Anda di halaman 1dari 15

Low-Density Polyethylene

( LDPE )

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


MATERIAL TEKNIK

Dosen Pengampu
Prof. Dr. R. Aam Hamdani, M.T.

Oleh

KELOMPOK 2

Muhammad Alva Zahran Makarim NIM : 2304907

Muhammad Fadly Febriyanto NIM : 2311133

Muhammad Jauharul Muttaakin NIM : 2310651

Panca Arrafi Muhamad NIM : 2310193

KELAS PTM-B
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
KEJURUAN
ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Material
Teknik yang berjudul “Low-Density Polyethylene (LDPE)”. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis menyadari makalah berjudul “Low-Density Polyethylene (LDPE)” ini masih


memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk
kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah berjudul “Low-
Density Polyethylene (LDPE)” ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Sejarah Low-Density Polyethylene (LDPE) ................................3
B. Apa itu Low-Density Polyethylene (LDPE) ................................4
C. Karakteristik Low-Density Polyethylene (LDPE) .......................4
D. Dasar Pemikiran Alasan Dibutuhkan ..........................................5

BAB III PEMBAHASAN


A. Cara Membuat Barang Dari Low-Density Polyethylene (LDPE).6
B. Efisiensi Harga Dari Low-Density Polyethylene (LDPE) ...........7
C. Keunggulan Low-Density Polyethylene (LDPE) ........................7
D. Kekurangan Low-Density Polyethylene (LDPE) ........................8

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan untuk meraih
konsumennya sangat ketat. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mulai memikirkan
strategi efektif yang dapat menarik konsumen untuk membeli produknya. Salah satu
cara perusahaan untuk menarik konsumennya adalah dengan menggunakan kemasan
yang menarik. Kalau dahulu kemasan belum menjadi perhatian utama, namun sekarang
banyak perusahaan makanan dan minuman yang mulai terfokus pada kecantikan,
keunikan, kemudahan dan kemenarikan kemasan suatu produk, karena hal tersebut
dapat mempengaruhi minat konsumen. Saat ini kemasan produk memang sudah menjadi
hal yang penting. Kemasan tidak lagi hanya berfungsi sebagai wadah pembungkus
produk makanan atau minuman agar terhindar dari kotoran, debu, udara, benturan dan
sinar matahari, tetapi juga sebagai alat promosi dan menarik minat pembeli. Bahkan
menurut Raheem, Vishnu, & Ahmed dengan kemasan, peningkatan penjualan dapat
meningkat dan menambah pangsa pasar serta mengurangi biaya promosi dan pasar.
Selain itu, Rundh dalam Raheem, Vishnu & Ahmed, menyatakan bahwa kemasan dapat
menarik perhatian konsumen terhadap merek tertentu, meningkatkan citra, dan
merangsang persepsi konsumen tentang produk.

Oleh karena itu banyak pemasar yang menyatakan bahwa kemasan merupakan
bagian dari elemen dalam strategi produk yang memiliki peran yang tidak kalah
pentingnya baik untuk meningkatkan penjualan, dan juga untuk menambahkan citra
produk itu sendiri. Untuk itu kemasan (package) merupakan suatu komponen yang tidak
kalah pentingnya untuk dipelajari. Adapun hal-hal yang perlu diketahui tentang
kemasan seperti pengertian kemasan, fungsi kemasan, jenis-jenis kemasan, dan elemen-
elemen kemasan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Membuat Barang Dari Low-Density Polyethylene (LDPE) ?
2. Bagaimana Efisiensi Harga Dari Low-Density Polyethylene (LDPE)?
3. Apa Saja Keunggulan Low-Density Polyethylene (LDPE) ?
4. Apa Saja Kekurangan Low-Density Polyethylene (LDPE) ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Low-Density Polyethylene (LDPE)
2. Untuk Mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Low-Density Polyethylene
(LDPE)
3. Untuk Mengetahui Efisiensi Harga Dari Low-Density Polyethylene (LDPE)
4. Untuk Mengetahui Cara Membuat Barang Dari Low-Density Polyethylene
(LDPE)

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Low-Density Polyethylene (LDPE)


Polietilena berdensitas rendah (low-density polyethylene, LDPE) adalah
termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Pertama kali diproduksi oleh Imperial
Chemical Industries (ICI) pada tahun 1933 menggunakan tekanan tinggi dan
polimerisasi radikal bebas. LDPE dapat didaur ulang, dan memiliki nomor 4 pada
simbol daur ulang. Pada proses cetak untuk kemasan diawali dengan teknik cetak kayu
yang digunakan di Asia Tenggara. Teknik yang dimulai dari Tiongkok ini semula untuk
mencetak kain dan baru kemudian digunakan pada kertas. Pada tahun 593, proses cetak
pertama kali ditemukan yaitu di Tiongkok dan digunakan pertama kali pada koran Kai
Yuan Za Bao di Beijing pada tahun 713. Teknologi ini berkembang terus, dan
diperkirakan sesudah tahun 1400-1425, dimulailah cetak kartu dengan teknologi yang
mirip dengan teknologi kini. Pada abad pertengahan, botol-botol dari kayu
mendominasi wadah penyimpanan produk cair maupun padat. Botol-botol kayu sudah
mampu melindungi produk dari sinar matahari, panas, dan hujan. Karena kuat dan ulet,
kemasan kayu ini sudah dapat pula dipakai untuk mendistribusikan produk lewat jalan
darat dan kapal. Kemasan kayu ini menjadi tren di Eropa, mengubah gaya hidup
Lifestyle masyarakatnya sekaligus mengembangkan kebutuhan akan ragam kemasan.
Pada tahun 1795, Napoleon menawarkan uang sebesar 12.000 franc bagi siapa saja yang
bisa menemukan cara mengawetkan makanan untuk pasukannya. Seorang bernama
Nicholas Appert berhasil menemukan kaleng sebagai wadah penyimpanan makanan.
Penemuan ini dilanjutkan dengan dibukanya pabrik kaleng makanan pertama kali oleh
Brian Donkin di Dartfort tahun 1806, dan kemudian proses pengawetan ini di patenkan
tahun 1810. Inilah cikal bakal metode pengemasan dan pengawetan makanan, sebelum
akhirnya alumunium ditemukan pada tahun 1855 yang disusun dengan produksi massal
kemasan kaleng pada tahun 1880. Proses meniupkan udara ke material yang panas
pertama kali digunakan oleh bangsa Syiria, terutama pada proses pembuatan gelas.
Kemudian orang-orang Mesir mengembangkan proses blow ini lebih lanjut. Enoch
Ferngren dan Wiliam Kopitke adalah orang-orang yang pertama kali menggunakan
proses Blow Moulding. Pada tauhn 1851, S. T Armstrong, berdasarkan paten di

3
Amerika Serikat, mematenkan proses Blow Moulding untuk material selain gelas. Pada
tahun 1930, Imperial Chemical Industries mengembangkan Low-Densiity Poliyethylene
(LDPE), yang di komersilkan pada tahun 1939, dan disempurnakan pada tahun 1945
dengan lahirnya botol yang dapat ditekan (squeeze bottle). Pada tahun 1938, Enoch
Ferngren dan Wiliam Kopitke memproduksi mesin blow moulding yang pertama dan
menjualnya kepada Hartford Empire Company. Inilah awal dari Blow Moulding.

B. Apa itu Low-Density Polyethylene (LDPE)


LDPE adalah termoplastik, yaitu jenis plastik yang bisa diolah lewat pemanasan
dan pendinginan. Plastik ini terbuat dari minyak bumi yang telah diproduksi sejak tahun
1933. Karakteristiknya relatif tipis, lentur, jernih, dan ringan sehingga mudah dijadikan
beragam material atau produk. LDPE termasuk jenIs polimer yang hadir paling awal
dalam dunia industri. Saat ini, LDPE plastik menghadapi persaingan ketat dengan
beragam jenis polimer baru, termasuk HDPE. Akan tetapi, keunggulan LDPE
membuatnya tetap populer di kalangan pemilik usaha, industri, dan rumah tangga.
LDPE termasuk jenis polimer yang hadir paling awal dalam dunia industri. Saat ini,
LDPE plastik menghadapi persaingan ketat dengan beragam jenis polimer baru,
termasuk HDPE. Akan tetapi, keunggulan LDPE membuatnya tetap populer di kalangan
pemilik usaha, industri, dan rumah tangga.

C. Karakteristik Low-Desinty Polyethylene (LDPE)


Tipe plastik ini disingkat dengan LDPE. Kode identifikasi dari LDEP adalah 4.
Karekteristik dari LDPE antara lain kuat, fleksibel, lembut, transparan, dan mewakili
titik lebur rendah. Beberapa contoh produk terbuat dari LDPE, yaitu kawat, kabel, botol
yang fleksibel, lapisan tempat produk, dan lain lain. LDEP dicirikan dengan densitas
antara 0.910 – 0.940 g/cm3 dan tidak reaktif pada temperatur kamar, kecuali oleh
oksidator kuat dan beberapa jenis pelarut dapat menyababkan kerusakan. Struktur
Bahannya relatif tipis, lentur, jernih, dan ringan sehingga mudah dijadikan beragam
material atau produk. LDPE termasuk jenis polimer yang hadir paling awal dalam dunia
industri. Saat ini, LDPE plastik menghadapi persaingan ketat dengan beragam jenis

4
polimer baru, termasuk HDPE. Akan tetapi, keunggulan LDPE membuatnya tetap
populer di kalangan pemilik usaha, industri, dan rumah tangga.

D. Dasar Pemikiran Alasan Dibutuhkan


Berikut adalah beberapa alasan mengapa LDPE dibutuhkan:

1. Ketangguhan dan Fleksibilitas: LDPE memiliki sifat ketangguhan yang tinggi dan
fleksibilitas yang baik. Ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam produk-produk
seperti kantong plastik, wadah, dan film plastik.

2. Ketahanan terhadap Bahan Kimia: LDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap
bahan kimia, termasuk asam dan basa. Oleh karena itu, banyak produk kimia dan bahan
berbahaya dapat disimpan dalam wadah LDPE tanpa risiko reaksi kimia yang tidak
diinginkan.

3. Isolasi Listrik: LDPE memiliki sifat isolator listrik yang baik. Ini membuatnya
digunakan dalam aplikasi elektronik untuk pembungkus kabel dan isolasi.

4. Kemampuan Moulding: LDPE dapat dicetak dengan mudah melalui proses


pembentukan termoplastik seperti ekstrusi dan injeksi moulding. Hal ini memungkinkan
pembuatan berbagai produk plastik dengan biaya produksi yang relatif rendah.

5. Ketahanan terhadap Air dan Uap Air: LDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap
air dan uap air, membuatnya cocok untuk digunakan dalam kemasan makanan, seperti
wadah dan film pembungkus.

6. Ringan dan Tahan Terhadap Korosi: LDPE memiliki berat jenis yang rendah,
membuatnya ringan dan mudah diangkut. Selain itu, LDPE tahan terhadap korosi,
sehingga cocok untuk aplikasi di lingkungan yang bisa merusak logam.

7. Biaya yang Rendah: Proses produksi LDPE relatif sederhana dan efisien, sehingga
biaya produksi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis plastik
lainnya.

8. Daur Ulang: LDPE dapat didaur ulang dengan relatif mudah, mendukung prinsip-
prinsip ramah lingkungan dan pengurangan limbah plastik.

Dalam banyak kasus, kombinasi sifat-sifat ini membuat LDPE menjadi pilihan yang
baik untuk berbagai aplikasi konsumen dan industri. Namun, penting untuk
mempertimbangkan dampak lingkungan dan mencari alternatif yang lebih ramah
lingkungan dalam penggunaan plastik secara umum.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Cara Membuat Barang Dari Low-Density Polyethylene (LDPE)


Pertama ada pun dua plastik LDPE, yaitu

A. Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik
LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pem- bungkus makanan dan
barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-
anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan
hitam.

B. Polivinil klorida (PVC)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC, yaitu bentuk
kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan. untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan
beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel jenis ini digunakan untuk
membuat selang plastik dan isolasi listrik.

Dalam hal penggunaan, plastik PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68%
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
Adapun cara-cara membuat barang dari Low Density Polyethilene (LDPE) sebagai
berikut :
Mulai
 Membersihkan, mengeringkan, dan mencacah sampah plastik Polypropylene
(PP) yang telah dikumpulkan
 Menimbang sampah plastik Polypropylene (PP) sebanyak 500 gr dan
memasukkan ke reaktor

6
 Membersihkan, mengeringkan, dan mencacah sampah plastik Low Density
Polyethylene (LDPE) yang telah dikumpulkan
 Menimbang sampah plastik Low Density Polyethylene (LDPE) sebanyak 500 gr
dan memasukkan ke reaktor
 Proses pirolisis thermal cracking dengan variasi temperatur (250°C,300°C, dan
350°C) selama 60 menit dan tekanan 1,5 kg/cm2
 Analisa densitas, nilai kalor, dan %yield dari produk cair yang dihasilkan

B. Efisiensi Harga Dari Low-Density Polyethylene (LDPE)


Informasi harga LDPE (Low-Density Polyethylene) dapat bervariasi tergantung pada
berbagai faktor, seperti lokasi geografis, volume pembelian, spesifikasi produk, dan
faktor-faktor pasar lainnya. Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai harga
LDPE, disarankan untuk merujuk kepada sumber-sumber pasar atau industri seperti:

1. Asosiasi Industri Plastik: Kontak asosiasi industri plastik atau badan industri
setempat yang mungkin memberikan laporan atau informasi terkini mengenai harga dan
tren pasar.

2. Pedagang atau Distributor Bahan Plastik: Hubungi pedagang atau distributor yang
spesialis dalam bahan plastik untuk mendapatkan penawaran harga aktual.

3. Situs Web Pusat Informasi Pasar: Beberapa situs web dan platform daring
menyediakan informasi pasar dan harga bahan baku industri, termasuk plastik.
Misalnya, situs-situs seperti ChemOrbis, Plastics News, atau Platts dapat memberikan
wawasan mengenai harga LDPE.

4. Laporan Pasar dan Riset: Laporan pasar atau riset industri dari lembaga-lembaga
terkemuka dapat memberikan informasi mendalam mengenai tren harga dan prospek
industri. Laporan-laporan ini biasanya dapat diakses melalui layanan berlangganan atau
pembelian.

5. Pemasok Bahan Kimia dan Plastik: Hubungi pemasok bahan kimia atau plastik yang
berspesialisasi dalam LDPE untuk mendapatkan informasi terkini mengenai harga dan
ketersediaan.

Pastikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor regional dan kondisi pasar yang dapat
memengaruhi harga LDPE di wilayah tertentu. Harga juga dapat berfluktuasi seiring
waktu karena perubahan dalam pasokan dan permintaan, perubahan biaya produksi, atau
faktor-faktor lainnya yang memengaruhi pasar.

7
C. Keunggulan Low-Density Polyethylene (LDPE)
 Tahan Terhadap Senyawa Kimia
LDPE tahan terhadap beragam senyawa kimia, terutama cairan asam konsentrat atau
terlarut, alkohol, basa, aldehida, keton, minyak sayur, dan ester. Akan tetapi, beberapa
senyawa seperti hidrokarbon aromatik, minyak mineral, serta agen oksidasi hanya bisa
disimpan dalam jangka pendek di wadah LDPE

 Bahan Lentur Dan Sangat Tangguh.


Struktur molekul LDPE sedikit lebih banyak dari plastik yang lebih keras seperti HDPE,
tetapi masih relatif jarang. Hal ini membuat LDPE relatif lentur, tetapi tangguh. Kedua
kualitas ini membuat LDPE cocok sebagai bahan beragam wadah, pembungkus, hingga
material untuk produksi.

 Mudah Di Proses
Bahan termoplastik ini sangat mudah diproses menggunakan teknik seperti LDPE
Injection. Hal ini menjadikan LDPE salah satu bahan manufaktur terpopuler di dunia,
digunakan dalam berbagai industri mulai dari makanan, perlengkapan laboratorium,
peralatan rumah tangga, mainan, hingga bagian struktur konstruksi.

 Tembus Pandang
Plastik LDPE cenderung tembus pandang, tidak seperti HDPE yang buram. Hal ini
memudahkan Anda untuk mendeteksi bahan yang ada di dalamnya.

D. Kekurangan Low-Density Polyethylene (LDPE)


Kekurangan Meskipun plastik LDPE memiliki banyak keunggulan, tetapi juga
memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah dua kekurangan
utama dari plastik LDPE:

 Tidak Tahan Terhadap Asam dan Basa: Plastik LDPE rentan terhadap kerusakan
jika terpapar asam atau basa. Kontak dengan bahan kimia ini dapat menyebabkan
korosi atau degradasi pada plastik, yang mengurangi kekuatan dan kinerjanya.
 Sulit Didaur Ulang: Salah satu tantangan dalam pengelolaan plastik LDPE adalah
proses daur ulangnya yang sulit. Meskipun LDPE dapat didaur ulang menjadi

8
produk baru, prosesnya membutuhkan teknologi khusus dan biaya yang tinggi.
Sebagai hasilnya, jumlah plastik LDPE yang didaur ulang masih relatif rendah
dibandingkan dengan produksi keseluruhan.

Plastik LDPE (Low-Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang kuat, fleksibel, dan
tahan terhadap suhu tinggi. Dengan sifat-sifatnya yang unik, LDPE banyak digunakan
dalam industri kemasan makanan dan minuman. Namun, ada beberapa kekurangan yang
perlu diperhatikan, seperti ketidakmampuannya menahan asam dan basa serta kesulitan
dalam proses daur ulang.

Untuk menggunakan plastik LDPE dengan aman, penting untuk mencuci plastik
sebelum digunakan, menghindari suhu tinggi yang berlebihan, dan tidak menggunakan
plastik yang rusak. Selain itu, perlu juga menyadari dampak lingkungan dari
penggunaan plastik LDPE yang berlebihan dan mencari alternatif yang lebih ramah
lingkungan saat memungkinkan.

Dengan memahami sifat-sifat, aplikasi, serta tipis penggunaan yang aman, kita dapat
menggunakan plastik LDPE secara bertanggung jawab dan mengurangi dampak
negatifnya terhadap lingkungan

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Low-Density Polyethylene (LDPE) adalah jenis polietilena dengan kepadatan
rendah. LDPE memiliki kegunaan luas: LDPE digunakan dalam berbagai aplikasi,
termasuk kemasan plastik, film, botol, mainan, dan produk-produk lainnya. Sifat-
sifatnya yang fleksibel dan tahan terhadap kimia membuatnya populer dalam berbagai
industri. Fleksibilitas dan elastisitas: LDPE memiliki sifat elastis dan fleksibel, sehingga
cocok untuk pembuatan produk seperti kantong belanja plastik, kantong pembungkus,
dan wadah fleksibel. Tahan terhadap bahan kimia: LDPE memiliki ketahanan yang baik
terhadap bahan kimia, membuatnya cocok untuk kemasan bahan kimia, termasuk
deterjen dan produk pembersih lainnya. Proses manufaktur mudah: LDPE dapat dicetak,
dibentuk, dan diberi bentuk dengan mudah. Ini memudahkan proses manufaktur dan
penggunaan LDPE dalam berbagai aplikasi. Kepadatan rendah: Sebagaimana namanya,
LDPE memiliki kepadatan rendah, yang memberikan kepadatan rendah dan fleksibilitas
yang tinggi pada produk akhir. Daur ulang: LDPE dapat didaur ulang, meskipun dengan
beberapa kendala. Beberapa program daur ulang menerima produk LDPE, tetapi masih
ada tantangan teknis dan ekonomi yang perlu diatasi dalam mendaur ulangnya. Tidak
cocok untuk aplikasi dengan suhu tinggi: LDPE memiliki suhu leleh yang rendah,
sehingga tidak cocok untuk aplikasi di mana suhu tinggi diperlukan. Produk LDPE
dapat meleleh pada suhu yang relatif rendah. Penting dalam pengurangan limbah
plastik: Sebagai plastik yang umum digunakan, keberlanjutan dan manajemen limbah
menjadi perhatian utama. Upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan
meningkatkan daur ulang LDPE dapat membantu mengurangi dampak lingkungan.
Penting untuk mempertimbangkan sifat dan kegunaan LDPE dengan bijak dalam

10
konteks penggunaan plastik secara umum, mengingat dampaknya terhadap lingkungan
dan upaya global untuk mengurangi sampah plastik.

DAFTAR PUSTAKA

Yohandri Bow1,a), Zulkarnain1 , Sutini P. Lestari1 , Steven R.M. Sihombing1,b), Siti A.


Kharissa1 , Yosirham A. Salam1 1 Program Studi Teknik Energi / Jurusan Teknik Kimia,
Politeknik Negeri Sriwijaya o. (03 November 2018).
PENGOLAHAN SAMPAH LOW DENSITY POLYETHYLENE (LDPE) DAN
POLYPROPYLENE (PP) MENJADI BAHAN BAKAR CAIR ALTERNATIF
MENGGUNAKAN PROTOTIPE PIROLISIS THERMAL CRACKING Yosepihna
Ardiani Septiati, Mimin Karmini. (2023).
Bioplastik Berbasis Pati Kulit Singkong.Sri Julianti. (2014).
The Art Of Packaging : Mengenal Metode, Teknik & Strategi. Pakpahan, Debby Debora
Febrina (2019) : Pemanfaatan Limbah Plastik LDPE (Low Density Polyethylene)
Menjadi Bahan Bakar Minyak Melalui Metode Pirolisis. Sarjana thesis, Universitas
Brawijaya.
"Polyethylene: Properties and Applications" oleh Bryan Ellis dan Ruben Brydson.
(Wiley, 2000).

"Polyethylene: Chemistry and Properties" oleh John Scheirs. (CRC Press, 2000).

"Plastics Engineering Handbook of the Society of the Plastics Industry" oleh Michael L.
Berins. (Wiley, 2000).

"Plastics: Materials and Processing" oleh A. Brent Strong. (Prentice Hall, 1995).

"Handbook of Plastics Technologies: The Complete Guide to Properties and


Performance" oleh Charles A. Harper. (McGraw-Hill Education, 2006).

"Polyethylene: Properties, Uses, and Applications" oleh Niloofar Abolhasani,


Gholamreza Bakhshandeh, et al. (Nova Science Publishers, 2017).

"Plastics Engineering" oleh Vincent R. Speranza. (CRC Press, 1990).

11

Anda mungkin juga menyukai