak semu Bintang

7. Perhatikan pernyataan berikut !


1.Mempunyai kala rotasi dan kala revolusi yang sama
2.Merupakan satelit bumi
3.Memancarkan cahayanya sendiri
4.Makin jauh dari matahari kala revolusinya makin besar
Pernyataan yang tepat tentang ciri-ciri bulan adalah …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4

8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut !


1.tidak memancarkan cahaya sendiri
2.memancarkan cahaya sendiri
3.tidak memiliki orbit yang jelas
4.mengorbit matahari
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan ciri-ciri planet adalah …
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4

9. Turunnya permukaan air laut akibat pengaruh dari proses naiknya permukaan
air laut di tempat lain adalah …
a. Pasang purnama
b. Pasang naik
c. Pasang perbani
d. Pasang surut
10. Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang
menjadi pusat system tata surya. Urutan lapisan matahari dari inti hingga
lapisan terluar adalah …
a. Inti matahari, fotosfer, kromosfer, korona
b. Inti matahari,kromosfer, fotosfer, korona
c. Inti matahari, korona, fotosfer,kromosfer
d. Inti matahari, kromosfer,korona,fotosfer
MODUL AJAR VI

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahan : Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Fase / Kelas / Semester : Fase D / 7 / 2

Elemen Capaian : Pemahaman IPA

Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bergotong royong, Bernalar kritis, Kreatif

Subbab :

A. Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan terhadap Suatu Organisme ?

Alokasi Waktu : 5 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menganalisis pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Tanah, biji kacang, urea, kompos, pupuk kandang untuk kegiatan apersepsi.
b) Biji kacang, pot, tanah, pupuk urea, cuka dan air untuk Aktivitas 6.1.
c) Kertas karton untuk mengisi bagan “Sebelum-Sesudah.”
d) Sticky note (jika ada)
e) Alat tulis

3) Apersepsi
a) Sebelum kegiatan tatap muka guru meminta pelajar untuk menanam biji tanaman
di kebun sekolah dalam beberapa lubang. Kacang yang ditanam diberi perlakuan
yang berbeda untuk setiap lubang, misalnya lubang pertama diberi pupuk
kandang, lubang kedua diberi pupuk urea, lubang ketiga diberi pupuk kompos dan
lubang keempat tidak diberi pupuk. Siram secukupnya secara teratur. Pelajar
diminta mengamati pertumbuhan tanaman tersebut setiap hari selama 14 hari
berturut-turut. Pelajar mencatat data pertumbuhan tanaman setiap harinya.
b) Pada saat tatap muka guru meminta pelajar mengamati gambar awal bab. Guru
dapat mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada pelajar terkait gambar
awal bab.
c) Pada saat tatap muka guru meminta pelajar membawa data hasil pengamatan.
Guru mengajukan pertanyaan sebagai berikut.
(1) Apakah terdapat perbedaan kecepatan pertumbuhan kacang untuk setiap
perlakuan?
(2) Apa penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan untuk setiap tanaman
yang ditanam?
(3) Adakah yang dapat menyimpulkan dari kegiatan yang telah kalian
lakukan?
d) Guru harus menerima semua jawaban pelajar. Setiap informasi yang didapatkan
oleh pelajar dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Guru harus mampu menjadi
fasilitator agar tidak terjadi miskonsepsi pada saat pelajar mengumpulkan informasi
secara mandiri.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

f) Guru dapat menggunakan tabel “Sebelum-Sesudah” untuk mengamati perubahan


pemahaman pelajar selama proses belajar. Pelajar diminta menuliskan
pemahaman yang mereka dapatkan pada bagian “Sebelum”. Setelah subbab ini
selesai maka pelajar mengisinya kembali pada bagian “Sesudah”. Setiap pelajar
mengisi diagram pengumpul informasi pada bagan berikut.

g) Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi bagan “Sebelum-


Sesudah” di atas, misalnya sebagai berikut.
(1) Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
(2) Apa perbedaan lingkungan abiotik dan biotik?
(3) Apa contoh lingkungan abiotik dan biotik?
(4) Bagaimana pengaruh lingkungan abiotik terhadap kehidupan organisme?

h) Pelajar akan mengisi bagian a, b, c, dan d berdasarkan pertanyaan guru. Guru


mendorong pelajar untuk berani mengisi tabel sesuai dengan yang sudah
diketahui. Jika ada yang belum diketahui sama sekali, pelajar dapat menuliskan
dugaan/perkiraannya.

i) Tabel “Sebelum-Sesudah” juga dapat dipasang di pojok kelas, sehingga pelajar


dapat mengunjunginya setiap waktu, untuk memperbarui dan mengisi bagian a',
b', c', dan d' jika ada pemahaman baru yang didapat sehubungan dengan
pertanyaan guru tersebut. Pelajar juga dapat memberi tanda jika ternyata
pemahamannya sejak awal sudah terkonirmasi kebenarannya selama proses
belajar.

j) Guru juga memperkenalkan “Pojok Tanya” yang digunakan untuk menampung


pertanyaan dari pelajar sepanjang proses pembelajaran topik Ekologi dan
Keanekaragaman Hayati Indonesia.

k) Guru mendorong pelajar untuk secara berkala mengunjungi “Pojok Tanya”, baik
untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang muncul, atau untuk menjawab
pertanyaan teman berdasarkan informasi yang ditemui saat memperdalam topik
ini. Guru juga mengingatkan pelajar untuk menuliskan sumber informasi saat
menjawab pertanyaan.
l) Pelajar dapat juga menjawab pertanyaannya sendiri jika sudah menemukan
jawabannya. Setiap pertanyaan yang sudah ditempel di “Pojok Tanya” akan terus
berada di sana sampai topik tentang Ekologi dan Keanekaragaman Hayati
Indonesia ini selesai.

Pojok Tanya adalah strategi mengumpulkan pertanyaan dari pelajar di sepanjang


kegiatan pembelajaran. Strategi ini bertujuan agar pelajar terbiasa menggali rasa
ingin tahunya terlebih dahulu sebelum memulai suatu materi. Secara berkala
pelajar dan guru akan mengunjungi Pojok Tanya untuk melihat perkembangan
pembelajaran yang dilakukan, apakah ada pertanyaan yang sudah ditemukan
jawabannya, atau apakah ada pertanyaan lanjutan dari materi yang dipelajari.
Strategi Pojok Tanya menjadi media guru dan pelajar untuk melakukan releksi ber
kelanjutan.

4) Aktivitas Utama
a) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil. Guru memaparkan
aturan dan hal-hal yang harus dilakukan pelajar selama diskusi (task harus jelas).
b) Setiap anggota kelompok kecil membaca dan berdiskusi dengan rekannya terkait
dengan lingkungan makhluk hidup.
c) Diskusi kecil dapat diarahkan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
bagan “Sebelum-Sesudah”. Alternatif lainnya guru juga dapat membuat
pertanyaan baru yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
d) Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-
masing.
e) Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik
berupa poster, infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika
media karya pelajar akan dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan jelas
oleh guru.
f) Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat
perbedaan.
g) Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas Pelajar diajak
untuk berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya
dengan cara memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note
dapat diganti dengan kertas biasa).
h) Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.
i) Guru memberikan tantangan kepada pelajar untuk melakukan Aktivitas 6.1.

Aktivitas 6.1

Tanamlah masing-masing tiga biji kacang ke dalam beberapa pot yang berisi kapas.
Berikut ini adalah perlakukan untuk setiap pot.
Pot A = kapas kering + disimpan di tempat terang
Pot B = kapas basah + disimpan di tempat terang
Pot C = kapas basah + disimpan di tempat gelap
Pot D = kapas basah + cuka 25% + disimpan di tempat terang
Pot E = kapas basah + larutan garam 20% + disimpan di tempat terang
Pot F = kapas basah + pupuk urea + disimpan di tempat terang
Amati pertumbuhan kacang tersebut, kemudian catat data pertambahan tinggi
tanaman kacang selama 10 hari dalam bentuk tabel.

Jawablah pertanyaan berikut.


1. Apa variabel bebas dan terikat dari percobaan ini?
2. Apa hipotesis yang dapat dibuat dari percobaan ini?
3. Buatlah grafik pertumbuhan kacang untuk setiap perlakuan.
4. Faktor abiotik apa saja yang berpengaruh terhadap pertumbuhan berdasarkan
hasil percobaan?
5. Apa kesimpulan percobaan ini?

5) Pengayaan Aktivitas Utama


a) Sebelum tatap muka, guru dapat menugaskan kepada pelajar untuk melakukan
Aktivitas 6.1.
b) Data dari kegiatan Aktivitas 6.1. dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk
membahas tentang topik lingkungan makhluk hidup.

6) Releksi
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan relektif seperti berikut.
(1) Adakah informasi baru yang kalian dapatkan?
(2) Menurut kalian, apa perbedaan lingkungan biotik dengan abiotik?
(3) Berikanlah satu bukti bahwa lingkungan abiotik dan biotik memengaruhi
kehidupan makhluk hidup.
(4) Keterampilan sosial dan spiritual apa saja yang telah kalian dapatkan setelah
mempelajari subbab ini? Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
relektif ini.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi bagan “Sebelum-Sesudah” dan
“Pojok Tanya” untuk memperbarui informasi, mengajukan pertanyaan lain, atau
menjawab pertanyaaan yang sudah ada.

7) Penilaian

a) Rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok


Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok. Guru
dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuha masing-masing.
b) Rubrik penilaian media presentasi
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian media presentasi. Guru dapat
mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

8. Kunci Jawaban “Aktivitas 6.1”

1. Variabel bebasnya adalah air, pupuk, cahaya, keasaman, kadar garam. Variabel
terikatnya adalah pertumbuhan kacang/ tinggi tanaman kacang.
2. Hipotesis percobaannya adalah lingkungan abiotik (air, pupuk, cahaya,
keasaman, kadar garam) diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kacang.
3. Graik yang dibuat harus tepat dimana sumbu x adalah variable bebas dan sumbu
y adalah variabel terikat.
4. Faktor abiotik yang berpengaruh adalah air, pupuk, cahaya, keasaman, kadar
garam.
5. Kesimpulan disesuaikan dengan hipotesis/ tujuan penyelidikan.
URAIAN MATERI

A. Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Suatu


Organisme?

Tanamlah biji tanaman (misalnya biji kacang) di kebun sekolah dalam


beberapa lubang. Berilah perlakuan yang berbeda untuk setiap lubang, misalnya
lubang pertama diberi pupuk kandang, lubang kedua diberi pupuk urea, lubang
ketiga diberi pupuk kompos dan lubang keempat tidak diberi pupuk. Siram
secukupnya secara teratur.
Amati pertumbuhan tanaman tersebut setiap hari selama 14 hari berturut-turut. Catat
data pertumbuhan tanaman setiap harinya. Buatlah grafik pertumbuhan dari setiap
perlakuan dalam sebuah grafik. Apakah terjadi perbedaan kecepatan pertumbuhan
untuk setiap perlakuan? Diskusikan dengan teman sekelas kalian.

1. Lingkungan Makhluk Hidup

Hasil percobaan menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan tanaman


berbeda-beda untuk setiap perlakuan. Hal ini berarti lingkungan berpengaruh
terhadap kehidupan suatu organisme. Lingkungan mengacu pada segala sesuatu
yang berada di sekitar organisme. Itu dapat dikategorikan sebagai lingkungan
tanah (terestrial) atau lingkungan air (akuatik). Apapun lingkungannya, kemampuan
organisme menopang hidup tergantung pada faktor-faktor tertentu yang dapat
diklasifikasikan sebagai benda tidak hidup (abiotik) atau benda hidup (biotik).

2. Lingkungan Abiotik

Baik hewan maupun tumbuhan tergantung pada faktor abiotik, misalnya cahaya,
suhu, air, kelembaban udara, pH dan salinitas.

3. Lingkungan Biotik

Kehidupan suatu organisme juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan faktor


biotik, seperti tumbuhan, hewan atau organisme lainnya. Interaksi antara organisme
ini mungkin bermanfaat atau bahkan merugikan bagi organisme itu sendiri, dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi antara makhluk hidup ini
dapat berupa kompetisi, predasi atau hubungan interaksi lainnya.
Intervensi manusia adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap lingkungan
hidup. Pembukaan lahan, perkebunan, pembuatan kota, jalan raya, semuanya
secara dramatis memengaruhi lingkungan hidup. Akibat dari perbuatan manusia ini
banyak dihasilkan polusi yang merusak lingkungan.
Subbab

B. Bagaimanakah Interaksi antara Komponen Penyusun


Suatu Ekosistem?

Alokasi Waktu : 5 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menganalisis interaksi antar komponen penyusun suatu ekosistem.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Taman sekolah/ kebun sekolah/ hutan di sekitar siswa untuk kegiatan Aktivitas
6.2, 6.3, dan 6.5.
b) Termometer untuk Aktivitas 6.4.
c) Kertas karton untuk mengisi bagan “Sebelum-Sesudah”.
d) Sticky note jika ada
e) Alat tulis

3) Apersepsi
a) Pelajar diajak oleh guru untuk mengunjungi taman sekolah.
b) Guru meminta pelajar untuk mengidentiikasi setiap interaksi yang terjadi di kebun
sekolah tersebut.
c) Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
(1) Dapatkah kalian menemukan tumbuhan yang menempel pada tumbuhan
lainnya?
(2) Adakah hewan yang berinteraksi dengan tumbuhan misalnya sedang
memakan bagian tumbuhan tersebut atau menjadikannya sebagai tempat
bersarang?
(3) Jika kalian diminta mengidentiikasi makhluk hidup yang ada di tempat
tersebut, dapatkah kalian membuat sebuah hubungan proses makan dan
dimakan antar makhluk hidup di tempat tersebut?
d) Guru meminta wakil pelajar untuk menjawab pertanyaan pemantik.
e) Guru menyamakan persepsi awal bahwa terdapat interaksi antara komponen
biotik dengan abiotik, abiotik dengan abiotik dan biotik dengan biotik di kebun
sekolah.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
g) Guru dapat menggunakan tabel “Sebelum-Sesudah” untuk mengamati perubahan
pemahaman pelajar selama proses belajar. Pelajar diminta menuliskan
pemahaman yang mereka dapatkan pada bagian “Sebelum”. Setelah subbab ini
selesai maka pelajar mengisinya kembali pada bagian “Sesudah”. Setiap pelajar
mengisi diagram pengumpul informasi pada bagan berikut.
h) Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi Bagai “Sebelum-
Sesudah” di atas, misalnya sebagai berikut.
(1) Apa perbedaan pengertian individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma,
dan biosfer?
(2) Apa yang dimaksud dengan aliran energi?
(3) Bagaimana proses terjadinya daur biogeokimia?
(4) Bagaimana interaksi yang terjadi antar komponen penyusun ekosistem?
i) Pelajar akan mengisi bagian a, b, c, dan d berdasarkan pertanyaan guru. Guru
mendorong pelajar untuk berani mengisi tabel sesuai dengan yang sudah
diketahui. Jika ada yang belum diketahui sama sekali, pelajar dapat menuliskan
dugaan/perkiraannya.
j) Tabel “Sebelum-Sesudah” juga dapat dipasang di pojok kelas, sehingga pelajar
dapat mengunjunginya setiap waktu, untuk memperbarui dan mengisi bagian a',
b', c', dan d' jika ada pemahaman baru yang didapat sehubungan dengan
pertanyaan guru tersebut. Pelajar juga dapat memberi tanda jika ternyata
pemahamannya sejak awal sudah terkonirmasi kebenarannya selama proses
belajar.
k) Guru juga memperkenalkan “Pojok Tanya” yang digunakan untuk menampung
pertanyaan dari pelajar sepanjang proses pembelajaran topik interaksi
antarkomponen penyusun ekosistem.
l) Guru mendorong pelajar untuk secara berkala mengunjungi “Pojok Tanya”, baik
untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang muncul, atau untuk menjawab
pertanyaan teman berdasarkan informasi yang ditemui saat memperdalam topik
ini. Guru juga mengingatkan pelajar untuk menuliskan sumber informasi saat
menjawab pertanyaan.
m) Pelajar dapat juga menjawab pertanyaannya sendiri jika sudah menemukan
jawabannya. Setiap pertanyaan yang sudah ditempel di “Pojok Tanya” akan
terus berada di sana sampai topik tentang interaksi antarkomponen penyusun
ekosistem ini selesai.
Pojok Tanya adalah strategi mengumpulkan pertanyaan dari pelajar di
sepanjang kegiatan pembelajaran. Strategi ini bertujuan agar pelajar terbiasa
menggali rasa ingin tahunya terlebih dahulu sebelum memulai suatu materi.
Secara berkala pelajar dan guru akan mengunjungi Pojok Tanya untuk melihat
perkembangan pembelajaran yang dilakukan, apakah ada pertanyaan yang
sudah
ditemukan jawabannya, atau apakah ada pertanyaan lanjutan dari materi yang
dipelajari. Strategi Pojok Tanya menjadi media guru dan pelajar untuk melakukan
releksi berkelanjutan.

4) Aktivitas Utama
a) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil. Guru memaparkan
aturan dan hal-hal yang harus dilakukan pelajar selama diskusi (task harus jelas).
b) Setiap anggota kelompok kecil membaca dan berdiskusi dengan rekannya terkait
dengan interaksi antarkomponen penyusun ekosistem.
c) Diskusi kecil dapat diarahkan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
bagan “Sebelum-Sesudah”. Setiap anggota kelompok juga diharapkan mencoba
melakukan Aktivitas 6.2, 6.3, 6.4, dan 6.5.
e) Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-
masing.
f) Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik berupa
poster, infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika media karya
pelajar akan dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan jelas oleh guru.
g) Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat
perbedaan.
h) Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar
diajak untuk berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya
dengan cara memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note
dapat diganti dengan kertas biasa).
i) Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.

5) Pengayaan Aktivitas Utama


Pelajar dapat diminta membuat peta/ bagan konsep tentang materi komponen
penyusun ekosistem, aliran energi dan daur biogeokimia serta interaksi antar
penyusun ekosistem. Produk peta/ bagan konsep dapat dijadikan sebagai
portofolio pelajar.

6) Refleksi
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan relektif seperti berikut.
(1) Adakah informasi baru yang kalian dapatkan?
(2) Menurut kalian, apa manfaat mempelajari interaksi antarkomponen
penyusun ekosistem?
(3) Apa yang akan terjadi jika satu komponen ekosistem mengalami
kerusakan?
(4) Keterampilan sosial dan spiritual apa saja yang telah kalian dapatkan
setelah mempelajari subbab ini? Guru dapat mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan relektif ini.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi bagan “Sebelum-Sesudah” dan
“Pojok Tanya” untuk memperbarui informasi, mengajukan pertanyaan lain, atau
menjawab pertanyaaan yang sudah ada.

7) Penilaian
a) Rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok.
Guru dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

b) Rubrik penilaian media presentasi


Ayo Amati Aktivitas 6.2

Jalan-Jalan ke Taman Sekolah

Pergilah kalian ke kebun sekolah, kolam sekolah atau taman sekolah. Catat nama
ekosistem yang kalian amati. Amati secara teliti apakah terdapat faktor biotik dan
abiotik? Tulislah jumlah organisme yang kalian temukan. Lalu jawablah pertanyaan
berikut.
1. Apa nama ekosistem yang diamati?
2. Apa saja contoh faktor biotik yang ditemukan?
3. Apa saja contoh faktor abiotik yang ditemukan?
4. Berilah contoh individu, populasi dan komunitas yang ditemukan.
5. Presentasikan temuan kalian dalam bentuk media kreatif.

Ayo Buat Aktivitas 6.3

Membuat Rantai Makanan

Pergilah kalian ke kebun sekolah, kolam sekolah atau taman sekolah. Catat nama
ekosistem yang kalian amati. Amati secara teliti makhluk hidup yang terdapat di
dalamnya. Lalu jawablah pertanyaan berikut.
1. Apa nama ekosistem yang diamati?
2. Makhluk hidup apa saja yang dapat ditemukan?
3. Buatlah rantai makanan yang mungkin terjadi di ekosistem tersebut.
4. Presentasikan temuan kalian dalam bentuk media kreatif.

Percobaan Aktivitas 6.4

Ukur Suhu di Sekitar Kita

Secara berkelompok, ambil sebuah termometer. Ukur suhu di lapangan terbuka saat
siang hari setelah dua menit. Jika memiliki luxmeter maka ukurlah intensitas
cahayanya. Pengukuran dilakukan tiga kali kemudian rata-ratakan. Masuklah ke
dalam ruangan yang tertutup dan memiliki sumber cahaya Matahari terbatas. Ukur
suhunya dan catat datanya. Jika memiliki luxmeter maka ukurlah intensitas
cahayanya. Pengukuran dilakukan tiga kali kemudian rata-ratakan.
1. Buatlah grafik hubungan antara intensitas cahaya Matahari dengan suhu.
2. Apakah terdapat hubungan antara intensitas cahaya Matahari dengan suhu
lingkungan?
3. Jelaskan interaksi antara komponen abiotik dengan abiotik lainnya yang terjadi di
alam.
Ayo Identifikasi Aktivitas 6.5

Jalan-Jalan ke Taman atau Hutan di Sekitar Kita

Secara berkelompok, pergilah ke taman atau hutan yang ada di sekitar sekolah
kalian. Perhatikan dengan teliti berbagai macam interaksi makhluk hidup yang
mungkin terjadi di tempat tersebut.
1. Apa nama tempat yang kalian kunjungi?
2. Apakah terdapat interaksi kompetisi pada ekosistem tersebut? Jelaskan interaksi
kompetisi yang terjadi.
3. Apakah terdapat interaksi predasi pada ekosistem tersebut? Jelaskan interaksi
predasi yang terjadi.
4. Apakah terdapat interaksi herbivori pada ekosistem tersebut? Jelaskan interaksi
herbivori yang terjadi.
5. Apakah terdapat interaksi simbiosis pada ekosistem tersebut? Jelaskan interaksi
simbiosis yang terjadi.
6. Buatlah laporan dalam berbagai bentuk media yang kreatif

URAIAN MATERI

B. Bagaimanakah Interaksi antara Komponen Penyusun Suatu Ekosistem?

1. Ekosistem
Makhluk hidup mendapatkan semua yang mereka butuhkan dari lingkungan
mereka, seperti makanan dan air, tempat berteduh dan pasangan kawin. Di alam
liar, makhluk hidup sangat cocok dengan lingkungannya dan hidup dalam suatu
ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem dimana terjadi hubungan (interaksi) saling
ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk hidup
maupun yang tidak hidup. Ilmu yang mengkaji hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dan tak hidup di dalam suatu ekosistem disebut Ekologi.

Perhatikan ekosistem kolam pada Gambar 6.2. Perhatikan dengan teliti semua
benda yang ada di kolam tersebut, baik yang termasuk ke dalam benda hidup
maupun tak hidup.
Contoh faktor abiotik yang ada di ekosistem kolam tersebut adalah air, udara, suhu
udara, pH, batu dan tanah. Adapun yang termasuk ke dalam faktor biotik adalah
ikan, kura-kura, kumbang, rusa, burung, musang, katak dan bakteri.

Di dalam konsep ekologi terdapat tingkatan organisasi kehidupan mulai dari


individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.
Individu adalah makhluk hidup tunggal, contohnya sebatang pohon kelapa, satu
ekor tikus dan seorang manusia.
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berinteraksi pada tempat tertentu,
misalnya serumpun bambu di kebun, sekumpulan kambing di padang rumput.
Komunitas adalah kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di
area tertentu, misalnya seluruh organisme yang ada di sawah terdiri atas padi, tikus,
belalang, burung dan ulat.
Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan
lingkungannya yang saling memengaruhi, misalnya ekosistem danau terdiri atas
organisme dan segala benda yang ada di dalamnya.
Bioma adalah ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi tumbuhan yang
khas, misalnya bioma gurun, bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis.
Biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan .

Terdapat banyak tempat hidup di dalam sebuah bioma. Tempat hidup suatu
organisme disebut dengan habitat. Misalnya di bioma hutan hujan tropis, ada tanah,
sungai, dan pepohonan. Mikrohabitat bahkan lebih spesifik. Misalnya dalam sebuah
pohon, terdapat hewan yang hidup di daun, organisme lainnya mungkin hanya hidup
di batangnya, bahkan di akarnya.

2. Aliran Energi

Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas


kehidupan. Hewan mendapatkan energi dengan cara memakan tumbuhan atau
hewan lainnya. Adapun tumbuhan mendapatkan energi dari cahaya Matahari melalui
proses fotosintesis. Sesuai hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Energi cahaya dari Matahari diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia melalui
proses fotosintesis. Energi tersebut berpindah ke organisme lainnya melalui proses
rantai makanan. Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu
makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan
seperti pada Gambar 6.4.

Berdasarkan Gambar 6.4 tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu


membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Adapun belalang, katak, ular dan
elang disebut konsumen karena mendapatkan makanan dari organisme lainnya.
Belalang berperan sebagai konsumen I, katak sebagai konsumen II, ular sebagai
konsumen III dan elang sebagai konsumen IV (konsumen puncak). Jika semua
makhluk hidup tersebut mati, maka akan diuraikan menjadi senyawa anorganik
melalui proses penguraian oleh organisme dekomposer. Contoh dekomposer
adalah bakteri dan jamur.

Tidak semua energi berpindah dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup
lainnya. Hanya sekitar 10% energi yang berpindah dari satu trofik ke trofik
berikutnya. Lalu kemanakah energi tersebut? Ada energi yang hilang dalam bentuk
panas, ada sebagian energi yang masih tersimpan dalam feses, dan tidak semua
bagian makhluk hidup di makan oleh trofik di atasnya.
Faktanya di lapangan, rantai makanan tidak berdiri sendiri. Beberapa rantai
makanan di dalam suatu ekosistem saling berhubungan membentuk jaring-jaring
makanan seperti pada Gambar 6.5. Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang
terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem.
3. Daur Biogeokimia

Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Air
memiliki siklus seperti pada Gambar 6.6. Air yang ada di permukaan Bumi akan
mengalami penguapan (evaporasi) saat terkena sinar Matahari membentuk awan.
Penguapan air juga terjadi pada daun tumbuhan yang disebut transpirasi.
Selanjutnya awan tersebut akan mengalami kondensasi dan turun ke Bumi dalam
bentuk hujan (presipitasi).

Siklus lainnya yang sering kita temukan di alam adalah siklus oksigen dan
karbon seperti pada Gambar 6.7. Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan
menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dihasilkan
tumbuhan digunakan manusia, hewan dan organisme lainnya dalam proses
respirasi. Respirasi menghasilkan gas karbon dioksida yang dilepas ke udara.
Tumbuhan, hewan dan organisme lainnya yang mati akan diuraikan oleh
dekomposer menghasilkan gas karbon dioksida. Beberapa jasad yang mati akan
menghasilkan fosil berupa bahan bakar. Bahan bakar yang mengandung karbon ini
jika digunakan akan menghasilkan karbon dioksida.
Pada dasarnya siklus materi akan berputar dari makhluk hidup ke lingkungan
dan kembali lagi ke makhluk hidup seperti siklus nitrogen yang disajikan pada
Gambar 6.8. Nitrogen bebas dari udara dapat masuk ke tanah melalui proses fiksasi
oleh bakteri tertentu, misalnya bakteri yang hidup di akar tanaman kacang. Makhluk
hidup yang sudah mati akan dirombak menjadi senyawa amoniak melalui proses
amonifikasi. Amoniak kemudian diubah menjadi senyawa nitrit, kemudian nitrat,
melalui proses nitrifikasi. Nitrat yang terbentuk akan diserap tumbuhan untuk
dijadikan bahan baku pembuatan protein. Sebagian nitrat akan diubah menjadi
nitrogen bebas di udara oleh bakteri melalui proses denitrifikasi.
4. Interaksi Antarkomponen Ekosistem

Ekosistem tersusun atas komponen biotik dan abiotik. Interaksi antar–


komponen ekosistem tidak hanya terjadi antara makhluk hidup saja. Interaksi dapat
juga terjadi antara komponen abiotik dengan abiotik lainnya. Pada paparan
sebelumnya telah dijelaskan interaksi antara komponen biotik dengan abiotik melalui
siklus biogeokimia. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik sudah dijelaskan
melalui proses rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Jenis-jenis interaksi yang
umum terjadi adalah kompetisi, predasi, herbivori, dan simbiosis.

Kompetisi merupakan suatu interaksi yang merugikan kedua makhluk hidup yang
terlibat. Interaksi ini terjadi ketika dua organisme atau bersaing untuk mendapatkan
sumber daya yang sama dan terbatas, misalnya hidup di habitat dan sumber
makanan yang sama. Contohnya adalah persaingan antartumbuhan mendapatkan
cahaya Matahari, nutrisi dan air.

Predasi mengacu pada hubungan yang menguntungkan terhadap satu pihak,


sedangkan pihak lain mengalami kerugian. Predasi merupakan interaksi antara satu
makhluk hidup yang memangsa makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah burung
yang memangsa belalang.
Herbivori merupakan interaksi yang melibatkan antara herbivora dengan produsen.
Salah satu pihak akan dirugikan atau diuntungkan dalam interaksi herbivori ini.
Contohnya adalah belalang yang memakan rumput.

Simbiosis dalam ruang lingkup ini mempelajari mengenai hubungan erat


antarpopulasi yang menempati habitat yang sama.
Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu parasitisme, mutualisme dan
komensalisme. Parasitisme adalah hubungan ketika salah satu organisme yang
disebut parasit mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme lain yang disebut
inang dirugikan. Contohnya adalah benalu yang hidup di pohon serta cacing perut
pada tubuh manusia.

Mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua pihak. Contohnya


adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga.

Komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan salah satu pihak tetapi


pihak lainnya tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian.Contohnya adalah
tanaman anggrek yang menempel pada batang pohon.
Subbab

C. Apa Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan


di Belahan Dunia Lainnya?

Alokasi Waktu : 5 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menjelaskan perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan
di belahan dunia lainnya.
2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan
a) Akses internet
b) Kertas karton untuk mengisi bagan “Sebelum-Sesudah”.
c) Sticky note jika ada
d) Alat tulis

3) Apersepsi
a) Guru meminta pelajar mengidentiikasi lora dan fauna khas daerahnya dalam
bentuk poster yang memuat gambar lora/ fauna khas daerah masing masing
(khas Indonesia), karakteristik dan perilaku unik dari flora/ fauna, persebaran
dan konservasi yang harus dilakukan.
b) Guru meminta perwakilan pelajar mempresentasikan karyanya.
c) Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
(1) Apa perasaan kalian sebagai warga negara Indonesia yang memiliki
keragaman hayati tinggi di dunia?
(2) Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat agar keragaman hayati terjaga?
d) Guru menyamakan persepsi awal bahwa Indonesia merupakan salah satu
negara dengan keragaman hayati tertinggi di dunia. Namun, keragaman hayati
ini dapat terancam eksistensinya karena ulah manusia.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
f) Guru dapat menggunakan tabel “Sebelum-Sesudah” untuk mengamati
perubahan pemahaman pelajar selama proses belajar. Pelajar diminta
menuliskan pemahaman yang mereka dapatkan pada bagian “Sebelum”.
Setelah subbab ini selesai maka pelajar mengisinya kembali pada bagian
“Sesudah”. Setiap pelajar mengisi diagram pengumpul informasi pada bagan
berikut.

g) Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi bagan


“Sebelum-Sesudah” di atas, misalnya sebagai berikut.
(1) Bagaimana keanekaragaman hayati Indonesia menurut Wallace dan Webber?
(2) Apa karakteristik lora dan fauna khas Indonesia Barat dengan Indonesia
Timur?
(3) Bagaimana ancaman deforestasi, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan
terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia?
(4) Apa peranan pelajar Indonesia untuk mencegah hancurnya keragaman hayati
di Indonesia?
h) Pelajar akan mengisi bagian a, b, c, dan d berdasarkan pertanyaan guru. Guru
mendorong pelajar untuk berani mengisi tabel sesuai dengan yang sudah
diketahui. Jika ada yang belum diketahui sama sekali, pelajar dapat menuliskan
dugaan/perkiraannya.
i) Tabel “Sebelum-Sesudah” juga dapat dipasang di pojok kelas, sehingga pelajar
dapat mengunjunginya setiap waktu, untuk memperbarui dan mengisi bagian a',
b', c', dan d' jika ada pemahaman baru yang didapat sehubungan dengan
pertanyaan guru tersebut. Pelajar juga dapat memberi tanda jika ternyata
pemahamannya sejak awal sudah terkonirmasi kebenarannya selama proses
belajar.
j) Guru juga memperkenalkan “Pojok Tanya” yang digunakan untuk menampung
pertanyaan dari pelajar sepanjang proses pembelajaran topik Keanekaragaman
Hayati di Indonesia.
k) Guru mendorong pelajar untuk secara berkala mengunjungi “Pojok Tanya” baik
untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang muncul, atau untuk menjawab
pertanyaan teman berdasarkan informasi yang ditemui saat memperdalam topik
ini. Guru juga mengingatkan pelajar untuk menuliskan sumber informasi saat
menjawab pertanyaan.
l) Pelajar dapat juga menjawab pertanyaannya sendiri jika sudah menemukan
jawabannya. Setiap pertanyaan yang sudah ditempel di “Pojok Tanya” akan terus
berada di sana sampai topik tentang Keanekaragaman Hayati di Indonesia ini
selesai.

Pojok Tanya adalah strategi mengumpulkan pertanyaan dari pelajar di


sepanjang kegiatan pembelajaran. Strategi ini bertujuan agar pelajar terbiasa
menggali rasa ingin tahunya terlebih dahulu sebelum memulai suatu materi.
Secara berkala pelajar dan guru akan mengunjungi Pojok Tanya untuk melihat
perkembangan pembelajaran yang dilakukan, apakah ada pertanyaan yang
sudah ditemukan jawabannya, atau apakah ada pertanyaan lanjutan dari
materi yang dipelajari. Strategi Pojok Tanya menjadi media guru dan pelajar
untuk melakukan releksi berkelanjutan.

4) Aktivitas Utama

a) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil. Guru memaparkan


aturan dan hal-hal yang harus dilakukan pelajar selama diskusi (task harus jelas).
b) Setiap anggota kelompok kecil membaca dan berdiskusi dengan rekannya terkait
dengan keragaman hayati di Indonesia.
c) Diskusi kecil dapat diarahkan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
bagan “Sebelum-Sesudah”.
d) Setiap kelompok juga diharapkan melakukan Aktivitas 6.6.
e) Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-
masing.
f) Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik berupa
poster, infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika media karya
pelajar akan dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan jelas oleh guru.
g) Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat
perbedaan.
h) Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar
diajak untuk berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya
dengan cara memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note
dapat diganti dengan kertas biasa).
i) Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.

5) Pengayaan Aktivitas Utama


Guru dapat memberikan alternatif pembelajaran dengan menonton berbagai video
keragaman hayati di Indonesia seperti pada link youtube LIPI berikut
https://www.youtube.com/watch?v=RVjGe3nzix4.

6) Refleksi
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan relektif seperti berikut.
(1) Adakah informasi baru yang kalian dapatkan?
(2) Bagaimana keragaman hayati di Indonesia?
(3) Bagaimana karakteristik khas dari lora dan fauna khas Indonesia menurut
Wallace dan Webber?
(4) Keterampilan sosial dan spiritual apa saja yang telah kalian dapatkan
setelah mempelajari subbab ini? Guru dapat mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan relektif ini.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi bagan “Sebelum-Sesudah” dan
“Pojok Tanya” untuk memperbarui informasi, mengajukan pertanyaan lain, atau
menjawab pertanyaaan yang sudah ada.

7) Penilaian
a) Rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok.
Guru dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
b) Rubrik penilaian media presentasi
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian media presentasi.
Guru dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masingmasing.

c) Rubrik penilaian Aktivitas 6.6


Ayo Buat Aktivitas 6.6

Data dan Fakta Keanekaragaman Hayati


Secara berkelompok, pilihlah satu tema penyebab terancamnya keaneka-ragaman
hayati di Indonesia, seperti deforestasi, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan. Ikuti
langkah-langkah berikut ini.
1. Carilah data tentang deforestasi, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan di
Indonesia selama 30 tahun terakhir.
2. Untuk mempermudah pencarian, gunakan “google scholar” untuk mencari
referensi.
3. Data disampaikan dalam berbagai bentuk media yang memuat data kejadian,
penyebab kejadian dan ancaman bagi keanekaragaman hayati di Indonesia.
4. Sajikan solusi yang dapat kalian tawarkan untuk mencegah punahnya flora dan
fauna di Indonesia. Jika memungkinkan, sajikan solusi berbasis kearifan lokal yang
telah dikembangkan oleh masyarakat di daerah kalian masing masing.
URAIAN MATERI

C. Apa Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia


Lainnya?

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman


hayati tertinggi di dunia. Banyak makhluk hidup khas yang hanya hidup di Indonesia,
yang tidak ditemukan di belahan dunia lainnya. Identifikasi flora dan fauna khas
daerah kalian masing-masing. Buatlah dalam bentuk poster yang memuat gambar
flora atau fauna khas daerah masing masing, karakteristik dan perilaku unik dari
flora atau fauna, persebaran dan konservasi yang harus dilakukan. Presentasikan di
depan kelas atau dimuat di media sosial atau dunia maya.

1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.


Indonesia memiliki banyak bioma seperti bioma hutan hujan tropis, savana, pantai,
dan padang rumput. Hal ini ditunjang oleh lokasi geografis yang terletak di garis
ekuator yang menerima cahaya Matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang
tinggi. Hutan hujan tropis di Indonesia terkenal memiliki tumbuhan endemik khas
Indonesia, misalnya bunga Rafflesia arnoldi, meranti, cendana, anggrek tebu, daun
payung, damar dan lainnya.
Wallace membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua wilayah, yaitu
fauna wilayah barat (orientalis) dan fauna wilayah timur (australis). Adapun Webber
membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu fauna wilayah
barat, peralihan dan timur. Perhatikan Gambar 6.11 mengenai persebaran fauna di
Indonesia.

fauna yang berada di wilayah timur Indonesia? Apa saja fauna khas Indonesia yang
ada di wilayah barat, peralihan dan timur Indonesia?
2. Ancaman Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Banyak flora dan fauna khas Indonesia yang terancam eksistensinya akibat
kegiatan manusia dan bencana alam, seperti penggundulan hutan (deforestasi),
kebakaran hutan, banjir dan kekeringan. Untuk memperdalam pengetahuan kalian
tentang ancaman keanekaragaman hayati di Indonesia, lakukan Aktivitas 6.6

Subbab

D Bagaimanakah Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem?

Alokasi Waktu : 5 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menganalisis pengaruh manusia terhadap ekosistem.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Akses internet/ sumber informasi lainnya.
b) Kertas karton untuk mengisi bagan “Sebelum-Sesudah.”
c) Sticky note jika ada
d) Alat tulis

3) Apersepsi
a) Guru dapat menyajikan video singkat tentang pengaruh manusia terhadap
ekosistem yang diambil dari sumber kredibel, misalnya LIPI.
b) Guru memberikan kesempatan kepada pelajar untuk bertanya dan
mengemukakan pendapatnya terkait video yang disajikan.
c) Guru menyamakan persepsi awal bahwa manusia berperan penting dalam
kerusakan dan perbaikan ekosistem.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
e) Guru dapat menggunakan tabel “Sebelum-Sesudah” untuk mengamati
perubahan pemahaman pelajar selama proses belajar. Pelajar diminta
menuliskan pemahaman yang mereka dapatkan pada bagian “Sebelum”.
Setelah subbab ini selesai maka pelajar mengisinya kembali pada bagian
“Sesudah”. Setiap pelajar mengisi diagram pengumpul informasi pada bagan
berikut.
f) Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi bagan
“Sebelum-Sesudah” di atas, misalnya sebagai berikut.
(1) Bagaimana hubungan kegiatan pertanian dan produksi pangan terhadap
kerusakan keragaman hayati?
(2) Bagimana hubungan kegiatan manusia dengan kerusakan habitat dan
dampaknya?
(3) Bagaimana hubungan aktivitas manusia dengan polusi?
(4) Bagaimana peran manusia dalam menjaga dan memperbaiki keragaman
hayati?
g) Pelajar akan mengisi bagian a, b, c, dan d berdasarkan pertanyaan guru. Guru
mendorong pelajar untuk berani mengisi tabel sesuai dengan yang sudah
diketahui. Jika ada yang belum diketahui sama sekali, pelajar dapat menuliskan
dugaan/perkiraannya.
g) Tabel “Sebelum-Sesudah” juga dapat dipasang di pojok kelas, sehingga pelajar
dapat mengunjunginya setiap waktu, untuk memperbarui dan mengisi bagian a`,
b`, c`, dan d` jika ada pemahaman baru yang didapat sehubungan dengan
pertanyaan guru tersebut. Pelajar juga dapat memberi tanda jika ternyata
pemahamannya sejak awal sudah terkonirmasi kebenarannya selama proses
belajar.
h) Guru juga memperkenalkan “Pojok Tanya” yang digunakan untuk menampung
pertanyaan dari pelajar sepanjang proses pembelajaran topik pengaruh manusia
terhadap ekosistem.
i) Guru mendorong pelajar untuk secara berkala mengunjungi “Pojok Tanya”, baik
untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang muncul, atau untuk menjawab
pertanyaan teman berdasarkan informasi yang ditemui saat memperdalam topik
ini. Guru juga mengingatkan pelajar untuk menuliskan sumber informasi saat
menjawab pertanyaan.
j) Pelajar dapat juga menjawab pertanyaannya sendiri jika sudah menemukan
jawabannya. Setiap pertanyaan yang sudah ditempel di “Pojok Tanya” akan terus
berada di sana sampai topik tentang pengaruh manusia terhadap ekosistem ini
selesai.
Pojok Tanya adalah strategi mengumpulkan pertanyaan dari pelajar di
sepanjang kegiatan pembelajaran. Strategi ini bertujuan agar pelajar terbiasa
menggali rasa ingin tahunya terlebih dahulu sebelum memulai suatu materi. Secara
berkala pelajar dan guruakan mengunjungi Pojok Tanya untuk melihat
perkembangan pembelajaran yang dilakukan, apakah ada pertanyaan yang sudah
ditemukan jawabannya, atau apakah ada pertanyaan lanjutan dari materi yang
dipelajari. Strategi Pojok Tanya menjadi media guru dan pelajar untuk melakukan
releksi berkelanjutan.

4) Aktivitas Utama
a) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil. Guru
memaparkan aturan dan hal-hal yang harus dilakukan pelajar selama diskusi
(task harus jelas).
b) Setiap anggota kelompok kecil membaca dan berdiskusi dengan rekannya
terkait dengan pengaruh manusia terhadap ekosistem.
c) Diskusi kecil dapat diarahkan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat
dalam bagan “Sebelum-Sesudah”.
c) Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya
masing-masing.
d) Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik
berupa poster, infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika
media karya pelajar akan dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan
jelas oleh guru.
e) Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok lainnya dapat memberikan
tanggapan jika terdapat perbedaan.
f) Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar
diajak untuk berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok
lainnya dengan cara memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada
sticky note dapat diganti dengan kertas biasa).
g) Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan.

5) Refleksi
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan relektif sepert berikut.
(1) Adakah informasi baru yang kalian dapatkan?
(2) Bagaimana pengaruh manusia terhadap ekosistem?
(3) Keterampilan sosial dan spiritual apa saja yang telah kalian dapatkan setelah
mempelajari subbab ini? Guru dapat mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan relektif ini.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi bagan “Sebelum-Sesudah” dan
“Pojok Tanya” untuk memperbarui informasi, mengajukan pertanyaan lain, atau
menjawab pertanyaaan yang sudah ada.

6) Penilaian
a) Rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian aktivitas diskusi
kelompok. Guru dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
b) Rubrik penilaian media presentasi
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian media presentasi. Guru dapat
mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
URAIAN MATERI

D. Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?


Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling mendominasi. Oleh karena
itu, setiap aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu
ekosistem. Diskusikan dengan teman di kelas, apa saja kegiatan manusia yang
dapat memengaruhi ekosistem?

1. Pertanian dan Produksi Pangan

Kegiatan manusia di bidang pertanian turut memengaruhi ekosistem di dunia.


Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi
perairan dan penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme non-target yang
terbunuh akibat penggunaan pestisida.

Pertanian monokultur menyebabkan turunnya keanekaragaman hayati. Banyak


tumbuhan yang disingkirkan dan diganti oleh hanya satu jenis tumbuhan tertentu
(Gambar 6.12). Hal ini diperparah dengan seleksi penggunaan bibit unggul yang
menyebabkan spesies asli suatu daerah akan sulit ditemukan. Banyak spesies asli
Indonesia kalah saing dengan spesies yang sengaja didatangkan dari luar negeri.
Sehingga tidaklah mengherankan beberapa buah-buahan lokal lebih sulit ditemukan
dibandingkan dengan buah impor.

2. Kerusakan Habitat

Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan merupakan salah satu faktor


penyebab hilangnya ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk
diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit.
Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat
kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan
pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan kerusakan habitat.
3. Polusi

Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam


lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah. Kerusakan
lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang berdampak pada
menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan,
pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti
penyakit dan bencana alam.
Banyak aktivitas manusia yang tidak disadari menyebabkan terjadi pencemaran,
misalnya penggunaan kendaran bermotor, membuang sampah sembarangan dan
membuang sisa limbah ke sungai secara langsung (Gambar 6.14).

Dampak dari polusi menyebabkan banyak peristiwa di dunia, misalnya hujan


asam dan pemanasan global. Hujan asam terjadi akibat polutan sulfur oksida dan
nitrogen oksida yang bereaksi dengan air di udara. Hujan asam dapat menyebabkan
hutan rusak, jembatan mudah berkarat dan patung banyak yang rusak.
Adapun pemanasan global terjadi akibat terakumulasinya gas karbon
dioksida di udara sehingga menyebabkan terperangkapnya energi cahaya Matahari
di Bumi. Suhu Bumi menjadi meningkat sehingga kutub mencair, permukaan air laut
naik, musim yang sulit diprediksi dan gagal panen.

4. Konservasi

Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah


dengan melakukan kegiatan konservasi. Kegiatan yang berwawasan lingkungan
dapat memperlambat penurunan keanekaragaman hayati. Beberapa kegiatan
konservasi yang dapat dilakukan di antaranya adalah penggunaan energi alternatif,
daur ulang sampah, pengolahan limbah dan penghijauan (Gambar 6.15). Spesies
yang terancam punah dapat dilestarikan dengan strategi memantau dan melindungi
spesies dan habitatnya, pendidikan, program penangkaran dan bank benih berbagai
macam tumbuhan.

E. Mengapa harus dilakukan konservasi keanekaragaman hayati

Alokasi Waktu : 5 x 40 menit

1) Tujuan Pembelajaran
Pelajar dapat menganalisis mengapa harus dilakukan konservasi
keanekaragaman hayati.

2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Akses internet/ sumber informasi lainnya.
b) Kertas karton untuk mengisi bagan “Sebelum-Sesudah”.
c) Sticky note jika ada
d) Alat tulis
3) Apersepsi
a) Guru dapat menyajikan video singkat tentang kegiatan konservasi yang
diambil dari sumber kredibel, misalnya LIPI.
b) Guru memberikan kesempatan kepada pelajar untuk bertanya dan
mengemukakan pendapatnya terkait video yang disajikan.
c) Guru menyamakan persepsi awal bahwa manusia berperan penting
dalam kegiatan konservasi untuk kehidupan yang lebih baik.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
e) Guru dapat menggunakan tabel “Sebelum-Sesudah” untuk mengamati
perubahan pemahaman pelajar selama proses belajar. Pelajar diminta
menuliskan pemahaman yang mereka dapatkan pada bagian “Sebelum”.
Setelah subbab ini selesai maka pelajar mengisinya kembali pada bagian
“Sesudah”. Setiap pelajar mengisi diagram pengumpul informasi pada
bagan berikut.

f) Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi bagan


“Sebelum-Sesudah” di atas, misalnya sebagai berikut.
a. Apa manfaat konservasi lingkungan?
b. Bagaimana metode konservasi dilakukan?
g) Pelajar akan mengisi bagian a, b, c, dan d berdasarkan pertanyaan guru.
Guru mendorong pelajar untuk berani mengisi tabel sesuai dengan yang
sudah diketahui. Jika ada yang belum diketahui sama sekali, pelajar dapat
menuliskan dugaan/perkiraannya.
h) Tabel “Sebelum-Sesudah” juga dapat dipasang di pojok kelas, sehingga
pelajar dapat mengunjunginya setiap waktu, untuk memperbarui dan
mengisi bagian a', b', c', dan d' jika ada pemahaman baru yang didapat
sehubungan dengan pertanyaan guru tersebut. Pelajar juga dapat memberi
tanda jika ternyata pemahamannya sejak awal sudah terkonirmasi
kebenarannya selama proses belajar.
i) Guru juga memperkenalkan “Pojok Tanya” yang digunakan untuk
menampung pertanyaan dari pelajar sepanjang proses pembelajaran
topik Konservasi Lingkungan.
j) Guru mendorong pelajar untuk secara berkala mengunjungi “Pojok
Tanya”, baik untuk menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang muncul,
atau untuk menjawab pertanyaan teman berdasarkan informasi yang
ditemui saat memperdalam topik ini. Guru juga mengingatkan pelajar
untuk menuliskan sumber informasi saat menjawab pertanyaan.
k) Pelajar dapat juga menjawab pertanyaannya sendiri jika sudah menemukan
jawabannya. Setiap pertanyaan yang sudah ditempel di “Pojok Tanya”
akan terus berada di sana sampai topik tentang Konservasi Lingkungan
ini selesai.

Pojok Tanya adalah strategi mengumpulkan pertanyaan dari


pelajar di sepanjang kegiatan pembelajaran. Strategi ini bertujuan
agar pelajar terbiasa menggali rasa ingin tahunya terlebih dahulu
sebelum memulai suatu materi. Secara berkala pelajar dan guru
akan mengunjungi Pojok Tanya untuk melihat perkembangan
pembelajaran yang dilakukan, apakah ada pertanyaan yang sudah
ditemukan jawabannya, atau apakah ada pertanyaan lanjutan dari
materi yang dipelajari. Strategi Pojok Tanya menjadi media guru dan
pelajar untuk melakukan releksi berkelanjutan.

4) Aktivitas Utama
a) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil. Guru
memaparkan aturan dan hal-hal yang harus dilakukan pelajar selama
diskusi (task harus jelas).
b) Setiap anggota kelompok kecil membaca dan berdiskusi dengan rekannya
terkait dengan konservasi lingkungan.
c) Diskusi kecil dapat diarahkan dengan menjawab pertanyaan yang
terdapat dalam bagan “Sebelum-Sesudah”.
d) Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya
masing-masing.
e) Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang
menarik berupa poster, infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media
lainnya. Jika media karya pelajar akan dinilai maka task-nya harus
disampaikan dengan jelas oleh guru.
f) Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok lainnya dapat memberikan
tanggapan jika terdapat perbedaan.
g) Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas.
Pelajar diajak untuk berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya
kelompok lainnya dengan cara memberikan komentar pada sticky note
(jika tidak ada sticky note dapat diganti dengan kertas biasa).
h) Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.

5) Pengayaan Aktivitas Utama


Guru dapat memberikan alternatif pembelajaran dengan menonton berbagai
video konservasi lingkungan dari sumber yang kredibel.

6) Releksi
a) Guru dapat mengajukan pertanyaan relektif seperti berikut.
(1) Adakah informasi baru yang kalian dapatkan?
(2) Bagaimana manfaat konservasi terhadap keanekaragamn hayati?
(3) Keterampilan sosial dan spiritual apa saja yang telah kalian dapatkan
setelah mempelajari subbab ini?
Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan relektif ini.
b) Guru mengingatkan pelajar untuk mengunjungi bagan “Sebelum-
Sesudah” dan “Pojok Tanya” untuk memperbarui informasi, mengajukan
pertanyaan lain, atau menjawab pertanyaaan yang sudah ada.

7) Penilaian
a) Rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian aktivitas diskusi
kelompok. Guru dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
b) Rubrik penilaian media presentasi
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian media presentasi. Guru
dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
c) Rubrik penskoran peta konsep
8) Kunci Jawaban “Mari Uji Kemampuan Kalian” Subbab E
1. Habitat adalah tempat hidup suatu organisme. Ekosistem adalah suatu sistem
dimana terjadi hubungan (interaksi) saling ketergantungan antara komponen-
komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk hidup maupun yang tidak
hidup. Bioma adalah ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi
tumbuhan yang khas.
2. Fauna Indonesia bagian barat memiliki karakteristik banyak ditemukan mamalia
berukuran besar, terdapat banyak primata, burung berwarna kurang menarik.
Adapun fauna Indonesia bagian timur banyak ditemukan mamalia berkantung,
burung berwarna menarik dan tidak ada primata.
3. Area yang paling tinggi keanekaragaman hayatinya adalah area B. Hal ini
dikarenakan semakin banyak rantai makanan menunjukkan semakin banyak
makhluk hidup yang menempati area tersebut. Selain itu, semakin banyak
rantai makanan yang terbentuk, makajaring-jaring makanan yang menyusun
ekosistem tersebut semakin kompleks sehingga semakin banyak lintasan zat.
Hal tersebut dapat menyebabkan ekosistem semakin mantap
keseimbangannya.
(4) Jawaban siswa akan sangat beragam. Berikut disajikan cara menilai peta
konsep yang dibuat oleh siswa.

9) Proyek
Guru memberikan proyek akhir bab untuk mengasah pemahaman IPA dan
keterampilan proses pelajar di lingkungan sekitar. Diharapkan proyek akhir bab
ini dapat mendukung keterampilan abad ke-21 pelajar yang akan bermanfaat
bagi kehidupannya di masa mendatang. Proyek konservasi lingkungan ini
diharapkan menumbuhkan jiwa peduli lingkungan. Rubrik penilaian untuk poster
yang dibuat pelajar sebagai berikut.
URAIAN MATERI

E. Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman


Hayati?

Gambar 6.16 Harimau Jawa yang telah punah.


Sumber: wikipedia.org/Dre.comandante (2010)

Gambar 6.16 adalah foto harimau jawa. Kalian tidak akan menemukan lagi harimau
jawa di hutan-hutan pulau Jawa. Harimau jawa sebagai hewan khas pulau Jawa
punah sekitar pertengahan 1970 karena perburuan yang masif. Apa perasaan kalian
ketika harimau jawa ini telah punah? Apa yang seharusnya dilakukan oleh
masyarakat Indonesia agar kejadian serupa tidak terjadi pada spesies lainnya?

1. Manfaat Konservasi
Alam telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai
sumber pangan, papan maupun sandang. Namun demikian, manusia sering
melupakan prinsip pengelolaan sumber daya alam. Pengelolaan sumber daya alam
yang tidak bijaksana dapat menyebabkan kelangkaan bahkan kepunahan. Dampak
lainnya adalah banyaknya terjadi bencana alam akibat kerusakan alam, misalnya
banjir bandang dan tanah longsor yang merugikan manusia bahkan harus
kehilangan nyawa.
Kelangkaan dan kepunahan berbagai spesies sangat berpengaruh pada
kelangsungan hidup manusia. Berangkat dari permasalahan tersebut, diperlukan
upaya yang dapat melestarikan kekayaan alam. Upaya tersebut menerapkan konsep
mutualisme antara manusia dan alam yang selanjutnya dikenal sebagai konservasi.
Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan secara
bijaksana untuk menjaga kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan
dan memelihara kualitas keanekaragaman nilainya. Konservasi merupakan suatu
kegiatan memanajemen antara kehidupan manusia dengan sumber daya alam agar
tercipta kehidupan bisa tetap dipertahankan dan dilestarikan.
Manfaat konservasi dapat dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi. Manfaat secara
ekologi adalah terlindunginya keanekaragaman hayati melalui keseimbangan
ekosistem, sehingga terbebas dari ancaman kepunahan. Keseimbangan ekosistem
yang tercipta dapat menghindarkan manusia dari bencana dahsyat, seperti banjir
bandang dan kekeringan. Manfaat secara ekonomi adalah tersedianya sumber
sandang, pangan dan papan yang berkelanjutan. Selain itu jika dikelola dengan baik
maka dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan, misalnya dijadikan sebagai
tempat ekowisata.

2. Metode Konservasi
Secara umum, metode konservasi lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu konservasi
secara in-situ dan eks situ. Metode Konservasi in-situ adalah upaya pelestarian
keanekaragaman hayati, baik berupa flora ataupun fauna, yang dilakukan di habitat
asli spesies tersebut. Lingkungan yang akan menjadi lokasi konservasi harus masih
berada dalam kondisi yang layak dan terjaga untuk dihuni oleh spesies tersebut.
Kawasan yang berfungsi sebagai lokasi konsevarsi secara in-situ antara lain suaka
margasatwa, cagar alam dan taman nasional (Gambar 6.17). Tujuan penetapan
kawasan konservasi adalah untuk mengurangi resiko kerusakan pada habitat
tertentu, sehingga tidak mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna.
Spesies yang ingin dilestarikan adalah makhluk hidup yang mempunyai karakteristik
unik. Konservasi in-situ dilakukan jika jumlah spesies yang akan dilindungi terlalu
banyak dan tidak mungkin untuk dipindahkan. Selain itu, ada spesies yang beresiko
mati jika dipindahkan dari habitat aslinya sehingga cara terbaik adalah dengan
mengkonservasi di habitat aslinya. Maka dari itu lingkungan tersebut harus dijadikan
sebagai kawasan konservasi.
Metode konservasi eks-situ adalah upaya pelestarian keaneragaman hayati yang
dilakukan di luar habitat aslinya. Lingkungan konservasi secara eks-situ merupakan
lingkungan buatan manusia. Konservasi eks-situ menjadi alternatif apabila habitat
asli dari suatu spesies sudah rusak, sehingga tidak layak lagi untuk dihuni dan
apabila ingin mengembalikan fungsinya juga butuh waktu yang lama.
Karakteristik dari habitat buatan adalah wilayahnya tidak terlalu luas dan jumlah
populasi yang dikonservasi tidak terlalu banyak. Lokasi pembuatan habitat buatan
berdekatan dengan pemukiman manusia, sehingga spesies yang dikonservasi tidak
dibiarkan secara liar. Konservasi secara eks-situ dibuat semirip mungkin dengan
habitat aslinya agar tingkat keberhasilan konservasi tergolong tinggi. Contoh bentuk
konservasi eks-situ adalah penangkaran dan kebun binatang (Gambar 6.18).

Mari Uji Kemampuan Kalian

1. Jelaskan perbedaan antara habitat, ekosistem dan bioma?


2. Apa perbedaan karakteristik fauna di Indonesia bagian barat dengan Indonesia
bagian timur?
3. Seorang ilmuwan sedang menentukan jumlah rantai makanan yang ada di
beberapa area berbeda. Di area A, dia menemukan 10 rantai makanan yang
berbeda. Di area B, dia menemukan 50 rantai makanan berbeda. Di area
manakah yang kalian harapkan untuk menemukan keanekaragaman hayati
terbesar? Berikan argumentasi dari jawaban kalian.
4. Buatlah peta konsep tentang materi pelajaran ekologi dan keanekaragaman
hayati Indonesia yang telah kalian pelajari.
Proyek Akhir Bab
Kalian telah menyelesaikan pembelajaran tentang ekologi dan keanekaragaman
hayati Indonesia. Selanjutnya untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan
serta mengasah kepekaan terhadap isu lingkungan, kalian akan melakukan sebuah
proyek konservasi lingkungan di sekitar tempat tinggal atau sekolah masing-masing.
Ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Identifikasi permasalahan terkait ekologi dan keanekaragaman hayati Indonesia


yang terjadi di lingkungan sekitar kalian.
2. Tentukan satu permasalahan yang akan dicarikan solusinya secara berkelompok
di lingkungan tinggal atau sekolah kalian. Jelaskan faktor penyebab
permasalahan tersebut dapat terjadi.
3. Buatlah berbagai macam solusi yang dapat ditawarkan untuk memecahkan
permasalahan tersebut.
4. Tentukan satu jenis solusi terbaik yang akan dijalankan secara berkelompok dan
paparkan alasannya di depan kelompok lainnya.
5. Ajak rekan atau tetangga untuk berpartisipasi dalam kegiatan proyek kalian.
6. Buatlah laporan kegiatan berupa poster yang berisi judul kegiatan, foto kegiatan
dan hasil kegiatan.
7. Presentasikan poster tersebut di depan kelas atau unggah ke media sosial
sebagai sebuah poster kampanye lingkungan.
8. Berilah tanggapan positif terhadap proyek yang dijalankan oleh kelompok lainnya.

Refleksi
Setelah menyelesaikan proyek akhir bab, refleksikan proses pengerjaan yang sudah
dilakukan.
1. Keberhasilan apa yang sudah kalian capai?
2. Adakah hal yang menurut kalian perlu diperbaiki?
3. Hal baru apa yang kalian pelajari dari proses pengerjaan proyek ini?
4. Identifikasi keterampilan sosial dan spiritual yang telah kalian dapatkan setelah
mempelajari bab ini.

TES AKHIR MODUL

1. Gabungan antara komponen biotik dan komponen abiotik dinamakan ...


A. ekosistem
B. komunitas
C. populasi
D. biosfer
2. Tindakan manusia yang dapat merusak lingkungan di antaranya ....
A. mengolah limbah industri agar tidak berbahaya
B. menciptakan alat-alat yang mencemari lingkungan
C. memupuk tanaman dengan kompos
D. menggunakan teknik terasering saat bercocok tanam di lahan yang miring

3. Suatu kelompok makhluk hidup dapat dinamakan populasi jika ....


A. didukung makhluk hidup tak hidup
B. ada proses memangsa
C. terdiri atas makhluk hidup sejenis
D. terdapat aliran energi

4. Satu perbedaan antara produsen dan konsumen adalah ....


A. konsumen bisa berfotosintesis, produsen tidak
B. produsen terdiri atas beberapa tingkat, konsumen tidak
C. konsumen biasanya tumbuhan,produsen biasanya serangga dan plankton
D. produsen mampu membuat makanan sendiri, konsumen tidak

5. Keberadaan tumbuhan sejenis yang ber- aneka ragam dapat digunakan untuk
…. A. menghasilkan bibit unggul
B. memilih jenis yang akan dimusnahkan
C. menciptakan ekosistem baru
D. menjaga rantai makanan

6. meningkatnya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena


burung hantu adalah hewan pemangsa …
A. Daun
B. Padi
C. Tikus
D. Ular

7. Ciri-ciri suatu komunitas adalah ....


A. adanya interaksi dengan komponen abiotik
B. terdapat sekumpulan macam-macam populasi
C. di dalamnya ada proses saling memangsa
D. mulai terdapat peran pengurai dan perombak

8. Faktor abiotik yang tidak terpengaruh oleh sinar matahari adalah ….


A. suhu
B. mineral
C. kelembapan
D. intensitas cahaya
9. Bakteri dan jamur mendapatkan energinya dari makhluk hidup yang sudah
mati, Oleh karena itu, di dalam komunitas, bakteri dan jamur berperan sebagai
....
A. produsen
B. konsumen
C. pengurai
D. perombak

10. Energi tidak selamanya tetap dalam tubuh suatu makhluk hidup melainkan
mengalir dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Aliran energi terjadi
jika terdapat proses ....
A. fotosintesis
B. makan dan dimakan
C. penguraian
D. transfer energi

11. Berikut ini beberapa makhluk hidup dalam sebuah ekosistem ....
1. ayam 3. elang 2. Padi 4. belalang
Urutan rantai makanan yang dapat terjadi pada makhluk hidup tersebut adalah
....
A. 2 -3 - 4 – 1
B. 2 - 4 - 3 - 1
C. 2 - 4 - 1 - 3
D. 3 - 2 - 4 - 1

12. Di dalam kehidupan nyata terdapat hubungan tidak langsung antara harimau dan
tumbuhan. Tumbuhan menghasilkan zat yang diperlukan harimau, yaitu ....
A. zat Oksigen
B. zat karbon dioksida
C. zat karbohidrat
D. zat hidrogen

13. Ekosistem yang ada di seluruh bumi, disebut ....


A. lingkungan
B. dunia
C. biosfer
D. bioma

14. Sapi termasuk herbivor, maka pada piramida berada pada tingkat trofik ....

A. I
B. II
C. III
D. IV
15. Jaring-jaring makanan adalah ....
A. Peristiwa makan-memakan dalam suatu urutan tertentu
B. peristiwa makan-memakan dalam kehidupan
C. sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan
D. peristiwa makan-memakan di lautan

16. Tumbuhan tali putri hidupnya harus pada tanaman lain atau inang. Lama
kelamaan, tanaman inang ini akan mati karena tanaman tali putri ini hidupnya
dengan cara simbiosis …
A. parasitisme
B. mutualisme
C. komensalisme
D. netralisme

17. Dalam hubungan antara dua makhluk hidup, di bawah ini yang tidak termasuk
simbiosis parasitisme adalah …
A. Tali putri yang mebelit tumbuhan lainnya dan mengambil air
B. Kutu kepala yang menempel di kulit kepala
C. Ikan remora yang mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu
D. Benalu yang menyerap sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya

18. Apabila Ananda menanam pohon anggrek pada pohon mangga, maka yang
terjadi adalah pohon mangga tidak terganggu dan juga tidak diuntungkan karena
tanaman anggrek hidupnya dengan cara simbiosis …
A. netralisme
B. parasitisme
C. mutualisme
D. komensalisme

19. Hewan di bawah ini yang makanannnya bergantung pada tumbuhan yaitu …
A. Katak
B. Kucing
C. Cecak
D. Kambing

20. Contoh makhluk hidup di bawah ini yang tidak bersifat parasit yaitu ...
A. Benalu
B. Kutu rambut
C. Cacing perut
D. Angrek
MODUL AJAR VII

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahan : Gerak dan Gaya


Fase / Kelas / Semester : Fase D / 7 / 2

Elemen Capaian : Pemahaman IPA

Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bergotong royong, Bernalar kritis, Kreatif

Tujuan Pembelajaran :

Gerak
Memahami konsep perpindahaan, kecepatan dan percepatan

Gaya
a) Dapat mendeskripsikan konsep kelembaman dan resultan gaya.
b) Dapat menyebutkan macam-macam gaya.
c) Dapat menunjukkan pembuktian Hukum Newton melalui percobaan sederhana yang
manarik.

Kegiatan Pembelajaran 1 ( 4 x 40 menit )

Gerak

Pendahuluan

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan doa .


2. Guru melakukan apersepi

a) Guru dapat memulai pembelajaran dengan bertanya mengenai pengalaman sehari


hari pelajar sebagai berikut.
(1) Bagaimana cara kalian pergi ke sekolah?
(2) Berapa lama waktu yang diperlukan dari rumah hingga ke sekolah?
(3) Jika berjalan kaki, berapa jauh jarak tempuh yang dilalui?

b) Guru mengajukan pertanyaan lebih dalam untuk mengarahkan ke topik yang akan
dipelajari.
(1) Apa yang ada di benak kalian saat mendengar kata kelajuan dan kecepatan?
(2) Apakah perbedaan dua kata tersebut?
(3) Bagaimana mengetahui kelajuan dan kecepatan suatu benda yang bergerak?
c) Guru dapat menggunakan tabel T-I-S untuk mengorganisasikan jawaban pelajar,
tabel ini juga dapat digunakansepanjang topik dipelajari. Tabel T-I-S adalah tabel berisi
3 kolom seperti berikut..

3) Aktivitas Pemantik

a) Guru mengajak pelajar membaca Subbab A tentang perpindahan dan jarak tempuh.
Sambil membaca,pelajar dapat membuat daftar kata baru yang dipelajari dari
bacaan tersebut.

b) [Pengayaan] Guru meminta pelajar secara berpasangan mendiskusikan dari


pengertian perpindahandanjarak tempuh yang sudah diketahui, mana yang menurut
mereka paling menarik dan ingindiketahui lebihlanjut.

c) Guru membahas daftar kata baru yang sudah dicatat pelajar, kemudian memberi
kesempatanpelajaruntukmenuliskan pertanyaan-pertanyaan yang terlintas setelah
membaca tentang informasi tersebut. Pertanyaanyang ditulis dapat ditempelkan
pada kolom I (tengah) pada Tabel T-I-S.

4) Aktivitas Utama
Pada halaman awal guru mengajak pelajar untuk melakukan eksplorasi pengalaman
guna mengetahui pengertian perpindahan dan jarak tempuh. Guru memberikan
informasi yang terperinci perbedaan perhitungan/ mengukur kelajuan dan kecepatan
suatu benda. Sebelumnya guru membantu pelajar untuk memahami gerak relatif . Guru
menjelaskan deinisi percepatan melalui fenomena gerak benda seperti kendaraan di
jalan raya.

5) Refleksi
a) Pelajar mengunjungi kembali Tabel T-I-S, mengecek secara mandiri pertanyaan-
pertanyaan yang mungkin sudah terjawab selama aktivitas utama.
b) Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan seperti, “Jadi apakah kalian
sudah memahami perbedaan kelajuan dan kecepatan?” “Bagaimana caranya sebuah
benda yang bergerak dapat meningkatkan kecepatannya?”
c) Guru mengajak pelajar mengkritisi dan mengevaluasi efektivitas mandirinya ketika
membuat percobaan yang diberikan di kelas. Mengidentiikasi hal-hal yang
menghambat.
Uraian Materi

A. Gerak Benda

1. Perpindahan dan Jarak Tempuh Benda


Besaran - besaran gerak yang pertama kali perlu diketahui adalah posisi, perpindahan
dan jarak tempuh.
Jika rumah kalian sebagai posisi awal dan sebagai titik acuan maka rumah kalian dapat
diberikan angka 0 meter. Adapun posisi sekolah terhadap rumah kalian misalkan
memiliki nilai 100 meter
Dapat dengan mudah kalian hitung total perpindahan kalian dari rumah ke sekolah
adalah sebesar 100 m (100 m – 0 m).
Ungkapan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
Dalam pengertian Sains, jika kalian kembali ke posisi semula saat kalian mulai
bergerak tadi kalian tidak melakukan perpindahan.
Jadi, sebuah benda dikatakan bergerak tergantung dari pengamat dan titik acuan yang
dipergunakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa gerak benda bersifat relatif atau tidak
mutlak.

2. Apakah Kita Semua Bergerak Relatif?


Gerak adalah perubahan jarak dan/atau posisi benda terhadap titik acuan yang
pilih.
Gerak semu adalah benda yang sebenarnya diam namun oleh pengamat teramati
bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak.
Contoh gerak semu yaitu pada saat kita naik bus, pohon-pohonan di tepi jalan seperti
bergerak berlari meninggalkan kita. Padahal sebenarnya, yang bergerak adalah bus
saat kita sedang berada di dalamnya. Jadi kita semua bergerak relatif.

3. Kenapa Waktu Tiba Bisa Berbeda?


Jarak yang ditempuh suatu benda diukur dari seberapa jauh benda itu telah
bergerak dari titik acuan sebagai posisi awal.
Perpindahan adalah seberapa jauh suatu benda berpindah dihitung dari titik awal
acuan, tanpa memperhatikan bentuk lintasan, apakah berkelok-kelok atau lurus.
Semuanya diukur dengan menarik garis lurus dari posisi awal hingga posisi akhir benda
Dengan membandingkan jarak tempuh terhadap waktu, maka akan didapatkan
nilai kelajuan sebuah benda ketika bergerak. Kelajuan dapat ditulis dalam persamaan
berikut.

Kelajuan yang konstan atau bernilai tetap adalah kelajuan gerak suatu benda ketika
setiap bagian jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama .
Laju tetap ini sering disebut laju sesaat. Pada kenyatannya, sangat sulit untuk membuat
sebuah benda melaju dengan konstan dalam waktu yang lama. Untuk itu diperlukan
konsep yang lebih praktis, yang dikenal sebagai kelajuan rata-rata.
Kelajuan rata-rata ialah kelajuan gerak benda yang menempuh jarak perpindahan
tertentu di mana tidak setiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang realatif
sama. Untuk kelajuan rata-rata berlaku persamaan berikut.

4. Apakah Kelajuan Sama Dengan Kecepatan? Kenapa Orang Jarang


Menyebutkan Kelajuan?

Kelajuan adalah seberapa cepat sebuah jarak ditempuh dalam waktu tertentu
tanpa memperhitungkan arah, karena kelajuan termasuk besaran skalar (besaran di
dalam Sains yang hanya memiliki nilai besar dan satuan).
Adapun kecepatan adalah besarnya perpindahan persatuan waktu. Kecepatan adalah
besaran vektor (memiliki nilai besar dan satuan dan juga harus dinyatakan arah
kemana benda tersebut bergerak).

5. Bagaimana Kita Menghitung Kecepatan Sebuah Benda?

Kecepatan rata-rata dapat dinyatakan oleh persamaan berikut.


6. Adakah Faktor Lain Dari Gerak Benda Selain Kecepatan?
Selama bergerak, kecepatan sebuah benda berubah - ubah. Perubahan
tersebut bisa berupa perubahan nilai saja, perubahan arah saja, atau perubahan nilai
dan arah. Perubahan tersebut ada yang cepat dan ada yang lambat. Besaran yang
digunakan untuk mengukur perubahan dinamakan percepatan.
Percepatan adalah besarnya pertambahan kecepatan tiap satuan waktu. Percepatan
dapat dituliskan dengan persamaan berikut.

Untuk gerak dipercepat beraturan nilai a positif. Adapun untuk gerak diperlambat
beraturan nilai a negatif. Contohnya adalah ketika mobil direm saat tiba di sekolah.
Kegiatan Pembelajaran 2 ( 6 x 40 menit )

Gaya

Pendahuluan

1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan doa .


2. Guru melakukan apersepi

a) Guru dapat memulai pembelajaran dengan bertanya mengenai pengalaman sehari


hari pelajar sebagai berikut.
(1) Apa yang menyebabkan suatu benda dapat bergerak?
(2) Kenapa ada benda yang dapat menyeimbangkan diri?

b) Guru mengajukan pertanyaan lebih dalam untuk mengarahkan ke topik yang akan
dipelajari.
(1) Guru selanjutnya dapat membuat suatu percobaan sederhana yang dituangkan di
dalam Aktivitas 4.3.
(2) Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan menarik mengenai hasil
percobaan yang mengajak pelajar untuk berikir cermat seperti: “Kok
bisa ya benda tersebut tidak bergerak sama sekali/ bergeser?”

Aktivitas Utama
a) Guru mengajak pelajar mengamati kegiatan mendorong meja yang
didemonstrasikan di depan kelas.
b) Guru mengajak pelajar untuk mencoba secara mandiri kegiatan Aktivitas 4.4
dan mengarahkan mereka untuk menemukan fenomena yang menarik.

Alternatif Kegiatan
Guru dapat mengajak pelajar untuk mengamati gaya aksi reaksi yang dapat
diamati di sekolah, seperti peristiwa menarik bendera. Mengamati gerak
benda lainnya yang diakibatkan oleh pemberian gaya, seperti gerobak sampah
sekolah yang didorong petugas kebersihan.

Releksi
a) Pelajar mengunjungi kembali Tabel T-I-S, mengecek secara mandiri
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sudah terjawab selama aktivitas
utama dilaksanakan.
b) Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan seperti, “Apa
yang kalian pahami tentang gaya itu?”
c) Guru mengajak pelajar untuk mengevaluasi peran masing-masing
dalam kerja kelompok yang dilakukan. Apa saja yang menghambat dan
mendorong sehingga proyek akhir bab berhasil.
Penilaian

1. Tuliskanlah contoh lain dari gaya aksi-reaksi lainnya dan berikan penjelasan singkat.
2. Jelaskanlah mengapa kotak atau kaleng susu pada Aktivitas 4.4 bergerak-gerak
seperti menari-nari.

Kunci Jawaban :

Aktivitas 4.3

Sulap Menarik Taplak Meja


Pernahkah kalian melihat seorang pesulap menarik taplak meja yang di atasnya banyak
piring dan gelas? Taplak meja tersebut dapat ditarik lepas dengan piring dan gelas tidak
berubah posisi sama sekali. Kalian juga bisa melakukan hal yang demikian dengan
aktivitas sederhana berikut yang lebih aman dan tidak merugikan.
Perhatikan Gambar 4.10 di bawah ini. Kalian dapat mengganti bendanya dengan
benda yang kalian temukan di sekitar. Kira-kira cara menarik kertas atau robekan kain
seperti apa yang membuat benda di atasnya tidak berpindah meski kertas atau kain
telah lepas? Jelaskan hasil analisis kalian kepada Bapak/Ibu Guru di depan kelas.
Aktivitas 4.4

Penyiram Air Yang Menarik

Untuk dapat membuktikan Hukum III Newton kalian dapat membuat percobaan yang
bermanfaat bagi tumbuhan di sekitar kalian. Perhatikan Gambar 4.11 berikut. Bahan
dasar yang kalian perlukan dapat berupa kardus kotak susu atau kaleng susu bekas.
Pikirkanlah bagaimana cara agar kotak susu tersebut menari-nari saat menyiram
tanaman.

URAIAN MATERI

B. Gaya

1. Pengertian Gaya

Gaya adalah sesuatu berupa dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda
bergerak. Tidak hanya itu, gaya juga dapat menyebabkan perubahan arah, bentuk dan
kecepatan sebuah benda.

2. Apakah Gaya Dapat Bernilai Nol?

Gaya dapat merubah arah gerak, maka gaya termasuk besaran vektor. Kalian dapat
melukiskan gaya yang bekerja pada meja tersebut melalui dua garis yang saling
berlawanan. Jika gaya yang diberikan sama besar maka gaya total yang dirasakan
meja saling meniadakan dari arah kanan maupun dari arah kiri.
3. Apakah Paduan atau Resultan Gaya Itu?

Gaya-gaya yang dirasakan oleh meja yang berlawanan arah, kita tuliskan F1 dan –F2.
Tanda minus pada F2 menunjukkan arah berlawanan. Besar gabungan kedua gaya
tersebut adalah jumlah kedua gaya. Hal ini dikenal sebagai paduan gaya/ resultan
gaya. Resultan kedua gaya adalah

Arah dan resultan kedua gaya adalah nol. Jika ada gaya-gaya yang segaris dan searah
lebih dari satu, maka besar resultan gaya-gaya tersebut adalah jumlah semua gaya itu.

4. Macam-Macam Gaya

Ada berbagai maca gaya yang dapat langsung kita rasakan dalam kehidupan sehari-
hari. Dapakah kalian menyebutkan contoh-contoh gaya otot, gaya pegas, gaya magnet,
gaya mesin, gaya listrik, gaya gravitasi dan gaya gesekan?

5. Kenapa Saat Mendorong Meja atau Sebuah Benda Terasa Sedikit Getaran dan
Terdengar Suatu Bunyi?

Peristiwa tersebut adalah akibat dari gaya gesek yang muncul antara kaki meja dengan
lantai.
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling bergesekan
dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek dapat dipengaruhi
oleh kekasaran permukaan benda dan berat benda, tetapi tidak dipengaruhi luas
permukaan benda.

6. Kenapa Ketika Mendorong Benda Pertama Kali Terasa Lebih Berat


Dibandingkan dengan Ketika Mendorong Saat Benda Sudah Mulai Bergerak?

Gaya gesek yang terjadi pada saat benda belum bergerak sama sekali disebut gaya
gesek statis. Adapun gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak disebut gaya
gesek kinetis.
Jadi, pada saat meja kayu yang ditarik belum bergerak, gaya gesek yang timbul adalah
gaya gesek statis. Setelah balok kayu bergerak, antara balok kayu dengan dengan
permukaan meja, lantai atau kaca tetap ada gaya gesek. Gaya gesek tersebut disebut
gaya gesek kinetis.
7. Apakah Gaya Gesek Menguntungkan?

Beberapa contoh berikut adalah gaya gesek yang menguntungkan. Sepatu dan sandal
dari bahan karet yang tidak licin jika dipakai akan menahan pemakainya untuk tidak
terpeleset. Kemudian, ban mobil, ban sepeda motor dibuat dari karet keras dan
bentuknya didesain sehingga akan memperbesar gaya gesek antara ban dengan jalan
raya untuk mempercepat laju kendaraan.

8. Apakah Ada Gaya Gesek yang Merugikan?

Gaya gesek dapat pula menimbulkan kerugian, di antaranya adalah gir dan rantai pada
sepeda motor yang sering bergesekan. Gesekan yang lama akan membuat aus dan
rusak. Usaha untuk mengurangi gesekan yang terjadi dapat dilakukan dengan
memberikan oli sebagai pelicin antarpermukaan.

9. Adakah Hukum yang Melandasi Gaya terhadap Benda?

Benda yang bergerak selalu mengikuti aturan yang sudah pasti. Benda yang dilempar
dalam arah mendatar selalu berberak melengkung ke bawah atau tanah. Benda yang
dilepas dari ketinggian tertentu akan bergerak jatuh kalau tidak ada dorongan lain yang
membelokkan arah gerak benda tersebut. Bumi selalu bergerak mengelilingi Matahari
pada orbit yang sudah tertentu. Paku yang didekatkan ke magnet akan ditarik ke arah
magnet.
Pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1600-an, seorang pemikir sekaligus ilmuan
bernama Isaac Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa.
Newton menemukan bahwa persoalan gerak yang terjadi di alam semesta dapat
diterangkan dengan hanya tiga hukum yang sederhana.

10. Hukum I Newton

Bila resultan atau jumlah gaya-gaya yang bekerja pada benda bernilai nol atau tidak
ada gaya yang bekerja sama sekali pada benda, benda itu akan diam selamanya (tidak
bergerak) atau akan bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap. Fenomena
tersebut dijabarkan dalam Hukum I Newton. Hukum tersebut berbicara tentang konsep
kelembamam benda atau dikenal juga sebagai sifat kemalasan benda untuk merubah
posisinya.

Hukum I Newton pada prinsipnya menginformasikan kepada kita tentang adanya


keberadaan besaran yang dinamai massa. Karena sifat kelembaman ini maka benda
cenderung mempertahankan keadaan geraknya. Keadaan gerak dapat
direpresentasikan atau diterangkan oleh nilai kecepatan. Jadi, secara sederhana sifat
kelembaman suatu benda sebenarnya adalah mengukur kecenderungan benda
mempertahankan kecepatannya.
Semakin besar massa maka benda semakin lembam. Itulah penyebabnya bahwa kita
sangat sulit mendorong benda yang memiliki massa lebih besar daripada benda yang
memiliki massa lebih kecil.
11. Hukum II Newton

Hukum tersebut menyatakan bahwa benda dapat diubah keadaan geraknya jika
pada benda bekerja gaya. Gaya yang bekerja berkaitan langsung dengan perubahan
keadaan gerak benda. Hukum tersebut dikenal dengan nama Hukum II Newton.
Besaran penting dari Hukum II Newton adalah yang disebut sebagai
percepatan. Percepatan sebuah benda sebanding dengan gaya yang diberikan pada
benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda itu. Arah percepatan
sama dengan arah gaya itu.
Ketika kalian mendorong meja di depan kelas dan meja tersebut bergerak sesuai
dengan harapan kalian, maka gerak meja tersebut memenuhi Hukum II Newton yang
dituangkan dalam rumus:

12. Hukum III Newton

Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua juga akan
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah. Hukum yang mengatur
konsep tersebut di atas sering disebut dengan “Hukum Aksi-Reaksi”. Secara sederhana
bunyi Hukum III Newton tersebut menyatakan, “Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang
sama tetapi berlawanan arah”
Perlu ditekankan, bahwa “gaya aksi” dan “gaya reaksi” bekerja pada benda yang
berbeda. Jika benda pertama melakukan gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka
benda kedua melakukan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi arahnya
berlawanan (gaya reaksi). Hukum tersebut mengungkapkan keberadaan gaya reaksi
yang sama besar dengan gaya aksi, tetapi berlawanan arah.
Ungkapan di atas dapat dituliskan dengan rumus,
Soal Test Akhir Pelajaran

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Gaya gesek statis terjadi pada saat ....


A. benda mulai bergerak
B. benda sedang bergerak
C. benda bergerak konstan
D. benda tepat hampir bergerak

2. Benda bergerak karena mendapat ....


A. usaha
B. energi
C. gaya
D. daya

3. Salah satu contoh pemanfaatan gaya gesek adalah ....


A. penggergajian kayu
B. alas sepatu menjadi halus
C. permukaan ban menjadi halus
D. bagian-bagian mesin menjadi aus

4. Benda dikatakan bergerak apabila ....


A. mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan
B. mengalami perubahan tempat
C. berada di suatu tempat
D. berpindah tempat

5. Saat kita naik bus dan melaju kencang dan tiba-tiba direm, maka kita akan terdorong
kedepan, peristiwa ini sesuai dengan hukum ....
A. I Newton
B. II Newton
C. III Newton
D. IV Newton

6. Benda yang tidak mengalami resultan gaya akan tetap diam atau bergerak lurus
beraturan. Hal ini dikenal dengan hukum....
A. I Newton
B. II Newton
C. III Newton
D. IV Newton
7. Gaya berbanding lurus dengan masa dan percepatan. Hal ini sesuai dengan
hukum....
A. I Newton
B. II Newton
C. III Newton
D. IV Newton

8. Secara matematis besarnya gaya dapat dihitung dengan rumus....


A. F= m
B. F = m / a
C. F = a / m
D. F = m . a

9. Ketika benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B juga akan
memberikan gaya yang sama dengan gaya benda A. Konsep ini merupakan hukum ....
A. I Newton
B. II Newton
C. III Newton
D. IV Newton

10. Bila resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, maka
pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....
A. Kecepatan selalu tetap meski waktunya berubah-ubah
B. Percepatannya selalu tetap meski waktunya berubah-ubah
C. Kecepatannya selalu berubah-ubah meski waktunya tetap
D. Percepatannya selalu berubah-ubah meski waktunya tetap

11. Perhatikan kegiatan berikut!


(1) Benda di lantai licin bergerak lebih cepat
(2) Saat direm mendadak, tubuh penumpang terdorong ke belakang
(3) Baling-baling kapal laut mendorong air laut ke belakang, maka kapal bergerak ke
depan
(4) Ketika peluru melesat keluar, senapan terdorong ke belakang
Kegiatan yang sesuai dengan Hukum Newton III ditunjukkan oleh nomor....
A. (3) dan (4)
B. (2) dan (4)
C. (1) dan (3)
D. (1) dan (2)
12. Perhatikan gambar berikut!

Jika anak berbaju biru menarik tali dengan jumlah gaya sebesar 20 Newton dan anak
berbaju merah menarik dengan jumlah gaya sebesar 10 Newton. Apakah yang akan
terjadi....
A. Anak berbaju biru akan menang
B. Mereka tidak akan bergerak sama sekali
C. Anak berbaju merah akan menang
D. Kedua anak akan jatuh

13. Hukum Newton I dikenal dengan istilah....


A. Aksi reaksi
B. Kecepatan
C. Kelembaman
D. Percepatan

14. Diantara peristiwa berikut yang merupakan contoh penerapan Hukum III Newton
adalah....
A. Gerobak yang ditarik dengan gaya tertentu
B. Ketika kita menendang tembok, kaki kita merasa sakit
C. Sebuah mobil yang melaju cepat dan mendadak berhenti
D. Motor yang bergerak tiba-tiba saat di gas

15. Penerapan konsep Hukum III Newton adalah ....


A. Jika benda A memberikan gaya pada benda B, maka benda B akan menberikan
gaya pada benda A
B. Jika benda A memberikan gaya pada benda B, maka benda B akan terdorong
C. Jika benda A tidak memberikan gaya pada benda B, maka benda B akan bergerak
D. Benda A dan B sama-sama tidak memberikan gerak
16. Contoh gaya aksi dan reaksi adalah ....
A. Buah kelapa jatuh dari pohonnya
B. Roda mobil dengan jalan raya
C. Seorang perenang sedang berenang
D. Bermain ketapel

17. Contoh gaya gesek yang menguntungkan adalah, kecuali ....


A`. gesekan antara mesin kendaraan pada torak mesin dan selindernya
B. gesekan rem motor untuk memperlambat
C. ban mobil dibuat bergerigi agar tidak licin
D. gesekan kaki dengan permukaan jalan

18. Dorongan atau tarikan yang dapat membuat benda berpindah tempat atau berubah
bentuk disebut ....
A. gaya
B. gravitasi
C. gerak
D. kecepatan

19. Dua orang mendorong meja bersama-sama ke arah utara. Masing-masing dengan
gaya 250 N. Besar resultan gaya yang dihasilkan adalah ....
A. 250 N ke utara
B. 250 N ke selatan
C. 500 N ke utara
D. 500 N ke selatan

20. Empat buah gaya segaris dengan besar secara berurutan F1 = 10 N, F2 = 15 N dan
F3 = 20 N. Resultan gaya searah adalah....
A. 40
B. 45
C. 50
D. 55
MODUL AJAR V

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahan : Klasifikasi Makhluk Hidup dan Benda


Fase / Kelas / Semester : Fase D / 7 / 2

Elemen Capaian : Pemahaman IPA

Profil Pelajar Pancasila : Bergotong royong

Tujuan Pembelajaran :

1)Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup


2)Melakukan identifikasi makhluk hidup dan benda tak hidup
3)Memahami tujuan klasifikasi makhluk hidup
4)Memahani system taksonomi pada klasifikasi makhluk hidup
5)Memahami system nama ilmiah pada makhluk hidup
6)Melakukan klasifikasi makhluk hidup di lingkungan sekolah
7)Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan kunci determinasi
8)Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan kunci dikotom
9)Memahami system klasifikasi lima kingdom
10)Memahami makhluk hidup dalam kingdom monera
11)Memahami makhluk hidup dengan kingdom Protista
12)Memahami makhluk hidup dengan kingdom fungi
13)Memahami makhluk hidup dengan kingdom plantae
14)Memahami makhluk hidup dengan kingdom animalia

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

Pendahuluan

 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.


 Menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai identifikasi makhluk hidup.
 Guru memberikan pertanyaan “seperti yang kalian ketahui motor dapat bergerak
dan memerlukan bahan bakar untuk bergerak, menurut kalian apakah motor dapat
dikatakan sebagai makhluk hidup?”.
Kegiatan Inti.

 Melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik.


 Mendiskusikan perbedaan makhluk hidup dan benda tak hidup.
 Mendiskusikan ciri-ciri makhluk hidup.
 Melakukan pengamatan berbagai objek di lingkungan sekolah dan
mengelompokkannya.
 Guru membimbing peserta didik menganalisis hasil pengamatannya.
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil pengamatannya kepada teman sejawat.

Penutup.

 Guru dan peserta didik melakukan review bersama tentang pembelajaran.


 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

ASESMEN DIAGNOSTIK

PERTEMUAN 1
Tujuan : mengetahui pemahaman awal peserta didik mengenai pengelompokkan
makhluk hidup.
Bentuk : tes

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tepat !


ASESMEN FORMATIF

PERTEMUAN 1

Tujuan : mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi makhluk hidup


dan benda tak hidup
Bentuk : kinerja / lembar observasi

Petunjuk : lakukan pengamatan berbagai objek di lingkungan sekolah kemudian catat


pada tabel pengamatan. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai.

Berilah kesimpulan terhadap hasil pengamatan


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Lembar observasi guru


Nama peserta didik : ...................................
Rubrik penilaian

• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.


(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok namun cenderung pasif dalam
berinteraksi.
(3) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.

• Aktivitas 2 : Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik makhluk hidup dan


benda tak hidup.
(1) Peserta didik tidak mampu mengidentifikasi karakteristik semua objek pengamatan
dengan tepat.
(2) Peserta didik hanya mampu mengidentifikasi sebagian karakteristik semua objek
pengamatan dengan tepat.
(3) Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik semua objek pengamatan
dengan tepat.

• Aktivitas 3 : Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur) dalam melakukan


pengamatan.
(1) Peserta didik tidak bersikap jujur dalam pengamatan atau menyamakan datanya
dengan data temannya.
(2) Peserta didik bersikap jujur dan menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan apa
yang dia amati.

Pertemuan 2 (3 x 40 menit)

Pendahuluan.

 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.


 Mereview pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
 Guru memberikan pertanyaan “dengan jumlah makhluk hidup yang sangat banyak
jenisnya, menurut kalian bagaimana supaya kita mudah dalam mempelajarinya?”.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang cara klasifikasi makhluk hidup.

Kegiatan inti.

 Peserta didik mendiskusikan tujuan klasifikasi makhluk hidup.


 Peserta didik mendiskusikan cara melakukan klasifikasi makhluk hidup dan
pemberian nama ilmiah.
 Peserta didik secara berkelompok berlatih melakukan klasifikasi makhluk hidup
dengan kunci dikotom dan kunci determinasi.
Penutup.

 Guru dan peserta didik mendiskusikan bersama hasil pekerjaan peserta didik.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.

ASESMEN FORMATIF

PERTEMUAN 2

Tujuan : mengetahui kemampuan peserta didik dalam melakukan klasifikasi makhluk


hidup.
Bentuk : kinerja / lembar observasi
Petunjuk : lengkapilah bagan kunci determinasi di bawah ini. Kemudian buatlah kunci
dikotom dari bagan tersebut.

Kunci Dikotom : .........................................................................................


.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Lembar observasi guru
Nama peserta didik : ...............................

Rubrik penilaian

• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.


(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok namun cenderung pasif dalam
berinteraksi.
(3) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.

• Aktivitas 2 : Peserta didik melengkapi bagan kunci determinasi..


(1) Peserta didik tidak mampu melengkapi bagan kunci determinasi dengan tepat.
(2) Peserta didik hanya mampu melengkapi sebagian bagan kunci determinasi dengan
tepat.
(3) Peserta didik mampu melengkapi bagan kunci determinasi dengan tepat.

• Aktivitas 3 : Peserta didik dapat membuat kunci dikotom.


(1) Peserta didik tidak mampu membuat kunci dikotom dari bagan kunci determinasi.
(2) Peserta didik membuat kunci dikotom dari bagan kunci determinasi dengan kurang
sempurna.
(3) Peserta didik mampu membuat kunci dikotom dari bagan kunci determinasi dengan
tepat.

• Aktivitas 4 : Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur) dalam melakukan


pengamatan.
(1) Peserta didik tidak bersikap jujur dalam pengamatan atau menyamakan datanya
dengan data temannya.
(2) Peserta didik bersikap jujur dan menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan apa
yang dia amati.

Pertemuan 3 (2 x 40 menit)

Pendahuluan.

 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.


 Mereview pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
 Guru memberikan pertanyaan “dalam air kolam yang terlihat jernih itu, apakah
menurut kalian ada organisme yang hidup di dalamnya?”.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang karakteristik kingdom monera dan
protista.

Kegiatan inti.

 Guru menjelaskan kepada peserta didik cara menggunakan mikroskop untuk


pengamatan.
 Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok untuk melakukan
pengamatan dengan mikroskop.
 Guru membimbing peserta didik untuk melakukan pengamatan dengan objek
pengamatan air kolam/selokan dan mengamati makhluk hidup yang ada di dalamnya.
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik kingdom monera.
 Peserta didik mendiskusikan berbagai organisme yang termasuk kingdom monera.
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik kingdom protista.
 Peserta didik mendiskusikan berbagai organisme yang termasuk kingdom protista.

Penutup.

 Guru dan peserta didik melakukan review bersama terhadap kegiatan pembelajaran.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
REFERENSI MATERI

PERTEMUAN 3
KINGDOM MONERA

Kingdom Monera merupakan kelompok makhluk hidup yang tidak memiliki


membran/selaput inti (prokariotik), sehingga antara inti sel dan sitoplasma tidak memiliki
batas yang jelas. Pada umumnya anggota kingdom monera adalah hewan bersel satu
atau makhluk hidup mikroskopis. Kingdom Monera terbagi menjadi dua divisi yaitu alga
biru (Cyanobacteria).

A. Bakteri

Bakteri merupakan organisme prokariot yang hanya dapat dilihat dengan


menggunakan mikroskop. Tubuh bakteri tersusun dari satu sel dan berukuran 4-8
mikron (1 mikron = mm) bentuk sel bakteri ada yang bulat (coccus), batang (basil), dan
spiral (spirillum). Bakteri ada yang bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanan
sendiri) dan heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri). Bakteri autotrof dapat
membuat makanan sendiri dengan melakukan fotosintesis karena bakteri tersebut
memiliki klorofil. Sedangkan bakteri heterotrof mendapatkan makanan dengan cara
parasit dan saprofit. Bakteri parasit memperoleh dengan mengambil dari tubuh induk
atau inangnya, sedangkan bakteri saprofit memperoleh makanan dari mengurai
sampah, bangkai, dan kotoran. Bakteri berkembang biak dengan membelah diri
B. Alga biru (Cyanobacteria)

Cyanobacteria sering disebut alga hijau birukarena warnanya hijau kebiruan,


kadang biasa disebut alga biru. Alga biru hidup di atas tanah, batu, kulit kayu, di air
tawar dan air laut. Tubuhnya ada yang bersel satu ada juga yang berbentuk benang
yang merupakan untaian sel . alga biru termasuk organisme prokariot yang berklorofil
sehingga mampu melakukan fotosintesis (autotrof). Alga biru berkembang biak dengan
membelah diri dan fragmentasi. Contoh alga biru Anabaena, Rivularia, Gleocapsa,
Nostoc, Oscilatoria.

KINGDOM PROTISTA

Kingdom Protista merupakan organisme eukariotik atau memiliki membran


inti. Organisme yang masuk dalam kingdom protista ada yang bersel satu ada juga
yang bersel banyak. Protista secara mudah dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
protista mirip tumbuhan, protista mirip hewan dan protista mirip jamur.

A. Protista mirip tumbuhan (Alga) Protista dalam kelompok ini dikatakan mirip tumbuhan
karena memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis, namun tidak memiliki akar,
batang, daun.

1) Filum alga keemasan (Chrysophyta) Banyak dijumpai di atas permukaan tanah yang
lembab sehingga menyebabkan permukaan tanah berwarna kuning keemasan. Bentuk
tubuh alga ini terdiri dari satu sel dan bentuknya menyerupai perahu. Contohnya adalah
alga kersik atau diatom.
2) Filum Euglenophyta Kelompok Euglenophyta bersel satu dan banyak dijumpai di air
tawar. Bentuknya lonjong dan memiliki cambuk (flagela), bintik mata dan berwarna hijau
karena memiliki klorofil. Organisme ini bergerak aktif seperti hewan dan berklorofil
seperti tumbuhan. Contohnya Euglena viridis.

3) Filum alga coklat (Phaeophyta) Alga coklat hidup di perairan pantai beriklim dingin,
tetapi ada juga yang hidup di perariran tawar. Semua alga coklat merupakan makhluk
hidup bersel banyak. Contohnya Laminaria, Fucus, dan Sargassum.

4) Filum alga merah (Rhodophyta) Alga merah merupakan makhluk hidup bersel
banyak dan mengandung pigmen fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan
fikosianin (biru). Alga merah banyak digunakan dalam industri seperti untuk kosmetik,
cat, es krim, yogurt dan bahan campuran coklat batangan. Contoh alga coklat adalah
Eucheuma spinossum untuk membuat agar-agar.
5) Filum alga hijau (Chlorophyta) Alga hijau banyak dijumpai di air tawar, air laut, di
tanah becek, di atas batu, dan di kolam. Kolam yang banyak ditumbuhi alga hijau
menjadi berwarna kehijauan. Contohnya Chlorella, Spyrogyra, dan Volvox.

B. Protista mirip Hewan (Protozoa)

Protista mirip hewan dibedakan berdasarkan alat geraknya 1) Filum


Rizhopoda . Organisme yang tergolong dalam filum Rizhopoda bergerak dengan kaki
semu atau pseudopodium. Kaki semu merupakan bagian tubuh organisme yang
seakan-akan “menyerupai kaki” yang digunakan untuk bergerak. Organisme yang
termasuk dalam filum ini adalah Amoeba contohnya Amoeba proteus, Entamoeba
histolytica, Entamoeba gingivalis. Amoeba bergerak dan menangkap makanan dengan
menggunakan kaki semu. Kaki semu dijulurkan menuju makanan, diikuti oleh isi sel
sehingga tubuhnya bergerak menuju makanan. Makanannya berupa bakteri atau bahan
orgnaik lainnya. Makanan masuk ke rongga makanan atau vakuola untuk dicerna.
Amoeba berkembang biak dengan membelah diri
2) Filum Ciliata

Organisme dalam filum ciliata bergerak dengan menggunakan silia atau bulu
getar di sekeliling tubuhya. Dapat dianalogikan ciliata seperti kaki seribu. Contohnya
adalah Paramecium yang hidup di air. Paramecium mendapat makanan dengan
memakan bakteri atau organisme lain yang hidup di air. Bakteri atau organisme lain
tersebut masuk melalui mulut sel selanjutnya dibawa ke vakuola untuk dicerna.
Paramecium berkembang biak secara vegetatif (tak kawin) dan generatif (kawin).
Perkembangbikan vegetatif dengan cara membelah diri, sedangkan perkembangbiakan
generatif dengan cara konjugasi.

3) Filum Flagellata

Organisme yang masuk dalam anggota filum flagellata bergerak dengan


menggunakan bulu cambuk atau flagel. Bulu cambuk merupakan semacam ekor pada
organisme bersel satu. Contohnya adalah Trypanosoma yang hidup secara parasit
dalam darah manusia dan vertebrata lainnya. Trypanosoma berkembang biak secara
membelah diri dan ditularkan kepada manusia melalui lalat tse-tse. Manusia yang
terinfeksi akan mengalami penyakit tidur. Penyakit ini banyak terjadi di negara-negara
afrika.
C. Protista mirip jamur

Protista mirip jamur memiliki fase bergerak seperti Amoeba dan berkembang
biak seperti jamur serta tidak memiliki klorofil.

1) Jamur lendir (Myxomycota)

Disebut jamur lendir karena salah satu fase dalam hidupnya berbentuk menyerupai
lendir. Jamur lendir sering terdapat pada sampak kayu lapuk dan serasah daun di
hutan. Jamur lendir mendapatkan makanan secara saprofit. Contohnya Dictyostelium.

2) Jamur air (Oomycota)

Disebut jamur air karena hidup di air, misal di bangkai serangga yang hidup di air.
Jamur air mendapatkan makanan secara saprofit dan jamur ini membentuk spora
kembara (zoospora). Contohnya adalah Saprolegnia.
ASESMEN FORMATIF

PERTEMUAN3
Tujuan : melakukan pengamatan pada air kolam/selokan dengan menggunakan
mikroskop Bentuk : kinerja / lembar observasi Petunjuk : lakukan pengamatan air
kolam/selokan dengan menggunakan mikroskop, kemudian gambarkan hasil
pengamatanmu.
Rubrik penilaian

• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.


(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok namun cenderung pasif dalam
berinteraksi.
(3) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.

• Aktivitas 2 : Peserta didik mampu menggunakan mikroskop dengan benar.


(1) Peserta didik tidak mampu mengoperasikan mikroskop secara tepat.
(2) Peserta didik mampu mengoperasikan mikroskop dengan tepat, namun belum dapat
mengatur pencahayaan atau lensa mikroskop dengan tepat.
(3) Peserta didik mampu mengoperasikan mikroskop dengan tepat, serta dapat
mengatur pencahayaan dan lensa mikroskop sehingga mendapatkan hasil pengamatan
yang baik.

• Aktivitas 3 : Peserta didik mendapatkan hasil pengamatan yang optimal.


(1) Peserta didik tidak mendapatkan hasil pengamatan yang jelas / gelap
(2) Peserta didik mendapatkan hasil pengamatan, namun masih kurang fokus atau
agak gelap. Peserta didik mendapatkan hasil pengamatan yang jelas dengan tingkat
kecerahan dan fokus yang tepat.
• Aktivitas 4 : Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur) dalam melakukan
pengamatan.
(1) Peserta didik tidak bersikap jujur dalam pengamatan atau menyamakan datanya
dengan data temannya.
(2) Peserta didik bersikap jujur dan menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan apa
yang dia amati.

Pertemuan 4 (3 x 40 menit)

Pendahuluan.

 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.


 Mereview pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
 Guru memberikan pertanyaan “menurut kalian, serabut putih pada tempe itu
sebenarnya apa?”.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang karakteristik kingdom fungi, plantae, dan
animalia.

Kegiatan inti.

 Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok untuk melakukan


pengamatan dengan mikroskop.
 Guru membimbing peserta didik untuk melakukan pengamatan hifa jamur pada
tempe.
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik kingdom fungi.
 Peserta didik mendiskusikan berbagai organisme yang termasuk kingdom fungi.
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik kingdom plantae.
 Peserta didik mendiskusikan berbagai organisme yang termasuk kingdom plantae.
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik kingdom animalia.
 Peserta didik mendiskusikan berbagai organisme yang termasuk kingdom animalia.

Penutup.

 Guru dan peserta didik melakukan review bersama terhadap kegiatan pembelajaran.
 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
REFERENSI MATERI

PERTEMUAN 4
KINGDOM FUNGI

Jamur (fungi) termasuk organisme eukariot yang tidak mempunyai klorofil.


Dinding selnya tersusun atas zat kitin, kitin merupakan zat seperti pada kulit udang dan
kepiting. Tubuh jamur terdiri dari satu sel atau berbentuk benang yang disebut hifa. Hifa
tumbuh bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Fungi
berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual
dengan membentuk spora, bertunas dan fragmentasi hifa, fungi yang memiliki kotak
spora disebut sporangium. Sedangkan perkembangan secara seksual terjadi dengan
meleburnya dua hifa dari jamur berbeda untuk membentuk zigot.

 Divisi Zygomycota (Jamur Zigot) Contoh dari divisi ini adalah jamur tempe Rizhopus.
Hifa jamur ini bersekat melintang. Jika tempe disinpan beberapa hari maka hifa jamur
tampakserbuk berwarna kehitaman, serbuk tersebut merupakan spora yang baru keluar
dari kotak spora. Spora tumbuh menjadi hifa baru.

 Divisi Ascomycota (Jamur Askus) Divisi jamur ini berkembang biak secara seksual
dan aseksual. Ascomycota menghasilkan spora sebagai hasil dari perkembangbiakan
seksual. Ascomycota dapat ditemukan pada makanan busuk, warnanya ada yang
merah, cokelat atau hijau. Contohnya digunakan dalam pembuatan produk makanan
misalnya kecap, tahu, oncom, roti. Contoh jamur ascomycota Neurospora crassa,
Saccharomyces cerevisiae, Penicillium chrysogenum.
 Divisi Basidiomycota (Jamur Basidium) Contoh jamur divisi ini adalah jamur merang,
jamur kuping, jamur kayu. Umumnya berukuran makroskopis (dapat dilihat mata).
Bentuk jamur ada yang seperti payung/tudung dan berkembang biak dengan spora

 Divisi Deuteromycota Deuteromycota sering disebut jamur tak sempurna. Divisi ini
sebenarnya merupakan kelompok sementara, jika dikemudian hari ditemukan cara
perkembangbiakan Deuteromycota maka akan dimasukkan ke divisi yang sesuai.
Contohnya Monilia sitophila.

KINGDOM PLANTAE

 Lumut (Bryophyta) Lumut tidak memiliki akar sejati, tetapi memiliki akar semu
atau rizhoid, lumut banyak dijumpai disekitar kita misalnya di atas tebing, kulit kayu,
tembok basah atau di atas pohon. Lumut berkembang biak secara seksual dan
aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan cara fragmentasi dan
pembentukan tunas, sedangkan secara seksual dilakukan melalui peleburan gamet
jantan dan gamet betina.
 Divisi lumut hati (Hepaticophyta) Lumut hati belum bisa dibedakan antara
akar, batang, dan daun (talus). Lumut hati memiliku bentuk talus menyerupai bentuk
hati. Contoh dari lumut hati adalah Marchantia.

 Divisi lumut tanduk (Anthocerotophyta) Lumut tanduk memiliki bentuk talus


yang meruncing seperti “tanduk”. Contohnya Anthoceros

 Divisi lumut sejati (Bryophyta) Contohnya Polytrichum dan Spaghnum

 Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku memiliki ciri sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ikatan
pembuluhnya berupa xylem dan floem. Ciri utamanya adalah daun muda yang
menggulung. Pada daun tumbuhan dewasa di permukaan bawah terdapat bintik
berwarna coklat yang disebut sorus atau kotak (kantung) spora. Daun tumbuhan paku
yang memiliki sorus disebut daun fertile atau sporofil, sedangkan daun yang tidak
memiliki sorus disebut daun steril (mandul).
1) Divisi Psilophyta Paku dari divisi ini tidak memiliki akar dan daun sejati. Contohnya
Psilotum sp.

2) Divisi Lycophyta Kelompok padku pada divisi ini memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Contohnya Lycopodium dan Selaginella.

3) Divisi Sphenopyta
Pada batangnya terdapat buku-buku atau sekat (seperti rebung) dan terdapat daun
berupa sisik yang melingkari buku. Contohnya Equisetum (paku ekor kuda)
4) Divisi Pterophyta

Disebut juga tumbuhan paku sejati, banyak dijumpai di tempat lembab atau becek dan
bentuknya beraneka ragam. Contohnya suplir (Adiantum) dan tumbuhan paku tiang.
Paku tiang memiliki batang besar seperti tumbuhan palem. Tumbuhan paku ada yang
hidup di alam bebas dan ada juga yang hidup epifit di atas pohon. Hidup epifit adalah
hidup menumpang tetapi tidak merugikan tumbuhan inang.

 Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan biji berbeda dengan lumut atau tumbuhan paku. Tumbuhan biji
menghasilkan biji yang terbentuk melalui proses pembuahan/fertilisasi. Biji dihasilkan
oleh alat perkembangbiakan yaitu bunga. Struktur akar tumbuhan berbiji ada yang
berupa akar tunggang maupun akar serabut.

1) Divisi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)

(a) Kelas Cycadophyta Anggota kelas ini memiliki bentuk seperti pohon palem,
batangnya tidak bercabang dan dapat tumbuh hingga 10 meter serta berakar serabut.
Daunnya terletak di ujung batang dan helaian daunnya berbentuk pita. Daun yang
masih muda menggulung seperti daun tumbuhan paku. Contohnya adalah pakis haji
atau Zamia.
(b) Kelas Gnetophyta Contoh Gnetophyta adalah tanaman melinjo (Gnetum gnemon)
daunnya adak lebar dengan tulang daun menyirip.

(c) Kelas Coniferophyta

Contohnya adalah tumbuhan pinus atau tusam (Pinus merkusii) batangnya lurus dan
tingginya dapat mencapai 40 meter. Dalam satu pohon terdapat rujung jantan dan
betina yang letaknya terpisah. Contoh lain kelas ini adalah tumbuhan balsam dan
damar

Gambar 15. Coniferophyta (sumber : Syamsuri dkk, 2007)

(d) Kelas Ginkgophyta

Tumbuhan ini berupa pohon dan biasanya tingginya 15-20 meter. Hanya ada satu jenis
tumbuhan kelas ini yang masih ada yaitu Ginko biloba, daunnya berbentuk kipas dan
berasal dari daratan cina.
2) Divisi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

(a) Kelas monokotil (Monocotyledonae)

(1). Suku rumput-rumputan (Gramineae)

Daunnya berbentuk pipa dengan tulang daun dan urat daun sejajar, serta mempunyai
pelepah daun yang membungkus batang. Batang berbentuk silindris, agak pipih, atau
persegi dengan ruas-ruas yang tampak jelas. Bunganya berbentuk bulir dan
penyerbukan biasanya dibantu angin. Contohnya padi (Oryza sativa), jagung (Zea
mays), gandum (Triticum sativum)

(2). Suku palem (Palmae)

Daunnya besar dan agak kasar, ada daun yang seperti kipas dengan pelepah daun
atau pangkal daun melebar. Batang tidak bercabang, terdapat bekas daun seperti
cincin. Bunga berupa tongkol dan terletak pada ketiak daun dan atau pada ujung
batang. Contoh kelapa (Cocos nucifera), enau (Arenga pinnata), sagu (Metroxylon
sagu)

(3). Suku pisang-pisangan (Musaceae)

Daunnya memiliki tulang daun menyirip, mempunyai pelepah yang membungkus


batang. Batangnya merupakan batang semu, disebut batang semu karena merupakan
kumpulan pelepah daun yang membungkus batang, sedangkan batang yang
sebenarnya tidak tampak. Bunganya berupa bunga majemuk dalam satu tandan
terdapat banyak bunga. Contoh pisang raja, pisang tanduk, pisang emas, pisang kipas
(pisang kipas sebagai tanaman hias)
(4). Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae)

Memiliki akar rimpang, daun berdaging dengan tepi rata dan terletak seling dua baris.
Pangkal batang membesar untuk menyimpan air. Satu bunga memiliki alat kelamin
jantan dan betina. Contoh anggrek, vanili (Vanilla planifolia)

(5). Suku empon-emponan (Zingiberaceae)

Memiliki pelepah yang membentuk batang. Letak daun berseling atau tersusun spiral.
Rimpang tempat tumbuh batang menjalar di dalam tanah. Memiliki alat kelamin jantan
dan betina dalam satu bunga. Mahkota terdiri dari tiga helai, memiliki bibir yang
menghadap benang sari, kelopaknya berbentuk tabung. Contoh jahe, kunyit, lengkuas

(b) Kelas dikotil (Dicotyledonae)

(1). Suku getah-getahan (Euphorbiaceae)

Mempunyai getah berwarna putih susu, buahnya merupakan buah kendaga, beruang
tiga dan tulang daun menjari. Contohnya karet (Hevea brasiliensis), ubi kayu (Manihot
utilissima), jarak (Ricinus communis)

(2). Suku kacang-kacangan (Papilionaceae)

Bunga berbentuk kupu-kupu(papilion) dengan 5 daun mahkota, benang sari berjumlah


10 buah yang merupakan benang sari dua tukal, akarnya terdapat bintilbintil yang
mengandung bakteri Rizhombium radiciola yang dapat mengikat nitrogen dari udara
bebas, buah berbentuk polongan dengan biji yang berbentuk bulat atau lonjong. Contoh
kacang hijau, kedelai, kacangpanjang, buncis dan lainnya.

(3). Suku terung-terungan (Solanaceae)

Bentuk bunga seperti terompet atau bintang, kelopak dan mahkota bunga berjumlah
lima helai dan saling berlekatan, putik hanya satu, benang sari 5 buah, buah berupa
buah buni yaitu buah yang berdaging. Contohnya kentang, terung, tomat, cabai, dan
tembakau.

(4). Suku jambu-jambuan (Myrtaceae)

Kebanyakan berupa perdu, dan ada pula berupa pohon kayu, latak daun berhadapan,
mahkota bunga kecil dan mempunyai banyak benang sari, buahnya berupa buah buni.
Contoh cengkeh (Eugenia aromatica), jambu biji (Psidium guajava), jambu air (Eugenia
aquea), jambu bol (Eugenia mallaccensis)
(5). Suku sembung-sembungan (Compositae)

Memiliki bunga majemuk yaitu dalam satu tangkai terdapat banyak bunga tunggal.
Contoh bunga matahari (Helianthus annuus), bunga aster, bunga dahlia.

KINGDOM ANIMALIA

Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang kingdom animalia dibagi menjadi


Vertebrata dan Avertebrata. Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang
belakang, sedangkan Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki
tulang belakang.

AVERTEBRATA

1. Filum Porifera (hewan berpori)

Hewan berpori sebagian besar hidup di laut, beberapa hidup di air tawar.
Bentuknya seperti tabung dan melekat pada dasar perairan . air masuk kedalam tubuh
porifera melalui pori-pori tubuh damoai kerongga dalam dan membawa palnkton
sebagai makanannya. Porifera berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan seksual dengan pembuahan ovum oleh sperma, sedangkan
aseksual dengan membentuk kuncup yang tumbuh bergerombol di dekat induknya dan
membentuk koloni. Contohnya adalah Euspongia dan Sycon.
2. Filum Cnidaria

Cnidaria memiliki mulut di bagian atas tubuh yang dilanjutkan ke perut, dan
tidak memiliki anus. Sisa makanan dimuntahkan kembali lewat mulut. Disekitar
mulutnya terdapat tentakel yang berguna untuk menangkap makanan. Cnidaria hidup
diperairan baik laut maupun air tawar. Cnidaria dikelompokkan menjadi beberapa kelas
yaitu

 Hydrozoa, contohnya Hydra


 Schypozoa, contohnya ubut-ubur
 Anthozoa, contohnya mawar laut (Anemon laut)

3. Filum Ctenophora

Hewan yang termasuk Ctenophora hidup di laut, hewan ini menggunakan silia
(semacam bulu disekitar tubuhnya) untuk bergerak. Tubuhnya berbentuk bulat atau
oval. Hewan ini memiliki satu mulut untuk memasukkan makanan dan dua anus untu
pengeluaran. Hewan ini sering disebut ubur-ubur kipas

4. Filum Platyhelminthes (cacing pipih)

Cacing pipih memiliki bentuk tubuh yang pipih. Cacing pipih ada yang hidup
bebas di air tawar atau laut, ada juga yang menjadi parasit dalam tubuh hewan atau
manusia.
(a) Kelas Turbellaria (cacing berbulu getar)

Turbellaria memiliki bulu getar di permukaan tubuhnya, contohnya adalah Planaria


berwarna coklat kehitaman dengan panjang tubuh 3-5 cm. planaria hidup di perairan
dan menjadi indikator kualitas air. Jika suatu perairan banyak terdapat planaria maka
perairan tersebut belum tercemar. Planaria berkembang biak dengan cara fragmentasi
atau pemutusan anggota tubuhnya.
(b) Kelas Trematoda (cacing isap)
Cacing isap memiliki alat penghisap untuk menghisap makanan dari tubuh inangnya.
Cacing isap hidup parasit di hati hewan seperti sapi kambing, domba. Contohnya
adalah cacing hati (Fasciola hepatica)

(c) Kelas Cestoda (cacing pita)

Cacing pita memiliki bentuk pipij dan panjang. Cacing pita hidup parasit pada usus
manusia atau hewan vertebrata lainnya. Kepalanya kecil dan memiliki kait untuk
mengaitkan diri pada dinding usus. Dibelakang kepala (skoleks) terdapat leher dan
tubuh yang bersegmen-segmen. Bagian leher senantiasa membentuk segmen baru
(proglotid), segmen paling akhir berisi telur. Setiap segmen dapat hidup sendiri-sendiri,
yaitu dapat menghisap makanan melalui permukaan tubuh, bernafas, mengeluarkan
zat sisa, dan bereproduksi. Ada dua jenis cacing pita yang dihidup pada manusia yaitu
Taenia saginata (inang perantara sapi) dan Taenia solium (inang perantara babi)

5. Filum Nematoda (cacing gilik)

Cacing gilik berbentuk gilik atau bulat panjang, ada yang hidup bebas ada
yang hidup parasit.

 Enterobilus vermicularis (cacing kremi)

Cacing kremi memiliki panjang sekitar 1 cm, dengan kedua ujung tubuh meruncing dan
berwarna putih. Biasanya bertelur di sekitar dubur penderita. Telur cacing kremi dapat
menyebar melalui tangan penderita (karena menggaruk dubur yang gatal), atau lewat
debut, yang kemudian dari keduanya menempel pada makanan.
 Ascaris lumbricoides (cacing usus)

Cacing usus berwarna merah dengan panjang hingga 20 cm. telur cacing keluar
bersama kotoran penderita. Telur cacing dapat masuk dalam tubuh manusia melalui
makanan. Dalam usus telur berkembang menjadi larva, yang kemudian menerobos
didnding usus untuk masuk dalam aliran darah yang kemudian terbawa ke jantung dan
paru-paru. Di paru-paru larva bergerak menuju batang tenggorokan, jika tertelan larva
masuk ke dalam usus dan bekembang menjadi cacing baru. Adanya cacing usus
membuat tubuh penderita menjadi kurus dan perutnya buncit. Kadang larva cacing usus
mencapai otak lewat aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan saraf hingga
kebutaan.

 Ancylostoma duodenale (cacing tambang)

Cacing tambang memiliki kait untuk mencekram usus penderita, cacing ini menghisap
darah penderita sehingga mengakibatkan kekurangan darah. Telur cacing dikeluarkan
melalui feses penderita. Di tanah yang becek telur berkembang menjadi larva dan dapat
hidup berbulan-bulan. Jika ada orang yang tanpa alas kaku, maka larva tersebut akan
masuk menerobos melakui kulit kaki, kemudian menuju jantung dan paru-paru,
kemudian ketenggorokan. Jika tertelan akan masuk ke usus dan larva berkembang
menjadi cacing baru.

6. Filum Annelida (cacing gelang)

Cacing ini tubuhnya berbuku-buku, contohnya adalah cacing tanah (Lumbricus


terestris) dan Pheretima sp. Cacing tanah adalah hewan yang hermaprodit, karena satu
individu dapat menghasilkan sperma dan ovum. Meskipun demikian cacing tanah
memerlukan individu lain untuk perkawinan, hal ini dikarenakan walaupun dalam satu
tubuh terdapat sperma dan ovum tetapi tidak masak bersamaan. Contoh lain cacing
gelang adalah lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemadipsa sp).

7. Filum Mollusca (hewan lunak)

Hewan ini tubuhnya lunak, tidak berbuku-buku dan terbungkus cangkang dari
zat kapur.

(a) Kelas Pelecypoda Palecypoda atau kerang-kerangan, memiliki kaki yang pipih yang
dapat dijulurkan keluar untuk bergerak yang disubut bivalvia. Contohnya kerang mutiara

(b) Kelas Gastropoda (gastros=perut, podos=kaki) merupakan hewan yang bergerak


dengan perutnya. Contohnya adalah bekicot. Bekicot merupakan hewan yang
hermaprodit seperti cacing tanah.
(c) Kelas Cephalopoda (cephal=kepala, podos=kaki) yaitu hewan yang bergerak
dengan tentakel yang ada dikepalanya. Selain untuk bergerak tentakel juga digunakan
untuk menangkap mangsa. Contohnya cumi-cumi.

8. Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)

Memiliki tubuh yang penuh dengan duri dan semuanya hidup di laut, selain
mempunyai duri ciri lainnya mempunyai organ berjumlah lima atau kelipatannya.

(a) Kelas Asteroidea (bintang laut)


Memiliki bentuk menyerupai bintang, makanannya adalah kerangkerangan.
(b) Kelas Ophiuroidea (bintang ular laut)
Memiliki lengan yang panjang, kulit bintang ular laut tersusun dari zat tanduk
(c) Kelas Echinoidea (landak laut)
Berbentuk bulat, memiliki organ tubuh berjumlah lima atau kelipatannya dan permukaan
tubuhnya penuh dengan duri. Contohnya adalah bulu babi
(d) Kelas Crinoidea (lili laut)
Memiliki bentuk seperti tumbuhan (mirip bunga lili), tubuhnya tersusun atas zat kitin dan
melekat pada dasar perairan.
(e) Kelas Holothuroidea (mentimun laut)
Mentimun laut memiliki kulit yang lunak dan tidak berduri. Ada yang dapat dimakan
yaitu teripang

9. Filum Arthropoda (hewan kaki berbuku-buku)


(arthros=buku, podos=kaki) hewan filum ini memiliki ciri mempunyai kaki yang berbuku-
buku.
(a) Kelas Insecta (serangga)
Anggota kelompok hewan ini memiliki enam kaki (Hexapoda). Tubuhnya terdiri dari
kepala, dada, dan bagian belakang. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki.
Tubuh bagian belakang tidak berkaki dan ada yang memiliki sayap. Selama hidupnya
serangga mengalami metamorfosis pada tubuhnya, baik sempurna dan tak sempurna.
Contohnya belalang, lalat, kecoa dll

(b) Kelas Crustaceae


Contohnya adalah udang dan kepiting. Berkaki sepuluh, kulitnya keras tersusun atas
zat kitin. Mempunyai kepala dan dada bersatu (sefalotoraks) dan badan belakang
(abdomen)
(c) Kelas Myriapoda (berkaki banyak)
Tubuh hewan ini terdiri dari kepala dan badan belakang tanpa memiliki dada, dan
disetiap ruas tubuhnya yang memanjang terdapat kaki. Contohnya kelabang dan
keluwing. Pada kelabang setiap ruas tubuhnyaterdapat sepasang kaki, sedangkan pada
keluwing setiap ruas tubuhnya terdapat dua pasang kaki.
(d) Kelas Arachnida (laba-laba) Contohnya adalah laba-laba. Tubuhnya terdiri dari
kepala-dada (menyatu) dan badan belakang. Pada kepala dada terdapat empat pasang
kaki, sedangkan badan belakang tidak terdapat kaki. Contoh lainnya adalah
kalajengking.

VERTEBRATA

Semua hewan yang memiliki tulang belakang masuk pada vertebrata. Hewan
vertebrata memiliki struktur tubuh yang lebih komplek dibandingkan avertebrata. Semua
hewan vertebrata berkembang biak secara seksual, yaitu peleburan sel sperma (jantan)
dan ovum (betina). Proses pembuahan (fertilisasi) pada vertebrata ada yang terjadi di
luar tubuh (fertilisasi eksternal) seperti ikan dan katak, dan adajuga pembuahan yang
terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal) seperti pada kucing, ayam dan burung.

(a) Kelas Amfibi

Amfibi merupakan hewan peralihan antara hewan air dan darat. Sebagian daur
hidupnya ada di air, dan sebagian lagi ada di darat. Tubuhnya diselubungi kulit yang
berlendir. Telur amfibi lang menetas akan menjadi larva yang bernafas dengan
menggunakan insang dan hidup di air. Setelah dewasa amfibi hidup di darat dan
bernafas dengan menggunakan paru-paru. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (suhu
tubuhnya mengikuti suhu lingkungan). Contoh amfibi adalah katak.

Amfibi dibagi menjadi 3 ordo, yaitu :


• Ordo Urodela, amfibi di ordo ini ada yang bernafas dengan insang sampai dewasa
seperti salamander.
• Ordo Anura, contohnya katak hijau (Rana pipiens) dan kodok darat (Bufo terrestris)
• Ordo Apoda, memiliki ciri tidak berkaki dan tubuhnya bulat memanjang seperti cacing.
Contohnya Ichthyosis glutinous.

(b) Kelas Pisces

Kelas pisces merupakan kelas ikan, yang secara umum memiliki ciri tubuhnya
ditutupi oleh sisik yang tersusun dari zat kapur dan berlendir. Ikan bergerak dengan
menggunakan sirip dan disebelah kiri kanan terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai
alat keseimbangan. Ikan bernafas dengan insang dan perkembangbiakannnya secara
eksternal. Pisces juga termasuh hewan poikiloterm seperti amfibi. Pisces dibagi menjadi
dua kelompok yaitu ikan tulang rawan (Chondrichthyes) seperti ikan pari dan ikan cucut.
Dan kelompok ikan tulang sejati (Osteichthyes) seperti ikan tongkol, lele, dan bandeng.
(c) Kelas Reptilia

Reptilia merupakan hewan darat yang bergerak dengan cara melata atau
dengan sepasang tungkai depan dan sepasang tungkai belakang. Pada ular tungkainya
mengecil, namun pada beberapa jenis ular masih terdapat sisa tungkainya. Reptilia
bernafas dengan paru paru dan termasuk hewan poikiloterm.

Reptilia dibagi menjadi 4 ordo, yaitu :


• Ordo Squamata, ordo ini dibagi menjadi dua subordo yaitu subordo kadal (Lacertilia)
seperti kadal, bunglon dan komodo. Dan subordo ular (Ophidia) seperti ular laut, ular
pohon.
• Ordo Chelonia, memiliki ciri tubuhnya memiliki perisai sebagai pelindung. Contohnya
kura-kura air tawar (Chelydra serpentia) dan penyu (Chelonia mydas).
ASESMEN FORMATIF

PERTEMUAN 4
Tujuan : melakukan pengamatan pada jamur tempe
Bentuk : kinerja / lembar observasi
Petunjuk : lakukan pengamatan tempe dengan menggunakan mikroskop, kemudian
gambarkan hasil pengamatanmu.
Rubrik penilaian

• Aktivitas 1 : Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok.


(1) Peserta didik tidak dapat bekerja dalam kelompok.
(2) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok namun cenderung pasif dalam
berinteraksi.
(3) Peserta didik dapat bekerja dalam kelompok dan aktif dalam berinteraksi.

• Aktivitas 2 : Peserta didik mampu menggunakan mikroskop dengan benar.


(1) Peserta didik tidak mampu mengoperasikan mikroskop secara tepat.
(2) Peserta didik mampu mengoperasikan mikroskop dengan tepat, namun belum dapat
mengatur pencahayaan atau lensa mikroskop dengan tepat.
(3) Peserta didik mampu mengoperasikan mikroskop dengan tepat, serta dapat
mengatur pencahayaan dan lensa mikroskop sehingga mendapatkan hasil pengamatan
yang baik.

• Aktivitas 3 : Peserta didik mendapatkan hasil pengamatan hifa pada jamur tempe.
(1) Peserta didik tidak mendapatkan hasil pengamatan yang jelas / gelap
(2) Peserta didik mendapatkan hasil pengamatan hifa pada jamur tempe, namun masuh
kurang fokus atau kurang terang. Peserta didik mendapatkan hasil pengamatan hifa
pada jamur tempe dengan jelas dan terang.
• Aktivitas 4 : Peserta didik menerapkan sikap ilmiah (jujur) dalam melakukan
pengamatan.
(1) Peserta didik tidak bersikap jujur dalam pengamatan atau menyamakan datanya
dengan data temannya.
(2) Peserta didik bersikap jujur dan menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan apa
yang dia amati.

Pertemuan 5 (2 x 40 menit)

Pendahuluan.

 Memulai pelajaran dengan mengajak peserta didik untuk berdoa.


 Mereview pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran untuk melakukan tes sumatif materi yang telah
dipelajari.

Kegiatan inti.

 Guru melakukan asesmen sumatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada
materi klasifikasi makhluk hidup dan benda.
 Peserta didik mengerjakan tes yang diberikan guru.

Penutup.

 Guru dan peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama.


ASESMEN SUMATIF

PERTEMUAN 5
Tujuan : mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
dipelajari.
Bentuk : tes.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jujur.
1. Mobil dapat bergerak dan memerlukan bahan bakar dalam penggunaannya.
Walaupun begitu mobil tidak dapat digolongkan sebagai makhluk hidup. Jelaskan
mengapa mobil tidak dapat digolongkan sebagai makhluk hidup.
2. Dalam kingdom animalia mamalia dan aves digolongkan sebagai organisme
homoikiloterm, sedangkan amfibi, reptil, dan pisces digolongkan organisme poikiloterm.
Jelaskan perbedaan antara kedua penggolongan tersebut.
3. Perhatikan gambar berikut ini.

Manakah organisme yang dapat dikelompokkan menjadi satu dan atas dasar apakah
organisme tersebut dikelompokkan menjadi satu.
4. Hifa pada jamur tempe awalnya berwarna putih, namun setelah beberapa hari
warnanya akan berubah menjadi gelap. Jelaskan mengapa hal itu dapat terjadi.

Kunci Jawaban
1. Mobil tidak digolongkan sebagai makhluk hidup karena tidak memiliki semua ciri atau
karakteristik makhluk hidup. Sesuatu dikatakan sebagai makhluk hidup jika memiliki
semua ciri atau karakteristik pada makhluk hidup.
(skor 25).
2. Homoikiloterm atau berdarah panas adalah organisme yang suhu tubuhnya stabil
atau tidak terpengaruh suhu lingkungan. Sedangkan poikiloterm atau berdarah dingin
adalah organisme yang suhunya dipengaruhi oleh suhu lingkungan atau suhu tubuhnya
tidak stabil.
(skor 25)
3. Belalang, kupu-kupu dan capung dapat dikelompokkan menjadi satu dalam kelompok
serangga (insecta) karen memiliki kesamaan, antara lain tubuhnya terdiri ruas kepala,
dada, dan perut. Selain itu terdapat segmen (buku) pada kaki organisme tersebut.
(skor 25).
4. Saat jamur tempe berwarna gelap hal itu menandakan bahwa spora jamur sudah
pecah dan tersebar, sehingga selang beberapa waktu jamur baru akan tumbuh.
(skor 25)

Norma Penilaian
Nilai = total skor

Anda mungkin juga menyukai