BALITA
Tim Penyusun
',
Holil M Par i SKM ., .
M Kes
Editor
, . .
Akwila Putri Rianti Partoleksono S Tr Gz
2021
A. PENDAHULUAN 2
1. Deskripsi 2
2. Tujuan Pembelajaran 4
B. PERTUMBUHAN 5
C. CARA PENGUKURAN ANTROPOMETRI 10
1. Pengertian 10
2. Cara Menghitung Umur Balita Berdasarkan Bulan Penuh 13
3. Prosedur Pengukuran Berat Badan 16
4. Prosedur Pengukuran Tinggi Badan 22
5. Prosedur Pengukuran Panjang Badan 27
A. PENDAHULUAN 30
B. KMS BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) 33
C. KMS TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U) 36
PENUTUP
A. KESIMPULAN 43
B. SARAN 44
DAFTAR PUSTAKA
Pertumbuhan
Balita dengan
Antropometri
Deskripsi
Balita adalah kelompok yang berada pada rentang usia 0-5 tahun
(Adriani dan Wirjatmadi, 2012). Menurut Prasetyawati (2011) masa
balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang
manusia dikarenakan tumbuh kembang berlangsung cepat.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa balita menjadi factor
keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa
mendatang. Pertumbuhan seorang anak bukan sekedar gambaran
perubahan berat badan, tinggi badan atau ukuran tubuh lainnya,
tetapi lebih dari itu memberikan gambaran tentang keseimbangan
antara asupan dan kebutuhan zat gizi seseorang anak yang sedang
dalam proses tumbuh. Pertumbuhan merupakan parameter kesehatan
gizi yang cukup peka untuk digunakan dalam menilai kesehatan anak
terutama anak bayi dan balita. Dalam upaya memonitor kesehatan gizi
anak dipergunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS merupakan kartu
yang memuat suatu grafik pertumbuhan BB dan TB menurut umur,
yang menunjukkan batas-batas pertumbuhan BB anak balita.
Anak yang mulai mengalami akil baliq ditandai dengan mulai munculnya
mimpi basah pada anak laki-laki, mulai mengalami menstruasi pada anak
perempuan. Pada masa ini pertumbuhan terutama terjadi pada
pertumbuhan tinggi badan. Pada anak perempuan awal mulainya
pertumbuhan yang ke-2 ini terjadi sekitar usia 12-13 tahun dan akan
selesai sekitar usia 17 tahun, sedangkan pada anak laki-laki awal
pertumbuhan mulai sekitar usia 13–14 tahun dan selesai sekitar usia 19
tahun. Kalau kita perhatikan anak-anak perempuan pada siswa SMP
kelas 1 atau 2 umumnya lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki, tetapi
pada siswa SMA kelas 2 atau 3 anak laki-laki mempunyai tinggi yang
lebih dibandingkan anak perempuan. Oleh karena itu sebaliknya asupan
gizi pada anak remaja harus lebih banyak dibandingkan dengan usia
usia lainnya, karena kebutuhan tubuhnya meningkat. Sering kita melihat
anak remaja perempuan membatasi makannya karena takut gemuk,
padahal kebutuhannya sedangkan meningkat. Supaya anak perempuan
tetap langsing, maka yang harus dilakukan adalah sering melakukan
olah raga dan asupan gizinya cukup. Maka anak akan tumbuh dengan
normal menjadi tinggi dan langsing.
Faktor Genetik
Antropometri
Pengertian
Antropometri berasal dari kata anthropo yang berarti manusia dan metri
adalah ukuran. Metode antropometri dapat diartikan sebagai mengukur
fisik dan bagian tubuh manusia. Jadi antropometri adalah pengukuran
tubuh atau bagian tubuh manusia. Dalam menilai status gizi dengan
metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai
metode untuk menentukan status gizi. Konsep dasar yang harus
dipahami dalam menggunakan antropometri untuk mengukur status gizi
adalah konsep dasar pertumbuhan.
Antropometri
Contoh :
Seorang balita datang di Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.
Balita ditimbang dengan berat badan 21 kg. Pemeriksaan dilakukan
pada Tanggal 30 Juni 2021. Anak tersebut lahir pada tanggal 6 Mei
2019.
Maka untuk menghitung umur balita tersebut dilakukan dengan cara
berikut:
Contoh :
Seorang balita datang ke Posyandu bersama dengan Ibunya untuk
dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Balita datang
pada tanggal 22 Juli 2021. Balita tersebut lahir pada tanggal 29
Agustus 2017.
Berat Badan
Berat Badan
.
A Cara Menimbang Berat Badan Menggunakan Dacin
Alat lain yang diperlukan adalah kantong celana timbang atau kain
sarung, kotak atau keranjang yang tidak membahayakan anak terjatuh
pada waktu ditimbang, misalnya menggunakan tali atau sejenisnya yang
cukup kuat untuk menggantungkan dacin.
Berat Badan
.
B Cara Menimbang Berat Badan Menggunakan
Berat Badan
.
C Cara Menimbang Berat Badan Menggunakan
(
Timbangan Injak Bathroom Scale )
Tinggi Badan
Kelebihan alat ukur ini adalah memiliki ketelitian 0,1 cm, mudah
digunakan, tidak memerlukan tempat yang khusus, dan memiliki harga
yang relatif terjangkau. Kelemahannya adalah setiap kali akan
melakukan pengukuran harus dipasang pada dinding terlebih dahulu.
Sedangkan panjang badan diukur dengan infantometer (alat ukur
panjang badan).
Tinggi Badan
microtoice
1. 1Mencari lantai yang datar atau dapat meletakkan papan alas pada
permukaan yang rata dan keras sebagai tempat pijakan klien.
2. Memasang mikrotoise pada dinding atau tiang yang tegak lurus 900
dengan lantai/ papan alas.
3. Memastikan bahwa mikrotoise telah terpasang dengan stabil dan
titik 0 (nol) tepat pada lantai / papan pijakan.
4. Meminta klien untuk melepaskan sepatu/alas kaki dan asesoris pada
rambut yang dapat mengganggu pengukuran. Klien dipersilakan
untuk naik ke papan alas dan menempel membelakangi dinding.
5. Mengatur telapak kaki klien agar menapak sempurna pada
lantai/papan alas tepat ditengah dan tumit menyentuh sudut dengan
dinding. Memastikan bahwa kaki klien lurus serta tumit dan betis
menempel pada dinding.
Microtoice
Tangan pengukur
memegang dagu
Panjang Badan
Bayi atau anak yang tidak dapat berdiri dengan tegak dapat diukur
panjang badan sebagai pengganti tinggi badan. Pengukuran panjang
badan pada bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun dilakukan
dengan menggunakan alat ukur panjang badan (infantometer).
Anak
Anak berumur kurang dari 2 tahun yang sudah dapat berdiri tegak
dapat diukur dengan mikrotoice tetapi hasilnya harus dikoreksi
terlebih dahulu yaitu ditambah 0,7 cm. demikian pula anak yang
berumur lebih dari 2 tahun yang belum dapat berdiri tegak karena
kondisi tubuhnya, tinggi badan dapat diukur dengan alat ukur
panjang badan tetapi hasilnya harus dikoreksi dahulu yaitu dikurangi
0,7 cm.
Pengukur dalam posisi
berlutut Asisten dalam posisi
berlutut
Anak yang sehat adalah anak yang tumbuh dan berkembang dengan
baik dari waktu ke waktu. Anak yang tumbuh dan berkembang dapat
diketahui jika dilakukan pemantauan pertumbuhan tubuh. Kegiatan
pemantauan pertumbuhan anak dapat dilakukan menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS). Kartu Menuju Sehat (KMS) merupakan suatu alat
yang digunakan untuk melihat status gizi anak. KMS di Indonesia telah
mengalami 4 kali perubahan. KMS yang pertama dikembangkan pada
tahun 1974 dengan menggunakan rujukan Harvard. Pada tahun 1990
KMS revisi dengan menggunakan rujukan WHO NCHS. Pada tahun
2008, KMS balita direvisi berdasarkan Standar Antropometri WHO
2005 dan terakhir tahun 2020 KMS dalam buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) terdapat KMS Berat badan menurut umur (BB/U), tinggi
badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut panjang badan
(BB/PB), lingkar kepala menurut umur.
Sebagai alat edukasi bagi ibu balita, selain itu sebagai sarana
komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
Menurut Umur BB U ( / )
BB/U merefleksikan berat badan relatif dibandingkan dengan umur
anak. Indikator ini digunakan untuk menilai apakah seorang anak
beratnya kurang atau sangat kurang, tetapi tidak dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan apakah seorang anak mengalami kelebihan
berat badan atau sangat gemuk. Karena indikator berat badan relatif
mudah diukur, indikator ini paling umum digunakan, namun demikian
tidak cocok digunakan pada situasi di mana umur anak tidak diketahui
dengan pasti, misal pada anak-anak di pengungsian. Penting untuk
diketahui bahwa seorang anak dengan BB/U rendah dapat disebabkan
oleh pendek (stunting) atau kurus (thinness) atau keduanya (WHO,
2005).
Grafik PB/U untuk kelompok anak berumur 0-2 tahun tercantum dalam
grafik pertumbuhan anak. Pada setiap grafik ini, sumbu X (horizontal)
menunjukkan umur anak, dan sumbu Y (vertikal) menunjukkan panjang
atau tinggi badan anak dalam cm. Umur ditentukan dalam bulan.
Terdapat 2 bentuk KMS TB/U yaitu untuk balita laki-laki berwarna biru
dan untuk balita perempuan berwarna merah muda.
Contoh:
Seorang balita usia 16 bulan, panjang 71 cm. Tentukan status
gizi berdasarkan TB/U