Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ammar Burhanuddin

NIM : 11120222333

Gangguan Psikotik Non Organik

1. Jelaskan gejala-gejala apa yang terjadi pada pasien yang didiagnosa skisofrenia?
Pada pasien yang didiagnosa skisofrenia, akan memiliki sedikitnya satu gejala
berikut ini, yaitu:
a. Thought echo,yaitu isi fikiran dari dirinya sendiri yang bergema dan beruang
dalam kepalanya dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama namun
kualitasnya berbeda.
Thought insertion of withdrawal, isi pikiran asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar
dirinya (withdrawal)
Thought broadcasting, isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
mengetahuinya
b. Delution of control, waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu
kekuatan dari luar
Delution of influence, waham tentang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu
kekuatan dari luar
Delution of perception, pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.
Delution of passivity, waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap kekuatan dari luar
c. Halusinasi auditorik
- Suara halusinasi yaang berkomentar secara terus-menerus tentang perilaku
pasien
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri
- Jenis suara halusinasi lain berasal dari salah satu bagian tubuh
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil.

2. Jelaskan bagaimana tatalaksana yang diberikan kepada pasien yang didiagnosis


menderita skisofrenia?
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan psikiatri, maka pasien
ini ditatalaksana dengan paien diberikan Risperidone, dari golongan
bensisoxazole. Risperidone ini ialah Serotonin-dopamine Antagonist (SDA)atau
anti psikosis generasi II (APG-II). Obat ini disebut juga sebagai obat anti-psikosis
baru atau antipikal. Setiap pemberian obat APG-11 harus disertai degan obat
Trihexyphenidyl 2 mg selama 2 minggu sebagai obat antidotum.

Gangguan Konversi: Pikiran vs Tubuh


3. Jelaskan mengenai gangguan konversi dan cara pengobatannya!
Gangguan konversi ialah suatu keadaan berupa krisis mental atau emosional
dengan menghasilkan stress yang berubah menjadi masakalh fisik. Adapun untuk
pengobatannya yaitu dapat dilakukan dengan cara,
a. Psikoterapi, tujuannya untuk menjelaskan basis emosional gejala. Psikoterapi
dilakukan dengan mencakup terapi hipnotis, biofeedback dan pelatihan
relaksasi.
b. Terapi perilaku kognitif (CBT), adanya kemanjuran tertinggi didalam
pengobatan pseudoseizures. Intervensi perilaku harus fokus pada peningkatan
harga diri, meningkatnya kapasitas untuk mengekspresikan emosi dan
meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan nyaman pada orang
lain.
c. Terapi fisik, untuk mengatasi gejala fisik dan mencegah komplikasi sekunder,
seperti kelemahan otot dan kekakuan, yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
tidak aktif.
Gangguan Konversi

4. Jelaskan yang menjadi penyebab terjadinya gangguan konversi!


a. Faktor psikoanalitik, disebabkan oleh represi konflik intrapsikis yang tidak
disadari dan dikonversi anxietas menjadi suatu gejala fisik
b. Faktor biologis, adanya hipometabolisme hemisfer dominan dan
hipermetabolisme hemisfer nondominan dan mengakitkan hubungan hemisfer
yang terganggu sebagai penyabab gangguan konversi
c. Faktor sosiokultural, disebabkan oleh adanya beberapa budaya ekspresi
langsung dari emosi yang intens dilarang.

Anda mungkin juga menyukai