Terjemahan (Helena Gillespie) Science For Primary School Teacher

Machine Translated by Google
Sains untuk
Utama
Sekolah
Guru
Helena Gillespie
& Rob Gillespie
Sains untuk Guru Sekolah Dasar

Dikontribusikan oleh: Faisal Shazad (Memonz Mind)

Sains untuk Pratama

Guru sekolah
Helena Gillespie dan Rob Gillespie

Pers Universitas Terbuka

Pendidikan McGraw-Hill
Rumah McGraw-Hill
Jalan Shoppenhangers
Keperawanan
Berkshire
Inggris
SL6 2QL
email: enquiries@openup.co.uk
web di seluruh dunia: www.openup.co.uk
dan Two Penn Plaza New York, NY 10121–2289, AS
Pertama kali diterbitkan tahun 2007
Hak Cipta © Helena Gillespie dan Rob Gillespie 2007
Seluruh hak cipta. Kecuali untuk kutipan bagian pendek untuk tujuan kritik
dan peninjauan, tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi,
disimpan dalam sistem pengambilan, atau ditransmisikan, dalam bentuk apa pun
atau dengan cara apa pun, elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, atau lainnya. ,
tanpa izin tertulis sebelumnya dari penerbit atau lisensi dari Badan Lisensi Hak
Cipta Terbatas. Rincian lisensi tersebut (untuk reproduksi reprografik)
dapat diperoleh dari Copyright Licensing Agency Ltd of Saffron House, 6–10 Kirby
Street, London, EC1N 8TS.
Catatan katalog buku ini tersedia dari British Library
ISBN10: 0 335 22015 0 (pb) 0 335 22016 9 (hb)

ISBN13: 978 0 335 22015 1 (pb) 978 0 335 22016 8 (hb)
Data Katalogisasi-dalam-Publikasi Perpustakaan Kongres

Data CIP telah diterapkan
Typeset oleh RefineCatch Limited, Bungay, Suffolk

Dicetak di Polandia oleh OZ Graf. SA
www.polskabook.pl
Isi
Cara menggunakan buku ini X
Ucapan Terima Kasih xiii
BAGIAN 1
Belajar dan mengajar sains: proses investigasi 1
1 Bagaimana anak-anak belajar tentang sains 3
Belajar tentang dunia 3

Mengajar sains anak kecil: ringkasan 8
2 Perencanaan belajar mengajar: proses penyelidikan ilmiah 12

Bereksperimen atau selidiki? Proses-proses inkuiri sains Inkuiri sains 12
pada Tahap Foundation Proses inkuiri sains 13
dan Kurikulum Nasional 13
3 Mencari bantuan dalam pengajaran dan pembelajaran sains di Internet 18

Dokumen kurikulum online 18
Asosiasi Pendidikan Sains 18
Sains di rumah dan di sekolah 19
Situs web bermanfaat lainnya 19
SEKSI 2
Pengetahuan mata pelajaran untuk guru sekolah dasar 21
Konsep Kunci dalam Sains 2: Proses Kehidupan dan Makhluk Hidup
4 Proses kehidupan 23
Persyaratan kurikulum 23
Sel: pengenalan singkat tentang unsur-unsur penyusun kehidupan 23
vi ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR
Hidup atau tidak? Proses kehidupan 24

Proses kehidupan pada manusia dan hewan lainnya 29
Proses kehidupan pada 29
tumbuhan Mengidentifikasi proses kehidupan di lingkungan 30
lokal Kaitannya dengan pengajaran 32
5 Manusia dan hewan lainnya 34
Bagian luar utama tubuh manusia dan hewan lainnya 35
Memperlakukan hewan dengan hati-hati dan sensitif 35
Proses kehidupan 36
Tautan ke pengajaran 53
6 Tanaman hijau 55
Pentingnya tanaman 55
Sel tumbuhan 56
Struktur dasar tumbuhan berbunga 57
Pertumbuhan tanaman 58
Nutrisi mineral 60
Reproduksi tanaman dan benih 60
7 Variasi dan klasifikasi 65
Variasi 65
Klasifikasi 67
Mempelajari variasi dan klasifikasi 70
8 Makhluk hidup yang ada di lingkungannya 74
Lingkungan dan adaptasi 75
Mikroorganisme 77
Perawatan dan perlindungan lingkungan 79
Konsep Kunci dalam Sains 3: Bahan dan Sifatnya
9 Mengelompokkan dan mengklasifikasikan bahan 82
Partikel: bahan penyusun bahan 83
Padat, cair dan gas 86
Mengelompokkan bahan 90
Sifat bahan dan kegunaannya 94
DAFTAR ISI vii
Batuan dan tanah 98

10 Penggantian bahan 102
Persyaratan kurikulum Jenis 102

perubahan: kimia atau fisika? 103
Perubahan yang dapat dibalik (reversible) dan perubahan yang tidak dapat 110
dibalik (non-reversible) 111
Siklus air Pembakaran bahan- 112
bahan Kaitannya dengan pengajaran 114
11 Memisahkan campuran bahan Persyaratan 116
kurikulum Apa yang dimaksud 116

dengan campuran? 116
Kelarutan dan pemisahan 117
Kaitannya dengan pengajaran 123
Konsep Kunci dalam Sains 4: Proses Fisika
12 Listrik 124

Sifat listrik 124
Rangkaian listrik 128
13 Gaya dan gerak 142
Persyaratan Kurikulum Apa yang 142

dimaksud dengan kekuatan? 142
Gerakan dan gaya: Hukum Newton Gaya 144
magnet Gaya 146
gravitasi Gaya gesekan 148
Mengukur gaya 151
dan menggambarkan gaya dalam diagram Tautan ke 153
pengajaran 155
14 Cahaya dan suara 157

Memperkenalkan cahaya dan suara 157
Lampu 159
Melihat dan ringan 167
Suara 169
15 Bumi dan sekitarnya 175

Sistem tata surya 175
vii ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR
Matahari 177
Di luar tata surya 182
Glosarium: kosakata ilmiah utama untuk anak sekolah dasar 185

Situs web yang bermanfaat 188
Bibliografi 189
Indeks 191
Kami ingin mendedikasikan buku ini kepada orang tua kami, Drew Gillespie, Pat Gillespie,
dan Pauline Campion, serta untuk mengenang Geoff Campion.
Cara menggunakan buku ini
Kita dapat membayangkan bahwa rangkaian rumit benda-benda bergerak yang

membentuk 'dunia' ini seperti permainan catur besar yang dimainkan oleh para dewa,
dan kita adalah pengamat permainan tersebut. Kita tidak tahu apa aturan mainnya;
yang boleh kami lakukan hanyalah menonton pertandingannya. Tentu saja, jika kita
mengamatinya cukup lama, pada akhirnya kita mungkin akan memahami beberapa
aturannya. Menurut saya, begitulah adanya mengenai fenomena kehidupan,
kesadaran, dan sebagainya.
(Feynman 1963: 2–1)
Dunia ini luar biasa kompleks, dan bahkan ilmuwan dan filsuf terhebat, seperti Feynman,
kesulitan menjelaskannya. Namun sebagai manusia kita terus berupaya untuk melakukannya.
Sebagai seorang guru, penting untuk mengingat bahwa sains hanyalah upaya manusia untuk
menjelaskan dunia, dan sepertinya kita tidak akan pernah bisa memahami sepenuhnya apa
yang ada di sekitar kita. Namun, anak-anak selalu ingin tahu dan mencari pemahaman tentang
dunia di sekitar mereka. Merupakan bagian penting dari tugas seorang guru sekolah dasar
untuk membantu dan mendorong mereka dalam hal ini.
Inspirasi untuk buku ini datang dari banyak anak dan guru yang cukup beruntung bisa
bekerja sama dengan kami selama 15 tahun terakhir. Sangat menyenangkan bahwa sains
terbukti menjadi mata pelajaran yang menarik bagi para guru dan anak-anak, dengan topik
seperti binatang, kekuatan dan ruang angkasa terbukti sangat populer dan menarik. Namun,
sebagian besar guru sekolah dasar bukanlah spesialis sains dan terkadang mengalami
kesulitan dalam mengajar sains dan menjawab pertanyaan anak dengan percaya diri karena
tingkat pengetahuan mata pelajaran mereka. Buku ini ditulis untuk menjawab kebutuhan ini; Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan guru sekolah dasar, khususnya guru pemula, pengetahuan
mata pelajaran yang mereka butuhkan untuk mengajar sains dengan percaya diri dan antusias.
Kurikulum sekolah dasar sedang mengalami perubahan yang signifikan pada saat penulisan
ini, dengan banyak sekolah mengubah cara pendekatan mereka terhadap kurikulum sebagai
respons terhadap Strategi Nasional Sekolah Dasar dan inisiatif lain yang berupaya menghadirkan
pendekatan pengajaran dan pengajaran yang lebih kreatif dan lintas kurikuler. sedang belajar.
Namun sepertinya isi kurikulum tidak akan banyak berubah
CARA MENGGUNAKAN BUKU INI xi
substansinya, dan banyak sekolah akan terus menggunakan skema kerja Otoritas Kualifikasi
dan Kurikulum (QCA) sebagai dasar perencanaan mereka di tahun-tahun mendatang. Skema
ini kontroversial, dan beberapa pendidik menganggapnya membatasi. Namun, bagi lembaga
pengajar, yang sebagian besar bukan ahli sains, ini merupakan salah satu dari banyak sumber
yang berguna untuk merencanakan topik sains yang kreatif dan menarik.
Cara menggunakan buku ini
Buku ini dibagi menjadi dua bagian yang harus digunakan dengan cara yang berbeda. Bagian
pertama, yang merupakan pengantar isu-isu pengajaran sains di sekolah dasar, membahas
proses investigasi, kurikulum dan penilaian. Bab terakhir dan pendek dari bagian ini
didedikasikan untuk intisari materi yang tersedia untuk mendukung pengajaran sains di tingkat
dasar. Bagian ini memberikan pengenalan mengenai isu-isu dalam pengajaran sains di sekolah
dasar dan membantu guru menemukan informasi lebih lanjut.
Bagian 2 adalah tentang pengetahuan subjek. Penyusunannya sama dengan Kurikulum

Nasional, dengan menggunakan tiga Sasaran Pencapaian dan judul topik. Artinya, ketika
seorang guru mengetahui tujuan apa yang akan dia ajarkan selama suatu pelajaran atau
serangkaian pelajaran, dia akan dapat menemukan pengetahuan mata pelajaran yang relevan
dengan mudah. Jika seorang guru menggunakan Skema Kerja QCA untuk merencanakan (lihat Tabel H1),
Tabel H1 Kaitan Rangkaian Kurikulum Nasional Sains dengan Skema QCA

Topik Pekerjaan dan Panggung Fondasi
Sc2 : Proses kehidupan dan Sc3 : Bahan dan bahannya Sc4: Fisik
makhluk hidup properti proses
1. Proses kehidupan 1. Pengelompokan materi 1. QCA Listrik:

QCA: 1A, 2A, 3A, 4A, 6A QCA : 1C, 2D, 3C, 3D, 4C, 5C, 5D 2F, 4F, 6G
FS: Hal-hal yang lengket; Pantai

2. Manusia dan hewan lainnya 2. Mengganti material QCA : 2. Gaya dan gerak
QCA: 1A, 2A, 2B, 3A, 4A, 5A, 2D, 5D, 6C QCA: 1E, 2E, 3E, 4E,
6A, 6B 6E
FS: Semua tentang saya; Hewan FS: Lalu Lintas; Taman
3. Tumbuhan hijau 3. Pemisahan campuran 3. QCA cahaya dan

QCA: 1B, 2B, 3B QCA : 4D, 6C suara: 1D, 1F, 3F, 5F, 6F
FS: Tumbuhan
4. Variasi dan klasifikasi 4. Bumi dan
QCA: 2C, 4B, 6A di luar
QCA: 5E, 6F
5. Makhluk hidup di lingkungannya QCA :

2C, 4B, 5B, 6A FS :
Spring, Summer, Autumn, Winter
xii ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR
dengan setiap unit yang direferensikan, akan membantu dalam menemukan bab yang tepat. Namun, para guru harus
menyadari bahwa sifat sains yang kompleks berarti bahwa tidak mudah untuk mencakup semua sains yang diperlukan
untuk suatu topik dalam satu bab, dan membaca lebih luas di bagian lain buku ini dan secara umum tentang sains
juga akan membantu dalam membangun pengetahuan mata pelajaran. . Di dalam bagian pengetahuan mata pelajaran
ada kegiatan pengajaran yang disarankan. Ini tidak dimaksudkan sebagai daftar yang lengkap, melainkan hal-hal yang
mungkin Anda coba dengan anak-anak dalam pengajaran Anda. Ada sejumlah situs web yang dirujuk di seluruh teks
dan ini dikumpulkan di akhir buku untuk kemudahan referensi. Bibliografi yang berkaitan dengan Bagian 2 akan
membantu dalam memilih beberapa bacaan yang lebih luas dalam pengetahuan subjek. Bagian 2 berisi serangkaian
kata khusus sains. Ini muncul dalam huruf tebal pada kemunculan pertama dan definisinya dapat ditemukan dalam
glosarium di akhir buku.
Cara menemukan pengetahuan subjek di Bagian 2

Gunakan Tabel H1 untuk menemukan topik, bidang Kurikulum Nasional atau Unit QCA yang akan Anda ajar. Ini akan
memandu Anda ke pengetahuan subjek yang Anda butuhkan.
Ucapan Terima Kasih
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan buku
ini dan memberikan dukungan kepada kami selama proses panjang ini. Terima kasih khusus ditujukan
kepada Caroline Nair, Brian Mortimer dan Anne Oakes yang membaca draf awal, memeriksa ilmu
pengetahuan dan memberikan saran untuk memperbaiki teks, dan kepada putra-putra Anne Oakes yang
menawarkan saran dari sudut pandang murid. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua rekan
pengajar kami di University of East Anglia (UEA) dan Wymondham High School serta kepada semua
orang yang telah kami ajar selama 15 tahun terakhir dan yang telah menjadikan pekerjaan kami sangat
berharga. Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
keluarga kami atas dukungan dan dorongan mereka yang tiada henti sepanjang upaya kami.
BAGIAN 1
Belajar dan mengajar sains:
proses investigasi
4 ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR
menyeberang ke bidang lain dari kurikulum, terutama desain dan teknologi, geografi dan matematika.
Mencoba mendefinisikan kumpulan pengetahuan yang rapi dan rapi yang dapat kita katakan mencakup
apa yang harus diketahui anak-anak tentang sains adalah hal yang sulit karena semua alasan yang
dikemukakan di atas. Sulit juga untuk mengatakan apa yang akan diketahui anak-anak tentang sains dan cara
mengetahuinya ketika mereka mulai duduk di bangku sekolah dasar. Merupakan kesalahan besar untuk
berasumsi bahwa anak-anak tidak memiliki pemahaman sains ketika mereka mulai di kelas taman kanak-
kanak atau resepsi. Menurut pengalaman saya, anak-anak mempunyai pemahaman yang kompleks dan
menarik, meski unik, tentang dunia di sekitar mereka ketika mereka pertama kali masuk sekolah. Oleh karena
itu, seorang guru yang baik akan mengembangkannya, memilahnya, mengembangkannya, dan
menambahkannya seiring dengan kemajuan yang dicapai seorang anak.
Anak-anak belajar menyelidiki

Pembelajaran investigatif anak merupakan proses yang kompleks. Guru perlu mendukung pembelajaran
dalam beberapa cara, termasuk mengembangkan pertanyaan dan kemauan untuk terlibat dalam penyelidikan
terbuka.
Pentingnya bertanya Untuk membantu

anak-anak mengembangkan keterampilan investigasi, penting untuk memilih pendekatan yang tepat dalam
mengajar. Pengajaran sains yang baik memiliki banyak kesamaan dengan pengajaran yang baik pada
umumnya, dan pembelajaran yang terencana dengan baik yang didasarkan pada penilaian yang tepat
terhadap pengetahuan dan pemahaman anak sebelumnya adalah hal yang penting. Seorang guru juga ingin
memilih dari berbagai strategi pengajaran. Dalam buku mereka, Teaching Young Children, McNaughton dan
Williams (2004) menguraikan serangkaian 'teknik pengajaran umum', yang sebagian besar dapat diterapkan
pada pengajaran sains. Salah satu aspek yang sangat penting dalam pengajaran sains adalah bertanya.
Sifat dan struktur pertanyaan sangat penting jika guru ingin mendapatkan hasil maksimal dari pertanyaan yang
mereka ajukan dan mendorong anak-anak untuk menerapkan pendekatan bertanya sendiri.
McNaughton dan Williams mendiskusikan serangkaian teknik bertanya yang dapat merangsang keterampilan
berpikir tingkat tinggi anak-anak (McNaughton dan Williams 2004). Penting bagi guru untuk merencanakan
pertanyaan dengan hati-hati, dan ketika melakukan hal tersebut mereka harus mempertimbangkan:
• apakah pertanyaan terbuka atau tertutup itu tepat • bagaimana
menyusun pertanyaan, memikirkan panjangnya dan kosakata yang digunakan • apakah pertanyaan sebaiknya
ditujukan pada satu anak, satu kelompok, atau ditanyakan kepada semua anak
hadiah
• jenis jawaban yang diantisipasi dan tanggapan terhadap jawaban yang akan mendukung anak dalam
memberikan tanggapan di masa depan.
Proses Inkuiri Ilmiah Inkuiri ilmiah adalah

inti dari pengajaran sains yang baik. Prosesnya dituangkan dalam inkuiri ilmiah (Sc1) Target Pencapaian
Kurikulum Nasional. Ada sejumlah cara untuk mengkarakterisasi proses penyelidikan ilmiah. Ini sedang dibahas
BAGAIMANA ANAK BELAJAR ILMU PENGETAHUAN 5
secara lebih mendalam di Bab 2, yang membahas dua elemen proses, yaitu eksperimen dan investigasi. Beberapa
orang mungkin berpendapat bahwa proses inkuiri hanya berlaku pada sains, namun mungkin juga dianggap
bahwa proses tersebut memiliki unsur pendekatan pengajaran yang baik yang dapat diterapkan pada mata
pelajaran kurikulum lainnya. Dalam bab mereka tentang pengembangan keterampilan berpikir investigatif pada
anak-anak (Jarvis dan Woods 2002), keterampilan investigatif dibahas dalam konteks sains, desain dan teknologi
serta matematika. Contoh proyek investigasi yang diberikan, seperti membuat salad buah dan merencanakan
serta membuat taman liar, benar-benar bersifat lintas kurikuler dan menunjukkan bahwa beberapa keterampilan
investigasi dapat diajarkan dengan cara ini. Hal ini juga tercermin dalam kurikulum Tahap Foundation, dimana
keterampilan awal investigasi dan eksplorasi diajarkan dalam konteks pengetahuan dan pemahaman dunia
pembelajaran yang mencakup beberapa mata pelajaran Kurikulum Nasional.
Agar anak-anak dapat belajar secara efektif melalui investigasi, seorang guru harus mempertimbangkan
dengan cermat:
• sejauh mana anak mampu bekerja secara mandiri untuk mengemukakan idenya sendiri dan merencanakan
pekerjaannya sendiri
• sifat intervensi guru yang mungkin perlu dilakukan. • Apakah penyelidikan mempunyai hasil
yang spesifik atau bersifat terbuka

• sumber daya apa yang dibutuhkan
• berapa jangka waktu yang realistis untuk melaksanakannya.
Jarvis dan Woods (2002) selanjutnya membahas tahapan proses penyelidikan sains. Tahapan-tahapan ini juga
dibahas oleh Coltman (1996) dan dibuktikan dalam perkembangan individu anak yang dibahas oleh Arnold (2003).
Meski terdapat perbedaan jumlah dan nama panggung, namun tema dan gagasan di baliknya serupa. Coltman
juga menegaskan bahwa ketika anak kecil melakukan pekerjaan investigasi, mereka tidak dapat diharapkan untuk
melakukan seluruh proses secara mandiri, namun harus mempelajari keterampilan dalam aktivitas individu dan
mulai menghubungkannya hanya ketika mereka sudah percaya diri. Daftar aktivitas yang mungkin dilakukan anak-
anak saat melakukan investigasi meliputi:
• bertanya dan menjawab pertanyaan •
memikirkan apa yang perlu dilakukan
• merencanakan 'ujian yang adil'
• meramalkan apa yang mungkin terjadi •
mengamati •
mengeksplorasi •
mendeskripsikan •
menjelaskan dan mengartikulasikan ide-ide •
mengumpulkan dan mengatur data • mencatat
dan mengukur
• membuat hipotesis tentang hasil •
mengevaluasi proses • menarik
kesimpulan • mengasimilasi
pemahaman baru dan yang sudah ada.
Guru perlu dengan hati-hati merencanakan hal mana yang akan dijadikan fokus pengajaran mereka ketika
merencanakan penyelidikan.
Pengajaran sains dan pemenuhan kebutuhan individu Dalam

bukunya, Observing Harry, Cath Arnold (2003) memetakan kemajuan seorang anak antara kelahirannya hingga usia 5
tahun. Perkembangan pemahamannya tentang dunia dapat ditelusuri saat ia bermain dan berbicara tentang dunia. di
sekelilingnya. Mainan seperti rangkaian keretanya ditampilkan dalam pemahamannya yang berkembang, begitu pula
Matahari dan Bulan . Kita bisa melihat bagaimana pemahamannya berkembang:
Seperti anak kecil lainnya, siang dan malam mungkin merupakan pembagian waktu pertama yang Harry sadari. . .
Pada usia 4 tahun Harry memperhatikan bulan sedang keluar dalam perjalanan pulang (masih terang). Harry
punya dua gagasan: 'Mungkin dia suka berada di luar terang' atau 'mungkin dia mengira ini masih malam'.
(Arnold 2003: 136)
Dalam kutipan singkat ini kita dapat melihat bahwa Harry sedang mengembangkan beberapa ide menarik tentang
dunia, namun saat ini idenya kurang tepat. Setiap anak akan mengembangkan gagasannya masing-masing mengenai
fenomena tersebut, dan sangat penting bagi guru untuk mendengarkan dan memahami gagasan anak agar dapat
membongkar dan mengembangkan pemahaman.
Tidak pantas untuk sekadar memberi tahu Harry bahwa dia salah dalam hal ini. Dia akan merasa lebih mudah untuk
mengasimilasi ide-ide yang dimulai dari tempat dia berada saat itu dan bekerja melalui pembicaraan, pengalaman dan
cerita untuk membantunya mengembangkan pemahamannya tentang konsep yang sulit ini.
Prinsip mencocokkan pengajaran sains dengan kebutuhan individu juga penting ketika bekerja dengan anak-
anak yang mempunyai kebutuhan khusus dalam sains. Sifat sensorik dari pembelajaran sains telah dibahas. Bagi anak-
anak yang kemampuannya untuk mengapresiasi dunia di sekitar mereka terbatas karena mereka mempunyai
gangguan sensorik, sangatlah penting untuk menyesuaikan pengalaman belajar sains mereka untuk memenuhi
kebutuhan mereka, dengan memanfaatkan indra yang paling sering mereka gunakan. Selain itu, penting bagi anak-
anak yang mengalami kesulitan bahasa atau belajar agar sains dibuat sepraktis mungkin, sehingga anak dapat
mengembangkan pemahaman sains pada tingkat mereka sendiri.
Anak-anak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa tambahan mungkin juga memerlukan program
sains mereka untuk disesuaikan secara individual. Hal ini dapat berarti bahwa, jika memungkinkan, pembicaraan
dilakukan dalam bahasa ibu mereka dan juga bahasa Inggris, meskipun salah jika berasumsi bahwa terjemahan ke
dalam bahasa ibu mereka menjamin bahwa anak-anak akan memahami konsep tersebut.
Mungkin tampak sulit bagi seorang guru untuk memenuhi berbagai kebutuhan individu sekaligus, namun ada
sejumlah prinsip sederhana yang dapat diikuti oleh seorang guru untuk mendukung pengajarannya dan menjadikannya
dapat diakses semaksimal mungkin oleh semua pelajar:
• Gunakan sumber daya dan demonstrasi serta penjelasan. • Izinkan tugas-tugas
praktis dalam kelompok kecil. • Mendorong anak-anak
untuk bermain dengan mainan yang memperluas pemahaman ilmiah. • Gunakan orang dewasa lain di
kelas dengan hati-hati untuk mendukung kelompok dan individu. • Rencanakan ilmu pengetahuan dengan
hati-hati, terutama ketika merencanakan pertanyaan dan kosa kata

digunakan.
• Pertimbangkan dengan cermat peran pencatatan ide dalam pembelajaran sains.
Anak-anak dan kesalahpahaman tentang sains

Kita telah melihat bagaimana Harry salah paham tentang mengapa bulan bisa dilihat di siang hari. Guru perlu
mengatasi kesalahpahaman tersebut melalui ceramah dan pengajaran praktis tentang ide-ide yang akurat.
Namun untuk melakukan hal ini secara efektif, guru harus memahami bagaimana kesalahpahaman berkembang.
Ada empat alasan utama mengapa anak mengembangkan kesalahpahaman:
1 Kesalahpahaman berbasis bahasa – ini berkembang karena terkadang bahasa digunakan secara tidak akurat
oleh orang dewasa. Contoh umum dari hal ini adalah ketika kata 'meleleh' dan 'larut' digunakan secara
bergantian, misalnya, gagasan bahwa gula batu 'meleleh' dalam secangkir teh panas. Selain itu, terkadang
kata-kata itu sendiri membingungkan; misalnya, banyak anak yang salah mengartikan kata 'mamalia' dan
'hewan' karena bunyinya mirip sehingga menganggap ikan dan burung bukanlah binatang.
2 Informasi yang tidak akurat dari orang dewasa – orang dewasa mempunyai banyak kesalahpahaman tentang
sains. Selain itu, mereka terkadang memberi tahu anak hal-hal yang tidak tepat karena menurut mereka hal
itu akan lebih memudahkan anak. Misalnya, ketika anak-anak melihat cangkang siput yang kosong, orang
dewasa mungkin memilih untuk memberi tahu mereka bahwa siput tersebut telah 'pindah rumah' daripada
mengatakan bahwa siput tersebut telah menemui ajalnya dan menjadi santapan burung. Meskipun orang
dewasa mungkin menganggap mereka baik hati, akurasi ilmiah lebih diutamakan!
3 Fakta dan fiksi – banyak cerita, terutama untuk anak kecil, memberikan 'kualitas kemanusiaan' pada benda
dan hewan, padahal mereka tidak memilikinya. Misalnya, sebuah bola yang menggelinding menjauh dari
seorang anak menuruni bukit bisa disebut nakal, jika yang bekerja hanyalah gravitasi. Dari Thomas the
Tank Engine hingga Doctor Who, fiksi itu menyenangkan namun penuh dengan sains yang tidak akurat. Hal
ini tidak berarti bahwa anak-anak tidak boleh menyukai fiksi, namun guru harus menyadari masalah yang
dapat disebabkan oleh fiksi, dan mencoba mengatasi kesalahpahaman dalam pengajaran mereka.
4 Masalah dengan abstrak – masalah terbesar pada anak-anak yang belajar tentang gaya adalah bahwa gaya
tidak terlihat. Misalnya, seekor bebek yang mengambang diam di kolam mungkin tampak tidak mempunyai
gaya yang bekerja padanya karena ia tidak bergerak, namun sebenarnya dua gaya yaitu gaya angkat dari
air dan gravitasi seimbang untuk menjaga bebek tetap di permukaan. Banyak guru merasa sulit untuk
menjelaskan ide-ide abstrak seperti adanya kekuatan tak kasat mata, namun jika direncanakan dengan
hati-hati, ide-ide tersebut dapat diperkenalkan kepada anak-anak.
Mengajar sains anak kecil: ringkasan

Seorang guru sains yang baik akan:
• mendengarkan apa yang dikatakan seorang anak tentang dunia di sekelilingnya
• mengajukan pertanyaan dan merangsang anak untuk berpikir sendiri • memberikan
berbagai kesempatan untuk belajar tentang sains • mampu mendemonstrasikan dan
menjelaskan gagasan ilmiah secara efektif.
Tahapan perkembangan pembelajaran IPA
Tahap Fondasi Pada Tahap

Fondasi, pengalaman anak terhadap konsep dan pembelajaran ilmiah harus melalui pembelajaran berbasis bermain. Hal ini
akan terjadi di lingkungan sekolah atau taman kanak-kanak mereka, di rumah dan di dunia yang lebih luas. Guru tahun-tahun
awal terbaik membantu anak-anak menghubungkan dan memahami semua pengalaman sains dalam kehidupan.
Di sekolah atau di taman kanak-kanak, perlu ada banyak kesempatan

disediakan bagi anak-anak untuk belajar tentang sains. Contohnya mungkin termasuk:
• bermain di luar ruangan
• bermain dengan kendaraan
• peralatan bermain besar seperti perosotan atau ayunan •
permainan air •
permainan pasir •
permainan berantakan dengan cat dan lem •
memasak.
Pada tahap ini anak-anak cenderung mengeksplorasi ide-ide secara fisik daripada membicarakannya atau menanggapi
pertanyaan, meskipun banyak anak-anak akan mencoba mengembangkan ide-ide mereka dengan menanyakan 'mengapa'
tentang berbagai hal yang mereka alami. Guru pada tahap ini tidak boleh segan-segan menjelaskan ide-ide kepada anak-
anak dengan menggunakan kosakata ilmiah yang benar, namun penjelasan verbal ini kemungkinan besar tidak akan
memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan anak seperti halnya aktivitas bermain praktis dan fisik.
Tahap Kunci 1 dan Tahap Kunci 2 Pada

Tahap Kunci 1, anak-anak masih memerlukan kesempatan untuk 'bermain' dan terlibat dalam pembelajaran praktis.
Pengajaran yang baik pada tingkat ini melibatkan guru yang bekerja bersama anak untuk mengembangkan ide dan konsep
ilmiah. Pengajaran harus difokuskan pada membantu anak mengembangkan keterampilan mandiri dalam proses investigasi
ilmiah. Cara terbaik untuk melakukan pendekatan ini adalah dengan mengembangkan keterampilan secara terencana,
sehingga memberikan anak kemandirian yang lebih besar dalam pengambilan keputusan saat melakukan investigasi. Sebagai
seorang guru, kita tergoda untuk mencoba mendukung anak-anak dengan cara yang memungkinkan mereka 'mendapatkan
jawaban yang benar' dalam eksperimen sains, namun sebenarnya anak-anak juga bisa belajar.
dari kesalahan mereka seperti yang mereka lakukan dari 'melakukannya dengan benar'. Proses investigasi,
inti dari pengajaran yang baik, pada tahap ini dibahas di bagian lain bab ini.
Selain itu, anak-anak dengan cepat mengembangkan pemahaman mereka tentang pengetahuan mata
pelajaran sains pada Tahapan Utama 1 dan 2. Penting bagi guru untuk memberikan penjelasan yang benar
untuk mendukung pengalaman praktis anak-anak.
Pengajaran di sekolah dasar yang baik juga mencakup kegiatan lintas kurikuler, dan pembelajaran
sains sering kali digabungkan dengan mata pelajaran lain, terutama desain dan teknologi serta geografi.
Beyond Key Stage 2

Begitu anak-anak memulai fase sekunder pendidikan mereka, pengalaman mereka terhadap sains berubah.
Sains akan menjadi kurang praktis dan bersifat lintas kurikuler karena pembelajaran semakin terfokus pada
konsep-konsep abstrak dan pengajaran harus disesuaikan dengan pedagogi tahap sekunder yang sudah
ada. Namun ilmu praktis masih menjadi bagian yang sangat penting dalam pendidikan anak pada tahap ini.
Menilai pembelajaran sains

Dalam sepuluh tahun terakhir pengaruh prosedur penilaian pada tahap dasar telah memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap pengajaran. Guru yang baik ingin siswa di kelasnya mencapai standar tinggi dan
membuat kemajuan teratur dalam pembelajaran mereka. Assessment for learning (AfL) memiliki dua peran
dan bentuk utama di kelas dasar. Pertama, ada penilaian yang dilakukan oleh guru untuk menginformasikan
perencanaan pengajaran mereka sehari-hari. Kedua, ada penilaian yang dilakukan untuk memungkinkan
guru membandingkan dan mengkomunikasikan tingkat pencapaian siswa. Metode penilaian untuk kedua
tujuan ini berbeda. Informasi lebih lanjut tentang AfL dapat ditemukan di situs web komprehensif
www.qca.org.uk/7659.html.
Menilai pengajaran Guru perlu

melakukan penilaian terhadap kemajuan siswanya saat mereka mengajarkan topik sains. Bentuknya bisa
bermacam-macam, misalnya:
• catatan informal mengenai komentar anak-anak
• penilaian terhadap tujuan pembelajaran. • mencatat
kemajuan dalam kemajuan investigasi.
Cara efektif untuk melakukan penilaian guru semacam ini akan bergantung pada guru dan jenis pelajaran
serta siswa. Shirley Clarke (2005) memberikan nasihat berguna tentang bagaimana guru dapat membuat
penilaian formatif berguna dan bermakna di kelas dasar.
Prosedur Penilaian Formal Ada tiga tahap

dimana pembelajaran sains anak dinilai secara formal pada tahap dasar. Yang pertama adalah Foundation
Stage Profile yang diselesaikan pada tahun penerimaan. Yang kedua ada di akhir Tahap Kunci 1 dalam
bentuk
penilaian guru terhadap jenjang Kurikulum Nasional. Yang ketiga adalah pada akhir Tahap Kunci 2
berupa tes dan penilaian guru terhadap jenjang Kurikulum Nasional.
Profil Tahap Dasar menilai perolehan keterampilan anak-anak dalam bidang pembelajaran
'Pengetahuan dan pemahaman tentang dunia'. Penilaian ini didiskusikan dengan orang tua dan
digunakan di sekolah untuk mengukur kemajuan siswa di masa depan.
Gambaran pencapaian anak pada akhir Tahap Foundation adalah sebagai berikut:
Mengkomunikasikan perencanaan sederhana untuk penyelidikan dan konstruksi dan membuat

catatan sederhana dan evaluasi pekerjaannya. Mengidentifikasi dan memberi nama fitur dan
properti utama, terkadang menghubungkan berbagai pengalaman, pengamatan, dan peristiwa.
Mulai mengeksplorasi apa artinya menjadi bagian dari berbagai kelompok dan komunitas.
(QCA/DfES 2002: 48)
Di akhir Tahap Kunci 1, guru diharuskan melakukan penilaian tingkat sains anak terhadap deskriptor
tingkat Kurikulum Nasional. Deskripsi ini, dicetak di bagian belakang dokumen Kurikulum Nasional
dan online di www.ncaction.org.uk/subjects/science/levels.htm, menyatukan proses penyelidikan
ilmiah dan pengetahuan mata pelajaran sains ke dalam satu rangkaian deskripsi tingkat sains .
Dalam penilaian dan tes guru yang menentukan tingkat penghargaan kepada anak-anak dalam
bidang sains, penilaian tersebut 'ditimbang' berdasarkan keterampilan mereka dalam proses
investigasi. Persyaratan penilaian guru pada tingkat Kurikulum Nasional adalah sebagai berikut:
Tingkatan mata pelajaran sains akan dihitung secara otomatis ketika tingkatan target
pencapaian individu dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen sekolah. Jika tidak
mungkin menghitung tingkat keseluruhan karena tidak adanya atau tidak diterapkannya lebih
dari satu target pencapaian, perangkat lunak akan menghasilkan kode U, tidak dapat
menentukan target pencapaian. Bobotnya tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
* Penyelidikan ilmiah (Sc1) 3

* Proses kehidupan dan makhluk hidup (Sc2) 1
* Bahan dan Sifatnya (Sc3) 1
*
Proses fisik (Sc4) 1. (QCA 2007)
Di akhir Tahap Kunci 1 dan Tahap Kunci 2, guru akan menggunakan catatan mereka untuk
membuat penilaian terhadap tingkat pemahaman anak terhadap pengetahuan mata pelajaran dan
proses investigasi. Penilaian ini diberi bobot 50 persen pada tingkat penyelidikan ilmiah dan 50
persen pada pengetahuan mata pelajaran. Untuk melakukan hal ini secara efektif, seorang guru
harus mencatat pencapaian anak-anak berdasarkan deskripsi tingkat Kurikulum Nasional selama
Kelas 2 mereka di sekolah.
Pada Tahap Kunci 2, terdapat dua tes sains yang menguji pemahaman anak terhadap proses
inkuiri sains dan pengetahuan mata pelajaran. Sifat tes ini dijelaskan di situs QCA:
Nilai siswa dari kedua tes akan dikumpulkan untuk menghitung tingkat sains mereka secara
keseluruhan. Tes A dan B masing-masing mendapat nilai 40, sehingga totalnya 80 nilai.
Siswa diberi waktu 45 menit untuk setiap tes sains. Pertanyaan mungkin dalam konteks
target pencapaian sains mana pun dan mungkin juga ada pertanyaan Sc1 yang terpisah.
Penilaian guru akan terus menjadi satu-satunya metode penilaian aspek Sc1 yang melibatkan
keterampilan praktis dan menafsirkan serta mengevaluasi data siswa sendiri. (QCA 2007)
Sifat tes ini dan penggunaan data yang dihasilkan merupakan isu kontroversial bagi banyak guru.
Selama bertahun-tahun ada orang-orang yang tidak setuju dengan prinsip dan praktik pengujian siswa
pada tahap dasar. Namun, nampaknya tidak akan ada kemauan politik untuk menghapus tes ini dalam
waktu dekat dan guru yang baik perlu menyesuaikan praktik mereka agar proses tersebut bermanfaat
bagi pengajaran sambil berusaha menjaga tekanan siswa dan guru serendah mungkin. mungkin.
2
Perencanaan pengajaran dan
pembelajaran: proses penyelidikan ilmiah
Inti dari pengajaran dan pembelajaran sains yang baik adalah proses penyelidikan ilmiah.
Penting bagi anak kecil untuk belajar bagaimana menyelidiki ide-ide ilmiah dan juga bagi mereka
untuk mempelajari pengetahuan subjeknya. Hal ini dapat membingungkan bagi para guru pemula,
terutama mereka yang tidak memiliki latar belakang keilmuan. 'Pembelajaran sains' dapat berarti dua
hal: pertama, dapat berupa perolehan pengetahuan mata pelajaran dan, kedua, dapat berarti
mempelajari proses penyelidikan dan percobaan dalam sains.
Bereksperimen atau selidiki? Proses penyelidikan sains

Penyelidikan ilmiah dapat berupa eksperimen terbimbing atau penyelidikan terbuka. Eksperimen
adalah aktivitas ilmiah tertentu untuk mencari hasil tertentu. Eksperimen mungkin melibatkan hal
berikut:
• proses yang ditentukan

• cara yang ditentukan untuk mencari tahu
• mengamati dan membandingkan hasil dengan apa yang diharapkan
• mengulangi kegiatan untuk memvalidasinya.
Proses investigasi dapat terdiri dari kombinasi hal-hal berikut:
• bertanya dan menjawab pertanyaan

• memikirkan apa yang perlu dilakukan •
merencanakan 'ujian yang
adil' • memperkirakan apa yang mungkin
terjadi •
mengamati •
mengeksplorasi
• mendeskripsikan • menjelaskan dan mengartikulasikan ide
PERENCANAAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN 13
• pengumpulan dan pengorganisasian data

• pencatatan dan pengukuran •
membuat hipotesis tentang hasil •
mengevaluasi proses • menarik
kesimpulan • mengasimilasi
pemahaman baru dan yang sudah ada.
Penting untuk tidak memandang proses eksperimen dan proses investigasi sebagai hal yang sama.
Keduanya merupakan bagian penting dari proses penyelidikan sains, namun keduanya memiliki metodologi
yang berbeda dan diajarkan dengan cara yang berbeda. Dalam sebuah eksperimen, guru akan mendefinisikan
proses yang dilakukan anak-anak untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang ditentukan dengan
menggunakan metode yang telah ditentukan. Dalam penyelidikan, pembelajaran lebih terbuka dan anak
mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi ide-idenya sendiri. Tidaklah tepat untuk
membuat penilaian nilai dalam hal pengajaran tentang proses-proses ini. Terlalu sederhana untuk mengatakan
bahwa yang satu adalah 'pengajaran dan pembelajaran yang lebih baik' dibandingkan yang lain karena
keduanya mempunyai tujuan yang berbeda. Eksperimen kemungkinan besar akan memberikan anak-anak
demonstrasi praktis mengenai suatu teori atau ide, sedangkan proses investigasi memungkinkan anak-anak
untuk memulai dengan ide-ide mereka sendiri.
Penyelidikan sains di Tahap Dasar

Ada dua tujuan pembelajaran awal dalam bidang pembelajaran 'Pengetahuan dan pemahaman tentang
dunia'. Hal ini, seperti kurikulum Tahap Dasar lainnya, ditetapkan sebagai keterampilan yang harus dipelajari
anak-anak, bukan sebagai konten atau pengetahuan mata pelajaran. Tabel 2.1 memberikan contohnya.
Keterampilan-keterampilan yang lebih awal berada di urutan teratas, dan seiring dengan berkembangnya
pemahaman anak-anak, kemungkinan besar mereka akan dapat melanjutkan ke keterampilan-keterampilan
yang lebih rendah.
Proses penyelidikan sains dan Kurikulum Nasional

Target pencapaian pertama Kurikulum Nasional IPA – Ilmiah 1 Inkuiri Ilmiah, menetapkan keterampilan
investigatif dan eksperimental yang harus dipelajari anak-anak.
Mereka disusun dalam tiga judul yang, jika anak-anak mengerjakannya secara berurutan, akan memungkinkan
anak-anak melakukan penyelidikan ilmiah. Hal ini disajikan pada Tabel 2.2, dengan contoh kesempatan
belajar mengajar.
Topik dan skema kerja QCA di bidang sains

Pengajaran sains di banyak sekolah dasar telah dibentuk oleh skema QCA kerja untuk sains
(www.standards.dfes.gov.uk/schemes2/science/?view=get).
Namun sejak Strategi Nasional Dasar diluncurkan pada tahun 2003, terdapat kebijakan untuk beralih dari
pengajaran mata pelajaran tunggal, sehingga mendorong pendekatan yang lebih lintas kurikuler dan kreatif
dalam pengajaran sains di sekolah. Namun, pada saat penulisan artikel ini, dampak perubahan kebijakan ini
masih terbatas di sekolah (OFSTED 2005a). Pada kenyataannya sebagian besar guru sekolah dasar
bukanlah spesialis sains dan
Tabel 2.1 Keterampilan Eksplorasi dan Investigasi Tahap Foundation
Batu loncatan keterampilan dari Yayasan Dalam pengaturan Panggung Dasar, anak-anak mungkin melakukan
Panduan panggung ini dengan . . .
Tunjukkan rasa ingin tahu dan minat melalui Melompat di genangan air, mengalirkan pasir melalui
ekspresi wajah, gerakan, atau suara tangan, memanggil orang dewasa untuk melihat rumah kayu
di kawasan satwa liar
Jelajahi objek Memainkan adonan mainan, membentuk dan membentuknya

kembali
Tunjukkan rasa ingin tahu, amati dan manipulasi objek Mengamati anak lain yang sedang berayun, lalu mulai bergerak
sendiri, menggunakan kaki untuk mendorong
Tunjukkan ketertarikan pada alasan terjadinya sesuatu Menggulingkan mobil menuruni lereng berulang kali di garasi
dan cara kerjanya mainan
Jelaskan fitur sederhana dari objek dan peristiwa Bicarakan tentang apa yang terjadi saat salju turun
Urutkan objek berdasarkan satu fungsi Pilih pakaian yang tahan air untuk dikenakan di luar
ruangan saat hujan
Periksalah benda dan makhluk hidup untuk mengetahuinya Pelajari lebih lanjut perubahan berudu di sekolah tentang
kolamnya
Bicara tentang apa yang terlihat dan apa yang ada Jelaskan apa yang terjadi pada es lilin di hari yang panas
kejadian
Perhatikan dan komentari polanya Jelajahi pencampuran cat, perhatikan bagaimana cat yang lebih encer
membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering
Selidiki benda dan bahan dengan menggunakan seluruh Cicipi, cium, dan rasakan buah-buahan yang berbeda
indranya sebagaimana mestinya dan jelaskan
Tunjukkan kesadaran akan perubahan Buatlah roti, komentari bagaimana roti mengembang dan
berubah saat dipanggang
Perhatikan baik-baik persamaan, perbedaan, pola Amati perubahan cuaca sepanjang tahun – komentari
dan perubahannya perubahannya
Mencari tahu dan mengidentifikasi beberapa ciri makhluk Pelajari nama-nama beberapa tumbuhan dan hewan di
hidup, benda dan peristiwa yang diamatinya kawasan satwa liar sekolah
Ajukan pertanyaan tentang mengapa sesuatu terjadi dan bagaimana Ajukan pertanyaan tentang perbedaan antara manusia, hewan,
segala sesuatunya terjadi dan tumbuhan yang mereka amati
Skema QCA, atau materi sains lain yang telah disiapkan sebelumnya digunakan. Dalam laporan OFSTED tahun
2004/05 mengenai ilmu pengetahuan primer, perubahan-perubahan terbatas berikut ini dicatat:
Sains masih diajarkan di sebagian besar sekolah sebagai mata pelajaran tersendiri. Penelitian QCA
menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada 64% sekolah di Kelas 1 dan 2, 77% di Kelas 3 dan 4, dan 79% di Kelas
5 dan 6. Dampak Strategi Nasional Sekolah Dasar (PNS) terhadap sains hanya sedikit. (OFSTED 2005b)
Tabel 2.2 Proses penyelidikan ilmiah dan Kurikulum Nasional Tahapan Utama 1 dan 2
Tujuan dari Kurikulum Nasional Contoh dari kelas dasar
Ide dan bukti dalam sains Catat pertumbuhan berbagai tanaman dalam
1) Siswa hendaknya diajarkan pentingnya jangka waktu tertentu
mengumpulkan bukti dengan melakukan observasi
dan pengukuran kapan
mencoba menjawab sebuah pertanyaan
Keterampilan investigasi Rencanakan tes yang adil untuk menyelidiki cara

2) Siswa harus diajarkan untuk: menghentikan pembusukan makanan. Pertimbangkan
Perencanaan apa yang mereka ketahui tentang makanan sebelumnya
a) mengajukan dan identifikasi serta kendalikan variabelnya
artK
houu
cigdn
mapira P
T
1s
pertanyaan b) menggunakan pengalaman langsung

dan sumber informasi sederhana untuk menjawab
pertanyaan c) memikirkan apa yang mungkin terjadi
sebelum memutuskan apa
yang harus dilakukan d) mengenali ketika suatu tes atau
perbandingan tidak adil
Memperoleh dan menyajikan bukti e) Melalui serangkaian penyelidikan dapat memilih

mengikuti instruksi sederhana untuk mengendalikan cara terbaik untuk mengumpulkan dan menyajikan
risiko terhadap diri mereka sendiri dan orang lain data, diberikan beberapa contoh oleh guru,
f) mengeksplorasi, menggunakan indera misalnya: tabel, gambar, foto digital
penglihatan, pendengaran, penciuman,
peraba dan pengecapan yang sesuai, serta
melakukan dan mencatat pengamatan dan pengukuran
g) mengkomunikasikan apa yang terjadi dengan berbagai
cara, termasuk menggunakan TIK
Mempertimbangkan bukti dan mengevaluasi h) Bicarakan tentang apa yang terjadi selama
membuat perbandingan sederhana dan mengidentifikasi percobaan, perhatikan polanya dan berikan
pola atau asosiasi sederhana i) penjelasan sederhana, misalnya: parasut
membandingkan apa yang terjadi dengan apa yang mereka yang lebih besar membutuhkan waktu lebih
harapkan akan terjadi, dan mencoba menjelaskannya, lama untuk melayang ke tanah karena lebih
berdasarkan pengetahuan dan pemahaman banyak udara yang mendorong ke dalam.
mereka j) meninjau
pekerjaan mereka dan menjelaskan apa yang mereka lakukan
untuk mengatasi hal tersebut. yang lain.
Ide dan bukti dalam sains Mulailah mengajukan hipotesis tentang

1) Siswa harus diajarkan: a) bahwa ide-ide ilmiah sederhana yang mereka temui,
ab
rajairle d
sains adalah tentang berpikir kreatif untuk mencoba misalnya: apa yang terjadi pada berbagai
menjelaskan cara kerja makhluk hidup dan benda manisan ketika dimasukkan ke dalam mulut –
mati, dan untuk membangun hubungan antara sebab meleleh, larut, dan sebagainya
mapircagnhouarK
P
T
2
dan akibat.
b) bahwa penting untuk menguji gagasan dengan
menggunakan bukti dari observasi dan
pengukuran
(Lanjutan)
Tabel 2.2 (Lanjutan)
Tujuan dari Kurikulum Nasional Contoh dari kelas dasar
Keterampilan investigasi Mampu mengidentifikasi variabel-variabel

2) Siswa harus diajarkan untuk: dalam merencanakan pengujian atau eksperimen
Perencanaan sederhana, misalnya mengetahui bahwa untuk
a) mengajukan pertanyaan yang dapat diselidiki secara menguji kondisi pertumbuhan terbaik tanaman
ilmiah dan memutuskan bagaimana menemukan jawabannya tomat hanya satu aspek dari kondisi
b) mempertimbangkan sumber informasi apa, termasuk pertumbuhan yang harus diubah dalam setiap
pengalaman langsung dan sejumlah sumber lain, yang contoh
akan mereka gunakan untuk menjawab pertanyaan c)
memikirkan
tentang apa yang mungkin terjadi atau mencoba
berbagai hal ketika memutuskan apa yang harus
dilakukan, jenis bukti apa yang harus dikumpulkan,
dan peralatan serta bahan apa yang akan
digunakan d) melakukan pengujian atau
perbandingan yang adil dengan mengubah satu
faktor dan mengamati atau mengukur dampaknya
sambil menjaga faktor-faktor lain tetap sama
Memperoleh dan menyajikan bukti Menggunakan datalogger untuk mencatat suara

e) menggunakan peralatan dan bahan sederhana yang dibuat oleh berbagai alat musik, secara tepat dan
mengambil tindakan untuk mengendalikan risiko memeriksa apakah alat musik tersebut sedang f) melakukan
pengamatan sistematis dan diuji pada jarak dan pengukuran yang sama, termasuk penggunaannya
penggunaan TIK untuk pencatatan data g) memeriksa dimainkan dengan cara yang sama.
observasi dan Gunakan grafik yang dibuat untuk menggambar
pengukuran dengan mengulanginya jika diperlukan h) diagram penjelasan
menggunakan berbagai metode, termasuk
diagram, gambar, tabel, diagram batang, grafik garis, dan
TIK, untuk mengomunikasikan data dengan cara yang
tepat dan sistematis
Mempertimbangkan bukti dan mengevaluasi i) Saat membicarakan penyelidikan setelahnya,

membuat perbandingan dan mengidentifikasi pola atau pertimbangkan apa yang terjadi dan tarik kesimpulan
asosiasi sederhana dalam pengamatan dan tentang caranya
pengukurannya sendiri atau lainnya tes tersebut efektif dan adil, misalnya: setelah
data menggunakan datalogger j) menggunakan
observasi, pengukuran atau membandingkan detak jantung lainnya setelah berolahraga, data untuk menarik
kesimpulan memikirkan faktor-faktor lain yang
k) memutuskan apakah kesimpulan ini sesuai dengan mempengaruhi detak jantung
prediksi yang dibuat dan/atau apakah kesimpulan

tersebut memungkinkan dilakukannya prediksi lebih lanjut
l) menggunakan pengetahuan dan pemahaman
ilmiahnya untuk menjelaskan pengamatan,
pengukuran, atau data atau kesimpulan lainnya
m) meninjau pekerjaan mereka dan pekerjaan orang lain
dan menjelaskan signifikansi dan keterbatasannya.
Namun laporan tersebut selanjutnya mencatat bahwa beberapa hubungan lintas kurikuler sedang dibuat:
Saat ini, referensi mengenai literasi lebih sering muncul dalam skema kerja, namun peluang untuk
melakukan pekerjaan numerasi lebih jarang teridentifikasi, seperti dibahas di bawah ini.
Namun, seiring dengan semakin percaya diri para guru, mereka telah memasukkan lebih banyak
unsur lintas kurikuler dan kaitan mata pelajaran ke dalam pengajaran sains mereka. Misalnya saja,
saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap cara-cara di mana sains dapat berkontribusi
terhadap perkembangan spiritual, moral, sosial dan budaya siswa, dan hubungan yang berguna
dibuat dengan desain, teknologi, dan geografi. (OFSTED 2005b)
Pendekatan apa pun yang diambil guru dalam merencanakan pengajaran sains secara efektif, mereka
harus memastikan bahwa:
• kesempatan belajar dibuat sepraktis mungkin • tujuan penyelidikan

ilmiah dan pengetahuan mata pelajaran jelas • penjelasan guru jelas
• Tautan lintas kurikuler dimanfaatkan
• Pencatatan kegiatan mempunyai arti dan menambah sesuatu pada proses tersebut. • Sepanjang
suatu topik terdapat serangkaian kegiatan praktis, beberapa di antaranya
memberi siswa kesempatan untuk menyelidiki ide-idenya sendiri.
3
Mencari bantuan dalam pengajaran dan
pembelajaran sains di Internet
Internet merupakan berkah sekaligus kutukan bagi pendidikan sains. Ada berbagai situs web
yang sangat bermanfaat bagi guru sains, beberapa di antaranya tercantum di bawah.
Dokumen kurikulum online

Dokumen kurikulum tersedia dalam bentuk cetak dan sebagian besar sekolah menyimpannya.
Mereka juga tersedia untuk dibeli dalam bentuk cetak melalui toko buku. Namun, program
studi untuk setiap mata pelajaran dan setiap tahapan utama dapat diakses gratis di Internet
melalui www.nc.uk.net. Keuntungan menggunakan Kurikulum Nasional online adalah bahwa
di dalam halaman tersebut terdapat hyperlink untuk mendukung dan memberikan nasihat bagi
guru, seperti tautan ke nasihat inklusi dan gagasan tentang bagaimana memasukkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pengajaran. Untuk mendukung pengembangan
praktik penilaian, deskripsi level untuk setiap mata pelajaran juga tersedia online di samping
program studi. Dokumen juga dapat diakses sebagai file .pdf atau .rtf di www.nc.uk.net/
nc_resources/html/download.shtml.
Skema Kerja QCA tersedia di situs standar di www. standar.dfes.gov.uk/schemes3/.
Terdapat juga nasihat tentang bagaimana mengadaptasi dan mengembangkan skema kerja
untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
Asosiasi Pendidikan Sains

Asosiasi Pendidikan Sains adalah sebuah organisasi bagi mereka yang mengajar sains dan
merupakan sumber nasihat dan bantuan yang berguna bagi para anggotanya. Detailnya dapat
ditemukan di www.ase.org.uk/. Selain kursus dan publikasi, situs web ini juga merupakan
sumber buklet dan informasi yang dapat diunduh tentang mata pelajaran seperti inklusi dalam
pengajaran sains dan pembelajaran di luar kelas.
MENCARI BANTUAN DALAM MENGAJAR DAN BELAJAR 19
Sains di rumah dan di sekolah
Situs web BBC menyediakan berbagai konten web sains yang berkualitas baik dan dapat diandalkan.
Penggunaan situs ini bersama siswa membantu menciptakan hubungan yang bermanfaat antara
pembelajaran di rumah dan pembelajaran di sekolah.
Situs tubuh manusia (www.bbc.co.uk/science/humanbody/) memungkinkan anak-anak mempelajari
tubuh mereka secara interaktif serta menjadi sumber fakta yang berguna. Dalam memberikan pekerjaan
rumah tentang tubuh (atau topik sains lainnya), guru dapat menggunakan situs BBC sebagai sumber
informasi.
Situs BBC www.bbc.co.uk/sn/ juga merupakan tempat penyimpanan informasi sains terkini, seperti
gambar peristiwa terkini seperti gerhana atau peristiwa cuaca. Serial televisi reguler Springwatch juga
didukung oleh materi berbasis web yang luas yang dapat digunakan dalam proyek lingkungan.
Situs web sekolah BBC (www.bbc.co.uk/schools/websites/4_11/site/science.shtml) juga sangat

berguna bagi para guru, karena terhubung ke program BBC serta bahan pengajaran, simulasi, dan panduan
revisi yang bermanfaat. untuk murid.
Kualitas permainan dan aktivitasnya sangat tinggi dan banyak guru yang menggunakannya di papan
tulis interaktif sebagai cara untuk memperkenalkan ide-ide ilmiah atau menilai pembelajaran siswa di akhir
pelajaran.
Situs web bermanfaat lainnya
Situs web New Scientist , yang terhubung dengan publikasi ini, merupakan arsip pertanyaan dan jawaban
sains yang berguna. Ini dirancang untuk orang dewasa, namun dapat berguna bagi guru yang memiliki
pertanyaan sains spesifik. www.newscientist.com/lastword.ns.
Dr Universe adalah situs Internet berbasis di Amerika yang menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam a
cara yang lebih ramah anak. www.wsu.edu/DrUniverse/Contents.html.
Sumber informasi sains yang lengkap adalah wikipedia. Meskipun dapat diedit, biasanya definisi ini
akurat dan guru mungkin menganggap definisinya berguna saat meneliti topik Sains. http://en.wikipedia.org/
wiki/Main_Page.
Ada juga beberapa situs web bermanfaat yang dapat mendukung pembelajaran dalam topik tertentu.
Yang berguna untuk topik sekolah dasar populer adalah sebagai berikut. Sebagian besar situs web ini berisi
teks padat yang mungkin tidak cocok untuk anak sekolah dasar.
Mereka juga mempunyai gambar yang berguna dan, dalam beberapa kasus, sumber daya pendidikan yang
dirancang khusus untuk anak-anak.
Badan Standar Pangan untuk informasi tentang nutrisi manusia dan ilmu pangan. www.food.gov.uk/.
Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) untuk informasi tentang topik luar angkasa dan
perjalanan luar angkasa. www.nasa.gov/.
Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) untuk informasi mengenai hewan dan
kesejahteraan hewan. www.rspca.org.uk/education.
SEKSI 2
Pengetahuan mata pelajaran untuk
guru sekolah dasar
4
Proses kehidupan
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc2, Strand 1 (KS1: 2.1a–1c, KS2: 2.1a–1c)
Skema Kerja QCA : Unit 1A, 2A, 3A, 4A dan 6A
Persyaratan kurikulum
Proses kehidupan diajarkan secara terpisah pada program studi Kunci Tahap 1 (KS1) dan
Tahap Kunci 2 (KS2), sedangkan pada Tahap Kunci 3 (KS3) dan Tahap Kunci 4 (KS4) berbagai
proses kehidupan dipelajari secara lebih mendalam. dalam konteks topik lain (misalnya,
tumbuhan hijau dan manusia sebagai organisme) dan melalui gagasan tentang sel dan
fungsinya. Jumlah mata pelajaran di sini relatif sedikit tetapi memperkenalkan proses-proses
penting yang menyatukan makhluk hidup.
Kurikulum Nasional Program Studi IPA menyatakan bahwa pada KS1 siswa harus diajarkan
perbedaan antara benda hidup dan benda tidak pernah hidup; bahwa hewan, termasuk manusia,
bergerak, mencari makan, tumbuh, menggunakan inderanya, dan berkembang biak; untuk
menghubungkan proses kehidupan dengan hewan dan tumbuhan yang ditemukan di lingkungan
lokal . Di KS2 hal ini dikembangkan dan mereka harus diajarkan bahwa proses kehidupan yang
umum terjadi pada manusia dan hewan lainnya meliputi nutrisi, pergerakan, pertumbuhan dan
reproduksi; bahwa proses kehidupan yang umum terjadi pada tumbuhan meliputi pertumbuhan,
nutrisi dan reproduksi; untuk membuat hubungan antara proses kehidupan pada hewan dan
tumbuhan yang dikenal dan lingkungan di mana mereka ditemukan.
Sel: pengenalan singkat tentang unsur-unsur penyusun kehidupan
Meskipun sel tidak disebutkan secara eksplisit dalam program studi KS1 dan KS2, namun sel
merupakan hal yang mendasar bagi semua makhluk hidup sehingga perlu disebutkan sejak dini.
Makhluk hidup yang paling sederhana hanya terdiri dari satu sel, sedangkan organisme
yang lebih kompleks, seperti manusia, bersifat multiseluler. Dengan demikian sel dianggap
sebagai unit kehidupan terkecil yang mampu hidup mandiri. Gambar 4.1 menunjukkan versi sederhana
Gambar 4.1 Diagram sederhana dari sel hewan pada umumnya
dari tipikal sel hewan yang akan familiar bagi semua siswa di akhir KS3 (sel yang
melapisi bagian dalam pipi kita mirip sekali dan lumrah bagi siswa sekolah menengah
untuk mengekstraksi dan melihat pipinya sendiri sel di bawah mikroskop).
Nama sel berasal dari pengamatan abad ketujuh belas yang dilakukan oleh Robert
Hooke, seorang kontemporer dan saingan Isaac Newton. Saat mempelajari gabus di
bawah mikroskop, dia menyamakan ruang kecil yang dia lihat dengan sel tempat para
biksu tinggal di biara.
Gambar 4.1 menunjukkan tiga bagian dasar sel:
membran sel – yang memungkinkan zat-zat yang dibutuhkan sel masuk dan
keluar dari sitoplasma – zat seperti jeli yang merupakan tempat terjadinya proses yang
menjaga sel tetap hidup; misalnya pernapasan
inti – pusat kendali sel tempat informasi genetik berada
disimpan sebagai DNA (Catatan: ini sering keliru digambarkan
sebagai 'otak dari sel'; ini bukanlah gagasan yang
harus didorong karena hal ini menciptakan kesalahpahaman
yang dapat dibawa oleh siswa sepanjang sisa kehidupan sekolah
mereka – gagasan tentang pusat kendali harus benar-benar
memadai, tanpa perlu mengacu pada otak – jauh lebih
kompleks daripada inti sel!).
Tentu saja, tidak semua sel seperti ini. Organisme kompleks terbuat dari banyak sel
dengan tipe berbeda, masing-masing memiliki tugas khusus. Kelompok sel yang sama
yang terikat bersama dikenal sebagai jaringan (seperti otot dan saraf), sedangkan
organ terdiri dari sejumlah jaringan yang bekerja bersama untuk fungsi atau fungsi tertentu.
Sel-sel yang fungsinya berbeda-beda mempunyai ciri-ciri khusus yang memungkinkannya
menjalankan fungsi tersebut (misalnya sel sperma mempunyai ekor sehingga dapat berenang
menemui sel telur ovum). Tumbuhan mempunyai sel yang juga dapat menghasilkan makanan melalui
fotosintesis (lihat Bab 6, 'Tanaman hijau').
Hidup atau tidak? Proses kehidupan

Secara umum dianggap ada tujuh tanda kehidupan. Artinya, ada tujuh kesamaan yang
dimiliki semua makhluk hidup (organisme) (mulai dari bakteri, tumbuhan, hingga hewan)
dan pertanyaan apakah sesuatu itu hidup atau tidak diuji terhadap ketujuh proses
kehidupan tersebut. Mereka:
PROSES HIDUP 25
1 Nutrisi/makanan.
2 Pertumbuhan.
3 Gerakan.
4 Respirasi/pernapasan.
5 Reproduksi.
6 Sensitivitas.
7 Ekskresi.
Beberapa siswa mungkin menganggap kematian sebagai salah satu proses ini, namun meskipun
makhluk hidup pada akhirnya akan mati, hal ini tidak bisa dianggap sebagai tanda kehidupan.
Proses kehidupan dibahas secara singkat di sini dan lebih mendalam dalam konteks tumbuhan
dan hewan di Bab 5 dan 6.
1 Nutrisi
Semua makhluk hidup perlu mengonsumsi zat untuk bertahan hidup. Hewan makan untuk
mendapatkan sebagian besar nutrisi ini (walaupun banyak yang dapat menghasilkan beberapa
nutrisi, misalnya manusia dapat memproduksi vitamin D di kulitnya, ketika terkena sinar matahari).
Tumbuhan memperoleh nutrisinya dari udara dan tanah. Proses fotosintesis pada tumbuhan
memungkinkan mereka menghasilkan makanan dasar, glukosa, dan memperoleh mineral melalui
akar dari tanah (lihat Bab 6 untuk lebih jelasnya di sini). Semua makhluk hidup membutuhkan
nutrisi untuk menyediakan bahan mentah yang mereka butuhkan untuk tumbuh, menghasilkan sel-
sel baru, menggantikan sel-sel tua dan menghasilkan bahan kimia penting untuk proses sel. Ketika
organisme kekurangan nutrisi penting, mereka mengalami gejala kekurangan ini.
Contohnya adalah tanaman menjadi kuning karena kekurangan mineral magnesium yang
dibutuhkan untuk memproduksi klorofil, dan manusia terkena penyakit kudis karena kekurangan
vitamin C dalam makanannya. Nutrisi esensial adalah nutrisi yang tidak dapat diproduksi sendiri
oleh suatu organisme, sehingga perlu memperolehnya dari sumber lain. Misalnya, manusia perlu
mengonsumsi berbagai sumber protein untuk mendapatkan bahan mentah (disebut asam amino)
yang dibutuhkan untuk membuat protein yang dibutuhkan tubuh. Kita bisa membuat beberapa
asam amino ini, tapi bukan yang esensial . Ada juga beberapa asam lemak esensial (seperti
omega 3) yang perlu kita peroleh dengan mengonsumsi organisme yang memproduksi asam
lemak ini sendiri.
2 Pertumbuhan
Semua makhluk hidup tumbuh, bahkan ketika mereka sudah dewasa. Organisme yang belum dewasa menumbuhkan
sel-sel baru untuk memungkinkan mereka tumbuh hingga ukuran dewasanya. Hal ini dicapai melalui pembelahan sel.
Inti sel berisi informasi genetik yang diperlukan untuk menghasilkan sel lain yang sejenis. Ketika
sel-sel baru terbentuk, inti ini membuat salinan dirinya sendiri dan kemudian membelah membentuk
dua sel baru. Jenis pembelahan sel ini dikenal sebagai mitosis (lihat Gambar 4.2).
Sel-sel baru ini dapat digunakan hanya untuk pertumbuhan atau untuk menyediakan sel-sel baru untuk menggantikan
sel-sel lama dan rusak.
Bahkan organisme dewasa pun menunjukkan pertumbuhan, misalnya kuku dan rambut manusia.
Gambar 4.2 Pembelahan sel (mitosis) disederhanakan
3 Gerakan
Semua makhluk hidup bergerak sampai batas tertentu dan hal ini mungkin paling jelas terlihat pada hewan.
Namun, tumbuhan juga bergerak, misalnya saat kuncup terbuka. Banyak tumbuhan juga mengikuti jalur
Matahari melintasi langit pada siang hari. Gerakan penting untuk mengumpulkan nutrisi dan menghindari
predator. Gerakannya juga bisa bersifat internal, seperti gerakan otot jantung atau otot yang mendorong
makanan melalui sistem pencernaan. Energi untuk sebagian besar gerakan ini berasal dari pernapasan.
4 Respirasi
Respirasi merupakan sarana pelepasan energi dari makanan (lihat juga Bab 6). Respirasi terjadi di
mitokondria – struktur yang ditemukan di sitoplasma sel.
Respirasi aerobik membutuhkan oksigen dan merupakan alasan mengapa manusia dan hewan lain
bernafas, untuk mengekstraksi oksigen yang mereka butuhkan dari udara dan untuk membuang karbon
dioksida yang dihasilkan oleh respirasi. Makanan yang biasa digunakan adalah gula, glukosa. Respirasi
aerobik dapat diringkas dengan persamaan kimia:
glukosa + oksigen karbon dioksida + air [+ energi]

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O [+ energi]
Energi yang dilepaskan digunakan untuk berbagai proses kimia dan lainnya, termasuk pencernaan dan
pergerakan. Hewan berdarah panas ( homeotherm) menggunakan sebagian energinya untuk menjaga
suhu tubuhnya . Perlu diingat di sini bahwa tumbuhan juga bernafas secara aerobik. Mereka melakukan
hal ini sepanjang waktu, namun pada siang hari, ketika mereka berfotosintesis, mereka menghasilkan lebih
dari cukup oksigen untuk menyediakan apa yang mereka perlukan untuk respirasi.
Organisme juga dapat bernafas secara anaerobik (tanpa oksigen). Hal ini melepaskan lebih sedikit
energi dibandingkan respirasi aerob sehingga organisme yang dapat melakukan keduanya akan cenderung
melakukan respirasi aerobik sebanyak mungkin. Manusia dapat bernapas secara aerobik dan anaerobik.
Saat kita berolahraga, pasokan oksigen tidak mencukupi untuk memasok energi kita
PROSES HIDUP 27
kebutuhannya melalui respirasi aerobik saja. Oleh karena itu kita juga mulai bernapas secara
anaerobik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan persamaan kimia lain:
glukosa asam laktat [+ energi]

C6H12O6 2C3 H6O3 [+ energi]
Asam laktat yang dihasilkan menumpuk di otot kita dan mulai membuatnya nyeri.
Setelah kita istirahat, kita hanya perlu menggunakan oksigen dengan kecepatan lebih rendah lagi. Bereaksi
lebih lanjut dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida dan air, melepaskan lebih banyak energi dan
menyelesaikan respirasi memecah asam laktat. Terengah-engah setelah berolahraga adalah cara tubuh
memperoleh cukup oksigen untuk menghilangkan asam laktat yang dihasilkan, dan oksigen yang dibutuhkan
untuk melakukan hal ini dikenal sebagai hutang oksigen.
Sejumlah organisme hanya bernafas secara anaerobik, seperti ragi. Ragi (sejenis jamur)
memperoleh energi dari glukosa tanpa oksigen, untuk menghasilkan karbon dioksida dan etanol
(alkohol). Inilah yang terjadi selama fermentasi:
glukosa alkohol + karbon dioksida [+ energi]

C6H12O6 2C2 H5OH + 2CO2 [+ energi]
Proses inilah yang kami manfaatkan dalam pembuatan roti dan pembuatan bir. Saat ragi memakan
gula yang dilepaskan dari tepung, gelembung karbon dioksida terperangkap dalam adonan roti,
sehingga membuatnya mengembang (alkohol menguap selama proses pemanggangan). Saat bir
diseduh, energi yang dilepaskan membuatnya terasa hangat dan, saat membuat sampanye,
sebagian ragi dipindahkan ke botol untuk memungkinkan fermentasi kedua, karbon dioksida
membentuk gelembung dalam anggur (sumber makanan di sini adalah gula dalam jelai bir malt
atau jus anggur yang digunakan).
Pernapasan adalah cara organisme mengambil udara untuk bernafas. Dalam arti sempit, hal
ini hanya terbatas pada hewan yang mempunyai paru-paru. Paru-paru adalah organ yang dimiliki
beberapa hewan (mamalia, burung, reptil, dan amfibi dewasa) untuk mengekstraksi oksigen dari
udara dan melepaskan karbon dioksida ke udara. Organisme lain menukar oksigen dengan karbon
dioksida dengan cara lain (misalnya insang ikan). Meskipun istilah ini mungkin masih dianggap
sebagai sejenis pernapasan, istilah ini sebenarnya bukan istilah yang tepat untuk organisme
seperti tumbuhan dan organisme bersel tunggal seperti bakteri. Oleh karena itu lebih tepat jika
dikatakan bahwa respirasi merupakan salah satu dari tujuh proses kehidupan dibandingkan
respirasi, sehingga mungkin hal tersebut tidak disebutkan secara eksplisit pada program studi KS1
dan KS2, karena pengertian respirasi sulit dipahami oleh anak kecil. berhubungan dengan – Anda
sadar bahwa Anda sedang bernapas, tetapi tidak bahwa Anda sedang bernapas.
5 Reproduksi
Tanpa reproduksi makhluk hidup tidak akan bertahan lebih dari satu generasi.
Organisme bersel tunggal seperti bakteri berkembang biak dengan pembelahan sel sederhana
(lihat bagian 'Pertumbuhan' di atas). Jenis reproduksi ini dikenal sebagai reproduksi aseksual,
dimana hanya terdapat satu organisme induk. Tumbuhan juga dapat bereproduksi secara aseksual
dan seksual (lihat Bab 6), yang memerlukan dua organisme induk – jantan dan betina. Tujuan
reproduksi adalah untuk mempertahankan populasi tertentu
jenis. Semakin bertambahnya usia makhluk hidup, fungsinya semakin berkurang dan menunjukkan tanda-tanda
dampak negatif lingkungannya seperti kerusakan jaringan, dan lain sebagainya. Reproduksi memungkinkan salinan
materi genetik suatu organisme diturunkan ke generasi baru. Memang benar, banyak ilmuwan percaya bahwa tujuan
reproduksi hanyalah untuk menjamin kelangsungan hidup DNA. Lebih lanjut mengenai reproduksi manusia akan
dibahas dalam Bab 5, 'Manusia dan hewan lainnya'.
6 Sensitivitas
Sensitivitas merupakan fungsi penting organisme yang membantunya bertahan hidup di lingkungannya. Tumbuhan
peka terhadap gravitasi, sehingga akarnya tumbuh ke bawah dan dapat memperoleh air (karena di situlah biasanya
air ditemukan). Mereka juga sensitif terhadap cahaya, itulah sebabnya daunnya mengarah ke cahaya. Dalam kasus
ini gravitasi dan cahaya adalah rangsangan. Rangsangan seringkali juga bersifat kimia, seperti molekul gas yang
distimulasi oleh hidung kita ketika kita mencium sesuatu. Lima indra manusia yang kita pelajari telah membantu
memastikan kelangsungan hidup kita selama ribuan generasi:
– untuk melihat bahaya; melihat

penglihatan, mangsa – waspada terhadap predator/
pendengaran, bau mangsa – waspada terhadap predator/mangsa; untuk menghindari, berpotensi berbahaya,
makanan yang sudah habis –
mencicipi hindari makan makanan yang sudah habis; untuk memuntahkan racun
sentuhan/perasaan – untuk mengetahui kapan kita melukai diri sendiri/mengetahui kapan tubuh kita
suhu dalam bahaya naik/turun.
7 Ekskresi
Ekskresi hanyalah pembuangan limbah. Semua organisme menghasilkan zat limbah yang harus dibuang. Penumpukan
limbah tersebut dapat berbahaya bagi sel dan organisme yang menjadi bagiannya. Contohnya termasuk penghilangan
karbon dioksida yang dilakukan melalui respirasi. Karbon dioksida bersifat asam lemah dan jika dibiarkan menumpuk,
peningkatan keasaman akan mempengaruhi kimia sel dan struktur protein di dalamnya. Manusia dan mamalia lainnya
menghasilkan zat yang disebut urea di hati ketika berhadapan dengan senyawa yang mengandung nitrogen seperti
asam amino yang dihasilkan saat kita mencerna protein. Urea ini perlahan-lahan akan meracuni kita jika dibiarkan
menumpuk, sehingga dikeluarkan oleh ginjal, dicampur dengan air dan bahan kimia limbah lainnya dan dikeluarkan
dari tubuh sebagai urin.
Sebenarnya, ekskresi adalah pembuangan limbah dari sel, yaitu pembuangan bahan kimia yang tidak diinginkan
yang diproduksi di dalam sel. Jadi pengeluaran feses dari tubuh sebenarnya bukanlah ekskresi. Hal ini karena feses
mengandung sisa-sisa makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan hewan, yang tidak dapat dicerna oleh
hewan tersebut. Oleh karena itu, ia belum diproduksi di dalam sel atau bahkan dimasukkan ke dalam sel. Istilah yang
tepat untuk pembuangan limbah yang belum tercerna dari tubuh hewan adalah egestion. Memang benar, jika kita
menganggap saluran pencernaan pada dasarnya adalah sebuah ruang panjang di dalam diri kita yang terbentang
dari mulut hingga anus, maka makanan yang belum tercerna yang keluar dari tubuh kita tidak pernah benar-benar
masuk ke dalam tubuh kita.
PROSES HIDUP 29
Proses kehidupan pada manusia dan hewan lainnya
Sebelum kita mulai di sini, ada satu hal yang harus dijelaskan dengan jelas, yaitu bahwa manusia adalah
binatang. Tidak mengherankan jika anak-anak salah memahami fakta ini dalam pengalaman sehari-hari
mereka, namun ini adalah kesalahpahaman yang harus diluruskan sejak dini.
Kegiatan mengajar
Untuk menyampaikan kepada anak-anak gagasan bahwa manusia adalah binatang, cobalah menyortir kegiatan dengan
kelompok binatang plastik atau gambar yang menampilkan manusia. Saat memberikan gambar atau hewan plastik kepada
anak-anak untuk disortir, selalu pastikan bahwa Anda memberikan mereka hewan yang tepat untuk memenuhi kriteria
penyortiran. Misalnya, urutkan berdasarkan kriteria berikut yang menekankan persamaan (dan perbedaan) antara manusia
dan hewan lain:
• berkaki tanpa berkaki • mempunyai
bayi yang bertelur

• mempunyai bulu dan mempunyai sisik.
Fokus pada KS1 adalah hewan, termasuk manusia, semuanya bergerak, mencari makan, tumbuh,
menggunakan indranya, dan bereproduksi. Hal yang sama terjadi di KS2, meskipun kata-kata yang digunakan
menyiratkan bahwa kita melihatnya sebagai proses yang sebenarnya, oleh karena itu digunakanlah istilah
seperti pergerakan daripada bergerak dan nutrisi daripada pakan. Meskipun tentu saja kita dapat merujuk pada
proses kehidupan lainnya, yaitu pernapasan/respirasi dan ekskresi, namun proses tersebut tidak ditonjolkan
dalam program studi mungkin karena lebih kompleks. Penting untuk menyadari bahwa ini adalah proses yang
ditunjukkan dengan jelas oleh hewan ; oleh karena itu, penting bagi pemahaman siswa tentang apa itu binatang
agar kita menggunakan contoh-contoh yang mencakup sebanyak mungkin binatang yang berbeda. Contoh
bagus yang perlu disoroti di sini adalah ikan, serangga, dan invertebrata lainnya. Anak-anak seringkali hanya
memikirkan mamalia dan vertebrata, padahal ikan (yang merupakan vertebrata) seringkali menjadi masalah di
sini. Invertebrata seringkali juga tidak dianggap oleh anak-anak sebagai hewan, jadi menggunakan hewan-
hewan ini sebagai contoh juga berguna.
Kutu kayu seringkali merupakan pilihan yang baik untuk dipelajari karena mereka mudah ditemukan dan
menunjukkan lima proses yang tersirat dalam skema penelitian dengan baik.
Kegiatan mengajar
Menyiapkan habitat bagi invertebrata di ruang kelas, kutu kayu dan cacing akan bekerja dengan sangat baik. Anak-anak
harus meneliti kebutuhan hewan tersebut sebelum menyiapkan habitat dan membawa hewan tersebut dari alam liar. Anak-
anak harus didorong untuk menghormati hewan-hewan ini dan memperlakukan mereka dengan baik dan hati-hati. Ketika
proyek selesai, hewan-hewan tersebut harus dikembalikan ke alam liar di mana mereka ditemukan.
Proses kehidupan pada tumbuhan
Tumbuhan juga menimbulkan permasalahan di benak anak-anak, yang belum tentu menganggapnya sebagai
makhluk hidup. Sekali lagi, hal ini harus ditekankan sedini mungkin, meskipun faktanya demikian
Hanya saja pada program studi KS2 proses kehidupan tumbuhan dipelajari lebih mendalam. Fokusnya di sini adalah
pada pertumbuhan, nutrisi dan reproduksi, dan hal ini mungkin paling baik ditunjukkan oleh siswa yang benar-benar
menanam tanaman dari biji, merawatnya, menyaksikan mereka mengembangkan bunga dan kemudian menghasilkan
benih generasi berikutnya; sesuatu yang dapat dilakukan dengan cukup efektif pada tanaman seperti kacang-
kacangan. Nutrisi mungkin merupakan gagasan yang paling sulit di sini karena kita tidak dapat melihat tumbuhan
membuat makanannya, namun kita dapat menekankan fakta bahwa tumbuhan mengembangkan daun, yang berisi
makanan yang mereka hasilkan (melalui fotosintesis – lihat Bab 6) dan hewan pada gilirannya memakan makanan
yang mereka hasilkan (melalui fotosintesis – lihat Bab 6) dan hewan juga memakannya. sumber makanan dan biji-
bijian itu mengandung simpanan makanan, itulah sebabnya hewan, termasuk manusia, memakan biji-bijian, kacang-
kacangan, kacang-kacangan, dan sebagainya. Peran tanah, kompos dan pupuk (alami dan buatan) juga dapat
membantu gagasan tanaman memperoleh nutrisi dari sumber lain. Memang benar, penangkap lalat Venus adalah
contoh bagus tanaman yang memperoleh nutrisi dari sumber lain.
Mengidentifikasi proses kehidupan di lingkungan setempat

Pada masa awal pendidikan, siswa akan lebih mudah menghubungkan gagasan dengan pengalaman sehari-hari,
sehingga ada baiknya untuk melihat lingkungan setempat ketika mengeksplorasi proses kehidupan. Banyak siswa
yang memiliki hewan peliharaan atau memiliki teman atau anggota keluarga yang memiliki hewan peliharaan.
Banyak di antara kita yang memiliki tanaman di rumah dan di taman, yang semuanya merupakan sumber
pengalaman. Di sekolah, suatu kelas mungkin juga berisi tanaman dan hewan peliharaan yang dapat berkerabat
dengannya. Beberapa sekolah cukup beruntung memiliki taman, area taman alam, atau bahkan kolam. Tanpa benda-
benda tersebut pun kita masih bisa mencari makhluk hidup di lingkungan sekolah, baik itu rumput liar di sela-sela
batu paving, lumut dan lumut kerak di dinding, atau serangga dan invertebrata lainnya di bawah batu. Semua ini
merupakan tempat yang baik untuk belajar di lingkungan setempat. Pertimbangan dapat diberikan mengenai
mengapa makhluk hidup tertentu hidup di wilayah tertentu dan menghubungkannya dengan proses kehidupan, dan
sebaliknya, mengapa makhluk hidup kurang melimpah di wilayah lain.
Menghubungkan proses kehidupan dengan lingkungan suatu organisme
Di KS2, pengerjaan lingkungan setempat dapat diperluas ke wilayah di luar pengalaman langsung siswa. Anak-anak
akan menyadari berbagai jenis hewan dan tumbuhan pada tahap ini dan memiliki kesadaran terhadap lingkungan
tempat tinggal beberapa organisme tersebut. Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal,
habitatnya .
Adaptasi
Kata adaptasi dapat disalahartikan jika tidak dipahami sepenuhnya. Organisme tidak menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya, melainkan mengembangkan ciri-ciri khusus (adaptasi) melalui proses evolusi yang berarti mereka
dapat bertahan hidup lebih baik di habitat tertentu. Ilmuwan Perancis Jean-Baptiste Lamarck, yang menemukan kata
biologi, percaya bahwa hewan sebenarnya mengembangkan adaptasinya sendiri, kemudian mewariskan kelebihan
tersebut kepada keturunannya. 'Lamarckisme' yang paling terkenal adalah pemanjangan leher jerapah sehingga
mampu meraih makanan di pohon-pohon tinggi di habitatnya di Afrika. Ini adalah gagasan yang bertahan dari waktu
ke waktu dan berasal dari kesalahpahaman mengenai proses evolusi – bahkan, gagasan Soviet.
PROSES HIDUP 31
Rusia secara resmi menganut gagasan ini dan mendukung gagasan Darwin tentang evolusi hingga
tahun 1960-an. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa organisme mengembangkan adaptasi tetapi
pada dasarnya terjadi secara kebetulan. Teori-teori Darwin didasari oleh gagasan seleksi alam, yang
sering disebut sebagai survival of the fittest. Darwin mengusulkan bahwa organisme berubah selama
jutaan tahun. Mereka tidak beradaptasi sendiri, melainkan beberapa individu akan dilahirkan dengan
perbedaan tertentu dan jika perbedaan ini terbukti menjadi suatu keuntungan maka organisme ini akan
memiliki keunggulan dan lebih mampu bersaing dengan yang lain. Hal ini akan meningkatkan peluang
mereka untuk bertahan hidup dan juga peluang mereka untuk bereproduksi. Keunggulan ini kemudian
akan diwariskan kepada keturunannya yang pada gilirannya akan menjadi pesaing yang lebih baik.
Seiring berjalannya waktu, perubahan bertahap ini berkembang menjadi adaptasi seperti yang kita lihat,
meskipun sering kali perubahan tersebut baru menjadi suatu keuntungan ketika lingkungan mengalami
perubahan dramatis dan tiba-tiba perbedaan ini akan membantu mereka yang memilikinya untuk
bertahan hidup lebih baik daripada mereka yang tidak. Misalnya, beberapa burung mungkin dilahirkan
dengan sedikit selaput di kakinya. Hal ini mungkin telah meningkat selama bertahun-tahun dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Mungkin kemudian lingkungan berubah dan menjadi lebih basah.
Burung yang memiliki jaring kini memiliki keuntungan karena mereka dapat berenang lebih baik di air
yang muncul dibandingkan burung yang tidak memiliki jaring. Oleh karena itu, burung berkaki jaring
lebih baik dalam mendapatkan makanan di lingkungan yang berubah ini dan lebih mungkin untuk
bertahan hidup dan bereproduksi (mereka, secara tidak sengaja, lebih baik beradaptasi dengan
lingkungan baru ini), sedangkan burung yang tidak memiliki ciri khusus ini akan menemukannya. sulit
bersaing dan mungkin punah atau berpindah ke habitat baru.
Dimungkinkan untuk mendiskusikan adaptasi berbagai organisme yang siswa belum tentu
mempunyai pengalaman langsung tetapi mereka mengetahuinya dari sumber lain. Ikan mempunyai
insang yang memungkinkan mereka bernapas di bawah air, sementara banyak hewan darat mempunyai
paru-paru. Memang benar, amfibi mempunyai insang luar (yang dapat dilihat) pada fase awal
pertumbuhannya (berudu, kadal air, dan sebagainya), namun kemudian kehilangan insang tersebut
ketika sudah dewasa dan mulai hidup di luar air dan menggunakan paru-paru untuk memperoleh banyak insang. oksigen m
Burung telah mengembangkan sayap untuk memungkinkan mereka bergerak lebih banyak untuk
mencari makanan, menghindari predator dan bersarang di pohon; Namun, ada pula yang kehilangan
kemampuan terbang karena kebutuhan akan sayap sudah tidak lagi penting, misalnya dodo yang,
sebelum manusia Eropa tiba di Pulau Mascarene, dekat Madagaskar, tidak mempunyai predator alami
yang dapat dihindari. Hewan 'berdarah panas' yang hidup di iklim dingin cenderung berukuran lebih
besar dibandingkan kerabat mereka di iklim hangat, karena ukuran yang lebih besar berarti mereka lebih
baik dalam mempertahankan panas tubuh.
Kita dapat melihat contoh adaptasi dan menghubungkannya langsung dengan tujuh proses
kehidupan (Tabel 4.1).
Manusia dan adaptasi

Tentu saja, sangat mungkin untuk membahas adaptasi manusia terhadap lingkungannya, misalnya,
warna kulit yang lebih gelap untuk memungkinkan kelangsungan hidup yang lebih baik di habitat yang
paparan sinar matahari lebih banyak (hal ini mengurangi efek berbahaya sinar ultraviolet pada kulit. ).
Namun, kehati-hatian harus diberikan karena kemampuan intelektual manusia berarti kita mampu
bertahan hidup di lingkungan yang tidak cocok untuk kita. Pada dasarnya ini adalah sebuah adaptasi,
karena kemampuan kita untuk berpikir dan memecahkan masalah telah berevolusi sehingga
memungkinkan kita untuk menjajah habitat yang paling tidak bersahabat sekalipun. Sebagian besar cara yang kita lakukan
Tabel 4.1 Kaitannya adaptasi dengan proses kehidupan
Proses kehidupan Contoh adaptasi
Nutrisi/memberi makan leher Jerapah; berbagai jenis paruh burung; sapi bisa mendapatkan nutrisi dari rumput tetapi manusia
tidak bisa
Pertumbuhan Tumbuhan tumbuh menuju cahaya; banyak hewan tumbuh dan dewasa dengan cepat
Pergerakan Pemangsa dapat bergerak cepat untuk menangkap mangsa dan mangsa dapat berlari cepat
untuk menghindari pemangsa; beberapa tumbuhan dapat mengikuti pergerakan Matahari di
siang hari
Reproduksi Siklus hidup yang pendek untuk mempertahankan populasi; cangkang di sekitar telur burung
dan jeli di sekitar telur amfibi untuk perlindungan; pembuahan internal untuk meningkatkan
peluang keberhasilan pembuahan; lebih banyak keturunan yang dihasilkan daripada yang
dapat bertahan hidup hingga dewasa
Kepekaan Akar tanaman merespons gravitasi; penglihatan, suara dan penciuman yang baik bagi
predator dan mangsa
Pengeluaran Hewan di daerah beriklim panas menghasilkan urine/feses padat untuk menghindari kehilangan
terlalu banyak air
Respirasi/ Insang pada ikan; kemampuan mamalia air menahan napas dalam jangka waktu lama; penggunaan
pernafasan respirasi anaerobik ketika pasokan oksigen rendah (misalnya, ketika berlari untuk
menghindari predator)
telah beradaptasi di tempat seperti itu bukan secara fisik. Misalnya, kita dapat bertahan hidup di bawah air dalam
waktu singkat dengan menggunakan peralatan menyelam dan telah mengembangkan peralatan serta pertanian yang
membantu kita bertani untuk mendapatkan makanan. Adaptasi utama manusia adalah bahwa kita membutuhkan
waktu lebih lama dibandingkan organisme lain untuk mencapai kedewasaan (yaitu, ada jarak yang lama antara
kelahiran dan kemampuan bereproduksi), sehingga kita dapat mengembangkan penggunaan otak kita melalui
pendidikan. Kita akan menemukan di bidang biologi lain bahwa pertimbangan manusia dan perilakunya sangat
berbeda dengan hewan lain sehingga diperlukan kehati-hatian ketika mempertimbangkan manusia dalam proses
alami.
Tautan ke pengajaran
Kegiatan mengajar lebih banyak
Tanaman yang baik untuk ditanam di dalam kelas antara lain bunga matahari, tomat, stroberi, kacang-kacangan, dan
tanaman hias seperti tanaman laba-laba. Praktik terbaiknya adalah menanamnya sepanjang tahun di kelas daripada
menunggu 'topik tanaman' muncul di peta kurikulum.
Hewan menganggap lingkungan kelas penuh tekanan dan, meskipun membawa hewan ke dalam kelas untuk
belajar merupakan praktik yang baik, penting bagi guru untuk mendorong rasa hormat terhadap semua hewan. Oleh
karena itu, jika kutu kayu, berudu atau hewan invertebrata lainnya dipinjam dari kawasan satwa liar, maka mereka
harus dirawat dan diganti sesegera mungkin.
Mencatat perubahan musim penting dalam mempelajari proses kehidupan. Penting juga untuk membandingkan
habitat yang berbeda dan, jika memungkinkan, mengunjungi hutan, hutan, pantai, dan danau.
PROSES HIDUP 33
Hal lain yang harus dilakukan dan dicoba
• Perlihatkan kepada siswa gambar sejumlah benda hidup dan tak hidup. Mintalah mereka untuk memilah benda
hidup dan benda mati, serta membenarkan pilihan mereka. • Kelilingi
sekolahmu dan cari benda hidup dan tak hidup. • Perlihatkan kepada siswa klip video tumbuhan
yang bergerak sebagai respons terhadap sinar matahari. • Dengan menggunakan gambar
atau model, siswa dapat mencocokkan 'ibu dengan bayinya' (hewan dewasa dengan
keturunan mereka).
• Perlihatkan kepada siswa gambar atau model plastik dari berbagai binatang dan ajaklah mereka untuk melihatnya
untuk fitur-fitur yang diadaptasi dan pikirkan mengapa mereka memilikinya.
TIPS PENGAJARAN TERBAIK
Karena tumbuhan dan hewan membutuhkan waktu lama untuk berubah dan tumbuh, penting untuk memanfaatkan
kesempatan untuk mempelajarinya sepanjang tahun ajaran. Topik singkat tentang makhluk hidup dapat menjadi
penting untuk memfokuskan anak pada ide-idenya, namun mereka perlu mengalaminya sepanjang tahun.
Beberapa kesalahpahaman umum
• Tumbuhan tidak hidup.

• Tumbuhan tidak bergerak.
• Tumbuhan menghasilkan makanan dari Matahari.
• Tumbuhan mendapat makanan dari tanah.

• Manusia bukanlah binatang.
• Ikan dan invertebrata bukanlah binatang.
• Adaptasi terjadi karena suatu organisme harus bertahan hidup pada habitat tertentu. • Organisme yang
sekilas mirip sebenarnya sama secara biologis, misalnya cacing dan ular mungkin terlihat serupa tetapi secara
biologis sangat berbeda.
FAKTA YANG MENAKJUBKAN
Seperti semua ilmu pengetahuan, ada pengecualian terhadap aturan umum. Kebanyakan tanaman mempunyai
akar dan membutuhkan tanah untuk tumbuh. Salah satu tumbuhan yang menarik dan tidak biasa adalah 'tanaman
udara' yang tidak memiliki akar dan hidup tanpa tanah. Tumbuhan yang termasuk dalam genus Tillandsia ini
mendapatkan kebutuhannya dari udara disekitarnya.
5
Manusia dan hewan lainnya
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc2, Strand 2 (KS1: 2.2a–2g, KS2: 2.2a–2h)
Skema Kerja QCA : Unit 1A, 2A, 2B, 3A, 4A, 5A, 6A dan 6B
Manusia sebagai organisme diajarkan di semua tahapan penting Kurikulum Nasional. Pada KS1
dan KS2 ini dalam konteks manusia sebagai hewan dan menganggap manusia dan hewan
lainnya secara bersama-sama. Saat ini dalam program studi KS3 dan KS4, manusia sebagai
organisme dibahas secara lebih terpisah dan, sebagai hasilnya, lebih terinci. Bahkan dengan
adanya perubahan di KS4 dan usulan perubahan di KS3, pentingnya biologi manusia sepertinya
tidak akan berkurang pada tahap-tahap penting berikutnya. Isi pada KS1 dan KS2 cukup banyak,
berdasarkan pada isi proses kehidupan dan menjadi dasar penting lainnya untuk kajian lebih
lanjut.
Kurikulum Nasional program studi IPA menyatakan bahwa pada KS1 siswa hendaknya
diajarkan mengenal dan membandingkan bagian-bagian luar utama tubuh manusia dan hewan
lain; bahwa manusia dan hewan lainnya memerlukan makanan dan air untuk tetap hidup; bahwa
berolahraga dan mengonsumsi makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat membantu
manusia untuk tetap sehat; tentang peranan obat sebagai obat; bagaimana memperlakukan
hewan dengan hati-hati dan peka; bahwa manusia dan hewan lain dapat menghasilkan
keturunan dan keturunannya akan tumbuh menjadi dewasa; tentang indra yang memungkinkan
manusia dan hewan lain menyadari dunia di sekitarnya.
Di KS2 berbagai rangkaian pembelajaran dibagi secara lebih terpisah ke dalam lima tema
utama gizi , dimana diajarkan tentang fungsi dan perawatan gigi, kebutuhan pangan untuk
aktivitas dan pertumbuhan serta pentingnya pola makan yang cukup dan bervariasi bagi
kesehatan. kesehatan; sirkulasi, dimana mereka diajarkan bahwa jantung berperan sebagai
pompa untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh (termasuk melalui
paru-paru) dan tentang pengaruh olah raga dan istirahat terhadap denyut nadi; gerakan, di mana
mereka diajarkan bahwa manusia dan beberapa hewan lainnya memiliki kerangka dan otot untuk
menopang dan melindungi tubuh mereka serta membantu mereka bergerak; pertumbuhan dan reproduksi, diman
MANUSIA DAN HEWAN LAINNYA 35
mereka diajarkan tentang tahapan utama siklus hidup manusia; dan kesehatan dimana mereka diajari tentang
dampak tembakau, alkohol dan obat-obatan lainnya pada tubuh manusia, dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan kesehatan pribadi mereka dan tentang pentingnya olahraga untuk kesehatan yang baik.
Bagian luar utama tubuh manusia dan hewan lainnya

Sejak awal, penting bagi siswa untuk menyadari bahwa manusia adalah binatang dan, meskipun ada perbedaan,
manusia mempunyai banyak kesamaan karakteristik dengan binatang lainnya.
Memang persamaan dan perbedaan inilah yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan
berbagai jenis hewan dan cara klasifikasinya. Sekali lagi, perbedaan antara yang dimaksud dengan benda hidup
dan benda mati juga penting dalam hal ini (lihat Bab 4, 'Proses kehidupan').
Bagian utama tubuh manusia meliputi ciri-ciri seperti anggota badan, anggota badan, kepala, dada (dada),
perut (daerah di bawah dada) dan alat indera (telinga, mata, lidah, hidung dan kulit). Ini kemudian dapat
dibandingkan dengan hewan lain.
Hal ini akan lebih mudah jika mempertimbangkan mamalia lain dan mungkin menjadi lebih sulit jika
mempertimbangkan hewan lain seperti invertebrata. Siswa mungkin tidak menyadari bahwa sayap sebenarnya
adalah anggota tubuh yang dimodifikasi atau bahwa ekor dan sirip menggantikan anggota tubuh ikan.
Penggunaan gambar dan model mungkin berguna di sini, begitu pula siswa lain di kelas ketika mereka
membandingkan satu sama lain. Hal ini juga akan membantu siswa untuk menyadari bahwa jenis hewan yang
sama sekalipun mempunyai perbedaan. Perbedaan yang jelas antara manusia adalah warna mata, rambut dan
kulit. Dapat ditegaskan kemudian bahwa perbedaan juga terjadi antara hewan lain dari spesies yang sama,
misalnya perbedaan bulu pada anjing dan kucing. Siswa harus diminta untuk mengkomunikasikan ide-ide ini. Hal
ini dapat dilakukan secara verbal, melalui pembuatan model, anotasi pada gambar dan gambar, serta anotasi
pada gambar mereka sendiri. Selain itu, pemanfaatan hewan sebenarnya dapat dilakukan untuk membantu proses
ini, baik dengan membawa mereka ke dalam kelas, mengamati mereka di habitat aslinya, atau melalui kunjungan
ke peternakan dan kebun binatang.
Memperlakukan hewan dengan hati-hati dan sensitif

Sejumlah anak mungkin mempunyai hewan peliharaan sendiri, atau mungkin menjumpai hewan sebagai bagian
dari kehidupan sehari-hari mereka dengan cara lain (misalnya, dengan tinggal di peternakan). Mereka sudah
menyadari gagasan bahwa kita, sebagai masyarakat, peduli terhadap hewan tertentu; memberi makan mereka,
memastikan kesehatan mereka, dan sebagainya. Namun, mereka mungkin juga sadar bahwa ada beberapa
hewan yang tampaknya tidak dipedulikan manusia dan bahkan mungkin disakiti. Terkadang kerusakan ini
merupakan tindakan yang tidak disengaja, seperti membunuh cacing secara tidak sengaja saat berkebun atau
secara tidak sengaja menginjak siput setelah hujan. Namun terkadang, kerugian yang ditimbulkan adalah tindakan
yang disengaja, seperti membunuh semut, tikus, dan hama kebun. Oleh karena itu, anak-anak mungkin sudah
mempunyai gagasan sendiri mengenai 'nilai' hewan tertentu dibandingkan hewan lainnya.
Oleh karena itu, kita sedang berhadapan dengan isu-isu moral yang penting di sini. Sejauh pengajaran sains
terjadi, penting untuk disadari bahwa, seringkali, ilmuwan hanyalah pengamat pasif terhadap makhluk hidup. Hal
ini terlihat dalam program satwa liar di mana hewan yang terluka tidak dirawat oleh manusia yang mengawasinya.
Namun, penting juga untuk mengajari anak-anak bahwa semua hewan mempunyai hak untuk hidup dan hal ini
terutama berlaku ketika kita mengambil
mereka dari habitat aslinya untuk mempelajarinya, misalnya saat menyelam ke dalam kolam atau mengamati perilaku
invertebrata di serasah daun . Kita tidak boleh dengan sengaja mencoba menyakiti hewan-hewan tersebut dan ini
termasuk memastikan mereka kembali dengan selamat ke habitat aslinya sesegera mungkin. Tentu saja hal ini mungkin
terlepas dari apa yang telah mereka pelajari di lingkungan sekolah. Saran dan dukungan tersedia dari Royal Society for
the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) di www.rspca.org.uk
Proses kehidupan
Nutrisi
Peran nutrisi secara umum bagi semua makhluk hidup telah dibahas pada Bab 4 buku ini. Sedangkan pada program studi
KS1 penekanannya adalah pada makanan dan air sebagai hal yang vital bagi kehidupan semua hewan (termasuk manusia)
dan peran pola makan yang baik terhadap kesehatan seseorang. Sebagian besar (jika tidak semua) akan menyadari
bahwa hewan tidak dapat bertahan hidup tanpa makanan atau air, namun mengapa hal tersebut terjadi adalah masalah
lain. Mereka juga akan menyadari bahwa hewan lain membutuhkan makanan dan air untuk alasan yang sama, dan hal ini
akan sangat jelas terlihat bagi mereka yang memiliki hewan peliharaan. Cara makan invertebrata tertentu seperti kutu
kayu tidak akan terlalu jelas, meskipun banyak yang mengetahui bagaimana laba-laba menjebak makanan yang mereka
makan di jaringnya.
Hewan yang berbeda memperoleh nutrisinya dari sumber yang berbeda. Herbivora hanya memakan bahan
tumbuhan, seringkali daun yang mengandung pati yang terbuat dari glukosa yang dihasilkan oleh fotosintesis. Seringkali
diperlukan proses yang panjang untuk mencerna nutrisi dari bahan nabati, yang mana kandungan nutrisinya cukup
rendah dibandingkan dengan bahan hewani. Dengan demikian, herbivora besar adalah hewan penggembala yang
menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk makan. Karnivora hanya memakan hewan lain dan mungkin memakan
waktu lama di antara waktu makan karena makanan mereka kaya akan nutrisi. Seringkali perbedaan antara karnivora dan
herbivora disederhanakan menjadi mereka yang memakan daging dan mereka yang tidak, meskipun hal ini dapat
menimbulkan kebingungan di kemudian hari (daging pada dasarnya adalah jaringan otot) dan sebaiknya hindari
penggunaan kata ini. Omnivora adalah hewan yang memperoleh nutrisi dari tumbuhan dan hewan. Manusia dan babi
adalah contoh yang baik dari hewan omnivora, meskipun hal ini dapat menimbulkan kebingungan jika topik vegetarianisme
diangkat.
Manusia mempunyai kemampuan untuk membuat pilihan mengenai apa yang mereka makan, namun sebagai spesies kita
semua adalah omnivora.
Makanan sangat penting untuk pertumbuhan, untuk energi, untuk pergerakan dan untuk tetap sehat.
Hal ini berlaku untuk semua hewan. Selain itu, mamalia dan burung banyak menggunakan kandungan energi dalam
makanannya untuk menjaga suhu tubuhnya. Unsur nutrisi utama dalam makanan adalah karbohidrat, protein, lemak
(atau lipid), vitamin, mineral, dan air. Fungsi utama nutrisi ini dirangkum dalam Tabel 5.1.
Selain itu, beberapa makanan mengandung banyak serat, yang terbuat dari karbohidrat kompleks seperti selulosa.
Beberapa hewan (seperti manusia) tidak dapat mencerna serat ini, namun beberapa (seperti sapi) dapat mencernanya.
Saat makanan dicerna, partikelnya menjadi sangat kecil sehingga larut dan sulit bagi cairan untuk melewati saluran
pencernaan.
Pada manusia serat menyediakan bahan padat untuk membantu pencernaan makanan agar dapat bergerak melalui sistem
pencernaan.
Tabel 5.1 Fungsi zat gizi esensial pada manusia
Gizi Fungsi Sumber yang bagus
Energi Karbohidrat Makanan manis seperti buah-buahan

dan selai; makanan bertepung seperti
roti, pasta, dan nasi
Protein Pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh Daging, ikan, kedelai, telur
Lemak/lipid Energi, isolasi Produk susu, telur, lemak babi,

margarin, minyak sayur
Mineral Setiap mineral memiliki fungsi tertentu seperti Zat besi dari daging merah dan sayuran
zat besi untuk memproduksi sel darah merah; hijau tua seperti bayam; kalsium dari produk
kalsium untuk produksi tulang dan gigi; natrium susu; natrium dari garam
untuk menjaga tekanan darah
Vitamin Masing-masing vitamin memiliki fungsi tertentu Vitamin C dari buah jeruk dan
seperti vitamin C untuk membantu produksi kubis; vitamin B dari produk ragi dan
jaringan tubuh tertentu; vitamin B untuk gandum; vitamin D dari telur dan minyak ikan
pertumbuhan; vitamin D untuk membantu cod
pembentukan tulang
Air Air memiliki beragam fungsi seperti Sebagian besar makanan mengandung
pencernaan, pengaturan suhu melalui air, meskipun sumber terbaik hanyalah air
keringat, mengangkut zat ke seluruh minum
tubuh, memungkinkan terjadinya
reaksi kimia dalam tubuh, dan lain sebagainya.
Pola makan sehat terdiri dari serangkaian makanan yang menyediakan semua nutrisi penting ini
dalam jumlah yang dibutuhkan oleh seseorang. Terlalu banyak satu zat gizi dapat menyebabkan masalah
kesehatan, begitu pula jika terlalu sedikit zat gizi (malnutrisi). Jumlah sebenarnya yang dibutuhkan
bervariasi dari organisme ke organisme dan dari individu ke individu. Ada beberapa panduan pemerintah
mengenai tingkat vitamin dan mineral yang sesuai serta pola makan sehat secara umum (situs web
Badan Standar Makanan, www.food.gov.uk, menyediakan beberapa data yang berguna). Seseorang
dengan pekerjaan yang sangat aktif akan membutuhkan lebih banyak makanan kaya energi seperti
karbohidrat; seorang ibu hamil mungkin memerlukan lebih banyak zat besi dan asam folat dalam
makanannya. Anak-anak masih dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan pola makan yang
sehat dan seimbang untuk memastikan pertumbuhannya tidak terhambat. Ada banyak masalah kesehatan
di sini, terutama di negara maju saat ini misalnya obesitas pada anak-anak kita. Hal ini sebagian
disebabkan oleh masalah pola makan, seperti tingginya kadar gula dan lemak dalam pola makan banyak
anak muda, namun juga masalah yang berkaitan dengan olahraga yang dibahas lebih lanjut di bagian
'Kesehatan' dalam bab ini. Namun penting untuk diingat bahwa tidak ada salahnya mengonsumsi
beberapa makanan yang kontroversial (seperti gorengan, makanan manis, minuman bersoda, dan
sebagainya) asalkan makanan tersebut merupakan bagian dari pola makan seimbang dan tidak dimakan secara eksklusif d
Di KS2 juga diwajibkan bagi siswa untuk mempelajari fungsi dan perawatan gigi. Hal ini penting
untuk ditangani pada saat ini karena murid akan keluar
gigi sulung (susu) mereka dan pertumbuhan gigi yang akan mereka perlukan seumur hidup. Gambar 5.1 menunjukkan
potongan melintang gigi manusia pada umumnya. Manusia mempunyai empat jenis gigi: gigi seri di depan untuk
memotong makanan, gigi seri di belakang untuk menggenggam daging, dan gigi geraham depan kemudian geraham
untuk mengunyah makanan. Fungsi utama gigi adalah memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil untuk
ditelan. Selain itu air liur diproduksi oleh kelenjar ludah di mulut, yang melapisi potongan makanan, membuatnya lebih
mudah untuk ditelan dan mulai mencerna pati melalui aksi enzim pencernaan yang disebut amilase yang ada dalam
air liur.
Gigi
Gigi dilapisi zat keras yang disebut enamel, yang mencegah kerusakan. Namun enamel ini bisa rusak karena
pengaruh asam di mulut (air liur bersifat basa yang membantu menetralkan tingkat keasaman sedang). Sumber
kerusakan email yang paling umum adalah plak. Ini terdiri dari bakteri yang hidup di mulut, yang memakan gula
dalam makanan. Saat mereka makan, mereka menghasilkan produk sampingan yang bersifat asam, yang menyerang
email. Setelah email terkorosi, asam menyerang dentin seperti tulang di bawahnya. Jika hal ini terus berlanjut maka
akan terbentuk rongga yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam pulpa gigi dan mulai membusuk. Mencegah
pembusukan ini akan memastikan gigi lebih sehat. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang sesuai dapat menghilangkan
plak (dan potongan makanan yang berpotensi menjadi sumber makanan plak), namun perlu dilakukan minimal dua
kali sehari karena tidak semua bakteri hilang dan akan cepat berkembang biak. Karang gigi adalah plak yang belum
dihilangkan dan telah mengalami kalsifikasi. Pasta gigi bersifat sedikit basa untuk membantu menetralkan asam
tetapi juga bersifat abrasif (seperti halnya sikat gigi) sehingga siswa harus berhati-hati agar tidak menyikat gigi terlalu
kuat karena dapat merusak gusi mereka.
Menghilangkan plak juga membantu mencegah infeksi pada gusi yang dapat menyebabkan lepasnya gigi pada gusi.
Selain itu, siswa harus menyadari bahwa mereka harus menggunakan sikat gigi mereka sendiri untuk mencegah
infeksi silang. Karena bakteri dalam plak memakan gula, makanan manis dapat berkontribusi besar terhadap
kerusakan gigi. Oleh karena itu, siswa harus mampu mengambil keputusan tentang makanan mana yang berpotensi
berdampak buruk bagi kesehatan gigi mereka.
Gambar 5.1 Struktur gigi manusia

Terakhir, dalam konteks hewan lain, penting untuk diingat bahwa tidak semua hewan memiliki
gigi dan gigi yang dimiliki mungkin berbeda karena mereka mengonsumsi makanan yang berbeda.
Herbivora tidak memakan hewan lain sehingga tidak membutuhkan gigi taring yang dibutuhkan
oleh karnivora dan omnivora untuk mencengkeram mangsa dan mencabik-cabik daging. Gigi
herbivora akan mengalami banyak kerusakan akibat mengunyah terus-menerus dan, akibatnya,
dapat terus tumbuh sepanjang hidup mereka. Perlu diingat juga bahwa ketika seekor hewan
kehilangan giginya, ia tidak dapat lagi makan dan karenanya akan mati – manusia tentu saja telah
mengatasinya dengan gigi palsu, namun tidak semua manusia memiliki akses terhadap perawatan gigi.
Kegiatan mengajar
Anak-anak bisa membuat model giginya sendiri dengan menggunakan plastisin merah putih. Mereka
membutuhkan cermin untuk memeriksa dan menghitung gigi, dan mereka harus didorong untuk membentuk
dan memberi nama gigi dengan tepat. Jika Anda bisa mendapatkan tengkorak hewan yang berbeda, mereka
dapat mencoba membuat model lalu membandingkannya dengan gigi mereka sendiri.
Sirkulasi
Sistem peredaran darah merupakan jaringan transportasi tubuh manusia. Melalui sistem peredaran
darah, zat-zat dibawa ke dan dari seluruh sel tubuh untuk memelihara sel-sel tersebut.
Bagian utama dari sistem ini adalah pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler), jantung dan
darah itu sendiri. Darah dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung yang sebenarnya merupakan
pompa ganda (karenanya ada dua bagian yang menjadi bunyi detak jantung). Diagram jantung
yang disederhanakan ditunjukkan pada Gambar 5.2. Hati-hati, gambar anatomi
Gambar 5.2 Struktur hati manusia

biasanya digambar seolah-olah kita sedang melihat orang tersebut dari depan, sehingga label kiri dan kanan tampak
terbalik.
Bertentangan dengan mitos populer, jantung tidak terletak di sebelah kiri dada, melainkan di tengah, di belakang
tulang dada (tulang dada). Namun sisi kiri lebih besar dari sisi kanan karena harus memompa darah ke seluruh tubuh
kecuali paru-paru, yang disuplai darah dari sisi kanan. Sisi kanan jantung menerima darah dari tubuh ke atrium kanan
(atau daun telinga kanan). Darah ini adalah darah terdeoksigenasi, yaitu darah yang kandungan oksigennya rendah
karena telah menyerahkan oksigennya ke sel-sel tubuh dalam perjalanannya ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, darah
ini mengandung karbon dioksida tinggi yang dilepaskan sel ke dalam darah melalui pernapasan. Darah kemudian
bergerak turun ke ventrikel kanan yang memiliki dinding otot tebal yang berkontraksi untuk memeras darah keluar
dari jantung menuju arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis mengarah ke paru-paru dimana darah menukar kandungan
karbon dioksidanya dengan oksigen dalam proses yang dikenal sebagai pertukaran gas (Gambar 5.3). Pada tahap
ini darah mengalir melalui pembuluh darah yang jauh lebih kecil yang disebut kapiler, yang mempunyai dinding
setebal satu sel. Hal ini memungkinkan karbon dioksida dan oksigen melewati dengan mudah ke arahnya masing-
masing. Kapiler mengelilingi kantung udara kecil di paru-paru yang disebut alveoli yang berada di ujung saluran yang
disebut bronkiolus. Jaringan saluran ini bergabung dengan dua bronkus yang menghubungkan paru-paru ke trakea
(batang tenggorokan), yang kemudian mengarah ke mulut dan hidung. Paru-paru tidak dapat bergerak sendiri untuk
menarik udara masuk dan keluar dari paru-paru, melainkan mengembang dan mengempis akibat perubahan tekanan
yang disebabkan oleh kontraksi dan relaksasi otot diafragma di bagian bawah rongga dada dan otot-otot interkostal
di sekitar paru-paru. Tulang iga. Saat kita menarik napas, gerakan otot menyebabkan rongga dada membesar dan
tekanan udara di dalam berkurang, sehingga udara dari luar masuk dengan cepat. Saat kita menghembuskan napas,
mengecilnya ukuran rongga dada meningkatkan tekanan di paru-paru dan udara dipaksa keluar. Seringkali ada
anggapan yang keliru bahwa kita 'menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida'. Faktanya sekitar 78 persen
udara yang kita hirup dan hembuskan adalah nitrogen (yang tidak dapat kita gunakan), sekitar 21 persen
Gambar 5.3 Pertukaran gas di paru-paru

udara yang dihirup adalah oksigen dan 0,03 persen adalah karbon dioksida. Saat kita menghembuskan
napas, masih ada sekitar 17 persen oksigen di udara yang kita hirup, dan 4 persen yang hilang
digantikan oleh karbon dioksida dan uap air. Inilah sebabnya mengapa meniup api yang padam dapat
membantu menyalakannya kembali – jika kita menghembuskan karbon dioksida murni maka api akan
padam!
Setelah darah baru yang kaya oksigen (darah teroksigenasi) keluar dari paru-paru,
darah tersebut kembali ke jantung. Kali ini masuk ke sisi kiri melalui vena pulmonalis
dan masuk ke atrium kiri (daun telinga kiri). Darah kemudian bergerak turun ke ventrikel
kiri untuk dipompa keluar, ke seluruh tubuh melalui aorta (arteri utama tubuh).
Serangkaian katup di kedua sisi jantung menjaga aliran darah ke arah yang benar dan
membuka dan menutup pada titik-titik tertentu dalam siklus pemompaan untuk menjaga
tekanan darah yang benar. Aorta terbagi menjadi arteri-arteri kecil yang masing-masing
mengarah ke area tubuh yang berbeda. Ini termasuk arteri karotis ke kepala, arteri
hepatik ke hati dan arteri ginjal ke ginjal. Arteri mengandung darah bertekanan tinggi
karena dipompa langsung dari jantung, sehingga dinding arteri harus tebal untuk
menahan tekanan tersebut. Penyumbatan pada arteri akibat timbunan lemak dapat
membatasi aliran darah dan berujung pada kerusakan pada sistem peredaran darah,
termasuk jantung itu sendiri. Darah di arteri juga teroksigenasi (kecuali arteri pulmonalis
yang menuju paru-paru dari sisi kanan jantung). Arteri terbagi menjadi arteriol yang
lebih kecil, kemudian kapiler. Setiap sel tubuh berada di dekat kapiler, karena hanya
melalui dinding tipis kapiler zat berguna dan zat limbah dapat ditransfer ke dan dari sel.
Aliran darah melalui kapiler sempit ini lambat untuk memberikan waktu transfer
maksimum zat-zat ini. Organ penuh dengan pembuluh darah ini (pembuluh darah yang
Anda lihat di bola mata). Saat darah keluar dari organ, kapiler mulai bergabung, yang
akhirnya membentuk vena. Vena membawa darah yang sekarang terdeoksigenasi
kembali ke jantung. Karena aliran darah jauh lebih lambat, setelah melewati kapiler,
tekanannya menjadi lebih rendah. Artinya, ada peningkatan risiko darah mengalir ke
arah yang salah, terutama karena harus bekerja melawan gravitasi untuk kembali ke
jantung. Akibatnya, vena memiliki katup di dalamnya yang mencegah potensi aliran
balik ini. Darah akhirnya masuk kembali ke atrium kanan, melalui vena cava, sebelum
memulai perjalanannya lagi. Jantung mempunyai suplai darah sendiri melalui pembuluh
darah koroner dan terbuat dari jenis otot khusus yang dikenal sebagai otot koroner,
yang membutuhkan suplai darah konstan agar tetap berdetak. Tidak seperti otot-otot
lain, misalnya di kaki, otot ini tidak bisa lelah dan hanya jika suplai darah ini terhambat
maka otot tersebut akan mulai terasa sakit (angina) seperti otot-otot lain yang
kekurangan oksigen.
Jika pembuluh darah merupakan ‘jalan’ jaringan transportasi sistem peredaran darah,
maka darah adalah lalu lintasnya. Darah terdiri dari empat komponen utama:
• plasma – bagian cair darah, terutama air dan mengandung zat terlarut
zat
• sel darah merah – untuk membawa
oksigen • sel darah putih – untuk melawan
infeksi • trombosit – untuk membantu pembentukan bekuan darah ketika pembuluh darah dipotong.
Plasma adalah media transportasi sejumlah zat seperti molekul makanan yang dicerna, karbon
dioksida dan hormon (bahan kimia yang bertindak sebagai pembawa pesan dari satu bagian tubuh
ke bagian tubuh lainnya). Warna sel darah merah disebabkan oleh zat kimia yang disebut hemoglobin
yang memungkinkan sel tersebut mengambil molekul oksigen saat mengalir melalui kapiler paru-
paru, dan kemudian menyimpannya ke dalam sel yang membutuhkan oksigen. Menghirup karbon
monoksida berbahaya karena hemoglobin juga dapat mengambil molekul karbon mon-oksida,
namun selanjutnya mereka tidak dapat melepaskan molekul tersebut, sehingga secara efektif
mencegah sel menjalankan fungsinya karena tidak dapat lagi mengambil oksigen. Sel darah merah
tidak biasa karena mereka tidak memiliki inti. Ini karena mereka diproduksi oleh sel lain di sumsum
tulang. Mereka mati dan diganti setiap enam minggu atau lebih.
Sel darah putih menyerang benda asing di dalam darah yang berpotensi membahayakan,
seperti bakteri dan virus. Mereka dapat melakukan hal ini dengan beberapa cara, misalnya dengan
menelan dan mencerna penyerang atau menciptakan antibodi untuk menyerang benda asing. Jika
pembuluh darah terpotong maka ada kemungkinan bakteri dan sebagainya dapat masuk ke dalam
luka, sehingga terbentuk bekuan darah di area yang rusak untuk membantu mencegah hal ini dan
mencegah kehilangan terlalu banyak darah. Hal ini disebabkan oleh sejumlah peristiwa yang berbeda
dan kompleks. Pada dasarnya trombosit, ketika terpapar udara, menyebabkan bahan kimia yang
terlarut dalam plasma darah yang disebut fibrinogen berubah menjadi protein tidak larut yang disebut
fibrin. Fibrin terbentuk sebagai serat yang membentuk jaring yang menangkap sel darah merah saat
mengalir keluar dari luka. Akhirnya sel-sel yang terperangkap ini mengering dan mengeras menjadi
keropeng yang menyumbat luka dan mencegah benda asing memasuki pembuluh darah di tempat sayatan.
Fungsi darah yang terakhir dan penting pada manusia adalah mendistribusikan panas ke sekitar
tubuh untuk menjaga suhu tubuh.
Sistem peredaran darah vertebrata lain sangat mirip dengan manusia; mungkin ikan adalah
yang paling berbeda (mereka mempunyai sistem peredaran darah tunggal).
Sebagian besar hewan lain (kecuali beberapa hewan yang sangat sederhana) juga memiliki sistem
peredaran darah, tetapi cara fungsinya bervariasi dari satu organisme ke organisme lainnya.
Denyut nadi disebabkan oleh gelombang tekanan yang bergerak melalui arteri saat darah
dipompa melaluinya. Kita dapat merasakan denyut nadi ketika arteri dekat dengan permukaan dan
tempat yang paling umum untuk mengukur denyut nadi adalah di bagian dalam pergelangan tangan
(di sisi ibu jari berada) dan di leher (denyut nadi karotis melalui arteri karotis. ) menempel pada sisi
tenggorokan. Banyak orang (tidak hanya anak-anak) yang mengalami kesulitan menemukan denyut
nadinya dan hal ini tidak boleh dilakukan dengan ibu jari karena denyut nadinya kecil.
Karena disebabkan oleh detak jantung, maka denyut nadi menunjukkan kecepatan detak jantung
yang biasanya sekitar 70 detak per menit saat istirahat, meskipun hal ini akan berbeda-beda pada
setiap individu dan bergantung pada faktor lain seperti suhu dan sebagainya. Saat kita berolahraga,
denyut nadi kita meningkat, artinya detak jantung kita pun meningkat. Karena hal ini dapat dialami
secara langsung, maka hal ini mudah dipelajari; yang lebih berat adalah mengapa hal ini terjadi dan
masih banyak siswa KS4 yang mengalami kesulitan dalam hal tersebut. Seperti disebutkan
sebelumnya, darah adalah sistem transportasi tubuh. Ini menyediakan sel dengan apa yang mereka
butuhkan termasuk oksigen dan glukosa untuk memperoleh energi melalui respirasi (lihat Bab 4).
Saat kita berolahraga, kita menggunakan oksigen dan glukosa dalam darah dengan lebih cepat, oleh
karena itu darah perlu bersirkulasi lebih cepat untuk menyediakan jumlah ekstra yang dibutuhkan otot
untuk menopang gerakan. Akibatnya jantung berdetak lebih cepat untuk meningkatkan suplai darah
ke otot sehingga denyut nadi pun meningkat. Sebagai
kadar oksigen dan glukosa turun yang perlu diisi ulang dan penurunan ini terdeteksi oleh bagian otak
yang disebut hipotalamus. Hormon dilepaskan ke dalam darah untuk merangsang pelepasan lebih
banyak glukosa dari hati dan laju pernapasan meningkat untuk meningkatkan kadar oksigen dalam
darah; ini juga mengakibatkan kebutuhan aliran darah yang lebih besar dan peningkatan detak
jantung dan denyut nadi. Setelah latihan selesai dan tubuh beristirahat, tubuh terus bekerja lebih
cepat hingga tingkat normal pulih dan akhirnya denyut nadi melambat ke tingkat istirahatnya.
Pergerakan
Pergerakan pada manusia dan vertebrata lainnya dicapai melalui penggunaan otot dan kerangka.
Beberapa gerakan seperti detak jantung dan pergerakan makanan melalui sistem pencernaan pada
dasarnya hanya melibatkan kerja otot.
Namun, pergerakan bagian tubuh dalam skala besar seperti anggota badan melibatkan otot yang
menyebabkan tulang bergerak.
Siswa mungkin akrab dengan nama-nama beberapa tulang pada tubuh manusia, terutama jika
mereka mengalami patah tulang, dan beberapa tulang utama ditunjukkan pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Tulang-tulang utama tubuh manusia disederhanakan

Kerangka pada vertebrata melakukan tiga fungsi utama:
• perlindungan organ-organ utama

• dukungan untuk tubuh secara keseluruhan
• pergerakan.
Tulang merupakan jaringan hidup yang mengandung sel. Ini terdiri dari untaian protein yang disebut
kolagen dan endapan mineral seperti kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
Yang terakhir memberikan kekakuan dan kekerasan pada tulang, sedangkan kolagen memberikan
kekuatan tarik dan fleksibilitas. Tulang mempunyai suplai darah dan saraf, dan beberapa tulang
mengandung sumsum tempat sel darah diproduksi. Saat berkembang di dalam rahim, kerangka anak
terbuat dari tulang rawan (pinna telinga dan ujung hidung terbuat dari tulang rawan) dan bahan yang
lebih fleksibel ini diganti seiring perkembangan anak.
Beberapa ikan hanya memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan. Campuran berbagai zat dalam
tulang meningkatkan kekuatannya dan sering dibandingkan dengan material komposit seperti beton
bertulang dan plastik yang diperkuat serat karbon. Tulang digunakan di dalam tubuh untuk melindungi
organ; tengkorak melindungi otak, tulang rusuk melindungi paru-paru, tulang dada melindungi jantung,
dan tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang yang berada di dalamnya. Tulang, tentu saja,
bisa patah, namun desain kompositnya mencegah patah total kecuali jika terkena gaya yang sangat
besar. Ini mirip dengan kaca depan mobil yang berbentuk seperti sandwich dengan kaca di kedua
sisinya terbuat dari bahan plastik yang lebih lembut. Jika kaca luar pecah, lapisan dalam mencegah
pecahnya berlanjut ke lapisan dalam kaca.
Vertebrata adalah hewan yang memiliki kerangka internal dengan tulang punggung. Manusia,
sebagai mamalia, termasuk dalam kelompok ini. Dengan demikian, kerangka yang kuat memberikan
kerangka bagi tubuh, menopang ciri-ciri eksternal dan organ-organ internalnya, yang melekat pada
kerangka. Seringkali hal ini diajarkan dengan mempertimbangkan bagaimana jadinya kita tanpa
kerangka. Meskipun hal ini benar, gagasan bahwa 'kita hanya akan menjadi gumpalan tanpa kerangka'
adalah gagasan yang tetap ada di otak banyak siswa dan menimbulkan masalah di kemudian hari (ini
bukanlah jawaban yang cocok dalam tugas penilaian standar KS3). Oleh karena itu penekanannya
harus selalu kembali pada gagasan tentang apa yang dilakukannya dan bukan apa yang akan terjadi
jika kita tidak memilikinya, yaitu, ia menopang tubuh atau 'menopangnya'.
Tempat bertemunya tulang-tulang disebut persendian. Dalam beberapa kasus, persendian ini
menyatu pada usia dini, seperti di tengkorak, sehingga mencegah pergerakan. Namun, beberapa sendi
memungkinkan terjadinya gerakan. Tulang-tulang pada sendi ditahan oleh jaringan fibrosa yang disebut
ligamen. Mereka juga memiliki tulang rawan halus di ujung tulang tempat mereka bertemu dengan
tulang lainnya; ini mengurangi gesekan, memungkinkan tulang bergerak dengan lancar dan tanpa
keausan, sehingga mencegah kerusakan dan rasa sakit. Beberapa sendi juga memiliki membran yang
berisi cairan yang disebut cairan sinovial yang juga berfungsi sebagai pelumas tulang yang bergerak.
Otot melekat pada tulang melalui tendon dan kontraksi serta relaksasi otot inilah yang menyebabkan
gerakan. Otot bekerja berpasangan (disebut pasangan antagonis) karena hanya ketika berkontraksi
barulah otot benar-benar menggerakkan tulang. Saat otot berkontraksi, otot tersebut memendek dan
menonjol keluar (hal ini dapat dirasakan saat seseorang memegang otot bisep saat lengan bawah
diangkat ke arah bahu). Kontraksi ini menarik tulang tempat otot menempel, menyebabkannya bergerak
ke satu arah.
Otot yang dipasangkan menjadi rileks saat hal ini terjadi untuk memungkinkan gerakan ini. Agar
tulang bergerak ke arah yang berlawanan, otot pertama akan berelaksasi dan otot lainnya
kemudian berkontraksi, sehingga menarik tulang ke arah lain. Akibatnya, tulang bertindak sebagai
pengungkit, yang diputar pada persendian. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sangat mudah
melalui pergerakan lengan bawah yang disebabkan oleh kerja otot bisep dan trisep (lihat Gambar 5.5).
Siku adalah sendi di sini dan hanya memungkinkan gerakan naik turun (yaitu dalam satu
bidang). Beberapa anak mungkin membantah hal ini tetapi ketika seseorang mencegah
pergerakan sendi pergelangan tangan dan bahu, hal ini terbukti terjadi. Sendi siku dan lutut yang
menampilkan jenis gerakan ini disebut sendi engsel. Sendi pinggul dan bahu disebut sendi bola
dan soket karena salah satu tulang memiliki ujung membulat yang cocok dengan soket di tulang
sendi lainnya. Ini memerlukan lebih dari satu pasang otot dan memungkinkan gerakan ke segala
arah. Sendi lainnya, seperti sendi tangan dan kaki, dikenal sebagai sendi luncur, dimana tulang-
tulang saling bergesekan.
Tentu saja ada juga vertebrata lain selain manusia – semua mamalia, burung, reptil, amfibi,
dan ikan – dan meskipun ada beberapa perbedaan penting pada kerangka mereka, terdapat juga
banyak kesamaan yang mencolok. Anak-anak terheran-heran ketika mereka memperhatikan
dengan cermat kerangka ikan paus, ternyata siripnya terlihat seperti tangan, padahal sebenarnya
memang demikian, meskipun sudah dimodifikasi. Banyak juga yang tidak menyadari bahwa
beberapa hewan vertebrata sebenarnya mempunyai kerangka, terutama beberapa reptil seperti
ular dan kura-kura serta hewan amfibi seperti katak dan kodok. Hal ini dapat diperbaiki dengan
membiarkan siswa melihat kerangka berbagai macam vertebrata, baik kerangka sebenarnya
maupun gambarnya.
Invertebrata tidak memiliki kerangka internal jenis ini, dan jenis invertebrata yang berbeda
memiliki cara berbeda untuk menggantinya. Arthropoda, seperti serangga, krustasea, dan
arakhnida misalnya, memiliki lapisan luar yang keras yang disebut eksoskeleton (exo- berasal
dari bahasa Yunani yang berarti luar), dengan area yang lebih lembut dan fleksibel untuk
memungkinkan pergerakan pada kaki dan bagian bergerak lainnya. Kerangka luar ini menjalankan
semua fungsi kerangka vertebrata dan dilepaskan serta diganti seiring pertumbuhan hewan.
Beberapa tidak memiliki bentuk kerangka sama sekali, seperti moluska, meskipun banyak
moluska memiliki cangkang untuk perlindungan (misalnya siput).
Gambar 5.5 Pergerakan lengan bawah

Kesehatan
Perlunya pola makan seimbang untuk menjaga kesehatan telah dijelaskan. Selain itu, olahraga juga berperan
penting dalam gaya hidup sehat. Olahraga teratur memastikan bahwa kita menggunakan makanan yang kita makan
secara efisien, terutama makanan berenergi seperti karbohidrat dan lemak, yang seharusnya disimpan dalam tubuh
jika dikonsumsi lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Terlalu sedikit berolahraga berarti cadangan ini menumpuk
dan dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan masalah lain, terutama
pada jantung dan sirkulasi. Olahraga meningkatkan massa otot dan meningkatkan laju metabolisme tubuh sehingga
kita memproses lebih banyak makanan berenergi bahkan saat istirahat dan lebih sedikit makanan yang disimpan dan
disimpan sebagai lemak tubuh. Bahkan olahraga ringan satu atau dua jam sehari membantu menjaga tingkat
kebugaran fisik dan ini dapat dicapai melalui aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki dan berkebun. Selain itu, ketika
seseorang menjadi lebih bugar, dibutuhkan lebih sedikit waktu untuk pulih setelah berolahraga, karena tubuh menjadi
lebih efisien dalam mengambil oksigen dan mengantarkan darah ke otot.
Selain pentingnya olahraga dan pola makan yang baik bagi kesehatan, Kurikulum Nasional juga berfokus pada
isu-isu seputar narkoba. Pada tahap ini, penekanannya lebih pada obat-obatan legal dibandingkan obat-obatan
terlarang. Narkoba merupakan bahan kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tubuh. Hal ini mungkin merupakan
efek fisik atau mental atau kombinasi keduanya. Anak-anak kemungkinan besar akan menemuinya secara langsung
dalam bentuk obat-obatan dan inilah yang menjadi penekanan utama di KS1. Obat-obatan jenis ini cenderung bekerja
pada suatu bagian (atau bagian-bagian) tubuh (misalnya, untuk menghilangkan rasa sakit, menurunkan tekanan
darah, meringankan gejala asma, dan sebagainya) atau digunakan untuk melawan infeksi (misalnya , antibiotik untuk
membunuh bakteri). Kebanyakan obat-obatan farmasi memerlukan resep dari dokter dan mungkin menimbulkan efek
berbahaya jika dikonsumsi oleh orang yang tidak memerlukannya. Penting bagi siswa untuk menyadari hal ini sejak
dini dan ini merupakan pesan yang mudah-mudahan sudah mereka terima dari kehidupan rumah tangga mereka.
Gagasan untuk tidak memakan sesuatu kecuali kita mengetahuinya adalah hal yang penting di sini dan merupakan
aturan umum yang baik dalam hidup, tidak memakan buah beri atau jamur kecuali kita tahu bahwa buah tersebut
aman dan merupakan gagasan serupa.
Pada KS2 gagasan-gagasan tersebut harus diperkuat dan dilengkapi dengan gagasan-gagasan selanjutnya.
Tindakan bahan kimia farmasi pada tubuh, meskipun diresepkan dengan benar, dapat menyebabkan efek samping
seperti kantuk atau sakit perut. Selain itu, penting untuk mengikuti petunjuk dosis dengan cermat. Hatilah yang
memproses obat ketika memasuki aliran darah dan konsumsi obat yang terlalu banyak pada waktu tertentu (overdosis)
dapat merusak hati. Hal ini juga dapat berdampak buruk pada organ tubuh lainnya dan mungkin menyebabkan
kematian. Penting juga untuk melihat jalannya pengobatan sampai akhir. Hal ini terutama berlaku pada antibiotik.
Sejak 'obat ajaib' ini pertama kali digunakan, seiring berjalannya waktu, efektivitasnya mulai berkurang akibat
penggunaan yang berlebihan (obat ini membunuh bakteri sehingga tidak ada gunanya meresepkannya untuk penyakit
yang tidak disebabkan oleh bakteri) dan faktanya bahwa banyak pasien tidak selalu menyelesaikan pengobatannya.
Oleh karena itu, beberapa jenis bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik tertentu. Antibiotik kemungkinan besar akan
menyebabkan kematian bakteri yang paling lemah terlebih dahulu, dan lambat laun akan mempengaruhi bakteri yang
lebih kuat seiring dengan penggunaan obat-obatan. Namun, jika pengobatan tidak diselesaikan maka mungkin masih
ada sejumlah bakteri yang lebih kuat dan resisten yang tersisa. Saat bakteri ini berkembang biak, kemungkinan besar
mereka akan menularkannya
ketahanan terhadap keturunannya sehingga populasi secara keseluruhan menjadi lebih kebal
terhadap efek obat tersebut.
Pada tahap ini, gagasan bahwa ada obat-obatan yang digunakan orang ketika mereka tidak
sakit juga diperkenalkan. Siswa akan sadar akan kebiasaan merokok dan minum alkohol dan
beberapa juga akan sadar akan penggunaan obat-obatan terlarang. Tentu saja orang-orang harus
melakukan hal ini karena penggunaan obat-obatan tersebut secara berlebihan dapat berdampak
buruk pada kesehatan, dan oleh karena itu hal ini bisa menjadi hal yang sulit untuk diatasi ketika
mengajar, karena sejumlah alasan. Siswa mungkin tidak mengenalinya sebagai narkoba, namun
nikotin dan bahan kimia lain dalam asap tembakau, alkohol, dan bahan kimia dalam obat narkotika
semuanya mempunyai efek pada fungsi tubuh. Obat-obatan tersebut juga bersifat adiktif karena
tubuh tertipu dengan berpikir bahwa ia membutuhkan pasokan bahan kimia yang dimaksud, padahal
kenyataannya tidak, dan kebutuhan palsu akan obat inilah yang menyebabkan keinginan mengidam
dan gejala putus obat. Ada banyak informasi bagus yang tersedia mengenai efek berbagai obat ini
dan sumber yang bagus adalah National Health Service (NHS). Penting juga bagi mereka untuk
mendapatkan informasi yang baik pada tahap ini karena mereka mungkin akan menemukan banyak
zat-zat ini pada awal kehidupan mereka.
Pertumbuhan dan reproduksi

Pertumbuhan dan reproduksi merupakan dua ciri makhluk hidup dan telah dibahas secara singkat
pada bagian 'Proses Kehidupan' pada bab ini. Beberapa jenis pertumbuhan terjadi sepanjang hidup
(rambut dan kuku adalah contoh yang baik) tetapi, tentu saja, paling terlihat pada hewan yang belum
dewasa. Manusia sebenarnya menjadi dewasa dalam jangka waktu yang jauh lebih lama dibandingkan
hewan lain dan ini berkaitan dengan pembelajaran dan perkembangan otak. Hewan dewasa biasanya
dianggap sebagai hewan yang dapat bereproduksi, meskipun seringkali beberapa perkembangan
tambahan terjadi setelah waktu tersebut sebelum sebagian besar pertumbuhan berhenti.
Banyak perubahan yang terjadi selama masa ini, mungkin yang paling nyata adalah perubahan berat
badan , ukuran, atau tinggi badan, meskipun hal ini tidak serta merta terjadi pada tingkat yang sama
pada semua individu, seperti yang terlihat pada manusia. Laju pertumbuhan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor, beberapa faktor genetik dan beberapa faktor lingkungan (seperti pola makan) dan
dikendalikan oleh hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari kelenjar pituitari dan tiroid.
Penting untuk diingat bahwa ukuran tidak selalu menunjukkan usia. Beberapa hewan juga mempunyai
tahapan tertentu dalam hidupnya ketika mereka berubah secara radikal, seperti tahap kepompong
dan dewasa pada serangga dan berudu yang berkembang menjadi katak.
Salah satu perubahan terpenting yang terjadi ketika hewan menjadi dewasa adalah
berkembangnya kemampuan bereproduksi. Perubahan yang menyebabkan hal ini terjadi pada masa pubertas.
Reproduksi manusia bersifat seksual, artinya melibatkan dua orang tua dan hal ini umum terjadi pada
sebagian besar hewan dan tumbuhan (lihat Bab 6). Setiap jenis kelamin menghasilkan sel kelamin
(gamet) yang pada hewan berupa sel sperma (jantan) dan sel telur (betina). Setiap sel mengandung
nukleus dengan separuh informasi genetik yang diperlukan untuk organisme baru, sehingga kedua
sel tersebut perlu bergabung agar nukleusnya dapat bergabung (menyatu). Agar hal ini terjadi,
hubungan seksual harus dilakukan. Selama hubungan seksual, sel sperma dikeluarkan dari testis
(lihat Gambar 5.6) dan digabungkan dengan cairan lain membentuk air mani yang keluar melalui
penis. Air mani disimpan di vagina dan sperma mulai berenang mencari sel telur (sel telur). Ovum
dilepaskan dari ovarium kira-kira setiap 28 hari dan berjalan menuruni tuba falopi (atau saluran telur)
menuju rahim.
Gambar 5.6 Bagian utama sistem reproduksi manusia
(atau rahim). Sperma berenang melalui rahim dan kemudian membelah untuk berenang ke dua saluran tuba. Jika
sel telur telah dilepaskan, sperma akan mengelilinginya dan berusaha masuk ke dalam. Ketika satu sperma berhasil
melakukan hal ini dan intinya bergabung dengan inti sel telur, sel telur tersebut dibuahi. Sebuah lapisan terbentuk di
sekitar sel telur yang baru dibuahi ini, yang sekarang disebut zigot, untuk mencegah masuknya sel sperma lebih
lanjut. Sel baru ini sekarang memiliki semua informasi genetik untuk menciptakan individu baru dan mulai tumbuh
dan membelah menjadi sel-sel baru. Ini semua serupa pada awalnya tetapi secara bertahap mulai berkembang
dengan cara yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, embrio berkembang menjadi janin dan setelah sekitar
sembilan tahun
bulan bayi siap dilahirkan. Pertumbuhan yang dimulai di dalam rahim kini berlanjut. Selama beberapa
tahun pertama, anak-anak hanya akan memiliki ciri-ciri seksual primer, tetapi sekitar usia 11 tahun
mereka mulai mengembangkan ciri-ciri seksual sekunder saat mereka melewati masa pubertas. Setelah
masa pubertas selesai dan organ reproduksinya berfungsi penuh, siklus hidup selesai dan dapat dimulai
kembali dengan produksi keturunan baru.
Indra
Indra adalah cara kita, dan organisme lain, mendeteksi lingkungan sekitar. Tanpa indera, kelangsungan
hidup menjadi lebih sulit dan tidak ada keraguan bahwa indera adalah bagian dari sistem perlindungan
tubuh kita. Kadang-kadang tidak selalu jelas apakah indra kita mempunyai fungsi ini, namun indera
bertindak sebagai semacam sistem peringatan dini untuk mengingatkan kita akan bahaya dan membantu
kita membuat pilihan yang tepat mengenai tindakan kita.
Ada lima indera: penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan sentuhan. Setiap indra mempunyai
organ indera khusus untuk mendeteksi rangsangan tertentu. Informasi yang dikumpulkan oleh organ
indera ditransfer ke sistem saraf pusat, yang kemudian bertindak berdasarkan informasi yang diterima.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sebagai aturan umum, sumsum tulang
belakang cenderung memproses informasi yang berhubungan dengan tindakan yang tidak disengaja,
yang disebut tindakan refleks. Otak juga melakukan hal ini tetapi juga memproses informasi tentang
tindakan yang lebih rumit. Sistem saraf pusat kemudian akan mengirimkan informasi melalui saraf ke
otot di mana respons yang sesuai dapat dicapai. Contoh sederhananya adalah tindakan refleks yang
dilakukan dengan memukul area tepat di bawah lutut. Reseptor di sini adalah ujung saraf di kulit yang
merespons tekanan yang diberikan padanya. Impuls saraf dikirim sepanjang neuron (sel saraf) yang
telah dirangsang (neuron sensorik) dan sampai di sumsum tulang belakang. Sel-sel di sumsum tulang
belakang merespons hal ini dan impuls lain dikirim melalui neuron relai, yang terhubung ke neuron lain,
neuron motorik. Neuron motorik ini kemudian mengirimkan impuls ke otot-otot di kaki, menyebabkan otot-
otot tersebut bergerak dan tungkai bawah tersentak ke depan. Rangkaian peristiwa ini dikenal sebagai
busur refleks dan meskipun sulit untuk melihat bagaimana hal ini membantu kelangsungan hidup, ini
juga merupakan mekanisme yang menyebabkan seseorang melepaskan tangannya dari benda panas
dan mengontrol ukuran pupil mata sebagai respons terhadapnya. perbedaan cahaya (tetapi contoh
terakhir ini disampaikan oleh otak). Impuls di sepanjang neuron ini bersifat listrik dan hanya bergerak
dalam satu arah. Neuron bertindak seperti kabel dan diisolasi (seperti kabel listrik) oleh lapisan lemak
yang disebut mielin.
Siswa harus mampu mengenali berbagai alat indera yang berhubungan dengan masing-masing
indra: mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, dan lidah untuk mengecap.
Sentuhan lebih sulit, dengan ujung saraf di berbagai tempat di tubuh, meski kulit merupakan salah satu
organ yang harus bisa diperhatikan.
Penglihatan Mata (Gambar 5.7) adalah organ kompleks yang mendeteksi cahaya; baik intensitas
maupun warnanya. Otot-otot pada mata mengontrol pergerakannya pada rongga mata, bentuk lensa
dan ukuran lubang pada iris (pupil). Cahaya masuk melalui kornea transparan dan melewati cairan
yang disebut aqueous humor. Ini memulai pemfokusan cahaya dengan menyebabkan sinar cahaya
menyatu. Cahaya melewati
Gambar 5.7 Mata manusia
pupil, yaitu lubang pada iris. Ukuran pupil divariasikan secara otomatis melalui kerja otot pada iris, yang melebar
dalam cahaya redup. Ini adalah latihan yang bagus untuk dicoba oleh para siswa satu sama lain dengan melihat mata
satu sama lain setelah melepaskan tangan mereka setelah beberapa saat mata mereka tertutup dan ditutupi oleh
tangan mereka. Tentu saja, berpotensi berbahaya jika dengan sengaja menyinari mata untuk melihat pupil mengecil
dan hal ini tidak boleh dilakukan. Cahaya kemudian melewati lensa. Bentuk lensa dapat diubah oleh otot siliaris yang
mengendur saat melihat benda jauh sehingga menyebabkan lensa menjadi rata dan berkontraksi saat melihat benda
dekat sehingga menyebabkan lensa menggemuk. Hal ini dikenal sebagai akomodasi dan menghasilkan gambar
terfokus tajam di bagian belakang mata. Pemakai kacamata dan lensa kontak tidak dapat memperoleh fokus yang
tajam tanpa kacamata dan lensa kontak, karena mereka yang mengalami rabun dekat tidak dapat fokus dengan jelas
pada objek yang jauh karena lensa memfokuskan cahaya terlalu cepat ke mata dan mereka yang memiliki penglihatan
jauh tidak dapat fokus dengan jelas pada objek yang dekat. karena cahaya tidak pernah mencapai fokus di mata.
Cahaya difokuskan pada lapisan sel peka cahaya di bagian belakang mata, yang disebut retina. Ini memiliki sel untuk
mendeteksi intensitas cahaya (batang) dan sel untuk mendeteksi warna (kerucut). Retina menghasilkan impuls listrik
yang membawa informasi melalui saraf optik ke otak. Tempat di mana saraf optik menempel pada mata (dan
masuknya pembuluh darah) tidak memiliki sel-sel ini sehingga dikenal sebagai titik buta. Dua mata yang menghadap
ke depan memungkinkan kita memiliki dua pandangan yang sedikit berbeda tentang dunia di sekitar kita yang
digabungkan oleh otak untuk menghasilkan gambar tiga dimensi. Oleh karena itu hilangnya penggunaan satu mata
membuat sulit menilai jarak. Penglihatan 3-D ini umum bagi predator karena merupakan keuntungan berburu. Hewan
yang menjadi mangsa cenderung memiliki mata di sisi kepalanya sehingga mengorbankan penglihatan tiga dimensi
untuk penglihatan serba; kelinci adalah contoh yang bagus di sini. (Perhatikan bahwa fungsi mata juga dibahas dalam
Bab 14, 'Cahaya dan suara'.)
Pendengaran
Telinga (Gambar 5.8) terdiri dari tiga bagian, telinga luar, tengah dan dalam. Telinga luar terdiri dari penutup yang
dikenal sebagai pinna dan saluran telinga. Pinnanya adalah
Gambar 5.8 Telinga manusia
dirancang untuk mengarahkan gelombang suara ke saluran telinga. Di ujung saluran telinga
terdapat gendang telinga. Gelombang suara masuk ke saluran telinga sebagai getaran partikel
udara. Getaran udara ini menyebabkan gendang telinga bergetar sehingga meneruskan getaran
tersebut ke telinga tengah. Telinga tengah adalah rongga berisi udara yang berisi tiga tulang kecil
(tulang pendengaran). Yang pertama ( palu) terhubung ke gendang telinga dan bergetar seiring
dengan getaran gendang telinga. Getaran ini diteruskan ke tulang kedua ( landasan), yang
selanjutnya menyebabkan tulang ketiga ( sanggurdi) bergetar. Sanggurdi kemudian mengetuk
ujung koklea, pada titik yang disebut jendela oval, yang menyebabkan cairan di koklea bergetar.
Saat cairan ini bergerak, ia menggerakkan bagian kecil seperti rambut, yang disebut silia, yang
menghasilkan impuls listrik yang dibawa ke otak melalui saraf pendengaran. Jika ada bagian dari
rangkaian kejadian ini yang tidak berfungsi dengan baik maka akibatnya adalah gangguan
pendengaran atau tuli total. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, misalnya penyumbatan
pada saluran telinga, robekan pada gendang telinga, infeksi, dan kerusakan akibat paparan
suara keras dalam waktu lama. Siswa mungkin pernah mengalami telinga mereka pecah-pecah.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara antara telinga luar dan tengah. Ketika ini
terjadi, ada tekanan pada gendang telinga dan terasa tidak nyaman. Menggerakan rahang
memungkinkan saluran Eustachius membuka dan menutup. Ini terhubung ke bagian belakang
mulut dan memungkinkan udara masuk atau keluar dari telinga tengah untuk mengembalikan
tekanan udara yang sama, mengurangi tekanan pada gendang telinga dan memungkinkannya
berfungsi dengan benar. Hal ini pada gilirannya menghasilkan pemulihan kejernihan pendengaran
dan suara khas saat saluran Eustachius membuka dan menutup. Seperti halnya mata, dua
telinga memungkinkan adanya suara tiga dimensi yang memungkinkan seseorang mendeteksi
dari mana suara itu berasal dan, sampai batas tertentu, jaraknya. Fungsi telinga juga dibahas dalam 'Cahaya dan
Pengecapan Peran lidah dalam merasakan pengecapan disebabkan oleh kuncup pengecap
yang menutupi permukaannya. Seperti indera lainnya, indra ini menghasilkan impuls saraf yang
dikirim ke otak dan merespons bahan kimia di lidah. Lidah hanya merespons empat rasa; manis,
garam, asam dan pahit (lihat Gambar 5.9). Rasa manis dan asin mungkin paling mudah diasosiasikan dengan
makanan, sementara asam dan pahit sering kali tertukar. Asam secara efektif berarti asam dan pahit yang paling baik
dipahami dengan mempertimbangkan rasa kopi dan rasa tablet parasetamol. Minuman seperti lemon pahit sebenarnya
asam dan pahit, rasa asam dari lemon dan kepahitan dari kina ditambahkan ke dalamnya. Rasa adalah contoh bagus
dari indera yang melindungi kita. Kita tahu bahwa makanan yang manis-manis seperti buah-buahan siap disantap
ketika sudah terasa manis dan ketika kita membutuhkan energi maka makanan manis itulah yang kita idamkan.
Garam sangat penting bagi kehidupan dan mendapatkannya juga penting, sehingga penting untuk selalu mengetahui
makanan mana yang asin. Rasa asam sering dikaitkan dengan makanan yang sudah tidak enak (seperti susu)
sehingga dapat membahayakan kita, sementara banyak makanan beracun memiliki rasa yang pahit. Keempat rasa
ini jelas tidak memperhitungkan keseluruhan pengalaman rasa yang kita peroleh saat menyantap makanan dan,
pada kenyataannya, banyak dari apa yang kita anggap sebagai rasa sebenarnya adalah bau, yang menjelaskan
mengapa kita sepertinya tidak 'mencicipi' sesuatu saat makan. kita sedang flu.
Kegiatan mengajar
Hubungan antara indra perasa dan penciuman serta pengaruhnya terhadap cara kita menikmati
makanan dapat dieksplorasi dengan pengujian pengecapan dan penciuman secara 'buta'. Contoh
bagusnya adalah menguji rasa labu yang berbeda, pertama melalui baunya, lalu berdasarkan rasa. Hal
ini dapat dilakukan dengan menutup mata atau pewarna makanan dapat ditambahkan ke dalam labu
yang telah diencerkan untuk menyamarkan warnanya. Guru harus menanyakan kepada orang tua
tentang alergi makanan sebelum melakukan tes rasa!
Bau
Seperti telah disebutkan, bau berkontribusi terhadap apa yang kita sebut rasa. Seperti halnya rasa, indera penciuman
dirangsang oleh molekul kimia di organ penciuman hidung. Kita dapat membedakan ribuan bau yang berbeda, dan
molekul yang menyebabkannya diperkirakan masuk ke dalam reseptor berbeda di bagian atas hidung. Jika suatu zat
tidak berbau, hal ini disebabkan karena zat tersebut tidak dapat dideteksi oleh reseptor tersebut. Di dalam
Gambar 5.9 Lidah manusia

Selain itu, dalam waktu singkat kita mungkin menjadi kurang sensitif terhadap bau tertentu, yang menjelaskan mengapa kita tidak
lagi bisa mendeteksi bau tertentu di ruang terbatas. Ini mungkin semacam mekanisme pertahanan. Mendeteksi bau tertentu
membuat kita waspada akan bahaya, misalnya luka yang terkena septik atau gas beracun. Selain itu, kita dan hewan lain dapat
merespons bau bahan kimia yang disebut feromon yang dikeluarkan hewan untuk mengirimkan pesan kimiawi kepada hewan lain
(seperti yang dilakukan hormon di dalam tubuh). Feromon memainkan peran penting dalam perilaku kawin hewan.
Sentuhan
Ini mungkin indera yang paling sulit untuk dijelaskan, hanya karena kita tidak dapat melihat reseptor yang berhubungan dengannya.
Ada reseptor di kulit yang sensitif terhadap tekanan dan suhu dan mengirimkan sinyal ke sistem saraf agar dapat ditindaklanjuti.
Sensor ini ditemukan di ujung neuron sensorik (lihat di atas). Hal ini penting untuk kelangsungan hidup karena membantu tubuh
menghindari kerusakan dan memperingatkan tubuh akan segala kerusakan yang telah terjadi. Oleh karena itu rasa sakit adalah
bagian dari indra peraba. Sentuhan juga memungkinkan kita berinteraksi dengan lingkungan fisik, seperti saat mengambil benda
dan merawat benda rapuh dengan hati-hati. Beberapa area tubuh lebih sensitif dibandingkan area lain karena memiliki lebih
banyak ujung saraf, seperti bibir dan ujung jari. Tempat lain memiliki lebih sedikit ujung saraf, seperti telapak kaki, mungkin karena
bagian tersebut mendapat lebih banyak kesempatan untuk menerima rangsangan dibandingkan bagian tubuh lainnya dan untuk
menghindari terlalu banyak respons yang tidak perlu.
Tubuh manusia dan tubuh hewan lain dapat dibandingkan dengan menggunakan gambar.
Sepanjang topik tentang binatang, anak-anak dapat menyimpan lembar memo berisi gambar
binatang yang mereka kumpulkan atau gambar. Gambar-gambar tersebut dapat diurutkan dan
dikategorikan, misalnya, halaman 'berbagai jenis kaki' dapat memuat gambar manusia, jerapah, dan
kaki seribu.
Pengukur denyut nadi untuk pencatat data tersedia dan sangat berguna saat mengajarkan tentang
sistem peredaran darah dan pengaruh olahraga terhadap denyut nadi.
Pengajaran tentang indera perlu didekati dengan beberapa pemikiran. Beberapa anak mungkin
mempunyai kekurangan dalam beberapa hal dan penting bagi guru untuk tidak membuat penilaian
atau membandingkan kemampuan anak-anak untuk melihat dan mendengar. Namun, ada beberapa
penelitian menarik yang dapat dilakukan dengan indera, misalnya pengujian rasa keripik secara 'buta'
(sangat sulit membedakan rasa jika hidung ditahan saat mencicipi).
Pengajaran tentang kesehatan, reproduksi dan obat-obatan sebagai obat dapat menimbulkan beberapa
isu sensitif. Tidaklah tepat untuk mendekati permasalahan ini dengan cara yang menghakimi, karena guru
harus ingat bahwa banyak anak tidak memiliki kendali atas banyak aspek kehidupan mereka. Contoh kegiatan
yang tidak sesuai adalah meminta anak membandingkan isi bekal bekal. Selain mengecualikan anak-anak
yang mendapatkan makanan sekolah gratis dari kegiatan ini, banyak anak mungkin ingin mendapatkan bekal
makan siang yang lebih sehat, namun mereka harus menerima apa yang diberikan orang tua mereka. Tautan
dengan sesi pendidikan pribadi, sosial dan kesehatan (PSHE) mungkin berguna dalam mendiskusikan isu-isu
yang berkaitan dengan kesehatan.
• Semua pembuluh darah adalah vena.
• Serangga dan invertebrata lainnya bukanlah binatang.
• Ikan bukanlah binatang.
• Cahaya keluar dari mata, bukan masuk.
FAKTA MENAKJUBKAN
Tiga tulang di telinga tengah merupakan tulang terkecil di tubuh manusia.
Wanita memiliki reseptor rasa sakit 2½ lebih banyak dibandingkan pria.
Jantung manusia menciptakan tekanan yang cukup untuk menyemprotkan darah sejauh 30 kaki saat dipompa
(sepanjang ruang kelas?).
Seekor kecoa dapat bertahan hidup selama sembilan hari tanpa kepala sebelum mati kelaparan.
6
Tanaman hijau
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc2, Strand 3 (KS1: 2.3a–3c, KS2: 2.3a–3d)
Skema Kerja QCA : Unit 1B, 2B dan 3B
Tumbuhan hijau, sebagai topik kajian dalam Kurikulum Nasional, dibahas dalam keempat tahapan utama
(hubungannya dengan organisme lain dijelaskan lebih jelas pada KS3 dan KS4 dengan perubahan nama
menjadi 'Tumbuhan hijau sebagai organisme'. Oleh karena itu , tumbuhan hijau sebagai organisme menjadikan
aspek pengajaran sains ini sebagai aspek mendasar.
Kurikulum Nasional Program Studi IPA menyatakan bahwa di KS1 Siswa harus diajarkan untuk
menyadari bahwa tumbuhan membutuhkan cahaya dan air untuk tumbuh; mengenal dan memberi nama
daun, bunga, batang, dan akar tumbuhan berbunga, sehingga bijinya tumbuh menjadi tumbuhan berbunga.
Di KS2 ini dipisahkan menjadi dua bagian:
Pertumbuhan dan nutrisi, dimana siswa harus diajari pengaruh cahaya, udara, air dan suhu terhadap
pertumbuhan tanaman; peranan daun dalam menghasilkan bahan baru untuk pertumbuhan; bahwa akar
menjadi tempat melekatnya tanaman, dan air serta mineral diambil melalui akar dan diangkut melalui
batang ke bagian tanaman yang lain.
Reproduksi, dimana siswa harus diajarkan tentang bagian-bagian bunga dan perannya dalam siklus hidup
tanaman berbunga, termasuk penyerbukan, pembentukan biji, penyebaran biji dan perkecambahan.
Pentingnya tanaman
Pentingnya tumbuhan sendiri terletak pada kemampuannya membuat makanan sendiri dari bahan tak hidup.
Oleh karena itu semua makhluk hidup lainnya bergantung pada mereka baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk makanan mereka sendiri. Proses tumbuhan membuat makanannya sendiri, fotosintesis,
adalah salah satu proses biologis penting pertama yang dipelajari banyak siswa di kelas.
detailnya dan muncul di program studi KS2, meski tidak disebutkan namanya. Makanan yang
dihasilkan tanaman adalah glukosa, sejenis gula. Daun sering digambarkan sebagai 'pabrik
makanan' karena di sinilah sebagian besar fotosintesis berlangsung. Glukosa terbuat dari
karbon dioksida dari atmosfer dan air dari tanah. Energi yang diperlukan untuk mengubah,
secara kimia, kedua zat ini menjadi glukosa diperoleh dari sinar matahari (walaupun cahaya
buatan juga akan menyediakan energi yang diperlukan). Penting pada tahap ini untuk fokus
pada beberapa permasalahan bahasa di sini, karena yang dibutuhkan adalah cahaya matahari ,
sedangkan sebagian siswa (dan bahkan banyak orang dewasa) secara keliru merujuk pada
tanaman yang membutuhkan sinar matahari – yang merupakan hal yang salah dan
penyebabnya. dari banyak orang yang kehilangan nilai dalam ujian dan ujian di tahun-tahun
berikutnya. Selain itu, tidak benar juga jika dikatakan bahwa tumbuhan menghasilkan makanan
dari sinar matahari/ matahari karena glukosa sebenarnya terdiri dari atom-atom yang ada
dalam karbon dioksida dan air. Sinar matahari sendiri diserap oleh klorofil yang terdapat pada
sel tumbuhan. Klorofil adalah pigmen hijau. Artinya akan menyerap semua warna cahaya
kecuali cahaya hijau yang dipantulkannya sehingga tanaman tampak hijau. Setiap warna
cahaya memiliki jumlah energi berbeda yang terkait dengannya dan energi lampu hijau tidak
digunakan. Fotosintesis dapat diringkas dengan persamaan kimia, yang ditunjukkan di sini
dalam bentuk kata dan bentuk kimia (yaitu menggunakan simbol dan rumus):
lampu
karbon dioksida + air glukosa + oksigen
klorofil
lampu
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
klorofil
Persamaan kimia ini menunjukkan kepada kita bahwa enam molekul karbon dioksida akan
bereaksi dengan enam molekul air untuk menghasilkan setiap molekul glukosa. Enam molekul
oksigen juga akan diproduksi dan beberapa di antaranya akan digunakan oleh tanaman untuk
proses seperti respirasi dan kelebihannya dilepaskan ke atmosfer. Cahaya dan klorofil muncul
di sekitar panah persamaan sesuai kebutuhan tetapi tidak habis, seperti klorofil, atau bukan
bahan kimia, seperti cahaya.
Sel tumbuhan
Salah satu tema kunci terpenting dalam ilmu biologi adalah sel. Sebelum KS3, pembelajaran
cenderung berfokus pada ciri-ciri organisme, seperti organ dan bagian lain yang lebih besar,
misalnya bunga. Mulai dari KS3 dan seterusnya, hal ini tetap penting, namun diajarkan dengan
sel sebagai blok penyusun fitur-fitur ini. Banyak siswa yang mungkin sudah mempunyai
pengalaman tentang sel pada akhir KS2 dan, karena sel-sel tersebut sangat mendasar, masuk
akal untuk membahas sel tumbuhan di sini.
Gambar 6.1 menunjukkan diagram standar sel tumbuhan yang umumnya ditemui sebagian
besar siswa saat pertama kali mempelajarinya. Ini adalah penyederhanaan dari bentuk sel
sebenarnya, tetapi merupakan sel standar dasar hingga tingkat Sertifikat Umum Pendidikan
Menengah (GCSE). Ini paling dekat dengan salah satu sel palisade, yang ditemukan di daun
tanaman dan bertanggung jawab untuk sebagian besar fotosintesis. Sel-sel lain memiliki ciri
uniknya sendiri yang memungkinkan mereka menjalankan fungsi spesifiknya, seperti rambut
akar pada sel rambut akar untuk penyerapan air dan mineral. Sel-sel rambut akar juga
TANAMAN HIJAU 57
Gambar 6.1 Sel tumbuhan pada umumnya
tidak mengandung klorofil sehingga tidak berwarna hijau. Hal ini karena sinar matahari tidak dapat
menjangkau mereka karena mereka berada di bawah tanah dan produksi klorofil akan membuang-buang
sumber daya tanaman yang tidak diperlukan.
Bagian utama sel tumbuhan adalah:
• dinding sel – struktur kaku dari selulosa (zat yang dibuat dengan menghubungkan ribuan molekul glukosa)
yang memberikan dukungan bagi sel. • membran sel – semacam cairan yang menutupi
isi sel yang bersifat selektif permeabel (biarkan hanya zat tertentu yang masuk dan keluar sel) • nukleus –
berisi materi genetik sel dan mengontrol proses sel • vakuola – pada dasarnya
adalah sebuah lubang, tempat menampung getah sel • sitoplasma – cairan seperti jeli tempat proses
kehidupan sel berlangsung • kloroplas – tempat penyimpanan klorofil untuk fotosintesis.
Kebanyakan tumbuhan bersifat multiseluler, artinya mereka terdiri dari banyak sel, dengan versi sel berbeda
untuk fungsi berbeda. Tumbuhan bersel tunggal seperti alga bersel tunggal dapat berfotosintesis seperti
tumbuhan yang lebih kompleks, namun sering diklasifikasikan dengan organisme bersel tunggal lainnya
sebagai protista.
Struktur dasar tumbuhan berbunga

Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan di sekolah berkaitan dengan tanaman berbunga. Secara
sederhana, kita dapat mengklasifikasikan tumbuhan menjadi varietas berbunga (misalnya rumput, anggrek,
dan aster) dan tidak berbunga (misalnya lumut, pakis, dan tumbuhan runjung). Salah satu permasalahan
yang muncul disini adalah dari pengalaman sehari-hari, banyak siswa yang tidak menyadari bahwa bunga
hanyalah bagian dari suatu tanaman, mereka melihat 'bunga' sebagai tanaman yang utuh. Mereka juga
tidak menyadari bahwa banyak pohon menghasilkan bunga, yang berasal dari penggunaan kata mekar
ketika kita mengacu pada bunga di pohon. Selain itu, hanya sedikit orang yang menyadari bahwa rumput
menghasilkan bunga karena tidak terlihat seperti gambaran bunga yang tumbuh pada anak-anak (mereka memang demikian).
memiliki bunga, yang akan dibuktikan oleh penderita demam saat mereka berada di antara daun-daun yang tampak
berbulu yang membentuk banyak bunga rumput).
Gambar 6.2 menunjukkan struktur dasar tumbuhan berbunga, terdiri dari:
• daun – tempat berlangsungnya sebagian besar fotosintesis, sehingga menyediakan makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan proses kehidupan lainnya; untuk pertukaran gas antara pabrik dan atmosfer; karena hilangnya
air (transpirasi)
• bunga – untuk reproduksi seksual • batang – untuk
menopang daun dan bunga serta untuk mengangkut air, mineral dan makanan melalui tanaman. Sistem transportasi
ini terdiri dari sel-sel khusus yang berbaris membentuk tabung yang dapat dilewati material. Air diangkut
melalui pembuluh xilem dan makanan melalui sel floem • akar – untuk mengambil air dan mineral serta
menyediakan tempat berlabuh.
Pertumbuhan tanaman
Seperti semua makhluk hidup, tumbuhan membutuhkan protein untuk pertumbuhannya. Proses kimia di dalam sel
tumbuhan memungkinkan mereka menghasilkan molekul protein ini, menggunakan glukosa dari fotosintesis, air,
dan mineral yang diperoleh melalui akar sebagai bahan mentah. Oleh karena itu, pasokan bahan-bahan ini sangat
penting untuk pertumbuhan yang sehat. Tanaman membutuhkan pasokan air, karbon dioksida, dan energi cahaya
yang baik untuk fotosintesis guna menyediakan bahan organik yang dapat diubah menjadi protein. Mereka juga
membutuhkan oksigen untuk bernafas. Respirasi adalah salah satu proses mendasar yang perlu dilakukan tanaman
dan semua makhluk hidup lainnya untuk bertahan hidup. Pada dasarnya ini adalah cara melepaskan energi dari
makanan yang disimpan. Ini bisa berupa respirasi aerobik (yang membutuhkan oksigen) atau respirasi anaerobik
(yang membutuhkan oksigen).
Gambar 6.2 Struktur dasar tumbuhan berbunga

TANAMAN HIJAU 59
tidak memerlukan oksigen). Respirasi aerobik menyediakan lebih banyak energi (kali ini, dalam bentuk
panas) dibandingkan respirasi anaerobik dan bagi sebagian besar organisme ini adalah proses yang
disukai. Seperti fotosintesis, respirasi aerobik ini dapat diringkas dengan persamaan:
glukosa + oksigen karbon dioksida + air [+ energi]

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O [+ energi]
Menariknya, secara kimiawi hal ini merupakan kebalikan dari fotosintesis, hanya bentuk energinya saja
yang berbeda. Respirasi terjadi di mitokondria – struktur yang ditemukan di sitoplasma sel (struktur yang
memiliki tugas tertentu di dalam sel disebut organel – nukleus adalah organel lain). Energi yang diperoleh
dari respirasi digunakan untuk menggerakkan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel dan memperoleh
mineral dari tanah.
Air juga penting untuk banyak proses lain yang berhubungan dengan pertumbuhan selain
fotosintesis. Reaksi kimia di dalam sel terjadi dalam larutan berbasis air. Molekul protein sering kali
dipertahankan bentuknya oleh gaya tarik menarik yang disebut ikatan hidrogen, yang dapat dilakukan
oleh molekul air. Air juga penting dalam pengangkutan material di sekitar pabrik dan merupakan bagian
penting dari mekanisme pendukung pabrik. Tanpa kerangka, tanaman sebagian bergantung pada fakta
bahwa sel-sel yang berisi air berada di bawah tekanan (disebut turgiditas) untuk mendapatkan sebagian
dukungannya – tanaman tidak dapat mengairi tanaman secara memadai dan tanaman akan layu karena
tekanan ini hilang. Dukungan ini membantu daun menghadirkan permukaan yang luas untuk penyerapan
sinar matahari.
Suhu juga merupakan faktor pertumbuhan tanaman karena reaksi kimia yang merupakan bagian
dari semua proses kehidupan, termasuk pertumbuhan, bergantung pada suhu. Seperti pada semua
makhluk hidup, tumbuhan mengandung enzim, yang terdiri dari molekul protein, yang bekerja paling
efisien dalam kisaran suhu tertentu. Terlalu dingin dan enzim hanya bekerja sangat lambat; terlalu panas
dan strukturnya rusak dan dikatakan mengalami denaturasi. Oleh karena itu tanaman tumbuh sangat
lambat ketika suhu dingin, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kita tidak perlu memotong rumput di
musim dingin.
Cara umum untuk menunjukkan pengaruh cahaya, udara, air, dan suhu terhadap pertumbuhan
tanaman adalah dengan membandingkan tanaman yang mempunyai jumlah variabel-variabel tersebut
'normal' dengan tanaman yang 'kurang' variabel-variabel tersebut. Dengan demikian, tanaman yang
disiram dengan baik, mendapat banyak pasokan udara dan sinar matahari, serta tetap hangat akan
tumbuh dengan baik. Mereka yang tidak memiliki persyaratan ini tidak akan tumbuh dengan baik. Hal ini
dapat diperluas dengan membandingkan tanaman yang ditanam di rumah kaca. Namun perlu diingat,
bahwa hasil yang baik hanya dapat dicapai dengan memasukkan sejumlah tanaman dalam setiap
sampel, karena variasi alami antar individu.
Kegiatan mengajar
Cobalah menanam tanaman dalam kondisi berbeda, misalnya di tempat gelap, tanpa air, di lemari es.
Kebanyakan guru menggunakan biji selada dan kacang-kacangan untuk melakukan hal ini, tetapi biji bunga
matahari juga sama efektifnya untuk perubahan, serta menempatkan tanaman dewasa (seperti cabang
tanaman laba-laba) dalam kondisi yang berbeda.
Nutrisi mineral
Mineral adalah senyawa kimia alami. Makhluk hidup memerlukan pasokan zat-zat tersebut dalam jumlah kecil namun
konstan untuk berbagai proses kehidupan. Meskipun tumbuhan dapat membuat makanannya (yaitu glukosa), mereka
perlu menyerap mineral, yang diperoleh melalui akarnya. Istilah 'mineral' mungkin sedikit membingungkan bagi
mereka yang bukan ilmuwan – berapa banyak dari kita yang membayangkan memperoleh nutrisi dari batangan besi
untuk mendapatkan asupan zat besi harian? Apa yang sebenarnya kita ambil adalah atom besi yang secara kimia
bergabung dengan atom lain dalam bentuk senyawa (tablet besi biasanya mengandung besi sulfat, dimana besi
bergabung dengan atom belerang dan oksigen). Berbagai unsur kimia penting bagi kehidupan, masing-masing
diperlukan untuk fungsi tertentu. Tumbuhan, misalnya, membutuhkan atom magnesium untuk menghasilkan molekul
klorofil. Mineral-mineral tersebut dapat diperoleh secara alami dari dalam tanah. Mereka masuk ke dalam tanah
dengan berbagai cara, misalnya dengan melarutkan batu, pembusukan organisme mati, produk limbah seperti urin
dan feses.
Salah satu mineral terpenting untuk pertumbuhan adalah nitrogen. Hal ini karena diperlukan untuk menghasilkan
molekul protein untuk struktur tanaman dan enzim. Meskipun udara mengandung sekitar empat per lima nitrogen,
tanaman tidak dapat menggunakannya secara langsung dan harus menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat (nitrogen
secara kimia terikat pada oksigen sebagai ion nitrat NO3 ÿ ). Nitrat terbentuk di dalam tanah secara alami melalui
aksi petir yang menyebabkan nitrogen dan oksigen di atmosfer bereaksi, dari pembusukan bahan organik dan oleh
aksi bakteri di dalam tanah dan di akar tanaman polong-polongan seperti kacang polong dan semanggi. Oleh karena
itu, pembentukan nitrat dapat didorong dengan menyebarkan dan menggali pupuk kandang dan kompos serta
dengan membiarkan lahan kosong sehingga, misalnya, semanggi dapat tumbuh. Nitrat juga dapat ditambahkan
melalui penggunaan pupuk kimia yang mengandung senyawa nitrogen. Hal ini membawa kita pada kesalahpahaman
umum lainnya bahwa tanaman dapat memperoleh makanan dari tanah. Tentu saja mereka memperoleh nutrisi
mineral dari tanah, namun anggapan bahwa mereka memperoleh makanan adalah salah (mereka membuat makanan
melalui fotosintesis). Kesalahpahaman ini diperkuat dengan penggunaan istilah tanaman pangan untuk pupuk yang
biasa digunakan oleh para tukang kebun.
Reproduksi tanaman dan benih

Tidak seperti manusia dan kebanyakan hewan lainnya, tumbuhan memiliki kemampuan bereproduksi secara aseksual
dan seksual. Reproduksi aseksual hanya memerlukan satu organisme induk dan merupakan cara organisme
sederhana seperti bakteri bereproduksi. Faktanya, ada sejumlah mekanisme berbeda yang dapat menyebabkan
reproduksi aseksual. Hal ini mencakup pembelahan sel sederhana, di mana organisme bersel tunggal membuat
salinan dirinya sendiri, kemudian membelah menjadi dua sel baru (seperti bakteri) dan apa yang dikenal sebagai
reproduksi vegetatif, yang dapat dilakukan oleh tanaman multiseluler. Contoh perkembangbiakan vegetatif antara lain
pembentukan mata pada kentang dan pelari dari tanaman seperti tanaman stroberi dan laba-laba. Pertumbuhan
tersebut menghasilkan tanaman baru yang merupakan klon dari tanaman induk, yang berarti identik secara genetik.
Ini telah digunakan secara luas dalam hortikultura untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki karakteristik yang
sama dengan induknya. Reproduksi aseksual mempunyai keuntungan, misalnya pada tanaman yang cocok dengan
lingkungannya.
Ini juga lebih cepat daripada reproduksi seksual. Namun, hal ini dapat menyebabkan kelemahan genetik dan tanaman
tersebut mungkin sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
TANAMAN HIJAU 61
Reproduksi seksual, sebaliknya, melibatkan dua tanaman induk. Memang demikian adanya
tidak menghasilkan klon, melainkan keturunan yang mengandung informasi genetik dari kedua orang tuanya.
Hal ini dapat menjadi keuntungan karena kelemahan genetik dan keturunannya menjadi lebih kecil kemungkinannya
seringkali dapat mengatasi perubahan lingkungan dengan lebih baik. Salah satu cara tumbuhan berkembang biak
secara seksual dengan bunga; karena itu disebut tumbuhan berbunga atau angiospermae. Itu
Bunga tumbuhan tersebut mengandung alat reproduksi tumbuhan, setiap tumbuhan mempunyai a
bunga yang berbeda, tetapi semuanya mengandung struktur dasar yang sama. Diagram yang disederhanakan
Ciri khas bunga penyerbukan sisipan ditunjukkan pada Gambar 6.3, beserta fungsinya masing-masing
bagian dirangkum dalam Tabel 6.1.
Agar reproduksi seksual dapat terjadi, butiran serbuk sari dari satu bunga harus ada
diangkut ke bunga tanaman lain dan ini disebut penyerbukan. Serbuk sari bisa saja
diangkut oleh angin yang meniupnya dari benang sari tanaman yang satu ke tanaman yang lain
bunga atau hewan seperti serangga yang secara tidak sengaja memungut serbuk sari dari satu bunga,
dan kemudian menyimpannya di tempat lain saat mereka mencari nektar – diproduksi di bunga
Gambar 6.3 Bunga dari tumbuhan berbunga yang penyerbukannya dilakukan oleh serangga
Tabel 6.1 Fungsi bagian-bagian bunga
Bagian dari Fungsi bunga
Daun bunga
Menarik serangga berdasarkan warna dan aroma
sepal Melindungi bunga yang sedang berkembang saat kuncup
karpel Alat reproduksi wanita

Stigma Bagian karpel yang mengumpulkan serbuk sari
Gaya Bagian karpel antara kepala putik dan ovarium; sebutir serbuk sari tumbuh a
tabung melalui gaya untuk mengantarkan nukleusnya ke bakal biji di ovarium
Indung telur Bagian karpel tempat sel kelamin betina disimpan, yaitu bakal biji
Benang sari Alat reproduksi pria
Lain Bagian benang sari tempat sel kelamin jantan disimpan, yaitu serbuk sari
Filamen Bagian benang sari, yaitu tangkai yang menopang kepala sari
mendorong masuknya serangga. Bunga tanaman yang diserbuki serangga terdiri dari kelopak berwarna cerah, yang
menarik serangga ke arah bunga tersebut. Namun proses penyerbukan sering kali mengalami kegagalan, terlebih
lagi pada tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh angin, yang akibatnya menghasilkan lebih banyak serbuk sari
dibandingkan tanaman yang diserbuki serangga. Memang benar, beberapa tanaman meningkatkan peluang
keberhasilannya dengan menjebak serangga di dalam bunganya untuk sementara agar serbuk sari mempunyai
peluang lebih besar untuk diambil atau disimpan di tempat yang tepat.
Serbuk sari adalah gamet jantan (atau sel kelamin) dan merupakan tumbuhan yang setara dengan sperma
pada hewan. Seperti semua gamet, gamet ini mengandung setengah dari informasi genetik untuk menghasilkan
organisme baru dan nukleusnya harus bergabung dengan gamet betina, bakal biji. Ovula terkandung di dalam
ovarium di karpel. Butir serbuk sari disesuaikan agar dapat menempel pada kepala putik karpel. Ia kemudian
menumbuhkan sebuah tabung (tabung serbuk sari) menjadi gaya karpel, yang mengantarkan inti serbuk sari ke bakal
biji, sehingga kedua inti tersebut dapat bergabung. Setelah kedua inti bergabung, bakal biji telah dibuahi dan sekarang
berisi informasi genetik lengkap. Bakal yang telah dibuahi inilah yang akan menjadi benih, yang akan berisi embrio
tanaman baru, penyimpan makanan agar dapat berkecambah , dan lapisan luar yang keras yang disebut testa.
Embrio di dalam benih itulah yang akan tumbuh menjadi tanaman berbunga baru. Agar hal ini terjadi benih
harus disebar, yaitu meninggalkan tanaman induknya. Spesies tanaman yang berbeda telah mengembangkan
mekanisme berbeda untuk penyebaran benih ini. Beberapa mengembangkan buah yang mengandung biji. Saat
hewan memakan buahnya, bijinya yang tidak pecah, melewati sistem pencernaan hewan (dilindungi oleh testa yang
tidak dapat dicerna) dan tersebar di kotoran hewan. Yang lain mungkin tersebar oleh angin (seperti dandelion, dan
pohon ara dengan bijinya yang bersayap), beberapa terbungkus dalam lapisan yang menempel pada tubuh binatang
(seperti burdock) dan beberapa mungkin meledak dari buahnya (seperti lupin). Proses ini penting karena
memungkinkan tanaman baru menjauh dari induknya, sehingga keduanya tidak bersaing langsung saat tanaman
baru mulai tumbuh.
Setelah benih disebar, jika sudah menemukan tempat yang cocok untuk berkecambah, embrio tanaman di
dalamnya akan mulai tumbuh. Perkecambahan adalah pertumbuhan awal tanaman baru, karena tanaman tersebut
menghabiskan simpanan makanannya. Hal ini terjadi jika terdapat cukup pasokan air dan udara (yang terakhir
menyediakan oksigen untuk pernapasan), dan jika suhu tidak terlalu dingin. Sekali lagi hal ini dapat dibuktikan dengan
bereksperimen dengan benih, menjadikan satu kelompok dalam kondisi 'normal' sebagai kontrol, sedangkan
kelompok lainnya tidak diberi berbagai hal. Perlu dibuktikan di sini bahwa cahaya tidak penting untuk perkecambahan,
faktanya benih sering kali tumbuh lebih cepat (walaupun daunnya menguning) karena simpanan makanannya habis
dalam upaya mencapai cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Inilah tahap terakhir dalam siklus hidup tanaman berbunga, sebelum yang baru
tanaman itu sendiri bereproduksi (lihat Gambar 6.4).
TANAMAN HIJAU 63
Gambar 6.4 Daur hidup tumbuhan berbunga
Kegiatan mengajar
Bereksperimenlah dengan tanaman kacang-kacangan yang baru berkecambah untuk melihat seberapa sensitif
akarnya terhadap gravitasi. Cobalah untuk memindahkannya saat mereka tumbuh untuk melihat apa pengaruhnya
terhadap arah pertumbuhan akar.
Menanam berbagai tanaman di kelas sepanjang tahun, dan mendorong siswa untuk mengambil tanggung
jawab dalam merawatnya. Cobalah menanam tanaman dari stek dan umbi serta dari biji. Tumbuhkan kaktus dan
tanaman laba-laba, yang membuat tanaman kecil tanpa berbunga terlebih dahulu.
Dengan bantuan anggota komunitas sekolah yang antusias dan berpengetahuan luas, bentuklah klub berkebun.
Gunakan pohon sebagai contoh ketika membahas tumbuhan. Anak-anak mengenalnya sama seperti mereka
mengenal tanaman lain

• Benih sudah mati.
• Tumbuhan tidak bergerak.
• Tumbuhan membuat makanan dari matahari.
• Tumbuhan mendapat makanan dari
tanah. • Pupuk adalah makanan
nabati. • Bunga adalah
tumbuhan. • Serangga 'tahu' bahwa mereka sedang menyerbuki tanaman.

• Penyerbukan sama dengan pembuahan.
• Pohon bukanlah tumbuhan. •
Benih tidak akan berkecambah di tempat gelap – kita menanamnya di bawah tanah! •
Tumbuhan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Panjang biji ek kurang dari 2 cm, tetapi pohon oak dapat tumbuh hingga setinggi 50 meter.
7
Variasi dan klasifikasi
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc2, Strand 4 (KS1: 2.4a–4c, KS2: 2.4a–4j)
Skema Kerja QCA : Unit 2C, 4B dan 6A
Variasi dan klasifikasi penting pada semua Tahapan Utama Kurikulum Nasional.
Pada KS1 dan KS2 penekanannya hanya pada kedua aspek tersebut, sedangkan pewarisan termasuk
pada KS3. Saat ini pada program studi KS4, klasifikasi kurang penting (walaupun menjadi penting lagi
pada level A) dan fokusnya adalah pada mekanisme pewarisan dan faktor lain yang menyebabkan variasi
dan proses evolusi.
Kurikulum Nasional Program Studi IPA menyatakan bahwa pada KS1 siswa harus diajarkan untuk
mengenali persamaan dan perbedaan antara dirinya dan orang lain, memperlakukan orang lain dengan
kepekaan dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dapat
diamati.
Di KS2 siswa harus diajarkan cara membuat dan menggunakan kunci, bagaimana hewan dan
tumbuhan lokal dapat diidentifikasi dan ditugaskan ke dalam kelompok dan bahwa keanekaragaman
tumbuhan dan hewan menjadikan penting untuk mengidentifikasi dan menugaskannya ke dalam kelompok.
Variasi
Variasi dalam konteks ini hanya mengacu pada perbedaan antara makhluk hidup. Semua makhluk hidup
menunjukkan variasi akibat susunan genetiknya atau apa yang terjadi sepanjang hidupnya. Kadang-
kadang variasi ini jumlahnya mungkin sedikit, seperti perbedaan antara manusia yang berbeda (terutama
jika mereka berkerabat), atau banyak, seperti perbedaan antara hewan dan tumbuhan.
Memang benar, titik awal yang cocok untuk membahas variasi adalah perbedaan antar manusia.
Perbedaan yang jelas terlihat adalah jenis kelamin, warna mata, warna rambut, warna kulit, rambut keriting
atau lurus, panjang rambut, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. (Daftarnya mungkin cukup panjang,
terlepas dari kenyataan bahwa kita semua adalah spesies yang sama!) Penting juga untuk menyadari bahwa
beberapa anak akan sangat sadar akan penampilan, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya, dan di sinilah
pentingnya 'memperlakukan orang lain dengan kepekaan'. Pada akhirnya penilaian profesional guru penting di sini
mengenai variasi mana yang dapat dipelajari secara lebih rinci dalam hal mengukur beberapa variasi ini atau
mencatatnya dalam grafik, dan sebagainya.
Setelah manusia diperhatikan, perbedaan antara jenis organisme lain dapat dieksplorasi. Memang benar,
perbedaan-perbedaan inilah yang membantu kita mengidentifikasi organisme lain ketika kita dengan cepat mengajukan
sejumlah pertanyaan, tanpa sadar, untuk mengambil keputusan tentang organisme apa yang sedang kita lihat. Kita
sering mengidentifikasi pohon yang berbeda berdasarkan bentuk daunnya dan kita membedakan serangga dari
invertebrata lain berdasarkan fakta bahwa serangga memiliki tiga pasang kaki. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada
bagian klasifikasi di bawah.
Penyebab terjadinya variasi
Variasi disebabkan oleh dua kelompok besar faktor, warisan dan lingkungan. Untuk beberapa variasi, mudah untuk
mengidentifikasi penyebabnya, namun untuk variasi lainnya kurang jelas, dan sering kali merupakan kombinasi
keduanya.
Variasi yang diwariskan merupakan hasil informasi genetik yang diturunkan dari induk ke keturunannya. Ciri-ciri
seperti warna mata, warna rambut (alami), bentuk beberapa fitur wajah (misalnya hidung) dan golongan darah
diwariskan.
Inti setiap sel dalam suatu organisme mengandung informasi genetik ini. Pada sebagian besar organisme, informasi
ini ditemukan pada struktur yang dikenal sebagai kromosom, dimana manusia memiliki 46, 23 kromosom yang
diwarisi dari masing-masing orangtua. Kromosom terbuat dari molekul kimia yang panjang dan kompleks yang disebut
DNA (asam deoksiribonukleat). Kita dapat membayangkan molekul DNA seperti sebuah tangga, yang dipelintir
menjadi bentuk spiral yang dikenal sebagai 'heliks ganda'. 'Anak tangga' ini terbuat dari pasangan bahan kimia yang
disebut basa. Ada empat jenis basa dan masing-masing dikenal dengan huruf yang sesuai dengan huruf awal nama
basa tersebut: G, C, T dan A (guanin, sitosin, timin, dan adenin). Basa-basa ini selalu berpasangan dengan cara
yang sama untuk membentuk anak tangga DNA – G dengan C dan T dengan A – dan rangkaian pasangan basa ini
di sepanjang molekul DNA membentuk sebuah kode, seperti kode batang yang kita temukan pada barang. dibeli di
toko-toko. Bagian DNA yang berbeda berisi kode untuk memproduksi protein berbeda di dalam tubuh dan dengan
demikian menentukan susunan tubuh. Bagian-bagian DNA yang berbeda ini disebut gen dan masing-masing gen
mengontrol karakteristik tubuh yang berbeda, baik sendiri-sendiri atau dikombinasikan dengan satu atau lebih gen
lainnya. Ketika suatu organisme bereproduksi, ia membuat salinan kromosomnya dan ini diteruskan ke keturunannya.
Oleh karena itu sperma dan sel telur (sel telur) manusia mengandung inti yang terdiri dari salinan gen orang tua pada
23 kromosom. Jika sperma membuahi sel telur, inti sel baru (zigot) berisi 46 kromosom lengkap, dengan gen dari
kedua orang tuanya. Kombinasi gen yang diwariskan itulah yang menentukan ciri-ciri keturunannya. Terdapat
mekanisme lain untuk meneruskan informasi genetik tetapi mekanisme tersebut terlalu rumit untuk dibahas di sini.
Proses yang dijelaskan di atas adalah apa yang terjadi dalam reproduksi seksual dan proses ini meningkatkan
variasi, karena inti sperma dan sel telur yang berbeda akan mengandung a
VARIASI DAN KLASIFIKASI 67
kombinasi gen yang berbeda – yang menjelaskan mengapa saudara kandung memiliki karakteristik
genetik yang berbeda satu sama lain. Namun, kembar identik memiliki karakteristik genetik yang
sama karena mereka dihasilkan dari satu sel telur yang telah dibuahi dan terbelah menjadi dua, dan
masing-masing bagiannya berkembang secara terpisah. Organisme yang bereproduksi secara
aseksual mewariskan salinan seluruh inti dan informasi genetiknya kepada keturunannya, sehingga
induk dan keturunannya merupakan klon, artinya keduanya identik secara genetik.
Namun, bahkan kembar identik dan klon pun dapat menunjukkan variasi satu sama lain.
Hal ini karena faktor lingkungan juga berperan dalam variasi. Contoh penyebab variasi ini banyak
sekali. Ketersediaan pangan, paparan penyakit, paparan sinar matahari, radiasi pengion dan bahan
kimia di lingkungan semuanya dapat menimbulkan variasi.
Oleh karena itu, kembar identik akan memiliki berat lahir yang berbeda jika salah satu dari mereka
menerima makanan lebih banyak daripada yang lain di dalam rahim, dan tanaman dengan induk yang
sama, yang merupakan hasil reproduksi aseksual, akan bervariasi tergantung pada jumlah sinar
matahari dan air yang mereka terima. Warna coklat karena berjemur adalah contoh bagus dari variasi
yang disebabkan oleh lingkungan, di mana kulit memproduksi bahan kimia, melanin, untuk membantu
melindunginya dari sinar ultraviolet matahari. Hal ini hanya bersifat sementara karena kadar melanin
alami pada kulit dikendalikan oleh gen; berjemur tidak mengubah gen seseorang. Dalam keadaan
yang sangat ekstrim, paparan radiasi atau bahan kimia dapat menyebabkan perubahan gen. Ini disebut mutasi.
Setiap perubahan pada suatu gen akan mempengaruhi cara kerjanya. Banyak mutasi yang tidak
berbahaya, beberapa mungkin terbukti bermanfaat, misalnya dalam proses evolusi, dan beberapa
mungkin terbukti berbahaya, seperti mutasi yang menyebabkan kanker.
Klasifikasi
Manusia suka mengklasifikasikan sesuatu, hal ini membantu kita mempelajarinya secara detail dan
mengidentifikasi bagaimana penemuan baru sesuai dengan pemahaman kita saat ini. Banyaknya
jumlah makhluk hidup membuat kita dapat mempelajarinya dengan lebih efektif jika kita telah
mengklasifikasikannya terlebih dahulu. Hal ini juga membantu menentukan kapan spesies baru
ditemukan. Salah satu permasalahannya adalah ada sejumlah cara untuk mengklasifikasikan
organisme; memang, sistem yang digunakan bisa berbeda-beda antara buku modern dan sumber
lain yang membahas subjek tersebut. Namun, perbedaan besar cenderung terjadi pada beberapa
anggota makhluk hidup yang tidak jelas seperti mikroorganisme dan perbedaan halus antara
berbagai tingkat hierarki dalam sistem klasifikasi, dan tidak akan terlalu berdampak pada pembelajaran.
jumlah siswa di tingkat dasar. Karena itu, kita akan mulai kemudian beralih ke salah satu metode
klasifikasi utama yang diterima.
Cara paling mendasar untuk mengklasifikasikan makhluk hidup adalah menjadi tiga kelompok
dasar: hewan, tumbuhan, dan organisme lain. Yang terakhir ini mempunyai cakupan yang luas karena
mencakup berbagai organisme seperti jamur dan bakteri, namun karena penekanan pada KS1 dan
KS2 adalah pada tumbuhan dan hewan, maka selama siswa menerima bahwa jamur bukanlah
tumbuhan, maka harus ada tidak menjadi masalah. Klasifikasi, atau taksonomi, bekerja berdasarkan
sistem hierarki berdasarkan karakteristik organisme yang berbeda. Makhluk hidup dikelompokkan
karena kesamaan ciri-cirinya. Ketika pengelompokan awal ini disempurnakan, jumlah variasinya
menjadi semakin kecil hingga kita mencapai tingkat spesies. Bahkan pada tingkat ini, seperti yang
telah kita lihat, masih terdapat banyak variasi antar individu.
Salah satu sistem klasifikasi yang paling umum digunakan (lihat Gambar 7.1) dimulai dengan
membagi semua makhluk hidup menjadi lima kingdom:
Gambar 7.1 Klasifikasi disederhanakan
Hewan Tumbuhan Jamur Monera Protoctista
Variasi utama yang dicari dalam kingdom berada pada tingkat sel. Monera mencakup bakteri dan
ganggang biru-hijau yang tidak memiliki inti sejati (atau organel lain) di dalam selnya, dan protoctista
mencakup organisme sederhana lainnya seperti amuba dan ganggang berfilamen yang memiliki sel
dengan inti.
Di bawah masing-masing kingdom kita mempunyai tingkat filum (terkadang disebut divisi),
kemudian kelas, ordo, famili, genus, dan terakhir spesies (tentu saja, terkadang kita dapat membagi
lagi spesies menjadi subspesies) dan variasinya seiring dengan kemajuan kita dalam hierarki ini
sering kali menjadi lebih tampak sebagai perbedaan fisik dengan tubuh organisme dan fungsi bagian-
bagiannya. Definisi umum suatu spesies adalah ketika individu berhasil kawin untuk menghasilkan
keturunan yang subur . Terkadang spesies yang berkerabat dekat dapat menghasilkan keturunan
bersama tetapi spesies tersebut tidak dapat bereproduksi sendiri. Contoh umum di sini adalah bagal,
yaitu keturunan kuda dan keledai yang tidak subur. Pada tingkat genus kita memiliki kelompok
spesies yang berkerabat sangat dekat misalnya kuda dan keledai seperti yang disebutkan. Organisme
dalam famili tidak sedekat organisme pada tingkat genus dan contoh yang baik di sini adalah famili
kucing. Variasi pada tingkat ordo ke atas jauh lebih besar dan mencakup kelompok organisme yang
jauh lebih besar dan beragam.
Sebagai contoh bagaimana hierarki ini bekerja, kita dapat mengambil manusia:
Kerajaan: binatang
Filum: chordata/ vertebrata (sebenarnya merupakan subfilum chordate)
Kelas: mamalia
Ordo: primata
Keluarga: hominid
Jenis Kelamin: laki-laki
Spesies: sapiens
Pekerjaan yang dilakukan siswa di KS3 sebagian besar berkaitan dengan pengklasifikasian hewan, mula-mula
menjadi hewan vertebrata dan invertebrata, kemudian ke dalam berbagai kelas hewan tersebut. Di tingkat
dasar, banyak hal yang akan berkaitan dengan perbedaan antara hewan dan tumbuhan, yang kemudian dapat
diperluas lebih lanjut dengan mempertimbangkan berbagai kelompok hewan dan tumbuhan. Namun, tidak
ada harapan bahwa siswa harus mengingat nama-nama spesifik dari kelompok-kelompok tersebut. Hal ini
dapat dicapai melalui penggunaan gambar, model dan spesimen hidup serta mempertimbangkan perbedaan
dan persamaannya. Pertimbangan terhadap satwa dan tumbuhan yang ada di lingkungan setempat juga
ditekankan dalam program studi KS2 dan hal ini dapat dilakukan cukup sederhana dengan mengamati berbagai
tumbuhan dan satwa seperti tanaman pekarangan, tumbuhan liar setempat, burung, serangga bahkan hewan
peliharaan.
Salah satu masalah yang sering dihadapi anak-anak dalam mengelompokkan sesuatu (bukan hanya
makhluk hidup) adalah mereka terlalu fokus pada perbedaan dan mengorbankan persamaan. Oleh karena itu,
mereka mungkin enggan untuk memasukkan suatu hewan ke dalam suatu kelompok karena hewan tersebut
memiliki satu perbedaan yang jelas meskipun faktanya hewan tersebut memiliki lebih banyak kesamaan dengan
hewan lain dalam kelompok yang diusulkan. Contoh yang baik di sini mungkin adalah tidak menempatkan ular
bersama reptil lain dan mengelompokkannya dengan cacing, semata-mata atas dasar bahwa ular tidak memiliki kaki.
Penilaian terhadap karakteristik dan kepentingan relatifnya, berdasarkan pengalaman penulis, perlu diajarkan
secara eksplisit kepada siswa.
Kunci
Kunci merupakan alat yang sangat efektif untuk mengidentifikasi sesuatu, dalam konteks ini makhluk hidup. Di
KS2 siswa harus diajarkan cara menggunakan kunci dan cara membuatnya sendiri. Kunci pada dasarnya
melibatkan serangkaian pertanyaan yang hanya ada dua kemungkinan jawabannya. Ketika seseorang maju
melalui kunci tersebut, jumlah kemungkinan berkurang hingga jawabannya tercapai. Kunci umumnya mengambil
salah satu dari dua bentuk dasar, yaitu serangkaian pernyataan tertulis yang mengarah ke pertanyaan atau
jawaban lain, atau pendekatan yang lebih visual seperti silsilah keluarga. Cara terakhir ini mungkin lebih mudah
diakses oleh mereka yang memiliki masalah dalam menafsirkan baris-baris teks dan memiliki keuntungan
karena dapat diikuti secara fisik dengan jari hingga jawabannya tercapai.
Kegiatan mengajar
Cara yang baik untuk memperkenalkan kunci adalah dengan menggunakannya untuk mengidentifikasi anggota kelas, atau
mengembangkan kunci bersama kelas untuk melakukan hal yang sama ketika mengajari siswa cara membuat kunci mereka sendiri.
Kunci yang berhasil akan memiliki pertanyaan yang tidak ambigu yang dengan cepat mengarah pada identifikasi yang benar.
Siswa dapat menggunakan atau mengembangkan kunci untuk mengidentifikasi hewan dan tumbuhan yang telah mereka
pelajari di lingkungan setempat atau hewan dan juga hewan dan tumbuhan lain yang mereka ketahui. Tahap selanjutnya adalah
menggunakan kunci untuk mengidentifikasi organisme yang lebih tidak biasa yang merupakan keterampilan yang mereka
perlukan untuk melampaui KS2.
Gambar 7.2a dan 7.2b menunjukkan dua jenis kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi enam organisme
yang sama.
Mempelajari variasi dan klasifikasi
Sebagaimana telah dikemukakan, ada banyak cara untuk mempelajari variasi dan klasifikasi dengan
mempertimbangkan perbedaan antara sesama siswa dengan hewan dan tumbuhan di lingkungan setempat.
Pemanfaatan area alam dan kolam sekolah dapat dilakukan namun masih memungkinkan untuk mempelajari hewan
dan tumbuhan lokal tanpa adanya area dimana makhluk hidup berada dimana-mana, bahkan di area yang paling
terbangun sekalipun. Memberi anotasi pada gambar hewan dan tumbuhan untuk menonjolkan ciri-cirinya dapat
bermanfaat dan dapat diperluas untuk mempertimbangkan mengapa mereka mempunyai ciri-ciri tersebut (lihat juga
'Menghubungkan proses kehidupan dengan lingkungan suatu organisme' pada Bab 4). Penggunaan model yang
dihasilkan oleh siswa dan mainan plastik berbentuk binatang juga dapat bermanfaat, khususnya agar siswa dapat
secara fisik mengelompokkan gambar-gambar tersebut, kemudian menyusunnya kembali jika diperlukan. Di sini juga
terdapat peluang untuk kerja lintas kurikuler dengan matematika dan geografi sebagai contoh nyata.
Ide-ide yang lebih maju
Di luar KS2, mekanisme pewarisan sifat-sifat yang diwariskan dan gagasan terkait lainnya dipelajari secara lebih rinci.
Siswa sering merasa heran bahwa ras anjing yang berbeda sebenarnya berasal dari spesies yang sama, faktanya
pudel memiliki lebih banyak kesamaan genetik dengan anjing alsatian dibandingkan dengan serigala, penampilan
bisa menipu!
Berbagai ras anjing telah dikembangkan dalam waktu yang sangat lama melalui suatu proses
Gambar 7.2a Contoh kunci 1

Gambar 7.2b Contoh kunci 2
dikenal dengan pembiakan selektif. Hal ini melibatkan pemilihan suatu organisme dan dengan
sengaja mengawinkannya dengan organisme lain untuk menghasilkan keturunan dengan
karakteristik yang diinginkan dari salah satu atau kedua induknya. Hal ini telah terjadi selama
manusia memelihara hewan dan tumbuhan untuk digunakan sendiri. Tanaman dapat dibiakkan
secara selektif untuk menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi atau rasa yang lebih baik atau
untuk warna bunga tertentu. Ternak dapat dibiakkan secara selektif untuk produksi daging atau
susu dan kuda untuk balap. Alasan mengapa proses ini berhasil baru diketahui relatif baru-baru ini melalui ilmu gen
Harapannya adalah gen-gen tertentu akan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Namun, transfer gen dapat menjadi semacam lotere yang mendorong orang untuk memilih
pasangan pembiakan dari individu yang jumlahnya semakin sedikit, untuk meningkatkan peluang
pewarisan sifat-sifat yang diinginkan. Kelemahan dari pembatasan kumpulan gen ini adalah risiko
mewariskan gen yang salah juga meningkat seiring dengan berkurangnya jumlah variasi. Hal ini
sangat terlihat dari perkawinan silang yang terjadi pada keluarga kerajaan Eropa, contoh klasiknya
adalah meningkatnya penyakit hemofilia pada keturunan Ratu Victoria. Victoria adalah pembawa
gen ini dan mewariskannya kepada beberapa keturunannya. Gen yang dimaksud terdapat pada
kromosom X yang juga berperan dalam penentuan jenis kelamin. Sebagai perempuan, ia memiliki
dua kromosom X, satu lagi tanpa gen yang salah sehingga ia tidak menderita penyakit tersebut.
Namun, laki-laki yang mewarisi gen yang salah akan menderita hemofilia karena laki-laki memiliki
kromosom X dan kromosom Y dan kromosom Y tidak membawa gen yang setara untuk melawan
gen yang salah tersebut. Oleh karena itu gen yang salah ini diturunkan
kepada banyak anggota laki-laki keluarga kerajaan Eropa ketika Victoria mendorong anak-anak dan cucu-cucunya
untuk menikah dengan mereka.
Perkembangan baru dalam teknologi gen berarti adanya kemungkinan untuk menambahkan informasi genetik
ke dalam sel untuk mencapai efek yang diinginkan. Penciptaan Dolly, domba hasil kloning, melibatkan penyampaian
semua informasi genetik dari 'ibu' Dolly ke dalam inti sel telur yang materi genetiknya telah dihilangkan. Oleh karena
itu Dolly merupakan tiruan dari orang tuanya dengan segala ciri genetik orang tuanya. Gen juga dapat ditanamkan ke
dalam sel tanaman untuk memberikan berbagai karakteristik yang diinginkan seperti umur simpan yang lebih lama,
hasil panen yang lebih besar, dan ketahanan terhadap penyakit dan herbisida. Rekayasa genetika saat ini merupakan
isu yang sangat kontroversial namun pertimbangan fakta yang seimbang sangatlah penting.
Jika bukan karena fakta bahwa gen penghasil insulin manusia dapat ditanamkan ke dalam bakteri tertentu, maka
jutaan penderita diabetes di seluruh dunia tidak akan dapat mengakses jumlah insulin yang mereka butuhkan untuk
tetap sehat.
Berbeda dengan pembiakan selektif, evolusi (lihat juga 'Menghubungkan proses kehidupan dengan lingkungan
suatu organisme' pada Bab 4) dihasilkan dari bentuk seleksi alami. Fakta bahwa suatu organisme mempunyai
karakteristik tertentu seringkali bersifat genetik, oleh karena itu gen-gen ini kemungkinan besar akan diturunkan
kepada keturunan organisme tersebut. Jika sifat-sifat yang diwariskan ini bermanfaat, maka sifat-sifat tersebut akan
membantu organisme untuk bertahan hidup dengan cukup sukses di lingkungannya sehingga mampu bereproduksi
sebelum mati; oleh karena itu gen mempunyai peluang untuk diturunkan lagi. Organisme yang kurang berhasil akan
semakin sedikit jumlahnya dan bahkan mungkin punah. Variasi kecil yang terjadi dari satu generasi ke generasi
berikutnya dapat berkembang selama ribuan dan jutaan tahun hingga keturunannya sangat berbeda dari nenek
moyangnya sehingga kita dapat mengatakan bahwa mereka adalah spesies baru. Diperlukan periode waktu yang
lebih lama untuk menghasilkan variasi yang ada pada tingkat hierarki taksonomi yang lebih tinggi, sehingga semakin
jauh Anda melihat ke belakang, secara teori, semakin sedikit kelompok taksonomi yang ada. Selain itu, persentase
kesamaan DNA pada banyak spesies menunjukkan bahwa DNA tersebut berasal hanya dari beberapa bentuk
kehidupan sederhana dan, bahkan mungkin hanya dari satu organisme. Evolusi menempuh banyak jalur dan yang
mengejutkan hanya sedikit yang berhasil, seperti yang ditunjukkan oleh catatan fosil organisme yang telah punah.
Memang benar, organisme yang kita kenal melalui fosil dianggap hanya mewakili sebagian kecil dari organisme yang
telah ada sejak kehidupan dimulai di planet ini. Oleh karena itu, terdapat dan telah terdapat banyak variasi di dunia
kehidupan dan mengklasifikasikan semuanya bukanlah hal yang mudah!
Kegiatan memilah penting bagi anak untuk mengembangkan pemahaman tentang bagaimana
suatu benda dapat disortir. Cara terbaik untuk memulai dengan anak-anak yang masih kecil adalah
dengan mengurutkan hewan berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati, misalnya hewan berkaki,
hewan tidak berkaki. Setelah itu, guru dapat mulai memperkenalkan ide-ide ilmiah seperti tempat
tinggal hewan (laut atau darat) atau cara membesarkan anak (telur atau bayi). Hal ini dapat
dilakukan dengan gambar atau dengan model binatang plastik.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk memilah dan mengkategorikan tumbuhan dan
hewan. Basis data dapat dibangun selama suatu topik. Cara yang baik untuk memperkenalkan anak-anak
pada ide database dan apa yang dapat mereka lakukan adalah dengan permainan kartu Top Trumps yang
dapat dimainkan dan kemudian diadaptasi untuk mengkategorikan tumbuhan dan hewan.
Tempat terbaik bagi anak untuk belajar tentang makhluk hidup adalah dengan keluar dan mengamatinya di
lingkungan alaminya.
• Jamur adalah tumbuhan.

• Serangga dan invertebrata lainnya bukanlah binatang.
• Ikan bukanlah binatang.
Manusia berasal dari Afrika, namun kini spesies homo sapiens telah beradaptasi dan hidup di seluruh dunia
dimana kita telah beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
8
Makhluk hidup di lingkungannya
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc2, Strand 5 (KS1: 2.5a–5f, KS2: 2.5a–5g)
Skema Kerja QCA : Unit 2C, 4B, 5B dan 6A
Pokok bahasan pada bagian ini merupakan awal dari rangkaian saling ketergantungan yang diidentifikasi
oleh kerangka nasional ilmu pengetahuan. Kajian di KS1 cenderung lebih fokus pada lingkungan setempat,
dengan pertimbangan habitat lain menjadi penting di KS2. Kurikulum Nasional Program Studi IPA
menyebutkan bahwa pada KS1 siswa hendaknya diajarkan untuk mengenal berbagai jenis tumbuhan dan
satwa yang ada di lingkungan setempat; mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara lingkungan
setempat dan pengaruhnya terhadap hewan dan tumbuhan yang ditemukan di sana.
Mereka juga harus diajari untuk peduli terhadap lingkungan. Di KS2 berbagai rangkaian pembelajaran
dibagi menjadi tiga bidang utama: adaptasi dimana mereka harus diajarkan tentang tumbuhan dan hewan
berbeda yang ditemukan di habitat berbeda dan tentang bagaimana hewan dan tumbuhan di dua habitat
berbeda menyesuaikan diri dengan lingkungannya; hubungan pemberian makan di mana mereka diajarkan
untuk menggunakan rantai makanan untuk menunjukkan hubungan pemberian makan di suatu habitat
dan tentang bagaimana hampir semua rantai makanan dimulai dari tanaman hijau; mikro-organisme di
mana mereka diajarkan bahwa mikro-organisme adalah organisme hidup yang sering kali terlalu kecil untuk
dilihat, dan dapat bermanfaat atau merugikan. Selain itu mereka diharapkan diajarkan tentang bagaimana
makhluk hidup dan lingkungan memerlukan perlindungan.
Permasalahan lingkungan hidup dapat menjadi isu yang emosional dan kontroversial serta menjadi
perhatian yang semakin besar di seluruh dunia. Oleh karena itu, bidang ini merupakan salah satu bidang
ilmu pengetahuan yang paling penting dalam kaitannya dengan permasalahan saat ini dan masa depan
dan menawarkan perdebatan yang perlu diketahui oleh generasi sekarang dan masa depan jika mereka
ingin menghadapi beberapa tantangan yang pasti ada di depan.
HIDUP DI LINGKUNGANNYA 75
Lingkungan dan adaptasi

Kata 'lingkungan' dapat memiliki arti yang berbeda-beda pada tingkat yang berbeda-beda, mulai dari
keseluruhan bumi hingga sebagian kecilnya. Lingkungan fisik mengacu pada struktur bumi yang
sebenarnya seperti jenis batuan yang ditemukan di sana dan pembentukan batuan tersebut
(misalnya gua). Hal ini, bersama dengan kondisi lain seperti iklim, membentuk lingkungan yang lebih
luas dan merupakan hasil dari semua faktor yang pada awalnya menentukan organisme mana yang
dapat bertahan hidup di sana. Memang benar, organisme dalam suatu lingkungan juga berkontribusi
terhadap hal tersebut. Ekologi adalah studi tentang saling ketergantungan yang ada antara makhluk
hidup dan antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Tempat hidup organisme disebut habitat. Beberapa habitat bersifat alami sementara yang lain
diciptakan secara buatan oleh manusia. Pembedaan ini mungkin berguna, namun harus diingat
bahwa aktivitas manusia dapat memengaruhi lingkungan alam, dan hanya sedikit tempat yang tidak
terpengaruh oleh aktivitas manusia. Ada banyak sekali habitat berbeda di planet ini dan perbedaan
antara habitat dan lingkungannya memengaruhi jenis organisme yang kita temukan di sana.
Lingkungan lokal dapat ditemukan di mana-mana, di taman, di bawah daun atau batu, dinding,
kusen jendela, dan pot tanaman. Contoh bagus dari habitat lokal yang mudah ditemukan adalah
serasah daun (daerah di bawah pohon dan semak yang daun-daunnya berguguran) dan organisme
yang hidup di sana melakukannya karena mereka dapat bertahan hidup dengan baik di habitat
tersebut. Oleh karena itu kita menemukan kutu kayu dan kaki seribu yang memakan dedaunan dan
tumbuhan membusuk lainnya yang merupakan sebagian besar sampah daun, namun kita juga
menemukan predator seperti kelabang yang memakan hewan lain yang hidup di sana. Hewan-
hewan tersebut tumbuh subur dalam kondisi lembab, sejuk dan gelap yang ditemukan di sana.
Memang benar, kita dapat menggunakan alat sederhana yang disebut ruang pilihan untuk
menunjukkan bahwa kutu kayu lebih menyukai kondisi gelap dibandingkan terang. Saat
membandingkan habitat, baik habitat lokal maupun habitat lainnya, kita harus melihat kondisi apa
yang membentuk lingkungannya karena hal ini akan mempengaruhi organisme apa yang dapat bertahan hidup di san
Makhluk hidup beradaptasi untuk hidup di lingkungannya sendiri dan hal ini telah dibahas di
Bab 4. Tanpa adaptasi ini, makhluk hidup tidak akan mampu bersaing dengan sukses untuk
mendapatkan sumber daya seperti makanan, air, mitra berkembang biak, dan cahaya dengan
tanaman. Gagasan tentang persaingan ini dipelajari pada tahap-tahap penting selanjutnya dan
merupakan faktor utama dalam kelangsungan hidup dan ukuran populasi. Mempelajari adaptasi
organisme merupakan bagian penting untuk memahami mengapa mereka hidup di suatu tempat,
dan hal ini dapat dilakukan dengan mendeskripsikan ciri-ciri organisme tersebut, susunan lingkungan
tempat mereka tinggal, dan kemudian membandingkan keduanya. Contoh klasiknya mencakup
perbandingan antara hewan di darat dan di air, serta antara hewan dan tumbuhan yang hidup di
iklim panas dan dingin. Selain itu, organisme harus menghadapi perubahan harian dan musiman
pada lingkungannya dan perubahan musiman ini terutama terlihat di iklim sedang seperti di Inggris.
Oleh karena itu: hewan cenderung bereproduksi sehingga anak-anaknya dilahirkan pada musim
semi ketika iklim sedang memanas dan lebih banyak makanan tersedia; beberapa hewan mungkin
berhibernasi atau bermigrasi selama musim dingin ketika makanan tersedia lebih sedikit; dan
beberapa pohon kehilangan daunnya di musim dingin ketika cahaya dan air bebas yang tersedia
untuk fotosintesis berkurang, sehingga hal ini diimbangi dengan berkurangnya jumlah makanan
yang dapat disediakan untuk pohon tersebut.
Memberi makan hubungan
Gagasan tentang saling ketergantungan, yang disebutkan sebelumnya, juga penting ketika mempertimbangkan
kebiasaan makan hewan. Tumbuhan dan hewan adalah sumber makanan sehingga organisme dalam suatu habitat
bergantung satu sama lain untuk mendapatkan makanan tersebut, dan kemampuan mereka bersaing untuk mendapatkan
makanan tersebut mempengaruhi ukuran populasi setiap organisme dalam habitat tersebut. Di KS2 fokus utamanya
adalah mengidentifikasi hubungan makan ini dengan rantai makanan sederhana. Hal ini kemudian dikembangkan di
KS3 dan KS4 dengan mempertimbangkan bagaimana rantai makanan saling terkait dan bagaimana kita dapat mengukur
hubungan ini dengan mempertimbangkan, pertama, jumlah penduduk dan kemudian jumlah energi pangan yang
tersedia. Rantai makanan (lihat Gambar 8.1) pada dasarnya menunjukkan kepada kita apa yang memakan apa yang
ada di habitat tertentu. Umumnya mereka memulai dengan tumbuhan, yang disebut produsen karena menghasilkan
makanannya sendiri.
Beberapa rantai makanan mungkin dimulai dengan mikroorganisme yang, seperti tumbuhan, dapat melakukan
fotosintesis (lihat Bab 6) dan beberapa lainnya menghasilkan makanan dari sumber lain, seperti bakteri yang hidup di
sekitar lubang vulkanik di dasar laut dalam dan memanfaatkan sulfur. banyak bahan kimia yang ada di sana untuk
membuat makanan. Organisme penghasil makanan seperti ini disebut autotrof (organisme yang memakan organisme
lain disebut heterotrof), meskipun hanya tumbuhan saja yang benar-benar perlu kita pertimbangkan pada tahap ini.
Tumbuhan yang berada pada awal rantai makanan dimakan oleh hewan yang dikenal sebagai konsumen primer. Produk-
produk tersebut kemudian dimakan oleh hewan lain, yang dikenal sebagai konsumen sekunder, yang kemudian dapat
dimakan oleh hewan ketiga, yaitu konsumen tersier. Ada kemungkinan bahwa hal ini dapat terus berlanjut, namun rantai
makanan yang terdiri dari empat konsumen atau lebih jarang terjadi dan jika hal tersebut terjadi, kemungkinan besar
terjadi di laut yang produsen dan konsumen utamanya adalah organisme mikroskopis.
Setiap organisme harus dihubungkan dengan serangkaian anak panah yang ditunjukkan dengan arah yang benar,
dari produsen ke konsumen primer, ke konsumen sekunder, dan seterusnya. Hal ini karena yang sebenarnya mereka
wakili adalah aliran energi melalui rantai makanan, dan hal ini dapat menjadi kendala untuk penelitian selanjutnya jika
hal ini tidak dilakukan dengan benar sejak awal. Salah satu cara untuk mengingat hal ini adalah dengan
mempertimbangkan bahwa panah menunjukkan bahwa berbagai organisme berakhir di dalam organisme lain ketika
mereka dimakan. Hewan yang berada di ujung rantai makanan sering disebut sebagai predator puncak meskipun harus
diingat bahwa hewan ini mungkin bukan karnivora , bisa juga omnivora , dan bahkan, dalam beberapa kasus, herbivora
(lihat Bab 5 untuk mengetahui definisinya). istilah-istilah ini).
Tentu saja rantai makanan hanyalah penyederhanaan saja. Banyak hewan memakan beragam makanan dan
sebagian besar tumbuhan dan hewan memiliki beberapa 'predator'. Rantai makanan dapat dihubungkan bersama
sebagai jaring makanan dan ketika hal ini dilakukan (di KS3) akan membantu untuk melihat bagaimana saling
ketergantungan ini bekerja. Tidak semua energi dari suatu organisme yang dikonsumsi berakhir sebagai bagian dari
tubuh hewan yang memakannya, sehingga agar jaring makanan dapat berkelanjutan harus ada energi yang dihasilkan oleh organisme terse
Gambar 8.1 Rantai makanan sederhana

menjadi lebih banyak makanan yang tersedia pada awalnya dengan jumlah makanan yang
berkurang seiring kemajuan dalam rantai makanan. Hal ini dapat diukur dalam dua cara. Pertama,
kita bisa menggunakan piramida angka. Ini seperti diagram batang yang diputar 90° dan terpusat.
Hal ini dihasilkan dengan mempertimbangkan populasi setiap organisme di sepanjang rantai
makanan seperti pada Gambar 8.2. Piramida angka dapat dengan cepat menunjukkan apakah
rantai makanan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Setiap tingkat disebut tingkat
trofik dan jumlah organisme pada setiap tingkat trofik akan berkurang seiring naiknya diagram.
Kami juga dapat menunjukkan bagaimana perubahan populasi pada satu tingkat trofik dapat
mempengaruhi tingkat trofik lainnya seperti pada Gambar 8.3; dimana jumlah organisme pada
tingkat trofik kedua (konsumen primer) mengalami penurunan, menyebabkan bertambahnya
jumlah produsen (karena lebih sedikit yang dimakan) dan berkurangnya jumlah konsumen
sekunder (karena ketersediaan makanan mereka lebih sedikit). Piramida angka mempunyai
kekurangan karena tidak menunjukkan ukuran suatu organisme dan jumlah makanan yang
disediakan atau dibutuhkannya. Oleh karena itu kami menggunakan piramida biomassa (biomassa
adalah massa organisme dalam rantai makanan) untuk mengatasi hal ini. Contoh klasik
ditunjukkan pada Gambar 8.4, yang menunjukkan bahwa sebatang pohon ek mempunyai
biomassa yang cukup untuk menopang sejumlah hewan meskipun faktanya piramida jumlah mungkin menunjukka
Mikroorganisme
Nama 'mikroorganisme' mencerminkan ukuran makhluk hidup ini karena mereka biasanya terlalu
kecil untuk dilihat kecuali jika dilihat melalui mikroskop, meskipun koloni yang besar dapat terlihat.
Gambar 8.2 Piramida angka
Gambar 8.3 Perubahan jumlah penduduk pada piramida jumlah

Gambar 8.4 Membandingkan piramida angka dengan piramida biomassa
dilihat dengan mata telanjang. Ada berbagai macam mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, ragi, protozoa seperti
amuba dan beberapa alga. Mikroorganisme tumbuh paling baik pada kondisi tertentu dimana mereka mempunyai
sumber makanan, kehangatan dan oksigen (walaupun beberapa, seperti ragi, dapat hidup tanpa oksigen).
Skema Kerja QCA berfokus pada mikroorganisme penyebab penyakit, mikroorganisme penyebab pembusukan,
dan mikroorganisme yang digunakan dalam produksi makanan, misalnya ragi.
Mikroorganisme ada dimana-mana, termasuk dalam jumlah besar di dalam tubuh manusia. Banyak diantaranya yang
tidak berbahaya pada populasi dimana kita terpapar, namun ada pula yang berbahaya bagi kesehatan dan disebut
patogen dan biasa disebut kuman. Banyak penyakit seperti cacar air, pilek, campak, gondongan, rubella, dan kutu air
disebabkan oleh mikroorganisme. Mereka menyerang sel dan dapat menghasilkan bahan kimia beracun yang
membuat kita merasa tidak enak badan, seperti bakteri salmonella akibat keracunan makanan. Plak gigi terdiri dari
mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi. Kebersihan, penggunaan pemutih, memasak
makanan secara menyeluruh, dan sebagainya mengurangi risiko penyakit dengan menghilangkan atau membunuh
mikroorganisme yang bersangkutan. Namun perlu diingat bahwa makanan yang dipanaskan kembali mungkin
berbahaya karena meskipun dapat membunuh bakteri yang tumbuh kembali selama penyimpanan, hal ini tidak akan
menghancurkan racun yang dihasilkannya. Ketika kita terinfeksi oleh suatu patogen, sistem kekebalan tubuh kita
berupaya menghancurkan mikroorganisme yang menyerang, namun hal ini membutuhkan waktu dan itulah sebabnya
kita menderita gejala-gejala penyakit tersebut ketika kita sedang melawannya. Kadang-kadang kita mungkin
memerlukan bantuan ekstra untuk menghancurkan bakteri dan hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan antibiotik
(antibiotik tidak bekerja melawan virus) seperti penisilin, jamur itu sendiri, atau mikroorganisme lain.
Mikroorganisme seperti jamur juga menyebabkan pembusukan makanan dan hal ini dapat dipelajari
di kelas, meskipun di bawah pengawasan ketat dan dengan mengacu pada pedoman kesehatan dan
keselamatan yang sesuai. Pembusukan sendiri merupakan proses penting yang memungkinkan bahan
organik didaur ulang. Terkadang senyawa ini dipecah menjadi bahan anorganik yang dapat digunakan
kembali oleh tanaman, seperti senyawa nitrogen. Siklus nitrogen tidak dipelajari di tingkat dasar tetapi
merupakan bidang studi penting pada tahap-tahap penting selanjutnya, khususnya KS4. Tanaman perlu
menyerap nitrogen sebagai senyawa nitrat dan ini diproduksi terutama oleh bakteri di dalam tanah dan
bintil akar tanaman polong-polongan (seperti semanggi dan kacang-kacangan). Bakteri juga memproduksi
bahan kimia berbasis nitrogen lainnya seperti amonia, dan bahkan mengubah nitrat kembali menjadi
gas nitrogen yang dilepaskan ke atmosfer. Oleh karena itu, pembusukan organisme mati menambah
kesuburan tanah dan hal ini dapat dikelola untuk menghasilkan kompos untuk berkebun.
Kegiatan mengajar
Cara pembusukan zat makanan dapat menggambarkan pengaruh mikroorganisme dan penyelidikan
yang menarik adalah dengan mempelajari tingkat pembusukan makanan yang berbeda, misalnya
buah-buahan yang berbeda.
Mikroorganisme juga digunakan dalam produksi makanan. Pembuatan keju dan yogurt
memanfaatkan aksi bakteri yang terkontrol pada susu dan perubahan kimia yang terjadi pada susu
memungkinkannya disimpan lebih lama dalam bentuk ini. Memang benar, keju biru mengambil tahap
lebih lanjut karena warna birunya disebabkan oleh koloni bakteri yang menambah rasa keju. Seringkali
susu dipasteurisasi (dinamai berdasarkan nama Louis Pasteur yang merancang proses tersebut dan
merupakan tokoh terkemuka dalam membuktikan keberadaan mikroorganisme), yang membunuh
banyak bakteri berbahaya di dalam susu (namun sebagian masih tetap ada, itulah sebabnya susu
dipasteurisasi). , bahkan botol susu yang tertutup rapat pada akhirnya akan meledak). Susu dengan
perlakuan ultra-panas (UHT) dipanaskan hingga suhu yang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan
susu pasteurisasi sehingga membunuh semua bakteri sehingga susu secara efektif memiliki umur
simpan yang tidak terbatas). Ragi adalah jamur yang juga digunakan untuk memanggang dan menyeduh.
Ia memakan gula dalam makanan dan bernafas secara anaerobik (lihat Bab 4), menghasilkan alkohol
dan karbon dioksida. Dalam memanggang, gas karbon dioksida menggelembung melalui adonan kue
sehingga menyebabkannya mengembang saat gelembung-gelembung tersebut terperangkap. Ketika
campuran mencapai suhu yang cukup tinggi, ragi akan mati dan alkohol yang dihasilkan (ragi roti
menghasilkan alkohol yang jauh lebih sedikit dibandingkan ragi pembuat bir) menguap. Seperti semua
mikroba, ragi tumbuh dan berkembang biak dengan baik ketika berada dalam kondisi hangat dan memiliki persediaan mak
Perawatan dan perlindungan lingkungan

Sebagai penjaga masa depan planet kita, anak-anak harus diajarkan sejak dini untuk menghargai
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun organisme yang hidup di dalamnya. Aktivitas manusia
berpotensi merusak habitat dan ekosistem (komunitas organisme dengan lingkungannya) dalam skala
lokal dan global. Saat mempelajari lingkungan setempat, siswa harus disadarkan bahwa mereka tidak
boleh dengan sengaja menyakiti organisme yang hidup di sana dan jika ada kebutuhan untuk
memusnahkan hewan maka mereka harus melakukan hal tersebut.
harus dipasang kembali sesegera mungkin dan ditangani dengan hati-hati. Ilmuwan yang baik mengamati dengan sedikit gangguan
terhadap apa yang mereka amati. Ketika mempelajari area tersebut, guru juga harus mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan
siswa, menyediakan sarung tangan plastik jika diperlukan dan memastikan mereka telah mencuci tangan setelahnya.
Nantinya ide-ide ini dapat diperluas dengan mempertimbangkan bagaimana suatu habitat dapat dipengaruhi oleh aktivitas
manusia dan contoh-contohnya diberikan dalam Skema Kerja QCA (Unit 4B). Selain contoh-contoh yang diberikan, pertimbangan lain
juga dapat diberikan pada gagasan-gagasan lain seperti penghapusan pagar tanaman untuk pertanian, reklamasi lahan rawa,
pembangunan jalan, rumah, sekolah dan lokasi industri. Di masa lalu, hanya sedikit pertimbangan yang dibuat mengenai dampak
tindakan kita dan baru dalam beberapa tahun terakhir kita menyadari betapa besarnya dampak buruk yang dapat kita timbulkan
terhadap habitat dan organisme yang hidup di dalamnya. Penggunaan bahan kimia terhadap lingkungan juga penting dalam hal ini.
Pestisida awal seperti dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) untuk membantu bercocok tanam memasuki rantai makanan dan
mempengaruhi organisme di seluruh rantai makanan tersebut, terutama predator teratas yang menderita dampak peningkatan
konsentrasi bahan kimia ini dalam makanan yang mereka makan. Ekosistem sangatlah kompleks dan seringkali sulit untuk
memprediksi dampak langsung jika hanya sebagian saja yang dirusak. Dalam skala global, isu-isu seperti pemanasan global dan
perubahan iklim adalah berita besar dan potensi perubahan habitat yang diakibatkan oleh hal ini dan masalah lingkungan lainnya
menjadikan masa depan planet ini semakin tidak menentu.
Cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar tentang lingkungan adalah dengan mempelajarinya di tempat
terjadinya. Namun, jika wisata sekolah terbukti sulit, maka lingkungan yang lebih kecil seperti kolam
cacing atau kolam dapat diciptakan di dalam ruang kelas.
Sulit untuk mempelajari organisme seperti bakteri yang terlalu kecil untuk dilihat. Namun,
dampaknya dapat dipelajari dengan aman. Salah satu contohnya adalah menguji kondisi untuk menjaga
kesegaran irisan roti atau apel. Misalnya, irisan dapat ditempatkan di lemari es atau freezer, di ruang
kelas dalam kantong plastik atau kertas, atau dalam kotak kedap udara.
Ada banyak sekali lingkungan di sekolah, dan tidak semuanya berada di luar.
Anak-anak dapat membandingkan lapangan, taman bermain, toilet, taman satwa liar dan banyak
tempat lain di halaman sekolah.
Penting untuk mengikuti pedoman kesehatan dan keselamatan ketika menangani semua makhluk
hidup di ruang kelas, mulai dari kelinci peliharaan, hingga cacing tanah dan jamur roti.
• Semua bakteri 'jahat' bagi manusia.
• Bakteri dan virus mempunyai ciri-ciri binatang, misalnya bisa masuk angin
sengaja 'menangkapmu'.
• Bahwa lingkungan yang dihuni makhluk hidup hanya ada di luar (cobalah toilet!).
Tubuh manusia adalah rumah bagi lebih banyak mikro-organisme dibandingkan jumlah manusia yang hidup di
planet ini.
9
Mengelompokkan dan mengklasifikasikan bahan
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc3, Strand 1 (KS1: 3.1a–1d, KS2: 3.1a–1e)
Skema Kerja QCA : Unit 1C, 2D, 3C, 3D, 4C, 5C dan 5D
Pengelompokan dan pengklasifikasian bahan merupakan bagian dari Sc3: Bahan dan sifat-
sifatnya Target Pencapaian, yang pada dasarnya merupakan unsur kimia dalam Kurikulum
Nasional Sains. Pada KS1 dan KS2 program studi pada pokoknya membahas tentang sifat-sifat
ruah yaitu sifat-sifat bahan itu sendiri, sedangkan pada KS3 terjadi perubahan penekanan dimana
sifat sifat-sifat tersebut dijelaskan dengan pertimbangan partikel-partikel pembentuk bahan. dari.
Melalui KS4, bagian Kurikulum Nasional ini difokuskan pada atom dan menjelaskan mengapa
bahan-bahan yang menjadi bagiannya berperilaku seperti itu dalam istilah kimia dan fisika.
Kurikulum Nasional Program Studi IPA menyatakan bahwa pada KS1 siswa harus diajarkan
menggunakan inderanya untuk mengeksplorasi dan mengenali persamaan dan perbedaan antar
materi; mengurutkan benda ke dalam kelompok berdasarkan sifat material sederhana; mengenal
dan menyebutkan jenis-jenis bahan yang umum dan mengetahui bahwa beberapa di antaranya
ditemukan secara alami, dan mencari tahu tentang kegunaan berbagai bahan dan bagaimana
bahan-bahan tersebut dipilih untuk kegunaan tertentu berdasarkan sifat sederhananya. Di KS2
siswa harus diajarkan untuk membandingkan bahan dan benda sehari-hari berdasarkan sifat
bahannya, termasuk kekerasan, kekuatan, kelenturan dan perilaku kemagnetan, dan
menghubungkan sifat-sifat tersebut dengan penggunaan bahan sehari-hari; bahwa beberapa
bahan merupakan isolator termal yang lebih baik dibandingkan bahan lainnya; bahwa beberapa
bahan merupakan konduktor listrik yang lebih baik daripada bahan lainnya; untuk mendeskripsikan
dan mengelompokkan batuan dan tanah berdasarkan karakteristiknya, termasuk kenampakan,
tekstur dan permeabilitas, dan untuk mengenali perbedaan antara benda padat, cair dan gas,
dalam hal kemudahan aliran dan pemeliharaan bentuk dan volume.
PENGELOMPOKAN DAN KLASIFIKASI BAHAN 83
Partikel: bahan penyusun bahan

Meskipun partikel bukan bagian dari program studi Sc3 hingga KS3, tidak mungkin menjelaskan
perilaku material tanpa mempertimbangkannya. Memang benar, partikel adalah salah satu tema kunci
dalam Strategi Nasional Ilmu Pengetahuan. Hal ini tidak berarti bahwa keberadaan dan perilaku partikel
harus secara eksplisit diajarkan kepada anak-anak yang lebih kecil, bahkan hal ini mungkin sepenuhnya
sesuai bagi mereka yang berkemampuan lebih tinggi di KS2, namun kesadaran sejak dini bahwa
segala sesuatu terdiri dari partikel-partikel kecil yang mempengaruhi bagaimana suatu zat berperilaku
tidak akan menimbulkan bahaya. Namun, mengambil ide ini terlalu jauh pada tahap awal mungkin
akan menimbulkan masalah. Meskipun pengetahuan tentang partikel dan bagaimana mereka tersusun
dan berperilaku dalam, katakanlah, padatan, cairan, dan gas mudah untuk dipahami (pada dasarnya
kita berbicara tentang perolehan fakta di sini – paling banyak level 4), terdapat pemahaman konseptual
yang cukup penting. lompatan besar dalam mengapresiasi bagaimana partikel mempengaruhi zat
yang ada di dalamnya dan bahwa partikel itu sendiri tidak menunjukkan sifat-sifat yang mereka 'berikan'
pada material yang menjadi bagiannya. Misalnya, partikel tidak menjadi hangat; bahan yang di
dalamnya terasa hangat karena partikel-partikel di dalam bahan tersebut lebih banyak bergerak.
Memahami partikel sangat penting karena membantu guru mendukung perolehan
pengetahuan mata pelajaran secara akurat. Dalam konteks ini partikel adalah potongan
materi pada skala atom. Ukuran atom besi (salah satu contoh partikel) misalnya adalah
sekitar 0,125 nanometer, dimana satu nanometer sama dengan 0,000000001 meter atau
sepersejuta milimeter – ini berarti 8.000.000.000 atom besi yang berbaris akan berukuran
satu milimeter. Atom adalah salah satu jenis partikel, dan ada entitas lain yang dapat kita
maksudkan dengan menggunakan istilah tersebut. Beberapa contohnya adalah:
• molekul
• proton
• elektron
• kuark
• ion.
Molekul adalah kelompok atom; partikel air adalah molekul yang mengandung dua atom hidrogen
yang bergabung dengan satu atom oksigen. Ion adalah partikel (atom atau molekul) yang
kehilangan atau memperoleh satu atau lebih elektron. Protron, yang ditemukan dalam atom, juga
dapat dianggap sebagai partikel – partikel subatom . Bagian atom ini sendiri terbuat dari partikel
yang lebih kecil yang disebut quark. Ini semua terdengar agak membingungkan dan itu karena
istilah 'partikel' bersifat umum . Itu hanya berarti sebagian kecil dari sesuatu dan bisa berukuran
berapa pun. Dalam konteks ilmiah kita dapat mengatakan bahwa partikel adalah sesuatu yang
lebih besar atau lebih kecil dari molekul. Ketika kita membahas partikel dan peranannya dalam
menentukan sifat-sifat suatu bahan, yang kita maksud sebenarnya adalah bagian terkecil dari
bahan tersebut, yang jika dipecah menjadi lebih kecil lagi, tidak akan mempertahankan sifat-sifat
yang diberikannya pada bahan tersebut. bagian dari. Hal ini mungkin tampak rumit untuk
dijelaskan kepada anak-anak, tetapi secara sederhana hal ini akan menjadi lebih jelas dengan
sebuah contoh. Air murni mengandung molekul (sebagaimana telah disebutkan) yang terdiri dari
sekelompok tiga atom yang bergabung (dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Jika Anda
dapat mengisolasi salah satu molekul ini dan membiarkannya bergabung dengan partikel air lainnya, maka hasilny
sekelompok partikel akan berperilaku seperti air. Namun, jika Anda memecah molekul-molekulnya sehingga Anda
membebaskan atom oksigen dari atom hidrogen, campuran atom yang dihasilkan tidak akan berperilaku seperti air;
mereka akan berperilaku seperti campuran oksigen dan hidrogen. Sebaliknya, jika Anda mengambil sepotong besi
murni dan memecahnya menjadi atom-atomnya, maka besi tersebut akan tetap berperilaku seperti besi karena besi
hanya terdiri dari atom-atom besi. Oleh karena itu, apa yang menentukan partikel itu bergantung pada apakah bahan
tersebut merupakan suatu unsur atau senyawa (dalam hal ini besi adalah unsurnya dan air adalah senyawanya).
Gambar 9.1 menunjukkan model atom yang disederhanakan dan merupakan model umum yang dipelajari
sebagian besar siswa saat pertama kali mempelajarinya. Di tengahnya terdapat inti yang terdiri dari dua jenis partikel
yang lebih kecil – proton dan neutron. Ini adalah bagian berat atom dan memberikan massanya. Proton mempunyai
muatan listrik positif dan neutron bersifat netral (sesuai dengan namanya), sehingga inti atom bermuatan positif dan
menahan elektron bermuatan negatif pada orbit di sekitarnya (atom itu sendiri netral karena jumlah proton dan
elektronnya sama). Elektron menentukan tepi atom dan terdapat ruang kosong antara inti dan elektron yang mengorbit.
Ketika atom bergabung dengan atom lain, mereka menggunakan elektronnya untuk melakukan hal ini. Beberapa
atom menyerahkan satu atau lebih elektron ke atom lain untuk membentuk ion. Atom-atom yang kehilangan elektron
sekarang mempunyai kelebihan muatan positif dan atom-atom yang memperoleh elektron mempunyai kelebihan
muatan negatif sehingga ion-ion positif dan negatif ini saling tarik menarik satu sama lain dengan kuat sehingga
membentuk ikatan ionik – beginilah cara atom natrium dan atom klor bergabung bersama dalam garam (natrium
klorida). Atom logam bergabung satu sama lain dengan cara yang sama tetapi hanya membentuk ion positif (hal ini
akan dibahas nanti pada bagian konduktivitas listrik). Atom lain dapat bergabung dengan berbagi elektron di antara
mereka. Hal ini umumnya terjadi ketika dua atom non-logam bergabung satu sama lain dan menghasilkan ikatan
(elektron bersama) yang disebut ikatan kovalen. Beginilah cara molekul terbentuk. Molekul air memiliki ikatan
kovalen antara atom oksigen dan hidrogen. Ikatan-ikatan yang berbeda ini semuanya memiliki kekuatan yang sama
tetapi jenis ikatan antar atom akan mempengaruhi perilaku dan sifat zat tersebut. Zat yang terikat secara ionik
mempunyai sifat yang tinggi
Gambar 9.1 Model sederhana untuk sebuah atom

titik leleh dan titik didih karena keduanya hanya disatukan oleh ikatan ioniknya dan membentuk
struktur raksasa yang terdiri dari miliaran atom, bukan dalam kelompok kecil yang dikenal
sebagai molekul, sehingga Anda sebenarnya memisahkan atom (ion) saat Anda melelehkan
atau merebus zat tersebut. Beberapa zat yang terikat secara kovalen juga dapat membentuk
struktur raksasa ini (seperti atom karbon pada berlian), namun sebagian besar membentuk
molekul yang cenderung terdiri dari kelompok atom yang jauh lebih kecil. Saat Anda merebus
atau melelehkan zat molekuler, Anda tidak memutus ikatan kovalen, Anda sebenarnya hanya
mengatasi gaya tarik-menarik yang lebih lemah antar molekul; dengan demikian molekul-
molekul itu sendiri tetap utuh tetapi terpisah satu sama lain (lihat Gambar 9.2) – uap air terdiri
dari molekul air, bukan atom hidrogen dan oksigen.
Zat murni hanya mengandung satu jenis partikel (seperti yang telah didefinisikan
sebelumnya), maka besi murni hanya mengandung atom besi dan air murni hanya
mengandung molekul air. Bedanya besi merupakan unsur dan air merupakan senyawa.
Unsur adalah zat yang menjadi bahan pembentuk zat lainnya. Ada sekitar 100 unsur yang
diketahui (beberapa hanya terbukti ada dalam waktu singkat di reaktor nuklir) dan unsur-
unsur tersebut ditampilkan dalam tabel periodik unsur. Unsur hanya mengandung satu jenis
atom; oleh karena itu unsur oksigen hanya terdiri dari atom oksigen dan tercantum dalam
tabel periodik. Zat yang tidak ada dalam tabel periodik adalah senyawa, artinya zat tersebut
terdiri dari atom dari dua unsur atau lebih. Oleh karena itu natrium klorida (garam) adalah
senyawa natrium dan klor, yang mengandung atom
Gambar 9.2 Mendidih zat ionik dan molekuler

masing-masing gula (sukrosa) merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen. Sebenarnya, senyawa seperti
natrium klorida tidak dapat disebut dalam bentuk molekul karena tidak mengandung molekul melainkan ion, demikian
pula beberapa unsur sebenarnya ada dalam bentuk struktur raksasa dan yang lainnya dalam bentuk molekul kecil
(sering berpasangan, itulah sebabnya rumus kimia untuk oksigen adalah O2); ini berarti kita benar-benar memerlukan
istilah umum untuk masing-masing komponen suatu zat karena komponen-komponen tersebut berbeda-beda
bergantung pada zat mana yang kita pertimbangkan. Oleh karena itu, istilah partikel adalah apa yang kita gunakan
untuk semua hal ini. Terlepas dari kenyataan bahwa kata ini dapat merujuk pada berbagai hal yang berbeda,
penggunaannya membebaskan kita dari hal-hal kecil di dunia kimia namun tetap benar.
Padat, cair dan gas

Sebelum KS3 pengajaran tentang wujud zat yaitu zat padat, cair, dan gas difokuskan pada sifat-sifat sebagian besar
wujud tersebut, yaitu sifat-sifat yang dapat kita alami dan amati pada zat-zat yang berada pada salah satu zat
tersebut. ketiga negara bagian ini. Di KS3 hal ini dikembangkan dengan mempertimbangkan perilaku dan susunan
partikel penyusun zat dalam wujud padat, cair, atau gas dan, pada akhirnya, bagaimana perilaku partikel menghasilkan
sifat curah yang kita alami. Seperti telah dinyatakan, kemampuan untuk melakukan hal ini memerlukan lompatan
konseptual yang signifikan. Sebagai latihan awal, terbukti berguna untuk melihat dan mempertimbangkan serangkaian
zat yang ada di masing-masing dari ketiga keadaan tersebut, untuk mengetahui bagaimana perilakunya. Namun,
kehati-hatian harus dilakukan dalam hal ini karena sejumlah zat sehari-hari tampaknya tidak selalu menunjukkan sifat-
sifat tersebut sebagaimana mestinya dan dapat menyebabkan kebingungan pada tahap awal. Garam, misalnya,
merupakan zat padat, namun nampaknya bisa mengalir sehingga kita bisa menuangkannya. Hal ini karena kita
mengamati efek gabungan dari banyak potongan garam yang bekerja bersama-sama, sedangkan jika kita mengambil
satu kristal garam, maka kristal tersebut akan berperilaku seperti yang kita harapkan dari suatu benda padat (tentu
saja, adalah mungkin untuk menumbuhkan garam yang sangat besar. kristal untuk menunjukkan sifat padatnya).
Selain itu, beberapa bahan umum mengandung kombinasi zat dalam riasannya dan menambah kebingungan ini.
Sifat khas benda padat adalah tidak dapat dimampatkan, lalu bagaimana dengan spons? Kelihatannya padat,
namun dapat dikompresi karena bagian padat spons cukup fleksibel dan terdapat udara di celah spons yang dapat
dikompresi dalam bentuk gas. Masalah lainnya adalah bahwa zat yang sering kita rujuk ketika mempertimbangkan
wujud materi adalah air, namun sebenarnya air adalah zat yang sangat tidak lazim. Misalnya, meskipun sebagian
besar zat menyusut ketika dibekukan, air sebenarnya memuai sehingga air padat mengapung di atas air cair. Masalah
lainnya adalah dari segi bahasa. Kita mempunyai nama yang berbeda-beda untuk air dalam ketiga wujudnya (es, air,
dan uap air atau uap air) sehingga siswa sering kali lupa akan fakta bahwa semua benda tersebut adalah air. Ia tidak
berubah menjadi zat baru ketika mendidih atau meleleh! Meskipun demikian, air adalah zat aman yang dapat dengan
mudah kita ubah dari satu keadaan ke keadaan lainnya, dan hal ini mempunyai beberapa manfaat di dalam kelas.
Sifat-sifat khas benda padat, cair dan gas dirangkum dalam Tabel 9.1.
Sifat-sifat ini dapat dijelaskan jika kita memperhatikan partikel-partikel penyusun zat. Tidak semua zat
sebenarnya bisa ada di ketiga keadaan tersebut. Hal ini karena beberapa berubah secara kimia seiring meningkatnya
suhu. Misalnya bahan kimia yang membentuk sebagian besar kapur, kalsium karbonat, tidak dapat dicairkan dalam
kondisi normal.
Ketika kalsium karbonat dipanaskan maka akan terurai (berubah menjadi bahan kimia yang lebih sederhana)
Tabel 9.1 Sifat-sifat khas dari tiga wujud materi
Properti Padat Cairan Gas
Membentuk Tetap Variabel – akan mengambil Variabel – akan mengambil

bentuk bagian bawah bentuk keseluruhan
dari wadah apa pun itu wadah apa pun itu
ditempatkan ke dalam ditempatkan ke dalam
Volume Tetap Tetap Variabel – akan mengisi apa saja
wadah itu ditempatkan

ke dalam
Kepadatan relatif Tinggi Sedang Rendah
Kemudahan kompresi Sebenarnya Sebenarnya Mudah dikompres

(yaitu, betapa mudahnya tidak dapat dimampatkan tidak dapat dimampatkan
tergencet)
Kemudahan aliran Jangan mengalir Mengalir dengan mudah Mengalir dengan mudah
dan membentuk kalsium oksida dan karbon dioksida. Karbon dioksida keluar ke dalam
udara dan kalsium oksida berbentuk padatan putih, sehingga kapur hampir tidak berubah sama sekali.
Zat sederhana, misalnya unsur, umumnya dapat berada di ketiga wujud dan kita juga bisa
mengukur titik leleh dan titik didihnya, yang unik untuk zat tersebut.
Gambar 9.3 menunjukkan serangkaian representasi susunan partikel di dalamnya
padatan, cairan dan gas. Diagram seperti itu biasa terjadi di buku dan bisa bermacam-macam
tergantung pada apa yang ingin mereka tunjukkan. Sedikit sekali yang menyampaikan susunan di dalam cairan
menyatakan dengan baik dan ini terutama disebabkan oleh keterbatasan dalam merepresentasikan tiga dimensi
struktur dengan struktur dua dimensi. Yang jauh lebih baik dalam hal ini adalah jumlah animasi yang tersedia
saat ini yang juga membantu menyampaikan gagasan bahwa partikel ada di dalamnya.
gerak konstan, bahkan dalam benda padat.
Susunan inilah yang menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair, dan gas,
dan ini dirangkum dalam Tabel 9.2a–c.
Cairan sekali lagi terbukti menjadi masalah. Perbedaan penting antara
partikel yang berada dalam zat cair dan yang berada pada zat padat adalah partikel-partikel yang berada dalam zat cair bebas bergerak
saling mengelilingi satu sama lain, sedangkan dalam benda padat mereka berada dalam susunan yang tetap. Sebenarnya
jarak antara partikel di kedua keadaan pada dasarnya sama, itulah sebabnya Anda
tidak dapat memampatkan benda padat atau cair. Cairan sering dianggap dapat dikompresi tetapi
tidak, karena fakta bahwa partikel-partikel tersebut pada dasarnya sedekat satu sama lain seperti pada
keadaan padat. Hal ini dapat dibuktikan hanya dengan jarum suntik plastik. Tarik udara
ke dalam spuit, tutup ujungnya lalu dorong dan gas di dalamnya bisa dikompres, tapi tarik
sedikit air ke dalam semprit dan tidak dapat dikompres. Ketidakmampuan untuk dimampatkan
Cairan sangat penting dalam sistem pengereman hidrolik mobil.
Perubahan keadaan
Perubahan wujud terjadi ketika energi dihilangkan atau diberikan kepada partikel dalam bentuk
panas. Energi ini mempengaruhi pergerakan partikel (energi kinetiknya). jika kita
Gambar 9.3 Susunan khas partikel dalam tiga wujud materi
dimulai dengan benda padat, partikel-partikelnya bergetar, tetapi tetap terikat satu sama lain sehingga tetap menempel
pada tetangganya. Saat memanaskan benda padat, partikel-partikel mulai bergerak lebih banyak. Pemanasan yang
lebih besar pada akhirnya memberikan energi yang cukup bagi partikel-partikel tersebut sehingga mereka dapat mulai
melepaskan ikatan dengan tetangganya, dan begitu mereka dapat mulai bergerak (namun masih tetap bersentuhan)
maka keadaan cair akan tercapai. Pemanasan yang terus-menerus memungkinkan beberapa partikel di permukaan
cairan terbebas sepenuhnya dan keluar membentuk uap (yang pertama kali terjadi di permukaan karena partikel-
partikel tersebut bersentuhan dengan lebih sedikit partikel lainnya) dan ini disebut penguapan. Ketika cairan telah
mencapai titik didihnya, maka semua partikel memiliki energi yang cukup untuk melepaskan diri dari tetangganya dan
cairan tersebut berubah menjadi gas (inilah sebabnya kita melihat gelembung-gelembung muncul di semua tempat
dalam air mendidih, gelembung-gelembung yang mengandung uap, bukan udara; udara telah diusir dari air jauh
sebelumnya dalam gelembung-gelembung kecil yang terlihat jauh di bawah titik didih). Ikatan yang menyatukan
partikel-partikel dalam zat yang berbeda memiliki kekuatan yang berbeda-beda, itulah sebabnya setiap zat memiliki
titik leleh dan titik didih yang unik. Memang, suhu sebenarnya merupakan pengukuran tidak langsung dari pergerakan
partikel dalam zat tersebut; semakin tinggi suhu, semakin cepat partikel bergerak. Menurunkan suhu dengan
menghilangkan energi panas dari suatu zat menyebabkan partikel-partikel tersebut bergerak lebih lambat sehingga
mereka saling menempel lebih baik, sehingga gas mendingin menjadi cair (mengembun) dan kemudian menjadi
padat (membeku atau memadat). Nama-nama perubahan keadaan tersebut adalah
Tabel 9.2a Menjelaskan sifat-sifat benda padat
Sifat-sifat benda padat Penjelasan
Bentuk tetap Partikel ditahan pada posisi tetap karena ikatan yang kuat
Volume tetap Partikel ditahan pada posisi tetap karena ikatan yang kuat
Kepadatan relatif tinggi Partikel-partikelnya sangat berdekatan
Hampir tidak dapat dimampatkan Partikel-partikelnya sangat berdekatan dan biasanya tidak dapat didorong
lebih dekat
Jangan mengalir Partikel ditahan pada posisi tetap karena ikatan yang kuat
Tabel 9.2b Menjelaskan sifat-sifat zat cair
Sifat-sifat zat cair Penjelasan
Bentuk variabel Partikel dapat bergerak melewati satu sama lain

Volume tetap Meskipun partikel-partikelnya dapat bergerak, mereka masih cukup kuat
tertarik satu sama lain, sehingga mereka tetap bersama
Kepadatan relatif sedang Partikel-partikelnya sangat berdekatan walaupun seringkali tidak terlalu dekat
sebagai partikel dalam beberapa padatan
Partikel yang hampir tidak dapat dimampatkan terletak sangat berdekatan dan biasanya tidak dapat didorong
lebih dekat
Mengalir dengan mudah Partikel dapat bergerak melewati satu sama lain
Tabel 9.2c Menjelaskan sifat-sifat gas
Penjelasan sifat-sifat gas
Bentuk variabel Partikel bebas bergerak kemana saja dan tidak mempunyai ikatan antar partikel
Volume variabel Partikel bebas bergerak kemana saja dan tidak mempunyai ikatan antar partikel
Kepadatan relatif rendah Partikel berjauhan
Partikel yang mudah terkompresi dapat saling terdorong sehingga menciptakan celah di antara partikel-partikel tersebut
lebih kecil
Mengalir dengan mudah Partikel bebas bergerak kemana saja
ditunjukkan pada Gambar 9.4. Sekali lagi, air bisa menjadi masalah dalam hal bahasa. Banyak yang berpikir
0 °C sebagai titik beku, yaitu untuk air tetapi besi 'membeku' pada 1535 °C.
Perlu diingat pula bahwa titik leleh dan titik beku terjadi pada titik tersebut
suhu yang sama , seperti halnya suhu ketika sesuatu mendidih dan mengembun.
Jadi air meleleh dan membeku pada suhu 0 °C dan mendidih serta mengembun pada suhu 100 °C.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah perbedaan antara penguapan dan perebusan.
Penguapan suatu cairan menjadi uap dapat terjadi di bawah titik didih (untuk air,
penguapan dapat dimulai dari 0,15 °C). Penguapan di bawah titik didih suatu zat
Gambar 9.4 Perubahan keadaan
terjadi pada permukaan fluida tersebut ke udara sekitarnya. Jika suatu zat cair dipanaskan hingga titik didihnya, ia
tidak dapat menjadi lebih panas lagi. Air murni mendidih pada suhu 100 °C; sekali pada suhu ini ia tidak dapat
menjadi lebih panas lagi dalam wujud cairnya, meskipun ia masih dipanaskan.
Oleh karena itu, titik didih sebenarnya merupakan suhu terpanas yang dapat dicapai suatu cairan sebelum berubah
menjadi gas. Pada titik didih, energi tambahan apa pun digunakan untuk mengubah sisa cairan menjadi gas; oleh
karena itu menggunakan suhu sebagai cara kita memantau energi yang diberikan pada suatu material terurai. Energi
yang kita masukkan ke dalam suatu zat ketika mengalami perubahan wujud disebut dengan kalor laten (laten artinya
tersembunyi – tersembunyi karena tidak menyebabkan perubahan suhu). Setelah semua air mendidih hingga menjadi
uap, suhu dapat mulai naik kembali. Dengan cara yang sama, titik leleh pada dasarnya adalah suhu uji terpanas
yang dapat dicapai oleh zat padat sebelum semuanya berubah menjadi cairan, dan suhu air tetap stabil pada 0 °C
ketika ia meleleh dengan cara yang sama seperti saat ia meleleh. terjadi ketika sudah mendidih, baru naik kembali
setelah semua air (es) mencair.
Perubahan wujud seperti ini disebut perubahan fisika. Seperti disebutkan sebelumnya, air dalam ketiga
wujudnya tetap berupa air dan perubahan fisika mengakibatkan perubahan wujud fisik tanpa perubahan zat. Dalam
semua kasus, yang berubah adalah bagaimana partikel berperilaku, bukan partikel itu sendiri. Dengan cara yang
sama ketika kita memanaskan suatu zat dalam suatu keadaan, zat tersebut biasanya memuai, sedangkan
mendinginkannya menyebabkan zat tersebut berkontraksi. Sekali lagi, partikel itu sendiri tidak berubah. Ketika suatu
zat memuai atau menyusut, ukuran partikelnya tetap sama, tetapi jarak di antara keduanya bertambah atau berkurang.
Kecuali pada gas (yang tidak memiliki ikatan antar partikel sehingga mereka bebas bergerak ke mana saja di tempat
yang menampungnya), perubahan jarak ini kecil namun jika miliaran partikel bergerak sedikit lebih jauh, hal ini dapat
menimbulkan dampak yang nyata pada keseluruhannya. dari substansi yang menjadi bagiannya.
Mengelompokkan bahan
Seperti halnya klasifikasi organisme (atau bentuk klasifikasi apa pun), materi dapat diklasifikasikan berdasarkan
kesamaannya. Saat mengklasifikasikan bahan, kita cenderung mengklasifikasikan berdasarkan kegunaannya, atau
berdasarkan sifat spesifiknya. Memang, kegunaan bahan yang kita gunakan bergantung pada sifat-sifatnya.
Apa itu bahan? Ketika kita menggunakan kata 'bahan' dalam bahasa sehari-hari, kita cenderung berpikir tentang
kain, dan ini mungkin konteks di mana sebagian besar anak kecil akan menemukan penggunaan kata 'bahan'. Dalam
konteks sains bisa berarti substansi apa saja. Namun secara umum, kita dapat menganggap bahan sebagai bahan
yang kita gunakan untuk tujuan tertentu, seperti logam, kayu, keramik, dan sebagainya. Beberapa bahan sering
disebut bahan alami, artinya bahan yang kita gunakan dalam keadaan alami, seperti kayu yang digunakan untuk
membuat kusen jendela atau batu api yang digunakan untuk membuat dinding. Sebaliknya, kita memiliki bahan
buatan manusia atau sintetis yang harus dibuat
diproses sebelum digunakan, seperti plastik, keramik dan sebagian besar logam. Bahan semacam ini
dibuat dari kelompok ketiga yang disebut bahan mentah, seperti minyak untuk plastik, bijih logam
yang mengandung batuan untuk logam, dan pasir untuk kaca. Metode klasifikasi ini mempunyai
kegunaannya tetapi mungkin agak membingungkan karena beberapa bahan alami juga dapat menjadi
bahan baku bahan sintetis, seperti kayu untuk arang.
Kegiatan mengajar
Pengklasifikasian bahan secara sederhana dapat dimulai dari indra: bagaimana rasanya suatu zat jika
disentuh, bagaimana bentuknya, seperti apa bau atau rasanya, bahkan seperti apa bunyinya ketika dipukul.
Setelah ciri-ciri dasar ini telah diperoleh, maka penyortiran lebih lanjut dapat mulai melihat sifat-sifat
sederhana lainnya. Cara setiap anak memilah materi dapat bervariasi dan bergantung pada bentuk
penyajian materi tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan pilihan barang sehari-hari; namun, anak-
anak kemudian dapat fokus pada kegunaan benda-benda yang disajikan kepada mereka daripada pada
materi itu sendiri. Oleh karena itu, lebih baik memberi mereka balok-balok bahan tersebut jika tujuannya
adalah untuk mengeksplorasi sifat-sifatnya. Jika memungkinkan, balok-balok tersebut harus memiliki
ukuran dan bentuk yang sama sehingga balok-balok tersebut dapat memperoleh gambaran tentang hal-
hal seperti perbandingan berat. Ada banyak kit bahan yang tersedia untuk tujuan ini.
Contoh sifat-sifat yang perlu diperhatikan diberikan dalam program pembelajaran KS1 dan KS2,
meskipun ada baiknya anak diberikan lebih dari satu contoh jenis materi tertentu untuk mencegah
kesalahpahaman dini. Salah satu contohnya adalah magnetisme. Sangat sedikit logam yang benar-
benar bersifat magnetis, namun jika siswa hanya menganggap besi atau baja sebagai contoh logam
tertentu maka mereka mungkin berasumsi bahwa semua logam bersifat magnetis. Meski begitu, kita
harus berharap bahwa siswa akan mengurutkan sesuatu berdasarkan kriteria yang berbeda. Seperti
semua klasifikasi, akan ada hal-hal yang lebih sulit untuk disortir dibandingkan yang lain dan hal-hal
tersebut bisa jadi termasuk dalam lebih dari satu kelompok. Oleh karena itu, penting untuk ditekankan
ketika mengalokasikan sesuatu ke dalam kelompok bahwa bahan-bahan dalam kelompok tersebut
mempunyai sejumlah kesamaan dan bahwa tidak semua bahan tersebut mempunyai sifat yang
persis sama. Berapa banyak anak kecil yang menggolongkan merkuri ke dalam satu golongan dengan
logam berdasarkan sifat-sifatnya yang dapat diamati? (Catatan: merkuri tidak boleh digunakan di
ruang kelas karena sifatnya yang berbahaya. Ini hanyalah pemikiran yang dapat dibagikan antara penulis dan pembaca
Jenis dan sifat bahan

Ada banyak sekali bahan berbeda dan mencantumkan semuanya akan memakan banyak ruang dan
tidak ada gunanya. Masing-masing program studi menyarankan beberapa hal yang dapat didiskusikan
dan pastinya Anda dapat memikirkan lebih banyak lagi. Program pembelajaran KS1 juga
mengemukakan pendapat bahwa beberapa materi dapat digolongkan sebagai materi yang ditemukan
secara alami (lihat juga di atas). Selain itu, perlu diingat bahwa banyak bahan yang bukan merupakan
zat murni. Batuan, misalnya, akan mengandung beragam mineral (mineral adalah bahan kimia alami,
biasanya anorganik – yaitu, bukan berasal dari sumber biologis), kayu akan mengandung berbagai
bahan kimia, paduan seperti baja dan baja. kuningan dibuat dengan mencampurkan logam dengan
logam lain atau bahan non-logam dan ada berbagai jenis kaca yang diproduksi dengan cara puting
zat yang berbeda dalam campuran kaca. Campuran inilah yang dapat memberikan sifat spesifik pada suatu material.
Apa yang mungkin lebih berguna adalah dengan mempertimbangkan beberapa kelompok utama bahan, sifat
umumnya dan beberapa contoh dari masing-masing bahan. Sifat spesifik suatu bahan bergantung pada partikel
penyusunnya dan bagaimana partikel tersebut tersusun dan berperilaku. Hal ini akan dieksplorasi secara lebih rinci
berkenaan dengan konduksi termal dan listrik pada bagian selanjutnya dalam bab ini.
Logam
Sekitar tiga perempat unsurnya merupakan zat logam. Pencampuran logam dengan zat lain (seringkali logam dan
terkadang non-logam seperti karbon yang dicampur dengan besi dalam baja) membentuk paduan yang
menggabungkan sifat-sifat logam penyusunnya dan seringkali lebih keras daripada logam murni itu sendiri. Logam
cenderung berbentuk padat pada suhu kamar, mengkilat jika lapisan terluar yang terkorosi dihilangkan (misalnya
dengan memoles atau menggores), cukup padat (berat untuk ukurannya), konduktor panas dan listrik yang baik,
mudah dibentuk (dapat dibentuk) , ulet (dapat ditarik menjadi kabel) dan nyaring (mengeluarkan bunyi dering bila
dipukul). Contoh logam sehari-hari yang baik adalah besi, tembaga, aluminium, timah, emas, dan perak. Paduan
meliputi baja (besi yang sebagian besar mengandung karbon), kuningan (tembaga dan seng), dan perunggu
(tembaga dan timah).
Bahan magnetis Jangan

bingung dengan logam! Hanya tiga unsur logam yang bersifat magnetis: besi, nikel, dan kobalt. Paduan logam-logam
ini juga bersifat magnetis seperti alnico (aluminium – tidak bersifat magnetis tetapi digunakan karena kepadatannya
yang rendah , nikel dan kobalt).
Bahan magnetik dapat dimagnetisasi untuk membuat magnet permanen dan tertarik pada magnet itu sendiri,
sehingga membuatnya menjadi magnet sementara (itulah sebabnya Anda dapat mengambil klip kertas baja dengan
klip kertas lain yang sudah tertarik pada magnet).
Elektron dalam atom ketiga unsur ini dapat berputar sehingga menyebabkan atom itu sendiri bertindak seperti magnet
kecil. Atom-atom ini diperkirakan membentuk kelompok-kelompok di dalam materi, yang disebut domain yang dapat
berbaris untuk meningkatkan efek magnetis ini, sehingga membentuk magnet. Magnet dapat memberikan gaya pada
bahan magnet lain di sekitarnya tanpa menyentuh magnet tersebut, karena sifat magnet tersebut menimbulkan suatu
daerah disekitar magnet yang disebut medan magnet, dimana pengaruh magnet tersebut dapat dirasakan oleh benda
magnet lainnya. Ketika material tidak termagnetisasi, domain-domainnya menunjuk ke arah yang berbeda sehingga
secara keseluruhan material tersebut bukanlah magnet. Ujung-ujung magnet mempunyai kemagnetan yang cukup
pekat dan kita sebut ujung-ujung magnet kutub. Jika kita mengambil magnet batang sederhana dengan kutub di
ujungnya dan membiarkan magnet bergerak bebas (misalnya dengan menggantungnya pada tali atau
mengapungkannya di atas air (di atas gabus atau potongan polistiren yang diperluas) maka salah satu ujungnya
akan menunjuk. ke kutub utara magnet bumi, oleh karena itu ujung ini disebut kutub utara (lebih lengkapnya kutub
utara mencari) magnet, sedangkan ujung yang lain disebut kutub selatan (kutub pencarian selatan). magnet bersama-
sama (lihat Gambar 9.5) dan kutub utara masing-masing magnet akan saling tolak menolak atau saling tolak menolak,
seperti yang terjadi pada dua kutub selatan. Tempatkan kutub utara ke kutub selatan dan keduanya akan tarik
menarik. Jadi kita katakan kutub sejenis tarik-menarik. dan kutub yang berbeda akan tolak menolak.
Gambar 9.5 Gaya tarik-menarik dan tolak-menolak magnet batang
Plastik Ini
terdiri dari molekul yang sangat panjang yang disebut polimer yang terbuat dari penggabungan molekul-
molekul yang lebih kecil. Hal ini juga dapat terjadi di alam (misalnya untuk membuat molekul protein),
namun plastik dibuat secara sintetis dari molekul kecil (disebut monomer) yang sebagian besar diperoleh
dari minyak mentah olahan. Plastik biasanya memiliki kepadatan rendah namun sangat kuat untuk
massanya. Mereka juga cenderung menjadi isolator panas dan listrik, dan ada pula yang transparan.
Beberapa plastik (termoplastik) melunak ketika dipanaskan dan dapat dibentuk kembali, yang lain (plastik
termoset) tetap kaku ketika dipanaskan namun dapat menjadi rapuh sebagai akibatnya. Elastomer
merupakan plastik yang memiliki sifat elastis, seperti karet sintetis. Berbagai jenis plastik terbuat dari
monomer yang berbeda dan masing-masing memiliki sifat serta hasil yang unik. Contoh yang baik adalah
plastik, PVC (polivinilklorida), PTFE (teflon – digunakan untuk panci anti lengket karena sifat gesekannya
yang rendah), polistiren, nilon, perspex, dan poliester.
Keramik dan kaca Bahan

ini dihasilkan dari batuan: keramik dari tanah liat yang dipanaskan dan kaca dari pasir yang dipanaskan
(silika). Seringkali zat lain ditambahkan untuk mengubah sifat dasar material, terutama pada kaca.
Mereka biasanya keras, namun rapuh, tahan panas, lembam secara kimia dan merupakan isolator panas
dan listrik yang baik. Kaca juga transparan.
Kedua jenis bahan tersebut digunakan secara luas di rumah-rumah, terutama di dapur (wadah
memasak, toples penyimpanan, piring, gelas, dan sebagainya) dan pada bahan bangunan rumah itu
sendiri (ubin, batu bata, saluran air bawah tanah, dan sebagainya. ).
Kayu
Kayu bervariasi tergantung pada pohon atau semak tempat kayu tersebut diambil. Kayu pada dasarnya
adalah sisa-sisa sel xilem yang mati pada tumbuhan asalnya (sel xilem mengalirkan air melalui
tumbuhan). Karena terbuat dari sel-sel tua, sebagian besar kayu terdiri dari selulosa (polimer alami lain
yang terdiri dari ribuan molekul glukosa yang dihubungkan bersama). Sel xilem juga dikelilingi oleh zat
keras yang disebut lignin dan ini memberikan kekuatan ekstra pada kayu. Kayu cenderung relatif keras
(bahkan disebut kayu lunak seperti pinus) dan dapat diukir dan dipotong dengan cukup mudah dengan
membuang atau
memotong lapisan sel. Mereka juga merupakan konduktor listrik dan panas yang buruk.
Saat ini sisa-sisa kayu seperti serpihan dan serbuk gergaji digabungkan dengan lem dan polimer sintetik (plastik)
untuk menghasilkan material baru seperti chipboard dan MDF (medium-density fibreboard).
Serat dan kain Ini

mencakup berbagai macam bahan baik alami maupun sintetis. Serat alami seperti kapas dan wol adalah contoh lain
dari polimer alami, sedangkan serat sintetis seperti poliester dan nilon adalah polimer buatan. Bahan-bahan ini
merupakan isolator termal yang baik dan, ketika ditenun menjadi kain, efek isolasi ini ditingkatkan dengan
memungkinkan lapisan udara (isolator yang sangat baik) terperangkap di sekitar tubuh, ketika dipakai sebagai
pakaian. Selain itu, banyak serat, terutama serat sintetis, yang mampu menolak air dengan baik sehingga juga baik
untuk digunakan pada pakaian. Ingatlah akan selalu ada pengecualian terhadap sifat-sifat umum di atas, dan
beberapa bahan dalam setiap kelompok mungkin menunjukkan sifat-sifat ini lebih atau kurang dari yang lain. Misalnya,
tembaga merupakan konduktor listrik yang jauh lebih baik dibandingkan timbal, namun plastik merupakan konduktor
yang jauh lebih buruk dibandingkan timbal sehingga plastik sebenarnya digolongkan sebagai isolator listrik.
Sifat bahan dan kegunaannya

Untuk apa kita menggunakan suatu bahan bergantung pada sifat yang dimilikinya. Seringkali kita hanya
mengeksploitasi sebagian dari sifat material tersebut, atau mungkin hanya satu saja! Salah satu masalah yang sering
dihadapi siswa adalah dalam mengidentifikasi bahwa yang cenderung kita eksploitasi adalah sifat-sifat materinya ,
bukan objeknya sendiri. Ada sesuatu dalam hal ini karena desain dapat berperan dalam properti objek secara
keseluruhan.
Mengambang dan tenggelam
Contoh yang baik untuk menggambarkan kesulitan dalam membedakan antara sifat material dan benda adalah kapal.
Dahulu semua perahu atau kapal terbuat dari kayu. Hal ini tidak diragukan lagi disebabkan oleh fakta bahwa sebagian
besar kayu dapat mengapung (karena massa jenisnya kurang dari air), sehingga jika kayu mengapung maka sesuatu
yang terbuat dari kayu juga akan mengapung.
Namun, kayu mudah rusak karena hempasan ombak atau, dalam keadaan yang lebih ekstrem, tembakan meriam.
Oleh karena itu, seiring dengan tersedianya besi dan baja dalam jumlah yang lebih besar, semakin banyak kapal
yang terbuat dari logam. Namun besi dan baja keduanya lebih padat daripada air sehingga kapal logam akan
tenggelam (banyak orang yang skeptis mengatakan bahwa kapal laut besi besar milik Kerajaan Isambard Brunel
akan tenggelam). Namun, desain kapallah yang memungkinkannya mengapung, karena kepadatan keseluruhan
semua material di kapal (dan, yang terpenting, udara di dalamnya) lebih kecil dibandingkan kepadatan air. Hal ini
membawa kita pada dua hal. Pertama, berhati-hatilah dengan objek apa yang Anda pilih untuk menguji hubungan
antara properti dan penggunaan.
Kedua, apa itu massa jenis dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemampuan suatu benda untuk mengapung atau tenggelam?
Kepadatan pada dasarnya adalah seberapa berat sesuatu dibandingkan ukurannya. Sebenarnya, kepadatan
berlaku untuk bahan tertentu; oleh karena itu kita dapat mencari nilai kepadatan bahan tertentu. Namun, kita telah
melihat bahwa massa jenis suatu benda dihasilkan dari massa jenis dan jumlah relatif berbagai bahan penyusun
benda tersebut.
Jadi botol susu akan mengapung jika diisi udara, tetapi akan tenggelam jika diisi air (gelasnya sendiri,
jika dilebur menjadi gumpalan, akan tenggelam juga). Massa jenis suatu bahan atau benda dapat
dihitung jika kita mengetahui massanya (berapa beratnya) dan volumenya (ukurannya).
Massa jenis = massa ± volume

(Massa dalam g; volume dalam cm3 .)
Jika kita mengukur 1 cm3 air, massanya adalah 1 g, maka massa jenis air adalah 1 g per cm3 . Benda
yang massa jenisnya kurang dari 1 g per cm3 akan terapung, sedangkan benda yang massa jenisnya
lebih besar dari 1 g per cm3 akan tenggelam. Semuanya baik-baik saja, tapi kenapa? Hal ini dapat
dijelaskan dengan perpindahan. Jika suatu benda diturunkan ke dalam air, permukaan air akan naik
karena benda tersebut mendorong air menjauh dan menempati ruang yang semula ditempati oleh air
(bayangkan jika kita masuk ke dalam bak mandi, seperti Archimedes). Air akan mencoba menahan
gerakan ini dan mendorong kembali dengan kekuatan yang disebut gaya dorong ke atas. Jika massa
benda lebih kecil dari massa air yang didorong menjauh (air yang dipindahkan) maka air dapat
mendorong benda tersebut dengan cukup kuat hingga benda tersebut tetap terapung. Namun, jika
benda lebih berat daripada air yang dipindahkannya, maka air tidak dapat menekan benda tersebut
dengan cukup kuat dan benda tersebut akan tenggelam. Semakin rendah massa jenis suatu benda,
, maka beratnya akan lebih ringan
maka semakin kecil pula beratnya untuk volume tertentu. Jadi, jika massa
jenisnya kurang dari 1 g per cm3, maka air yang dipindahkan dan terapung akan semakin besar, dan
hal sebaliknya berlaku untuk benda yang massa jenisnya lebih besar dari 1 g. per cm3 .
Memisahkan harta benda dari kegunaan dan harta benda dari benda, sebagaimana telah dituliskan,
terkadang sulit bagi seorang anak. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memodelkan respons untuk
mendapatkan hasil pembelajaran yang diinginkan. Ini mungkin dimulai dengan benda-benda yang hanya
terbuat dari satu bahan. Hal ini kemudian dapat dikembangkan untuk melihat objek yang terdiri dari
kombinasi bahan. Misalnya, kaca jendela terbuat dari kaca karena kaca (bukan jendela – Anda bisa saja
mengisi jendela dengan apa saja, seperti batu bata yang dipasang untuk menghindari pajak jendela)
adalah bahan transparan. Kaca juga merupakan isolator termal yang baik dan merupakan alasan bagus
lainnya untuk digunakan di sini. Bola lampu juga terbuat dari kaca karena kaca bersifat transparan
sehingga memungkinkan cahaya keluar; Namun kaca tidak dapat menghantarkan listrik sehingga alas
bohlam mengandung logam karena logam merupakan penghantar listrik yang baik. Filamen bohlam
terbuat dari tungsten karena merupakan logam dengan titik leleh yang tinggi, sehingga akan
menghantarkan listrik tetapi tidak meleleh jika sudah cukup panas hingga menyala putih. Tentu saja ada
banyak sekali contoh yang dapat dipilih, namun guru harus menyadari perbedaan bahan dan sifat-
sifatnya yang cocok dalam setiap contoh yang dieksplorasi, mengingat bahwa beberapa sifat bahan
tidak selalu diinginkan. Kaca mungkin baik untuk kegunaan yang disebutkan di atas, namun rapuh
sehingga dapat pecah – bukan sifat yang diinginkan di sini tetapi kita mengabaikannya karena sifat yang
diinginkan jauh lebih besar daripada yang tidak diinginkan.
satu.
Terakhir, mungkin ada manfaat dari membandingkan benda serupa yang terbuat dari bahan
berbeda. Sendok bisa dibuat dari logam dan kayu. Sendok logam lebih mudah dibersihkan dan terasa
lebih enak saat dimasukkan ke dalam mulut dan mudah diproduksi dalam skala industri, namun
mengaduk sup dengan sendok logam dapat menyebabkan luka bakar karena logam merupakan
konduktor panas yang baik. Karena kayu merupakan konduktor yang buruk
panaskan itu akan menjadi alat yang jauh lebih baik untuk mengaduk sup Anda (baik itu atau
letakkan gagang kayu di atas sendok logam!)
Konduktivitas listrik
Kemampuan menghantarkan listrik merupakan salah satu sifat utama suatu logam. Bahan padat
lain seperti silikon dapat menghantarkan listrik tetapi hanya efektif pada suhu tertentu. Selain itu,
beberapa zat seperti garam (natrium klorida) dapat bersifat konduksi jika dicairkan atau jika
dilarutkan dalam air. Kemampuan logam untuk menghantarkan listrik disebabkan oleh ikatan atom-
atomnya. Gambar 9.6 menunjukkan model ikatan atom logam.
Untuk berikatan, atom-atom logam kehilangan setidaknya satu elektron terluarnya.
Hal ini membuat atom logam memiliki muatan positif dan sekarang menjadi ion (lihat bagian
pertama bagian ini tentang partikel). Elektron yang hilang bebas bergerak mengelilingi ion-ion ini
dalam apa yang dikenal sebagai lautan elektron. Karena elektron bermuatan negatif, elektron
menarik ion dan inilah yang menjaga struktur tetap utuh.
Arus listrik adalah aliran muatan dan karena elektron dalam lautan elektron bebas bergerak,
maka elektron tersebut dapat dibuat mengalir dalam satu arah ketika sumber energi listrik seperti
baterai dihubungkan ke logam. Oleh karena itu kita mempunyai arus listrik yang mengalir melalui
kawat, dan inilah yang menjadikan logam sebagai konduktor listrik yang baik, elektron bergeraknya.
Satu-satunya bahan penghantar padat lainnya yang mungkin ditemui siswa adalah grafit (yang
terbuat dari 'ujung' pensil). Grafit adalah salah satu bentuk karbon dan atom karbonnya berikatan
sedemikian rupa sehingga terdapat lautan elektron yang dapat dibuat mengalir sebagai arus listrik.
Demikian pula, jika kita memiliki zat ionik seperti garam, kita dapat membuat ion-ion bermuatan
listrik mengalir untuk menghasilkan arus tetapi hanya jika ion-ion tersebut bebas bergerak, baik
ketika zat tersebut berbentuk cair atau dilarutkan dalam air. Dalam keadaan padat, zat ionik seperti
garam tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion bermuatannya tidak dapat mengalir.
Isolator listrik juga merupakan zat yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik, karena
tidak mengandung partikel bermuatan atau partikel bermuatan apa pun yang dikandungnya tidak
mudah mengalir. Air sendiri merupakan penghantar listrik yang buruk karena tidak mengandung
sejumlah besar partikel bermuatan penuh (ujung molekul air bermuatan sebagian tetapi secara
keseluruhan molekulnya netral), namun, sebagian besar air yang kita temui mengandung partikel
bermuatan terlarut sehingga akan lebih konduktif dibandingkan air murni.
Gambar 9.6 Representasi struktur logam

Banyak masalah yang terjadi saat menyentuh perangkat listrik dengan tangan basah diakibatkan oleh
garam yang tertinggal di kulit kita melalui keringat dan garam ini larut dalam air sehingga membuatnya
lebih konduktif.
Sebenarnya, lebih tepat berbicara tentang konduktor yang baik dan buruk daripada hal-hal yang
dapat dan tidak dapat dilakukan. Perlu juga diingat bahwa logam yang berbeda akan menunjukkan
konduktivitas yang berbeda-beda dan hal yang sama juga berlaku untuk isolator.
Isolasi termal
Isolator termal adalah bahan yang tidak menghantarkan energi panas (yaitu panas) dengan baik.
Umumnya bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik juga dapat menghantarkan panas dengan baik.
Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa, setidaknya sebagian, elektron bergerak dalam suatu logam juga
membantunya menghantarkan panas. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, ketika suatu zat dipanaskan,
partikel-partikelnya akan bergerak lebih banyak dan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan
panas dengan baik tercermin dalam kemampuan partikel-partikelnya untuk meneruskan peningkatan
pergerakan ini ke partikel-partikel di sekitarnya. Elektron yang bergerak bebas dalam logam cukup efektif
dalam membawa energi ekstra melalui struktur logam. Selain itu, atom-atom (ion-ion) dalam suatu logam
tersusun sangat rapat (di sinilah Gambar 9.6 turun sedikit karena tampak bahwa ion-ionnya berjauhan,
sebenarnya tidak demikian, tetapi diagram tidak akan secara efektif menunjukkan lautan elektron jika lebih
akurat mewakili jarak antar ion) dan ini memungkinkan peningkatan getaran satu atom dengan cepat dan
efektif diteruskan ke kumpulan atom berikutnya dan seterusnya melalui struktur logam. Semua benda
yang dipanaskan akan kehilangan sebagian panasnya ke lingkungannya, namun, panas tersebut ditransfer
lebih cepat melalui bahan dibandingkan ke lingkungannya sehingga kita mengetahui adanya panas yang
melewati bahan tersebut.
Insulator termal tidak meneruskan getaran ini dengan efektif sehingga cenderung kehilangan panas
tambahan ke lingkungannya lebih cepat daripada yang bisa melewatinya. Mereka pada akhirnya akan
menghantarkan panas, seperti yang terlihat ketika teh panas sudah lama dimasukkan ke dalam cangkir.
Kurangnya konduktivitas ini sebagian disebabkan oleh cara atom-atom bergabung dalam isolator. Ini
cenderung memiliki ikatan kovalen yang dapat bertindak seperti pegas kecil dan menyerap sebagian
peningkatan getaran atom. Sebagai aturan umum, zat padat akan menghantarkan panas dengan baik,
zat cair lebih sedikit, dan gas lebih sedikit lagi. Ini sering digunakan pada bahan yang digunakan sebagai
isolator. Banyak isolator (seperti kain) memerangkap lapisan udara dan karena udara adalah gas, maka
udara merupakan konduktor panas yang sangat buruk. Polistiren yang diperluas adalah busa padat yang
memiliki gelembung gas yang terperangkap di dalamnya, yang sekali lagi menjadikannya sebagai isolator
yang lebih efektif dibandingkan plastik dalam jumlah yang sama tanpa udara yang terperangkap, itulah
sebabnya cangkir polistiren yang diperluas menjaga minuman lebih hangat lebih lama daripada polistiren
yang lebih tipis dan tidak diperluas. yang.
Apakah kita menginginkan konduktor termal yang baik atau isolator termal yang baik bergantung
pada penggunaan bahan tersebut. Isolator mungkin lebih mudah dipahami di sini, konduktorlah yang
mungkin menimbulkan masalah. Panci terbuat dari logam karena kita ingin panas melewatinya dengan
cepat, sedangkan piring casserole terbuat dari isolator karena kita ingin panasnya tetap berada di dalam.
Radiator terbuat dari logam sebagian karena pertimbangan manufaktur dan kekuatan, tetapi juga karena
logam menghantarkan panas secara efektif dari air di dalam ke udara di sekitar radiator. Namun hati-hati,
tangki air panas dan pipa pemanas sentral terbuat dari bahan ini
tembaga bukan karena merupakan konduktor panas yang baik (itulah sebabnya kita harus
menutup tangki dengan isolator untuk mencegah panas keluar) tetapi karena tembaga tahan
terhadap korosi dan cukup lunak sehingga mudah dibentuk.
Batuan dan tanah

Topik tentang batuan dan tanah berpotensi menjadi topik yang kompleks bagi siswa usia
sekolah dasar. Zat yang kita temui bisa jadi sangat kompleks secara ilmiah dan proses yang
membentuk batuan dan tanah tampak abstrak. Namun, ketika siswa mempelajari sifat-sifat
batuan dan tanah secara praktis, pembelajaran dalam topik ini tidak hanya dapat mendukung
pemahaman geologi tetapi juga gagasan ilmiah yang lebih luas.
Batuan
Seluruh permukaan bumi (kerak bumi) tertutup oleh batuan. Fakta ini mungkin tidak sepenuhnya
disadari oleh sebagian siswa karena sebagian besar batu tersebut tertutup air, tanah, atau
area terbangun. Kita hanya cenderung melihat permukaan berbatu yang terlihat, seperti gunung
dan permukaan tebing. Batuan terdiri dari mineral (dijelaskan sebelumnya) yang membentuk
massa padat. Terkadang sisa-sisa organik juga ditemukan di dalam batuan, seperti cangkang
hewan yang sudah lama mati. Jenis batuan yang berbeda mengandung campuran mineral
yang berbeda dan dibentuk dengan cara yang berbeda. Kerikil dan batu hanyalah potongan
kecil dari batu ini, seringkali tepi luarnya dihaluskan oleh erosi. Pasir terdiri dari bongkahan
batuan yang lebih kecil lagi dan kemunculannya di pantai merupakan akibat dari erosi tanah di
tepi pantai dan bongkahan batuan yang terbawa sungai dan terkikis menjadi potongan-potongan
kecil selama perjalanan.
Batuan biasanya diklasifikasikan pada awalnya berdasarkan metode pembentukannya
dan batuan tua terus didaur ulang menjadi batuan baru dalam proses yang dikenal sebagai
siklus batuan, yang berlangsung dalam rentang waktu ribuan atau bahkan jutaan tahun. Yang
pertama adalah batuan beku , yang terbentuk dari pendinginan batuan cair panas (magma)
menjadi bentuk padat. Proses radioaktif di bawah kerak menghasilkan panas yang membuat
bagian bawah kerak tetap cair. Batuan cair ini berada di bawah tekanan besar dan dapat naik
melalui kelemahan kerak bumi. Terkadang ia menembus permukaan dan disebut sebagai lava.
Aliran lava dingin jika bersentuhan dengan udara atau air di atas retakan permukaan kerak
bumi dan membentuk batuan beku ekstrusif seperti basal. Terkadang magma tidak pernah
mencapai permukaan dan mendingin lebih lambat di bawah permukaan membentuk batuan
beku intrusif seperti granit. Saat batuan mendingin, ia membentuk kristal dalam strukturnya
dan laju pendinginan mempengaruhi ukuran kristal tersebut. Batuan intrusif mendingin secara
perlahan sehingga kristal terbentuk lebih lambat dan lebih besar dibandingkan batuan ekstrusif
yang pendinginannya lebih cepat.
Kelompok besar kedua adalah batuan sedimen . Ini terbentuk ketika potongan-potongan
batuan yang terbuka terpecah karena pelapukan. Ini bisa berupa pelapukan kimia dimana
reaksi kimia (misalnya dengan air dan asam terlarut) melemahkan struktur batuan. Pelapukan
fisik melibatkan gaya-gaya yang memecah pecahan batuan, dan pelapukan biologis
disebabkan oleh tindakan makhluk hidup seperti akar tanaman.
Pecahan-pecahan batu ini terbawa oleh gravitasi dan pergerakan air, dan seringkali berakhir di
sungai, lalu terbawa ke laut atau perairan besar lainnya.
badan air. Ketika aliran air berkurang, potongan-potongan batu tersebut mengendap sebagai
lapisan sedimen, yang secara bertahap menumpuk di atas satu sama lain. Seiring waktu, air hilang
dari lapisan-lapisan ini dan mineral terlarut yang ada di dalam air membantu mengikat potongan-
potongan tersebut menjadi batuan. Contoh yang baik adalah serpih, batupasir, dan batugamping
(terutama terbuat dari lumpur, pasir, dan sisa-sisa hewan laut).
Kelompok ketiga adalah batuan metamorf . Ini terbentuk ketika batuan sedimen atau batuan
beku terkena panas atau tekanan yang besar atau keduanya, di kerak bumi. Batuan-batuan
tersebut diubah oleh proses-proses ini sehingga sangat berbeda dengan batuan tempat mereka
terbentuk. Contoh yang baik adalah batu tulis dari serpih, marmer dari batu kapur, dan kuarsit dari
batu pasir.
Masing-masing jenis batuan tersebut mempunyai ciri khas yang sangat khas. Batuan beku
cenderung keras dan berbentuk kristal serta tidak pernah mengandung fosil. Batuan sedimen
cenderung lebih lunak dibandingkan batuan beku (mencerminkan fakta bahwa batuan tersebut
terbentuk dari potongan-potongan kecil) dan terdiri dari butiran daripada kristal. Batuan sedimen
mungkin juga memiliki lapisan berwarna (dari sedimen tempat terbentuknya) dan mungkin juga mengandung fosil.
Batuan metamorf cenderung seperti rumah singgah tergantung dari batuan tempat mereka
terbentuk. Pewarnaan suatu batuan akan bergantung pada mineral utama yang dikandungnya
dan mineral apa pun yang ada pada batuan tersebut. Batu kapur, misalnya, sebagian besar terdiri
dari mineral putih kalsium karbonat tetapi warnanya bisa bermacam-macam yang mencerminkan
zat lain yang ada di dalam batu; misalnya, sebagian besar mineral kaya zat besi dapat membuat
penampilan batuan menjadi lebih oranye.
Kapur adalah bentuk batu kapur yang sangat murni sehingga biasanya berwarna putih.
Batuan digunakan untuk berbagai keperluan, tergantung pada sifat batuan tersebut. Perlu
juga diingat bahwa di banyak tempat, penggunaan batuan secara tradisional mencerminkan batuan
yang tersedia secara lokal. Batu tulis mudah pecah menjadi lembaran dan keras serta tahan air
sehingga ideal untuk atap. Batu kapur dapat digunakan untuk bangunan tetapi juga digunakan
secara luas untuk membuat semen dengan memanaskan batu kapur dan mengubah kalsium
karbonat secara kimia menjadi kalsium oksida (kapur kapur). Ini dapat ditambahkan ke air dan
membentuk kalsium hidroksida (kapur mati) yang dapat digunakan untuk membuat mortar. Bubuk
batu kapur juga ditemukan dalam pasta gigi dan krim pembersih yang kemudian bersifat abrasif.
Granit sangat keras dan tahan cuaca, sehingga digunakan pada tempat yang memiliki keunggulan
seperti tangga dan batu nisan. Perlu juga diingat bahwa batu bisa menjadi sangat menarik, terutama
jika dipoles, dan ini merupakan properti utama untuk digunakan dalam tugu peringatan, patung,
dan bangunan elegan, contohnya adalah marmer.
Selain penampakannya secara umum, batuan juga dapat diklasifikasikan dengan cara lain
dan hal ini dapat tercermin dari penggunaannya atau penghindarannya. Batuan yang lunak rentan
terhadap erosi. Hal ini terlihat jelas bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir dimana batuan
lokalnya hilang ke laut. Pelapukan bangunan batupasir dan batu nisan juga bisa menjadi masalah.
Batuan permeabel mengandung kantong-kantong kecil udara yang dapat terisi cairan. Hal ini dapat
diamati dengan menempatkan batu tersebut di dalam air. Gelembung-gelembung kecil dapat
terlihat mengalir dari batu saat udara digantikan oleh air, dan sebagai hasilnya massa batu akan
bertambah. Batuan permeabel dapat melemah jika tergenang air dan rentan terhadap kerusakan
es, karena jika air di dalamnya membeku maka akan mengembang, memberikan tekanan pada
bagian padat batuan yang dapat menyebabkan keretakan.
Kita bisa mendapatkan peralatan batu kecil untuk digunakan di kelas, dan kita juga bisa
mengumpulkan sampel batu untuk dipelajari. Anak-anak harus didorong untuk mendeskripsikan
apa yang dapat mereka lihat (lensa tangan sangat berharga di sini) dan untuk menguji sifat-sifat seperti permeabilitas
dan kekerasan/kelembutan relatif. Hal ini dapat membantu mereka memutuskan kegunaan batuan yang mereka
pelajari setelah mempertimbangkan kegunaan batuan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu juga diingat bahwa
sampel batuan yang relatif besar membantu untuk mendapatkan gambaran nyata tentang seperti apa masing-
masing batuan, dibandingkan sampel yang sangat kecil.
Tanah
Tanah pada dasarnya merupakan campuran partikel batuan, humus, air dan mineral terlarut.
Sifat suatu tanah dicirikan oleh keseimbangan unsur-unsur penyusunnya dan asal usulnya. Bagian tanah yang
berbatu-batu terdiri dari batuan yang rusak dan lapuk dan akan bergantung pada batuan lokal di suatu daerah
tertentu. Biasanya ini berupa tanah liat atau pasir, atau keduanya. Humus adalah sisa bahan organik dan akan
sangat bergantung pada tanaman yang tumbuh di tanah tersebut. Mineral terlarut akan berasal dari batuan dan
humus. Tanah di daerah rawan banjir mungkin juga kaya akan gambut atau lumpur.
Sifat suatu tanah tertentu dapat mempengaruhi apa yang dapat ditanam di dalamnya dan karakteristik tanah
yang umumnya dipelajari adalah kemampuannya menahan air, warna, keseluruhan struktur dan rasa, pH (keasaman
atau alkalinitas) dan kadar mineralnya. nutrisi yang dikandungnya. Semua karakteristik ini akan berbeda-beda,
bergantung pada asal batuan dan bahan organik penyusun tanah. Tanah sangat penting bagi pembangunan dan
pemukiman manusia sejak pertanian dimulai pada periode neolitikum. Tanah umum terbaik untuk pertanian adalah
lempung, yang memberikan drainase yang baik dengan kemampuan menahan air dalam jumlah yang wajar karena
fakta bahwa tanah tersebut memiliki keseimbangan ukuran partikel yang baik (dalam konteks ini partikel berarti
gumpalan materi sebenarnya di dalam tanah) . Tanah lempung juga memiliki kandungan humus dan mineral yang
baik. Tanah berpasir cenderung memiliki retensi air yang buruk sehingga mineral mudah tersapu, lebih cepat kering,
dan lebih mudah terurai. Tanah yang kaya akan tanah liat cenderung merupakan kebalikan dari tanah berpasir dan
tidak mudah pecah sehingga lebih sulit untuk dikerjakan.
Skema Kerja QCA (3D) menawarkan saran untuk analisis tanah oleh siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
sampel yang dikumpulkan sebelumnya dari sampel yang dikumpulkan secara lokal. Namun, kehati-hatian harus
dilakukan saat mengumpulkan sampel secara lokal karena kemungkinan terdapat kotoran hewan dan sampah yang
juga dapat berbahaya, seperti kaca dan logam bekas. Tanah juga mengandung banyak bakteri seperti tetanus
sehingga disarankan untuk memakai sarung tangan saat mengumpulkan dan menangani sampel tersebut dan
mencuci tangan setelahnya.
Seperti yang telah disebutkan, beberapa tanah lebih cocok untuk tanaman yang berbeda karena kebutuhan
mineral tanaman tersebut dan jumlah kelembaban atau kekeringan yang dapat ditoleransi oleh tanaman tersebut.
Tanah dapat diperbaiki dengan berbagai cara untuk menjadikannya lebih liat, dan hal ini bergantung pada sifat
tanah. Salah satu cara untuk memperbaiki tanah berpasir adalah melalui marling, dimana sebuah lubang digali
hingga lapisan kapur atau batu kapur di bawah tanah dan 'napal' ini kemudian disebar di ladang dan digali ke dalam
tanah, sehingga meningkatkan kualitas penahan air dan kandungan mineralnya. dan mengurangi keasaman. Hal ini
menyebabkan banyaknya lubang dan cekungan dalam di lahan yang umumnya tanahnya berpasir. Pupuk kandang
dan kompos juga dapat digali ke dalam tanah untuk lebih meningkatkan kapasitas menahan air dan kandungan
mineral. Beberapa siswa mungkin mengenal hal ini dalam skala yang lebih kecil di kebun atau lahan mereka sendiri.
Kandungan mineral juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan pupuk kimia yang larut dalam air tanah.
Menyortir dan mengklasifikasikan bahan merupakan aspek penting dalam pembelajaran IPA di sekolah
dasar. Ketika mengajarkan sifat-sifat suatu bahan, sebaiknya contoh bahan tersebut berbentuk balok
daripada benda yang terbuat dari bahan tersebut (untuk mengurangi kerancuan antara sifat-sifat
bahan dan sifat-sifat benda). Balok-balok ini kemudian dapat diurutkan berdasarkan sifat-sifatnya, dan
kemudian benda-benda yang terbuat dari bahan tersebut dapat ditempatkan di sekolah dan siswa
dapat menghubungkan sifat-sifat tersebut dengan kegunaannya.
Sulit untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada partikel pada tingkat atom ketika zat berubah
wujud dari padat, cair, dan gas. Namun, hal ini dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan
bola tenis. Siswa yang menggunakan ini sebagai representasi partikel dapat mendemonstrasikan
benda padat (memegang bola tenis di satu tempat), cairan (membuatnya mengalir satu sama lain) dan
gas (melemparkannya ke mana-mana).
Cuaca memberikan contoh praktis yang baik tentang bagaimana materi berubah keadaan. Gunakan
hujan, genangan air yang menguap, dan salju/es untuk mengilustrasikan bagaimana air di atmosfer
kita dapat berperilaku pada suhu yang berbeda.
• Es, air, dan uap merupakan zat yang berbeda. • Bahan
hanyalah kain. • Atom dapat dilihat

melalui mikroskop. • Salju adalah hujan beku.
• Semua pasir terbentuk dari laut.
Air merupakan suatu zat yang tidak biasa karena bentuk padatnya (es) sebenarnya kurang padat
dibandingkan bentuk air cairnya, sehingga es dapat mengapung. Hal ini berdampak besar pada
kehidupan di bumi karena pada zaman es permukaan laut membeku namun banyak makhluk hidup
yang mampu terus hidup di air yang masih cair di bawahnya.
10
Mengganti bahan
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc3, Strand 2 (KS1: 3.2a–2b, KS2: 3.2a–2e)
Skema Kerja QCA : Unit 2D, 5D dan 6C
Pergantian material sangat berkaitan dengan bagaimana kita dapat mengubahnya menjadi material
baru yang berbeda. Oleh karena itu, memahami bagaimana bahan dapat berubah dan
mengidentifikasi apakah perubahan ini menghasilkan zat baru merupakan bagian dari landasan studi
kimia. Seperti pada bagian sebelumnya tentang pengelompokan dan pengklasifikasian bahan, pada
KS1 dan KS2 fokusnya adalah pada zat, bukan pada partikel (dikembangkan pada KS3 dan KS4)
penyusunnya. Namun, seperti yang telah kita lihat, untuk memperoleh pemahaman yang lebih
lengkap sehingga kita sendiri yakin dalam mengajarkan perubahan-perubahan ini, kita perlu
mempertimbangkan segala sesuatunya pada tingkat partikel. Selain itu, banyak hal yang perlu
diajarkan bersifat deskriptif daripada penjelasan, karena penjelasan hanya dapat diperoleh dengan
mempertimbangkan dua konsep abstrak, energi dan partikel.
Kurikulum Nasional Program Studi IPA menyatakan bahwa pada KS1 siswa hendaknya
diajarkan untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu benda yang terbuat dari suatu bahan dapat
diubah melalui beberapa proses, antara lain remas, pembengkokan, puntiran, dan regangan; dan
untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan perubahan beberapa bahan sehari-hari ketika dipanaskan
atau didinginkan. Pada KS2 siswa harus diajarkan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi
ketika bahan dicampur; untuk menggambarkan perubahan yang terjadi ketika bahan dipanaskan
atau didinginkan; bahwa suhu adalah ukuran seberapa panas atau dingin suatu benda; tentang
perubahan yang dapat balik (reversible), termasuk pelarutan, peleburan, pendidihan, kondensasi,
pembekuan dan penguapan; peran yang dimainkan oleh penguapan dan kondensasi dalam siklus
air; bahwa perubahan yang tidak dapat dibalikkan mengakibatkan terbentuknya bahan-bahan baru
yang mungkin berguna; bahwa bahan-bahan yang terbakar menghasilkan pembentukan bahan-
bahan baru dan perubahan ini biasanya tidak dapat dibalik.
MENGGANTI BAHAN 103
Jenis perubahan: kimia atau fisika?

Sebagai pengantar, kita harus mempertimbangkan dua jenis perubahan umum yang dapat
dialami material. Perubahan tersebut dikenal dengan perubahan kimia dan perubahan fisika.
Ketika terjadi perubahan kimia, zat yang kita awali berubah menjadi zat baru .
Inilah yang biasa kita sebut dengan reaksi kimia. Semua zat terdiri dari atom-atom yang disatukan.
Ada sekitar 100 jenis atom, yang diwakili oleh unsur-unsur dalam tabel periodik. Ketika terjadi
perubahan kimia, atom-atom dalam zat atau zat asal (reaktan) terpecah dan kemudian bergabung
kembali dengan cara yang berbeda untuk membentuk zat atau zat baru. Kita dapat menganggap
atom seperti batu bata Lego. Berbagai jenis batu bata mewakili berbagai jenis atom dan berbagai
benda yang Anda buat mewakili bahan yang berbeda. Untuk membuat sesuatu yang baru, Anda
harus membongkar semua balok Lego dan memasangnya kembali dengan cara yang berbeda.
Perubahan kimia bisa sangat sederhana, seperti reaksi antara hidrogen dan oksigen (lihat
Gambar 10.1). Ambil campuran gas hidrogen dan oksigen, nyalakan api pada campuran tersebut
untuk mulai memutus beberapa ikatan dan akan terjadi ledakan yang sangat keras yang
diakibatkan oleh atom hidrogen dan oksigen yang tersusun kembali bukan sebagai hidrogen dan
oksigen melainkan sebagai air. Ini melepaskan banyak energi, sehingga terjadi ledakan.
Beberapa perubahan kimia bersifat lebih kompleks, seperti perubahan yang terjadi pada
makanan saat dimasak.
Secara umum (walaupun tidak selalu) perubahan kimia dianggap sulit untuk dibalik. Untuk
membalikkan reaksi pembentukan air di atas, Anda perlu mengalirkan arus listrik ke air, dan
bahkan konversi kembali menjadi oksigen dan hidrogen berlangsung lambat. Jenis perubahan
kedua, perubahan fisik, lebih mudah untuk dibalik.
Pada perubahan fisika tidak ada zat baru yang terbentuk. Zat yang Anda ubah hanya mengubah
tampilan fisiknya dengan partikel-partikelnya tetap sama. Contoh perubahan fisika yang baik
adalah perubahan dari satu wujud materi ke wujud materi lainnya seperti meleleh dan mendidih.
Ketika es mencair menjadi air cair dan air mendidih menjadi uap, partikel-partikelnya tidak
berubah (mereka selalu berupa partikel air: dua atom hidrogen bergabung dengan atom oksigen),
namun susunan dan perilaku partikel-partikel tersebut berubah (lihat bagian padatan , cairan dan
gas dalam Bab 9, 'Pengelompokan dan pengklasifikasian bahan').
Kekuatan dan perubahan
Perubahan bentuk suatu benda dapat digolongkan sebagai perubahan fisika karena tidak
mengubah bahan itu sendiri, hanya penampakannya saja. Beberapa bahan mudah diubah
bentuknya, seperti plastisin; bahan lain jauh lebih sulit diubah dengan cara ini, seperti logam dan
keramik. Hal ini disebabkan oleh seberapa kuat partikel individu dalam suatu material bergabung.
Ikatan antara atom-atom logam sangat kuat sehingga lebih sulit untuk dipindahkan, sedangkan
atom-atom lain lebih lemah sehingga lebih mudah dipindahkan. Namun besarnya gaya yang
diperlukan untuk mengubah bentuk suatu benda juga bergantung pada bentuk benda tersebut.
Tidak mungkin meregangkan atau menekan balok baja dengan jari, namun pegas baja dapat
dengan mudah diregangkan dan diremas karena yang Anda lakukan pada dasarnya hanyalah
menggerakkan kumparan. Namun, ada batasan sejauh mana hal ini dapat dilakukan.
Ketika seseorang menarik pegas cukup jauh, kumparannya pada akhirnya akan berhenti terurai dan pegas akan terurai
Gambar 10.1 Reaksi antara hidrogen dan oksigen
tidak mungkin untuk meregangkannya lebih jauh karena hal itu berarti mencoba memisahkan atom-atom logam.
Karet dapat dengan mudah diregangkan dan dikompresi karena molekul-molekulnya digulung seperti pegas, namun
sekali lagi akan ada batas sejauh mana hal ini dapat dilakukan karena alasan yang sama. Selain itu material yang
berbeda mempunyai toleransi yang berbeda terhadap jenis gaya yang berbeda. Kaca sangat kuat ketika dikompresi
(cobalah menekan kaca jendela yang tergeletak rata dan terbukti sangat kuat, namun jika Anda mencoba menekuk
kaca kemungkinan besar akan pecah). Sekali lagi hal ini disebabkan oleh bagaimana partikel-partikel dalam material
tersusun.
Efek pemanasan dan pendinginan

Pemanasan suatu bahan melibatkan transfer energi ke bahan tersebut, sedangkan pendinginan adalah penghilangan
energi tersebut. Semua partikel di semua material bergerak sampai tingkat tertentu. Setiap kali suatu bahan
dipanaskan, partikel-partikel di dalamnya mulai bergerak lebih banyak dan jika didinginkan
MENGGANTI BAHAN 105
partikel bergerak lebih sedikit. Dalam benda padat partikel-partikelnya menempel pada
tetangganya sehingga gerakan ini terbatas pada getaran, sedangkan dalam cairan dan gas
partikel-partikelnya dapat bergerak dan terkadang pemanasan dan pendinginan menghasilkan
perubahan fisika murni seperti pemuaian dan kontraksi serta perubahan wujud. Hal ini dibahas
lebih lanjut pada bagian padat, cair dan gas pada Bab 9). Namun terkadang, pemanasan
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kimia, seperti pembakaran (lihat nanti) atau dekomposisi.
Jenis dan tingkat perubahannya akan bergantung pada material yang bersangkutan,
keberadaan material lain, dan jumlah pemanasan atau pendinginan.
Untuk memastikan dan mengkomunikasikan apakah suatu perubahan telah terjadi, siswa
harus menjelaskan perbedaan antara bahan sebelum dan sesudah dipanaskan atau
didinginkan. Seringkali siswa berkonsentrasi pada materi setelah perubahan dibandingkan
sebelumnya, dan keduanya penting. Hal-hal yang baik untuk dideskripsikan mencakup
keadaan fisik (yaitu padat, cair atau gas), warna, bentuk, ukuran, tekstur, kekerasan dan fitur
lain yang dapat diamati. Umumnya (walaupun tidak selalu), perubahan fisika seperti perubahan
wujud akan berbalik dengan sendirinya ketika terjadi proses sebaliknya, sehingga jika air
mendidih ketika dipanaskan, ia akan mengembun kembali menjadi cair ketika didinginkan.
Contoh bahan yang dapat dipertimbangkan diberikan dalam program studi dan ini termasuk
air, adonan, roti, coklat dan tanah liat. Pemanasan dan pendinginan air melibatkan perubahan
wujud fisik dari padat menjadi cair menjadi gas yang disebutkan di atas. Memanaskan air juga
meningkatkan kecepatan larutnya suatu zat dan seberapa banyak zat tersebut dapat larut,
sedangkan pendinginan mempunyai efek sebaliknya (proses pelarutan akan dibahas nanti).
Memang benar, jika air tidak murni, zat-zat terlarut di dalam air mempengaruhi titik didih dan
titik lelehnya. Pengotor tersebut cenderung menurunkan titik leleh di bawah 0 °C – inilah
sebabnya air laut tidak membeku pada suhu 0 °C dan mengapa kita menaruh garam di jalan
pada musim dingin karena suhu harus lebih rendah dari 0 °C agar air dapat membeku.
membekukan. Sebaliknya, pengotor akan menaikkan titik didih air di atas 100 °C. Pemanasan
adonan dan tanah liat sama-sama menyebabkan perubahan kimia yang mengakibatkan
terbentuknya zat baru dengan sifat berbeda. Perubahan ini tidak dapat diubah, misalnya roti
dapat diubah dengan pemanasan saat membuat roti panggang. Air dikeluarkan dari roti karena
pada dasarnya terbakar di pemanggang roti. Semakin lama dipanaskan, semakin banyak pula
gosongnya. Cokelat menarik karena sejumlah perubahan terjadi ketika dipanaskan. Jika
dipanaskan dalam wajan, lemak dalam coklat akan meleleh dan ini membuat campurannya
berperilaku seperti cairan. Hal yang sama juga terjadi di mulut, meskipun gula dalam coklat
mulai larut dalam air liur di mulut dan beberapa molekul dalam coklat memicu respons pada
indra perasa dan organ penciuman di hidung, yang bertanggung jawab atas penciuman.
Semua perubahan dan pergerakan partikel ini digabungkan untuk menghasilkan pengalaman makan coklat ya
Kegiatan mengajar
Selalu tergoda untuk menggunakan bahan makanan dalam pengajaran perubahan materi pada
tahap dasar karena bahan tersebut mudah didapat, murah dan aman, namun guru harus ingat
bahwa perubahan kimia dan fisika yang terjadi pada bahan makanan bersifat kompleks dan
harus dijelaskan secara hati-hati. Misalnya, memakan makanan manis bersoda melibatkan
pelarutan gula, asam dan basa berubah menjadi garam (katalis yang secara efektif adalah air)
dan zat lain dalam makanan manis tersebut menjadi suspensi.
Suhu dan panas

Suhu adalah cara untuk mengukur seberapa panas atau dinginnya suatu benda. Skala suhu yang paling umum
digunakan saat ini adalah skala Celcius. Semua skala suhu bergantung pada penetapan dua titik acuan sebagai
dasar semua suhu lainnya. Skala Celcius menggunakan titik leleh/beku air sebagai satu titik acuan (0 °C) dan titik
didih air sebagai titik acuan lainnya (100 °C). Untuk mengkalibrasi termometer sederhana (yaitu untuk menandai
penggunaannya), termometer harus ditempatkan dalam campuran air es dan posisi cairan dalam termometer
ditandai 0 °C, kemudian ditempatkan dalam air mendidih dan posisi baru. cairan dalam termometer bertanda 100
°C. Kemudian angka-angka lainnya ditempatkan pada termometer dengan interval teratur antara 0 dan 100. Pada
kenyataannya, sebagian besar termometer murah diproduksi secara massal sesuai desain dan oleh karena itu akan
menimbulkan ketidakakuratan sebagai akibatnya. Termometer listrik mengandalkan perubahan arus pada suhu
yang berbeda untuk memberikan pembacaannya tetapi masih dikalibrasi dengan cara yang sama, terhadap air.
Karena cara skala suhu diturunkan, artinya angka-angka itu sendiri sebenarnya berubah-ubah – skala dapat
didasarkan pada dua fenomena apa pun yang berkaitan dengan pemanasan dan pendinginan.
Suhu bervariasi dengan variasi pergerakan partikel dalam suatu material. Semakin tinggi suhu, semakin cepat
partikel bergerak dan sebaliknya (secara teori, suhu terdingin adalah ÿ273 °C, dikenal sebagai nol mutlak;
sebenarnya tidak mungkin dicapai, pada suhu ini semua gerakan partikel akan berhenti). Artinya, suhu dapat
memberi kita gambaran tentang energi termal (panas) suatu zat, namun suhu tidak dapat memberikan nilai absolut
karena bergantung pada jumlah zat tersebut. Misalnya, suhu bak mandi air panas bisa sama dengan suhu segelas
air panas, namun air dalam bak mandi akan memiliki lebih banyak energi karena mengandung lebih banyak air
pada suhu tersebut. Sebenarnya, bahan tidak dapat memiliki energi panas, melainkan energi yang berpindah dari
satu tempat ke tempat lain dan perpindahannya dari atau ke tempat tersebut bergantung pada suhu. Gagasan yang
banyak dibawa adalah 'panas naik'. Ini tidak benar. Kalor berpindah dari benda atau daerah yang panas ke benda
atau daerah yang lebih dingin, yaitu dari daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah.
Gagasan tentang kenaikan panas berasal dari fakta bahwa ketika udara memanas, kepadatannya menjadi berkurang
sehingga ia melayang di atas udara yang lebih dingin dan lebih padat, yang kemudian tenggelam di bawahnya. Jadi,
udara yang sangat panas naik ke atas udara yang lebih dingin. Hal ini membawa kita pada kesalahpahaman lain
seputar kedinginan. Dinginnya hanyalah ketiadaan panas (seperti kegelapan yang ketiadaan cahaya). Dingin itu
sendiri bukanlah sesuatu yang berwujud (tidak seperti panas) sehingga tidak tepat jika kita mengatakan bahwa kita
dapat memberikan dingin pada sesuatu, misalnya. Suatu bahan dibuat dingin dengan menghilangkan panas. Ketika
kita membiarkan pintu terbuka, memang benar jika kita mengatakan bahwa hal ini dapat membuat udara dingin
masuk, namun tidak benar kalau kita membiarkan udara dingin masuk – kita kehilangan panas karena sebagian
udara hangat keluar dan sebagian lagi keluar. energi panas dari udara hangat telah dipindahkan ke udara dingin
yang bersentuhan dengannya. Contoh lain dari pergerakan panas ini adalah ketika kita menyentuh benda panas
dan dingin. Benda panas terasa panas saat disentuh karena akan memindahkan energi panas ke kulit kita (yang
suhunya lebih rendah), sedangkan benda yang lebih dingin dari kulit kita terasa dingin karena panas berpindah dari
kulit kita ke benda yang lebih dingin (hal ini juga menjelaskan sensasi hari yang dingin). Jika suatu benda memiliki
suhu yang sama dengan kulit kita, maka benda tersebut tidak akan terasa panas atau dingin karena tidak ada panas
yang mengalir ke kedua arah. Kalor hanya mengalir jika ada perbedaan suhu, seperti halnya bola hanya
menggelinding pada permukaan miring
MENGGANTI BAHAN 107
dimana terdapat perbedaan ketinggian dan bukan pada permukaan mendatar yang tidak terdapat
perbedaan ketinggian.
Mencampur bahan
Mencampur bahan adalah proses fisik. Artinya, pencampuran seharusnya relatif mudah untuk
dibalik. Namun, terkadang ketika dua bahan dicampur, reaksi kimia dapat terjadi jika tersedia
energi yang cukup untuk memulai reaksi tersebut. Oleh karena itu, hal ini akan lebih sulit atau
tidak mungkin untuk dibalikkan dan akan menghasilkan zat baru.
Definisi dasar campuran adalah ketika terdapat dua zat atau lebih secara bersama-sama tetapi
keduanya tidak bergabung secara kimia; artinya tidak ada ikatan kimia antara partikel suatu zat
dengan partikel zat lainnya. Hal ini berbeda dengan senyawa dimana atom-atom dari zat yang
berbeda bergabung melalui ikatan kimia satu sama lain. Udara adalah contoh campuran yang
bagus. Ia mengandung berbagai jenis zat (nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan sebagainya
tetapi tidak bergabung satu sama lain). Jika seseorang mencampurkan garam dan pasir, keduanya
akan tetap menjadi garam dan pasir, masing-masing butirannya mungkin tercampur tetapi garam
tersebut tidak menyatu dengan pasir secara nyata.
Pencampuran bahan dapat menghasilkan sifat yang berbeda dari sifat masing-masing zat
dalam campuran pada awalnya. Perbedaannya bisa berupa perbedaan sederhana seperti warna
– campurkan zat biru dengan zat kuning dan campurannya akan terlihat hijau, bergantung pada
seberapa baik zat tersebut tercampur dan keadaan fisik zat tersebut. Mungkin ada perubahan
yang lebih dramatis seperti ketika busa terbentuk. Busa adalah contoh campuran yang disebut
koloid. Koloid juga termasuk emulsi dan gel. Busa dibuat dengan membentuk campuran gas dan
cairan (gas tersebar dalam kantong-kantong kecil di seluruh cairan) seperti ketika seseorang
mengocok krim, menyebarkan kantong-kantong kecil udara melalui krim. Krim kocok memiliki sifat
yang berbeda dengan krim yang tidak dikocok, seperti kepadatan yang lebih rendah serta tampilan
dan rasa yang lebih padat. Dalam campuran semacam ini tidak terjadi perubahan kimia karena
masih terdapat udara dan krim.
Melarutkan
Melarutkan adalah cara lain untuk membuat campuran. Nama campuran yang terbentuk dengan
cara pelarutan adalah larutan. Pelarutan melibatkan pembentukan campuran cairan dengan
cairan lain atau dengan padatan atau gas. Zat cair yang melarutkan disebut pelarut, sedangkan
zat yang larut dalam cairan disebut zat terlarut. Larutan yang dihasilkan akan memiliki partikel zat
terlarut yang terdistribusi secara merata ke seluruh pelarut. Pelarutan pada dasarnya merupakan
perubahan fisika karena tidak mengakibatkan pembentukan zat baru; Namun, hal ini dapat
dibingungkan oleh sejumlah faktor yang membuat pelarutan sering kali tampak seperti perubahan
kimia. Beberapa zat terlarut, misalnya, selanjutnya dapat bereaksi dengan pelarutnya, sehingga
menyebabkan perubahan kimia (idealnya seseorang memilih pelarut yang tidak akan bereaksi
dengan zat terlarut yang dilarutkan). Selain itu, proses pelarutan dapat menyebabkan putusnya
ikatan kimia dan pembentukan interaksi baru antar partikel – sesuatu yang biasanya dikaitkan
dengan perubahan kimia.
Ketika suatu zat larut, ia dipecah menjadi partikel-partikel individual. Sifat partikel-partikel ini
bergantung pada jenis zat yang larut. Ketika senyawa
terdiri dari molekul-molekul yang larut, molekul-molekul itu sendiri tetap utuh dan ikatan kimianya tidak putus. Ini
adalah gaya tarik menarik yang lebih lemah antara molekul-molekul yang diatasi sehingga molekul-molekul
tersebut dapat bercampur dengan pelarut. Ketika zat yang terdiri dari ion, seperti garam, larut, maka ikatan kimia
yang menyatukan ion-ion tersebut akan putus sehingga masing-masing ion bergerak bebas dalam pelarut. Ketika
zat terlarut dipecah menjadi partikel-partikel dalam kedua kasus, ikatan dan gaya tarik menarik yang hilang
digantikan oleh gaya tarik-menarik antara pelarut dan partikel zat terlarut. Agar suatu zat dapat larut, diperlukan
interaksi baru dalam jumlah yang sama untuk menggantikan ikatan atau gaya yang ada pada awalnya, karena gaya
tarik-menarik baru melepaskan energi yang mengimbangi energi yang dibutuhkan untuk memecah partikel-partikel
tersebut. Suatu zat akan menjadi tidak larut jika energi yang dilepaskan saat membentuk larutan tidak cukup untuk
mengimbangi energi yang diperlukan untuk memecah partikel-partikel tersebut. Apa yang harus kita lakukan untuk
memvisualisasikan proses ini adalah dengan membayangkan suatu zat ditempatkan ke dalam pelarut cair. Partikel-
partikel pelarut bebas bergerak dan bertabrakan dengan partikel-partikel zat yang ingin kita larutkan. Ketika
tumbukan ini terjadi, partikel pelarut menarik partikel zat terlarut. Jika daya tarik ini cukup kuat, partikel pelarut
secara efektif menarik partikel zat terlarut sehingga partikel tersebut bebas bercampur dengan pelarut. Hal ini dapat
berlanjut hingga seluruh zat terlarut larut atau terdapat begitu banyak zat terlarut sehingga proses ini tidak dapat
dilanjutkan lagi. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimum disebut larutan jenuh . Pelarut
dapat dibagi menjadi dua kelompok yang dikenal sebagai pelarut polar dan non-polar . Pelarut polar terdiri dari
molekul-molekul yang mempunyai sedikit muatan positif di salah satu ujung dan sedikit muatan negatif di ujung
lainnya. Hal ini membuat mereka pandai melarutkan zat bermuatan juga, seperti garam. Air adalah pelarut polar
yang paling umum digunakan. Pelarut non-polar tidak memiliki ujung bermuatan dan lebih baik dalam melarutkan
zat non-polar. Bahan kimia organik seperti yang berasal dari minyak mentah adalah contoh yang baik untuk pelarut
non-polar, seperti bensin. Ada banyak pelarut yang berada di antara kedua ekstrem ini dan hal ini memungkinkan
pelarut tersebut bercampur dengan zat non-polar serta air – propanon (aseton) adalah contoh yang baik di sini dan
merupakan pelarut dalam penghapus cat kuku. Jadi, hanya karena sesuatu tidak larut dalam air, bukan berarti tidak
larut dalam pelarut lain, dan sebaliknya. Selain itu setiap zat mempunyai kelarutan tersendiri dalam pelarut tertentu.
Ini adalah ukuran seberapa larut dan kelarutannya bervariasi dari satu zat ke zat lainnya.
Salah satu masalah dengan banyak larutan adalah kenyataan bahwa kita tidak mempunyai bukti nyata bahwa
zat terlarut masih ada, kecuali zat tersebut diwarnai dan menghasilkan larutan berwarna. (Catatan: semua larutan
bening, mungkin juga berwarna, tapi selalu bening – kekeruhan disebabkan oleh padatan yang tidak larut.)
Jika kita ingin mempercepat proses melarutkan zat padat maka kita dapat melakukan dua hal mendasar.
Pengadukan dan pengocokan membantu karena membantu partikel pelarut bertumbukan dengan partikel zat
terlarut. Selain itu, pemanasan pelarut memberikan energi untuk membantu memecah partikel zat terlarut dan
meningkatkan kecepatan partikel pelarut sehingga lebih sering bertumbukan dengan zat terlarut yang larut.
Pemanasan juga dapat meningkatkan jumlah pelarut yang dapat terlarut (sekali lagi dengan memberikan energi
ekstra) sehingga larutan yang jenuh pada suhu yang lebih rendah mungkin tidak menjadi jenuh pada suhu yang
lebih tinggi.
MENGGANTI BAHAN 109
Kegiatan mengajar
Salah satu cara untuk memeriksa kelarutan suatu zat adalah dengan mencicipi larutannya. Jika hal ini
dicoba, langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk memastikan hal ini dilakukan dengan cara
yang aman sehingga anak-anak tidak terkena risiko apa pun. Larutan garam dan gula yang dibuat di
luar laboratorium sains mana pun harus aman, terutama jika dilakukan di, misalnya, dapur dengan
menggunakan air keran, sendok teh, gelas, dan garam atau gula langsung dari kemasan belum dibuka
yang hanya digunakan untuk tujuan ini. Siswa juga tidak disarankan untuk benar-benar mengonsumsi
solusi tersebut, terutama untuk masalah yang mungkin terkait dengan garam dalam makanannya.
Solusi
Apa tujuan dari campuran seperti larutan? Larutan adalah media yang sangat baik untuk terjadinya
reaksi kimia. Hal ini karena partikel-partikel di dalamnya bebas bergerak dan bertumbukan, dan
partikel-partikel tersebut perlu bertumbukan agar dapat bereaksi. Dengan demikian suatu zat yang
biasanya berbentuk padat dapat bereaksi lebih baik dengan zat lain (terutama padatan lain) ketika
berada dalam larutan. Salah satu alasan mengapa air sangat penting bagi makhluk hidup adalah
karena banyak reaksi kimia yang menunjang kehidupan paling baik terjadi dalam larutan. Selain itu,
zat terlarut lebih mudah berpindah ke seluruh tubuh, seperti makanan terlarut dalam aliran darah.
Oleh karena itu, suatu larutan adalah cara mudah untuk membuat suatu zat yang biasanya berwujud
padat atau gas berperilaku cair, jika itu adalah keadaan yang lebih berguna bagi zat tersebut dan,
tidak seperti meleleh atau mengembun, Anda tidak memerlukannya. untuk memanaskan atau
mendinginkan zat untuk mencapai hal ini. Larutan juga digunakan untuk memungkinkan terjadinya
pengenceran sehingga kita menghasilkan larutan yang mempunyai zat terlarut sebanyak atau
sesedikit yang kita inginkan, bergantung pada penggunaan zat tersebut. Selain itu, kenyataan bahwa
beberapa zat dapat larut, sebagian lainnya tidak dapat larut dan bahwa kelarutan bervariasi dari
satu zat ke zat berikutnya memungkinkan kita untuk menggunakan larutan sebagai cara untuk
memisahkan zat (untuk lebih jelasnya lihat Bab 11, 'Memisahkan campuran bahan').
Seperti disebutkan sebelumnya, pelarutan digolongkan sebagai perubahan fisika, yang berarti
pelarutannya cukup mudah untuk dibalik. Cara paling sederhana untuk memisahkan pelarut dari zat
terlarutnya adalah dengan memanaskan larutan. Berbeda dengan padatan, gas sebenarnya larut
lebih baik dalam kondisi yang lebih dingin (ingat, dalam bentuk gas mereka sudah terpisah, sehingga
gas perlu didinginkan agar berperilaku lebih seperti cairan). Oleh karena itu, memanaskan larutan
suatu gas akan mendorong gas terlarut keluar dari pelarut. Inilah sebabnya mengapa kita melihat
gelembung-gelembung kecil dalam segelas air keran yang dibiarkan memanas – gas-gas terlarut
seperti oksigen membentuk gelembung-gelembung yang akhirnya lepas ke permukaan). Ketika
suatu padatan dilarutkan, ia dipisahkan dari pelarutnya dengan memanaskan larutan secukupnya
sehingga pelarutnya sendiri menguap. Ketika seluruh pelarut telah menguap, maka padatan yang
tadinya terlarut akan tertinggal. Yang sedikit lebih sulit untuk dipisahkan adalah larutan yang zat
terlarutnya berbentuk cair. Pemisahan ini dilakukan dengan cara yang mirip dengan padatan terlarut,
hanya saja pemanasannya perlu lebih dikontrol. Cairan yang berbeda memiliki titik didih yang
berbeda, sehingga kedua cairan tersebut akan menguap keluar dari larutan pada suhu yang berbeda.
Proses ini dikenal sebagai penyulingan dan merupakan cara air dihilangkan dari minuman beralkohol
untuk menjadikannya lebih kuat dalam alkohol (spirit), seperti mengubah anggur menjadi brendi.
Perubahan yang dapat dibalik dan perubahan yang tidak dapat dibalik
Gagasan bahwa beberapa perubahan dapat dibalik dan ada pula yang tidak dapat diubah telah disebutkan dalam
konteks perubahan kimia dan fisika. Sebagai aturan umum, perubahan fisika mudah dibalik karena tidak melibatkan
perubahan zat itu sendiri. Partikel-partikel dalam suatu zat tetap sama tetapi mempunyai susunan yang berbeda
setelah terjadi perubahan fisika, sehingga membalikkan perubahan tersebut relatif mudah. Kita telah melihat semua
perubahan ini di bagian ini dan di Bab 9. Contoh perubahan fisika meliputi pelarutan, peleburan, pembekuan,
penguapan, pendidihan, dan pengembunan. Selain itu, pemuaian dan penyusutan suatu bahan juga dapat
dimasukkan di sini dan hal ini telah dibahas juga (lihat Bab 9).
Banyak bahan yang dapat mengalami berbagai perubahan fisika ini, namun tidak semua. Misalnya, beberapa
zat mungkin bereaksi secara kimia dengan air ketika zat tersebut telah dilarutkan. Perubahan seperti ini diberikan
pada program studi KS2 yang mempertimbangkan penambahan plester Paris pada air. Plester Paris mengandung
bahan kimia yang disebut kalsium sulfat, yang terhidrasi sebagian (ini berarti ada beberapa molekul air yang terlibat
dalam struktur padat serta kalsium sulfat). Menambahkan lebih banyak air menyebabkan reaksi kimia antara air
tersebut dan kalsium sulfat terhidrasi sebagian untuk membentuk kalsium sulfat terhidrasi penuh (di mana lebih
banyak molekul air bergabung dengan bahan yang ada). Kalsium sulfat versi baru ini memiliki susunan partikel
berbeda yang lebih kuat dibandingkan ketika hanya terhidrasi sebagian, sehingga membuat plester mengeras
menjadi massa yang keras. Bukti bahwa ini adalah perubahan kimia diberikan oleh fakta bahwa energi dilepaskan
selama proses tersebut, yang membuat campuran yang bereaksi menjadi panas.
Memanaskan beberapa bahan juga dapat memicu perubahan kimia sebelum bahan tersebut sempat berubah
wujud. Salah satu perubahan yang paling umum adalah pembakaran, yang melibatkan reaksi kimia antara bahan
dan oksigen di udara, dan akan dibahas lebih rinci nanti. Zat juga dapat bereaksi lebih lambat dengan oksigen di
udara. Sifat reaksi yang lambat seperti ini tidak melepaskan energi secepat pembakaran, sehingga tidak akan
menimbulkan nyala api, namun pada hakekatnya reaksinya sama. Reaksi tersebut membentuk bahan kimia baru
yang disebut oksida, sehingga logam yang tertinggal di udara akan teroksidasi secara perlahan sehingga
menghasilkan lapisan oksida logam pada permukaannya. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya kilap logam
karena logam itu sendirilah yang mengkilat, sedangkan lapisan oksida pada permukaannya tidak. Ketika lapisan
oksida semakin tebal, logam tampak semakin tidak berkilau karena lapisan oksida mengaburkan logam murni di
bawahnya. Perubahan kimia seperti ini biasanya sulit untuk dibalik dan dianggap sebagai perubahan yang tidak
dapat diubah (saat kita menyinari logam kusam, kita menghilangkan lapisan oksida ini, bukan mengubahnya kembali
menjadi logam murni). Contoh perubahan yang tidak dapat dibalik diberikan dalam program studi dan Skema Kerja
QCA dan gagasan utama di sini adalah bahwa perubahan yang tidak dapat dibalik mengakibatkan terbentuknya
materi baru dan beberapa materi baru ini mungkin berguna. Contoh perubahan yang berguna tersebut banyak
sekali dan mencakup perubahan plester Paris yang telah dibahas, perubahan pada makanan ketika dimasak,
pembentukan plastik dari minyak dan ekstraksi logam dari bahan kimia dalam batuan (bijih).
Namun perlu diingat bahwa tidak semua perubahan kimia bersifat non-reversible.
Meskipun pada tahap ini mungkin tidak tepat untuk mempertimbangkan gagasan ini sepenuhnya kepada siswa, namun hal ini memang benar adanya
MENGGANTI BAHAN 111
penting untuk menyadari hal ini jika seseorang sedang mengajarkan perubahan kimia. Beberapa
perubahan kimia bersifat reversibel. Salah satu reaksi reversibel utama yang dipelajari di KS4 dan
KS5 adalah reaksi yang menghasilkan amonia dari hidrogen dan nitrogen. Persamaan kata kimia
untuk reaksi ini adalah:
nitrogen + hidrogen amonia
Panah yang agak tidak biasa menandakan bahwa reaksi ini dapat dengan mudah terjadi ke dua arah.
Oleh karena itu, ketika Anda ingin membuat amonia (sebagian besar amonia yang dibuat di dunia
digunakan untuk memproduksi pupuk kimia), sebagian dari amonia tersebut akan selalu berubah
kembali menjadi nitrogen dan hidrogen. Masalah pembatasan reaksi balik dipelajari dan dipecahkan
oleh ahli kimia Jerman Fritz Haber dan Proses Haber diketahui banyak mahasiswa kimia tingkat
GCSE dan A.
Siklus air
Siklus air (lihat Gambar 10.2) menggambarkan bagaimana air didaur ulang di lingkungan.
Air di permukaan bumi menguap akibat panas matahari. Air ini mungkin berasal dari lautan, danau
dan sungai atau mungkin tergeletak di tanah sebagai genangan air atau di dalam tanah. Air juga
menguap dari daun tanaman melalui proses yang disebut transpirasi. Ketika naik ke atmosfer, uap
ini mendingin dan akhirnya mengembun menjadi tetesan-tetesan halus yang dapat mengapung di
arus udara. Tetesan air ini dapat berkumpul menjadi kelompok besar membentuk awan. Memang
benar, jika awan cukup tinggi, air akan membeku menjadi partikel es. Ketika tetesan-tetesan ini
mencapai massa kritis tertentu, mereka tidak dapat lagi tertahan di udara dan mulai jatuh ke tanah
dan, tergantung pada suhu udara dan kondisi atmosfer, dapat jatuh sebagai hujan, hujan es, salju,
atau hujan es. Dengan demikian
Gambar 10.2 Siklus air

air kembali ke permukaan bumi dan lautan, danau, sungai dan daratan dari mana ia memulai
perjalanannya.
Jadi siklus air melibatkan perubahan fisik penguapan dan kondensasi yang bersifat reversibel dan
didorong oleh energi dari Matahari. Tentu saja, angin dapat meniupkan awan hujan bermil-mil jauhnya
sebelum awan tersebut menghasilkan air dan kemungkinan terjadinya curah hujan meningkat jika awan
tertiup melewati bukit dan gunung karena awan terpaksa naik lebih tinggi ke atmosfer yang suhunya
lebih rendah dan laju kondensasinya lebih rendah. uap air meningkat. Hal ini menjelaskan mengapa
wilayah barat Inggris mendapat lebih banyak curah hujan dibandingkan wilayah timur. Angin yang
bertiup datang dari barat dan membawa udara lembab yang baru saja melewati Samudera Atlantik.
Udara lembab ini kemudian mencapai dataran tinggi di bagian barat negara itu dan dengan cepat
mendingin serta melepaskan air yang mengembun dengan cepat. Di Inggris kita sering terobsesi
dengan cuaca yang berubah-ubah, yang disebabkan oleh fakta bahwa kita dikelilingi oleh air, sehingga
menyebabkan siklus air yang sangat aktif.
Bahan-bahan yang terbakar
Gagasan pembakaran (nama kimia untuk pembakaran) sebagai perubahan kimia telah disebutkan.
Beberapa zat ketika dipanaskan mungkin tidak hanya berubah wujudnya tetapi juga berubah secara
kimiawi melalui pembakaran. Ketika suatu bahan dibakar, ia bereaksi dengan oksigen di udara. Produk
dari reaksi kimia ini bergantung pada apa yang dibakar dan berapa banyak oksigen yang tersedia.
Banyak zat yang dapat terbakar dan hal ini dapat menjadi masalah jika kita tidak menginginkan
terjadinya pembakaran. Namun, kita memanfaatkan hal ini saat kita membakar bahan bakar untuk
menghasilkan panas dan cahaya yang dihasilkan saat terbakar.
Bahan bakar adalah zat yang mudah terbakar sehingga menghasilkan panas dalam jumlah besar.
Reaksi kimia yang mengeluarkan energi panas (panas) dikatakan eksotermik.
Sebagian besar bahan bakar yang kita gunakan mengandung bahan yang seluruhnya atau sebagian
terdiri dari atom hidrogen dan karbon. Ketika bahan bakar tersebut terbakar, mereka membentuk
oksida karbon dan hidrogen. Oksida hidrogen adalah air (H2O), sedangkan karbon dapat membentuk
karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Jika pembakaran terjadi dalam pasokan oksigen
yang melimpah, maka terjadilah pembakaran sempurna . Ini berarti atom karbon berhasil bergabung
dengan dua atom oksigen yang dibutuhkan untuk membentuk karbon dioksida. Metana adalah gas
utama dalam gas alam yang kita gunakan di rumah dan merupakan contoh bahan kimia yang disebut
hidrokarbon karena hanya mengandung atom hidrogen dan karbon (hidrokarbon umum lainnya
termasuk propana yang digunakan dalam gas berkemah, butana yang digunakan untuk gas korek api
dan oktan yang digunakan untuk bensin). Persamaan kimia pembakaran sempurna metana ditunjukkan
di bawah ini:
metana + oksigen karbon dioksida + air

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa atom karbon dan atom hidrogen pada bahan bakar telah
bergabung dengan atom oksigen di udara. Agar hal ini terjadi, molekul metana (CH4: sebuah atom
karbon bergabung dengan empat atom hidrogen) dan molekul oksigen (O2: dua atom oksigen
bergabung bersama) harus terlebih dahulu terpecah. Energinya berasal dari percikan atau nyala api
yang digunakan untuk menyalakan bahan bakar. Sebagai bahan baru (the
MENGGANTI BAHAN 113
karbon dioksida dan air) terbentuk, energi dilepaskan. Begitu banyak energi yang dilepaskan
sehingga cukup untuk memecah lebih banyak molekul metana dan oksigen, dan reaksinya akan
berlangsung secara mandiri. Ada juga kelebihan energi yang cukup yang dilepaskan sehingga
ditransfer ke lingkungan sebagai panas. Kelebihan energi inilah yang kita manfaatkan saat kita
membakar bahan bakar. Panas juga berarti air yang dihasilkan langsung menguap dan lepas ke
udara bersama karbon dioksida.
Jika pasokan udara (dan juga pasokan oksigen) ke bahan bakar terbatas, maka mungkin tidak
ada cukup atom oksigen untuk mengubah seluruh atom karbon menjadi karbon dioksida (atom
hidrogen akan selalu membentuk air). Hal ini menghasilkan apa yang disebut pembakaran tidak
sempurna. Dalam beberapa kasus, atom karbon akan membentuk karbon dioksida tetapi ada juga
yang hanya akan bergabung dengan satu atom oksigen dan membentuk karbon monoksida (catatan:
di- berarti dua; mono- berarti satu). Memang benar, beberapa atom karbon mungkin tidak bergabung
dengan atom oksigen sama sekali dan akan tetap menjadi karbon, membentuk jelaga. Nyala api
yang menyertai pembakaran bahan bakar merupakan akibat dari pengaruh panas hasil pembakaran.
Akan selalu ada sedikit pembakaran tidak sempurna, apa pun kondisinya, namun jika sebagian besar
terjadi pembakaran sempurna, nyala api akan sangat sulit dilihat dan sebagian besar berwarna biru
pucat (karena karbon monoksida panas yang dengan cepat akan membentuk karbon dioksida saat
bercampur). dengan lebih banyak udara). Jika terjadi pembakaran tidak sempurna, nyala api akan
lebih terang dan warnanya lebih oranye. Hal ini disebabkan jelaga sebagai atom karbon penyusunnya
memancarkan warna kuning/oranye bila panas. Semakin banyak pembakaran tidak sempurna yang
terjadi maka semakin terang nyala api tersebut.
Metana cenderung terbakar dengan sedikit jelaga karena jumlah atom karbon dalam setiap
molekulnya relatif sedikit. Namun, di banyak lingkungan rumah tangga masih terdapat pembatasan
aliran udara dan, ditambah dengan fakta bahwa udara hanya mengandung sekitar 20 persen oksigen,
hal ini berarti pembakaran tidak sempurna dapat terjadi yang dapat menyebabkan penumpukan
karbon monoksida yang beracun. kecuali ruangan memiliki ventilasi yang baik dan ventilasi pada
ketel uap serta api gas berfungsi dengan baik. Molekul yang lebih besar, yang mengandung lebih
banyak atom karbon, cenderung lebih rentan terhadap pembakaran tidak sempurna sehingga
menghasilkan jelaga. Namun, hal ini tidak selalu berarti buruk. Meskipun kita mungkin membakar
sejumlah bahan bakar untuk menghasilkan panas, kita juga menggunakannya untuk cahaya yang dipancarkan oleh ap
Lilin dapat dibuat dari berbagai bahan termasuk molekul hidrokarbon besar. Molekul-molekul besar
ini cenderung mengalami pembakaran yang jauh lebih tidak sempurna dibandingkan molekul-
molekul kecil, namun pancaran jelaga dalam nyala api yang dihasilkan menjadikannya sumber
cahaya yang efektif.
Perlu diingat di sini bahwa bahan bakar dalam lilin adalah lilin. Sumbu memungkinkan lilin yang
meleleh dapat ditarik dan diuapkan dalam panas sehingga dapat terbakar. Bahan bakar perlu
diuapkan sebelum dapat terbakar. Jika seseorang melihat pada lilin yang menyala, ia akan melihat
lilin padat dan area lilin cair di sekitar sumbu. Lilin cair ini diangkat ke sumbu, lalu menguap dan
terbakar. Nyala apinya sendiri tidak bersentuhan langsung dengan sumbu dan terdapat celah kecil
di sekitar sumbu tempat keluarnya uap sebelum terbakar. Salah satu alasan mengapa lilin jauh lebih
sulit untuk dinyalakan dibandingkan metana adalah karena metana sudah berbentuk uap, sedangkan
lilin perlu dicairkan kemudian diuapkan sebelum dapat menyala. Hal yang sama juga berlaku pada
kayu. Kayu adalah campuran zat, sebagian besar berbasis karbon. Saat kayu terbakar, minyak dari
kayu merembes keluar dan menguap sebelum terbakar. Hal ini terlihat jelas pada kayu yang kaya
akan minyak seperti pinus
(batang korek api terbuat dari kayu pinus dan korek api yang menyala menunjukkan ide ini dengan sangat baik).
Abu yang tertinggal terdiri dari zat-zat di dalam kayu yang tidak lepas ke atmosfer saat terbakar. Fakta bahwa sebagian besar zat
yang dihasilkan ketika suatu bahan terbakar lepas ke atmosfer, dan jauh lebih stabil dibandingkan bahan bakar, menyebabkan
pembakaran merupakan proses yang sangat sulit untuk dibalik.
Cara perubahan materi sering diajarkan di sekolah dasar melalui penggunaan bahan makanan. Hal ini cukup
dapat dimengerti karena umumnya aman dan mudah didapat. Namun, guru perlu menyadari bahwa zat makanan
seringkali rumit secara ilmiah. Contoh bagusnya adalah coklat leleh. Saat memanaskan coklat di atas panci
berisi air hangat (atau, lebih aman untuk anak-anak, di dalam microwave) sebenarnya lemak di dalam coklatlah
yang meleleh, sedangkan coklat dan gula biasanya tetap dalam keadaan padat (tetapi tersuspensi dalam lemak
cair. ). Hal ini dapat diilustrasikan secara sederhana dengan melelehkan berbagai jenis coklat, misalnya
membandingkan coklat putih dengan coklat hitam kadar kakao tinggi. Cokelat putih (kandungan lemak lebih
tinggi karena mengandung mentega kakao) menjadi lebih cair dan tetap cair lebih lama dibandingkan cokelat
hitam.
Cobalah menumbuhkan kristal garam atau gula dari larutan jenuh. Menggunakan garam yang berbeda (tersedia
dari ahli kimia) dapat membuat kristal berwarna berbeda.
Alat teknologi informasi (TI) yang berguna ketika mengajarkan topik ini adalah seperangkat timbangan elektronik
yang akurat. Ini adalah prosedur sederhana untuk menimbang air dan melihat kenaikan beratnya ketika zat-zat
terlarut ditambahkan ke dalamnya (misalnya, garam atau gula) – zat-zat tersebut mungkin tampak hilang tetapi
timbangan menunjukkan bahwa zat-zat tersebut masih ada.
• Es, air, dan uap merupakan zat yang berbeda.

• Panas meningkat.
• Anda bisa memasukkan suhu dingin ke dalam sesuatu dan juga
panas. • Saat lilin menyala, sumbunyalah yang terbakar, lilin hanya menopang sumbunya. • Suatu zat
'menghilang' ketika zat tersebut larut.

MENGGANTI BAHAN 115
Hanya ada sedikit zat yang dapat ditambahkan ke dalam zat terlarut sebelum
tidak ada lagi zat yang dapat larut (ini disebut titik jenuh). Misalnya 100 ml air
dapat melarutkan sekitar 35 g garam, tergantung suhu air. Namun, lebih dari
200 g gula (sukrosa) dapat dilarutkan dalam jumlah air yang sama.
11
Memisahkan campuran bahan
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc3, Tahap 1 (KS2: 3.3a–3e)

Skema Kerja QCA: Unit 4D dan 6C
Pemisahan campuran bahan merupakan bagian dari program studi IPA di KS2 saja. Pengetahuan
tentang proses pemisahan tetap penting di semua tingkatan studi sains sejak saat ini dan seterusnya,
terutama di bidang kimia. Berbagai teknik pemisahan komponen suatu campuran cenderung
bergantung pada perbedaan sifat fisik komponen tersebut seperti kelarutan, ukuran partikel, dan
perbedaan titik didih. Ada metode pemisahan kimia namun cenderung lebih kompleks. Seiring
berkembangnya pengetahuan Anda tentang teknik-teknik ini, penting untuk memahami alasan
mengapa berbagai metode ini berhasil sehingga Anda dapat mengambil keputusan tentang cara
terbaik untuk memisahkan komponen-komponen campuran tertentu.
Kurikulum Nasional Program Studi Sains menyatakan bahwa di KS2 siswa harus diajarkan cara
memisahkan partikel padat yang berbeda ukuran dengan cara diayak; bahwa beberapa padatan larut
dalam air menghasilkan larutan tetapi ada pula yang tidak; cara memisahkan zat padat yang tidak
larut dari zat cair dengan cara menyaring; bagaimana memulihkan padatan terlarut dengan
menguapkan cairan dari larutan; dan menggunakan pengetahuan tentang zat padat, cair, dan gas
untuk memutuskan bagaimana campuran dapat dipisahkan.
Apa itu campuran?
Apa yang dimaksud dengan campuran telah dibahas pada Bab 10, 'Penggantian bahan'. Ringkasnya,
pengertian dasar campuran adalah ketika terdapat dua zat atau lebih secara bersama-sama tetapi
keduanya tidak bergabung secara kimia, artinya tidak ada ikatan kimia antara partikel suatu zat
dengan partikel zat lain sehingga tetap berperilaku kimia sebagaimana mestinya. akan terjadi ketika
terpisah. Hal ini berbeda dengan senyawa
MEMISAHKAN CAMPURAN BAHAN 117
dimana atom-atom dari berbagai zat bergabung satu sama lain melalui ikatan kimia.
Campuran sederhana yang biasa digunakan saat mengajarkan teknik pemisahan adalah garam dan pasir. Udara
juga merupakan campuran seperti halnya minyak mentah.
Campuran juga mencakup larutan, koloid, dan suspensi. Dalam suatu larutan, satu zat (padat, cair atau
gas) dicampur pada tingkat atom atau molekul individu yang membentuk kedua zat tersebut. Cairan yang
melarutkan disebut pelarut dan zat yang melarutkan disebut zat terlarut. Larutan akan selalu tampak jernih
karena masing-masing partikel dalam campuran tidak cukup besar untuk menghamburkan cahaya (detail lebih
lanjut tentang bagaimana larutan terbentuk dapat ditemukan di Bab 10).
Koloid adalah campuran seperti gel, busa, aerosol dan emulsi. Berbeda dengan larutan, larutan tidak
terbentuk pada tingkat atom atau molekul individual; sebaliknya, mereka adalah campuran 'partikel' yang terdiri
dari banyak molekul dari satu zat (fase terdispersi) yang dikelompokkan menjadi satu. Partikel-partikel yang
terdispersi ini tersebar dalam zat lain yang disebut fase kontinyu. Jenis koloid bergantung pada sifat kedua
fase: gel adalah cairan yang terdispersi dalam padatan (misalnya jeli); busa adalah gas yang terdispersi dalam
cairan (misalnya, putih telur kocok); aerosol adalah cairan atau padatan yang terdispersi dalam gas (misalnya
kabut dan asap); emulsi adalah cairan yang terdispersi dalam cairan lain (misalnya susu). Koloid cenderung
menyatu dengan baik dalam jangka waktu yang lama namun pada akhirnya dapat terpisah. Hal ini terutama
berlaku untuk emulsi buatan seperti saus salad. Campuran cuka dan minyak ini dapat dengan cepat terpisah
menjadi dua lapisan terpisah. Inilah sebabnya mengapa mustard ditambahkan ke dalam campuran karena
mustard bertindak sebagai pengemulsi yang membantu menyatukan campuran untuk jangka waktu yang lebih
lama.
Penangguhan merupakan kebalikan dari solusi. Terdiri dari padatan yang bercampur dengan cairan atau
gas, di sini kelompok partikel tersuspensi sangat besar sehingga akan segera mengendap setelah pencampuran.
Contoh yang baik adalah genangan air berlumpur; setelah tercampur, partikel-partikel penyusun lumpur akan
tenggelam ke dasar air tempat terbentuknya genangan tersebut. Suspensi selalu keruh karena 'partikel' benda
padat akan menghamburkan cahaya yang melewatinya. Koloid mungkin berwarna keruh atau jernih, tergantung
pada ukuran kelompok partikel dalam fase terdispersi.
Kelarutan dan pemisahan

Gagasan tentang kelarutan juga telah disebutkan dalam Bab 10. Tidak semua zat dapat larut satu sama lain
dalam pelarut tertentu dan pelarut yang berbeda dapat melarutkan zat yang berbeda dengan derajat yang
berbeda pula. Variasi kelarutan ini merupakan inti dari sejumlah teknik pemisahan, terutama ketika satu zat
dalam suatu campuran dapat larut dan zat lainnya tidak larut dalam pelarut tertentu. Selain itu, kelarutan berarti
bahwa beberapa campuran mungkin memerlukan cara yang lebih ekstrim untuk memisahkannya, seperti
pemanasan larutan garam untuk memisahkan air dari garam. Oleh karena itu, apresiasi terhadap kelarutan dan
artinya penting ketika mempelajari teknik pemisahan. Penting juga untuk diingat bahwa zat mungkin tampak
hilang ketika dilarutkan namun zat tersebut masih ada. Fakta yang terlihat jelas jika seseorang mencicipi larutan
garam atau gula.
Teknik pemisahan
Ada sejumlah cara berbeda untuk memisahkan bahan satu sama lain. Guru perlu memberi siswa pengalaman
tentang metode-metode ini sebelum mereka menyajikan penyelidikan di mana teknik terbaik dapat dipilih.
Pengayakan dan penyaringan

Pengayakan adalah teknik pemisahan yang sangat mendasar yang digunakan untuk memisahkan partikel padat.
Dalam pengertian ini yang kami maksud bukan partikel pada skala atom atau molekul, melainkan partikel yang jauh
lebih besar yang kemungkinan besar akan tersusun dari jutaan atom atau molekul (kita dapat menyebutnya partikel
makro), misalnya sebutir pasir atau kristal. garam. Pengayakan hanya memisahkan zat berdasarkan ukuran
partikelnya, bukan berdasarkan zat itu sendiri.
Kegiatan mengajar
Tanah adalah zat umum yang diayak dalam eksperimen sekolah. Pemisahan yang lebih besar dapat
dicapai dengan menggunakan berbagai saringan dengan ukuran lubang berbeda. Untuk mencapai
pemisahan yang baik, ukuran lubang pada masing-masing saringan harus semakin mengecil sehingga
partikel yang lebih besar akan terpisah terlebih dahulu dan partikel yang terkecil akan terpisah terlebih dahulu.
Penyaringan (lihat Gambar 11.1) mirip dengan pengayakan karena pada dasarnya memisahkan berdasarkan
ukuran partikel, meskipun apa yang sebenarnya kita pisahkan dengan selembar kertas saring adalah 'partikel
makro' yang disebutkan di atas dari partikel pada skala atom/molekul. Selembar kertas saring berpori dengan lubang-
lubang yang sangat halus sehingga hanya sedikit, jika ada, partikel padat (makro) yang bisa masuk (beberapa jenis
kertas saring mungkin membiarkan beberapa partikel padat yang sangat kecil masuk)
Gambar 11.1 Filtrasi

dan beberapa siswa mungkin pernah menemukan kertas saring yang digunakan dalam mesin kopi.
Cairan dan zat terlarut dapat mengalir melalui kertas saring karena partikel kecil (atom, molekul,
dan ion) yang menyusunnya cukup kecil untuk melewati lubang pada kertas saring. Jadi penyaringan
adalah cara yang berguna untuk memisahkan suatu suspensi, dengan partikel padat dalam suspensi
tertinggal di kertas saring dan cairan melewatinya.
Selain itu, penyaringan dapat digunakan untuk, secara tidak langsung, memisahkan dua
padatan asalkan yang satu dapat larut dan yang lainnya dapat larut. Pemisahan klasik garam dan
pasir dari campuran keduanya adalah contohnya. Menambahkan air ke dalam campuran garam
dan pasir, kemudian diaduk rata, akan membuat garam larut, sedangkan pasir tidak, karena garam
larut dan pasir tidak larut dalam air (air hangat akan membantu mempercepat proses ini – lihat
bagian tentang pencampuran bahan di Bab 10 untuk memahami alasannya). Jika campuran ini
kemudian disaring maka butiran pasir yang tidak larut akan tertahan oleh kertas saring. Namun
(karena telah dipecah menjadi atom/ion individu melalui proses pelarutan) garam dapat melewati
kertas saring bersama dengan molekul air. Ini kemudian memisahkan garam dari pasir (mencuci
pasir di kertas saring dengan air bersih akan memastikan sebagian larutan garam tidak menempel
pada pasir, sehingga memastikan pemisahan yang lebih baik). Yang perlu kita lakukan sekarang
adalah membiarkan pasir mengering dan memisahkan garam terlarut dari larutan (lihat 'Memulihkan
padatan terlarut' di bawah).
Siswa harus belajar tentang berbagai zat yang larut dan tidak larut sehingga mereka dapat menilai
apakah zat-zat tersebut dapat dipisahkan atau tidak dengan teknik ini. Oleh karena itu, ada baiknya
untuk memperkenalkan campuran lain yang dapat (dan, memang tidak dapat) dipisahkan dengan
cara yang sama untuk memperluas pengalaman siswa dan tidak hanya bergantung pada garam
dan pasir yang tampaknya dipisahkan oleh setiap orang. Zat larut yang aman untuk dicoba mungkin
termasuk gula dan soda bikarbonat serta sejumlah zat tidak larut lainnya, termasuk serpihan kayu,
benda plastik kecil, dan kapur. Siswa dapat diberikan campuran yang berbeda-beda serta zat-zat
terpisah yang menyusunnya, menguji masing-masing zat untuk melihat apakah zat-zat tersebut
dapat larut atau tidak, dan kemudian memutuskan apakah zat-zat tersebut dapat dipisahkan dengan
teknik menambahkan air dan menyaring.
(Perhatian: banyak bahan kuliner (terutama bubuk) yang larut sering kali tercampur dengan
bubuk tidak larut lainnya yang disebut bahan anti-caking dan akan menghasilkan campuran yang
keruh karena bahan anti-caking tidak larut. Oleh karena itu, melarutkan gula pasir atau gula kastor
akan berikan solusi yang lebih baik dan lebih jelas karena cenderung tidak mengandung bahan anti-
caking, dibandingkan gula icing yang mengandung bahan tersebut.)
Memulihkan padatan terlarut

Selain perbedaan kelarutan, teknik yang disebutkan di atas untuk memisahkan zat larut dan tidak
larut juga bergantung pada fakta bahwa Anda dapat memperoleh kembali padatan terlarut dari
larutannya. Hal ini dilakukan dengan penguapan. Penguapan dapat dibiarkan terjadi secara
perlahan tanpa pemanasan langsung, atau secara cepat dengan pemanasan langsung. Partikel-
partikel dalam larutan terus bergerak, namun ada yang bergerak lebih cepat dibandingkan yang lain
karena jumlah energi yang dimiliki setiap partikel berbeda-beda. Dalam suatu larutan biasanya
terdapat lebih banyak partikel pelarut daripada partikel zat terlarut dan kadang-kadang ketika salah
satu partikel pelarut yang lebih energetik ini mencapai permukaan larutan, partikel tersebut akan
terlepas dan lepas ke udara – penguapan. Hal ini akan menurunkan suhu larutan untuk sementara
karena partikel yang lolos adalah partikel yang mempunyai energi lebih besar, sehingga meninggalkan partikel terseb
partikel dengan energi yang lebih kecil, sehingga cairan menjadi dingin. Namun, energi panas lebih lanjut akan
berpindah dari lingkungan larutan untuk mempertahankan proses penguapan jika lingkungan lebih panas dan
jumlah panas yang lebih besar dapat mengalir ke dalam larutan sehingga larutan menguap lebih cepat. Akhirnya
akan tercapai suatu titik di mana begitu banyak partikel pelarut telah hilang sehingga volume pelarut yang tersisa
tidak cukup untuk menjaga semua zat terlarut tetap larut dan mulai keluar dari larutan. Ini berarti bahwa kelompok
partikel zat terlarut mulai berikatan kembali dan membentuk potongan padat. Seringkali hal ini terjadi di tempat
tertentu dalam larutan yang disebut tempat nukleasi, seperti setitik kecil padatan tak larut yang masuk ke dalam
larutan atau ketidaksempurnaan pada dinding bejana yang digunakan untuk menampung larutan. Setelah hal ini
dimulai, bongkahan kecil padatan yang terbentuk bertindak sebagai inti tempat partikel-partikel zat terlarut
selanjutnya bergabung dan ukuran padatan yang tidak larut ini menjadi lebih besar seiring dengan semakin banyak
air yang menguap. Banyak zat yang larut dalam air membentuk kristal dalam bentuk padat, seperti garam (natrium
klorida). Oleh karena itu, ketika air dalam larutan garam menguap, kristal garam terbentuk. Dalam beberapa kasus,
struktur kristal juga mengandung beberapa molekul air yang ada dalam larutan, dan ini dikenal sebagai air
kristalisasi. Karena ini merupakan bagian dari struktur kristal, jika air ini hilang maka struktur kristal juga berubah
dan padatan cenderung menjadi bubuk. Inilah salah satu alasan mengapa jika kita memaksakan penguapan air dari
suatu larutan dengan memanaskannya secara kuat, kita tidak akan mendapatkan kristal yang bagus dan besar,
melainkan padatan yang tampak seperti tepung, karena semua air telah diuapkan, termasuk air yang akan menguap.
digunakan untuk struktur kristal. Beberapa zat, seperti natrium klorida (garam) tidak mempunyai air kristalisasi,
namun penguapan paksa ini juga akan menghasilkan padatan berbentuk tepung karena kristal terbentuk begitu
cepat sehingga ukurannya sangat kecil.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa beberapa zat yang akan larut dalam air mungkin
rusak jika kita mencoba memanaskan larutan dengan kuat untuk memulihkannya. Salah satu contohnya adalah
gula yang akan berubah menjadi karamel jika dipanaskan terlalu kuat. Dalam kasus seperti ini, yang terbaik adalah
membiarkan air dalam larutan gula menguap secara alami, mungkin di ruangan yang hangat, untuk melihat bentuk
kristal.
Teknik pemisahan lainnya Selain teknik

pemisahan yang disebutkan di atas, ada sejumlah teknik berguna lainnya yang dapat digunakan atau disadari oleh
anak-anak di tingkat dasar. Ini termasuk penuangan, kromatografi dan distilasi.
Decanting adalah teknik yang sangat sederhana untuk memisahkan zat padat dari zat cair. Padatan harus
sempat tenggelam ke dasar cairan, kemudian cairan dituang dengan hati-hati agar padatan yang mengendap di
dasar wadah tetap berada di sana selama penuangan. Ini lebih banyak digunakan di masa lalu untuk anggur dan
minuman beralkohol ketika sering kali terdapat endapan di dasar botol dan ditempatkan ke dalam botol sebelum
dikonsumsi. Mirip dengan penuangan adalah pemisahan cairan yang tidak bercampur sehingga membentuk lapisan
(seperti halnya minyak dengan air). Cairan semacam itu juga dapat dipisahkan dengan cara dituang, meskipun lebih
baik menggunakan peralatan yang disebut corong pemisah. Ini memiliki keran di bagian bawah yang dibuka untuk
mengeluarkan lapisan bawah, meninggalkan lapisan atas di dalam corong dan memisahkan kedua cairan.
Distilasi adalah cara memisahkan suatu cairan dari suatu campuran dengan cara merebus cairan tersebut
kemudian mengembunkannya hingga terkumpul cairan tersebut (lihat Gambar 11.2). Hal ini sering dilakukan dengan
air yang dapat disuling untuk memurnikannya. Air sulingan ini banyak digunakan dalam bidang kimia
Gambar 11.2 Peralatan distilasi
laboratorium dan merupakan air deionisasi yang dapat digunakan dalam setrika uap; menghilangkan
zat-zat terlarut dalam air artinya bila dipanaskan di setrika uap tidak meninggalkan residu padat
(biasa disebut kerak kapur). Alkohol juga disuling dari minuman beralkohol untuk menghasilkan
minuman beralkohol. Hal ini terjadi karena air yang dicampur dengan alkohol memiliki titik didih yang
berbeda dengan alkohol sehingga alkohol akan mendidih terlebih dahulu. Teknik ini dapat
disempurnakan lebih lanjut dalam proses yang disebut distilasi fraksional yang digunakan dalam
industri minyak untuk memisahkan zat-zat yang terdapat dalam minyak mentah menjadi sejumlah
zat bermanfaat seperti bensin dan parafin. Minyak mentah merupakan campuran yang mengandung
banyak zat yang masing-masing mempunyai titik didih berbeda. Dengan memanaskan minyak hingga
menjadi uap, setiap zat dapat dikumpulkan karena masing-masing zat akan mengembun pada suhu yang berbeda.
Kromatografi merupakan teknik lain untuk memisahkan zat yang sering digunakan untuk
menentukan zat dalam suatu campuran. Hal ini umumnya pertama kali ditemui oleh siswa sebagai
kromatografi kertas (lihat Gambar 11.3), seringkali dengan memisahkan pigmen dalam tinta.
Beberapa tinta dibuat menggunakan campuran pigmen untuk menghasilkan warna yang diinginkan.
Dengan menempatkan titik tinta berbahan dasar air pada kertas kromatografi (seperti kertas saring),
kemudian membiarkan air meresap ke dalam kertas, pigmen-pigmen yang berbeda akan terpisah
karena mereka bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda di atas kertas, bergantung pada
seberapa baik pigmen tersebut menempel. ke kertas dan seberapa larutnya dalam air. Banyak tinta
hitam terdiri dari campuran pigmen merah, biru, dan kuning, dan pigmen ini terlihat jelas di berbagai
tempat di kertas setelah air mengalir ke seluruh kertas. Karena zat-zat yang berbeda bergerak
dengan kecepatan yang berbeda-beda melintasi kertas, demikian juga halnya
Gambar 11.3 Kromatografi kertas sederhana dari tinta
mungkin untuk mengidentifikasinya berdasarkan seberapa jauh mereka bergerak dan membandingkan jarak ini
dengan hasil eksperimen lain yang mengetahui masing-masing zat.
Selain itu masih ada beberapa teknik atau bagian teknik lainnya yang menarik untuk disimak. Misalnya,
dimungkinkan untuk memisahkan bahan magnetik dari bahan non-magnetik dengan menggunakan magnet.
Sentrifugasi adalah teknik terakhir yang patut dipertimbangkan. Ini melibatkan memutar tabung berisi campuran
dengan kecepatan tinggi dalam peralatan yang dikenal sebagai centrifuge. Zat-zat yang berbeda dalam campuran
dipaksa menuju ujung tabung dalam jumlah yang berbeda karena kepadatannya yang berbeda, sehingga
memisahkannya. Ini biasanya digunakan untuk memisahkan berbagai komponen darah saat dikumpulkan dari donor
darah.
Memilih teknik pemisahan

Setelah siswa disadarkan akan berbagai teknik pemisahan yang tersedia bagi mereka, mereka kemudian dapat
mulai membuat keputusan mengenai teknik terbaik untuk memisahkannya. Hal ini dapat dilakukan melalui trial and
error sampai batas tertentu, namun pemahaman tentang mengapa setiap metode berhasil akan memungkinkan
siswa untuk membuat pilihan yang lebih tepat dan membuat pilihan ketika mereka tidak dapat mencobanya,
misalnya dalam ujian. Mengidentifikasi zat sebagai padatan, cairan, dan gas akan membantu dalam hal ini, misalnya,
ketika memutuskan apakah filtrasi akan berhasil atau tidak. Selain itu, pengetahuan tentang kelarutan juga penting
karena tidak mungkin memisahkan dua zat yang tidak larut atau dua zat yang larut hanya dengan menambahkan
pelarut, seperti air, lalu menyaring. Pertimbangan lainnya adalah kemudahan metode ini dan memakan waktu;
sangat mungkin untuk memisahkan garam dari pasir menggunakan pinset, tetapi ini akan memakan waktu lama!
Memberikan siswa akses terhadap campuran yang lebih tidak biasa akan menguji pemahaman mereka dan menilai
kemampuan mereka untuk membuat pilihan; bagaimana caranya, misalnya, memisahkan campuran serbuk besi,
gula dan serbuk gergaji dan bagaimana urutannya?
Siswa dapat belajar banyak tentang sifat-sifat bahan dengan memisahkannya. Guru perlu memberi siswa
pengalaman mengenai teknik-teknik ini serta kebebasan untuk memilih apa yang menurut mereka
merupakan cara terbaik untuk memisahkannya. Ketika memberikan pilihan ini kepada siswa, guru harus
bersedia membiarkan anak melakukan kesalahan, karena mereka akan belajar banyak dari kesalahan
tersebut dan juga dapat memperbaikinya. Misalnya, seorang anak yang mengira pasir dan gula dapat
dipisahkan menggunakan saringan halus perlu memahami bagaimana hal ini tidak akan berhasil!
Kromatografi bekerja dengan baik ketika berbagai jenis pena hitam dibandingkan. Titik-titik tinta hitam
harus ditaruh pada kertas saring atau kertas isap yang kemudian disuspensikan ke dalam panci berisi air.
Pena yang lebih mahal cenderung memiliki pigmen yang lebih sedikit namun lebih kuat dibandingkan
pulpen yang lebih murah.
Cobalah untuk menggunakan berbagai macam zat, bukan hanya garam dan gula. Kopi adalah zat yang
menarik, begitu pula kakao.
Kromatografi menarik dan paling cocok digunakan dengan spidol yang murah. Cobalah beberapa warna
dan lihat di mana pewarna yang sama digunakan pada pena yang berbeda.
• Suatu zat 'menghilang' ketika zat tersebut larut. • Satu-

satunya garam adalah natrium klorida. •
Busa adalah benda padat.
Dapur adalah tempat yang baik untuk menemukan zat kompleks seperti koloid. Susu, misalnya, merupakan
suspensi lemak dalam air, namun sejumlah kecil enzimlah yang menyebabkannya terpisah (menjadi
padatan berbau di bagian bawah dan cairan hijau pucat di bagian atas) ketika susu keluar.
12
Listrik
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc4, Strand 1 (KS1: 4.1a–1c, KS2: 4.1a–1c)
Skema Kerja QCA : Unit 2F, 4F dan 6G
Listrik merupakan bagian pertama dari Sc4: Proses Fisika Target Pencapaian, yang pada dasarnya merupakan elemen
fisika dari Kurikulum Nasional Sains. Pemahaman tentang listrik dan kegunaannya merupakan bagian penting dari semua
tahapan penting dan juga digunakan dalam banyak bidang ilmu pengetahuan. Hal ini sangat penting dalam masyarakat,
karena listrik merupakan salah satu sumber energi terpenting dan listrik dalam jumlah besar digunakan di seluruh dunia.
Program studi Kurikulum Nasional menyatakan bahwa di KS1 siswa harus diajarkan tentang peralatan sehari-hari
yang menggunakan listrik; tentang rangkaian seri sederhana yang melibatkan baterai, kabel, bohlam dan komponen
lainnya; dan bagaimana saklar dapat digunakan untuk memutus suatu rangkaian. Di KS2 siswa harus diajar (melalui
penggunaan rangkaian sederhana) untuk membuat rangkaian, menggunakan baterai atau catu daya dan serangkaian
sakelar, untuk membuat perangkat listrik berfungsi; bagaimana mengubah jumlah atau jenis komponen dalam rangkaian
seri dapat membuat bohlam menjadi lebih terang atau redup; cara merepresentasikan rangkaian seri dengan gambar
dan simbol konvensional, dan cara membuat rangkaian seri berdasarkan gambar dan diagram dengan menggunakan
simbol konvensional.
Sifat listrik
Salah satu permasalahan listrik adalah kita tidak dapat melihatnya secara nyata, kita hanya dapat mengamati dampaknya.
Listrik disebabkan oleh partikel bermuatan. Ketika kita menggunakan listrik dalam suatu rangkaian, kita menggunakan
energi yang dimiliki aliran muatan (energi listrik).
Muatan adalah konsep ilmiah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana beberapa partikel dapat menarik atau
menolak satu sama lain.
LISTRIK 125
Apa itu listrik?

Menjelaskan apa sebenarnya muatan itu bisa menjadi masalah yang sangat rumit, namun kita dapat
menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh muatan ini. Muatan listrik hadir dalam dua bentuk yang kita
sebut muatan positif dan muatan negatif . Ada partikel yang positif, ada yang negatif, dan ada pula yang
netral, artinya partikel tersebut tidak bermuatan (seringkali, seperti atom, karena partikel tersebut
mempunyai jumlah muatan positif dan negatif yang sama). Jumlah muatan yang dimiliki suatu partikel
diukur dalam satuan yang disebut coulomb. Partikel bermuatan dapat mempengaruhi partikel lain di
sekitarnya karena mempunyai medan listrik di sekelilingnya (seperti medan magnet). Medan listrik akan
menyebabkan partikel bermuatan bergerak sesuai dengan muatan yang dimilikinya. Medan di sekitar
partikel positif menolak muatan positif lainnya, namun menarik muatan negatif. Dengan cara yang
sama, muatan negatif mempunyai medan di sekelilingnya yang menarik muatan positif tetapi menolak
muatan negatif lainnya. Jadi, seperti halnya kutub magnet, muatan yang berlawanan akan tarik menarik,
sedangkan muatan yang sejenis akan tolak menolak. Listrik statis disebabkan oleh penumpukan muatan
dan tidak mengalir, sesuai dengan namanya. Hal ini terjadi ketika dua isolator (zat yang tidak
menghantarkan listrik) saling bergesekan. Gesekan tersebut menyebabkan sebagian elektron negatif
pada atom salah satu isolator terlepas. Karena atom-atom ini kehilangan muatan negatifnya, maka
atom-atom tersebut menjadi bermuatan positif dan isolatornya dikatakan bermuatan positif. Zat lain
akan mengambil elektron-elektron ini sehingga menjadi bermuatan negatif. Artinya kedua isolator
dengan muatan statisnya akan saling tarik menarik karena muatannya berlawanan. Hal ini dapat dengan
mudah ditunjukkan dengan balon. Balon tersebut terbuat dari karet (isolator) dan jika digosokkan pada
rambut seseorang (juga isolator) elektron akan berpindah dari salah satu isolator ke isolator lainnya.
Rambut dan balon sekarang akan memiliki muatan yang berlawanan dan jika balon bermuatan
dilewatkan dengan lembut di atas rambut yang bermuatan, maka akan menarik rambut ke arahnya.
Penting untuk menyadari bahwa sejumlah gagasan ini mirip dengan magnetisme, yang telah
dibahas dalam Bab 9, 'Pengelompokan dan pengklasifikasian bahan'. Bagi seorang fisikawan, hal ini
bukanlah gagasan yang aneh karena listrik dan magnet, dalam arti tertentu, adalah dua sisi dari mata
uang ilmiah yang sama. Misalnya, listrik dapat dihasilkan dengan menggunakan magnet (begitulah cara
kerja generator dan dinamo) dan magnet dapat dihasilkan dengan menggunakan listrik (digunakan
untuk menghasilkan elektromagnet untuk perangkat seperti bel pintu dan speaker). Lewatkan arus
melalui kawat yang terbuat dari logam apa pun (bukan hanya logam magnetis) dan kawat tersebut akan
menjadi magnetis. Begitu pula dengan menggerakkan kawat di dekat magnet atau sebaliknya dengan
cara yang benar maka akan timbul arus listrik. Hal ini karena pada logam penyebab kemagnetan dan
konduksi listrik adalah sama; elektron dalam logam. Kita juga melihat aturan tarik-menarik dan tolak-
menolak yang sama, di mana muatan atau kutub yang berlawanan akan tarik-menarik dan sejenisnya
akan tolak-menolak.
Penumpukan muatan apa pun merupakan situasi yang tidak stabil (ingat, muatan yang suka tolak-
menolak) dan muatan akan 'mencari' setiap peluang untuk bersentuhan dengan muatan lawan dan
menjadi netral. Inilah sebabnya mengapa kita kadang-kadang mendapat kejutan kecil dari tempat-
tempat yang banyak listrik statisnya. Apa yang terjadi adalah elektron mengalir dari satu benda ke
benda lain untuk menyeimbangkan muatan pada masing-masing benda dan ini memberi kita kejutan.
Hal ini jauh lebih mudah jika muatan listrik dapat menemukan cara untuk mengalir ke tanah dalam
proses yang disebut pembumian. Mari kita bayangkan sebuah situasi di mana Anda baru saja berjalan melintasi karpet nil
Saat sepatu Anda bergesekan dengan karpet, hal ini menyebabkan sebagian elektron ikut bergesekan
dikeluarkan dari karpet dan Anda terkena muatan negatif. Anda kemudian pergi untuk membuka pintu dan Anda
merasakan kejutan ketika elektron berpacu dari tangan Anda ke pegangan pintu dalam upaya untuk menghilangkan
muatan tambahan yang telah Anda kumpulkan. Anda telah dibumikan oleh proses ini dan telah kehilangan muatan
yang Anda miliki.
Penumpukan muatan ini tidak dapat terjadi dengan mudah pada konduktor listrik, kecuali jika konduktor
tersebut diisolasi, karena konduktor tersebut akan mengalir begitu saja. Aliran partikel bermuatan disebut arus listrik
dan itulah yang terjadi dalam rangkaian listrik. Agar suatu zat dapat menghantarkan listrik, ia harus mempunyai
partikel bermuatan yang dapat bergerak. Partikel-partikel ini bisa positif atau negatif, tetapi di sebagian besar
rangkaian sehari-hari, mereka adalah elektron negatif, karena sebagian besar rangkaian sehari-hari menggunakan
logam sebagai konduktornya; oleh karena itu kita akan fokus pada konduksi dan aliran arus melalui logam. Alasan
mengapa logam merupakan konduktor yang baik dijelaskan secara rinci di Bab 9, namun secara singkat karena
beberapa elektron bermuatan negatif dalam logam bebas bergerak ke mana pun dalam logam tersebut. Untuk
menciptakan aliran muatan dalam satu arah sehingga menghasilkan arus listrik, diperlukan sumber energi yang
dapat menghasilkan medan listrik yang akan menyebabkan elektron-elektron bergerak bersama-sama dalam
rangkaian, dan hal inilah yang disediakan oleh sumber listrik tersebut. seperti sel, baterai, dan catu daya utama.
Salah jika menganggap sumber listrik sebagai penyedia elektron, karena elektron sudah ada di dalam kabel. Catu
daya menyediakan energi untuk membuat elektron bergerak ke arah yang diinginkan di sekitar rangkaian (seperti
sistem pemanas sentral, di mana air di dalam pipa seperti elektron di kabel dan pompa yang mendorong air melalui
sistem adalah seperti sumber listrik untuk rangkaian).
Mungkin inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan kata kekuasaan. Kata ini dan kata energi sering kali
tertukar dan disalahgunakan. Energi adalah salah satu konsep utama yang disoroti dalam Kerangka Nasional Sains
(yang ditujukan terutama untuk sekolah menengah). Konsep energi merupakan salah satu landasan yang mendasari
kajian ilmu pengetahuan, khususnya ilmu fisika. Seperti halnya muatan, ini adalah konsep lain yang tidak dapat
dipahami karena sulit untuk mendefinisikan apa sebenarnya energi itu; sebaliknya, kami membahasnya berdasarkan
dampaknya. Energi sering digambarkan sebagai sesuatu yang 'membuat sesuatu terjadi' dan definisi standar yang
ditemukan di banyak sumber adalah bahwa energi adalah 'kapasitas untuk melakukan kerja', yang berarti bahwa
ketika ada energi yang ditransfer padanya, perpindahan energi tersebut dapat menyebabkan beberapa hal. gerak,
dengan usaha sebagai ukuran gaya dan jarak yang berhubungan dengan gerak tersebut (usaha = gaya × jarak).
Energi diukur dalam satuan yang disebut joule dan bisa ada dalam berbagai bentuk, beberapa di antaranya akan
kita temui di bagian lain buku ini. Salah satu gagasan utama yang berkaitan dengan energi adalah 'konservasi
energi'. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, misalnya dari energi listrik menjadi energi cahaya dan energi panas (panas)
pada bola lampu. Oleh karena itu, salah jika kita mengatakan bahwa energi telah habis; sebaliknya, ketika
digunakan, ia hanya berubah ke bentuk lain, namun seringkali bentuk-bentuk ini sulit dideteksi, dengan sebagian
besar energi pada akhirnya diubah menjadi energi panas yang 'diencerkan' dengan diserap oleh partikel-partikel di
sekitarnya dan membuatnya bergerak. sedikit lagi. Daya adalah ukuran seberapa cepat energi digunakan. Artinya
salah jika dikatakan tenaga yang dipakai, yang dipakai adalah energi. Diukur dalam watt, dimana satu watt berarti
satu joule energi ditransfer setiap detik. Dalam suatu rangkaian, daya dapat dihitung jika diketahui tegangan dan
arusnya (daya = arus × tegangan).
LISTRIK 127
Menggunakan listrik
Seperti yang telah disebutkan, listrik dan penggunaannya merupakan salah satu faktor terpenting
dalam masyarakat kita. Setelah diproduksi, listrik pada dasarnya merupakan sumber energi
ramah lingkungan dan nilainya terletak pada kemudahan untuk mengubahnya menjadi bentuk
energi lain yang kita anggap berguna. Jadi kita dapat mengubahnya menjadi energi panas
dengan menggunakan kompor, ketel, api listrik, dan selimut listrik; menjadi energi cahaya dengan
menggunakan bohlam, tabung neon, dan televisi; menjadi energi gerak (kinetik) menggunakan
motor listrik yang terdapat pada pencampur makanan, pemutar CD, meja putar oven microwave,
dan menjadi suara menggunakan speaker di telepon, radio, dan alarm. Oleh karena itu, banyak
sekali peralatan di rumah yang menggunakan listrik, baik sumber energinya berasal dari sumber
listrik maupun dari baterai/sel.
Adalah tepat untuk mempertimbangkan secara dini kemungkinan bahaya listrik.
Listrik dari baterai tidak menimbulkan banyak bahaya, meskipun bahan kimia yang terkandung
dalam baterai berbahaya dan siswa tidak boleh didorong untuk membongkar baterai untuk
memeriksa isinya. Bahan kimia inilah yang menyediakan energi untuk mendorong elektron di
sekitar sirkuit melalui reaksi kimia yang terjadi di antara bahan kimia tersebut. Bahan kimia ini
pada akhirnya akan habis, sehingga memberikan masa pakai baterai yang terbatas (dengan
baterai yang dapat diisi ulang, perubahan kimia dapat dibalik dan baterai dapat digunakan
kembali). Kata 'baterai', dalam banyak kasus, sebenarnya digunakan secara tidak tepat karena
sebagian besar 'baterai' sebenarnya adalah sel. Baterai sebenarnya terdiri dari dua atau lebih
sel yang bekerja bersama (baterai sel). Baterai tipe AA tipikal sebenarnya adalah sel tunggal
yang memberikan tegangan 1,5 volt. Mungkin jenis baterai aktual yang paling umum digunakan
adalah baterai persegi panjang 9 volt yang dipasang dengan klip. Tegangannya tercapai karena
mengandung 6 sel di dalamnya (6 × 1,5 = 9).
Listrik utama adalah masalah yang berbeda sama sekali. Tegangan listrik di Inggris adalah
230 volt dan ini membuatnya jauh lebih berbahaya daripada listrik yang disuplai oleh baterai/sel
sederhana. Oleh karena itu kita harus selalu waspada ketika menggunakan listrik bersama
siswa. Sel sangat memadai untuk sebagian besar eksperimen sederhana dengan rangkaian dan
sel menyediakan jenis arus yang diperlukan untuk eksperimen sederhana ini, yang disebut arus
searah (dc). Arus searah mengalir melalui rangkaian dalam satu arah saja. Listrik utama adalah
arus bolak-balik (ac) dan bekerja dalam siklus dimana arah arus efektif mengalir satu arah
kemudian berbalik dengan sangat cepat (50 siklus per detik di Inggris; juga dikenal sebagai 50
hertz). Kita tidak memperhatikan arus bolak-balik yang cepat ini, meskipun kita sering mendengar
suara yang ditimbulkannya ketika kita mendengar peralatan berdengung – selalu pada frekuensi
50 hertz. Jika catu daya yang dioperasikan dengan sumber listrik digunakan dalam percobaan
rangkaian, hal ini akan mengubah listrik ac dari sumber listrik menjadi listrik dc dengan tegangan
yang jauh lebih rendah (yang terakhir untuk keselamatan), karena jenis arus yang cenderung kita
pelajari adalah listrik dc daripada listrik DC. ac (ac tidak dipelajari secara detail sampai KS4).
Salah satu alasan kita sering tidak dapat menjalankan perangkat bertenaga baterai dari listrik
(dan sebaliknya) adalah kenyataan bahwa perangkat tersebut menggunakan jenis arus yang
berbeda dengan arus listrik dan adaptor apa pun yang mungkin kita gunakan untuk
menyambungkan perangkat bertenaga baterai ke listrik. Listrik akan mengubah listrik utama
menjadi DC sehingga perangkat dapat bekerja.
Rangkaian listrik
Banyak hal yang dipelajari siswa tentang listrik melalui konstruksi rangkaian sederhana. Suatu rangkaian terdiri dari
baterai/sel atau catu daya untuk menyediakan energi listrik, kabel, biasanya paling sedikit satu saklar dan paling
sedikit satu komponen (seperti bohlam).
Dalam beberapa kasus, kabel konvensional digunakan untuk menghubungkan masing-masing komponen rangkaian
secara langsung, namun banyak sekolah menggunakan papan sirkuit untuk memasang komponen dan banyak dari
papan sirkuit ini menggunakan konektor pegas, yang terdiri dari potongan logam yang berfungsi sebagai kawat,
dengan komponen lainnya juga terpotong di papan. Papan sirkuit seringkali lebih mudah digunakan karena
berhubungan baik dengan diagram yang kita gambar untuk mewakili sirkuit dan mengurangi kemungkinan kabel
tersangkut. Ada dua cara di mana komponen-komponen suatu rangkaian dapat dihubungkan bersama; secara seri
atau paralel, dengan fokus pada KS1 dan KS2 pada rangkaian seri. Sebelum kita membahas kedua jenis rangkaian
ini, kita perlu memperhatikan dua konsep penting yang sering membingungkan, yaitu arus dan tegangan. Kedua
jenis rangkaian mempengaruhi perilaku arus dan tegangan dengan cara yang berbeda sehingga kita perlu
memahami apa itu tegangan dan arus jika kita ingin memahami bagaimana pengkabelan pada rangkaian
menyebabkan perbedaan ini.
Saat ini
Arus adalah ukuran aliran listrik. Didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui bagian tertentu dari
suatu rangkaian setiap detiknya, sehingga semakin banyak muatan yang mengalir maka semakin besar pula
arusnya. Arus diukur dalam satuan yang disebut amp (kependekan dari ampere; simbol A). Muatan dibawa oleh
elektron dalam kawat sehingga arus berhubungan dengan jumlah elektron yang mengalir per detik. Karena elektron-
elektron dalam kabel dan komponen-komponenlah yang membentuk arus dan karena elektron-elektron ini tidak
digunakan (hanya energi yang dibawanya yang digunakan), ini berarti bahwa arus tidak digunakan dalam rangkaian
(kesalahpahaman umum), maka arus total yang diukur pada salah satu ujung rangkaian sama dengan arus total
pada ujung lainnya. Salah satu warisan dari fakta bahwa sifat arus listrik pada kawat logam tidak sepenuhnya
dipahami ketika listrik pertama kali digunakan dan diujicobakan secara ekstensif pada tahun 1800an, adalah
gagasan tentang arah aliran arus. Gagasan tentang muatan positif dan negatif telah ditetapkan dan asumsi yang
dibuat adalah bahwa dalam rangkaian konvensional, muatan mengalir dari terminal positif ke terminal negatif.
Baru kemudian diketahui bahwa pembawa muatan dalam kawat logam adalah elektron dan elektron ini bersifat
negatif, oleh karena itu muatan dalam kawat logam sebenarnya mengalir dari terminal negatif ke terminal positif.
Akan tetapi, pada saat ini, banyak hukum fisika yang telah ditetapkan mengenai sifat listrik dan hubungannya
dengan magnetisme, sehingga keputusan tampaknya telah diambil untuk mengabaikan anomali yang tampak ini.
Oleh karena itu kita sekarang membicarakan dua gagasan – arus konvensional dan aliran elektron. Arus
konvensional masih berasumsi bahwa arus dalam suatu rangkaian mengalir dari positif ke negatif, padahal
kenyataannya aliran elektron dari negatif ke positif. Banyak siswa, ketika mereka akhirnya menemukan ide ini,
merasa bingung, tetapi ini adalah kekhasan sains yang membuat kita terjebak. Secara kebetulan, dalam beberapa
situasi (misalnya dalam larutan) beberapa pembawa muatan bersifat positif sehingga mengalir dari positif ke negatif.
Karena banyak peraturan yang akan dipelajari siswa di tahun-tahun berikutnya bergantung pada gagasan tersebut
LISTRIK 129
jika aliran arus positif ke negatif maka mungkin yang terbaik adalah tetap berpegang pada gagasan
ini.
Tegangan
Tegangan (diukur dalam volt) adalah ukuran energi yang dibawa oleh listrik.
Sebenarnya ini adalah pengukuran komparatif dan ini tercermin dari nama aslinya yaitu beda
potensial (pd). Beda potensial mengukur perbedaan jumlah energi yang dibawa setiap coulomb
muatan pada titik-titik berbeda dalam rangkaian. Dengan demikian ini menunjukkan berapa banyak
energi yang digunakan (ditransfer ke bentuk lain) oleh komponen rangkaian. Tegangan sel/baterai/
catu daya menunjukkan jumlah energi yang dapat disuplai, sehingga tegangan yang lebih tinggi
menyebabkan muatan memiliki lebih banyak energi dan kadang-kadang kita dapat menganggap
ini sebagai jumlah 'dorongan' arus yang diberikan.
Sirkuit
Rangkaian seri berisi komponen-komponen yang dihubungkan bersama untuk membentuk satu
loop. Dengan demikian, semua muatan mengalir melalui setiap komponen. Ketika komponen
dihubungkan dalam rangkaian paralel , terdapat sejumlah loop, sehingga hanya sebagian muatan
yang melewati setiap loop.
Gambar 12.1a dan 12.1b, menunjukkan dua diagram rangkaian yang terdiri dari tiga lampu,
satu dihubungkan secara seri dan yang lainnya dihubungkan secara paralel. Gambar 12.2a dan
12.2b juga menunjukkan rangkaian ini, namun bagaimana tampilannya dalam praktik jika kabel
yang tepat digunakan untuk membangun rangkaian, bukan papan sirkuit. Setiap bohlam pada
rangkaian menggunakan energi yang disediakan oleh sel untuk menyala dan pada rangkaian seri,
energi harus dibagi antara ketiga bohlam karena semua partikel bermuatan bergerak melalui
ketiga bohlam tersebut. Akan tetapi, dalam rangkaian paralel, masing-masing bohlam mempunyai
koneksi langsung ke sel (hal ini mungkin lebih baik dilihat pada Gambar 12.2b, daripada Gambar
12.1b, karena konvensi gambar diagram rangkaian menyembunyikan gagasan ini. ) artinya masing-
masing muatan hanya harus melewati satu bohlam sehingga energi yang dibawanya tidak harus dibagi-bagi.
Jika kita menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan pada setiap bohlam (yaitu, beda
potensial antara listrik yang masuk ke bohlam dan meninggalkan bohlam)
Gambar 12.1a Diagram rangkaian menunjukkan tiga bohlam secara seri

Gambar 12.1b Diagram rangkaian menunjukkan tiga bola lampu secara paralel
Gambar 12.2a Tiga bola lampu dirangkai secara seri
Gambar 12.2b Tiga bola lampu dirangkai secara paralel

LISTRIK 131
kita akan melihat bahwa dalam rangkaian seri, jumlah tegangan pada setiap bohlam bertambah
hingga tegangan total yang disuplai oleh sel (dalam dunia yang sempurna mereka semua akan memiliki a
sepertiga tegangan sel jika semua lampunya identik), sedangkan dalam keadaan paralel
rangkaian setiap bohlam akan memiliki tegangan yang sama dengan sel. Dari segi arus yang kita perlukan
untuk menganggap setiap bohlam seperti penghalang aliran muatan. Saat bohlam
ditempatkan secara seri, masing-masing elektron harus mengalir melalui ketiga bola lampu, demikian pula
terhambat tiga kali lebih banyak daripada elektron pada rangkaian paralel, yang masing-masingnya adalah
hanya dihalangi oleh satu bohlam. Artinya mengukur arus total pada setiap rangkaian
akan menunjukkan bahwa itu lebih rendah di rangkaian seri. Ide-ide ini dieksplorasi lebih jauh
kemudian; namun, mungkin ada baiknya untuk mempertimbangkan satu gagasan lagi saat ini. Sebagai
hasil dari berapa banyak rangkaian paralel yang digambarkan (dan sering kali dibangun) yang terlihat
satu entitas, namun sebenarnya mereka adalah sejumlah rangkaian yang paralel satu sama lain.
Oleh karena itu, untuk memahami perbedaan antara rangkaian seri dan paralel, hal ini sering kali berguna
untuk menganggap rangkaian paralel sebagai sejumlah rangkaian terpisah, yang ditenagai oleh rangkaian yang sama
sel/baterai/catu daya, sehingga semua bohlam pada rangkaian paralel pada Gambar 12.1b dan
12.2b berperilaku seperti pada tiga sirkuit terpisah yang berisi satu bohlam.
Komponen listrik
Komponen listrik adalah apa yang kita gunakan untuk membangun sirkuit. Ada sejumlah komponen kelistrikan yang
mungkin akan ditemui siswa selama belajar di sekolah
yang paling umum adalah sel, baterai, catu daya, kabel, klip buaya, sakelar,
bohlam, bel, motor, voltmeter, amperemeter, resistor dan dioda (dengan empat yang terakhir
mungkin hanya di luar KS2). Setiap komponen memiliki fungsi di dalam rangkaian (lihat
Tabel 12.1) dan juga akan mempengaruhi cara arus mengalir dan cara energi digunakan
di sirkuit itu. Penting agar anak-anak mendapat kesempatan untuk menggunakan berbagai cara yang berbeda
komponen di sirkuitnya karena seringkali mereka hanya menggunakan bohlam dan
sehingga kehilangan pengalaman berhubungan dengan perangkat ini dan membandingkannya
efek pada sirkuit dengan bohlam.
Tabel 12.1 Fungsi beberapa komponen kelistrikan
Komponen Fungsi
Kabel Menghubungkan komponen bersama-sama
Sel/baterai/catu daya Menyediakan energi untuk 'mendorong' muatan di sekitar sirkuit

Mengalihkan Mengizinkan arus mengalir/menghentikan aliran arus
Bohlam Mengubah energi listrik menjadi energi cahaya
Bel Mengubah energi listrik menjadi energi bunyi
Motor Mengubah energi listrik menjadi energi gerak (kinetik).
Penghambat Mengontrol aliran saat ini
Pengukur amper Mengukur jumlah arus yang mengalir
pengukur tegangan volt
Mengukur perbedaan energi listrik antara dua titik
dalam sebuah sirkuit
Diagram sirkuit
Diagram sirkuit adalah cara sederhana dan jelas untuk merepresentasikan rangkaian listrik. Menggambar rangkaian
dengan cara yang realistis bisa jadi agak membingungkan dan ide diagram rangkaian adalah diagram rangkaian
dapat dengan mudah diikuti untuk menghubungkan suatu rangkaian dengan cepat. Analogi yang baik untuk diagram
sirkuit adalah peta Kereta Bawah Tanah London yang pada awalnya dirancang dengan cara yang sama seperti
diagram sirkuit. Peta Kereta Bawah Tanah London menggunakan garis lurus seperti cara kita menunjukkan kabel,
dan stasiun seperti komponen dengan beberapa garis berpotongan, seperti halnya kabel dalam suatu sirkuit. Ide
peta Kereta Bawah Tanah adalah untuk melihat dengan cepat cara berpindah dari satu stasiun ke stasiun berikutnya
tetapi peta tersebut tidak secara akurat mewakili geografi London, atau jarak antar stasiun. Demikian pula, diagram
rangkaian tidak menunjukkan gambaran realistis tentang rangkaian sebenarnya atau panjang kabel. Sifat abstrak
dari diagram rangkaian kadang-kadang dapat membingungkan siswa dan kecuali mereka diajari cara menggunakan
diagram seperti itu, mereka akan kesulitan menggunakannya ketika membuat suatu rangkaian, atau menggambar
rangkaian yang telah mereka buat, terutama ketika rangkaian tersebut menjadi semakin rumit. lebih rumit. Gambar
12.3 menunjukkan diagram rangkaian sederhana untuk rangkaian seri yang berisi satu bohlam, satu sel, dan
sebuah saklar.
Akan berguna jika siswa menelusuri diagram rangkaian secara fisik dengan jari mereka dalam serangkaian
tahapan, untuk mengetahui cara menghubungkan rangkaian sebenarnya dengan benar.
Jadi pada contoh yang ditunjukkan pada Gambar 12.3, mereka akan melihat bahwa mereka memulai dengan sel/
baterai, kemudian menghubungkan kabel ke sambungan positif sel/baterai; selanjutnya mereka menghubungkan
saklar ke kabel, lalu kabel lain ke sisi lain dari saklar; sebuah bohlam dihubungkan ke ujung kabel ini dan, terakhir,
kabel yang menghubungkan dari sisi lain bohlam ke sel/baterai. Fakta bahwa kita cenderung menggunakan
rangkaian garis tegak lurus di sisi kanan diagram dapat membingungkan karena terlihat seperti tiga kabel pendek
yang disatukan padahal sebenarnya hanya satu. Meskipun pembelajaran tentang rangkaian paralel tidak diwajibkan
sebelum KS3, hal ini terkadang diajarkan kepada beberapa siswa dan membuat rangkaian ini dari diagram juga
bisa jadi rumit, terutama jika tidak menggunakan papan sirkuit.
Gambar 12.3 Diagram sederhana rangkaian seri

LISTRIK 133
Salah satu tip di sini adalah meminta siswa untuk menyusunnya satu per satu, bukan sekaligus; ini sangat berguna
jika voltmeter dipasang ke rangkaian, yang disarankan untuk dibiarkan sampai akhir, ketika rangkaian utama telah
dibangun.
Fitur lain dari diagram rangkaian adalah kita menggunakan sekumpulan simbol umum untuk mewakili setiap
komponen rangkaian. Artinya siapa pun dapat memahami bagaimana rangkaian tersebut dibangun. Gambar 12.4
menunjukkan simbol-simbol rangkaian yang paling umum ditemui siswa ketika mereka pertama kali mulai
menggunakan rangkaian dan beberapa simbol yang mungkin mereka temui nanti.
Yang terakhir, adalah baik untuk membiasakan siswa sejak awal. Oleh karena itu, selain menggunakan
simbol yang benar, mereka juga harus didorong untuk menggunakan penggaris untuk kabel karena ini membantu
kejelasan, dan sebaiknya pensil untuk menggambar sehingga kesalahan dapat dengan mudah dihindarkan. diperbaiki.
Mereka juga harus memastikan bahwa tidak ada celah yang tidak disengaja antara kabel dan komponen – selain
sebagai praktik yang baik, hal ini juga memperkuat gagasan rangkaian lengkap.
Membuat perubahan pada sirkuit
Setelah kita membangun beberapa rangkaian sederhana, maka eksperimen akan memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi bagaimana membuat perubahan pada rangkaian tersebut, dalam hal komponen yang digunakan,
jumlah komponen dan cara mereka terhubung, akan mempengaruhi cara kerja rangkaian tersebut. Namun
sebelum kita memulai diskusi, ini penting dari sudut pandang keamanan
Gambar 12.4 Simbol rangkaian beberapa komponen listrik

Tujuannya agar siswa disadarkan akan potensi bahaya yang terkait dengan penggunaan listrik. Seperti telah
disebutkan, jika seseorang menggunakan sel sebagai sumber listrik maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan,
namun aturan praktis yang baik adalah meminta siswa untuk memeriksa sirkuitnya sebelum menggunakannya, dan
memasang saklar di sirkuit. akan membantu di sini.
Jika paket listrik utama akan digunakan, pemeriksaan ini sangat penting, dan siswa juga harus diperingatkan untuk
tidak membuat rangkaian kecuali diarahkan untuk melakukannya atau disarankan oleh guru bahwa rangkaian
tersebut aman (ini juga bisa menjadi cara yang berguna untuk mengembangkan keterampilan diagram sirkuit karena
mereka terlebih dahulu dapat menggambar sirkuit yang ingin mereka buat).
Semua komponen, bahkan kabel, mempengaruhi cara kerja suatu rangkaian. Untuk mempertimbangkan
mengapa arus listrik mempengaruhi rangkaian dengan cara tersebut, ada gunanya untuk mempertimbangkan
kembali apa itu arus dan gagasan bahwa arus listrik adalah aliran partikel adalah hal yang mendasar dan benar-
benar harus diajarkan kepada siswa. Dengan cara ini mereka akan memiliki model fisik dalam pikiran mereka
tentang apa sebenarnya listrik dan mereka kemudian dapat membicarakannya dengan lebih percaya diri dan
mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut. Semua efek komponen pada rangkaian dapat dijelaskan dalam bentuk
aliran arus dan oleh karena itu siswa harus didorong untuk menggunakan ini, daripada gagasan yang lebih abstrak
tentang 'listrik'.
Switch Titik
awal yang paling sederhana mungkin adalah switch. Arus dalam rangkaian tidak dapat dengan mudah melompati
celah (jika tegangan cukup tinggi maka arus dapat melompati celah kecil, tetapi dengan jenis tegangan yang kita
peroleh dari sel, hal ini tidak akan terjadi).
Oleh karena itu, ketika saklar terbuka maka akan tercipta celah pada rangkaian sehingga elektron tidak dapat
melompatinya. Agar suatu rangkaian dapat berfungsi, diperlukan sambungan positif pada salah satu ujung dan
koreksi negatif pada ujung lainnya, dan jika terjadi putus pada rangkaian berarti salah satu kabel pada sakelar tidak
lagi terpengaruh oleh terminal positif sel. dan kabel lainnya tidak lagi terpengaruh oleh terminal negatif sel, sehingga
arus tidak dapat mengalir. Hal ini mungkin lebih mudah dipahami jika kita melihat rangkaian dalam garis lurus,
bukan sebagai lingkaran (lihat Gambar 12.5).
Menutup sakelar akan membangun kembali koneksi ke sel dan arus dapat mengalir kembali. Hal ini hampir
terjadi seketika, sehingga bohlam apa pun dan sebagainya di sirkuit akan langsung berfungsi. Menyusun sakelar
dengan cara yang berbeda dapat memberikan efek yang beragam dan ini terutama terlihat pada rangkaian paralel.
Dengan dua rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 12.6, saklar pada rangkaian sebelah kiri ditempatkan
sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan semua bohlam menyala sekaligus, namun susunan saklar pada
rangkaian sebelah kanan memungkinkan masing-masing bohlam menyala. untuk dioperasikan secara terpisah.
Catu Daya Sel,

baterai, dan catu daya listrik, sebagaimana telah disebutkan, menyediakan energi untuk 'mendorong' arus melalui
rangkaian. Mereka masing-masing memiliki terminal positif
Gambar 12.5 Tampilan alternatif rangkaian seri sederhana dengan saklar terbuka
LISTRIK 135
Gambar 12.6 Dua susunan saklar yang berbeda dalam rangkaian paralel
dan terminal negatif, yang satu menarik partikel-partikel yang membentuk aliran arus dan yang lainnya
menolaknya. Jika kita meningkatkan tegangan sumber daya ini maka kita meningkatkan gaya tarik-menarik/
menolaknya sehingga elektron 'didorong' lebih keras sehingga bergerak lebih cepat melalui rangkaian.
Karena arus adalah ukuran jumlah muatan yang melewati rangkaian (atau titik dalam rangkaian tersebut)
setiap detik, maka nilainya juga meningkat. Menurunkan tegangan akan menimbulkan efek sebaliknya.
Akibat dari peningkatan arus ini adalah lebih banyak energi yang dapat disuplai ke perangkat-perangkat di
sirkuit sehingga, misalnya, bohlam menjadi lebih terang, bel berbunyi lebih keras, dan motor berputar lebih
cepat.
Namun efek ini mungkin ada batasnya, karena aliran arus juga memanaskan perangkat (begitulah cara kerja
bohlam sebenarnya, dengan panas dari filamen di dalamnya menyebabkannya bersinar) dan pemanasan
yang berlebihan akan merusak perangkat dengan menyebabkan kabel di dalamnya meleleh, sehingga
memutus sirkuit.
Peningkatan tegangan menggunakan sel dicapai dengan menghubungkan lebih banyak sel secara seri.
Ini menggabungkan gaya tarik menarik/menolak (total tegangan menjadi jumlah tegangan masing-masing
sel) untuk meningkatkan aliran arus. Namun, untuk melakukan ini kita harus menghubungkan terminal
positif dari satu sel ke terminal negatif sel lainnya. Jika kita menghubungkan sel-sel sehingga dua terminal
positif atau dua terminal negatif terhubung, maka keduanya akan menghilangkan efek satu sama lain. Dua
sel yang terhubung dengan cara ini akan menyebabkan tidak ada arus yang mengalir dan tiga sel yang
terhubung, dengan salah satunya terhubung dengan cara yang salah, akan berperilaku seperti satu sel, dan
seterusnya.
Kabel
Kabel juga mempengaruhi perilaku suatu rangkaian. Seperti semua komponen lainnya, kabel memanas saat
arus melewatinya. Hal ini disebabkan oleh perlawanan mereka. Resistansi adalah ukuran seberapa besar
suatu konduktor menolak aliran muatan yang melaluinya. Ketika elektron mengalir melalui kawat logam,
mereka akan bertemu dengan atom-atom dalam kawat tersebut dan atom-atom ini bertindak sebagai
penghalang aliran elektron. Elektron akan bertabrakan dengan atom dan berpindah
sebagian energinya, menyebabkan atom bergetar lebih keras dan dengan demikian memanaskan logam itu sendiri.
Pada beberapa logam, efek ini lebih nyata dibandingkan logam lainnya dan dikatakan memiliki resistensi yang lebih
besar. Efek ini tidak dapat dihindari, sehingga semakin banyak kawat dalam suatu rangkaian, semakin besar
hambatannya dan semakin banyak energi yang hilang sebagai panas. Untuk mengurangi efek ini, logam dengan
resistansi rendah digunakan untuk membuat kabel penghubung dalam rangkaian dan, terutama jika arusnya rendah,
(peningkatan arus menyebabkan lebih banyak tumbukan per detik sehingga lebih banyak panas yang hilang)
kehilangan panas karena resistansi adalah dapat diabaikan. Tembaga digunakan untuk sebagian besar kabel karena
memiliki resistansi yang sangat rendah. Namun terkadang, kita secara aktif mendorong efek pemanasan ini dengan
sengaja menggunakan logam dengan resistansi lebih tinggi dan inilah cara kerja perangkat pemanas listrik, seperti
elemen dalam ketel, kompor, atau api listrik. Perangkat pengkabelan dengan cara yang berbeda juga mempengaruhi
resistansi suatu rangkaian, dengan resistansi meningkat ketika kita menghubungkan perangkat secara seri dan
menurun ketika kita menghubungkannya secara paralel. Gagasan ini akan dieksplorasi secara lebih rinci nanti ketika
kita mempertimbangkan bohlam, namun alasan mengapa pengkabelan secara paralel menurunkan resistansi adalah
karena terdapat banyak jalur yang dilalui arus, sehingga lebih banyak muatan dapat mengalir sekaligus. Karena
resistansi adalah ukuran perlawanan terhadap aliran arus, ini berarti bahwa jika kita membandingkan dua rangkaian
dengan suplai tegangan yang sama, namun jika ada arus yang mengalir melaluinya lebih banyak, maka resistansi
tersebut harus lebih rendah. Studi tentang resistansi secara rinci tidak benar-benar ditemui sampai KS4, namun
pemahaman sederhana mengenai hal ini sangat penting jika siswa ingin memahami efek penambahan komponen
pada rangkaian dengan cara tertentu. Resistansi diukur dalam satuan yang disebut ohm (simbol: ÿ) dan ditemukan
dengan mengetahui tegangan dan arus yang mengalir melalui seluruh rangkaian atau bagian dari rangkaian tersebut
kemudian membagi tegangan dengan arus:
Resistansi = tegangan ± arus
Selain bahan pembuatnya, panjang, ketebalan, dan suhu suatu kawat juga penting dalam menentukan besarnya
hambatan yang dimilikinya. Kawat yang panjang menawarkan lebih banyak peluang bagi elektron untuk bertemu
dengan atom yang membatasi alirannya, sehingga akan memiliki hambatan yang lebih tinggi dibandingkan kawat
yang pendek. Kawat yang tebal akan mengandung lebih banyak elektron yang dapat mengalir daripada kawat yang
lebih tipis, sehingga lebih banyak arus yang dapat mengalir melalui kawat yang lebih tebal daripada yang melalui
kawat yang lebih tipis, meskipun kita menggunakan tegangan yang sama (karena setiap elektron dipengaruhi oleh
tegangan secara individual dan independen ). yang lain). Ketika kawat panas, atom-atomnya lebih bergetar, oleh
karena itu lebih besar kemungkinannya bahwa elektron akan menumbuk atom-atom ini dibandingkan atom-atom
dalam kawat yang lebih dingin, oleh karena itu resistansi meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Sebagai
aturan umum, jika arusnya tinggi, maka resistansinya rendah, meskipun ini hanya perbandingan yang adil jika kita
berhadapan dengan rangkaian dengan tegangan yang sama.
Hal terakhir yang patut dipertimbangkan di sini adalah gagasan tentang hubungan pendek (lihat Gambar 12.7).
Ini terjadi ketika loop dalam suatu rangkaian tidak berisi komponen seperti bohlam dan perangkat lainnya.
Karena arus akan mengalir dengan mudah melalui sebagian besar kabel penghubung, membuat bagian dari
rangkaian seperti ini (secara efektif merupakan rangkaian paralel) akan memiliki efek aliran arus yang sangat besar
melalui kabel tunggal dan aliran arus yang jauh lebih berkurang melalui bagian-bagian tersebut. rangkaian yang
berisi perangkat. Akibatnya perangkat-perangkat di bagian lain rangkaian tidak akan berfungsi karena arus yang
rendah dan kabel yang mengalami hubungan arus pendek akan menjadi sangat panas. Oleh karena itu, hal ini
berbahaya karena dapat menyebabkan luka bakar dan kebakaran, sehingga tidak disengaja
LISTRIK 137
Gambar 12.7 Hubungan pendek
arus pendek harus dihindari – alasan bagus lainnya untuk memeriksa sirkuit siswa sebelum
mengizinkan penggunaannya.
Bohlam
Bohlam mungkin merupakan perangkat yang paling umum digunakan untuk mengeksplorasi sifat
rangkaian sederhana dan bagaimana perilakunya. Alasannya adalah karena mereka memberikan
efek visual instan yang mudah dibandingkan secara kualitatif. Di dalam bohlam terdapat kawat yang
sangat tipis, biasanya terbuat dari logam tungsten, yang disebut filamen. Filamen dirancang memiliki
ketahanan yang tinggi sehingga memanas hingga bersinar. Semakin besar arus yang mengalir
melalui bola lampu, semakin banyak energi yang dialirkan ke bola lampu setiap detiknya, sehingga
semakin panas dan semakin terang tampilannya. Jika arus yang mengalir ke bohlam terlalu tinggi
maka akan menjadi cukup panas sehingga kawatnya meleleh dan ini akan menyebabkan bohlam
berhenti bekerja dan menyebabkan putusnya rangkaian pada saat itu. Jika rangkaian tersebut
merupakan rangkaian seri, maka seluruh rangkaian tersebut akan berhenti bekerja karena arusnya
tidak dapat mengalir lagi, tetapi jika merupakan bagian dari rangkaian paralel maka hanya rangkaian
bohlam tersebut saja yang akan menyala. berhenti bekerja dan loop lainnya akan terus bekerja
karena merupakan jalur independen melalui keseluruhan rangkaian. Salah satu cara untuk
meningkatkan aliran arus ke bohlam adalah dengan meningkatkan tegangan yang disuplai ke
rangkaian, sehingga tegangan yang lebih tinggi berarti bohlam menjadi lebih terang. Kecerahan
bohlam juga dipengaruhi oleh komponen lain dalam rangkaian yang mungkin mengambil energi dari
arus. Selain itu, cara penyambungan bohlam (seri atau paralel) akan memengaruhi kecerahannya.
Semua komponen mempunyai sejumlah resistansi yang terkait dengannya dan dalam rangkaian
seri, resistansi total meningkat seiring bertambahnya jumlah bohlam. Artinya, menambahkan lebih
banyak bohlam akan mengurangi aliran arus sehingga setiap bohlam menerima lebih sedikit energi
per detik dan tampak lebih redup. Namun jika kita menyambungkan kembali semua bohlam sehingga
sejajar satu sama lain, maka setiap rangkaian paralel hanya mempunyai hambatan yang terkait
dengan satu bohlam, sehingga arus dapat mengalir lebih cepat melalui setiap loop, lebih banyak
energi yang disuplai ke setiap bohlam per detik dan bohlamnya lebih terang daripada di rangkaian
seri (kecerahannya sama dengan satu bohlam di rangkaian seri). Satu hal yang perlu diperhatikan di
sini adalah kita berbicara tentang penggunaan bohlam yang identik. Jenis bohlam yang berbeda
memiliki resistansi yang berbeda, sehingga kecerahannya akan berbeda dengan voltase yang sama (inilah sebabnya b
bohlam 100W, padahal sama-sama menggunakan 230V). Jadi saat melakukan eksperimen seperti itu, pastikan
semua bohlamnya memiliki jenis yang sama! Mudah-mudahan juga menjadi jelas bahwa dalam rangkaian paralel,
semakin banyak arus total yang disuplai, maka setiap sel yang terhubung ke rangkaian tersebut akan lebih cepat
habis dibandingkan dengan rangkaian seri ekuivalen. Gambar 12.8 mendemonstrasikan ide-ide ini dengan
mempertimbangkan aliran arus pada berbagai bagian rangkaian seri dan paralel (nilai arusnya berubah-ubah,
namun berhubungan satu sama lain dengan tepat).
Dapat dilihat bahwa arusnya sama di semua titik rangkaian seri dan berkurang seiring dengan bertambahnya
jumlah bohlam. Dengan rangkaian paralel, setiap bohlam tambahan menerima arus yang sama dengan bohlam
lainnya, sehingga meningkatkan total aliran arus melalui rangkaian secara keseluruhan. Contoh terakhir menunjukkan
kombinasi rangkaian seri dan paralel, yang menggabungkan ide-ide yang dibahas.
Jika bohlam pada rangkaian seri dilepas, efeknya sama seperti jika bohlam tersebut mempunyai filamen
Gambar 12.8 Aliran arus pada berbagai rangkaian

LISTRIK 139
rusak, yaitu seluruh rangkaian akan berhenti bekerja. Hal ini sama seperti yang terjadi pada lampu pohon
Natal model lama, yang dirangkai secara seri.
Melepaskan (atau kehilangan karena kerusakan) bohlam dari rangkaian paralel tidak berpengaruh pada
bohlam lainnya (kecuali ada lebih dari satu bohlam dalam rangkaian tersebut); mereka terus bekerja dan
memiliki kecerahan yang sama – mereka tidak menjadi lebih terang seperti yang diperkirakan beberapa
orang. Hal ini sama dengan pemasangan kabel di rumah. Menyalakan satu bohlam (atau peralatan lain)
akan menghubungkan rangkaian baru pada rangkaian paralel di sekitar rumah, tanpa memengaruhi bohlam
lainnya. Selain itu, jika kita mematikan lampu, atau bohlam berhenti bekerja, semua bohlam lainnya akan
terus bekerja dengan cara yang sama.
Pada tahap ini juga dimungkinkan untuk mempertimbangkan tegangan yang terkait dengan masing-
masing bohlam dalam suatu rangkaian, meskipun biasanya lapisan detail tambahan ini dapat membingungkan
banyak siswa, terutama jika diperkenalkan pada tahap ini, ketika mereka baru mulai memahami arus. Oleh
karena itu, mungkin lebih bijaksana untuk meninggalkan pengajaran ini pada kesempatan lain, tetapi untuk
kelengkapannya akan dibahas secara singkat. Gambar 12.9 menunjukkan sejumlah rangkaian dengan
pengukuran tegangan untuk setiap bohlam. Apa yang ditunjukkan oleh nilai-nilai ini (walaupun tidak sama)
adalah jumlah energi yang digunakan setiap bola lampu. Untuk memudahkan pemahaman, setiap bohlam
identik, sehingga akan menggunakan energi dari arus dengan cara yang sama.
Apa yang dapat diperhatikan adalah bahwa dalam rangkaian seri setiap bohlam 'menggunakan' porsi
yang sama dari tegangan yang tersedia (tegangannya 'dibagi'), sedangkan dalam rangkaian paralel, setiap
loop 'menggunakan' tegangan yang sama dengan tegangan baterai. ; asumsinya di sini adalah bahwa kabel
tidak menggunakan tegangan apa pun. Sebagian besar siswa dapat mempelajari gagasan ini, namun sulit
menerimanya karena tampaknya bola lampu 'tampaknya tahu' kapan mereka harus 'berbagi' tegangan dan
kapan tidak. Inilah salah satu alasan mengapa tegangan harus dianggap sebagai konsep tingkat yang lebih
tinggi dan studinya hanya bersifat hukum pada tahap-tahap penting selanjutnya. Faktanya adalah mereka
tidak tahu berapa banyak energi yang harus digunakan. Jumlah energi yang mereka gunakan berhubungan
dengan resistensi mereka. Memasang bohlam tambahan secara seri akan mengurangi aliran arus di seluruh
bagian rangkaian tersebut dan dengan demikian jumlah energi yang diterima bohlam dalam periode waktu
tertentu. Karena bohlam identik mempunyai resistansi yang sama, maka bohlam tersebut akan mentransfer
energi listrik dengan kecepatan yang sama satu sama lain sehingga terlihat bahwa bohlam tersebut membagi
energi secara merata. Tambahkan bohlam dengan resistansi yang berbeda dengan yang lain dan jumlah
panasnya sehingga cahaya yang dapat dilepaskan pada arus tersebut berbeda sehingga bersinar lebih
terang atau lebih redup, dan dengan demikian secara efektif menggunakan energi pada laju dan penurunan
tegangan yang berbeda. akan berbeda sesuai dengan itu.
Perangkat lain, seperti motor dan bel akan mempengaruhi rangkaian dengan cara yang mirip dengan
bola lampu, namun mereka mengubah energi yang tersedia menjadi bentuk yang berbeda (misalnya, energi
kinetik untuk motor dan suara untuk bel) meskipun semuanya akan melepaskan sejumlah panas juga.
Namun, beberapa perangkat lain hanya mengizinkan arus mengalir melaluinya dalam satu arah, jadi cara
kita menambahkannya ke rangkaian sangatlah penting. Misalnya, pasang bel di suatu sirkuit dan ini dapat
menghentikan kerja sirkuit jika dihubungkan dengan cara yang salah! Bereksperimen dengan berbagai
komponen yang berbeda dan memvariasikan jumlahnya atau voltase yang diberikan padanya akan
memperkuat efeknya dalam pikiran siswa dan memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan efeknya
dalam situasi di mana mereka tidak mendapat kesempatan untuk benar-benar bereksperimen, misalnya saat
menjawab pertanyaan. di dalam
tes.
Gambar 12.9 Tegangan pada bohlam di berbagai rangkaian
Siswa akan dengan cepat terbiasa membangun sirkuit yang berfungsi. Untuk memperluas kegiatan
ini, izinkan mereka bereksperimen dengan menggunakan berbagai jumlah dan jenis bohlam,
buzzer, kabel, dan baterai.
LISTRIK 141
Banyak peralatan konstruksi sekarang memungkinkan siswa membuat model menggunakan motor, lampu, dan tenaga
sumber.
Kegiatan bagus lainnya adalah membuat baterai dari kentang. Jika Anda mendorong koin tembaga
ke kentang dan menghubungkannya dengan kabel ke multimeter itu akan menunjukkan arus.
Penting untuk menggunakan unit listrik untuk menekankan bahaya listrik utama.
• Baterai menyediakan partikel listrik untuk suatu rangkaian. • Komponen
menghabiskan energi. • Komponen
menggunakan arus listrik. • Baterai
'menampung' listrik. • Semua listrik
berbahaya.
Alat pendeteksi kebohongan menggunakan listrik. Saat berbaring, Anda berkeringat lebih banyak dan ini membuat aliran listrik
menjadi lebih baik.
13
Kekuatan dan gerak
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc4, Strand 2 (KS1: 4.2a–2c, KS2: 4.2a–2e)
Skema Kerja QCA : Unit 1E, 2E, 3E, 4E dan 6E
Gaya dan dampaknya, khususnya dalam hal gerak merupakan salah satu landasan kajian
ilmiah, dengan gaya yang disorot sebagai salah satu tema utama Kerangka Nasional untuk
Ilmu Pengetahuan. Kajian pada KS1 terutama melihat pada gerak dan sebab gerak, sedangkan
pada KS2 dikembangkan dengan memperhatikan contoh-contoh gaya yang spesifik, mengukur
gaya-gaya dan mempertimbangkan arah gaya.
Program studi Kurikulum Nasional menyatakan bahwa pada KS1 siswa hendaknya
diajarkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan gerak benda-benda yang familiar; bahwa
baik dorongan maupun tarikan merupakan contoh gaya; dan menyadari bahwa ketika segala
sesuatunya menjadi lebih cepat, lebih lambat, atau berubah arah, pasti ada penyebabnya.
Pada KS2 siswa hendaknya diajarkan melalui konsep jenis-jenis gaya, tentang gaya tarik-
menarik dan tolak-menolak antar magnet, serta tentang gaya tarik-menarik antara magnet dan
bahan magnet; bahwa benda-benda tertarik ke bawah karena adanya gaya tarik gravitasi
antara benda tersebut dan bumi; tentang gesekan, termasuk hambatan udara, sebagai gaya
yang memperlambat benda bergerak dan dapat menghalangi benda untuk mulai bergerak;
bahwa ketika benda didorong atau ditarik, dapat dirasakan adanya tarikan atau dorongan yang
berlawanan; dan bagaimana mengukur kekuatan dan mengidentifikasi arah tindakannya.
Apa itu kekuatan?
Kata 'gaya', seperti banyak kata yang berhubungan dengan konsep-konsep dalam ilmu fisika,
sulit untuk didefinisikan dengan mudah. Meskipun kita dapat merasakan pengaruh gaya,
terkadang gaya tersebut bertindak dalam situasi yang tidak kita sadari. Ada juga banyak jenis
gaya dan apa yang dapat kita katakan tentang semua gaya tersebut adalah bahwa gaya
mempengaruhi pergerakan benda, dari partikel subatom terkecil hingga benda besar seperti bintang. Terkait
GAYA DAN GERAK 143
Idenya juga adalah bahwa gaya (melalui pergerakan partikel) dapat mempengaruhi bentuk benda (hal ini
telah dibahas dalam Bab 10, 'Perubahan bahan'). Gagasan penting lainnya adalah bahwa gaya-gaya bekerja
secara berpasangan; misalnya, jika kita mempertimbangkan gaya gravitasi antara seseorang dan Bumi,
maka Bumi tidak hanya memberikan gaya tarik-menarik pada orang tersebut, orang tersebut juga
memberikan gaya tarik-menarik pada Bumi. Kebanyakan pengenalan umum tentang gaya cenderung
berfokus pada apa yang dapat dilakukan gaya dalam kaitannya dengan pergerakan dan perubahan bentuk
serta mempertimbangkan gaya dalam hal gaya dorong dan gaya tarik . Banyak kekuatan yang dapat
dijelaskan dengan cara ini, namun terkadang lebih sulit; misalnya, gaya apa yang terlibat dalam
memperlambat mobil atau sepeda dengan mengerem? Meskipun demikian, gagasan tentang dorongan dan
tarikan sebagai pendahuluan memang membantu siswa untuk mulai mengapresiasi efek apa yang dapat
ditimbulkan oleh gaya terhadap suatu benda dan bahwa gaya tersebut diterapkan dalam arah tertentu,
dengan besaran tertentu.
Menggambarkan gerak
Cara para ilmuwan menggambarkan gerak adalah dalam hal kecepatan, kecepatan, dan percepatan.
Kecepatan dan kecepatan pada dasarnya sama, hanya saja kecepatan juga memperhitungkan arah gerak.
Kecepatan dan kecepatan mengukur jarak yang ditempuh suatu benda bergerak dalam waktu tertentu
(dengan kecepatan yaitu jarak dalam arah tertentu). Pada kenyataannya, angka ini biasanya berupa rata-
rata, misalnya dalam perjalanan dengan mobil, kecepatannya akan bervariasi selama perjalanan tersebut.
Satuan standar untuk jarak adalah meter dan untuk waktu adalah sekon. Untuk menghitung kecepatan, jarak
yang ditempuh dibagi dengan waktu yang dibutuhkan:
kecepatan = jarak ± waktu
Ini memberi kita kecepatan dalam meter per detik (m/s), sehingga memberi tahu kita seberapa jauh benda
akan bergerak setiap detik.
Percepatan adalah ukuran laju perubahan kecepatan (atau lebih tepatnya kecepatan), dengan kata
lain, seberapa cepat perubahan kecepatan. Hal ini ditemukan dengan mempertimbangkan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk mengubah kecepatan dari satu nilai ke nilai berikutnya. Ini dihitung sebagai berikut:
percepatan = perubahan kecepatan waktu
atau
percepatan = (kecepatan akhir ÿ kecepatan awal) ± waktu
Ini memberi kita pengukuran percepatan dalam meter per detik2 – dengan kata lain, meter per detik per
detik, sehingga memberi tahu kita seberapa besar perubahan kecepatan setiap detik. Jika nilainya negatif
maka ini menunjukkan bahwa benda tersebut melambat atau melambat. Pengetahuan tentang ide-ide ini
akan membantu ketika kita mempertimbangkan bagaimana gaya mempengaruhi pergerakan benda.
Gerakan dan gaya: hukum Newton
Salah satu karya paling penting dalam sains adalah karya Isaac Newton tentang gaya dan pengaruhnya terhadap
gerak. Meskipun di tahun-tahun berikutnya ditemukan bahwa hukum geraknya tidak berlaku pada tingkat atom dan
subatom, dalam sebagian besar pengalaman kita sehari-hari tentang gaya dan gerak, hukum tersebut masih
berlaku. Newton menyaring banyak gagasan dari karya ilmuwan sebelumnya dan gagasan imajinatifnya menjadi
tiga gagasan dasar yang menggambarkan bagaimana gaya bekerja. Untuk memahami hal ini, ia juga harus
mempertimbangkan gaya-gaya yang tidak langsung terlihat, seperti gesekan.
Hukum pertamanya pada dasarnya mengatakan bahwa suatu benda akan terus bergerak selamanya dengan
kecepatan dan arah yang tetap, kecuali jika benda tersebut mengalami gaya lain. Gagasan tentang perubahan arah
nampaknya cukup jelas karena jika kita mendorong suatu benda yang sudah bergerak ke arah lain dari arah
geraknya, maka arah geraknya akan berubah (misalnya saat bermain tenis). Gagasan tentang kecepatan konstan
kurang intuitif dan lebih jelas jika kita mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, ketika suatu benda diam, ia
mempunyai kecepatan, tetapi kecepatannya nol. Selanjutnya kita harus memikirkan gaya-gaya yang tidak dapat kita
lihat, misalnya gesekan, yang hanya muncul ketika benda bergerak atau mencoba bergerak, dan cenderung
memperlambat benda – 'gaya lain yang bekerja pada benda'. Kita juga perlu mengetahui dengan jelas kapan suatu
gaya bekerja pada sesuatu. Kesalahpahaman yang umum melibatkan gaya yang terlibat dalam pelemparan suatu
benda seperti bola. Suatu gaya diberikan oleh lengan orang yang melempar bola, tetapi bola hanya mengalami
gaya tersebut sebelum dilepaskan. Setelah lepas dari tangan pelempar, ia bergerak karena gaya tersebut tetapi
tidak lagi mengalami gaya tersebut. Gaya-gaya seperti ini biasa disebut gaya kontak karena gaya tersebut hanya
dirasakan ketika benda bersentuhan dengan benda yang memberikan gaya tersebut (gaya gesek juga merupakan
gaya kontak). Gaya seperti gaya magnet dan gaya gravitasi dapat bekerja pada benda tanpa bersentuhan sehingga
bukan gaya kontak dan sering disebut gaya medan . Terakhir, kita harus mempertimbangkan gagasan tentang gaya
seimbang dan tidak seimbang . Benda Newton yang bergerak dengan kelajuan tetap dan arah tetap mungkin
mempunyai gaya-gaya yang bekerja padanya (pada kenyataannya selalu demikian), tetapi gaya-gaya tersebut
seimbang. Gambar 13.1 mari kita lihat lebih detail.
Jika kita menganggap sebuah kotak diam di permukaan tanah maka kotak tersebut akan mengalami gaya
gravitasi yang menariknya ke arah tanah dan tanah juga akan terdorong ke atas (kotak tersebut mendorong tanah
karena gaya gravitasi, sehingga tanah terdorong ke belakang – ingat , gaya bekerja berpasangan). Karena kotak
tidak bergerak, maka besar gaya ke atas dan ke bawah harus sama besar, sehingga keduanya seimbang dan kotak
tidak bergerak.
Jika kotak berada pada kemiringan yang landai, gaya lain yang ikut berperan, yaitu gesekan. Gaya ke atas dari
tanah hanya dirasakan sepenuhnya pada sudut tegak lurus terhadap tanah, sehingga kemiringan menyebabkan
kotak mulai mengalami gaya ke atas yang lebih kecil sehingga tidak sepenuhnya menyeimbangkan gaya gravitasi.
Gaya-gaya yang tidak seimbang ini akan memungkinkan kotak untuk mulai bergerak menuruni lereng, namun ketika
mencoba melakukannya, gaya gesek akan segera ditemui, yang jika cukup besar akan menggantikan gaya ke atas
yang 'hilang' untuk menjaga gaya-gaya pada kotak tetap seimbang. . Jika kemiringan menjadi lebih besar maka
gaya ke atas akan semakin kecil untuk mencegah kotak tergelincir dan akhirnya gesekan pun tidak dapat
memberikan gaya yang cukup besar untuk menjaga keseimbangan kotak dan kotak akan mulai meluncur. Hal ini
membawa kita pada kesalahpahaman lain, yaitu bahwa gaya-gaya seimbang hanya muncul ketika suatu benda
diam,
GAYA DAN GERAK 145
Gambar 13.1 Melihat beberapa kekuatan yang seimbang dan tidak seimbang
yang tidak benar. Ketika suatu benda bergerak dengan kelajuan tetap (ingat benda diam dapat dianggap
mempunyai kelajuan konstan nol), benda tersebut juga mempunyai gaya-gaya yang seimbang, jika tidak seimbang
maka benda akan mulai bertambah cepat atau pelan - pelan.
Jadi, gaya yang seimbang berarti benda yang sudah diam akan tetap diam dan benda yang sudah bergerak
akan tetap pada kecepatan konstan. Namun gaya yang tidak seimbang akan menyebabkan kecepatan atau arah
gerak (atau keduanya) suatu benda berubah.
Hal ini membawa kita dengan baik pada hukum kedua Newton tentang gerak. Hal ini dapat diringkas dengan dua
pernyataan dasar. Semakin besar gaya yang diberikan pada suatu benda maka semakin cepat kecepatannya
berubah dan semakin berat suatu benda maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk mengubah kecepatannya.
Untungnya bagi kami sebagai guru, hal ini tampaknya sepenuhnya logis bagi siswa. Hukum kedua Newton diringkas
dengan hubungan matematis yang menghubungkan gaya yang bekerja pada suatu benda, massa benda tersebut,
dan percepatannya:
gaya = massa × percepatan (F = ma)

Percepatan, laju perubahan kecepatan, dapat berarti mempercepat atau memperlambat (deselerasi) karena gaya
yang bekerja searah dengan gerak akan mempercepat suatu benda dan gaya yang bekerja dalam arah yang
berlawanan dengan arah gerak akan memperlambat benda tersebut. . Namun perlu dicatat bahwa percepatan ini
hanya akan terjadi ketika gaya sedang diberikan; jika ini berhenti, benda akan terus melaju dengan kecepatan yang
dicapai ketika gaya dihilangkan, kecuali jika benda tersebut mengalami gaya lain. Massa merupakan salah satu
kata yang sering kali mendatangkan permasalahan dalam proses belajar mengajar. Massa diukur dalam kilogram
dan sering dikacaukan dengan berat. Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung suatu benda,
sedangkan berat sebenarnya adalah gaya yang diakibatkan oleh gaya gravitasi pada benda tersebut. Oleh karena
itu, berat diukur dalam newton (satuan gaya) dan konflik muncul dari penggunaan kata berat sehari-hari. Untuk
memahami hal ini dengan lebih baik, kita dapat mempertimbangkan sebuah objek di Bumi dan objek yang sama di
Bulan. Pengaruh gravitasi bumi berarti bahwa setiap kilogram massa di bumi merasakan gaya akibat gravitasi
sekitar 10 newton. Namun di Bulan, gaya gravitasi jauh lebih kecil (alasannya akan dibahas nanti di bagian gaya
gravitasi) dan setiap kilogram akan merasakan gaya sekitar 1,67 newton. Jadi sebuah benda bermassa 100 kg di
Bumi mempunyai berat 1000 newton, tetapi benda yang sama di Bulan akan tetap mempunyai massa 100 kg, tetapi
beratnya sekitar 167
newton.
Hukum ketiga Newton tentang gerak menyatakan bahwa terhadap setiap aksi selalu ada reaksi yang sama
besar dan berlawanan arah. Ini menggambarkan gagasan kekuatan yang bekerja berpasangan . Maksudnya adalah
bila suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda kedua akan mengerjakan gaya balik pada benda
pertama yang sama besarnya, tetapi arahnya berlawanan. Hal ini ditemui ketika mempertimbangkan kotak pada
permukaan datar tadi. Kotak tersebut memberikan gaya pada tanah di bawahnya dan partikel-partikel di dalam
tanah mendorong balik secara seimbang. Gagasan ini menjelaskan mengapa, ketika kita menarik sebuah karet
gelang, karet tersebut akan tertarik ke belakang (semakin keras kita menariknya, semakin keras pula ia menariknya
kembali), mengapa ketika kita mendorong sesuatu di tanah kita merasakan benda itu terdorong ke belakang,
mengapa roket lepas landas dengan mengeluarkan gas panas ke bawah dan mengapa senjata mundur ke belakang
ketika peluru ditembakkan ke depan.
Gaya-gaya yang perlu diketahui siswa antara lain gaya kontak yang telah kami sebutkan dan dua gaya medan
yaitu gaya magnet dan gaya gravitasi. Yang berhubungan dengan gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh
muatan listrik, dan pengetahuan tentang gaya ini akan membantu dalam pemahaman tentang listrik. Semua hal
tentu saja dapat menyebabkan gerakan dan perubahan gerakan, dan anak-anak harus diberi kesempatan untuk
mengidentifikasi dan bereksperimen dengan berbagai kekuatan yang berbeda untuk mendapatkan pengalaman
mengenai dampaknya terhadap gerakan. Mereka harus mempertimbangkan gaya apa yang menyebabkan
perubahan yang kita lihat dalam situasi sehari-hari seperti kendaraan, benda jatuh, benda terapung, pegas dan
karet gelang serta benda-benda di tata surya seperti Bumi dan Bulan.
Gaya magnetis
Sebagian besar teori magnetisme telah dibahas dalam Bab 9, 'Pengelompokan dan pengklasifikasian bahan'. Bahan
magnetik sebenarnya jumlahnya cukup sedikit. Dalam pengertian ini secara teknis kita berbicara tentang sejenis
magnetisme yang disebut feromagnetisme (ferro yang berkaitan dengan besi). Hanya ada tiga unsur magnet:
logam besi, kobalt, dan nikel. Paduan logam-logam ini (paduan yang merupakan campuran logam) seperti baja (an
GAYA DAN GERAK 147
paduan besi) juga akan bersifat magnetis. Magnet permanen tersedia dalam berbagai bentuk, tetapi magnet
yang paling umum digunakan di kelas adalah magnet batang. Ujung-ujung magnet batang disebut kutub,
yang satu sebagai kutub utara dan yang lainnya sebagai kutub selatan, dan medan magnet di sekitar
magnet batang (lihat Gambar 13.2) sedemikian rupa sehingga bagian magnet inilah yang tampaknya
memiliki kekuatan terbesar. efeknya (ini sebenarnya tidak benar karena memotong magnet menjadi dua
akan menghasilkan dua magnet baru, masing-masing dengan kutub utara atau selatan yang awalnya
berada di tengah-tengah magnet yang lebih besar). Bentuk medan dapat ditunjukkan dengan menaburkan
serbuk besi di sekitar magnet dan mengaduknya secara perlahan (Anda dapat membeli serbuk besi dalam
wadah plastik untuk mengamati efek ini dengan lebih rapi). Pengajuan besi diatur di sekitar magnet dengan
cara yang sangat khusus yang mencerminkan bentuk medan di sekitar magnet. Hal ini dapat dieksplorasi
lebih lanjut dengan menggunakan kompas plot kecil untuk menunjukkan garis-garis gaya individual di sekitar
magnet. Panah pada Gambar 13.2 menunjukkan arah jarum yang menunjuk ke utara pada posisi tersebut.
Jika dua magnet didekatkan maka medan magnetnya akan saling berinteraksi sehingga menimbulkan
gaya tarik-menarik dan tolak-menolak satu sama lain. Jika dua kutub utara dan dua kutub selatan didekatkan
maka gaya resultan yang dihasilkan adalah gaya tolak menolak dan jika magnet bebas bergerak (misalnya
jika digantung atau berada pada permukaan dengan gesekan rendah) maka magnet akan bergerak
menjauh. Gaya resultan ketika dua kutub yang berlawanan disatukan merupakan gaya tarik-menarik dan
magnet akan bergerak bersama dan, jika dibiarkan, akan 'menempel' satu sama lain.
Benda yang terbuat dari bahan yang bersifat magnetis, tetapi tidak bersifat magnetis juga akan
dipengaruhi oleh medan magnet suatu magnet. Namun kita hanya akan melihat kekuatan tarik-menarik. Hal
ini disebabkan karena magnet menimbulkan sifat kemagnetan sementara (disebut magnet terinduksi) pada
suatu benda sedemikian rupa sehingga kutub utara magnet akan memagnetisasi benda tersebut untuk
sementara waktu sehingga kutub selatan menghadap ke benda tersebut, begitu pula sebaliknya dengan
kutub selatan. kutub magnet. Efeknya adalah kami hanya dapat menunjukkan apakah suatu material memang demikian
Gambar 13.2 Medan di sekitar magnet batang

bersifat magnetis karena daya tarik; magnet itu sendiri harus mampu menunjukkan gaya tarik-menarik dan tolak-
menolak. Benda yang dikeluarkan dari magnet akan kehilangan sifat magnetnya, apalagi jika benda tersebut terbuat
dari bahan magnet lunak seperti besi. Bahan magnet lunak memperoleh dan kehilangan daya tariknya dengan
mudah. Bahan bermagnet keras (seperti baja) lebih sulit untuk dimagnetisasi tetapi juga lebih sulit kehilangan sifat
magnetnya, oleh karena itu penjepit kertas baja mungkin masih mempertahankan sebagian sifat magnet yang
diinduksinya untuk sementara waktu setelah dikeluarkan dari magnet.
Semakin kuat medan di sekitar magnet, semakin besar pula gaya yang dapat diberikan pada magnet atau
benda magnet lain. Selain itu, kekuatan medan semakin melemah seiring dengan bertambahnya jarak. Medan itu
sendiri dapat menembus materi sehingga dapat mengerahkan kekuatannya melalui materi lain. Hal ini jelas terjadi
melalui udara tetapi juga melalui gas, cairan dan padatan lainnya. Hal ini penting dan dapat diselidiki dengan
cukup efektif. Fakta bahwa magnetisme memiliki sifat ini juga berarti bahwa ia menambah misteri dalam
pembelajarannya dan anak-anak cenderung terpesona olehnya, yang merupakan sesuatu yang dapat dieksploitasi.
Magnet dan efeknya dapat diperkenalkan ke dalam pembelajaran di kelas melalui banyak cara yang imajinatif dan
seringkali cukup sederhana, seperti gerakan misterius klip kertas pada suatu permukaan.
Gaya gravitasi
Gravitasi, gaya medan lainnya, bekerja dengan cara yang mirip dengan magnetisme, hanya saja ia hanya
menghasilkan gaya tarik menarik. Memang benar, kesamaan ini terkadang berguna ketika menjelaskan efek
gravitasi, asalkan siswa tidak berpikir bahwa keduanya merupakan gaya yang sama. Seiring berjalannya gaya,
gravitasi sebenarnya hanyalah gaya yang sangat lemah (dibutuhkan gaya yang jauh lebih besar untuk memisahkan
dua magnet, dibandingkan untuk melompat ke atas), namun gaya tersebut dapat bekerja dalam jarak yang sangat
jauh, dan di sinilah letak pentingnya gaya tersebut di alam semesta. Salah satu hal pertama yang dipelajari banyak
anak tentang gaya adalah bahwa benda jatuh ke bawah karena gravitasi. Hal ini tampaknya merupakan pengamatan
sehari-hari yang cukup masuk akal, tetapi ada kekurangannya. Pertama, gagasan tentang jatuh mengandaikan
bahwa hal ini merupakan tindakan pasif, sedangkan ada gaya yang terlibat (OK, jadi gravitasi disebutkan sebagai
penyebabnya). Kedua, pengertian ke bawah. Jalan mana yang turun tergantung pada sudut pandang Anda. Jatuh
di Inggris mungkin terlihat sama dengan turun di Australia, namun arah pergerakan benda saat 'jatuh' di Inggris
sangat berbeda dengan arah pergerakannya di Australia, India, atau Jamaika!
Sayangnya Kurikulum Nasional menggunakan kata tersebut ke bawah. Kita dapat memperbaikinya dengan
mengatakan bahwa benda yang jatuh sebenarnya tertarik ke arah Bumi karena adanya gravitasi, gravitasi merupakan
gaya tarik menarik antara benda dan Bumi. Gagasan tentang Bumi yang menarik/menarik benda merupakan dasar
pemahaman yang lebih luas tentang gravitasi dan cara kerjanya. Kita telah menyebutkan karya Newton tentang
gerak, dan yang tercakup dalam gagasan ini adalah gaya gravitasi. Salah satu momen jenius terbesar yang dimiliki
Newton adalah menyadari bahwa gaya yang membuat benda jatuh sama dengan gaya yang membuat Bulan tetap
mengorbit mengelilingi Bumi dan planet-planet tetap mengorbit mengelilingi Matahari. Yang dikatakan Newton
adalah semua benda memberikan gaya gravitasi pada benda lain. Biasanya gaya-gaya ini terlalu lemah untuk
dideteksi, namun bila Anda memiliki benda dengan massa yang sangat besar, seperti Bumi, gaya ini menjadi sangat
kuat. Oleh karena itu, besarnya gaya gravitasi antara dua benda bergantung pada massa kedua benda (karena
keduanya mengerahkan gaya gravitasi satu sama lain). Ini berarti bahwa kekuatan
GAYA DAN GERAK 149
gravitasi bumi, katakanlah, pada benda bermassa 10 kg adalah sepuluh kali gaya yang dikerjakan pada
benda bermassa 1 kg, maka benda bermassa 10 kg tersebut ditarik ke arah bumi dengan gaya sepuluh
kali lipat dan lebih besar sulit untuk diambil. Gaya yang diberikan Bumi pada benda adalah berat, yang
telah dibahas sebelumnya. Hal lain yang menentukan kekuatan gaya gravitasi ini adalah jarak antara
kedua benda: semakin jauh jaraknya, semakin lemah gaya tersebut (seperti magnet). Jadi seseorang
yang berada di puncak Everest akan merasakan gaya gravitasi yang lebih kecil dibandingkan saat
berada di bawah, sehingga beratnya akan lebih ringan. Dalam contoh terakhir ini, tentu saja, perbedaan
beratnya akan kecil (saya pikir semua orang mungkin akan kehilangan berat badan saat mendaki
Everest), namun dalam kedua kasus tersebut, orang tersebut masih berada di Bumi, jadi mengapa dia
merasakan lebih sedikit tenaga pada bebannya. gunung. Sebab, jarak dari pusat bendalah yang
menentukan, jadi dalam hal ini jarak dari pusat bumi.
Salah satu karya utama Newton adalah karya Galileo yang, antara lain, mempelajari benda jatuh.
Pada masa Galileo, teori benda jatuh yang diterima adalah teori yang dikemukakan oleh filsuf Yunani
Aristoteles, yang menyatakan bahwa benda berat jatuh lebih cepat daripada benda ringan. Hal ini
nampaknya sepenuhnya logis namun Galileo tidak yakin, dan diduga melakukan eksperimen dari puncak
menara miring Pisa dengan bola meriam untuk menguji teorinya. Dalam banyak kasus, bola yang lebih
berat memang menyentuh tanah sedikit lebih dulu daripada bola yang lebih ringan, namun tidak cukup
bagi Galileo untuk yakin bahwa ia salah. Dia menyadari bahwa udara menghalangi eksperimennya
karena menghasilkan gaya tersendiri (yang sekarang kita sebut hambatan udara) yang memengaruhi
hasil eksperimennya.
Ini sering menjadi masalah dalam hubungan fisik, di dunia nyata ada kekuatan lain yang mengganggu
konsentrasi kita. Dia akhirnya menyelesaikan masalah ini dengan membangun lereng dengan gesekan
rendah yang diatur pada suatu sudut agar efek hambatan udara dapat diabaikan dan bola-bola dengan
massa berbeda semuanya bergerak menuruni lereng dengan kecepatan yang sama.
Memang benar, hal ini dibenarkan oleh astronot David Scott yang terkenal menjatuhkan palu dan bulu
ke permukaan Bulan pada akhir misi Apollo 15 – keduanya jatuh ke tanah pada saat yang bersamaan
karena tidak ada atmosfer dan oleh karena itu tidak ada atmosfer. hambatan udara di Bulan. Hambatan
udara merupakan gaya gesek yang mempunyai efek memperlambat suatu benda yang bergerak dan
akan dibahas lebih rinci nanti. Sederhananya, ketika suatu benda jatuh, semakin ringan benda tersebut,
maka semakin besar pula pengaruh hambatan udaranya secara proporsional, sehingga benda tersebut
cenderung jatuh lebih lambat dibandingkan benda yang lebih berat. Selain itu, bentuk suatu benda juga
mempengaruhi hambatan udaranya, yang selanjutnya menjelaskan mengapa palu akan menghantam
tanah lebih cepat dibandingkan bulu di bumi. Newton-lah yang benar-benar menjelaskan mengapa
gagasan Galileo benar, dan untuk melihatnya sendiri akan membantu jika kita tidak menganggap benda
jatuh tetapi ditarik ke arah Bumi. Mungkin juga membantu jika kita mengambil langkah mundur dari dunia
dan melihat gagasan ini dari luar angkasa seperti pada Gambar 13.3.
Agar suatu benda bisa ‘jatuh’, ia harus ditarik ke permukaan bumi secara gravitasi. Pentingnya
fakta ini, bahwa gravitasi memberikan gaya, mungkin dapat dipahami dengan baik oleh kita yang tinggal
di belahan bumi utara dengan melihat penghuni belahan bumi selatan pada Gambar 13.3. Jika orang
tersebut menjatuhkan benda berat, menurut Galileo, ia seharusnya jatuh secepat benda ringan; dengan
kata lain, mereka akan berakselerasi dengan kecepatan yang sama. Namun, benda yang lebih berat,
menurut Newton, seharusnya mendapat gaya gravitasi yang lebih besar, lalu mengapa benda itu tidak
bergerak lebih cepat? Hukum kedua Newton tentang gerak mengatakan bahwa jika ada gaya yang lebih
besar pada suatu benda, maka benda tersebut akan mengalami percepatan lebih cepat, namun hukum keduanya
Gambar 13.3 Pengaruh gravitasi terhadap benda jatuh
juga menyatakan bahwa benda yang lebih berat memerlukan gaya yang lebih besar untuk mempercepatnya dibandingkan benda yang lebih ringan.
Misalnya, jika benda berat dua kali massa benda lebih ringan, maka benda itu mungkin mempunyai
gaya gravitasi dua kali lebih besar daripada benda yang lebih ringan, tetapi benda tersebut memerlukan
gaya dua kali lebih besar untuk mempercepatnya secepat benda yang lebih ringan, maka keduanya
,
mengalami percepatan. pada tingkat yang sama. Laju percepatan di Bumi hampir 10 m/s2 sehingga
setiap 10 detik kecepatan suatu benda akan bertambah 10 m/s. Nilai ini dikenal sebagai g, percepatan
gravitasi, dan menjelaskan mengapa gaya gravitasi pada suatu benda (beratnya) hampir sepuluh kali
massanya. Menggunakan persamaan Newton:
gaya = massa × percepatan
jika gaya disini adalah gaya gravitasi (yaitu berat), maka massa adalah massa suatu benda di bumi
dalam kilogram dan percepatannya adalah percepatan yang disebabkan oleh
gravitasi bumi (atau g), maka:
berat = massa × g
dan, karena g adalah 10 m/s2 :
berat = massa × 10
GAYA DAN GERAK 151
Ketika Scott melakukan eksperimennya di Bulan (rekaman videonya tersedia di situs NASA,
www.nasa.gov/), bulu tersebut rontok jauh lebih cepat dibandingkan di Bumi, yang menunjukkan bahwa
hambatan udara lebih sedikit. dan palu jatuh lebih lambat, menunjukkan bahwa gravitasi lebih kecil. Hal
ini karena Bulan memberikan gaya gravitasi yang lebih lemah dibandingkan Bumi. Ada kesalahpahaman
umum bahwa tidak ada gravitasi di permukaan Bulan. Tentu saja, seperti semua benda, ia mengerahkan
gaya gravitasinya sendiri, tetapi karena Bulan mempunyai massa sekitar seperenam massa Bumi, maka
ia hanya mengerahkan gaya gravitasi seperenam dari massa Bumi. bumi. Oleh karena itu, palu tersebut
tidak ditarik sekeras yang terjadi di Bumi dan percepatannya lebih lambat.
Telah dikatakan sebelumnya bahwa selain menyebabkan benda jatuh bergerak menuju permukaan
bumi, gravitasi juga membuat Bulan tetap mengorbit mengelilingi Bumi dan planet-planet tetap mengorbit
mengelilingi Matahari. Memang benar, terdapat gaya gravitasi di antara semua bintang (dan objek lain)
di galaksi kita, Bima Sakti, dan di antara semua galaksi di alam semesta. Oleh karena itu gravitasi dapat
dikatakan menyatukan alam semesta. Newton menyadari bahwa jika gaya yang menarik benda ke tanah
dapat meluas cukup jauh dari permukaan bumi maka hal tersebut dapat mempengaruhi pergerakan
benda lain seperti Bulan, sehingga menjaganya tetap berada pada orbit mengelilingi Bumi. Semua benda
di tata surya dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat besar (Matahari mengandung lebih
dari 99 persen massa tata surya, itulah sebabnya gaya ini begitu besar), namun ketika suatu benda
berada cukup dekat dengan benda berat lainnya akan lebih terpengaruh oleh gravitasinya, itulah
sebabnya Bulan mengorbit Bumi daripada mengorbit Matahari secara langsung. Selain itu, gravitasi
adalah gaya yang bertanggung jawab atas pembentukan tata surya dan benda-benda lain di luarnya,
karena gaya gravitasi antara partikel gas dan debulah yang mengelompokkannya menjadi potongan-
potongan materi yang pada akhirnya akan menjadi bintang, planet. , bulan, dan sebagainya.
Gaya gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang cenderung melawan gerakan. Mereka adalah gaya kontak dan hanya
muncul ketika ada gerakan, atau upaya gerakan, dari setidaknya salah satu benda yang bersentuhan.
Gaya gesekan ditemukan dalam berbagai situasi, ada yang kita anggap berguna, ada pula yang kita
anggap mengganggu. Gesekan itulah yang membuat sepatu kita mencengkram lantai sehingga kita bisa
berjalan, demikian pula gesekanlah yang menyebabkan sol sepatu itu aus; amplas berguna karena
permukaannya yang memiliki gesekan tinggi akan merusak benda. Mari kita perhatikan terlebih dahulu
gesekan antara permukaan benda padat. Semua permukaan, betapapun halusnya permukaan tersebut,
mempunyai tingkat kekasaran tertentu. Pada beberapa permukaan hal ini terlihat jelas (seperti permukaan
amplas), pada permukaan lainnya (seperti kaca) kurang jelas. Hal ini karena permukaan kaca yang
'kasar' mempunyai skala yang sangat kecil sehingga kita tidak dapat melihat atau merasakannya. Ketika
permukaan suatu benda bergerak di atas benda lain, maka 'benturan' pada permukaan itulah yang
menyebabkan gesekan sehingga menyulitkan satu permukaan untuk meluncur di atas permukaan lainnya
(lihat Gambar 13.4).
Semakin besar dan semakin banyak gundukan yang ada, semakin besar jumlah gesekan yang
dihasilkan, sedangkan permukaan dengan gesekan rendah mempunyai gundukan yang semakin sedikit.
Gesekan berguna dalam situasi di mana Anda ingin satu permukaan mencengkeram permukaan lainnya,
misalnya saat rem mobil atau sepeda atau saat panjat tebing. Besarnya gesekan dapat ditingkatkan sebesar
Gambar 13.4 Bagaimana gesekan timbul pada dua permukaan
sengaja membuat permukaan menjadi kasar dan terlebih lagi dengan menggunakan proyeksi seperti paku pada
sepatu lari dan kancing sepatu sepak bola.
Dalam situasi di mana gesekan merupakan suatu masalah, maka dimungkinkan untuk menguranginya dengan
berbagai cara. Salah satu caranya adalah dengan memoles permukaan agar halus dengan menghilangkan sebagian
tonjolan pada permukaan atau mengisi sebagian celah di antara permukaan dengan sesuatu seperti lilin. Cara
terakhir adalah cara kerja pelumasan. Minyak dan gemuk mengurangi gesekan dengan melapisi permukaan yang
diolesi minyak dan lemak, yang mempunyai efek menjadikannya lebih halus dan sedikit memisahkannya, sehingga
lebih mudah meluncur satu sama lain.
Air juga dapat melakukan hal ini, itulah sebabnya lantai basah menjadi licin dan lebih mudah tergelincir saat
berkendara di jalan basah. Tapak pada ban mobil didesain sedemikian rupa sehingga menyebabkan air diarahkan
menjauhi bagian bawah ban yang menyentuh jalan untuk mencegah air menurunkan gesekan antara ban dan jalan.
Cara umum lainnya untuk mengurangi gesekan adalah dengan menempatkan benda bulat di antara kedua
permukaan, seperti bantalan bola dan roller kayu, yang dapat menggelinding, sehingga memungkinkan lebih banyak
pergerakan di antara kedua permukaan dibandingkan tanpa benda tersebut.
Gesekan menghasilkan dua efek pada permukaan yang dapat berguna atau mengganggu.
Yang pertama adalah keausan. Ketika suatu benda bergerak di atas benda lain, beberapa partikel di setiap
permukaan dihilangkan oleh gaya gesekan, menyebabkan permukaan tersebut rusak; berguna saat memoles logam
untuk menghilangkan permukaan yang terkorosi, masalah pada ban mobil. Selain itu, gesekan menyebabkan
partikel di permukaan bergerak lebih banyak sehingga melepaskan panas. Inilah sebabnya mengapa menggosokkan
kedua tangan Anda pada hari yang dingin akan menghangatkannya, dan mengapa para pembalap mobil berzig-zag
melintasi lintasan sebelum balapan, untuk menghangatkan ban, sehingga meningkatkan tekanan di dalam sehingga
memastikan bagian bawah mobil tidak memanas. menyeretnya ke tanah.
Gaya gesekan lainnya adalah hambatan udara (atau hambatan). Setiap kali suatu benda bergerak di udara,
ia akan mendorong partikel-partikel udara tersebut dan partikel-partikel tersebut akan mendorongnya balik (sekali
lagi hukum ketiga Newton) dan hal ini akan melawan pergerakan benda tersebut. Gaya ini disebut hambatan udara
dan seperti gaya gesek lainnya, dapat berguna pada beberapa situasi, namun tidak pada situasi lain. Besar kecilnya
gaya ini bergantung pada dua faktor dan yang pertama adalah kecepatan.
Ketika suatu benda diam, ia tidak mendorong partikel udara, sehingga tidak ada hambatan udara. Saat ia mulai
bergerak, gaya kecil dialami, yang meningkat seiring dengan semakin banyaknya udara yang terdorong menjauh
setiap detiknya. Jadi ketika kita berdiri diam kita tidak merasakan adanya gaya, ketika kita mulai berjalan kita
mungkin tidak merasakan hambatan udara karena itu akan sangat kecil, jika kita berlari kita pasti dapat merasakan
hambatan udara yang mendorong kita dan jika kita mengulurkan tangan di jendela mobil yang bergerak kita dapat
merasakan kekuatan yang sangat besar.
Faktor kedua yang menentukan besar kecilnya hambatan udara adalah besar kecilnya permukaan yang mendorong
udara. Semakin besar permukaannya, semakin banyak pula partikel udara yang terdorong, sehingga
GAYA DAN GERAK 153
semakin besar hambatan udaranya. Oleh karena itu, bagian depan truk yang datar akan memberikan permukaan
yang luas ke udara dan menimbulkan banyak hambatan udara, sedangkan mobil balap memberikan permukaan
yang jauh lebih kecil yang langsung mengenai udara dan bentuk mobil memungkinkan udara tersebut
melewatinya. dengan mudah. Bentuk seperti ini disebut bentuk ramping dan pengurangan hambatan udara
berarti mobil dapat bergerak lebih cepat dengan tenaga yang lebih kecil dari mesin sehingga konsumsi bahan
bakar lebih rendah. Kebutuhan akan perampingan merupakan salah satu cara untuk mengatasi hambatan udara
yang menjadi masalah, contoh lainnya adalah body suit all-in-one yang kini digunakan oleh beberapa sprinter.
Hambatan udara juga dapat berguna, contoh klasiknya adalah parasut yang menciptakan hambatan udara dalam
jumlah besar karena ukurannya dan jumlah partikel udara yang dapat didorongnya.
Sebelumnya kita telah membahas karya Galileo tentang benda jatuh, dengan hambatan udara sebagai
gaya yang mengganggu hasil penelitiannya. Sekarang kita mungkin dapat melihat mengapa hal ini terjadi.
Sebelum suatu benda dijatuhkan, ia tidak mengalami hambatan udara, yang ada hanya gaya gravitasi dan gaya
yang digunakan untuk menahannya. Ketika benda dilepaskan, benda tersebut mengalami gaya gravitasi,
kehilangan gaya yang tadinya menahan benda tersebut di tempatnya, namun kini mendapat gaya baru yang
diberikan padanya, yaitu hambatan udara. Seperti yang telah kita lihat, sebuah benda yang ditarik ke arah bumi
mengalami percepatan, sehingga kecepatannya meningkat sehingga hambatan udara yang dialaminya juga
meningkat. Hal ini cenderung membuat gaya total pada benda menjadi lebih kecil, sehingga percepatannya
menjadi lebih lambat. Jika benda jatuh cukup lama maka hambatan udara akan menjadi sangat besar sehingga
sama dengan berat benda (yaitu gaya gravitasi yang bekerja padanya) dan pada titik ini gaya pada benda akan
menjadi seimbang dan percepatannya akan berhenti. Kecepatan yang dicapai pada titik ini disebut kecepatan
terminal. Benda yang lebih berat memerlukan hambatan udara yang lebih besar dibandingkan benda yang lebih
ringan untuk mencapai kecepatan terminal, itulah sebabnya benda tersebut cenderung menyentuh tanah terlebih
dahulu, karena benda tersebut terus mengalami percepatan yang lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan.
Benda yang bergerak melalui air juga mengalami gaya gesekan seperti hambatan udara yang disebut
hambatan air. Gaya ini muncul dengan cara yang sama, meskipun gaya yang terlibat lebih besar karena jarak
partikel-partikel air jauh lebih dekat dibandingkan dengan partikel-partikel di udara, sehingga lebih banyak partikel
yang didorong oleh sesuatu yang bergerak melalui air. Hewan yang hidup di air cenderung ramping untuk
mengurangi jumlah hambatan air yang mereka ciptakan, sehingga memungkinkan mereka berenang lebih cepat
untuk menghindari pemangsa atau menangkap mangsa dengan lebih mudah. Seperti halnya gaya gesek
lainnya, kita dapat memanfaatkan hambatan air, misalnya dengan tangan saat berenang dan dengan dayung
perahu dayung. Satu hal penting yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa gaya ini tidak sama dengan gaya
dorong ke atas, yaitu gaya yang terjadi pada gaya mengambang (lihat Bab 9).
Mengukur gaya dan merepresentasikan gaya dalam diagram

Satuan gaya adalah newton (disingkat N), dinamai menurut nama manusia itu sendiri.
Siswa yang mengukur gaya akan melakukannya dengan forcemeter atau newtonmeter. Perangkat ini berisi
pegas yang meregangkan atau menekan sejumlah tertentu, bergantung pada besarnya gaya yang diterapkan.
Memang benar, satu set timbangan kamar mandi adalah forcemeter, yang mengukur gaya yang diterapkan
tubuh Anda sebagai akibat gravitasi (berat badan Anda), meskipun timbangan ini sebenarnya memberi Anda
pembacaan massa Anda dalam kilogram, bukan berat badan Anda dalam newton (timbangan seperti ini dapat
diperoleh untuk digunakan dalam pelajaran sains dengan satuan dalam newton, bukan kilogram). Forcemeters
dapat diperoleh yang memungkinkan pengukuran gaya dorong atau tarikan dan penting bagi siswa untuk
mendapatkan pengalaman dalam melakukan hal ini dan
membaca nilai secara akurat. Berbagai forcemeter diperlukan karena beberapa forcemeter dirancang hanya untuk
mengukur gaya kecil (misalnya, hingga 1 N), sementara yang lain dapat mengukur gaya yang lebih besar (memiliki
pegas yang lebih kaku di dalamnya). Namun, berhati-hatilah saat menggunakan forcemeter, karena pegas di
dalamnya dapat rusak karena peregangan berlebihan.
Mengangkat sebuah benda dengan forcemeter akan memberitahu kita beratnya dan murid juga dapat merasakan
besarnya gaya dengan menarik benda sepanjang permukaan (ini akan menunjukkan besarnya gaya gesekan yang
terlibat), membuka pintu, dan seterusnya.
Selain mengukur gaya, siswa juga harus mampu mengidentifikasi arah kerja suatu gaya, baik secara
eksperimen maupun menggunakan diagram. Diagram gaya adalah cara sederhana untuk menunjukkan gaya yang
bekerja pada suatu benda. Gambar 13.5 menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah mobil. Ketika mobil
dalam keadaan diam, gaya yang dihasilkan lebih kecil karena tidak ada gaya maju dari mesin atau gaya gesek.
Pada kecepatan konstan gaya dari mesin seimbang dengan gaya gesek dan pada saat mobil dipercepat gaya dari
mesin dan gaya gesek tidak seimbang.
Gaya-gaya dan arah kerjanya ditunjukkan dengan tanda panah. Benda-benda tersebut harus digambar
sedemikian rupa sehingga menyentuh benda yang bersangkutan, meskipun tidak harus selalu berada pada titik di
mana gaya-gaya tersebut bekerja (gaya gesek dalam contoh ini misalnya, terjadi di banyak tempat, seperti pada
ban dan permukaan mobil, dan di dalam mobil itu sendiri, seperti pada mesin dan poros roda), meskipun siswa
terkadang diminta melakukan hal ini dalam soal tes.
Gambar 13.5 Gaya-gaya pada mobil yang sedang bergerak
Kegiatan mengajar
Menggulingkan mobil mainan menuruni lereng adalah penyelidikan umum yang dilakukan di ruang kelas dasar. Ini bisa menjadi
konteks yang baik untuk mengajari anak-anak tentang perlunya mengubah satu variabel saja dalam ujian yang adil. Variabelnya
mungkin mencakup jenis mobil, sudut tanjakan, dan permukaan tanjakan. Namun, kesalahpahaman umum yang harus dihindari
adalah gagasan bahwa mobil yang melaju paling jauh akan menempuh perjalanan paling cepat. Ini bukan kasusnya. Ini
menyelidiki jarak yang akan ditempuh mobil mainan, bukan kecepatannya. Untuk menyelidiki kecepatan, guru perlu menggunakan
peralatan pencatatan data dengan 'gerbang'
GAYA DAN GERAK 155
mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu jarak. Dalam hal ini, waktu tidak dapat diukur
secara cukup akurat dengan stopwatch, karena waktu dan jaraknya sangat pendek.
Terkadang gaya-gaya yang tidak terlibat dalam perubahan pada objek yang bersangkutan tidak
disertakan dalam diagram agar gaya-gaya tersebut tidak terlalu berantakan atau untuk memungkinkan
fokus yang lebih besar pada gaya-gaya yang paling penting. Hal ini seharusnya tidak menjadi masalah
selama guru dan, yang terpenting, siswa menyadari hal ini. Besar kecilnya gaya dapat ditunjukkan dengan
dua cara. Yang pertama adalah menggunakan anak panah dengan ukuran berbeda, dengan anak panah
yang lebih panjang mewakili gaya yang lebih besar dan sebaliknya. Jika kita ingin menunjukkan besar gaya
sebenarnya maka kita tempatkan nilainya, dalam newton, dengan tanda panah yang sesuai. Diagram gaya
juga merupakan cara yang sangat cepat dan berguna untuk mengilustrasikan gagasan tentang gaya dan
cara kerjanya, serta merupakan alat pengajaran yang baik. Siswa juga harus didorong untuk
menggunakannya untuk membantu penjelasan mereka sendiri, karena sering kali mereka menyampaikan
informasi jauh lebih efektif daripada kata-kata saja. Gambar 13.6 menunjukkan tiga diagram yang
menggambarkan sebuah bola yang baru saja dilempar ke atas dan masih bergerak ke atas – manakah
yang benar? Hanya satu dari diagram berikut yang dengan tepat menunjukkan gaya-gaya pada bola yang
baru saja dilempar ke atas. (Jawabannya adalah a; berat bola/gaya gravitasi yang bekerja ke bawah dan
hambatan udara juga yang bekerja ke bawah.)
Sangat penting bagi anak kecil untuk merasakan kekuatan dalam berbagai cara agar dapat mulai
memahaminya. Oleh karena itu kunjungan ke taman, naik mobil dan sepeda serta mobil mainan dan lereng
semuanya sangat penting untuk dialami oleh anak-anak. Guru perlu mendukung pembelajaran anak
dengan membicarakan konsep-konsep yang dibahas dalam bab ini saat anak sedang bermain. Pembicaraan
tentang mendorong, menarik, kecepatan dan arah sudah tepat sejak Tahap Fondasi.
Gambar 13.6 Gaya pada bola yang dilempar

Magnetkan klip kertas dan ubah menjadi kompas. Hal ini dapat dilakukan dengan meluruskan klip kertas dan mengelusnya
ke satu arah, dengan salah satu kutub magnet batang.
Kemudian letakkan klip kertas di atas piringan polistiren di atas air dan klip tersebut akan sejajar utara-selatan.
Video dan simulasi penting untuk memperluas pemahaman siswa tentang gaya. Ada beberapa informasi berguna di situs
sekolah BBC, www.bbc.co.uk/schools/.
• Saat kita melempar suatu benda, benda tersebut masih mengalami gaya lempar setelah benda tersebut meninggalkan kita
tangan.
• Hanya benda diam yang mempunyai gaya seimbang. • Tidak ada gaya yang
bekerja pada benda diam. • Tidak ada gravitasi di Bulan. • Jika sesuatu
menempuh jarak yang jauh, pastilah ia bepergian
dengan cepat.
Berat sebuah apel pada umumnya adalah sekitar 1 newton.

14
Cahaya dan suara
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc4, Strand 3 (KS1: 4.3a–3d, KS2: 4.3a–3g)
Skema Kerja QCA : Unit 1D, 1F, 3F, 5F dan 6F
Cahaya dan suara membentuk untaian ketiga dari Target Pencapaian Proses Fisik Sc4. Kedua bentuk
energi ini sering dipelajari bersama-sama karena sama-sama ditransmisikan melalui gelombang dan
mempunyai ciri-ciri yang sama, namun program studi KS1 dan KS2 tidak terlalu menonjolkan hal ini
dan perbandingan keduanya baru benar-benar mulai terlihat di KS3. program studi.
Program studi Kurikulum Nasional menyatakan bahwa di KS1 siswa harus diajarkan untuk
mengidentifikasi berbagai sumber cahaya, termasuk Matahari; bahwa kegelapan adalah ketiadaan
cahaya; bahwa bunyi dan sumber bunyi itu banyak macamnya; yaitu bunyi yang merambat menjauhi
sumbernya, semakin redup, dan terdengar bila masuk ke telinga. Di KS2 siswa harus diajarkan bahwa
cahaya merambat dari suatu sumber; bahwa cahaya tidak dapat menembus beberapa material, dan
hal ini menyebabkan terbentuknya bayangan; cahaya tersebut dipantulkan dari permukaan; bahwa
kita melihat sesuatu hanya jika cahayanya masuk ke mata kita; bahwa bunyi dihasilkan ketika benda
bergetar tetapi getarannya tidak selalu terlihat secara langsung; bagaimana mengubah nada dan
kenyaringan suara yang dihasilkan oleh beberapa benda yang bergetar dan bahwa getaran dari
sumber suara memerlukan media untuk merambat ke telinga.
Memperkenalkan cahaya dan suara
Sebagaimana dinyatakan di atas, cahaya dan suara sering kali dipelajari bersama. Keduanya
merupakan bentuk energi sehingga dapat ditransfer ke dan dari bentuk energi lain. Keduanya juga
merambat dalam bentuk gelombang, sehingga memiliki sifat serupa, dan perbandingan suara dengan
cahaya sering kali dilakukan untuk mengeksplorasi persamaan dan perbedaan perilaku gelombangnya.
Tampaknya bijaksana pada tahap ini untuk membahas apa yang kita maksud dengan gelombang sebelumnya
melihat cahaya dan suara sendiri. Gelombang terbentuk oleh osilasi (getaran) dan dapat mentransmisikan beberapa
bentuk energi.
Ada dua jenis gelombang yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal . Yang membedakan
keduanya adalah hubungan getaran yang ditimbulkannya dengan arah gerak gelombang. Gelombang transversal
mungkin lebih mudah untuk dimulai karena sebagian besar dari kita pernah melihatnya dalam bentuk gelombang
air. Getaran yang menimbulkan gelombang transversal adalah tegak lurus (90° terhadap) arah rambat gelombang,
sehingga pada gelombang air air bergerak naik turun dan gelombang merambat tegak lurus terhadap arah rambat
tersebut, melintasi permukaan air. Perlu dicatat bahwa meskipun gelombang tampak bergerak maju, air itu sendiri
tidak bergerak maju, ia hanya bergerak naik dan turun. Apa yang disebut 'Gelombang Meksiko' yang merupakan
pemandangan umum di banyak acara olahraga besar adalah contoh lain dari gelombang transversal dan
menunjukkan gagasan bahwa apa pun yang bergetar (dalam hal ini orang yang menciptakan gelombang) tidak
benar-benar bergerak di sekitar stadion. dengan gelombang. Cahaya merambat sebagai gelombang transversal,
meskipun apa yang bergetar cukup sulit untuk dipahami, karena gelombang tersebut merupakan hasil dari osilasi
medan magnet dan listrik.
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal. Berbeda dengan gelombang transversal, getaran
yang ditimbulkan gelombang longitudinal sejajar dengan arah rambat gelombang.
Jadi, ketika gelombang suara merambat melalui udara, hal itu merupakan akibat dari getaran partikel-partikel di
udara. Akibat getaran tersebut, di beberapa tempat partikel-partikel tersebut saling terdorong sehingga disebut
kompresi , sedangkan di tempat lain partikel-partikelnya menyebar dan disebut penghalusan . Seperti halnya
gelombang transversal, partikel-partikelnya tidak bergerak mengikuti gelombang, melainkan ketika gelombang
melewatinya menyebabkan getaran yang menopangnya.
Kegiatan mengajar
Gelombang longitudinal dan transversal dapat ditunjukkan dengan baik dengan menggunakan
pegas slinky (lihat Gambar 14.1).
Selain kedua jenis gelombang tersebut, gelombang dapat bervariasi dengan cara lain. Panjang gelombang
hanyalah berapa panjang gelombang. Diukur dari satu titik gelombang ke titik yang sama pada gelombang
berikutnya. Panjang gelombang dapat sangat bervariasi dengan beberapa sinar-X yang memiliki panjang
gelombang sekitar 1 sepersejuta milimeter dan beberapa gelombang radio memiliki panjang gelombang satu
kilometer. Frekuensi gelombang memberitahu kita berapa banyak gelombang yang dihasilkan setiap detik dan ini
diukur dalam hertz (Hz) . Frekuensilah yang mempengaruhi nada suatu suara. Sifat ketiga gelombang yang dapat
berubah-ubah adalah amplitudonya . Amplitudo gelombang memberi tahu kita seberapa besar getaran yang
ditimbulkannya. Jadi amplitudo gelombang bunyi mempengaruhi seberapa keras bunyi tersebut dan amplitudo
gelombang air mempengaruhi seberapa tinggi bunyi tersebut. Gagasan tentang gelombang memungkinkan kita
untuk menjelaskan sepenuhnya perilaku cahaya dan suara, meskipun kita dapat menggambarkan bagaimana
mereka berperilaku tanpa gagasan tersebut, yang merupakan hal yang perlu dilakukan siswa untuk memenuhi
program studi KS1 dan KS2. Cahaya dan suara sangat penting bagi kita karena merangsang indra kita sehingga
memberikan kita informasi yang membantu kelangsungan hidup kita. Cahaya adalah salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik yang terdapat beberapa jenis lainnya. Kata 'radiasi' berarti sesuatu yang dilepaskan,
CAHAYA DAN SUARA 159
Gambar 14.1 Menggunakan pegas slinky untuk menunjukkan gelombang transversal (atas) dan longitudinal
atau terpancar, dari suatu sumber dan dapat menimbulkan masalah karena digunakan dalam konteks
yang berbeda (misalnya radiasi nuklir). Jenis radiasi elektromagnetik lainnya adalah gelombang radio,
gelombang mikro, inframerah, ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Semua bergerak seperti
gelombang, dengan kecepatan yang sama (kecepatan cahaya). Mereka berbeda dalam frekuensi
osilasi yang menyebabkannya dan ini memberi mereka energi dan sifat yang berbeda. Jadi cahaya
( cahaya tampak) hanya membentuk sebagian kecil dari kelompok gelombang terkait ini; itu adalah tipe yang
kita bisa melihat.
Lampu
Ada banyak sumber cahaya, ada yang alami, ada pula yang buatan manusia. Dalam banyak kasus,
benda panaslah yang mengeluarkan cahaya, seperti Matahari (dan bintang lainnya), api, bola lampu,
dan logam yang dipanaskan. Cahaya dihasilkan dari pergerakan elektron dalam atom zat panas (lihat
Bab 9, 'Pengelompokan dan Pengklasifikasian Bahan' untuk penjelasan tentang atom). Ketika suatu
zat dipanaskan, elektron-elektron ini memperoleh sebagian energi yang tersedia dan menjauh dari inti
atom; ketika mereka kembali ke posisi semula, mereka mengeluarkan energi yang diperoleh
sebelumnya sebagai cahaya. Beberapa cahaya juga dipancarkan sebagai hasil energi yang dilepaskan
oleh proses kimia, termasuk proses biokimia pada makhluk hidup seperti cacing pendar dan alga
bioluminesen.
Bercahaya mengacu pada sesuatu yang memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya kemudian menjauh
dari sumbernya ke segala arah, kecuali terhalang oleh sesuatu, itulah sebabnya bola lampu menerangi
seluruh ruangan dan kita dapat melihat Matahari dari semua titik orbit Bumi, asalkan bagian kita dari
Bumi sedang menghadap Matahari. Cahaya bergerak sangat cepat dan kecepatan cahaya memang
merupakan kecepatan tercepat yang mungkin terjadi. Dalam ruang hampa
(yaitu, ruang yang tidak mengandung partikel) cahaya merambat dengan kecepatan kurang dari 300 juta meter per
detik (sekitar 186.000 mil per detik) dan bergerak sedikit lebih lambat di udara.
Ketika ia berpindah dari udara ke media lain yang lebih padat dan transparan seperti air dan kaca, kecepatannya
semakin melambat. Einstein menggambarkan sifat kecepatan cahaya dalam penelitiannya yang terkenal tentang
relativitas, dan salah satu ciri cahaya yang sangat aneh adalah kecepatannya selalu bernilai konstan. Mari kita
bayangkan kita berada di dalam kereta yang melaju dengan kecepatan 60 mil per jam (mph) dan kita melemparkan
sesuatu di sepanjang gerbong ke arah depan kereta dengan kecepatan 5 mph. Bagi seseorang di luar kereta yang
melihat ke dalam, benda yang dilempar akan tampak bergerak dengan kecepatan 65 mph, namun cahaya tidak
melakukan hal ini, ia selalu bergerak dengan kecepatan yang sama, terlepas dari siapa yang melihatnya dan dari
mana.
Ketika cahaya merambat menjauhi suatu sumber, ia melakukannya sebagai sinar cahaya yang merambat
dalam garis lurus. Oleh karena itu, ketika murid mulai menggambar sinar cahaya, merupakan ide bagus untuk
meminta mereka menggambar selurus mungkin dari awal (sebaiknya dengan penggaris atau ujung lurus lainnya).
Mengidentifikasi sumber cahaya juga berguna dalam menentukan arah rambat cahaya, karena kecepatannya
berarti cahaya tampak bergerak seketika, dan panah dapat ditambahkan pada gambar sinar cahaya untuk
menunjukkan arah pergerakan. Beberapa murid sering menggambar sinar cahaya sebagai rangkaian garis putus-
putus atau putus-putus dan hal ini tidak boleh dilakukan karena hal ini menyiratkan bahwa ada celah pada sinar
cahaya yang sebenarnya tidak ada (jika demikian, kita akan melihat serangkaian kilatan cahaya).
Satu hal terakhir adalah bahwa beberapa sumber cahaya yang tampak tidak ada. Contoh yang bagus adalah
Bulan. Memang kata moonlight sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Bulan tidak bercahaya, ia hanya tampak
mengeluarkan cahaya karena memantulkan cahaya Matahari dari permukaannya. Dengan latar belakang langit
malam yang gelap, efeknya sedemikian rupa sehingga tampak bercahaya; Namun jika kita bandingkan dengan
penampakannya saat dilihat pada siang hari, kita dapat melihat bahwa ia tidak bercahaya, dan jika ia bercahaya
maka kita akan selalu melihatnya sebagai piringan, seperti Matahari.
Terang, gelap dan bayangan
Seperti semua bentuk energi, cahaya merambat dari tempat yang jumlah energinya banyak ke tempat yang jumlah
energinya lebih sedikit. Banyak murid (bahkan banyak orang dewasa) menjadi bingung dengan gagasan tentang
kegelapan, melihatnya sebagai sesuatu itu sendiri, padahal sebenarnya kegelapan itu adalah ketiadaan cahaya .
Hal ini mirip dengan gagasan tentang dingin, yang sekali lagi, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan
ketiadaan panas. Sebenarnya tidak biasa mengalami kegelapan total. Sekalipun kita tinggal di daerah terpencil,
cahaya akan menjangkau kita dari suatu tempat sehingga kita dapat melihat pada malam hari. Salah satu cara
termudah untuk mengalami kegelapan sejati adalah di dalam gua, bertualang ke titik di mana cahaya matahari tidak
dapat mencapainya.
Fenomena lain yang disebabkan oleh tidak adanya cahaya adalah bayangan. Ini adalah area kegelapan yang
disebabkan oleh cahaya yang terhalang oleh suatu benda. Jenis bayangan akan bergantung pada sumber cahaya,
sifat benda yang menghalangi cahaya, dan jarak antara cahaya, sumber, benda, dan permukaan tempat bayangan
itu muncul.
Beberapa bahan digolongkan transparan, beberapa tembus cahaya, dan lainnya buram. Objek transparan
memungkinkan cahaya melewatinya tanpa hambatan, sehingga hanya akan cenderung menciptakan bayangan
sangat pucat yang seringkali tidak terlihat. Sangat sedikit cahaya yang tersebar sehingga ketika kita melihat sesuatu
melalui objek transparan seperti kaca, kita dapat melihat objek tersebut dengan jelas. Hamburan adalah ketika sinar
cahaya dipantulkan ke arah acak dan tidak menyatu. Objek tembus cahaya memungkinkan sebagian
cahaya masuk karena lebih banyak cahaya yang tersebar dan ini menyebabkan bayangan lebih
gelap. Saat kita melihat sesuatu melalui benda tembus cahaya, kita cenderung hanya melihatnya
samar-samar dan sering kali tampak seperti bayangan. Benda buram menyebarkan cahaya dari
permukaannya dan tidak ada yang menembus objek, sehingga menimbulkan bayangan paling gelap.
Ketika bayangan terbentuk (lihat Gambar 14.2) seringkali bayangan tersebut terdiri dari dua
wilayah: wilayah yang sangat gelap di tengah, disebut umbra , dimana tidak ada cahaya dari sumber
cahaya yang menyebabkan bayangan dapat mencapainya, dan wilayah yang lebih pucat di sekitar
bayangan. umbra, dikenal sebagai penumbra, yang memiliki sebagian cahaya dari sumber cahaya
yang mencapainya. Ukuran relatif kedua area ini bergantung pada jenis sumber cahaya dan jarak
objek dari permukaan tempat bayangan dilemparkan. Jika sumber cahaya terkonsentrasi pada suatu
titik yang sangat kecil maka penumbra akan sangat kecil atau tidak ada. Jika sumber cahaya lebih
tersebar, maka ada kemungkinan lebih besar sebagian cahaya melewati objek sehingga tercipta
penumbra yang lebih besar. Demikian pula, semakin jauh suatu benda dari permukaan tempat
bayangan itu muncul, semakin besar kemungkinan cahaya dapat melewatinya sehingga menciptakan
penumbra yang lebih besar dan umbra yang lebih kecil. Besar kecilnya bayangan bergantung pada
letak objek yang menimbulkan bayangan dalam kaitannya dengan sumber cahaya dan permukaan
tempat bayangan itu dilemparkan. Semakin dekat jaraknya dengan sumber cahaya, semakin banyak
cahaya yang terhalang sehingga semakin besar pula bayangannya.
Tentu saja, apa yang kita lihat juga bergantung pada sumber cahaya lain di sekitarnya.
Bayangan akan lebih pucat pada siang hari karena lebih banyak cahaya yang dipantulkan dari
permukaan lain di sekitarnya yang dapat menerangi sebagian area bayangan, sehingga tidak terlalu
gelap.
Bayangan juga merupakan bukti yang baik bahwa sinar cahaya merambat dalam garis lurus,
karena jika tidak, bayangan tersebut dapat melengkung mengelilingi benda buram dan mencapai
belakangnya sehingga tidak akan ada area gelap. Sifat ini dan sifat cahaya lainnya dibahas secara
lebih rinci pada bagian berikutnya.
Sifat-sifat cahaya
Seperti yang telah disebutkan, sinar cahaya merambat lurus. Hal ini terlihat dari sejumlah pengamatan
dari alam, seperti tepian lurus hingga pancaran sinar matahari yang menembus pepohonan di hutan
dan menembus celah awan. Kita juga bisa
Gambar 14.2 Pembentukan bayangan

tunjukkan ini dengan eksperimen sederhana. Salah satu contoh yang banyak digunakan adalah mengambil dua
lembar kartu yang berlubang (lihat Gambar 14.3). Jika kartu-kartu tersebut diletakkan dengan jarak beberapa
sentimeter, benda-benda hanya dapat dilihat melalui kedua lubang jika keduanya sejajar atau sebagian tumpang
tindih. Jika tidak ada tumpang tindih, maka garis lurus dari mata pengamat ke benda yang dilihat tidak dapat dilacak
dan benda tidak akan terlihat karena sinar cahaya dari benda akan merambat lurus.
Ketika cahaya merambat menjauh dari sumbernya, cahaya itu menyebar seperti yang terlihat pada cahaya
obor. Karena sinarnya menyebar, energinya juga menyebar sehingga pancaran cahayanya semakin redup. Jika
cahaya telah menempuh jarak yang jauh dari sumbernya, maka beberapa sinar, yang semula sangat berdekatan,
akan bertindak seolah-olah merambat sejajar satu sama lain dan tidak menyebar.
Sifat penting lainnya dari cahaya (dan semua bentuk radiasi elektromagnetik lainnya) adalah bahwa ia tidak
memerlukan medium untuk merambat. Suatu medium pada dasarnya adalah sesuatu yang mengandung partikel;
jadi suatu benda adalah medium, begitu juga udara dan air, dan seterusnya. Beberapa gelombang bergerak dengan
menggetarkan medium yang dilaluinya sehingga bergantung pada medium tersebut untuk bergerak, namun
gelombang cahaya tidak, sehingga gelombang tersebut dapat merambat melalui wilayah tanpa partikel, yang
disebut ruang hampa. Jika cahaya tidak mampu melakukan hal ini maka ia tidak akan mampu melakukan perjalanan
melalui ruang angkasa (yang pada dasarnya adalah ruang hampa) dan kita tidak akan menerima cahaya dan panas
Matahari.
Ketika seberkas cahaya mengenai suatu permukaan, sebagian atau seluruh cahaya itu akan dipantulkan;
dengan kata lain ia 'memantul' dari permukaan itu. Berapa banyak cahaya yang dipantulkan sebenarnya bergantung
pada sifat permukaan yang ditabraknya dan sudut tumbukannya. Misalnya, jika seberkas cahaya mengenai benda
transparan, maka sebagian besar cahaya tersebut akan masuk ke benda tersebut dan hanya sebagian saja yang
dipantulkan (Anda dapat melihat pantulan Anda di kaca meskipun
Gambar 14.3 Menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus

fakta bahwa sebagian besar cahaya melewati kaca). Bila cahaya dipantulkan dari suatu permukaan
yang kasar, maka sinar-sinar itu berhamburan ke arah yang berbeda-beda, namun bila cahaya itu
dipantulkan dari permukaan yang sangat halus, sinar-sinar itu dipantulkan sehingga tetap bersatu, dan
oleh karena itu kita melihat bayangan (pantulan) dari permukaan yang halus itu, tetapi tidak dari yang
kasar (lihat Gambar 14.4).
Cermin dapat dianggap sebagai permukaan yang sangat halus. Cermin datar dikenal sebagai
cermin datar dan cahaya memantulkannya dengan cara tertentu. Sinar cahaya yang mengenai suatu
permukaan disebut sinar datang . Sudut yang dibuat oleh sinar datang dengan garis khayal yang tegak
lurus terhadap permukaan (disebut normal ) disebut sudut datang dan bila sinar dipantulkan dari cermin
datar, sudut sinar pantul ( sudut refleksi) sama dengan sudut datang (lihat Gambar 14.5). Saat pertama
kali mengajarkan fakta ini, biasanya kita tidak terlalu memperumit situasi dengan garis normal karena
sudut yang dibuat kedua sinar terhadap cermin juga akan sama, namun, saat kita mempelajari lebih
dalam perilaku sinar cahaya, gunakan a normal itu penting. Karena semua sinar yang mengenai cermin
datar berperilaku sama, maka bayangan yang kita lihat tidak terdistorsi. Gambarnya juga tampak dari
belakang ke depan tetapi ini
Gambar 14.4 Cahaya dipantulkan dari permukaan kasar dan halus
Gambar 14.5 Cahaya dipantulkan dari cermin datar

sebenarnya hanyalah ilusi dan tidak melibatkan pertukaran sinar cahaya yang sebenarnya (jika Anda membayangkan
bayangan Anda di cermin, sinar dari sisi kiri wajah Anda masih berada di kiri dalam pantulan).
Cermin lengkung memang menghasilkan bayangan yang terdistorsi, karena sinar cahaya yang dipantulkan
terpisah atau disatukan, bergantung pada apakah cermin melengkung ke luar (cembung) atau ke dalam (cekung).
Gambar 14.6 menunjukkan bagaimana sinar cahaya dari benda jauh dipantulkan oleh dua jenis cermin lengkung
ini. Kita dapat melihat cara kerjanya jika kita membayangkan permukaan melengkung sebagai cermin datar kecil
yang jumlahnya tak terbatas dan ditempatkan pada sudut yang sedikit berbeda dari cermin sebelumnya.
Warna suatu permukaan juga mempengaruhi cara cahaya dipantulkan. Untuk memahami hal ini kita perlu
memikirkan sedikit tentang apa itu warna. Seperti disebutkan sebelumnya, cahaya merambat sebagai gelombang
dan perbedaan gelombang inilah yang menyebabkan perbedaan warna. Gelombang dapat dianggap bervariasi
dalam dua cara, panjangnya dan frekuensinya. Warna-warna cahaya yang berbeda mempunyai panjang gelombang
yang berbeda pula, dan mereka juga mempunyai frekuensi yang berbeda-beda dan ini berarti mereka mempunyai
jumlah energi yang berbeda pula – semakin panjang gelombangnya, semakin rendah frekuensinya dan semakin
rendah pula energinya. Dengan cahaya tampak, lampu merah memiliki gelombang terpanjang, frekuensi terendah,
dan energi terendah. Warna yang berbeda merangsang mata secara berbeda sehingga tampak berbeda bila dilihat.
Cahaya berwarna
Sebuah prisma dapat digunakan untuk memisahkan berbagai warna cahaya yang tercampur. Cahaya dari Matahari
dikenal sebagai cahaya putih dan mengandung cahaya dari semua warna. Bola lampu juga dirancang untuk
mengeluarkan cahaya putih. Setiap warna mewakili cahaya dengan panjang gelombang berbeda dan prisma
membiaskan (lihat nanti) setiap warna dengan jumlah berbeda, menyebabkan warna-warna tersebut terpisah atau
menyebar. Spektrum terbaik dihasilkan oleh prisma 60°, yang desainnya memberikan penyebaran penuh ke dalam
suatu spektrum. Biasanya tujuh warna diidentifikasi dalam suatu spektrum: merah, oranye, kuning, hijau biru, nila
dan ungu dan sering diingat dengan mnemonik 'Richard Of York Gave Battle In Vain'. Di dalam
Gambar 14.6 Cahaya yang dipantulkan dari cermin cembung dan cermin cekung
Faktanya, terkadang sulit untuk membedakan ketujuh warna ini dalam sebuah spektrum dan semuanya
bergabung membentuk sebuah kontinum, jadi Anda tidak bisa mengatakan di mana satu warna berakhir
dan warna lainnya dimulai.
Sama seperti cat, semua warna cahaya dapat dihasilkan dari tiga warna primer, namun warna primer
cahaya berbeda dengan pigmen dan berwarna merah, biru, dan hijau (bukan kuning). Pencampuran dua
warna tersebut secara merata akan menghasilkan warna sekunder yaitu magenta (merah dan biru), cyan
(biru dan hijau), dan kuning (merah dan hijau). Campuran ketiganya secara seimbang akan menghasilkan
cahaya putih. Gagasan terakhir ini, pada awalnya, tidak logis bagi sebagian orang karena mereka
menghubungkannya dengan pengalaman mereka mengenai cat, di mana semakin banyak warna yang
Anda campur, semakin gelap warnanya. Namun kita perlu mempertimbangkan bahwa kita sedang
mencampurkan cahaya sehingga jika kita menambahkan lebih banyak cahaya, masuk akal jika apa yang
kita lihat akan menjadi lebih terang dan lebih putih. Warna lain diperoleh dengan mencampurkan cahaya
dalam proporsi berbeda. Warna yang muncul pada suatu benda bergantung pada warna yang
dipantulkannya. Jadi benda berwarna putih memantulkan ketiga warna primer secara merata. Benda
berwarna biru hanya memantulkan cahaya biru, benda merah hanya memantulkan cahaya merah, dan
benda hijau hanya memantulkan cahaya hijau. Benda berwarna kuning akan memantulkan cahaya merah
dan hijau tetapi tidak memantulkan cahaya biru dan seterusnya. Tentu saja, sebagian besar objek belum
tentu merupakan warna primer atau sekunder yang 'murni' sehingga akan mencerminkan campuran tertentu dari ketiga warn
Alasan mengapa suatu benda memantulkan warna tertentu bergantung pada pigmen yang
dikandungnya. Pigmen adalah bahan kimia yang menyebabkan pewarnaan dengan memantulkan beberapa
warna cahaya dan menyerap warna lainnya. Seperti yang telah kita lihat, cahaya Matahari merupakan
cahaya putih, sehingga mengandung ketiga warna primer. Ketika cahaya putih ini mengenai suatu benda,
pigmen pada benda tersebut akan menyerap sebagian warna dan memantulkan warna lainnya, dan itulah
warna pantulan yang kita lihat. Jadi rumput tampak hijau karena cahaya biru dan merah dari Matahari
diserap oleh pigmen di dalamnya (klorofil) sehingga hanya menyisakan cahaya hijau yang tersisa untuk
dipantulkan. Sebenarnya, dalam kebanyakan kasus, semua warna cahaya diserap, namun kemudian
sebagian dipancarkan kembali dan cahaya yang dipancarkan kembali ini berperilaku seolah-olah telah
dipantulkan. Lebih jauh lagi, objek akan tampak memiliki warna berbeda tergantung pada jenis cahaya
yang disinari. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan filter yang hanya membiarkan warna cahaya
tertentu masuk dan biasanya digunakan untuk efek pencahayaan di panggung teater. Jika kita
menempatkan filter biru di atas cahaya maka hanya cahaya biru yang dapat melewati filter (cahaya merah
dan hijau diserap oleh pigmen di dalam filter). Jadi hanya objek yang dapat memantulkan cahaya biru
(objek biru, cyan, magenta, dan putih) yang akan tampak memiliki warna apa pun dan karena hanya
tersedia cahaya biru, maka semuanya akan tampak biru. Benda yang tidak dapat memantulkan cahaya
biru (misalnya benda berwarna merah, hijau, kuning) tidak akan mempunyai cahaya lain yang dapat
dipantulkan sehingga akan tampak hitam. Hal ini membawa kita pada poin lain, yaitu bahwa kegelapan
menunjukkan bahwa cahaya tidak dipantulkan oleh suatu permukaan, sehingga semua warna diserap
oleh pigmen. Sebaliknya benda yang memantulkan semua warna akan tampak putih atau mungkin perak.
Sebuah cermin memantulkan cahaya dengan sangat baik (cermin akan benar-benar memantulkan
daripada menyerap dan kemudian memancarkan kembali cahaya, itulah sebabnya ia tidak terlihat putih)
sehingga kita melihat gambar yang nyata. Hal ini karena tidak hanya semua warna dipantulkan oleh
permukaan 'perak' di bagian belakang cermin, kehalusan lapisan ini sedemikian rupa sehingga hampir
tidak ada cahaya yang tersebar dan sinar dipantulkan dari permukaan dengan susunan yang sama seperti
sebelumnya. memukulnya, menyebabkan gambar.
Sifat terakhir cahaya yang mungkin patut disebutkan secara singkat (walaupun baru mulai dibahas di
KS3) adalah pembiasan, karena ia berperan dalam penciptaan.
spektrum dari prisma. Pembiasan terjadi ketika cahaya merambat dari satu medium ke medium lain, misalnya dari
udara ke kaca atau udara ke air. Jika hal ini terjadi, arah cahaya akan berubah dan inilah yang menyebabkan pensil
terlihat bengkok jika dimasukkan ke dalam segelas air.
Pensil akan tampak membengkok di permukaan air, tempat cahaya berubah arah. Perubahan arah ini disebabkan
oleh perubahan kecepatan cahaya saat berpindah dari satu medium ke medium lainnya. Hal ini biasanya dipelajari
dengan menggunakan kaca persegi panjang atau balok perspex dan sinar cahaya bersinar di salah satu sisinya
(lihat Gambar 14.7).
Ketika seberkas cahaya memasuki balok dengan sudut selain 90°, ia berubah arah. Hal ini karena sebagian
sinar memasuki balok sebelum sinar lainnya sehingga melambat, sedangkan sinar lainnya masih bergerak dengan
kecepatan lebih cepat. Hal ini menyebabkan bagian depan gelombang berayun melingkar (seperti barisan panjang
orang yang berjalan bergandengan tangan sejajar satu sama lain – jika Anda memegang orang tersebut di salah
satu ujung, garis tersebut akan berayun) sehingga sinarnya berubah arah. . Ketika sinar meninggalkan balok di sisi
lain, terjadi kebalikannya dan sinar berubah arah kembali. Jika sinar cahaya mengenai balok dengan sudut 90°,
maka seluruh bagian depan sinar tersebut mengenai balok secara bersamaan, sehingga semuanya melambat
secara bersamaan dan tidak terjadi perubahan arah. Pembiasan cahaya putih melalui sebuah prisma menyebabkan
warna-warna penyusun cahaya tersebut menyebar karena masing-masing warna tersebut diperlambat dengan
jumlah yang sedikit berbeda dan bentuk prisma berarti bahwa ketika mereka memasuki udara lagi, warna-warna
tersebut akan dibiaskan lebih besar lagi. , daripada kembali ke arah aslinya (seperti pada blok persegi panjang).
Pelangi juga disebabkan oleh efek yang sama dan berbentuk bulat karena merupakan bayangan tepi Matahari yang
dibiaskan, dan kabut panas yang kita lihat di atas daratan pada hari yang panas juga merupakan hasil pembiasan.
Pembiasan juga merupakan dasar cara kerja lensa dan ini penting ketika kita mempertimbangkan mata. Lensa
dirancang untuk membiaskan sinar cahaya yang berbeda dengan jumlah yang berbeda dan arah yang berbeda
sehingga sinar tersebut akan berkumpul atau menyebar setelah melewati lensa (lihat Gambar 14.8).
Gambar 14.7 Menyelidiki pembiasan

Gambar 14.8 Lensa konvergen dan divergen
Melihat dan ringan

Fungsi mata juga dibahas dalam Bab 5, 'Manusia dan hewan lainnya'.
Tanpa cahaya kita tidak akan bisa melihat sesuatu. Inilah sebabnya mengapa lebih sulit untuk
melihat sesuatu saat cahaya redup (yaitu saat gelap). Sebagian besar sinar cahaya yang diterima
mata kita adalah sinar yang dipantulkan oleh suatu benda, meskipun terkadang sinar tersebut
datang langsung dari sumber cahaya. Jadi ketika Anda membaca dari layar komputer, Anda
menerima cahaya langsung dari layar, namun ketika Anda membaca buku ini, Anda menerima
cahaya dari Matahari atau sumber cahaya lain yang terpantul dari halaman-halaman buku dan
masuk ke mata Anda. . Arah pergerakan cahaya penting untuk dilakukan sejak awal. Banyak
murid, ketika diminta menggambar sinar cahaya untuk menunjukkan bagaimana kita melihat
sesuatu, menggambar panah pada sinar cahayanya yang menunjuk ke arah yang salah, keluar
dari mata. Jika hal ini terjadi maka kita tidak akan mempunyai masalah dengan kegelapan karena
ketika kita memasuki ruangan gelap dan membuka mata, pancaran cahaya akan mengalir ke
depan seperti lampu mobil dan menerangi ruangan! Ketika cahaya mengenai suatu benda, sinar
cahaya memantulkannya ke segala arah, itulah sebabnya kita dapat melihat benda tersebut dari
semua sudut. Sebagian dari cahaya yang dipantulkan kemudian masuk ke mata melalui kornea ( lihat Gambar 5.7
Mata
Bentuk kornea dan cairan di belakangnya (aqueous humor) membiaskan cahaya sehingga sinar
mulai berkumpul menuju satu titik. Cahaya kemudian melewati lubang yang disebut pupil, di iris.
Iris ini adalah bagian mata yang berwarna dan fungsinya untuk mengontrol ukuran pupil dan
seberapa banyak cahaya yang masuk. Terlalu banyak cahaya dapat merusak retina di bagian
belakang mata sehingga ketika terang, iris menyempitkan pupil, membuatnya lebih kecil. Dalam
kondisi cahaya redup, iris melebarkan pupil (memperbesarnya) sehingga lebih banyak cahaya
yang masuk, sehingga lebih mudah dilihat. Di belakang pupil terdapat lensa yang memfokuskan
cahaya lebih halus untuk mendapatkan gambar yang jelas. Bentuk lensa diubah oleh otot
sehingga bayangan pada semua jarak dapat dilihat dalam fokus, dan hal ini disebut akomodasi.
Semakin dekat suatu gambar, semakin banyak cahaya yang diterima mata yang menyebar,
sehingga lensa perlu lebih gemuk untuk memfokuskannya. Cahaya yang kita terima dari objek
yang lebih jauh tidak menyebar terlalu luas, sehingga lensa dibuat lebih tipis untuk memfokuskannya.
Efek gabungan dari kornea, aqueous humor, lensa dan seperti jeli
humor vitreous menyebabkan gambar terfokus pada retina di bagian belakang mata.
Ini berisi jutaan sel peka cahaya yang menghasilkan gelombang listrik ketika cahaya menimpanya. Beberapa sel,
yaitu batang, mendeteksi kecerahan dan lainnya, kerucut, mendeteksi warna (ada tiga jenis kerucut, satu untuk
masing-masing warna primer; buta warna terjadi karena sel tidak mampu menghasilkan pigmen yang diperlukan
untuk salah satu warna). jenis kerucut). Kerucut bekerja lebih baik ketika tingkat cahaya lebih tinggi, sehingga dalam
kondisi gelap membedakan warna lebih sulit dilakukan. Impuls listrik yang dihasilkan di retina dikirim ke otak melalui
saraf optik untuk diproses menjadi gambar. Dua mata memungkinkan lebih banyak informasi dikumpulkan dan
pada manusia hal ini menghasilkan dua gambar (membuka dan menutup setiap mata secara bergantian
menunjukkan hal ini) yang ditumpangkan oleh otak untuk membuat gambar tiga dimensi karena mata mengarah ke
depan ke arah umum yang sama. Hal ini berlaku pada banyak predator, dimana kemampuan menilai jarak sangatlah
penting. Mangsa, seperti kelinci, tidak terlalu membutuhkan hal ini dan lebih membutuhkan penglihatan menyeluruh
sehingga mereka cenderung memiliki mata di sisi kepala untuk mencapai hal ini dengan mengorbankan penglihatan
stereoskopis yang sebenarnya.
Ada kemungkinan bahwa siswa dengan masalah penglihatan ingin mengetahui lebih banyak tentang mata.
Penglihatan pendek dan penglihatan jauh disebabkan oleh ketidakmampuan mata untuk memfokuskan gambar
pada retina (lihat Gambar 14.9), seringkali karena bentuk mata yang terlalu panjang atau terlalu pendek. Hal ini
dapat diperbaiki dengan lensa pada kacamata atau lensa kontak, yang membantu memfokuskan cahaya pada
tempat yang benar. Orang dengan penglihatan pendek mengalami kesulitan melihat objek yang jauh karena
fokusnya di depan retina. Lensa divergen digunakan untuk menyebarkan sinar cahaya sebelum masuk ke mata
untuk memperbaikinya. Penglihatan jauh terjadi ketika cahaya dari benda dekat tidak dapat difokuskan sebelum
mengenai retina dan hal ini dikoreksi dengan lensa konvergen yang mulai memfokuskan sinar cahaya sebelum
masuk ke mata.
Gambar 14.9 Penglihatan pendek, penglihatan jauh dan koreksinya

Suara
Suara dihasilkan oleh partikel yang bergetar. Mengetuk pintu, misalnya, menyebabkan partikel di
dalam pintu bergetar sehingga menimbulkan gelombang suara. Getaran ini kemudian ditransfer
ke udara di sekitar pintu. Ketika gelombang suara merambat melalui udara, mereka menggetarkan
partikel-partikel udara dan sebagian dari gelombang ini akan memasuki telinga kita, yang kemudian
mendeteksi suara tersebut. Jadi segala sesuatu yang menyebabkan partikel bergetar akan
menghasilkan suatu jenis suara, sehingga sumber suara pun ikut bergetar. Loudspeaker seperti
hi-fi, radio, dan televisi dilengkapi kerucut getar, biasanya dari kartu atau plastik, yang menggetarkan
udara di depannya dan Anda dapat dengan mudah merasakan getaran tersebut. Alat musik
menimbulkan getaran di udara di dalamnya, dalam beberapa kasus melalui getaran senar. Dalam
banyak kasus, getaran yang menghasilkan suara sangat cepat sehingga kita tidak dapat melihatnya
(C tengah disebabkan oleh getaran yang terjadi 262 kali per detik) dan cara terbaik untuk
merasakannya adalah dengan garpu tala, yang bergetar sangat cepat sehingga Anda tidak dapat
melihatnya. lihat garpunya bergerak. Alat musik juga menghasilkan gelombang suara yang unik.
Gambar 14.10 menunjukkan dua gelombang suara, yang pertama dari garpu tala dan yang kedua
dari alat musik imajiner. Beginilah tampilan gelombang pada osiloskop sinar katoda (seperti yang
digunakan untuk memantau pola detak jantung di rumah sakit), yang mengubah gelombang
suara longitudinal menjadi gelombang transversal sehingga dapat dipelajari dengan lebih mudah.
Kedua nada yang dihasilkan sama dengan jumlah gelombang yang dihasilkan (sebenarnya
frekuensinya) sama di setiap kasus, namun, meskipun garpu tala menghasilkan gelombang yang
sangat halus, instrumen menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda. Hal ini unik pada
instrumen tersebut dan inilah yang memberikan suara atau timbre yang khas pada instrumen
tersebut. Setiap instrumen menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda, itulah sebabnya,
meskipun instrumen tersebut memainkan nada yang sama, kita dapat membedakan satu instrumen dengan instrum
Sumber bunyi yang banyak dikenal adalah dengungan peralatan listrik yang dicolokkan ke
listrik. Meskipun timbre suara berbeda dari satu perangkat ke perangkat lainnya, nadanya selalu
sama dan sesuai dengan frekuensi arus bolak-balik yang mengalir melalui rangkaian, berosilasi
pada 50 Hz (50 kali per detik).
Gambar 14.10 Membandingkan gelombang bunyi yang dihasilkan garpu tala

dan alat musik
Sifat-sifat bunyi
Karena, seperti cahaya, suara merambat sebagai gelombang, maka perilakunya mirip dengan cahaya. Suara dapat
dipantulkan dan inilah yang dimaksud dengan gema. Gema akan lebih jelas bila muncul pada permukaan yang
keras dan halus, dibandingkan pada permukaan yang lembut. Hal ini terlihat pada bangunan yang lebih bergema
bila tidak memiliki karpet atau furnitur yang tidak terlalu empuk. Permukaan yang keras menyerap lebih sedikit
energi suara dan permukaan yang halus menyebabkan lebih sedikit hamburan suara. Bunyi merambat menjauhi
sumbernya, seiring dengan itu bunyi menyebar dan semakin redup seiring bertambahnya jarak (seperti cahaya
obor). Seperti cahaya, kita dapat memiliki gelombang suara dengan panjang gelombang, frekuensi, dan amplitudo
berbeda. Ketika frekuensi bunyi meningkat, panjang gelombangnya menjadi lebih pendek dan nadanya pun
meningkat. Untuk mengubah nada suatu bunyi, seseorang harus mengubah frekuensi getaran yang menyebabkannya.
Hal ini tidak selalu mudah untuk dilihat ketika memukul suatu benda untuk menghasilkan suara, sebagian karena
partikel-partikel dalam suatu benda mempunyai frekuensi alami (atau resonansi) yang cenderung bergetar ketika
diberi energi dan sulit untuk memukul sesuatu dengan cukup energi. frekuensi yang bervariasi agar mudah
membedakannya.
Kegiatan mengajar
Salah satu cara visual yang baik untuk mendemonstrasikan hubungan antara frekuensi getaran dan nada
adalah dengan memegang penggaris plastik di tepi meja dan 'mendentingkannya' untuk menghasilkan
suara. Jika lebih banyak penggaris yang digantung di tepinya, ia akan bergetar lebih lambat dan
menghasilkan suara yang lebih rendah dibandingkan jika lebih sedikit penggaris yang digantung di
tepinya. Dengan instrumen, nada diubah dengan cara yang sama. Dengan alat musik tiup, kolom udara
di dalamnya diubah sehingga bergetar pada frekuensi yang berbeda. Dengan instrumen senar,
kekencangan dan panjang senar mempengaruhi seberapa cepat getarannya dan dengan demikian tinggi
nada nada yang dihasilkan. Seperti halnya senar pada gitar, kulit pada drum dapat dikencangkan agar
getarannya lebih cepat sehingga menghasilkan suara yang lebih tinggi. Ibarat penggaris yang bergetar
hanya sedikit, maka pada alat yang kecil maka udara atau senar akan bergetar lebih cepat sehingga nada
yang dihasilkannya akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh alat yang lebih besar
(bandingkan double bass dengan biola untuk contoh).
Ketika amplitudo gelombang suara meningkat, suara menjadi lebih keras karena getaran yang menyebabkan
suara semakin besar. Jika suara dihasilkan dengan memukul sesuatu, maka memukulnya lebih keras akan
meningkatkan ukuran getaran sehingga menghasilkan suara yang lebih keras. Dengan speaker, semakin besar
pergerakan kerucut speaker ke belakang dan ke depan akan menghasilkan suara yang lebih keras. Dengan
instrumen, memukul lebih keras, meniup lebih keras, atau memetik senar lebih keras akan memiliki efek yang sama.
Membandingkan cahaya dan suara
Selain persamaan dengan cahaya juga terdapat beberapa perbedaan. Berbeda dengan cahaya, bunyi memerlukan
medium untuk merambat. Suara dihasilkan dan disebarkan oleh getaran partikel; oleh karena itu ia tidak dapat
bergerak melalui ruang hampa. Hal ini sering kali ditunjukkan dengan bel dalam eksperimen stoples. Sebuah bel
listrik ditempatkan di dalam toples kaca dan dinyalakan. Kita dapat mendengar bel karena getaran yang
ditimbulkannya bergerak
dari bel melewati udara di dalam toples, melewati kaca dan akhirnya melalui udara di sekitar toples bel
hingga ke telinga kita. Udara kemudian disedot keluar dari toples bel dengan pompa vakum untuk
menciptakan ruang hampa di sekitar bel listrik. Ketika hal ini terjadi, suara bel semakin pelan hingga
tidak terdengar lagi, namun kita tahu bahwa bel masih berfungsi karena kita dapat melihat palu memukul
bel. Alasan terjadinya hal ini adalah karena kita telah menghilangkan udara yang mentransmisikan
gelombang suara dari bel ke kaca.
Membiarkan udara masuk kembali membuat partikel-partikel tersebut dapat meneruskan gelombang
suara sehingga kita mendengar bel lagi, dan lambat laun semakin keras seiring semakin banyak partikel
udara yang masuk. Demikian pula, dengan cara yang sama bahwa kecepatan cahaya bervariasi ketika
merambat melalui media yang berbeda, begitu pula kecepatan suara. Bunyi merambat paling cepat
melalui zat padat, lebih lambat melalui zat cair, dan paling lambat melalui gas. Hal ini karena jarak
partikel-partikel padatan lebih rapat sehingga getaran dapat diteruskan lebih cepat. Pada gas, jarak
antar partikel yang besar membuat suara membutuhkan waktu lebih lama untuk merambat. Di udara,
suara merambat dengan kecepatan sekitar 330 meter per detik dibandingkan dengan cahaya, yang
kecepatannya sekitar 300 juta meter per detik, hampir satu juta kali lebih cepat. Hal ini menyebabkan
kita melihat sesuatu yang terjadi jauh sebelum kita mendengarnya, seperti melihat kilat sebelum kita
mendengarnya (petir), jeda antara ledakan kembang api dan ledakan, dan suara sepak bola yang
ditendang jauh setelah ledakan terjadi. pindah ke atas lapangan.
Satu perbedaan terakhir antara perilaku cahaya dan suara yang dapat kita pertimbangkan adalah
kenyataan bahwa kita dapat mendengar di sekitar sudut namun tidak dapat melihat di sekitar sudut.
Alasan terjadinya hal ini melibatkan proses yang dikenal sebagai difraksi, yang terlalu rumit untuk
dipertimbangkan pada tingkat dasar, namun mungkin menarik bagi pembaca. Misalnya, kita dapat
mendengar suara yang berasal dari suatu ruangan tanpa kita dapat melihat ke dalamnya.
Alasan mengapa kita tidak dapat melihat ke dalam adalah karena semua sinar cahaya merambat dalam
garis lurus dan jika tidak ada garis pandang melalui pintu yang terbuka ke dalam ruangan, maka tidak
ada sinar cahaya yang dapat langsung menuju ke pengamat. Hal ini pada dasarnya berlaku untuk
gelombang suara, namun saat gelombang suara melewati celah tersebut, gelombang tersebut menyebar
seperti gelombang yang tercipta dari jatuhnya batu ke dalam air. Hal ini memungkinkan gelombang
suara merambat dari ambang pintu seolah-olah gelombang tersebut tercipta pada satu titik di sana (lihat
Gambar 14.11, di mana garis mewakili puncak setiap gelombang).
Seperti yang telah dinyatakan, semua gelombang memiliki panjang gelombang dan semakin dekat
panjang gelombang dengan besarnya celah yang dilaluinya, semakin besar pula difraksinya. Jika
panjang gelombangnya jauh lebih kecil daripada celahnya, maka gelombangnya juga tidak akan
terdifraksi. Gelombang suara yang dapat didengar memiliki panjang gelombang yang sama dengan
lebar pintu, oleh karena itu gelombang tersebut dapat berdifraksi dengan baik, meskipun semakin tinggi
nada suara, semakin kecil panjang gelombangnya dan semakin buruk difraksinya, sehingga semakin
sulit untuk didengar di suatu sudut. Gelombang cahaya memiliki panjang gelombang yang jauh lebih
kecil daripada gelombang suara yang dapat didengar dan celah yang disediakan oleh pintu terlalu besar
untuk dapat didifraksi, sehingga kita tidak dapat melihat sudut bulat. Namun, buatlah jaraknya cukup
kecil, dan Anda dapat memperoleh efek yang sama dengan cahaya. Hal ini biasanya dilakukan dengan
sepotong kaca yang disebut kisi difraksi, namun 'celah' yang dilalui cahaya sangat kecil (lebar
terbesarnya sekitar 0,01 mm – yaitu 100 celah per milimeter). Ungkapan 'suara yang dapat didengar'
cukup penting di sini karena ada beberapa suara yang tidak dapat dideteksi oleh telinga manusia dan
hal ini dibahas sebagai bagian dari bagian pendengaran selanjutnya.
Gambar 14.11 Difraksi gelombang suara melalui celah seperti pintu
Pendengaran dan suara
Fungsi telinga juga telah dibahas dalam Bab 5, 'Manusia dan hewan lainnya'. Telinga dirancang untuk menangkap
gelombang suara dan menyalurkannya ke dalam kepala, tempat getaran dilewatkan di antara berbagai struktur
sebelum diubah menjadi sinyal listrik yang dapat diinterpretasikan oleh otak. Tidak semua suara dapat didengar
oleh telinga manusia dan kita biasanya dapat mendengar suara dengan frekuensi antara 20 Hz hingga 20.000 Hz
(yaitu, suara yang disebabkan oleh getaran yang terjadi 20 kali per detik hingga 20.000 kali per detik). Frekuensi
atas dan bawah dari rentang ini dikenal sebagai ambang pendengaran dan biasanya diperiksa selama tes
pendengaran bersama dengan kemampuan mendengar suara dengan tingkat ketenangan tertentu (suara dengan
amplitudo rendah). Hewan lain dapat mendeteksi suara di luar jangkauan pendengaran kita, contohnya adalah
anjing yang dapat mendengar suara lebih tinggi daripada manusia (ultrasound) dan gajah yang dapat menghasilkan
dan mendengar suara jauh lebih rendah daripada manusia (infrasound). Artinya, hanya karena kita tidak dapat
mendengar suatu suara, bukan berarti suara tersebut tidak dihasilkan. Memang benar bahwa pemindaian
ultrasonografi pada bayi dalam kandungan menggunakan gema suara yang dihasilkan di dalam tubuh yang terlalu
tinggi untuk kita dengar. Memang benar, beberapa suara yang kita dengar dihasilkan oleh getaran yang sangat
cepat sehingga kita tidak dapat melihatnya terjadi, meskipun kita dapat melihat benda yang bergetar.
Telinga manusia (lihat Gambar 5.8 di Bab 5) memiliki tiga bagian utama yang melakukan tugasnya; telinga
luar, telinga tengah , dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari lipatan tulang rawan yang disebut pinna , yang
bentuknya dirancang untuk menyalurkan gelombang suara ke suatu titik, sehingga memperkuatnya (seperti terompet
telinga kuno). Ada juga saluran telinga, yang mengarahkan gelombang lebih jauh ke kepala melalui getaran di udara
yang dikandungnya.
Getaran udara di saluran telinga menyebabkan gendang telinga (selaput tipis) bergetar dan
meneruskan getaran tersebut ke telinga tengah. Telinga tengah juga mengandung udara tetapi getaran dari
gendang telinga diteruskan oleh tiga tulang kecil yang disebut tulang-tulang pendengaran, yang biasa
disebut palu, landasan , dan sanggurdi. Tekanan udara di telinga tengah harus sama dengan tekanan di
saluran telinga untuk mencapai transmisi suara terbaik dan ini dicapai dengan saluran Eustachius, yang
terhubung ke bagian belakang tenggorokan, dan dapat membuka dan menutup. menyebabkan telinga 'pop'.
Hal ini sering dialami saat naik atau turun dengan cepat, seperti dalam perjalanan mobil di daerah perbukitan
atau terlebih lagi saat penerbangan pesawat. Ketika kita naik tekanan udara di sekitar kita, maka tekanan
di saluran telinga berkurang dan sekarang lebih rendah dari tekanan di telinga tengah. Hal ini menyebabkan
gendang telinga terdorong keluar dan tidak dapat bergerak sebagaimana mestinya sehingga meredam
suara yang kita dengar. Menggerakan rahang membantu saluran Eustachius terbuka sedikit, membiarkan
udara keluar dari telinga bagian dalam untuk mengembalikan keseimbangan tekanan dan memungkinkan
gendang telinga bergerak bebas kembali dan menimbulkan sensasi 'meletus'. Menurun akan menimbulkan
efek sebaliknya dan gendang telinga akan terdorong ke dalam karena tekanan udara luar lebih tinggi
daripada tekanan udara dalam. Tuba Eustachius mengalirkan udara ke telinga tengah untuk mengembalikan
keseimbangan dan pendengaran ke tingkat yang tepat. Suara diteruskan dari telinga tengah ke telinga
bagian dalam ke dalam struktur spiral yang disebut koklea . Ini berisi cairan yang bergetar ketika sanggurdi
menyentuh titik di koklea yang dikenal sebagai jendela oval. Di dinding koklea terdapat struktur kecil seperti
rambut yang disebut silia, yang bergerak bolak-balik dalam cairan yang bergetar, menghasilkan sinyal listrik
yang kemudian diteruskan sepanjang saraf pendengaran ke otak. Juga terhubung ke koklea adalah
serangkaian tabung berisi cairan yang disebut kanal setengah lingkaran, yang memberikan informasi
kepada otak tentang keseimbangan ketika cairan yang dikandungnya bergerak ke dalam. Infeksi telinga
bagian dalam sering kali menyebabkan pusing karena mempengaruhi saluran setengah lingkaran ini. Dua
telinga memungkinkan kita memastikan arah suara, karena keduanya mendengar suara secara berbeda
dan otak memanfaatkannya.
Kerusakan pada satu atau lebih bagian telinga dapat mengakibatkan masalah pendengaran. Hal ini
biasanya disebabkan oleh infeksi, pukulan keras di kepala, atau kerusakan akibat usia tua. Beberapa
permasalahan tersebut dapat dikompensasi seperti penggunaan alat bantu dengar yang menggunakan
mikrofon kecil dan loudspeaker untuk mengarahkan suara yang diperkuat ke dalam liang telinga. Saat ini,
implan bedah juga dapat digunakan untuk memperbaiki masalah koklea. Namun, kerusakan pada saraf
jarang dapat diobati dan dapat menyebabkan ketulian total.
Jika Anda bisa mendapatkannya, tunjukkan loudspeaker terbuka dengan beberapa polistiren atau bola
kertas pada kerucut speaker untuk menunjukkan bagaimana getaran berubah seiring perubahan suara.
Tutupi mangkuk besar dengan cling film, taburkan sedikit garam di atasnya dan kocok dengan tongkat
di atas meja di dekatnya, mengamati getaran garam.
Datalogger bagus untuk merekam tingkat cahaya dan suara.
Saat mempelajari cahaya, suara, dan indera, sadarilah bahwa beberapa siswa akan mempunyai gangguan
pendengaran atau penglihatan dan tidaklah tepat untuk membandingkan pendengaran atau penglihatan
anak-anak yang berbeda atau membuat penilaian mengenai baik atau buruknya pendengaran atau penglihatan.
• Bulan adalah sumber cahaya. • Sinar
cahaya meninggalkan mata ketika kita melihat sesuatu.

• Suara keluar dari telinga.
Jika sinar cahaya dapat dibelokkan, maka sinar tersebut akan mampu mengelilingi bumi hampir tujuh
setengah kali setiap detik.
1
Bagaimana anak-anak belajar tentang sains
Belajar tentang dunia

Sejak jam-jam pertama, bayi mengembangkan gagasan tentang dunia di sekelilingnya,
bagaimana segala sesuatu terlihat, terasa, tercium dan terasa, serta seperti apa bunyinya.
Pengalaman awal dengan indera ini terus berkembang saat bayi beranjak balita dan kemudian
memasuki tahun-tahun pra-sekolah, dimana pembelajaran tentang dunia mulai diformalkan
dalam bidang pembelajaran 'Pengetahuan dan pemahaman tentang dunia' di Tahap Dasar.
kurikulum, dan kemudian, setelah memasuki Tahap Kunci 1, menjadi mata pelajaran yang kita
sebut sains. Aliran pembelajaran alami ini mungkin tidak begitu jelas bagi kita yang menganggap
kata 'sains' sebagai laboratorium dan tabung reaksi, namun pada dasarnya pembelajaran
tentang dunia dan cara kerjanya adalah sesuatu yang melibatkan seluruh umat manusia ,
sejak awal. awal kehidupan mereka. Tujuan dari bagian ini adalah untuk mengkaji beberapa
pengalaman belajar awal anak-anak dan bagaimana hal ini menjadi landasan bagi pembelajaran
selanjutnya yang kita sebut sains.
Pada bagian ini juga kita akan membahas salah satu gagasan yang paling membingungkan
dalam pendidikan sains, yaitu kebingungan yang muncul dari kata 'sains' itu sendiri.
Dalam kurikulum sekolah, sains adalah isi pelajaran sains (yang pada dasarnya adalah
pengetahuan mata pelajaran) dan proses terjadinya pembelajaran (yang pada dasarnya adalah
proses investigasi sains). Dalam pembelajaran sains yang baik anak akan melakukan kedua
hal tersebut. Mereka akan belajar tentang dunia di sekitar mereka dan bagaimana mengetahui
lebih banyak tentang dunia tersebut. Kurikulum Nasional memformalkan kedua makna kata
tersebut, dengan Sasaran Pencapaian yang pertama (Sc1 Scientific enquiry) menetapkan
persyaratan untuk proses belajar mengajar sains, dan tiga target pencapaian lainnya yang
mewakili tiga bidang sains, kehidupan. proses dan makhluk hidup (Sc2), bahan dan sifat-
sifatnya (Sc3) dan proses fisik (Sc4).
Bidang-bidang sains ini juga dikenal sebagai biologi, kimia, dan fisika. Meskipun nama-nama
mata pelajaran ini jarang digunakan di tingkat sekolah dasar, bidang-bidang tersebut masih
terdapat dalam beberapa kurikulum sekolah menengah serta pendidikan lanjutan dan tinggi.
Namun, perbedaan antara disiplin ilmu ini bukanlah cara yang mudah untuk mengkategorikan
subjek dan ada banyak aspek pengetahuan sains yang mengaburkan batas-batas tradisional
ini. Ada juga aspek pembelajaran sains itu
15
Bumi dan sekitarnya
Kurikulum Nasional: Target Pencapaian Sc4, Strand 4 (KS2: 4.4a–4d)

Skema Kerja QCA : Unit 5E dan 6F
Bumi dan sekitarnya merupakan rangkaian terakhir dan terkecil dari Target Pencapaian Proses
Fisik, namun sering kali merupakan salah satu bagian yang lebih menarik dari kurikulum untuk
anak-anak. Ide-ide yang diajarkan di sini berfokus pada Matahari, Bumi, dan Bulan, dan menjadi
dasar kajian lebih detail pada KS3 dan KS4 serta mengaitkan erat dengan topik gaya, gerak, dan
cahaya.
Program studi Kurikulum Sains Nasional hanya membahas bidang ilmu ini di KS2, di mana
siswa harus diajarkan bahwa Matahari, Bumi, dan Bulan kira-kira berbentuk bola; bagaimana
posisi Matahari tampak berubah pada siang hari, dan bagaimana bayangan berubah ketika hal
ini terjadi; bagaimana siang dan malam berhubungan dengan perputaran bumi pada porosnya;
bahwa Bumi mengorbit Matahari sekali setiap tahun, dan Bulan memerlukan waktu sekitar 28
hari untuk mengorbit Bumi.
Sistem tata surya

Tata surya terdiri dari sejumlah benda, termasuk Bumi, yang mengorbit mengelilingi Matahari
(jadi inilah 'sistem' Matahari – banyak yang melupakan hal tersebut). Diperkirakan terbentuk
sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari piringan debu dan gas yang berputar. Seiring berjalannya
waktu, sebagian besar debu dan gas ini mulai tertarik bersama oleh gaya gravitasi untuk
membentuk Matahari, planet-planet, dan bulan-bulannya. Benda lain yang lebih kecil juga
terbentuk, seperti asteroid dan komet. Segala sesuatu di tata surya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi besar yang diberikan oleh Matahari, yang membuat planet-planet dan benda-benda
kecil lainnya tetap mengorbit di sekitarnya. Tata surya diyakini berukuran setidaknya satu tahun
cahaya. Satu tahun cahaya adalah waktu yang dibutuhkan cahaya untuk melakukan perjalanan
dalam satu tahun dan jaraknya kira-kira 9.460.000.000.000 km (5.880.000.000.000 mil). Ini adalah jarak yang san
memang, jarak yang sangat jauh antara seluruh bagian utama tata surya membuat ukuran dan posisi relatif planet-
planet sulit untuk dipahami.
Secara tradisional, jumlah planet di tata surya adalah sembilan, dan berdasarkan jarak dari Matahari, planet-
planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Hal ini sering
diingat dengan mnemonik 'Metode Saya Sangat Mudah Hanya Mempercepat Penamaan Planet'. Namun, pada
tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional mengklasifikasikan ulang Pluto sebagai planet katai, bukan planet
sebenarnya, karena ukurannya yang kecil dan keberadaan objek berukuran serupa yang mengorbit mengelilingi
Matahari. Tentu saja, Pluto masih akan dianggap sebagai planet untuk beberapa waktu hingga buku teks mengenai
subjek tersebut ditulis ulang. Memang benar, Pluto selalu menjadi sesuatu yang aneh. Semua planet lain mengorbit
Matahari dalam satu bidang (artinya jika Anda dapat melihat tata surya dari samping, Anda dapat menggambar satu
garis yang melintasi semua planet dan Matahari), sedangkan orbit Pluto membentuk sudut terhadap bidang
tersebut. . Semua planet mengorbit pada jalur yang agak elips (oval), tetapi orbit Pluto sangat elips sehingga
terkadang menyebabkan Pluto lebih dekat ke Matahari dibandingkan Neptunus. Planet-planet bagian dalam
(Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) tersusun atas batuan, sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
tersusun atas gas dan jauh lebih besar daripada empat planet bagian dalam, sehingga muncul istilah 'raksasa gas'
(Pluto adalah diperkirakan sebagian besar berupa batu dan es). Di antara orbit Mars dan Jupiter terdapat sabuk
asteroid, terdiri dari bongkahan batuan kecil (asteroid) yang juga mengorbit Matahari, yang mungkin merupakan
sisa-sisa protoplanet yang tidak pernah sebesar planet sebenarnya. Kita memperoleh sebagian besar pengetahuan
kita tentang planet-planet melalui pengamatan menggunakan teleskop (terutama pada tahun-tahun belakangan ini
dengan teleskop ruang angkasa Hubble yang mengorbit mengelilingi bumi) dan melalui penggunaan pesawat ruang
angkasa yang dikirim untuk menjelajahi planet-planet lain. Raksasa gas ini pertama kali dikunjungi pada tahun
1970-an dan 1980-an oleh wahana antariksa Pioneer dan Voyager, yang membutuhkan waktu sekitar 30 tahun
untuk mencapai tepi tata surya, yang merupakan indikasi lain dari jarak yang sangat jauh saat berhadapan dengan
tata surya. Memang benar, kita sering mempunyai pandangan yang menyimpang mengenai jarak relatif masing-
masing planet karena banyak representasi dari planet-planet tersebut sering kali menunjukkan jarak keduanya
sama satu sama lain, dan hal ini tidak benar (Saturnus, misalnya, hampir dua kali jarak Jupiter dari Matahari. ).
Hanya saja tidak mungkin menghasilkan diagram skala tata surya yang baik hanya dalam satu halaman buku.
Selain planet, terdapat sejumlah benda lain yang berukuran relatif besar. Di orbit sekitar sebagian besar planet
(kecuali Merkurius dan Venus) terdapat benda-benda kecil yang dikenal sebagai bulan atau satelit alami. Ada
asteroid yang telah disebutkan. Ada juga komet, yaitu bongkahan debu dan es yang mengorbit Matahari dalam
bentuk sangat elips dimana Matahari tidak berada di pusat orbit, melainkan di salah satu ujungnya. Beberapa komet
tetap berada di tata surya dan mengorbit Matahari secara berkala, mungkin yang paling terkenal adalah Komet
Halley yang memiliki orbit 76 tahun dan ditampilkan di Permadani Bayeux. Yang lainnya hanya mengorbit Matahari
satu kali, lalu meninggalkan tata surya. Saat mendekati Matahari, komet tampak lebih terang dan mulai menguap,
membentuk ekor khasnya. Karena ekornya 'didorong' keluar oleh Matahari, ia selalu menjauhi Matahari. Artinya,
ketika sebuah komet melintas mengelilingi Matahari, ekornya akan mendahuluinya. Benda terakhir yang patut
dipertimbangkan adalah meteoroid. Ini adalah benda-benda kecil (bisa sekecil butiran pasir) yang sering kali
merupakan pecahan benda-benda besar seperti asteroid atau komet. Kita melihatnya ketika memasuki atmosfer
bumi, yang disebut meteor. Mereka menjadi sangat panas sehingga bersinar, oleh karena itu
BUMI DAN SELUARNYA 177
nama umum 'bintang jatuh' (tentu saja, mereka bukan bintang). Kebanyakan meteor menguap seluruhnya
di atmosfer namun beberapa meteor yang lebih besar akan berdampak pada permukaan bumi sebagai
meteorit.
Matahari
Satu-satunya bintang di tata surya, Matahari, berbentuk bola gas panas berbentuk bola dan merupakan
sumber utama sebagian besar energi bumi. Bertentangan dengan kepercayaan umum, ia tidak terbakar
(pembakaran adalah reaksi kimia yang melibatkan sesuatu dan oksigen) namun melepaskan energinya
melalui proses yang dikenal sebagai fusi nuklir. Ia mengandung lebih dari 99 persen materi di tata surya
dan seperti semua bintang, sebagian besar terdiri dari gas hidrogen.
Ketika Matahari terbentuk, hidrogen ini ditarik oleh gravitasi dengan gaya sedemikian rupa sehingga suhu
dan tekanan yang dihasilkan menyebabkan atom-atomnya melebur dan menjadi atom jenis baru, yaitu
helium. Proses fusi nuklir ini juga dapat menyebabkan terbentuknya atom yang lebih besar, sehingga
bintang adalah sumber dari banyak unsur. Memang benar, sebagian besar atom dalam tubuh kita
diproduksi di bintang-bintang yang meledak di masa lalu, menghamburkan atom-atom ini ke seluruh ruang
angkasa dan membentuk materi penyusun tata surya saat ini. Fusi melepaskan sejumlah besar energi,
beberapa di antaranya terpancar dari Matahari dalam bentuk cahaya dan panas. Karena cahaya dan
panas ini menyebar saat benda tersebut menjauh dari Matahari, berarti semakin jauh suatu benda dari
Matahari, semakin sedikit cahaya dan panas yang diterimanya sehingga suhunya akan semakin dingin.
Salah satu planet yang tampaknya tidak mengikuti pola ini adalah Venus, yang lebih panas dari Merkurius,
meski jaraknya lebih jauh. Anomali ini disebabkan oleh intensnya efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh
atmosfer Venus. Matahari pada akhirnya akan mulai kehabisan pasokan hidrogennya dan pada titik ini
akan memasuki fase baru (untungnya tidak sampai sekitar 4 miliar tahun), membengkak menjadi raksasa
merah yang akan mencapai titik di antara orbitnya saat ini. Bumi dan Mars. Setelah fase ini, ia akan
kehilangan lapisan luarnya, membentuk nebula planet dan hanya menyisakan intinya sebagai katai putih
yang secara bertahap akan mendingin dan memudar.
Massanya yang sangat besar berarti tarikan gravitasi Matahari lebih besar dari apa pun di tata surya
dan inilah sebabnya benda-benda di tata surya mengorbitnya. Pengamatan beberapa astronom awal
terhadap pergerakan planet-planet dan pergerakan nyata Matahari menyadarkan mereka bahwa
Mataharilah yang merupakan pusat dari apa yang sekarang kita sebut tata surya, namun agama dan
kepercayaan lain bahwa Bumi adalah pusatnya. di tengah segalanya berarti bahwa ide-ide ini hanya
diterima secara perlahan. Pergerakan nyata Matahari melintasi langit disebabkan oleh rotasi bumi, dan
hal ini diilustrasikan pada Gambar 15.1. Selama bulan-bulan musim panas, kemiringan bumi berarti jalur
yang dilalui Matahari melalui langit lebih tinggi sehingga memakan waktu lebih lama dibandingkan pada
bulan-bulan musim dingin. Siang hari adalah titik di mana Matahari tampak berada pada titik tertingginya.
Karena Matahari lebih tinggi di langit sekitar tengah hari, bayangan yang dihasilkannya berada pada titik
terpendek dan terpanjang saat matahari terbit dan terbenam. Fakta bahwa matahari terbit terjadi di timur
dan matahari terbenam di barat berarti Bumi berputar dari barat ke timur, fakta yang berlaku untuk semua
planet kecuali Venus.
Karena merupakan satu-satunya benda di tata surya yang menghasilkan cahayanya sendiri, alasan
mengapa kita melihat planet lain, bulan, komet, dan sebagainya adalah karena benda-benda tersebut
memantulkan cahaya yang berasal dari Matahari. Cahaya yang dipancarkan Matahari adalah cahaya
putih (lihat Bab 14, 'Cahaya dan suara'), namun partikel-partikel di atmosfer bumi menghamburkan cahaya ini dan
Gambar 15.1 Gerak semu harian Matahari di langit belahan bumi utara
beberapa warna tersebar lebih banyak daripada yang lain. Cahaya biru paling banyak tersebar dan inilah sebabnya
langit tampak biru dan mengapa Matahari tampak begitu kuning (sebenarnya putih).
Saat matahari terbit dan terbenam, sinar matahari lebih banyak menembus atmosfer bumi sehingga semakin
tersebar, sehingga langit tampak lebih biru dan matahari tampak lebih berwarna jingga atau merah.
Bumi dan menandai berlalunya waktu

Seperti semua planet, bumi berbentuk bulat dan, sebagaimana telah disebutkan, sebagian besar terdiri dari batuan.
Planet ini unik di tata surya karena merupakan satu-satunya tempat di mana kehidupan diketahui ada (bahkan ini
adalah satu-satunya tempat di alam semesta di mana kita mengetahui adanya kehidupan). Bumi terletak sekitar
149,5 juta kilometer (sekitar 93 juta mil) dari Matahari dan lebarnya hampir 13.000 kilometer (kira-kira 8.000 mil) di
garis khatulistiwa. Sebagian besar kesadaran kita akan waktu berakar pada pergerakan bumi.
Bumi berputar pada sumbu imajiner melalui kutub utara dan selatan dan satu hari adalah waktu yang dibutuhkan
Bumi untuk satu kali rotasi. Kita membaginya menjadi 24 jam, meskipun cara mengukur waktu secara ilmiah saat
ini adalah dengan mengacu pada kecepatan cahaya, maka 'hari' sebenarnya diukur kurang dari 24 jam.
Siang hari terjadi ketika bagian bumi menghadap matahari dan malam hari ketika bagian bumi membelakangi
matahari. Satu tahun adalah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari satu kali, yang membutuhkan
waktu sekitar 365 seperempat hari. Hal ini terkadang membingungkan anak-anak, namun jika dipikir-pikir, tidak ada
alasan mengapa waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit harus bertepatan dengan jumlah
rotasi yang tepat. Tahun kabisat dirancang untuk memperbaiki anomali ini, bahkan sebelum diketahui mengapa hal
itu terjadi, untuk menjaga peristiwa-peristiwa yang dapat diamati seperti ekuinoks pada tanggal yang sama dalam
kalender.
Cara lain untuk mengamati berlalunya waktu adalah musim . Musim terjadi karena bumi berputar dengan
sudut 23,5° terhadap bidang orbitnya. Artinya, ketika Bumi mengorbit Matahari, belahan bumi utara dan selatan
mengalami variasi intensitas sinar matahari yang diterimanya. Jika kita perhatikan Gambar 15.2 maka kita dapat
melihat bahwa pada tanggal 21 Juni posisi Bumi pada orbitnya sedemikian rupa sehingga belahan bumi utara miring
sepenuhnya ke arah Matahari. Ini berarti ia menerima cahaya (dan
Gambar 15.2 Kemiringan bumi sebagai penyebab terjadinya musim
efektif panas) dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan yang diterima belahan bumi selatan,
sehingga lebih panas. Belahan bumi utara juga memiliki jam siang hari yang lebih panjang, sehingga
menerima cahaya lebih lama dibandingkan belahan bumi selatan. Oleh karena itu, pada bulan Juni
terjadi musim panas di belahan bumi utara dan musim dingin di belahan bumi selatan. Ketika Bumi
melanjutkan perjalanannya mengelilingi Matahari, perbedaan ini semakin mengecil karena posisi relatif
Bumi dan Matahari sedemikian rupa sehingga kemiringan mempunyai pengaruh yang semakin kecil
terhadap cahaya yang diterima oleh kedua belahan bumi hingga ekuinoks pada bulan Oktober ketika
siang dan malam terjadi. sama panjang dan cahaya yang diterima mempunyai intensitas yang sama.
Selama tiga bulan berikutnya, kemiringan bumi mulai berpengaruh lagi, hingga tanggal 21 Desember
ketika belahan bumi utara miring sepenuhnya menjauhi Matahari dan belahan bumi selatan miring ke
arah Matahari. Sekarang wilayah utara menerima cahaya dengan intensitas lebih rendah dibandingkan
wilayah selatan dan jam siang hari lebih sedikit, sehingga terjadi musim dingin di utara dan musim panas di selatan.
Akhirnya, melalui ekuinoks lainnya di bulan Maret, kita kembali ke titik awal di bulan Juni. Seringkali
ada anggapan yang salah bahwa jarak tiap belahan bumi dari Mataharilah yang menyebabkan efek
ini, namun perbedaan jarak tiap belahan bumi pada suatu waktu, dibandingkan dengan jarak Bumi dari
Matahari dapat diabaikan.
Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi . Asal usul sebenarnya masih belum diketahui secara pasti, meskipun
diyakini bahwa ia terbentuk pada waktu yang hampir bersamaan dengan Bumi. Seperti bulan di planet
lain, bulan kita memiliki nama Luna dan merupakan satu-satunya benda di tata surya yang pernah
dikunjungi manusia. Seperti Matahari, Bumi, dan planet lain, Bulan berbentuk bulat dan mengorbit
Bumi pada jarak sekitar 384.400 km (hampir 239.000 mil). Bulan membutuhkan waktu hampir 28 hari
untuk mengorbit Bumi dan Bulan membutuhkan waktu yang sama untuk menyelesaikan satu putaran
pada porosnya. Akibat dari kebetulan ini adalah sisi Bulan yang sama selalu menghadap Bumi. Sisi
jauh dari
Bulan, yang tidak pernah kita lihat terkadang secara keliru digambarkan sebagai sisi gelap, padahal sebenarnya
bukan, karena ia menerima cahaya dari Matahari sebanyak sisi yang kita lihat.
Bulan tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, jadi kita melihat Bulan karena memantulkan cahaya Matahari.
Selama orbitnya, posisi relatif Bumi, Bulan, dan Matahari berarti bagian Bulan yang terlihat oleh kita berada dalam
bayangan, dan hal ini menyebabkan fase bulan (lihat Gambar 15.3). Siklus ini terjadi kira-kira setiap 29,5 hari (tidak
sama dengan waktu orbit karena posisi bumi pada orbitnya juga akan berpindah) dan ini merupakan asal usul skala
waktu satu bulan dan mungkin minggu dan dua minggu.
Siklus tersebut dianggap dimulai ketika seluruh Bulan berada dalam bayangan, bulan baru, berlanjut melalui
fase membesar hingga bulan purnama dan, akhirnya, melalui fase memudarnya hingga bulan baru berikutnya.
Gerhana (lihat Gambar 15.4) terjadi ketika orbit Bumi dan Bulan sejajar persis. Gerhana Matahari (gerhana
matahari) selalu terjadi pada saat bulan baru dan Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari. Jarak Bulan sekitar
40 kali lebih dekat ke Bumi daripada Matahari dan sekitar 40 kali lebih kecil, yang berarti bahwa bulan-bulan tersebut
tampak berukuran sama di langit dan Bulan dapat menutupi Matahari sepenuhnya selama gerhana, sehingga
menyebabkan bayangan di permukaan bumi. Bumi. Pusat bayangan ini (umbra: lihat Bab 14 untuk informasi lebih
lanjut tentang bayangan) merupakan tempat terjadinya gerhana total, sedangkan gerhana sebagian terjadi di tepi
bayangan (penumbra). Matahari hanya terhalang total dalam waktu singkat dan gerhana tidak akan terjadi pada
setiap bulan baru karena Bumi, Matahari, dan Bulan tidak selalu berada dalam posisi sejajar total. Gerhana Bulan
(gerhana bulan) terjadi ketika Bumi terletak tepat di antara Matahari dan Bulan. Fenomena ini hanya terjadi saat
bulan purnama, saat Bumi memberikan bayangan di atas Bulan. Bulan tetap terlihat saat gerhana bulan karena
menerima pantulan sinar matahari dari Bumi, yang kemudian dipantulkan kembali ke Bumi dan tampak berwarna
coklat kemerahan.
Banyak orang berasumsi secara keliru bahwa Bulan tidak mempunyai gaya gravitasi. Semua benda
mengerahkan gravitasi berdasarkan massanya (lihat Bab 13, 'Gaya dan gerak' untuk mengetahui lebih lanjut tentang
gravitasi) sehingga Bulan memang mempunyai tarikan gravitasi, namun karena jauh lebih ringan dibandingkan
Bumi, maka Bulan hanya mengerahkan gaya sekitar satu- keenam dari bumi pada permukaannya. Salah satu
dampak tarikan gravitasi bumi ini adalah pasang surut air laut (lihat Gambar 15.5).
Gambar 15.3 Fase Bulan

Gambar 15.4 Bagaimana gerhana terjadi
Gambar 15.5 Bagaimana Bulan menyebabkan pasang surut

Bulan menarik air di lautan ke arahnya dengan kekuatan yang berbeda-beda dan karena air berbentuk cair
dan dapat mengalir, maka terciptalah tonjolan air pada sisi yang menghadap ke arah dan menjauhi Bulan. Air pada
sisi yang menghadap Bulan tertarik lebih besar dibandingkan air pada sisi yang menghadap jauh dari Bulan. Daerah
bumi yang terdapat tonjolan-tonjolan air mengalami air pasang dan penurunan permukaan air di sisi lain
menyebabkan air surut. Saat Bumi berotasi, berbagai bagian bumi akan menghadapi naik dan turunnya permukaan
air, yang dialami sebagai perubahan pasang surut. Hal ini mengakibatkan air pasang kira-kira setiap 12 jam,
meskipun waktunya sedikit berubah karena Bulan hanya bergerak sedikit lebih jauh dalam orbitnya mengelilingi
Bumi. Matahari juga mempunyai pengaruh terhadap pasang surut air laut, namun pengaruhnya tidak terlalu besar
karena jaraknya yang jauh lebih jauh.
Di luar tata surya

Meskipun program studi KS2 berkonsentrasi pada Matahari, Bumi, dan Bulan, benda-benda lain di tata surya juga
umum dipelajari. Siswa pada tahap ini tidak diharapkan untuk mempelajari apa yang ada di luar tata surya, namun
ide-ide berikut disajikan demi kepentingan pembaca dan karena kesalahpahaman dalam pikiran anak-anak dapat
disebabkan oleh kesalahpahaman tentang bagaimana tata surya cocok dengan tata surya. seluruh alam semesta.
Kita telah membahas apa saja isi tata surya, namun sesuatu yang sangat terlihat di langit malam adalah
bintang -bintang. Matahari adalah satu-satunya bintang di tata surya dan bintang lain yang kita amati berada jauh di
luar tata surya kita; memang, banyak yang akan berada di pusat tata surya mereka sendiri dan sudah ada bukti
adanya planet yang mengorbit mengelilingi bintang lain. Jika tata surya tampak besar, maka itu tidak ada apa-
apanya dibandingkan skala alam semesta. Bintang terdekat dengan tata surya kita berjarak sekitar 4,3 tahun cahaya
dan galaksi tempat bintang tersebut serta matahari kita berada berisi miliaran bintang dan lebarnya sekitar 100.000
tahun cahaya. Galaksi kita disebut Bimasakti dan tata surya berada di dekat tepinya. Pada malam yang cerah, kita
dapat melihat kumpulan samar bintang-bintang yang sangat dekat melintasi langit dan ini adalah pemandangan
dari tepi galaksi. Memang, semua bintang yang terlihat di malam hari adalah bagian dari galaksi Bima Sakti. Apa
yang sebenarnya kita lihat adalah bintang-bintang sebagaimana adanya ketika cahaya yang dipancarkannya
meninggalkan bintang tersebut, jadi jika kita melihat sebuah bintang, kita melihatnya seperti keadaannya dulu,
bukan seperti sekarang. Bintang Betelgeuse (di 'bahu' konstelasi Orion) misalnya, berjarak sekitar 427 tahun
cahaya, jadi kita melihatnya seperti 427 tahun yang lalu (pada saat penulisan artikel ini, ketika Elizabeth I masih
bertahta. dari Inggris).
Konstelasi adalah pola yang tampak terbentuk oleh bintang-bintang di langit, meskipun salah jika
menganggapnya sebagai kelompok bintang karena mereka cenderung berada pada jarak yang jauh satu sama lain
dan hanya tampak berada dalam satu kelompok ketika kita melihatnya. Rasi bintang tampak bergerak pada malam
hari karena alasan yang sama dengan gerak Matahari, yaitu rotasi Bumi. Satu-satunya bintang yang tampaknya
tidak bergerak adalah Bintang Kutub (atau Bintang Utara) karena terletak tepat di atas Kutub Utara dan merupakan
poros tempat bumi berputar.
Kelompok bintang sebenarnya adalah galaksi dan sekarang diperkirakan terdapat miliaran galaksi selain Bima
Sakti. Tidak mungkin melihat masing-masing bintang dalam suatu galaksi dengan mata telanjang karena jaraknya
yang sangat jauh, sehingga galaksi tampak kabur.
cahaya kabur. Pengukuran cahaya dari galaksi-galaksi menunjukkan bahwa mereka tampak bergerak menjauhi satu sama lain
sehingga alam semesta mengembang. Penemuan ini dan temuan lain seperti gelombang mikro yang dipancarkan dari seluruh alam
semesta mengarah pada teori Big Bang tentang terbentuknya alam semesta. Jika semua galaksi bergerak menjauhi satu sama lain,
maka pada suatu saat di masa lalu, masuk akal jika kita berasumsi bahwa galaksi-galaksi tersebut bermula pada titik yang sama.
Teori Big Bang menyatakan bahwa sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu segala sesuatu yang ada di alam semesta terkonsentrasi pada
satu titik kecil yang sangat kecil yang disebut singularitas dan untuk beberapa alasan, yang belum diketahui, terjadi ekspansi yang
cepat, melepaskan sejumlah besar energi. energi dan menciptakan dasar bagi alam semesta awal. Ini adalah titik di mana sebagian
besar dari kita tidak dapat memahami mengapa sesuatu terjadi. Dengan Big Bang, alam semesta dimulai dan alam semesta sesuai
dengan namanya, yakni segala sesuatu. Semua hukum fisika terbentuk pada saat itu.
Tidak ada yang 'sebelum' Big Bang, karena waktu sendiri dimulai pada saat itu.
Apa yang akan terjadi di masa depan masih menimbulkan banyak perdebatan. Untungnya bagi kita, selain pengetahuan dasar
tentang kemungkinan nasib alam semesta dan apa itu Big Bang serta beberapa buktinya, fisika tingkat lanjut tersebut belum
dimasukkan dalam Kurikulum Nasional di tingkat mana pun. Alam semesta mungkin terus mengembang selamanya atau gravitasi
mungkin mengambil jalannya dan mulai memperlambat perluasan ini, kemudian secara bertahap mulai menyatukan kembali
semuanya dalam 'Big Crunch'. Tampaknya ini adalah catatan yang cocok untuk mengakhiri bab terakhir buku ini!
• Buatlah jam matahari.
• Membuat model skala tata surya di dalam kelas atau di luar kelas – siswa dapat memakai topi dan
menggambarkan planet-planet dan Anda dapat mengukur jarak menggunakan skala tisu toilet dan,
jika ruangan cukup besar, siswa dapat memerankan orbitnya.
• Gunakan obor dan bola untuk menunjukkan fase Bulan. • Siswa menggunakan Internet
untuk mendapatkan tanggal kejadian astronomi yang akan datang
bisa mengamati.
Simulasi berguna dalam topik ini. Situs web Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA)
memungkinkan Anda melihat tata surya dari berbagai perspektif, menggunakan apa yang telah direkam
pesawat ruang angkasa mereka selama bertahun-tahun.
Melihat Matahari secara langsung sangatlah berbahaya. Penting untuk menekankan hal ini ketika
mempelajari topik ini.
• Bintang (selain Matahari) adalah bagian dari tata surya. •

Matahari adalah sebuah
planet. • Tidak ada gravitasi di Bulan.
• Bulan menghasilkan cahaya.
Di Venus Anda akan tertimpa tekanan yang besar, jika Anda tidak mati terbakar
oleh panas dan asam sulfat di atmosfer terlebih dahulu.
Glosarium: kosakata ilmiah utama

untuk anak sekolah dasar
Hewan – salah satu dari lima kingdom makhluk hidup. Contoh hewan antara lain mamalia, ikan, reptil,
burung, amfibi, serangga, arakhnida, krustasea, dan moluska.
Asteroid – pecahan batu di luar angkasa. Banyak ditemukan di sabuk asteroid antara Jupiter dan Mars.
Atom – unit terkecil dari suatu unsur.

Pernapasan – pada manusia adalah proses masuk dan keluarnya udara dari paru-paru agar oksigen
dapat masuk ke aliran darah. Jangan bingung dengan pernapasan.
Karnivora – hewan yang memakan hewan lain untuk mendapatkan nutrisi.
Sel (biologis) – terkadang dikenal sebagai bahan penyusun kehidupan, satu sel adalah unit terkecil dari
materi hidup, meskipun banyak makhluk hidup memiliki banyak jenis sel yang berbeda.
Sirkuit – sumber listrik dan komponen lainnya (seperti bohlam) yang dihubungkan dengan kabel
sehingga listrik mengalir melaluinya.
Sirkulasi – aliran darah ke seluruh tubuh, membawa bahan-bahan ke sel-sel yang diperlukan dan
membawa limbah keluar dari sel-sel tersebut.
Arus – aliran partikel bermuatan, misalnya melalui suatu rangkaian.
Massa jenis – jumlah bahan (massa) dalam volume suatu zat.
Bumi – planet ketiga dari Matahari di tata surya kita. Rumah kita!
Ekosistem – kelompok organisme dari habitat berbeda, beserta lingkungan fisiknya (lingkungannya)
yang berinteraksi, misalnya hutan.
Listrik – kata yang kita gunakan untuk menggambarkan muatan listrik yang bergerak (berarus) atau
diam (statis).
Elektron – partikel bermuatan negatif dalam atom, mengorbit inti.
Lingkungan – tempat makhluk hidup hidup berdampingan; lingkungan mereka.
Evolusi – perkembangan makhluk hidup menjadi spesies baru dalam jangka waktu yang lama melalui
perubahan kecil. Hal ini secara umum diterima terjadi melalui seleksi alam (teori yang dikembangkan
oleh Charles Darwin).
Ekskresi – pembuangan zat limbah yang dihasilkan oleh proses yang terjadi di dalam sel.
Makan – proses dimana suatu organisme memperoleh nutrisinya.

Bunga – bagian tumbuhan yang diadaptasi untuk reproduksi seksual.
Rantai makanan – representasi bagaimana energi makanan mengalir dari satu organisme ke organisme lain dengan
menunjukkan apa yang memakan apa.
Jaring makanan – kumpulan rantai makanan dalam suatu ekosistem.
Jamur – salah satu dari lima kingdom makhluk hidup. Salah satu contoh yang umum adalah jamur.
Gas – suatu keadaan materi dimana suatu zat akan memuai agar sesuai dengan wadah penyimpanannya, zat tersebut
tidak mempunyai bentuk atau volume yang tetap.
Genus – kategori kedua dari belakang dalam pemilahan makhluk hidup. Misalnya singa, harimau, dan macan tutul
semuanya merupakan bagian dari kucing besar genus Panthera.
Pertumbuhan – proses dimana makhluk hidup meregenerasi sel. Ini mungkin berarti bahwa bagian-bagian makhluk hidup
menjadi lebih besar, atau bagian-bagian tersebut diperbaiki atau diganti.
Habitat – tempat ditemukannya makhluk hidup.
Herbivora – hewan yang memakan tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi.
Manusia – seekor binatang; istilah umum untuk spesies kita sendiri. Nama ilmiahnya adalah homo sapiens.
Daun – bagian tumbuhan tempat sebagian besar makanannya dibuat.
Proses kehidupan – nama kolektif untuk proses yang terjadi untuk menjaga suatu organisme tetap hidup. Secara umum
diakui ada tujuh proses kehidupan: pergerakan, respirasi, kepekaan, pertumbuhan, reproduksi, ekskresi dan nutrisi.
Cair – suatu keadaan materi di mana zat mengalir, dan memiliki volume tetap tetapi tidak memiliki bentuk tetap.
Magnetisme – sifat suatu bahan yang berarti ia menarik bahan magnetis lain seperti besi.
Massa – jumlah materi dalam suatu benda atau zat (diukur dalam kilogram).
Bahan – istilah umum yang digunakan untuk menyebut zat.
Meteor – istilah ilmiah untuk apa yang kadang-kadang disebut bintang jatuh atau bintang jatuh. Meteor adalah benda
(biasanya batuan) yang bertabrakan dengan atmosfer. Gesekan benda yang bertabrakan dengan atmosfer menghasilkan
'ekor' bercahaya yang menjadi ciri khasnya. Jangan bingung dengan komet yang mengorbit Matahari.
Molekul – sekelompok atom yang disatukan oleh ikatan kimia. Contohnya adalah molekul air yang tersusun dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen.
Bulan – satelit alami; nama umum benda yang mengorbit suatu planet. Kita menggunakan kata ini untuk merujuk pada
bulan kita sendiri, serta satelit dari planet lain, misalnya Callisto yang merupakan bulan Jupiter.
Neutron – partikel dalam inti atom; itu tidak membawa muatan listrik.
Nutrisi – proses dimana makhluk hidup memperoleh apa yang mereka butuhkan untuk tetap hidup dari makanannya.
Omnivora – hewan yang memakan tumbuhan dan hewan untuk mendapatkan nutrisi.
Partikel – istilah umum untuk sejumlah kecil materi. Contohnya meliputi atom dan molekul serta unit-unit kecil penyusunnya.
Tumbuhan – salah satu dari lima kingdom makhluk hidup. Tumbuhan dicirikan oleh kemampuannya membuat makanan
sendiri dari nutrisi melalui proses fotosintesis.
Predator – hewan yang memakan hewan lain dalam ekosistem tertentu.

DAFTAR ISTILAH 187
Proton – partikel dalam inti atom; itu membawa muatan listrik positif.
Refleksi – gambar yang diciptakan oleh cahaya yang dipantulkan.
Pembiasan – perubahan arah sinar cahaya ketika berpindah dari satu bahan transparan ke bahan transparan lainnya.
Contohnya adalah sedotan tampak bengkok saat dimasukkan ke dalam gelas
air.
Reproduksi – proses dimana makhluk hidup menciptakan makhluk hidup baru.
Respirasi – proses hidup di mana energi diperoleh dari makanan. Seringkali ini melibatkan oksigen (respirasi aerobik).
Benih – tanaman embrionik, disimpan dalam wadah pelindung dengan beberapa makanan awal untuk mendukung
tahap pertama pertumbuhan setelah benih berada dalam kondisi yang tepat.
Sensitivitas – suatu proses kehidupan yang berarti suatu makhluk hidup merespons lingkungannya dalam beberapa hal
jalan.
Tata surya – sistem planet dan benda lain yang mengorbit Matahari kita. Hingga baru-baru ini, planet ini dianggap
memiliki sembilan planet, namun sebagian besar astronom kini menganggap bekas planet Pluto sebagai planet kerdil
di Sabuk Kuiper di ujung tata surya.
Padat – suatu keadaan materi dimana zat tersebut mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Spesies – seringkali merupakan tingkat terakhir ketika makhluk hidup diurutkan. Spesies adalah sekelompok makhluk
hidup yang memiliki banyak kesamaan ciri dan dapat berkembang biak hingga menghasilkan keturunan yang fertil.
Beberapa anggota genus yang sama dapat menghasilkan keturunan (misalnya singa dan harimau, anggota genus
Panthera) tetapi keturunannya tidak subur.
Bintang – bola gas super panas yang sangat besar di luar angkasa. Ada berbagai jenis bintang termasuk katai kuning
(seperti Matahari kita) dan raksasa merah.
Keadaan materi – ada tiga keadaan materi: padat, cair dan gas. Keadaan suatu bahan dipengaruhi oleh perilaku
bahan yang dikandungnya, yang bergantung pada suhu bahan tersebut.
Matahari – bintang di pusat tata surya kita.
Suhu – ukuran seberapa panas atau dinginnya suatu benda.
Tegangan – ukuran beda potensial listrik di dua tempat dalam suatu rangkaian (yaitu perbedaan energinya).
Volume – jumlah ruang yang diisi suatu zat.
Berat – pengukuran gaya gravitasi pada suatu benda; diukur dalam newton; jangan bingung dengan massa (diukur
dalam kilogram).
Situs web yang bermanfaat
Bagian 1
www.qca.org.uk/7659.html – Otoritas Kualifikasi dan Kurikulum (QCA). www.ncaction.org.uk/

subjects/science/levels.htm – Kurikulum Nasional Beraksi. www.standards.dfes.gov.uk/
schemes2/science/?view=get – situs Standar – Skema
Bekerja.
www.nc.uk.net/nc_resources/html/download.shtml – Kurikulum Nasional.
www.ase.org.uk/ – Asosiasi Pendidikan Sains.
www.newscientist.com/lastword.ns – Pertanyaan dan jawaban Ilmuwan Baru .
www.wsu.edu/DrUniverse/Contents.html – Dr Universe – tanya jawab untuk anak-anak. http://
en.wikipedia.org/wiki/Main_Page – ensiklopedia online wikipedia.
Seksi 2
www.rspca.org.uk – Royal Society untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan.

www.food.gov.uk/ – Badan Standar Makanan.
www.bbc.co.uk/science/humanbody/ – Situs tubuh manusia BBC.
www.bbc.co.uk/sn/ – Situs sains dan alam BBC.
www.bbc.co.uk/schools/websites/4_11/site/science.shtml – Situs web sains sekolah BBC.
www.nhsdirect.nhs.uk/articles/article.aspx?articleId=448 – Situs web obat NHS.
www.nasa.gov/ – Situs resmi NASA.
Bibliografi
Bagian 1
Arnold, C. (2003) Mengamati Harry: Perkembangan dan Pembelajaran Anak 0–5. Keperawanan: Buka
Pers Universitas.
Clarke, S. (2005) Penilaian Formatif dalam Tindakan. London: Hodder Murray.
Coltman, P. (1996) Mencari anak gajah: sains tahun awal, dalam D. Whitebread (ed.)
Pengajaran dan Pembelajaran di Tahun-Tahun Awal. London: RoutledgeFalmer.
Feynman, RP (1963) Kuliah Feynman tentang Fisika, Terutama Mekanika, Radiasi dan Panas.
London: Addison-Wesley.
Jarvis, T. dan Woods, L. (2002) Salad buah dan kebun liar! mengembangkan keterampilan investigatif dan
berpikir pada anak, dalam J. Moyles dan G. Robinson (eds) Pengajaran Awal: Pembelajaran Awal di
Pendidikan Dasar. Maidenhead: Pers Universitas Terbuka.
McNaughton, G. dan Williams, G. (2004) Mengajar Anak Kecil: Pilihan dalam Teori dan
Praktik. Maidenhead: Pers Universitas Terbuka.
Kantor Standar Pendidikan (OFSTED) (2005a) Strategi Nasional Utama: Evaluasi Dampaknya di Sekolah Dasar
2004/05. London: OFSTED.
Kantor Standar Pendidikan (OFSTED) (2005b) Sains di Sekolah Dasar. London: OFSTED. http://live.ofsted.gov.uk/
publications/annualreport0405/4.1.12 Otoritas Kualifikasi dan Kurikulum (QCA) (2007)
Situs web QCA. www.qca.org.uk.
Otoritas Kualifikasi dan Kurikulum dan Departemen Pendidikan dan Keterampilan (QCA/
DfES) (2002) Profil Negara Yayasan. London: QCA.
Seksi 2
Daftar berikut memberikan rincian sejumlah teks dan situs web yang relevan, beberapa di antaranya digunakan
untuk memeriksa beberapa data dan gagasan untuk bab-bab Konsep Utama dan beberapa lainnya disarankan
untuk dibaca lebih lanjut. Tidak ada pengganti kamus sains yang bagus untuk referensi yang cepat dan mudah
dan ada sejumlah situs web bagus yang melakukan hal yang sama dan merupakan sumber diagram dan animasi
yang bagus untuk digunakan di kelas, ditambah memiliki tautan ke sumber bermanfaat lainnya.
Carey, J. (1995) Buku Sains Faber. London: Faber dan Faber.

Clugston, MJ (2004) Kamus Sains Penguin Baru. edisi ke-2. London: Pinguin.
Daintith, J. (2005) Kamus Sains. Oxford: Pers Universitas Oxford.

Gannon, P. (2004) Ilmu Kunci Tahap Tiga: Panduan Revisi. Newcastle di Tyne: CGP
Publikasi.
Hart-Davis, A. (2005) Mengapa Bola Memantul? London: Pers Ebury.
Lafferty, P. dan Rowe, J. (1993) Kamus Sains Hutchinson. Oxford: Helikon.
Nuffield Advanced Chemistry (1984) Nuffield Advanced Science Book of Data Edisi Revisi.
London: Manusia Panjang.
Porter, R. dan Ogilvie, M. (2000) Kamus Biografi Ilmiah Hutchinson. Oxford:
Semacam alat musik.
Situs web
Situs web BBC Bitesize Revision, www.bbc.co.uk/schools/revision
Situs web Perpustakaan Foto Sains, www.sciencephoto.com
Ensiklopedia online Wikipedia: www.wikipedia.org
Indeks
Nomor halaman yang dicetak miring mengacu pada gambar dan tabel; g menunjukkan glosarium.
ide abstrak, 7 bakteri

percepatan, 143, 145–6, 149–50 resistensi antibiotik, 46–7
adaptasi, 30–2, 75–7 respirasi produksi makanan, 79
aerobik, 26–7, 58–9 aerosol, 107, 117 produksi insulin, 72
hambatan udara metabolisme nitrogen, 60, 79 dan
(seret), 152–3 alkohol virus
penyebab penyakit, 78
minum, 47 respons sel darah putih terhadap invasi,
produksi dengan ragi, 27, 79 42 lihat juga kekuatan mikro-
paduan, 92 organisme yang seimbang dan tidak seimbang,
respirasi anaerobik, 26–7, 58–9 hewan, 144–5 sambungan bola dan
185g manusia soket, 45 magnet batang,
sebagai, 29, 34 nutrisi, 93, 147 baterai (sel), 127, 134–5
25 perawatan Situs web BBC, sebagai sumber, 19
dengan hati-hati dan sensitif, 35–6 antibiotik, 78 Teori Big Bang, 183 darah
resistensi
terhadap, 46–7 Arnold, sirkulasi, 39–43, 185g
C., 6 arteri, 40, mekanisme pembekuan, 42
41, 42 artropoda, 45 komponen, 41–2
reproduksi produksi, 44 titik
aseksual, 27, 60, 67 menilai didih, 88, 89–90 perebusan vs
pembelajaran sains, 9–11 Asosiasi penguapan, 89–90 tulang, 43–5
Pendidikan Sains, 18 asteroid, 175, 176, 185g telinga, 51,
atom, 83 –6, 185 gram 173 otak
perubahan kimia dan fisika, 103 efek dan saraf pendengaran, 173
pembakaran, 112–13 logam (ion), hipotalamus, 42–3
83, 86, 96, 97 lihat juga jenis tarik- pembelajaran dan perkembangan,
menarik tertentu , 148 47 dan saraf optik, 50
dan tolakan, 147– dan sumsum tulang belakang, 49
8 pernapasan, 27, 185g
saraf pendengaran, 173 umbi, 137–9, 140
pembakaran/pembakaran bahan, 110, 112–14 kondensasi, 111, 112 rasi

bintang, 182 efek
pendinginan dan pemanasan pada material,
kapiler, 40, 41, 42 karbon, 104–5, 106–7
96 karbon coulomb, 125
dioksida ikatan kovalen vs ionik, 84–5
dalam pertukaran gas, 40–1 kristalisasi, 120 arus,
dalam fotosintesis, 56, 58 128–9 definisi, 96,
dalam respirasi, 26, 27, 28 126, 128–9, 185g membuat perubahan
tumbuhan, pada rangkaian, 134, 135, 136, 137, 139
59 karnivora, 36, 185g
tulang rawan,
44 sel (baterai), 127, 134–5 sel Darwin, Charles, 30–1 tuli,
(biologis), 23–4 , 185g darah, 41, 51 penuangan,
42 pembelahan/ 120 peluruhan, 79
mitosis, 25, 26, 27 ekskresi, 28 massa
informasi jenis, 92, 94–5, difraksi
genetik, 66 saraf, 49 185g, 171, 172 bahan
tumbuhan, larut, 107–9 distilasi, 109, 120–1
56–7, 62 batang pembagian
dan kerucut, 50, 168 jenis
kelamin, 47–8, 62, 66– sel (mitosis), 25, 26, 27 filum,
7 organisme bersel tunggal, 57, 68 dalam sistem klasifikasi, 68
sistem saraf pusat, 49 keramik, DNA (asam deoksiribonukleat), 66, 72 drag
93 reaksi kimia, (hambatan udara), 152–3 gambar/
103, 104, 105, 107 baterai, 127 pembakaran, gambar, 35, 70 obat-obatan
110, 112–14
reversibel dan non-reversibel, terlarang, 47
110–11 obat-obatan, 46–7
klorofil, 56, 60 tidak
adanya sel rambut akar, 56–7 coklat, telinga, 50–1, 172–3
efek pendinginan dan pemanasan, 105 kromatografi, Bumi, 75, 98, 185g
121–2 kromosom, 66, 71–2 gaya gravitasi, 146, 148–51, 153 rotasi dan
diagram sirkuit, 132–3 sirkuit, penanda perjalanan waktu, 178–9
129–31, 185g melakukan
perubahan pada , 133–40 dan tata surya, 176, 177, 178
sirkulasi, 39–43, 185g Clarke, S., Bumi dan sekitarnya, 175–84
9 klasifikasi, 67–70 Persyaratan kurikulum, 175 kegiatan
pengajaran, 183 pembumian,
125–6 gerhana,
lihat juga materi, pengelompokan dan klasifikasi; 180, 181 ekologi, 75
variasi dan klasifikasi ekosistem,
klon, 67, 72 79–80, 185g egestion, 28
koloid, 107, 117
pantulan warna dan cahaya, 164 Einstein, Albert, 160
cahaya berwarna, 164–6, 177–8 elastomer, 93
pembakaran/pembakaran, 110, 112–14 muatan listrik, 124, 125–6 rangkaian
komet, 175, 176 listrik, 128–40 komponen listrik,
pembakaran sempurna, 112 131, 133, 134–40 daya hantar listrik, 96–7, 126
senyawa vs unsur, 85– 6
INDEKS 193
arus listrik lihat arus serat, makanan, 36

energi listrik, 124 isolator serat, 94
listrik, 96, 125 listrik, 124–41, filamen, 137
185g penyaringan dan pengayakan,
Persyaratan kurikulum, 124 definisi, 118–19 ikan
125–6 sifat, 124–7 sistem peredaran darah,
kegiatan mengajar, 42 pernapasan,
140–1 penggunaan, 127 31 kerangka,
aliran 44 terapung dan tenggelam,
elektron, 128–9 elektron, 94–5 tumbuhan berbunga, 57–8, 61–
83, 84, 185g lautan, 96 2, 63 bunga, 30, 58, 61–2, 186g
unsur vs busa, 107, 117
senyawa, 85–6 emulsi, 107, 117 makanan
energi, 126 cahaya dan dan mikroorganisme, 79 lihat
suara sebagai, juga nutrisi
157–8 rantai makanan, 74, 76–7, 80, 186g
Bahasa Inggris sebagai bahasa tambahan, jaring makanan, 76–7,
6 lingkungan, 23, 185g 186g diagram gaya, 154–
adaptasi, 30–2, 75–7 perawatan 5 gaya
dan perlindungan, 79–80 sebagai dan perubahan, 103–
penyebab variasi, 66, 67 proses 4 definisi, 142–3
kehidupan, 30–2 gesekan, 151–3
penggunaan lokal, 70 , 74, 79– gravitasi, 146, 148–51, 153 magnet,
80 lingkungan, makhluk hidup di dalamnya, 74–81 146–8 pengukuran
Persyaratan kurikulum, 74 kegiatan dan representasi diagram, 153–5
mengajar, 79, 80 forcemeter/newtonometer,
nutrisi penting, 25, 37 153–4 gaya dan gerak, 142–56
penguapan, 88
pemulihan padatan terlarut, 119–20 vs Persyaratan Kurikulum, 142
perebusan, 89–90 Hukum Newton, 144–6, 148, 149–50
siklus air, 111, 112 kegiatan mengajar, 154–5, 155–6
evolusi, 30–1, 72, ekskresi prosedur penilaian formal, 9–11
185g, 28, 32, 185g Tahap Fondasi, 8, 13, 14
olahraga, 46 Profil, 9, 10
efek peredaran darah, 42–3 distilasi fraksional, 121 titik
kerangka luar, 45 beku, 89 gaya
eksperimen vs investigasi dalam proses gesekan, 151–3 bahan
penyelidikan ilmiah, 12–13 bakar, pembakaran, 112–14 jamur,
mata, 49–50, 167–8 186g cetakan,
78, 79 masalah
kain, 94 keamanan, 46
fakta vs fiksi, kesalahpahaman tentang sains, ragi, 27, 79
7
benda jatuh lihat keluarga gaya gravitasi, galaksi, 182–3
dalam sistem klasifikasi, 68, 69 makan, 185g Galileo, 149, 153
lihat juga nutrisi molekul gas, 28
pertukaran gas, 40–1 gas,
hubungan makan, 74, 76–7 186g padatan,
feromagnetisme, 146–7 cairan dan, 86–90 gel, 107,
Feynman, Richard, x 117
teknologi gen, 72 gen, hidrogen dan oksigen, perubahan kimia dan fisika, 103,
66–7, 71–2 genus, 104 hipotalamus, 42–3
dalam sistem klasifikasi, 68, 69, 186g struktur raksasa,
84–5, 86 gelas, 93 glukosa
dalam batuan beku, 98, 99
sirkulasi, informasi tidak akurat, kesalahpahaman tentang
42–3 dalam fotosintesis, sains, 7 pembakaran
56, 58 dalam respirasi , 26, 27 tidak sempurna, 113 kebutuhan
grafit, 96 gaya gravitasi, individu, sesuai dengan pengajaran sains, 6–7 warisan,
146, 148–51, 66–7,
153 70–2 tanaman yang diserbuki
Bulan, 148, 149, 151, 180–2 serangga, 61–2 zat tak larut, 108
Matahari, 175, 177, 182
tumbuhan hijau lihat Sumber daya internet, 18–19, 188
tumbuhan RSPCA, 36
mengelompokkan invertebrata, 29, 35, 45
bahan, 90–4 lihat juga bahan, mengelompokkan dan investigasi vs eksperimen dalam proses
mengklasifikasikan penyelidikan ilmiah, 12–13
pertumbuhan, 25, 26, 32, 186g pembelajaran keterampilan investigasi,
manusia dan 4–7 zat ionik, 84–5, 96 ikatan
hewan lainnya, 47 tumbuhan, 55, 58–9 lihat juga reproduksiionik vs kovalen, 84–5 ion, 83, 86, 96,
97
habitat, 30, 75, 79–80, 186g lihat
juga lingkungan sendi, 44–5
kesehatan, 46–
7 perawatan gigi, 37–8 Tahap Kunci 1,
nutrisi penting, 25, 37 masalah penilaian 8–9, 9–10
kesehatan dan keselamatan, 46, 80, 91, 127, 133– proses penyelidikan ilmiah, 15–16
4 Tahap Kunci 2, 8–9
pendengaran, 50–1, 172– penilaian, 10–11 proses
3 jantung, 39–40, 41 penyelidikan ilmiah, 15–16
detak jantung, 42–3 kunci, klasifikasi, 69, 70, 71 kingdom,
pemanasan dalam sistem klasifikasi, 67–8
dan reaksi kimia, 110 dan efek
pendinginan pada bahan, 104–5, produksi asam laktat, 27
106–7 Lamarck, Jean-Baptiste, 30–1
laten, 90 kesalahpahaman berbasis bahasa tentang sains,
larutan, 109 7 panas
energi panas, 126, 127 lihat laten, 90 daun/
juga suhu herbivora, 36, daun, 30, 186g fungsi,
39, sambungan engsel 186g, 56, 58 proses
45 kehidupan, 3, 23–33, 36–53, 186g
Hooke, Robert, 24 Persyaratan kurikulum, 23 pada
manusia, 3, 186g manusia dan hewan lainnya, 29, 36–53
sebagai hewan, 29,
34 adaptasi lingkungan, 31–2 manusia di lingkungan setempat, 30–2
dan hewan lainnya, 34–54 pada tumbuhan, 29–
Persyaratan kurikulum, 34–5 proses 30 tujuh tanda kehidupan, 24–
kehidupan dalam, 29, 36–53 8 kegiatan mengajar, 29, 32–3
kegiatan mengajar, 39, 52, 53–4 ligamen, 44
INDEKS 195
terang, 159–66 Persyaratan kurikulum, 116 kegiatan

berwarna, 164–6, 177–8 pengajaran, 118, 123 wujud
gelap dan bayangan, 160–1 materi, 86–90, 103, 187g lihat juga titik
Bulan, 160 leleh partikel, 88,
properti, 161–4 dan 89 logam, 92, 97–8 ion,
penglihatan, 49–50, 167–8 83, 86, 96, 97
kecepatan, 159–60 batuan metamorf, 99
Matahari, 56, 159, 160, 177–8, 178–9 meteor, 176–7, 186g
sinar cahaya, metana, 112–13
160 pantulan, 162– mikroorganisme, 74,
4 dibiaskan, 166, 167 77–9 bersel tunggal, 57, 68 lihat
hamburan, 160–1, 163 juga bakteri
pantulan cahaya, warna dan, 164
pembiasan cahaya, 165–6, 167 Bima Sakti, 182
cahaya dan suara, 157–74 nutrisi mineral pada tumbuhan, 30, 60, 100
Persyaratan kurikulum, 157 kegiatan cermin, 163–4, 165
mengajar, 158, 170, 173–4 mitokondria, 26, 59
tahun cahaya, 175– mitosis (pembelahan sel), 25, 26, 27
6 cairan, 87, 186g campuran
makanan yang definisi, 116–17
dicerna, 36 padatan, dan gas, 86–90 bahan, 107 warna
rabun jauh, 168 paru-paru, primer, 165 lihat juga
40–1, 42 bahan, memisahkan campuran;
solusi
McNaughton, G. dan Williams, G., 4 pembuatan model, 35, 70
magnesium, 60 molekul, 83–5, 86, 186g lihat
gaya magnet, 146–8 bahan juga tipe monomer
magnet, 92, 93 magnet, 91, 92, tertentu , 93
93, 186g dan listrik, 125, 146 Bulan, 179–82, 186g
massa, 77, 95, 146, 150 , perkembangan pemahaman, 6 gerhana,
151, bahan 186g, 3, 186g 180, 181 gaya
gravitasi, 148, 149, 151, 180–2 cahaya, 160
terbakar/terbakar, 110, 112–14 berubah, bulan, 176
102–15 gerak
Persyaratan kurikulum, 102 kegiatan
mengajar, 105, 109, 114 jenis, 103–9 menjelaskan, 143
pelarutan, 107– lihat juga gaya dan gerak
9 pengelompokan, neuron motorik, 49
90–4 cetakan, 78, 79
pengelompokan dan pengklasifikasian, 82–101 gerakan, 26, 32
Persyaratan kurikulum, 83 kegiatan pada manusia dan hewan lain, 43–5 otot,
mengajar, 91, 101 pencampuran, 43 jantung,
107 sifat dan 41 dan
jenis, 91–4 persendian, 44–5
dan kegunaannya, mutasi, genetik, 67, 71–2
94–8 perubahan
yang dapat dibalik dan tidak dapat dibalik, 110– Kurikulum Nasional Sains, x–xii, penilaian 3–4, 9–11
11
batuan, 98–100 Target Pencapaian, xi–xii, 3–4
memisahkan campuran, 116–23 dokumen online, 18
Skema Kerja QCA, x–xii, 3–4, 13–17, filum, dalam sistem klasifikasi, 68
18 perubahan fisika, 103, 105, 107, 109
persyaratan, 23, 34–5, 55, 65, 74, 83, 102, 124, reversibilitas, 110
142, 157, 175 proses gambar/gambar, 35, 70
penyelidikan ilmiah, 13–17 tahap pigmen, 165
perkembangan, 8–9 seleksi planet tata surya, 175, 176, 177 perencanaan,
alam, 31, 72 sel saraf, 49 12–17 tumbuhan,
neutron , 84, 186 23, 55–64, struktur dasar
gram 186g, 57–8 sel, 56–7
Newton, Isaac, 144–6, 148, 149–50
newtonometer/forcemeter, 153–4 newton, Persyaratan kurikulum, 55
146, 153 nitrat, 60, pembungaan, 57–8, 61–2, 63
79 nitrogen, 60, pertumbuhan, 55,
79 pelarut non- 58–9 pentingnya, 55–6
polar dan polar, 108 perubahan tak- polong-polongan, 60,
reversibel dan reversibel, 110–11 79 proses kehidupan, 29–
30 pergerakan,
hidung, indera penciuman, 52– 26 nutrisi, 25, 30
3 fusi nuklir, 177 nutrisi, mineral, 30, 60, 100
25, 32, 186g manusia dan fotosintesis lihat reproduksi fotosintesis,
hewan lainnya, 25, 36–8 lihat juga 55, 60–2, 63 tanda-tanda
fotosintesis; tanaman, nutrisi kehidupan, 25, 27, 28
kegiatan mengajar, 59, 63
OFSTED, 14, 17 plasma, 41, 42
omnivora, 36, 186g plastik, 93
objek buram, 161 trombosit, 41, 42
investigasi terbuka, 12–13 saraf optik, Pluto, 176
50 urutan, dalam pelarut polar dan non-polar, 108
sistem klasifikasi, 68, 69 penyerbukan, 61–2
respirasi polimer, 93, 94
aerobik oksigen, 26–7 dalam daya, 126
sirkulasi, 40, 41, 42–3 dalam catu daya, 134–5
pembakaran, 112–13 predator, 26, 50, 80, 168, 186g warna
pertukaran gas, 40–1 dan primer, 165 prisma, 164,
hidrogen, kimia dan fisika 165 –6 protista, 57
perubahan, 103, 104 proton, 83,
pada fotosintesis, 56 84, 187g pubertas, 49
pada respirasi tumbuhan, 58–9 denyut nadi,
42–3 gaya
sirkuit paralel, 129–31, 137, 138, 139 partikel, dorong dan tarikan, 143, 146
186g sebagai
bahan penyusun, 83–6 perubahan wujud, piramida biomassa, 77, 78
87–90 makanan, 36 piramida jumlah, 77, 78
patogen,
78 penumbra, quark, 83
161, 180 feromon, 53 pertanyaan, pentingnya, 4
fotosintesis, 55–6 ,
58 radiasi, 158–9
dan respirasi tumbuhan, 59 bahan mentah, 91
tumbuhan bersel tunggal, 57 sel darah merah, 41, 42
INDEKS 197
refleksi, 187g pengayakan dan penyaringan, 118–

dan warna, 164 19 penglihatan, 49–50,
sinar cahaya, 162–4 167–8 tenggelam dan terapung,
gerak refleks, 49 94–5 kerangka
busur refleks, kerangka luar, 45
49 refraksi, 187g manusia dan vertebrata lainnya, 43–5
reproduksi, 23, 27–8, 32 manusia penciuman, indera, 52–
dan hewan lain, 47–9, 66–7 3 merokok, 47
tanah, 100
tumbuhan, 55, 60–2, 63 dan nutrisi tanaman, 30, 60, 100 tata
tolakan dan tarik menarik, 147–8 surya, 175–7, lebih dari 187g,
hambatan 182–3 padatan,
udara (tarikan), 152– 187g cairan
3 antibiotik, 46–7 dan gas, 86–90 gaya magnet,
listrik, 135–6, 137–8 air, 153 148 perolehan kembali
respirasi, zat terlarut, 119–20 kelarutan, 108
26–7, 28, 187g pernapasan, 27, dan pemisahan,
185g sel, 24, 26 117–22 zat terlarut, 107, 117
adaptasi larutan, 107–9, 117
lingkungan, 31, 32 tanaman, 58–9 pelarut, 107, 108 bunyi,
perubahan 169–73 difraksi, 171,
yang dapat dibalik dan tidak dapat dibalik, 110– 172 dan
11 pendengaran, 50–1, 172–
batu, 98–100 3 dan cahaya, 157–9, 170–1
batang dan kerucut, 50, 168 sifat, 170 gelombang suara,
169, 170 spesies, 28–
larutan jenuh, 108 proses 9, 68, 69, kecepatan 187g,
penyelidikan ilmiah, 4–6, 12–17 lautan 143, 144
elektron, 96 musim,
178–9 batuan cahaya, 159–60
sedimen, 98–9 penyebaran sumsum tulang
benih, 62 biji, 30, 62, belakang, 49 tahap perkembangan pembelajaran sains,
187g pembiakan 8–9
selektif, 70–1 indera, 49–53 bintang, 142, 182, 187g
pendengaran, wujud materi, 86–90, 103, 187g listrik
50–1, 172–3 penglihatan, statis, 125 partikel
49–50, 167–8 subatom, 83
sensitivitas, 28, 32, 187g Matahari, 177–8,
neuron sensorik, 49, 53 teknik 187g perkembangan pemahaman, 6
pemisahan, jarak dari dan orbit Bumi,
118–22 lihat juga bahan, 178
memisahkan campuran gerhana, 180, 181
sirkuit seri, 129–31, 137, 138–9 sel gaya gravitasi, 175, 177, 182 cahaya,
kelamin, 47–8, 62, 66–7 ciri 56, 159, 160, 177–8, 178–9 dan
seksual, primer dan sekunder, 49 pergerakan tumbuhan, 26
reproduksi dan tata surya, 175–7, 182 dan
seksual, 47–9, 66–7 tumbuhan, 55, 61– siklus air, 112 suspensi,
2, 63 117 saklar, 134
korsleting, 136–7 rabun cairan sinovial,
jauh, 50, 168 44
rasa, 51–2 vertebrata melihat manusia dan hewan lainnya

taksonomi lihat klasifikasi getaran, suara, 169, 170–1, 172–3 tegangan,
penilaian guru, 9 gigi, 37–9 127, 129, 187g membuat
suhu, 106–7, perubahan pada sirkuit, 135, 136, 137–8, 139,
187g menyebabkan perubahan 140 volume, 95,
bahan, 87–90 pertumbuhan tanaman, 59 187g
isolasi/konduksi
termal, 97–8 hewan berdarah panas, 26 , 31, air
42 lihat juga memanaskan tendon, 44 efek pendinginan dan pemanasan, 105
konduksi termal, 97– konduktivitas listrik, 96 struktur/sifat
8 energi panas, molekul, 83–4, 84–5,
126, 127 isolasi termal, 97–8 89, 90
pasang surut, 180–2 lidah, 51– oksigen dan hidrogen, perubahan kimia dan
2 rasa, 51–2 sentuhan, 53 fisika, 103, 104
tembus cahaya dalam fotosintesis, 56, 58
benda, 161 pertumbuhan
benda tanaman, 59
transparan, ketahanan, 153 siklus
160–1 transpirasi, 111 air, 111–12 panjang
kembar, 67 gelombang,
158, 171
gelombang, 157–9 suara,
169, 170 lilin, pembakaran, 113 situs web lihat sumber daya Internet
bayangan, 161 berat, 47, 146, 149, 187g sel
darah putih, 41, 42 kabel, 135–
variasi, 65–7 7 filamen, 137
penyebab, 66–7 kayu, 93–4
variasi dan klasifikasi, 65–73 pembakaran,
Persyaratan kurikulum, 65 kegiatan 113–14
mengajar, 69, 72–3
reproduksi vegetatif, 60 urat, 41 ragi, 27, 79
kecepatan,
143 zigot, 48
Sains untuk Guru Sekolah Dasar
• Apa yang perlu saya ketahui tentang sains untuk mengajar anak-anak
sekolah dasar?
• Bagaimana saya dapat menyukseskan pengajaran sains saya? •
Bagaimana anak-anak belajar menyelidiki secara ilmiah? • Apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pengajaran sains?
Ditulis untuk mendukung para guru yang perlu meningkatkan pengetahuan sains
mereka, buku ini mencakup pengetahuan sains secara luas dan mendalam
sehingga memungkinkan Anda mengajarkan sains secara efektif hingga akhir Tahap
Utama 2, serta mencakup isu-isu inti pengajaran dan pembelajaran yang terlibat
dalam proses investigasi.
Baik Anda seorang pelajar atau guru yang berkualifikasi penuh, buku ini dirancang untuk
membantu Anda menemukan apa yang Anda butuhkan dengan cepat.
Pendahuluan memberikan panduan bagaimana menggunakan buku ini, termasuk tabel
yang menghubungkan pengetahuan mata pelajaran dengan Kurikulum Nasional,
Skema Kerja QCA dan Topik Sains Primer. Hal ini memungkinkan Anda
menggunakan buku dengan cara yang berbeda, bergantung pada kebutuhan pribadi
Anda.
Untuk memastikan bahwa Anda akan mampu mengajar dan merespons pertanyaan
dengan tepat, buku ini membawa pengetahuan sains melampaui apa yang diperlukan
untuk Tahap Kunci 2. Hal ini penting, karena membantu menghindari
penyederhanaan konsep yang berlebihan yang kemudian dapat menyebabkan
kesalahpahaman pada Tahap Kunci 3
dan seterusnya. Ini juga membantu Helena Gillespie adalah Dosen
Pendidikan
Anda memperluas dan mengembangkan pengetahuan Andadisendiri.
School of Education
and Lifelong Learning di
IPA untuk Guru Sekolah Dasar
University of East Anglia, Inggris.
merupakan buku inti bagi guru sekolah dasar
dalam pelatihan, pada tahun induksi
Rob Gillespie adalah guru sains di
dan seterusnya.
Wymondham High School, Norfolk,
Inggris, di mana dia saat ini menjadi
koordinator Key Stage 3 Science.
Desain sampul Hybert Design • www.hybertdesign.com

www.openup.co.uk

Terjemahan (Helena Gillespie) Science For Primary School Teacher

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Terjemahan (Helena Gillespie) Science For Primary School Teacher

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Machine Translated by Google

Sains untuk Guru Sekolah Dasar

Dikontribusikan oleh: Faisal Shazad (Memonz Mind)

Sains untuk Pratama

Helena Gillespie dan Rob Gillespie

Pers Universitas Terbuka

dan Two Penn Plaza New York, NY 10121–2289, AS

Pertama kali diterbitkan tahun 2007

Hak Cipta © Helena Gillespie dan Rob Gillespie 2007

Catatan katalog buku ini tersedia dari British Library

ISBN10: 0 335 22015 0 (pb) 0 335 22016 9 (hb)

Data Katalogisasi-dalam-Publikasi Perpustakaan Kongres

Typeset oleh RefineCatch Limited, Bungay, Suffolk

Cara menggunakan buku ini X

Ucapan Terima Kasih xiii

1 Bagaimana anak-anak belajar tentang sains 3

Belajar tentang dunia 3

2 Perencanaan belajar mengajar: proses penyelidikan ilmiah 12

3 Mencari bantuan dalam pengajaran dan pembelajaran sains di Internet 18

Konsep Kunci dalam Sains 2: Proses Kehidupan dan Makhluk Hidup

vi ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

Hidup atau tidak? Proses kehidupan 24

5 Manusia dan hewan lainnya 34

7 Variasi dan klasifikasi 65

8 Makhluk hidup yang ada di lingkungannya 74

Konsep Kunci dalam Sains 3: Bahan dan Sifatnya

9 Mengelompokkan dan mengklasifikasikan bahan 82

DAFTAR ISI vii

Batuan dan tanah 98

10 Penggantian bahan 102

Persyaratan kurikulum Jenis 102

11 Memisahkan campuran bahan Persyaratan 116

kurikulum Apa yang dimaksud 116

Konsep Kunci dalam Sains 4: Proses Fisika

Persyaratan kurikulum 124

13 Gaya dan gerak 142

Persyaratan Kurikulum Apa yang 142

14 Cahaya dan suara 157

Persyaratan kurikulum 157

15 Bumi dan sekitarnya 175

Persyaratan kurikulum 175

vii ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

Glosarium: kosakata ilmiah utama untuk anak sekolah dasar 185

Cara menggunakan buku ini

Kita dapat membayangkan bahwa rangkaian rumit benda-benda bergerak yang

CARA MENGGUNAKAN BUKU INI xi

Cara menggunakan buku ini

Bagian 2 adalah tentang pengetahuan subjek. Penyusunannya sama dengan Kurikulum

Tabel H1 Kaitan Rangkaian Kurikulum Nasional Sains dengan Skema QCA

1. Proses kehidupan 1. Pengelompokan materi 1. QCA Listrik:

FS: Hal-hal yang lengket; Pantai

3. Tumbuhan hijau 3. Pemisahan campuran 3. QCA cahaya dan

5. Makhluk hidup di lingkungannya QCA :

xii ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

Cara menemukan pengetahuan subjek di Bagian 2

Ucapan Terima Kasih

4 ILMU PENGETAHUAN UNTUK GURU SEKOLAH DASAR

Anak-anak belajar menyelidiki

Pentingnya bertanya Untuk membantu

• apakah pertanyaan terbuka atau tertutup itu tepat • bagaimana

Proses Inkuiri Ilmiah Inkuiri ilmiah adalah

BAGAIMANA ANAK BELAJAR ILMU PENGETAHUAN 5

yang spesifik atau bersifat terbuka